Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN


Ermayenti

SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan


ermayenti1962@yahoo.co.id

Naskah diterima: 18 Oktober 2017; direvisi: 17 November 2017; disetujui: 20 November 2017

ABSTRACT

This research has purpose to get description about use of majas in poetry of student of
class VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan. This research is type of qualitative research
using content analysis method. The data in this study is a collection of poems written by
students of class VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan, while the focus of research is the
utilization of the majas contained in the poem. Data collection is done by inventorying all
poems written by students. Furthermore, the data were analyzed according to the content
analysis method and studied based on the theory of the masters used. Based on the results
of the discussion can be concluded that the majas used in the student's poetry among them;
(1) Parable, (2) hyperbole, (3) repetition, (4) personification, (5) metaphors, (6) ellipsis,
and (7) allegory. Majus found in total amounted to 73 majas. For the dominant masters
used in student poems the personification majas, amounting to 25 types of usage of 73
types of the found masters.
Abstrak

Keywords: majas, poetry, students

ABSTRAK

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan majas
dalam puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan. Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis isi. Data dalam penelitian ini
adalah kumpulan puisi yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan,
sedangkan fokus penelitian yakni pemanfaatan majas yang terdapat dalam puisi tersebut.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menginventarisasi seluruh puisi yang ditulis oleh
siswa. Selanjutnya, data dianalisis sesuai dengan metode analisis isi dan dikaji berdasarkan
teori majas yang digunakan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa
majas yang digunakan dalam puisi siswa tersebut di antaranya; (1) Perumpamaan, (2)
hiperbola, (3) repetisi, (4) personifikasi, (5) metafora, (6) elipsis, dan (7) alegori. Majas
yang ditemukan secara keseluruhan berjumlah 73 majas. Untuk majas yang dominan
digunakan dalam puisi siswa yakni majas personifikasi yang berjumlah 25 jenis pemakaian
dari 73 jenis majas yang ditemukan tersebut.

