Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan hasil cipta atau karsa yang bersifat imajinatif

dan menggunakan bahasa sebagai media penyampaian. Bersifat imajinatif

artinya mengandung satu daya ungkap yang besar dalam melukiskan atau

mengungkapkan hakikat kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra ini adalah

puisi.

Puisi diciptakan dalam suasana perasaan yang intens yang menuntut

pengucapan jiwa yang spontan dan padat. Setiap puisi pasti berhubungan

dengan penyairnya karena puisi diciptakan dengan mengungkapkan diri

penyair sendiri. Didalam puisi lirik memberikan tema, nada, perasaan, dan

amanat. Rahasia dibalik majas, diksi, imaji, kata konkret, dan versifikasi akan

ditafsirkan dengan tepat jika kita berusaha memahami rahasia penyairnya.

Menulis merupakan suatu proses (Sugoro dalam Parera 2001:3), oleh

karena itu menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap

revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis

menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan

dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah

selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia

tidak lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap

pengakhiran, atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk

1
dipublikasikan. Apabila tahap-tahap tersebut dilaksanakan secara sistematik,

maka hasil menulis seseorang akan lebih baik.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki

tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan lainnya.

Menulis membutuhkan keterampilan, wawasan yang luas, dan motivasi yang

kuat untuk dapat melakukannya. Apalagi ketika yang harus ditulis adalah

sebuah karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, dan sebagainya. Tidak bisa

dipungkiri lagi bahwa kualitas pembelajaran menulis sastra, dalam hal ini

lebih dikhususkan pada pembelajaran menulis puisi, baik kualitas proses

ataupun hasil dapat dikatakan siswa masih merasa kesulitan.

Dalam pembelajaran puisi, hal yang penting juga yaitu kemampuan

siswa untuk mencoba berkarya menulis puisi dengan kemampuan yang sudah

dimiliki sehingga terlihat manfaat pengajaran puisi yang diberikan pada siswa

di sekolah. Kemampuan menulis puisi tidak lahir begitu saja tetapi

sebelumnya siswa harus belajar, memiliki kemauan, kemampuan, dan

pengalaman serta minat yang sungguh-sungguh untuk menggali puisi

sehingga siswa mampu untuk menulis puisi. Seperti apa yang dikatakan

Aminudin, (2000 : 7), puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi

pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling

berkesan.

Penyerapan pengajaran puisi dan menulis puisi itu seakan terlihat

melalui wadah yang tepat bagi penyaluran kemampuan siswa.

2
Lebih konkretnya, misal dalam kegiatan lomba baca puisi atau menulis puisi

bagi siswa.

Sehubungan dengan asumsi-asumsi tersebut di atas, maka dipilihlah

pendekatan kontekstual ini sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran menulis puisi di SMA Negeri 3 Lamongan

kelas X IIS 1 Tahun Pelajaran 2016-2017. Dengan diterapkannya pendekatan

kontekstual ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses dan kualitas

hasil pembelajaran menulis puisi. Adapun alasan pemilihan pendekatan

tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, pendekatan kontekstual

memposisikan siswa secara aktif dalam mencari dan menggali serta

memecahkan persoalan khususnya dalam menulis puisi yang berkaitan dengan

daya kreatif dan imajinasinya sesuai dengan keinginannya dalam menulis

sebuah puisi. Kedua, adanya pendekatan kontekstual ini menempatkan guru

sebagai fasilitator yang berperan mengarahkan dan sebagai pembimbing para

siswa sehingga siswa dapat menulis puisi sesuai dengan apa yang ingin ia

tulis. Ketiga, dengan pemberian kebebasan dalam menulis atau menghasilkan

sebuah karya yang berwujud puisi diharapkan siswa mempunyai karya yang

benar-benar asli berasal dari siswa sendiri, bukan dari saduran pada karya

orang lain. Untuk lebih jauh peneliti mencoba melaksanakannya dalam bentuk

penelitian yang berjudul “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA

Negeri 3 Lamongan tahun pelajaran 2016/2017.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan pendekatan kontekstual terhadap proses

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan

tahun pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah penerapan pendekatan kontekstual terhadap kualitas hasil

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan

tahun pelajaran 2016 /2017?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas

X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan tahun pelajaran 2016/2017 melalui

pendekatan kontekstual.

2. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas

X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan tahun pelajaran 2016/2017 melalui

pendekatan kontekstual

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini antara lain:

a. Guru mendapatkan referensi baru berupa pembelajaran kontekstual

sehingga dapat membuat siswanya lebih mudah untuk belajar menulis

puisi.

4
b. Memperluas daya imajinasi dan menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga

lebih memudahkan dalam memunculkan ide gagasan dan gagasan baru

yang berangkat dari kenyataan.

c. Menambah wawasan bagi peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran

sastra, khususnya puisi, kelebihan dan kelemahannya, serta mengetahui

kondisi riil yang terjadi dalam proses pembelajaran sastra di dalam kelas.

E. Batasan Penelitian

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah

yang meliputi:

1. Penelitian ini hanya dikhususkan pada siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3

Lamongan tahun pelajaran 2016/2017.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

Desember semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan menulis puisi.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran

Slamento (2001: 15) mengatakan bahwa proses pembelajaran

merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling

berhubungan. Kompenen-komponen tersebut antara lain:

1) Guru

Guru adalah orang yang menggerakkan suatu proses belajar-mengajar.

Untuk tujuan tersebut, guru harus memiliki wawasan yang luas dan sikap

profesional karena tanpa keduanya proses belajar-mengajar tidak mungkin

mencapai hasil yang maksimal. Menurut Martinis Yamin (2007: 95), guru

adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat

menciptakan iklim belajar menarik, aman, nyaman, dan kondusif di dalam

kelas, keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana

kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh

para siswa.

2) Siswa

Siswa adalah orang yang melaksanakan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

3) Materi

Merupakan segala bentuk informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

yang berkaitan dengan kurikulum yang berlaku dalam pembelajaran

tersebut.

6
4) Metode

Adalah cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka menciptakan

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam memilih metode, guru juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: tujuan yang ingin dicapai,

tingkat perkembangan siswa, situasi dan kondisi yang beraneka ragam,

kualitas maupun kuantitas fasilitas belajar, dan pribadi serta kemampuan

profesional guru yang berbeda-beda.

5) Media

Adalah alat atau bahan yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada

siswa agar materi tersebut mudah diterima oleh siswa. Media memiliki

beberapa fungsi, diantaranya:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik

berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan

kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan

melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi

perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek

langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta

didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio

visual dan audial.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal

yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para

7
peserta didik tentang suatu objek, yang disebabkan, karena:

(a) objek terlalu besar; (b) objek terlalu kecil; (c) objek yang bergerak

terlalu lambat; (e) objek yang bergerak terlalu cepat; (e) objek yang

terlalu kompleks; (f) objek yang bunyinya terlalu halus; (g) objek yang

berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat,

maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

peserta didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

realistis.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

6) Evaluasi

Adalah cara untuk memperoleh informasi yang akurat tentang

penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Evaluasi dalam

pembelajaran memiliki beberapa tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi

yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta efektifitas belajar

siswa; (2) memperoleh bahan feed back, (3) memperoleh informasi yang

diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar

guru; (4) memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki,

menyempurnakan serta mengembangkan program; dan (5) mengetahui

kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan

bagaimana jalan keluamya (Slameto, 2001: 15).

8
Selain dipengaruhi oleh komponen-komponen pembelajaran di atas,

Keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Hal

ini didasarkan atas pendapat Gino, dkk. (2000: 36-39) yang menyatakan

bahwa suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan yang telah

ditentukan dalam proses pembelajaran yang dilakukan telah dapat dicapai.

Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh

delapan faktor penunjang, yaitu (1) minat siswa; (2) motivasi belajar; (3)

bahan belajar; (4) alat bantu belajar; (5) suasana belajar; (6) kondisi siswa

yang belajar; (7) kemampuan guru; dan (8) metode pembelajaran.

Begitu kompleksnya kegiatan pembelajaran sehingga masing-masing

komponen tersebut harus mampu bekerja sama dengan baik sejak awal sampai

kegiatan berakhir. Tujuan yang diinginkan dari rumusan tersebut adalah

terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan.