Kata kunci: majas, puisi, siswa

120 Bahastra, Volume 37, Nomor 2, Edisi Oktober 2017 : 120-128


PENDAHULUAN dapat mengungkapkan makna secara
Sebagai seorang guru bahasa dan efektif karena mampu memberikan
Sastra Indonesia, haruslah mengetahui kenikmatan imajinatif bagi pembaca, serta
hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana mampu membangkitkan sesuatu yang
komunikasi dan pendekatan pembelajaran bersifat abstrak. Pengarang dapat
yang digunakan dalam proses belajar menggunakan jenis majas apapun untuk
mengajar. Dalam kurikulum SMP/MTs menuangkan ide-idenya. Dengan adanya
(Depdiknas, 2006:23) mengatakan bahwa pemakaian majas akan mampu menarik
tujuan utama pengajaran bahasa Indonesia emosi pembaca ketika membaca sebuah
adalah agar siswa mampu dan terampil puisi.
menggunakan bahasa Indonesia dalam ber- Majas merupakan salah satu ciri khas
komunikasi secara efektif dan efisien puisi. Sesuai dengan pendapat Keraf
sesuai dengan etika yang berlaku baik (2004:112) yang menyebutkan bahwa
secara lisan maupun tulisan. majas tidak sama dengan gaya bahasa.
Pengajaran bahasa Indonesia meliputi Gaya bahasa meliputi semua hirarki
empat aspek keterampilan di antaranya, kebahasaan, pilihan kata, secara individual,
menyimak, membaca, berbicara, dan frasa, klausa dan kalimat, serta mencakup
menulis. Keempat aspek keterampilan pula sebuah wacana secara keseluruhan.
tersebut saling berhubungan dan saling Bahkan ada yang tersirat di balik sebuah
mendukung untuk mewujudkan wacana termasuk persoalan gaya bahasa
keterampilan berbahasa pada diri siswa. pula. Gaya bahasa atau style dapat dibatasi
Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan sebagai cara mengungkapkan pikiran
dapat membantu peserta didik mengenal melalui bahasa secara khas yang
dirinya, budaya dan budaya orang lain, memperlihatkan jiwa dan kepribadian
mengemukakan gagasan dan perasaan, penulis/pemakai bahasa. Dengan majas,
berpartisipasi dalam masyarakat yang siswa (yang selanjutnya disebut dengan
menggunakan bahasa tersebut dan pengarang) dapat mengungkapkan emosi
menemukan serta menggunakan dengan menggunakan bahasa yang kreatif
kemampuan analitis dan imajinatif yang sehingga dapat diserap secara indrawi oleh
ada dalam dirinya. pembaca atau pendengar. Jadi, majas yang
Salah satu pengungkapan emosi dan digunakan pengarang merupakan
ekspresi siswa adalah melalui puisi. karakteristik personalnya dalam
Menurut Pradopo (1997:7) puisi adalah mengungkapkan emosi serta visi melalui
pengekspresian pemikiran yang mem- puisi.
bangkitkan perasaan yang merangsang Saat ini fenomena yang terjadi di
imajinasi panca indera dalam susunan yang lapangan, kebanyakan siswa belum mampu
berirama.Oleh sebab itu, dalam kurikulum menggunakan majas secara maksimal
yang berlaku sesuai yang dijelaskan dalam puisi-puisi yang diciptakannya.
sebelumnya, telah dirumuskan kompetensi- Padahal, unsur kepuitisan dapat tercipta
kompetensi dasar dalam pembelajaran apabila penyair dapat menggunakan bahasa
apresiasi puisi. Jadi, dapat disimpulkan yang bermajas. Menurut Sudjiman (dalam
bahwa kemampuan mengapresiasi puisi Hasanuddin, 2002:133) bahasa bermajas
baik dalam bentuk mendengarkan, adalah bahasa yang mempergunakan kata-
membicarakan, membaca maupun menulis kata yang susunan dan artinya sengaja
puisi merupakan kemampuan yang penting. disimpangkan dari susunan dan artinya
Bahasa bermajas adalah salah satu yang biasa, dengan maksud mendapat
aspek bahasa puisi yang ikut membangun kesegaran dan kekuatan ekspresi. Di
keindahan dan penonjolan dalam puisi. samping untuk memperindah bahasa, majas
Perrine (dalam Badrun, 1989:26) juga berfungsi untuk memberikan efek
mengungkapkan bahwa majas dalam puisi makna yang kuat, memperjelas atau

Ermayenti : Penggunaan Majas dalam Puisi Siswa Kelas VIII 121


menegaskan suatu maksud tertentu, juga diartikan sebagai penelitian yang tidak
menyembunyikan maksud, memperhalus, mengadakan perhitungan. Selanjutnya
mempertajam pemahaman, menyindir dalam penelitian ini menggunakan metode
manusia, memancing daya pikir serta untuk analisis isi (Content Analysis). Menurut
menghormati mitra bicara. Bungin (2003:84) bahwa content analysis
Majas-majas yang digunakan oleh adalah yang paling abstrak untuk
siswa rata-rata masih majas yang standar, menganalisis data kualitatif. Di samping
yang sering didengar dan diucapkannya itu, analisis isi dianggap sebagai teknik
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belum analisis data yang umum dan paling sering
optimal memanfaatkan majas-majas yang digunakan serta cocok dalam strategi
telah dipelajarinya selama proses belajar verifikasi kualitatif. Objek dalam penelitian
mengajar berlangsung. Oleh sebab itu, ini adalah puisi-puisi yang ditulis oleh
lebih lanjut penggunaan majas yang kelas VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan.
bervariasi perlu dikembangkan siswa Fokus penelitian ini adalah majas-majas
dalam puisi-puisi yang mereka tulis agar yang terdapat dalam puisi siswa tersebut.
tercipta puisi-puisi yang memiliki nilai Dalam mengumpulkan data nantinya,
estetis yang tinggi. peneliti dibatu dengan format inventarisasi
Berdasarkan latar belakang masalah data. Teknik pengumpulan data adalah
tersebut, penting dilakukan penelitian dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
untuk mengetahui penggunaan majas puisi yang ditulis oleh siswa-siswa kelas
dalam puisi yang ditulis oleh siswa-siswa VIII. Adapun langkah-langkah yang akan
kelas VIII SMP Negeri 3 koto X1 Tarusan. dilakukan dalam pengumpulan data ini
Dengan mengetahui penggunaan majas sebagai berikut. (1) membaca puisi-puisi
tersebut, akan diperoleh gambaran sejauh yang telah ditulis oleh siswa, (2) menandai
mana kemampuan siswa menulis puisi se- bagian-bagian yang berkaitan dengan
hingga dapat dirancang dan dilaksanakan aspek penelitian, (3) menginventarisasi
langkah-langkah pembinaan dan data yang telah ditandai. Setelah data
pengembangan kemampuan apresiasi puisi penelitian terkumpul, langkah selanjutnya
siswa. Disamping itu, dengan mengetahui adalah penganalisisan data. Data yang
penggunaan majas dalam puisi siswa kelas dianalisis berdasarkan teori tentang majas.
VIII SMP Negeri 3 koto XI Tarusan, juga Penganalisisan data dilakukan dengan
dapat diperoleh gambaran karakteristik tahapan sebagai berikut. (1)
umum puisi-puisi yang ditulis siswa mengidentifikasi data yang telah
tersebut. diinventaris. Pengidentifikasian dilakukan
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk mengetahui apakah siswa
rumusan masalah penelitian ini, yakni menggunakan majas dalam puisi yang
bagaimanakah penggunaan majas dalam ditulisnya atau tidak. (2) Pengklasifikasian
puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Koto data, (3) analisis data, dan (4) penyimpulan
XI Tarusan? Adapun tujuan dari penelitian
yang dilakukan ini, yakni untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapatkan hasil deskripsi tentang Dalam melakukan pembahasan
penggunaan majas dalam puisi siswa kelas terhadap data ini terdapat dua pokok
VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan. bahasan yang akan dipaparkan tentang
jenis-jenis majas yang digunakan siswa
METODE kelas VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan.
Penelitian ini merupakan penelitian Jenis-jenis majas yang digunakan siswa
kualitatif. Menurut Moleong (2002:2) kelas VIII SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan
penelitian kualitatif menunjukkan pada dikategorikan menjadi empat golongan
segi alamiah yang dipertentangkan dengan besar, yakni majas perbandingan,
kuatum atau jumlah. Penelitian kualitatif pertentangan, pertautan, perulangan.