Dari kegiatan pembelajaran yang seperti ini akan memicu kreatifitas siswa

untuk meningkatkan kemampuannya.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan yang mestinya

dikembangkan siswa, yaitu kemampuan bernalar dan berpikir, kepekaan

sosial, dan perasaan siswa menikmati dan menghayati keindahan bahasa

melalui karya-karya sastra. Hendaknya pembelajaran yang terjadi dapat

dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar tujuan dari

setiap pembelajaran mencapai hasil akhir yang memuaskan.

Gagne mengungkapkan ada lima katagori hasil belajar, yakni:

informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan

keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang

9
merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil

belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2010:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (2010:56), melalui

proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang

rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankan apa yang telah d icapai.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari

orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreatifitasnya.

d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif

(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

10
B. Hakikat Menulis

Menulis menurut Henry Guntur Tarigan adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik tulisan huruf yang menggambarkan

suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa

atau grafik tersebut.

Tujuan menulis menurut Tarigan adalah: 1) memberitahukan atau

mengajarkan; 2) meyakinkan atau mendesak; 3) menghibur atau

menyenangkan orang lain; 4) mengutarakan atau mengekspresikan perasaan

dan emosi yang berapi-api.

Salah satu kegiatan menulis yaitu menulis puisi, menurut Putu Arya

Tirta Wirya adalah suatu pengungkapan secara implisit, samar dengan makna

yang tersirat, dimana kata-kata condong pada artinya yang konotatif, itulah

sebenarnya yang kita maksud dengan puisi. Unsur-unsur dalam yang

membentuk puisi (intrinsik) diantaranya tema, larik, rima, gaya bahasa, nada,

bait, dan amanat. Menurut Sayuti (2008: 101-358) puisi terbentuk dari unsur

bunyi dan aspek puitisnya, diksi, imaji/citraan, bahasa kias, wujud visual,

dan makna. Adapun beberapa langkah untuk memahami puisi yaitu:

1) memperhatikan judul; 2) melihat kata-kata yang dominan atau sering

muncul; 3) memahami makna konotasi; 4) memahami kata ganti dalam puisi;

5) mencari makna yang terungkap dalam setiap baitnya sesuai dengan

struktur bahasa.

11
C. Hakikat Komponen PBM (Proses Belajar Mengajar)

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

bisa dilakukan dengan ceramah, berdiskusi, dan penugasan yang diberikan

kepada siswa. Perangkat pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang

dapat digunakan guru yaitu buku paket Bahasa Indonesia, buku sastra

Indonesia, dan contoh-contoh langsung hasil karya pengarang puisi misalnya

Chairil Anwar. Hal tersebut dilakukan agar lebih menunjang dalam

pembelajaran menulis puisi Bahasa Indonesia.

Guru harus melakukan pembelajaran awal (apersepsi) dimana guru

lebih mengenal siswa agar potensi yang ada pada siswa bisa terdeteksi secara

dini. Oleh karena itu metode yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa, apersepei dilakukan secara per individu agar guru dapat

mengetahui kebiasaan anak, karakter anak, dan lainnya. Sedangkan teknik dan

strategi yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran menulis puisi yaitu

melalui praktek atau pengalaman langsung dimana siswa membuat dan

membacakan puisi mereka di depan kelas.

D. Hakikat Puisi

Hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti inti sari atau

dasar, atau kenyataan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian puisi berarti

ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik

dan bait. Itu jika kita lihat pengertian dari setiap kata pada hakikat puisi.

Selanjutnya, Pradopo menyatakan bahwa bukan terletak pada bentuk

formulanya meskipun bentuk formula itu penting. Hakikat puisi adalah apa

12
yang menyebabkan puisi itu disebut puisi. Puisi baru (modern) tidak terikat

pada bentuk formal, tetapi disebut puisi juga. Hal ini, disebabkan di dalam

puisi modern terkandung hakikat puisi ini, yang tidak berupa sajak

(persamaan bunyi), jumlah baris, ataupun jumlah kata pada tiap barisnya.

Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk mengerti puisi itu

sebagai hakikat puisi, diantaranya:

a. Fungsi estetik

Puisi adakah karya seni sastra/ puisi merupakan salah satu bentuk

karya sastra. Wellek dan Warren mengemukakan bahwa paling

baik kita memandang kesusastraan sebagai karya yang di dalamnya

fungsi estetikanya dominan, yaitu fungsi seninya yang berkuasa.

Tanpa fungsi seni itu karya kebahasaan tidak dapat disebut karya

(seni) sastra. Jadi pada akhirnya dalam penulisan puisi tidak

sampai berkutat dan terikat pada pengertian puisi saja melainkan

pada fungsi puisi sebagai puisi hati.

b. Kepadatan

Membuat puisi merupakan aktifitas pemadatan. Dalam puisi tidak

sama peristiwa itu diceritakan. Yang dikemukakan dalam puisi

hanyalah inti masalah, peristiwa, atau inti cerita. Yang

dikemukakan dalam puisi adalah esensi. Karena puisi mampat dan

padat, maka penyair memilih kata dengan akurat. Untuk

pemadatan ini, kadang-kadang kata-kata yang diambil inti

dasarnya. Imbuhan, awalan, dan akhiran sering dihilangkan.

13
c. Ekspresi yang tidak langsung

Puisi itu sepanjang zaman selalu berubah. Dikemukakan oleh

Riffatere bahwa sepanjang waktu, dari waktu ke waktu, puisi itu

selalu berubah. Perubahan ini disebabkan oleh evolusi selera dan

perubahan konsep estetik, dan hakikat puisi adalah jujur. Itu berati

menceritakan apa yang dialami, sedangkan apa yang dialami setiap

orang dari masa ke masa, meskipun intinya sama yaitu manusia

dan kemanusiaan namun cara pandanglah yang akhirnya

mempengaruhi proses penulisan. Akan tetapi, satu hal yang tidak

berubah yaitu mengucapkan ssuatu secara tidak langsung. Ucapan

tidak langsung itu menyatakan suatu hal dengan arti yang lain.

Ketidaklangsungan ekspresi ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu :

1) penggantian arti (displacing of meaning), 2) penyimpangan atau

pemencongan arti (distorting of meaning), dan 3) penciptaan arti

(crating of meaning). Hal ini pulalah sering kali terciptanya citraan

atau pengimajian dalam puisi.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual yang dikemukakan

oleh Muslich (2007:41) pembelajaran kontekstual atau contextual and learning

(CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi

pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 3 Lamongan yang

terletak di jalan Tanjung No. 01 Lamongan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

Desember 2016. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada jam

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 yang berjumlah 30

siswa. Penentuan subjek penelitian didasarkan secara sederhana dengan

memilih salah satu kelas yang memiliki kendala dalam pembelajaran menulis

puisi.

15
C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan

(dalam Mukhlis, 2000: 3).

Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/

meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru

(Mukhlis, 2000: 5).

Penelitian Tindakan Kelas atau classroom action research ini

berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam

proses pembelajaran menulis puisi. Kemudian dicarikan alternatif

pemecahannya dan ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang

terencana dan terukur. Rancangan ini sesuai dengan latar permasalahan dan

karakteristik penelitian yang dilakukan, yaitu (1) masalah penelitian berasal

dari persoalan yang terjadi dalam praktik pembelajaran di kelas, yakni

16
kemampuan menulis puisi siswa yang masih rendah, (2) adanya tindakan

untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran, yakni dengan pendekatan

kontekstual, (3) adanya kolaborasi antara peneliti dan guru dalam kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, dan (4) adanya

kegiatan untuk melakukan evaluasi dan refleksi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap siklus. Masing-

masing RPP berisi kompetensi inti,kompetensi dasar, indikator pencapaian

hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar.

3. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 SMA

Negeri 3 Lamongan yang berjumlah 30 orang.

4. Dokumen

Dokumen yang dijadikan sumber data berupa hasil kerja siswa dalam

kegiatan menulis puisi, lembar observasi, dan pedoman penilaian.

17
E. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi aktivitas pembelajaran siswa ; tes atau pemberian tugas; dan analisis

dokumen yang berisi hasil kerja siswa dalam kegiatan menulis puisi.

F. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisis data. Untuk menganalisis tingkat

keberhasilan atau prosentase keberhasilan siswa setelah proses belajar

mengajar setiap siklusnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif.

a. Analisis data kualitatif berupa catatan lapangan dan dokumentasi

tugas siswa.

b. Analisis data kuantitatif berupa skor menulis puisi yang mencakup

beberapa aspek diantaranya aspek makna, diksi, persajakan, bahasa

kias, dan citraan dengan skor maksimum 5, dianalisis dengan mencari

rata-rata (mean) dan prosentase, kemudian dibuat tabel dan diagram

sehingga dapat diketahui kemampuan siswa dalam menulis puisi.

18
2. Refleksi

Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah

dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi

demikian, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi

digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya upaya untuk

menghasilkan perbaikan.

19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil observasi yang digunakan

untuk mengamati kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Proses penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri atas empat

tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)

analisis dan refleksi.

A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang skenario pembelajaran

menulis puisi dengan pendekatan kontekstual, menyusun RPP untuk

materi menulis puisi berdasarkan silabus dari sekolah, mempersiapkan

media pembelajaran berupa puisi-puisi yang akan dijadikan model,

menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan tanggal 22 September

2016 di ruang kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan. Sesuai dengan

skenario pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru

dan siswa. Guru sebagai fasilitator sekaligus melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran.

20
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes atau

penugasan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

c. Tahap Observasi dan Interpretasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kegiatan

observasi dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan I pada

siklus I ini sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Selain itu

juga untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual mampu

memecahkan permasalahan dalam pembelajaran menulis di kelas

tersebut.

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran pada

siklus I, baik secara proses maupun hasilnya. Untuk lebih jelasnya

dapat diketahui melalui pernyataan di bawah ini:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebanyak 68%,

sedangkan 32% lainnya masih tampak diam, berbicara dengan

temannya, dan memainkan benda-benda tertentu (pulpen,

penggaris, buku, dan sebagainya).

2) Siswa yang aktif selama KBM berlangsung sebanyak 76%,

sedangkan 24% lainnya kurang mampu memahami maksud atau

penjelasan guru.

21
3) Siswa yang antusias menjawab soal-soal (lisan maupun tulis)

sebanyak 72%, sedangkan 28% lainnya masih diam saja saat diberi

pertanyaan lisan dan mengerjakan tidak sungguh-sungguh saat

diminta mengerjakan pertanyaan tertulis.

4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa 16 siswa

(64%) yang mampu menulis puisi dengan baik. Prosentase tersebut

didasarkan atas pencapaian nilai 75 ke atas sebagai batas minimal

yang ditetapkan sekolah oleh 16 siswa tersebut. Sementara 14

siswa lainnya (36%) balum mampu memenuhi standar karena

hanya memperoleh nilai 65 ke atas. Skor rata-rata siswa secara

keseluruhan adalah 18,57 atau 74,12%. Skor rata-rata tersebut

masih di bawah skor ideal yaitu 25 dan masih di bawah kriteria

keberhasilan penelitian yakni lebih dari atau sama dengan 25.

d. Tahap Analisis dan Refleksi Tindakan I

Proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

pendekatan kontekstual pada siklus I berjalan sesuai dengan

rencana dan berlangsung dengan lancar. Namun, pada siklus I

masih ditemukan beberapa kekurangan yang perlu dicarikan

pemecahannya, diantaranya:

1) Siswa masih belum bisa memilih kata-kata yang mampu

membangkitkan imajinasi dalam puisi yang mereka buat.

2) Siswa masih belum mampu memainkan sajak yang mudah

dibaca dan menimbulkan keindahan dalam puisi.

22
3) Siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep kontekstual

yang ada di lingkungan sekolah dalam menulis puisi.

Berikut ini dijabarkan pada tabel 1, skor dari hasil menulis puisi yang dilakukan

siswa pada tindakan siklus I

Tabel 1 Hasil Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X IIS 1


SMA Negeri 3 Lamongan pada Siklus I
Aspek yang di nilai
No Nama Makna Diksi Persajak Bahasa Imaji/ Jum Nilai
an Kias Citraan lah
1 Aditya. M 4 3 3 2 3 15 60
2 A.Sofyan 4 3 3 3 4 17 68
3 Ahmad Zulian 4 2 4 3 4 17 68
4 Bambang E. P 3 3 3 3 3 15 60
5 Bernia Nur. W 5 3 4 3 4 19 76
6 Candra Eka. P 3 3 4 3 3 16 64
7 Deva Fahira 4 4 4 4 4 20 80
8 Devi Salsa .Y 5 4 4 4 4 21 84
9 Dion Prakoso 3 4 4 4 3 18 72
10 Eko Prasetyo 3 4 3 3 4 17 68
11 Ema firda. A. 4 4 3 4 4 19 76
12 Fendhito S.D 3 3 4 4 4 18 72
13 Fitrah Alamsyah 4 4 4 4 4 20 80
14 Haris Prasetyo 3 3 4 4 4 18 72
15 Ilfi Nur Diana 4 4 4 4 4 20 80
16 Kavita Ayu 5 4 4 4 4 21 84
17 Kholifatus .N 4 4 4 4 3 19 76
18 Latifah Ulfah 4 4 5 4 4 21 84
19 M. Mukhlisul. A 4 4 3 4 3 18 72
20 Maratus Sholeha 5 4 4 4 4 21 84
21 M. Fahru Rozi 3 4 4 3 3 17 68
22 M. Kahfi . K 3 3 3 3 4 16 64
23 M. Yusuf 3 3 3 3 3 15 60
24 Novita Alviani 5 4 4 4 4 21 84
25 Putri Nur. R. 3 4 4 4 4 19 76
26 Refideo Andika 3 3 4 4 2 16 64
27 Rizka .R 4 4 4 3 4 19 76
28 Santa Aulia. D 5 4 4 4 4 21 84
29 Sepiana.P. 4 4 4 4 4 20 80
30 Siti Khusnul. K. 5 4 4 4 4 21 84
Jumlah 116 109 113 108 110 556 2224
Skor Rata-rata 3,87 3,63 3,77 3,6 3,7 18,57 74,1
Prosentase 73,3 72,7 75, 3 72,0 74,0 74,12 74,13

23
2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran

menulis puisi dengan pendekatan kontekstual, menyusun RPP,

mempersiapkan media pembelajaran, menyusun instrumen penelitian,

yakni berupa tes dan nontes, dan alat-alat pengajaran yang

mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016 di kelas X IIS 1 dengan

jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru

sekaligus fasilisator dan pembimbing tutor sebaya. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes atau

penugasan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

24
c. Observasi dan Interpretasi

Proses pembelajaran pada siklus II ini sepenuhnya dilaksanakan

oleh peneliti sekaligus sebagai pengamat jalannya proses

pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dan kemudian mendesksipsikan kegiatan berdasarkan

kekurangan dan kelebihannya. Hal ini dilakukan untuk mengukur

sejauh mana ketercapaian tujuan yang diinginkan sesuai dengan

perencanaan sebelumnya.

Siklus II ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan siklus I

yang dinilai masih memiliki kekurangan. Kekurangannya terletak

pada puisi siswa yang dinilai belum memiliki keterpaduan makna.

Sementara itu, berdasarkan hasil observasi terhadap proses

belajar-mengajar tersebut dapat dinyatakan bahwa:

1) Siswa semakin aktif selama pemberian apersepsi ada peningkatan

sebanyak 72%.

2) Siswa yang aktif selama kegiatan KBM berlangsung sebanyak

88%.

3) Siswa yang antusias menjawab soal-soal (lisan maupun tulis)

sebanyak 88%.

4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diperoleh hasil 92% (23) siswa

dengan jumlah skor rata-rata 20,02 sudah mampu menulis puisi

dengan baik dan sudah memenuhi standar nilai sekolah yaitu 75.

25
Berikut ini dijabarkan pada tabel 2, skor dari hasil menulis puisi yang dilakukan

siswa pada tindakan siklus II.