122 Bahastra, Volume 37, Nomor 2, Edisi Oktober 2017 : 120-128


Mengacu pada pendapat Tarigan, sosok seorang ibu. Pengarang di sini
(1990:113-152) jenis majas secara garis menyamakan kau (ibu) dengan seorang
besar dapat dikelompokkan menjadi empat, bidadari. Maksudnya, pengarang
yaitu: (a) majas perbandingan yang terdiri mengungkapkan begitu besarnya jasa
atas perumpamaan, metafora, personifkasi, seorang ibu yang telah menyayanginya.
alegori dan antitesis, (b) majas Pengarang mengatakan bahwa seorang ibu
pertentangan yang terdiri atas hiperbola, seperti bidadari yang baik dan penuh
litotes, ironi, oksimoron, paronomasia, dengan kasih sayang. Artinya segala sifat
paralipsis, inversi dan gradasi, (d) majas bidadari yang baik melekat pada sosok ibu.
perulangan yang terdiri atas aliterasi, Bandingkan dengan kutipan berikut.
antanaklisis, kiasmus dan repetisi. Analisis
data dilakukan dengan mengutip (26) Ya Allah
penggalan-penggalan larik yang Hidupku terbelenggu dengan
mengandung majas yang ada dalam puisi dosa
siswa. Majas tersebut akan diperinci dan Dosa tak terhitung bagai debu
dibahas lebih mendalam dalam uraian yang bertebaran (H)
berikut.
Penggalan larik tersebut, yang
1. Penggunaan Majas Perbandingan menandakan majas perumpamaan ditandai
dalam Puisi Siswa dengan kata bagai yang juga merupakan
Majas perbandingan yang digunakan ciri dari majas perumpamaan. Pengarang di
siswa dalam puisinya terdiri dari: (1) majas sini mengibaratkan dosanya yang banyak
perumpamaan, (2) metafora, (3) dengan debu yang berterbangan.
personifikasi, (4) alegori. Berikut ini akan Maksudnya, seseorang yang akan bertobat
diuraikan penggunaan majas perbandingan dan minta ampun kepada Allah itu harus
dalam puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 menyadari kesalahan-kesalahan yang telah
XI Tarusan. ia lakukan selama ini dan berjanji tidak
akan mengulanginya untuk yang akan
a. Perumpamaan datang. Perhatikan lagi kutipan di bawah
Majas perbandingan merupakan majas ini.
yang melakukan perbandingan terhadap
dua hal yang pada prinsipnya berlainan (39) Sahabat…
tetapi dianggap sama. Perbandingan Kau dan aku bagaikan bulan
tersebut secara eksplisit dijelaskan dengan dan bintang
pemakaian kata-kata seperti, umpama, Yang selalu setia menemani
sebagai, bak, laksana, dan lainnya. satu dan yang
Contoh: umpama memadu minyak dengan Lain walau hanya tampak di
air. Penggunaan majas perumpamaan ini malam hari (K)
dapat digambarkan pada puisi siswa
sebagai berikut. Penggalan tersebut merupakan majas
perumpamaan yang di tandai dengan kata
(2) Ibu … bagaikan. Pengarang menyamakan ia (aku)
Kau bagaikan bidadari dalam dan sahabatnya dengan bulan dan bintang.
hidupku (A) Maksudnya, persahabatan itu harus setia
sekata. Artinya seorang sahabat yang sejati
Majas perumpamaan pada penggalan itu harus bersama-sama di saat suka
larik di atas ditandai dengan adanya kata maupun duka bersama sahabat-sahabatnya
bagaikan yang merupakan ciri khas dari yang lain.
majas perumpamaan. Kata kau di sini
dimaksudkan pengarang (siswa) adalah

Ermayenti : Penggunaan Majas dalam Puisi Siswa Kelas VIII 123


b. Metafora (61) Engkau teman sejatiku
Majas metafora merupakan majas Selalu menemaniku
yang di dalamnya terlihat dua ide. Pertama Dalam bahagia maupun sedih
adalah suatu kenyataan, yakni sesuatu yang Ku tulis dalam lembaranmu
dipikirkan yang menjadi objek dan yang (P)
kedua merupakan pembanding terhadap
kenyataan tersebut, dan kita menggantikan Penggalan larik tersebut menyatakan
yang belakangan ini menjadi yang adanya dua hal yang dibandingkan, yakni
terdahulu tadi. Contoh: tentara kita menjadi antara kenyataan dengan sesuatu yang
tulang punggung kemerdekaan negara. dibandingkan. Ide yang pertama yakni dia
Adapun contoh penggunaan majas yang sebagai alat tulis dengan hal
metafora ini dalam puisi siswa sebagai pembandingnya adalah diari sebagai
berikut. teman sejati. Maksudnya, buku diari
merupakan tempat untuk mencurahkan dan
(17) Dan aku berharap jadikan menuliskan segala kegiatan dan aktivitas
Aku sebagai bantal untuk yang dilakukan dalam sehari-hari, baik itu
tidurmu (F) pengalaman yang menyenangkan maupun
yang menyedihkan.
Penggunaan majas metafora pada
penggalan larik tersebut ditandai dengan c. Personifikasi
adanya dua ide. Ide yang berupa kenyataan Majas personifikasi merupakan tipe
terlihat dari aku yang selalu setia berada di majas yang melekatkan sifat-sifat insani
samping kekasihnya, sedangkan ide kepada barang atau benda-benda yang
sebagai pembandingnya terlihat dari aku tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
sebagai bantal untuk tidur sang Contoh: Tanah air tercinta ini merindukan
kekasihnya. Maksudnya yakni, seorang kesejahteraan social yang merata bagi
kekasih itu harus ada dan setia selalu seluruh penduduk yang dipangkunya.
menjaga orang yang dicintainya. Penggunaan majas personifikasi dalam
Selanjutnya perhatikan kutipan berikut. puisi siswa sebagai berikut.