Tabel 2 Hasil Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 3
Lamongan pada siklus II

Aspek yang di nilai Jum


No Nama Makna Diksi Persajak Bahasa Imaji/ lah Nilai
an Kias Citraan
1 Aditya. M 3 4 4 4 4 19 76
2 Ahmad Sofyan 4 4 4 4 3 19 76
3 Ahmad Zulian 4 4 4 4 3 19 76
4 Bambang Eko. P 4 3 4 4 4 19 76
5 Bernia Nur. W 5 3 4 4 4 20 80
6 Candra Eka. P 4 4 4 3 4 19 76
7 Deva Fahira 4 4 4 4 4 20 80
8 Devi Salsa .Y 4 5 4 4 4 21 84
9 Dion Prakoso 3 4 4 4 4 19 76
10 Eko Prasetyo 4 4 4 3 4 19 76
11 Ema firda. A 4 4 3 4 4 19 76
12 Fendhito S. D 4 4 4 4 3 19 76
13 Fitrah Alamsyah 5 4 4 5 3 20 80
14 Haris Prasetyo 4 4 4 4 4 20 80
15 Ilfi Nur Diana 4 4 5 4 4 21 84
16 Kavita Ayu 5 5 4 5 4 23 92
17 Kholifatus .N 4 4 4 4 4 20 80
18 Latifah Ulfah 4 4 5 4 4 21 84
19 M. Mukhlisul. A 3 4 4 4 4 19 76
20 Maratus Soleha 5 5 4 4 4 22 88
21 M. Fahru Rozi 4 4 4 4 3 19 76
22 M. Kahfi . K 4 3 4 4 4 19 76
23 M. Yusuf 4 4 4 4 3 19 76
24 Novita Alviani 5 4 4 4 5 22 88
25 Putri Nur . R 5 4 4 4 4 21 84
26 Refideo . A 4 4 4 4 3 19 76
27 Rizka .R 4 4 4 4 5 21 84
28 Santa Aulia. D 5 4 5 4 4 22 88
29 Sepiana. P 4 4 3 5 4 20 80
30 Siti Khusnul. K 4 4 4 4 5 21 84
Jumlah 124 121 121 122 113 601 2404
Skor Rata-rata 4,13 4,03 4,03 4,06 3,77 20,02 80,08
Prosentase 82,6 80,7 80,7 81,3 75,4 80,2 80,13

26
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

pendekatan kontekstual di kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan

pada siklus II ini berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan lancar.

Antusiasme dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

menunjukkan peningkatan. Siswa mampu merespon materi yang

disampaikan dengan baik. Kekurangan-kekurangan yang dialami pada

siklus I pun sudah mampu teratasi pada siklus II ini. Secara kualitas,

puisi siswa pun sudah menunjukkan peningkatan meskipun ada juga

yang masih merasa kesulitan dalam proses pembuatannya. Namun,

yang terpenting dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan

kontekstual ternyata mampu memotivasi siswa untuk lebih kreatif

dalam menulis puisi. Pendekatan kontekstual juga merupakan hal baru

yang diketahui siswa sehingga banyak diantara mereka yang tertarik

untuk mencobanya. Satu hal lagi yaitu bahwa penerapan pendekatan

kontekstual telah mampu mengubah tatanan pembelajaran menulis

puisi yang selama ini cenderung menjenuhkan menjadi proses yang

menyenangkan bagi guru dan siswa SMA Negeri 3 Lamongan.

B. Pembahasan

Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan pada (1)

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi, dan (2) Peningkatan

kualitas hasil pembelajaran menulis puisi.

27
1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi.

Secara rinci, peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi

tercermin melalui uraian dibawah ini:

a. Siswa menjadi tertarik dengan materi pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan hasil tanya jawab dengan siswa, diketahui bahwa siswa

menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran menulis puisi.

Menurut mereka, pembelajaran menulis puisi yang selama ini disajikan

dengan cara-cara seperti pemodelan, diskusi kelompok, atau belajar

mengemukakan gagasan untuk dapat memicu keaktifan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan tidak lagi

ceramah perihal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi, tetapi

lebih pada bagaimana mengajak siswa untuk lebih terbuka dalam

mengemukakan gagasan sehingga proses pembelajaran berjalan lebih

menyenangkan.

b. Guru tidak lagi kesulitan dalam membangkitkan motivasi siswa.

Dengan diterapkannya berbagai metode, secara otomatis hal itu akan

memicu motivasi siswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan kemampuan menulis puisi. Kondisi ini juga didukung

oleh minat siswa terhadap puisi yang meningkat sehingga hal ini

berpengaruh juga pada motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Selain itu, guru juga semakin memiliki kedekatan dengan

siswa. Dari sinilah tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

28
tidak membosankan seperti yang terjadi pada proses pembelajaran

sebelumnya.

c. Guru tidak lagi kesulitan dalam menerapkan teknik yang tepat dalam

pembelajaran menulis puisi.

Dalam menulis puisi, guru menemukan cara-cara yang dapat

membantu siswa seperti pemodelan, diskusi, atau belajar dari lingkungan

dan situasi yang ada. Guru melakukan kegiatan yang

sederhana , tetapi mampu memicu semangat dan motivasi untuk lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sifat sederhana tersebut tercermin

dari upaya memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga proses pembelajaran

dapat selalu relevan dengan situasi yang sedang dihadapi. Guru tidak lagi

terpaku pada teoritis penulisan puisi, tetapi lebih pada upaya

pemaksimalan potensi yang dimiliki siswa serta pengenalan terhadap diri

siswa sehingga siswa lebih berani dan memiliki kepercayaan diri yang

tinggi.

2. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

Peningkatan hasil pembelajaran menulis dengan pendekatan

kontekstual ini tampak pada prosentase kelulusan siswa pada tiap

siklusnya. Pada siklus I, kualitas puisi ciptaan siswa yang sudah

memenuhi standar kelulusan hanya sebesar 64% dengan jumlah skor rata-

rata18,57. Pada siklus II terjadi peningkatan 28% menjadi 92% dengan

29
jumlah skor rata-rata 20,02 mengalami peningkatan 1,45. Prosentase

tersebut diperoleh berdasarkan peraihan nilai yang dicapai siswa dengan

menilik pada standar kelulusan yang ditetapkan di sekolah, yaitu 75.

Dengan meningkatnya kualitas proses dan hasil dalam pembelajaran

menulis puisi, dapat dikatakan bahwa pendekatan kontekstual telah

mampu mengatasi permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi di

kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan. Untuk mengetahui peningkatan

tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Aktifitas Kegiatan Menulis Puisi

No Kegiatan Siswa Prosentase


Siklus I Siklus II
1. Aktif selama kegiatan apersepsi 68% 72%
2. Aktif selama KBM berlangsung 76% 88%
3. Mampu menjawab pertanyaan lisan 68% 88%

dan tulis
4. Mampu menulis puisi sesuai dengan 64% 92%

kriteria penulisan puisi

Tabel 4 Peningkatan Skor Praktik Menulis Puisi pada siklus I dan II

Skor Rata-rata
Siklus I Siklus II

30
No Aspek Peningkatan
1 Kesatuan makna 3,87 4,13 0,26
2 Diksi 3,63 4,03 0,40
3 Persajakan 3,77 4,03 0,26
4 Bahasa kias 3,6 4,06 0,46
5 Pengimajian/Citraan 3,7 3,77 0,07
Jumlah 18,57 20,02 1,45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu: (1)

Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kualitas proses belajar menulis

puisi pada siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan Tahun Pelajaran

31
2016-2017 ; dan (2) Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kualitas

hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3

Lamongan Tahun Pelajaran 2016-2017.

1) Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi tampak pada

prosentase peningkatan kualitas siswa dalam proses pembelajaran sebagai

berikut:

a. Peningkatan keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan apersepsi

Pada siklus I, keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan

apersepsi sebesar 68%. Pada siklus II keaktifan siswa tersebut

meningkat menjadi 72%.

Pada siklus I, tingkat antusias siswa selama apersepsi masih

rendah karena kebanyakan siswa masih beranggapan bahwa proses

pembelajaran akan berlangsung biasa-biasa saja atau kurang variatif.

Namun pada siklus II peneliti melakukan terobosan baru yaitu dengan

perubahan pola mengajar yang diterapkan pada siklus I. Terobosan

baru yang dilakukan peneliti menjadikan siswa lebih antusias untuk

mengikuti proses pembelajaran. Terbukti ada peningkatan 4% dari

siklus sebelumnya.

b. Peningkatan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

Pada siklus I, siswa yang aktif mengikuti pembelajaran sebesar

76% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Pada siklus I

32
kurang adanya kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran

dan masih banyak penyampaian materi secara teoritis sehingga siswa

merasa bosan dan menjenihkan. Didasarkan hasil evaluasi tersebut,

peneliti mengadakan perubahan pola mengajar dengan memberi

peluang pada siswa untuk aktif. Proses pembelajaran sudah menjadi

milik siswa, sedangkan guru lebih memposisikan diri sebagai

fasilitator, mediator, dan motivator

c. Peningkatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, baik lisan

maupun tertulis.

Pada siklus I, siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru hanya

68%. Kemudian meningkat menjadi 88% pada siklus II. Prosentase

siswa yang menjawab pertanyaan guru juga mengalami peningkatan.

Secara teoritis, siswa sudah memiliki kajian-kajian puisi sehingga

ketika pertanyaan dilontarkan sudah tidak menjadi masalah bagi siswa.

Terbukti 88% siswa mampu menjawabnya.

2) Peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi juga berimbas

pada kenaikan kualitas hasilnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya

peningkatan kualitas puisi ciptaan siswa dengan memperhatikan aspek

rima dan iramanya atau bentuk isinya dari setiap siklus yang dijalani.

33
Pada siklus I, kualitas puisi ciptaan siswa yang sudah sesuai dengan

standar yang ingin dicapai hanya sebesar 64%. Kualitas tersebut

meningkat menjadi 92% pada siklus II. Jumlah skor rata-rata pada siklus I

18,57 meningkat menjadi 20,02 pada siklus II.

Pada siklus I, siswa masih tampak kebingungan dengan metode yang

diterapkan dalam pembelajaran. Pada siklus II, terjadi peningkatan yang

cukup signifikan karena siswa sudah memahami maksud dan tujuan dari

kegiatan yang dilakukan. Apalagi, pada siklus II. Peneliti mulai

memperkenalkan konsep analogi dan metafora pada proses penulisan

puisi. Peneliti dan siswa telah memiliki alur pemikiran yang sejalan.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar menulis puisi lebih efektif dan lebih memberikan

hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran, hendaknya guru membuat

rencana pembelajaran dan mempersiapkan media pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, guru harus mampu

memilih pendekatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan

pembelajaran. Evaluasi hendaknya jangan sampai terlupakan.

Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan, menyampaikan

materi serta dalam mengelola kelas sehingga kualitas pembelajaran

semakin meningkat.

34
2. Siswa disarankan untuk mengikuti pembelajaran secara aktif. Siswa harus

bisa menambah wawasan dan mendalami materi yang dipelajari. Selain

itu, sekiranya siswa kurang setuju terhadap cara mengajar guru, maka

siswa dapat memberikan masukan ataupun saran kepada guru yang

bersangkutan. Dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung secara

efektif dan efisien.

3. Supaya guru dapat meningkatkan profesionalisme maupun kualitas

pembelajaran yang dilakukan melalui penelitian tindakan kelas ini,

disarankan kepada kepala sekolah untuk: (a) memenuhi kebutuhan sarana

dan prasarana pendukung pembelajaran yang memadai, (b) memotivasi

kinerja guru, (3) mengirim guru ke beberapa forum ilmiah, seperti

seminar, lokakarya, workshop, penataran, dan diskusi ilmiah supaya

wawasan guru bertambah luas dan mendalam pemahamannya tentang

pendidikan dan pengajaran yang menjadi tugas pokoknya.

4. Pembaca dan peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian

lanjutan mengenahi pendekatan kontekstual untuk diterapkan pada aspek

keterampilan berbahasa lainnya maupun disiplin ilmu lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahlan Husein dan Rahman. 2000. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

35
Gino, H.J.dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: Sebelas Maret

University Press

Herman. J. Waluyo. 2002. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Martinis Yamin. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi. Jakarta: Gaung

Persada Press

Maulana, Soni Farid. 2004. Menulis Puisi Satu Sisi. Bandung: Pustaka Khalifah

Muslich. Masnur. 2007. Pembelajaran Kontekstual (CTL). Bandung: Bumi

Aksara

Moeliono, Anton. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depertemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Parera, Daniel. 2001. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga

Sayuti, Suminto A. 2008. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya

Tarigan, Guntur, Henry. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

36
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. SURAT IZIN PENELITIAN


2. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
3. RPP SIKLUS I
4. RPP SIKLUS II
5. LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS I
6. FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
7. LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS II
8. FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
9. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS I
10. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS II
11. KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS
12. HASIL KETERAMPILAN PRAKTIK MENULIS PUISI
SISWA SIKLUS I
13. HASIL KETERAMPILAN PRAKTIK MENULIS PUISI
SISWA SIKLUS II
14. CONTOH LEMBAR KERJA SISWA
15. SILABUS
16. LAPORAN SEMINAR
Lampiran 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
NSS: 301050701097 NPSN : 20549024
JL.TANJUNG No.01 Lamongan Telp.(0322)311571 Fax :
0322311571
Website: www.sman 3lamongan.sch.id. Email : sman3.lamongan@yahoo.com
LAMONGAN-62251

SURAT IZIN PENELITIAN


Nomor : 070 / 602 /413.101.103 / 2016
Yang bertanda tangan di bawah ini, kepala SMA Negeri 3 Lamongan
memberikan izin untuk melakukan penelitian tindakan kelas kepada:

Nama : SITI MUGI INAYATI, S.Pd.M.Pd.


NIP : 19721002 200604 2 011
Pangkat /Golongan : PENATA Tk. I / III d
Judul Penelitian : “PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA
SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER I SMA NEGERI 3
LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.”

Demikian surat izin dari kami agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Lamongan, 01 September 2016

Kepala SMA Negeri 3 Lamongan

Drs. H. WIYONO, M.M.


NIP. 19620629 198803 1 008
Lampiran 2

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

NO KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Identifikasi Masalah 05 September 2016

2 Perencanaan 12 September 2016


22 dan 26 September 2016
3 Proses Pembelajaran
22 dan 26 September 2016
4 Evaluasi
22 dan 26 September 2016
5 Pengumpulan data
22 dan 26 September 2016
6 Analisis data

7 Penyusunan laporan 13 Oktober 2016

8 Seminar PTK 05 November 2016

9 Perbaikan laporan 10 November 2016

10 Pelaporan hasil 28 November 2016

11 Pendokumentasian di perpus 02 Desember 2016


Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 1)

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Lamongan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X /Ganjil
JumlahPertemuan : 2 X 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalampergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,prosedural, dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnyauntuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.1. Memahami struktur dan kaidah/ciri bahasa teks puisi
 Mengidentifikasi struktur isi teks puisi
 Mengidentifikasi kaidah/ciri bahasa teks puisi

4.1. Memproduksi teks puisi secara lisan atau tulis


 Menulis teks puisi berdasarkan struktur dan kaidah/ciri bahasa teks
puisi
C. TujuanPembelajaran

1. Siswa dapat menentukan struktur isi teks puisi

2. Siswa dapat menentukan kaidah/ciri bahasa teks puisi

3. Siswa dapat menulis teks puisi berdasarkan struktur dan kaidah/ciri bahasa

D. Materi

1. Fakta

- Contoh/model teks puisi

2. Konsep

a. Struktur isi teks puisi terdiri dari:

- Struktur fisik meliputi: diksi(pemilihan kata); tipografi(perwajahan


puisi); imaji(mengungkapkan pengalaman indrawi); kata konkret(kata
yang yang berhubungan dengan lambang/kiasan); bahasa
figuratif(bahasa berkias); rima/irama(persamaan bunyi puisi)

- Struktur batin meliputi: tema/makna; rasa(feeling); nada; amanat

b. Kaidah/Ciri bahasa teks puisi meliputi:

- Pemadatan bahasa

- Pemilihan kata khas

- Kata konkret

- Pengimajian
- Irama

- Tata wajah(tipografi)

c. Langkah-langkah menulis teks puisi

- Menentukan tema

- Suasana puisi

- Mendaftar kata-kata yang sesuai

- Memilih diksi

- Menulis puisi

3. Prinsip

- Karakteristik puisi berdasarkan struktur isi dan ciri bahasa.