(24) Tetapi mengapa…mengapa (8) Malam…


Malam ini berubah menjadi Mengapa kau sembunyikan
malam kehampaan bintang
Malam ini berubah menjadi Yang indah menerangi
malam yang sangat aku Yang bisa melihat hatiku
sedihkan (G) hancur
Padahal aku sangat
Dari majas metafora yang terdapat menyukainya (C)
dalam penggalan lirik tersebut, terlihat
adanya dua ide yang dibandingkan. Ide Dari majas yang terkandung dalam
yang berupa kenyataan adalah kesedihan di penggalan larik tersebut terlihat adanya
malam hari, sedangkan sebagai sifat-sifat insaniah yang dilekatkan pada
pembandingnya terdapat pada frase malam benda-benda yang tak bernyawa (benda
kehampaan. Maksud dari majas tersebut mati). Benda mati yang mempunyai sifat
yakni, dikala kesedihan melanda apapun insaniah menyembunyikan yang
yang terlihat oleh mata pasti tidak akan dimaksudkan adalah malam. Pengarang
menyenangkan. Kemudian bandingkan membuat malam seolah-olah bergerak
majas tersebut dengan penggalan larik di menyembunyikan bintang. Maksud dari
bawah ini. majas ini adalah situasi atau kondisi yang
membuat seseorang berpisah dengan ke-

124 Bahastra, Volume 37, Nomor 2, Edisi Oktober 2017 : 120-128


kasihnya tanpa ia harapkan. Si aku di sini (34) Seorang pengemis tua
merasa tidak percaya bahwa sang kekasih Pakaiannya compang-camping
telah meninggalkannya. Bandingkan Badannya kurus kering
dengan penggalan larik berikut. Mukanya pucat paci (J)

(55) Esok harinya kau bangun dan Berdasarkan penggalan larik di atas,
tak bertanya lagi pengarang menggunakan kiasan secara
Tapi, mengapa engkau bangun? beruntun yang menandakan ciri sebuah
Tanya jendela (N) majas alegori. Benda yang dijadikan objek
dalam majas ini adalah pengemis. Sifat-
Terlihat bahwa sifat insaniah melekat sifat yang melekat sebagai seorang
pada kutipan larik tersebut. Pengarang pengemis dikiaskan pengarang secara
membuat benda mati jendela seolah-olah detail. Bagian dari pengemis yang
bergerak. Sifat insaniah yang dilekatkan dikiaskan yakni, pakaian, badan, dan
yakni bertanya. Maksudnya majas tersebut, muka. Maksudnya, keadaan fisik seorang
setiap hari sebelum memulai aktivitas pengemis yang cukup menyedihkan,
dalam pendidikan harus diawali dengan kumal, bau, perut yang lapar, serta
perencanaan yang matang agar berhasil badannya yang kurus karena makan tidak
dalam memperoleh ilmu. Selanjutnya teratur.
perhatikan lagi kutipan di bawah ini.
2. Penggunaan Majas Pertentangan
(72) Pada semua ini dalam Puisi Siswa
Dunia ini seakan mener- Majas pertentangan yang terdapat
tawakan penyesalanku dalam puisi siswa hanya satu jenis saja,
Mengapa penyesalanku selalu yakni hiperbola saja. Berikut ini akan
terjadi (T) dipaparkan penggunaan majas per-
tentangan dalam puisi siswa kelas VIII
Penggalan kutipan larik tersebut SMP Negeri 3 XI Tarusan.
terdapat sifat-sifat insaniah yang dilekatkan
kepada benda mati yang menandakan a. Hiperbola
majas personifikasi. Benda yang dilekatkan Hiperbola tergolong pada jenis majas
pengarang sifat insaniah adalah dunia. yang mengandung pernyataan berlebihan
Untuk sifat insaniahnya adalah jumlah, ukuran atau sifatnya dengan
menertawakan. Maksud dari majas ini maksud memberi penekanan pada suatu
yaitu, bahwa penyesalan merupakan pernyataan atau situasi untuk
kegiatan yang mubazir. Segala sesuatu itu memperhebat, meningkatkan kesan dan
pasti ada hikmahnya. Artinya, tidak ada pengaruhnya. Adapun majas hiperbola
gunanya menyesali terhadap apa yang telah yang terdapat dalam puisi siswa sebagai
terjadi. berikut.

d. Alegori (10) Bintang…


Majas alegori mempunyai ciri khas Walau badai lautan
terhadap pemakaian beberapa kiasan secara menghalangi cintaku
beruntun. Semua sifat yang ada pada benda Aku akan terus mencarimu
itu dikiaskan. Contoh: bunga kuncup Walau aku mati (C)
belum lagi mekar, badai melanda kembang
berguguran. Adapun majas alegori yang Majas hiperbola yang terdapat dalam
terdapat dalam puisi siswa akan diuraikan kutipan larik di atas mengandung
berikut ini. pernyataan yang melebih-lebihkan. Hal itu
di tandai dengan kalimat walau badai

Ermayenti : Penggunaan Majas dalam Puisi Siswa Kelas VIII 125


lautan menghalangi cintaku. Secara logika 3. Penggunaan Majas Pertautan dalam
tidak ada hubungannya antara badai lautan Puisi Siswa
dengan perasaan cinta. Di sini secara jelas Majas pertautan yang digunakan
pengarang melebih-lebihkan pernyataan dalam puisi siswa hanya satu, yakni elipsis.
tentang perasaan cintanya. Maksud dari Penggunaan majas pertautan dalam puisi
kutipan ini yakni, perasaan cinta seseorang siswa akan dijabarkan berikut ini.
yang sangat dalam pada kekasihnya.
Perhatikan kutipan di bawah ini. a. Elipsis
Elipsis termasuk salah satu majas
(25) Ya Allah… yang di dalamnya terjadi pembuangan atau
Hidupku terbelenggu dengan penghilangan kata-kata yang memenuhi
dosa bentuk kalimat berdasarkan tata bahasa.
Tak terhitung bagai debu Penggunaan majas elipsis ini dirinci
yang bertebaran (H) sebagai berikut.

Penggalan kutipan larik tersebut (27) Ya Allah…


terlihat adanya majas hiperbola. Hal itu Aku bersujud di atas
terdapat pada kalimat hidupku terbelenggu sajadahMu
dengan dosa. Pernyataan ini sudah jelas Memohon keridhaan dariMu
mengandung maksud yang melebih- (H)
lebihkan. Secara logika tidak mungkin
dosa akan membelenggu hidup. Penggalan larik tersebut mengandung
Maksudnya di sini adalah bahwa di dalam unsur elipsis karena terjadi penghilangan
hidup ini harus disadari berapa banyak unsur pembentuk kalimat sempurna. Unsur
dosa yang telah dilakukan. Oleh sebab itu yang dihilangkan yakni unsur subjek. Yang
segeralah bertaubat agar dosa tidak menempati posisi subjek seharusnya adalah
bertambah banyak. Perbanyaklah berbuat aku (si pengarang). Pada penggalan di atas
amal kebajikan agar dosa yang telah lalu pengarang tidak menyatakan siapa yang
dapat diampuni oleh Allah. Kemudian memohon keridhaan dariMu itu, apakah si
bandingkan dengan kutipan berikut. aku sendiri atau orang lain. Bedakan
dengan penggalan berikut.
(37) Oh…pengemis tua
Kau tak pernah mengeluh (32) kau duduk termenung
Walau banyak cobaan Menyelimuti bumi ini dengan
Yang menghantammu (J) cahayamu (I)