- Menulis teks puisi

4. Prosedur

- Struktur isi dan ciri bahasa teks puisi


- Langkah-langkah menulis puisi
E. Metode
Pendekatan : Scientifik, kontekstual
Metode : Curah pendapat, diskusi, penugasan
F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (10 menit)

- Guru menunjuk salah seorang peserta didik memimpin berdoa dengan


menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

- Siswa melakukan curah pendapat tentang struktur dan ciri bahasa teks
puisi.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis teks puisi


- Guru dan Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

2. Inti (70menit)

- Siswa mengamati (membaca) contoh/model teks puisi di buku ajar.

- Siswa menanya butir-butir penting terkait dengan struktur dan ciri teks

puisi.

- Siswa menarik satu tema dan menjabarkan kata-kata yang berhubungan


dengan tema dari puisi yang dibaca dalam bentuk diagram pohon
(mengeksplorasi dan mengasosiasi)

- Siswa mendiskusikan dan merangkai kata-kata yang telah tersususn


menjadi sebuah puisi (mengeksplorasi dan mengasosiasi)

- Siswa menyampaikan dan menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam


diskusi kelas (mengomunikasikan)

- Siswa memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau


dukungan secara santun (Mengasosiasi)

- Guru memberi penguatan.

4. Penutup (10 menit)

- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.


- Guru menyampaikan refleksi, misalnya mereview bagian yang perlu
dijelaskan lebih lanjut.
- Siswa mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan berikutnya,
yaitu menulis teks puisi secara individu.
- Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
G. Media dan Sumber Belajar

Media
- LCD, Power point
- Beragam contoh/model teks puisi dari buku/internet

Sumber Belajar
- Buku Teks Bahasa Indonesia SMA. Ekpresi Diri dan Akademik. 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
- Buku Bahasa Indonesia Pendidikan Karakter SMA/ MA Kelas X. Intan
Pariwara.
H. PENILAIAN
Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


Observasi Lembar pengamatan sikap, pedoman penskoran penilaian
TesTulis Tes uraian, menentukan struktur dan ciri bahasa teks puisi
TesPraktik Menulis teks puisi

Contoh Instrumen LembarPengamatanSikap

No Aspek Penilaian
Ya Tidak
.
1. Keaktifan selama kegiatan apersepsi
2. Keaktifan selama KBM berlangsung
3. Mampu menjawab pertanyaan lisan dan tulis
4. Mampu menulis teks puisi berdasarkan struktur
dan ciri bahasa

Tes Uraian

1. Bacalah teks puisi “Sungai Progo” berikut ini!


2. Tentukan struktur dan ciri bahasanya!
“SUNGAI PROGO”
Karya: Andre Hardjana

Sungai Progo
Kaulah kelana lata yang loba
Semakin muram
Lantaran alam yang dendam
Merapi bisul api di mata air
Memuntah pasir segan mengalir
Semakin dendam
Tiada lagi bercerita
Tentang padi-padi gemersik
Sedang para petani lelap tak terusik.
Manusia-manusia dendam
Karam dimabuk malam
Dan alam yang geram

TesPraktik

1) Bacalah beberapa teks puisi secara berkelompok!


2) Temukan kata-kata yang sesuai dengan tema puisi yang Anda baca!

3) Susunlah teks puisi berdasarkan kata-kata yang Anda temukan!

4) Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas!

Pedoman penskoran menulis teks puisi

No Komponen yang dinilai Skor Nilai


5 4 3 2
Sangat Baik Cukup Kurang
Baik Baik Baik
1. Kesatuan makna
2. Diksi
3. Persajakan
4. Gaya bahasa
5. Pengimajian/Citraan
Skor maksimal : 25
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut:

Perolehan skor
Nilai Akhir = ____________________ x 100

Skor maksimal (25)

Mengetahui, Lamongan, 22 September 2016


Kepala SMA N 3 Lamongan Guru Bidang Studi

Drs. H. WIYONO, M.M SITI MUGI INAYATI, S.Pd.M.Pd


NIP. 19620629 198803 1 003 NIP. 19721002 200604 2 011
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Siklus 2 )
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Lamongan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X /Ganjil
JumlahPertemuan : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalampergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,prosedural, dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnyauntuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.1 Memahami struktur dan kaidah/ciri bahasa teks puisi
 Mengidentifikasi struktur isi teks puisi
 Mengidentifikasi kaidah/ciri bahasa teks puisi
4.1. Memproduksi teks puisi dalam bentuk lisan atau tulis
 Menyusun teks puisi berdasarkan struktur dan kaidah/ciri bahasa
C. TujuanPembelajaran
 Siswa dapat menentukan struktur isi teks puisi
 Siswa dapat menentukan ciri bahasa teks puisi
 Siswa dapat menyusun teks puisi berdasarkan struktur dan ciri bahasa
D. Materi
1.Fakta

- Contoh teks puisi

2. Konsep

a. Struktur isi teks puisi terdiri dari:

- Struktur fisik meliputi: diksi(pemilihan kata); tipografi(perwajahan

puisi); imaji(mengungkapkan pengalaman indrawi); kata konkret

(kata yang yang berhubungan dengan lambang/kiasan); bahasa

figuratif(bahasa berkias); rima/irama(persamaan bunyi puisi)

- Struktur batin meliputi: tema; rasa(feeling); nada; amanat

b. Kaidah/Ciri bahasa teks puisi meliputi:

- pemadatan bahasa

- pemilihan kata

- kata konkret

- pengimajian

- irama

- tata wajah(tipografi)

c. Langkah-langkah menyusun teks puisi:


- Menentukan tema

- Suasana puisi

- Mendaftar kata-kata yang sesuai

- Memilih diksi

- Menulis puisi

3. Prinsip

- Karakteristik puisi berdasarkan struktur isi dan ciri bahasa.

- Menulis puisi.

4. Prosedur

- Langkah-langkah menulis puisi


E. Metode
1. Pendekatan : Scientifik, Kontekstual
2. Metode : Curah pendapat, diskusi, penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (10 menit)


- Guru menunjuk salah seorang siswa memimpin berdoa dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Guru curah pendapat dengan siswa/evaluasi tentang tugas menulis
puisi pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan sedikit materi
perbaikan

- Guru dan siswa menentukan satu tema alam yang akan


dijadikan objek untuk dikaji
- Guru dan siswa menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

2. Inti (70 menit)


- Siswa mengamati objek alam di SMA Negeri 3 Lamongan.
- Siswa menulis puisi berdasarkan tema secara individu
- Siswa membacakan hasil puisi yang disusun dengan bahasa yang
santun

3. Penutup (10 menit)


- Siswa mengumpulkan teks puisi yang telah di susun untuk
dipublikasikan.
- Siswa menyimak refleksi guru tentang tugas yang telah
dikumpulkan.
- Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
G. Media dan Sumber Belajar

Media
- LCD, Power point
- Beragam contoh teks puisi dari internet

Sumber Belajar
- Buku Teks Bahasa Indonesia SMA. Ekpresi Diri dan Akademik.
2013. Jakarta: Kemendikbud.
- Buku Bahasa Indonesia Pendidikan Karakter SMA/ MA Kelas X.
Intan Pariwara.
H. PENILAIAN
Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


Observasi Lembar pengamatan sikap dan pedoman penskoran penilaian
menulis puisi
Tes Praktik Menulis teks puisi dengan tema alam di SMA Negeri 3
Lamongan.
Contoh Instrumen Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek Penilaian
Ya Tidak
.
1. Keaktifanmengikuti kegiatan apersepsi
2. Keaktifan selama KBM berlansung
3. Mampu menjawab pertanyaan lisan dan tulis
4. Mampu menulis puisi dengan memperhatikan
struktur dan ciri teks puisi

TesPraktik

1. Pilihlah satu tema alam di SMA Negeri 3 Lamongan!

2. Buatlah satu puisi dengan mengikuti kaidah penulisan


puisi!

Pedoman penskoran menulis puisi

No Komponen yang dinilai Skor Nilai


5 4 3 2
Sangat Baik Cukup Kurang
Baik Baik Baik
1. Kesatuan makna
2. Diksi
3. Persajakan
4. Gaya bahasa
5. Pengimajian/Citraan

Skor maksimal : 25
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut:

Perolehan skor
Nilai Akhir = ____________________ x 100

Skor maksimal (25)

Mengetahui, Lamongan, 26 September 2016


Kepala SMA N 3 Lamongan Guru Bidang Studi

Drs. H. WIYONO, M.M SITI MUGI INAYATI, S.Pd.M.Pd


NIP. 19620629 198803 1 008 NIP. 19721002 200604 2 011

Lampiran 5
LEMBAR KEGIATAN SISWA
SIKLUS 1

Materi Pokok : Struktur dan kaidah teks puisi


Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami struktur dan kaidah/ciri bahasa teks puisi
Diskusikanlah pertanyaan berikut dengan anggota kelompokmu !

1. Bacalah teks puisi “Sungai Progo” berikut ini!


2. Analisis berdasarkan struktur dan ciri bahasanya!
3. Presentasikan hasil pekerjaan Anda!

“SUNGAI PROGO”

Karya: Andre Hardjana

Sungai Progo
Kaulah kelana lata yang loba
Semakin muram
Lantaran alam yang dendam
Merapi bisul api di mata air
Memuntah pasir segan mengalir
Semakin dendam
Tiada lagi bercerita
Tentang padi-padi gemersik
Sedang para petani lelap tak terusik.
Manusia-manusia dendam
Karam dimabuk malam
Dan alam yang geram

Lampiran 6
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

1. Guru menyampaikan tujuan dan metode pembelajaran


2. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok menganalisis puisi

3. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya


4. Siswa mengajukan pertanyaan

Lampiran 7

LEMBAR KEGIATAN SISWA


SIKLUS 2
Materi Pokok : Menulis puisi
Kompetensi Dasar : 4.1 Menulis teks puisi berdasarkan struktur dan
ciri/kaidah bahasa

Perhatikan petunjuk berikut:


1. Amati objek yang ada di lingkungan sekitar sekolah!
2. Buatlah puisi tentang alam !
3. Bacalah hasil puisi yang telah Anda tulis!
4. Kumpulkan untuk didokumentasikan!

Lampiran 8
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
1. Siswa mengamati keindahan alam di lingkungan sekitar sekolah sebagai
bahan menulis puisi

2. Guru membimbing siswa dalam kegiatan menulis puisi hasil


pengamatan
3. Siswa membacakan hasil karyanya

Lampiran 9

DAFTAR HADIR SISWA DALAM PENELITIAN SIKLUS I


No. Nama Siswa Tanda tangan

1. Aditya Maulidya. S 1.
2. Ahmad Sofyan 2.
3. Ahmad Zulian 3.
4. Bambang Eko. P 4.
5. Bernia Nur. W 5.
6. Candra Eka Putra 6.
7. Deva Fahira 7.
8. Devi Salsa Yuniarta 8.
9. Dion Prakoso 9.
10. Eko Prasetyo 10.
11. Ema firda Aprilia 11.
12. Fendhito Setya. D 12.
13. Fitrah Alamsyah 13.
14. Haris Prasetyo 14.
15. Ilfi Nur Diana 15.
16. Kavita Ayu 16.
17. Kholifatus .N 17.
18. Latifah Ulfah 18.
19. M. Mukhlisul. A 19.
20. Maratus Sholehah 20.
21. M. Fahru Rozi 21.
22. M. Kahfi Kurniawan 22.
23. M. Yusuf 23.
24. Novita Alviani 24.
25. Putri Nur Rahma 25.
26. Refideo Andhika. F 26.
27. Rizka Rismawanda 27.
28. Santa Aulia. D 28.
29. Sepiana Pramudia 29.
30. Siti Khusnul Khotimah 30.
.

Lamongan, 22 September 2016


Peneliti,

Siti Mugi Inayati, S.Pd.M.Pd


NIP. 19721002 200604 2 011

Lampiran 10

DAFTAR HADIR SISWA DALAM PENELITIAN SIKLUS II


No. Nama Siswa Tanda tangan
1. Aditya Maulidya. S 1.
2. Ahmad Sofyan 2.
3. Ahmad Zulian 3.
4. Bambang Eko. P 4.
5. Bernia Nur. W 5.
6. Candra Eka Putra 6.
7. Deva Fahira 7.
8. Devi Salsa Yuniarta 8.
9. Dion Prakoso 9.
10. Eko Prasetyo 10.
11. Ema firda Aprilia 11.
12. Fendhito Setya. D 12.
13. Fitrah Alamsyah 13.
14. Haris Prasetyo 14.
15. Ilfi Nur Diana 15.
16. Kavita Ayu 16.
17. Kholifatus .N 17.
18. Latifah Ulfah 18.
19. M. Mukhlisul. A 19.
20. Maratus Sholehah 20.
21. M. Fahru Rozi 21.
22. M. Kahfi Kurniawan 22.
23. M. Yusuf 23.
24. Novita Alviani 24.
25. Putri Nur Rahma 25.
26. Refideo Andhika. F 26.
27. Rizka Rismawanda 27.
28. Santa Aulia. D 28.
29. Sepiana Pramudia 29.
30. Siti Khusnul Khotimah 30.
.

Lamongan, 26 September 2016


Peneliti,

Siti Mugi Inayati, S.Pd.M.Pd


NIP. 19721002 200604 2 011

Lampiran 11

Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Puisi


No Aspek Skor Kategori Keterangan
1 Kesatuan Makna 5 Sangat Baik Sangat mampu memilih judul dan tema
yang sesuai dengan isi puisi
4 Baik Mampu memilih judul dan tema yang
sesuai dengan isi puisi
3 Cukup Baik Sedikit mampu memilih judul dan tema
yang sesuai dengan isi puisi
2 Kurang Baik Kurang mampu memilih judul dan tema
2 Diksi 5 Sangat Baik Sangat mampu memilih kata-kata yang
tepat
4 Baik Mampu memilih kata-kata yang tepat
3 Cukup Baik Sedikit mampu memilih kata-kata yang
tepat
2 Kurang Baik Kurang mampu memilih kata-kata yang
tepat
3 Persajakan 5 Sangat Baik Saangat mampu menimbulkan sajak
yang merdu melalui kata-kata yang
digunakan
4 Baik Mampu menimbulkan sajak yang merdu
melalui kata-kata yang digunakan
3 Cukup Baik Sedikit mampu menimbulkan sajak yang
merdu melalui kata-kata yang digunakan
2 Kurang Baik Kurang mampu menimbulkan sajak
yang merdu melalui kata-kata yang
digunakan
4 Gaya Bahasa 5 Sangat Baik Sangat mampu menggunakan bahasa
kias
4 Baik Mampu menggunakan bahasa kias
3 Cukup Baik Sedikit mampu menggunakan bahasa
kias
2 Kurang Baik Kurang mampu menggunakan bahasa
kias
5 Pengimajian 5 Sangat Baik Sangat mampu menggunakan citraan
dengan baik
4 Baik Mampu menggunakan citraan dengan
baik
3 Cukup Baik Sedikit mampu menggunakan citraan
dengan baik
2 Kurang Baik Kurang mampu menggunakan citraan
dengan baik
Jumlah

Lampiran 12

Hasil Keterampilan Praktik Menulis Puisi Siswa Siklus I


Aspek yang di nilai Jum
No Nama Makna Diksi Persajak Bahasa Imaji/ lah Nilai
an Kias Citraan
1 Aditya. M 4 3 3 2 3 15 60
2 A.Sofyan 4 3 3 3 4 17 68
3 Ahmad Zulian 4 2 4 3 4 17 68
4 Bambang E. P 3 3 3 3 3 15 60
5 Bernia Nur. W 5 3 4 3 4 19 76
6 Candra Eka. P 3 3 4 3 3 16 64
7 Deva Fahira 4 4 4 4 4 20 80
8 Devi Salsa .Y 5 4 4 4 4 21 84
9 Dion Prakoso 3 4 4 4 3 18 72
10 Eko Prasetyo 3 4 3 3 4 17 68
11 Ema firda. A. 4 4 3 4 4 19 76
12 Fendhito S.D 3 3 4 4 4 18 72
13 Fitrah . A 4 4 4 4 4 20 80
14 Haris Prasetyo 3 3 4 4 4 18 72
15 Ilfi Nur Diana 4 4 4 4 4 20 80
16 Kavita Ayu 5 4 4 4 4 21 84
17 Kholifatus .N 4 4 4 4 3 19 76
18 Latifah Ulfah 4 4 5 4 4 21 84
19 M. Mukhlisul 4 4 3 4 3 18 72
20 Maratus . S 5 4 4 4 4 21 84
21 M. Fahru Rozi 3 4 4 3 3 17 68
22 M. Kahfi . K 3 3 3 3 4 16 64
23 M. Yusuf 3 3 3 3 3 15 60
24 Novita Alviani 5 4 4 4 4 21 84
25 Putri Nur. R. 3 4 4 4 4 19 76
26 Refideo. A 3 3 4 4 2 16 64
27 Rizka .R 4 4 4 3 4 19 76
28 Santa Aulia. D 5 4 4 4 4 21 84
29 Sepiana.P. 4 4 4 4 4 20 80
30 Siti Kusnul. K 5 4 4 4 4 21 84
Jumlah 116 109 113 108 110 556 2224
Skor Rata-rata 3,87 3,63 3,77 3,6 3,7 18,57 74,1
Prosentase 73,3 72,7 75, 3 72,0 74,0 74,12 74,13