Dari penggalan larik tersebut, jelas Berdasarkan kutipan tersebut


terdapat penyataan yang berlebih yang tergambar adanya unsur pembentuk ka-
merupakan penanda dari majas hiperbola. limat sempurna yang dihilangkan. Unsur
Pernyataan itu adalah banyak cobaan yang yang dihilangkan masih unusur subjek.
menghantam. Maksud sebenarnya dari Bedanya adalah unsur subjek yang
pernyataan ini bahwa dalam kehidupan ini ditempati seharusnya adalah kau (bulan).
terkadang Tuhan menguji keimanan Pengarang tidak menjelaskan siapa yang
umatNya dengan berbagai cobaan dan menyelimuti bumi dengan cahaya tersebut.
rintangan yang datang. Seberapa besar Perhatikan lagi kutipan di bawah ini.
mereka tahan akan cobaan tersebut
tergantung dari tingkat keimanan dan (65) Dan aku berjanji!
ketaqwaan mereka. Akan mengikuti pelajaran (R)

126 Bahastra, Volume 37, Nomor 2, Edisi Oktober 2017 : 120-128


Penggalan larik puisi di atas terjadi pada klausa aku benci. Pengarang
merupakan majas elipsis karena terdapat sengaja mengulangi klausa aku benci untuk
unsur pembentuk kalimat yang dielipskan. mempertegas ungkapan perasaannya.
Pengarang menghilangkan unsur subjek Tujuan penggunaan majas yang
kalimat. Pengarang tidak menjelaskan bervariasi ini adalah untuk memberikan
siapa yang akan mengikuti pelajaran kemudahan kepada penikmat puisi agar
tersebut. bisa memahami larik-larik puisi yang
ditulis oleh pengarang. Selain itu, diksi dan
4. Penggunaan Majas Perulangan sarana retorik termasuk dalam unsur
dalam Puisi Siswa sebuah larik puisi khususnya. (Badrun,
Jenis majas perulangan yang 1998:15) mengatakan bahwa saran retorik
digunakan siswa dalam puisinya hanya merupakan keteraturan dalam penyusunan
repetisi saja. Penggunaan majas perulangan kata-kata pada sebuah larik puisi agar
ini akan dijelaskan berikut ini. pesan yang disampaikan pengarang dengan
mudah dipahami oleh pembaca.
a. repetisi Penggunaan majas yang bervariasi
Repetisi adalah majas yang mengan- merupakan salah satu cara untuk
dung perulangan berkali-kali kata atau memperindah bahasa. Selain itu majas
sekelompok kata yang sama. Majas repetisi berfungsi untuk memberikan efek makna
yang terdapat dalam puisi siswa sebagai yang kuat, memperjelas atau menegaskan
berikut suatu maksud, mempertajam pemahaman,
dan memancing daya pikir. Dalam larik-
(29) Ampuni aku ya Allah larik yang terdapat dalam puisi siswa
Ampuni aku ya Allah (H) diketahui dari majas yang digunakan siswa
terlihat bahwa kebanyakan siswa
Penggalan larik tersebut dikatakan menggunakan majas-majas yang standar,
sebagai majas repetisi karena terdapat seperti hiperbola, personifikasi,
pengulangan sekelompok kata yang sama. perumpamaan, dan lainnya. Pengarang
Kata yang diulang adalah ampuni aku ya (siswa) menggunakan majs tersebut dalam
Allah. Selanjutnya bandingkan dengan puisi mereka bertujuan untuk
penggalang di bawah ini. memunculkan efek tertentu terhadap
makna. Efek penggunaan majas terhadap
(40) Tak indah langit tanpa bintang larik puisi yakni untuk membuat makna
Tak indah hari tanpa sahabatku (K) larik puisi yang ditulis pengarang sangat
berkesan dan menyentuh bagi pembaca,
Bentuk pengulangan kata atau sehingga pembaca seakan-akan ikut
sekelompok kata yang merupakan ciri khas merasakan apa yang dirasakan pengarang
majas repetisi terdapat pada frase tak sewaktu menulis puisi tersebut.
indah. Pengarang memberikan tekanan
pada kata tak indah untuk mempertegas SIMPULAN
pesan yang akan disampaikan. Perhatikan Berdasarkan pembahasan yang telah
lagi kutipan berikut. dilakukan, dapat disimpilkan sebagai
berikut. Jenis majas yang ditemukan dalam
(71) Mengapa semuanya harus puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Koto
terjadi XI Tarusan diantaranya: (1) Perumpamaan,
Aku benci! Aku benci! (2) hiperbola, (3) repetisi, (4) personifikasi,
Pada semua ini (T) (5) metafora, (6) elipsis, dan (7) alegori.
Adapun jumlah majas yang ditemukan
Penggalan larik pada puisi di atas secara keseluruhan yakni berjumlah 73
menggambarkan bentuk pengulangan yang majas. Majas yang dominan digunakan

Ermayenti : Penggunaan Majas dalam Puisi Siswa Kelas VIII 127


dalam puisi siswa yakni majas personi- membimbing dengan baik sehingga peneli-
fikasi yang berjumlah 25 jenis pemakaian tian ini menjadi sempurna. Ketiga, Saudara
dari 73 jenis majas yang ditemukan Harry Andheska, selaku tim editor yang
tersebut. Dominannya penggunaan majas telah bersedia menyempurnakan hasil
personifikasi ini bertujuan untuk penelitian ini sehingga hasilnya mejadi
memperindah dan memperjelas bahasa baik. Keempat, siswa-siswi kelas VIII SMP
yang ada pada larik puisi siswa. Sedangkan Negeri 3 Koto XI Tarusan yang telah
jumlah majas yang paling sedikit adalah bersedia menyumbangkan puisi yang
majas alegori yang berjumlah 1 jenis merupakan hasil karyanya untuk penulis
pemakaian dari 73 jenis majas tersebut. jadikan sebagai objek penelitian. Kelima,
Adapun saran yang dapat disumbangkan serta pihak lainnya yang tidak bias
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. dituliskan satu persatu yang ikut
Pertama, bagi siswa agar lebih berkontribusi secara langsung maupun
meningkatkan penguasaan tentang jenis- tidak langsung dalam penelitian ini.
jenis majas serta dapat
mengaplikasikannya dalam karya sastra DAFTAR PUSTAKA
terutama puisi dengan seoptimal mungkin, Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta:
sehingga dengan ini akan dapat menjadikan Depdikbud
puisi yang ditulis bernilai rasa yang tinggi. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data
Rata-rata kebanyakan siswa masih lemah Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
dalam memanfaatkan majas dalam puisi. Raja. Grafindo Persada
Hal tersebut tergambar dari jenis majas Depdiknas. 2006. Lampiran Permendiknas
yang digunakan masih menoton dan Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi
cenderung tidak bervariasi. Kedua, guru Kurikulum Tingkat Satuan
sekolah agar dapat meningkatkan mutu dari Pendidikan SMP/MTs. Jakarta:
pengajaran sastra tentang puisi di sekolah, Depdiknas.
khsusnya mengenai penggunaan majas ini. Hasanuddin. 2002. Membaca dan Menilai
Di samping itu, guru diharapkan agar Sajak. Bandung: Angkasa.
menggunakan metode yang bervariasi Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya
dalam pengajaran puisi ini, sehingga proses Bahasa. Jakarta: Gramedia.
pembelajaran yang dilakukan menjadi Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi
lebih kreatif, inovatif, dan menarik. Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
remaja Rosdakarya.
PERSANTUNAN Pradopo, R. Djoko.1997. Pengkajian Puisi.
Artikel ini merupakan inti sari dari hasil Yogyakarta: Gajah Mada
penelitian yang telah dilakukan. Dalam University Press.
pelaksanaan penelitian ini, penulis telah Tarigan, Hendri Guntur. Pengajaran
banyak mendapatkan bimbingan dan Semantik. Bandung: Angkasa.
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tinggi kepada
pihak yang telah membantu sehingga
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
Pertama, kepada kepala sekolah SMP
Negeri 3 Koto XI Tarusan yang telah mem-
berikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di sekolah ini.
Kedua, Ibu Zuraida Chairani, selaku
pembimbing yang telah bersedia

128 Bahastra, Volume 37, Nomor 2, Edisi Oktober 2017 : 120-128

Anda mungkin juga menyukai