Lampiran 13

Hasil Keterampilan Praktik Menulis Puisi Siswa Siklus II


Aspek yang di nilai Jum
No Nama Makna Diksi Persajak Bahasa Imaji/ lah Nilai
an Kias Citraan
1 Aditya. M 3 4 4 4 4 19 76
2 Ahmad Sofyan 4 4 4 4 3 19 76
3 Ahmad Zulian 4 4 4 4 3 19 76
4 Bambang Eko. P 4 3 4 4 4 19 76
5 Bernia Nur. W 5 3 4 4 4 20 80
6 Candra Eka. P 4 4 4 3 4 19 76
7 Deva Fahira 4 4 4 4 4 20 80
8 Devi Salsa .Y 4 5 4 4 4 21 84
9 Dion Prakoso 3 4 4 4 4 19 76
10 Eko Prasetyo 4 4 4 3 4 19 76
11 Ema firda. A 4 4 3 4 4 19 76
12 Fendhito S. D 4 4 4 4 3 19 76
13 Fitrah Alamsyah 5 4 4 5 3 20 80
14 Haris Prasetyo 4 4 4 4 4 20 80
15 Ilfi Nur Diana 4 4 5 4 4 21 84
16 Kavita Ayu 5 5 4 5 4 23 92
17 Kholifatus .N 4 4 4 4 4 20 80
18 Latifah Ulfah 4 4 5 4 4 21 84
19 M. Mukhlisul. A 3 4 4 4 4 19 76
20 Maratus Soleha 5 5 4 4 4 22 88
21 M. Fahru Rozi 4 4 4 4 3 19 76
22 M. Kahfi . K 4 3 4 4 4 19 76
23 M. Yusuf 4 4 4 4 3 19 76
24 Novita Alviani 5 4 4 4 5 22 88
25 Putri Nur . R 5 4 4 4 4 21 84
26 Refideo . A 4 4 4 4 3 19 76
27 Rizka .R 4 4 4 4 5 21 84
28 Santa Aulia. D 5 4 5 4 4 22 88
29 Sepiana. P 4 4 3 5 4 20 80
30 Siti Khusnul. K 4 4 4 4 5 21 84
Jumlah 124 121 121 122 113 601 2404
Skor Rata-rata 4,13 4,03 4,03 4,06 3,77 20,02 80,08
Prosentase 82,6 80,7 80,7 81,3 75,4 80,2 80,13

Lampiran 14
LEMBAR KERJA SISWA
SMA NEGERI 3 LAMONGAN Jl. Tanjung No. 01 Lamongan Telp.
(0322) 311571 Kode Pos 62251
NAMA :
MATA PELAJARAN NILAI
KELAS :
NO. ABSEN :

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Lampiran 16

LAPORAN SEMINAR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

“PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER I
SMA NEGERI 3 LAMONGAN PADA TAHUN PELAJARAN 2016 - 2017”

Oleh:

SITI MUGI INAYATI, S.Pd.M.Pd


NIP. 19721002 200604 2 011

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
NSS : 301050701097 NPSN : 20549024
Jl. TanjungNo. 01LamonganTelp. (0322)311571 Fax : 0322311571
Website :www.sman3lamongan.sch.id. Email:sman3.lamongan@yahoo.com
LAMONGAN - 62251

SUSUNAN PANITIA SEMINAR


PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Penanggung jawab : Drs. H. Wiyono, M.M


Ketua : Pu’an, S.Pd
WakilKetua : Drs. Rasno
Bendahara : Dra. Siti Azkiyah
Sekretaris : Kusnan Djayanto, S.Pd
Moderator : Ali Asikin, S.Pd
Penyaji : Siti Mugi Inayati, S.Pd.M.Pd

Seksi-seksi :
1) Informasi Publikasi : Rofik, S.E
2) Dokumentasi : Endik, S.Pd
3) Konsumsi : Suharnanik, S.Pd
4) Perlengkapan : M. Farid
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
NSS : 301050701097 NPSN : 20549024
Jl. TanjungNo. 01LamonganTelp. (0322)311571 Fax : 0322311571
Website :www.sman3lamongan.sch.id. Email :sman3.lamongan@yahoo.com
LAMONGAN - 62251

BERITA ACARA PENYELENGGARAAN SEMINAR PTK


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pada hari ini Sabtu, tanggal 05 November 2016 telah diselenggarakan seminar
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul :

“PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA
KELAS X IIS 1 SEMESTER I SMA NEGERI 3 LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017”

Waktu : Dari pukul 09.00 s.d 10.00 WIB.


Penyaji : SITI MUGI INAYATI, S.Pd.M.Pd
NIP : 19721002 200604 2 011
Tempat : Aula SMA Negeri 3 Lamongan
Alamat : Jl. Tanjung 01 Lamongan
JumlahPeserta : 15 orang

Seminar telah dibuka oleh Kepala SMAN 3 Lamongan dan disaksikan oleh
seluruh peserta. Pelaksanaan seminar berjalan lancar dan tertib.

Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh rasa tanggungjawab.

Yang membuat berita acara

Mengetahui, Lamongan, 05 November 2016


Kepala SMAN 3 Lamongan Ketua

Drs. H WIYONO, M.M. PU’AN, S.Pd


NIP. 19620629 198803 1 008 NIP. 19700616 199703 1 003

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
NSS : 301050701097 NPSN : 20549024
Jl. TanjungNo. 01LamonganTelp. (0322)311571 Fax : 0322311571
Website :www.sman3lamongan.sch.id. Email :sman3.lamongan@yahoo.com
LAMONGAN - 62251

DAFTAR HADIR SEMINAR


PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No. Nama Asal Sekolah Tanda tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.

Lamongan, 05 November 2016


Kepala SMAN 3 Lamongan

Drs. H. WIYONO, M.M.


NIP. 19620629 198803 1 008
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LAMONGAN
NSS : 301050701097 NPSN : 20549024
Jl. TanjungNo. 01LamonganTelp. (0322)311571 Fax : 0322311571
Website :www.sman3lamongan.sch.id. Email :sman3.lamongan@yahoo.com
LAMONGAN - 62251

NOTULEN SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Hari/ Tanggal : Sabtu, 05 November 2016


Waktu : 09.00 s.d 10.00 WIB
Tempat : Aula SMA Negeri 3 Lamongan
Agenda : Seminar PTK

Judul PTK : “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk


Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada siswa
kelas X IIS1 Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017”

Moderator : Ali Asikin, S.Pd


Penyaji : Siti Mugi Inayati, S.Pd.M.Pd
Notulis : Chusnan Djayanto, S.Pd

Hasil Seminar :
1. Seminar dibuka dan diresmikan oleh Kepala SMA Negeri 3 Lamongan
pukul 09.00 WIB
2. Penyajian materi PTK:
a. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, guru hendaknya
mempersiapkan rencana dan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Selain itu, guru harus mampu memilih pendekatan
yang sesuai dengan situasi dan kondisi, meningkatkan kemampuan dalam
mengembangkan, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas
sehingga kualitas pembelajaran semakin meningkat.
b. Penelitian ini berdasarkan permasalahan (1) Bagaimana Penerapan
pendekatan kontekstual terhadap proses pembelajaran menulis puisi siswa
kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan Tahun Pelajaran 2016/2017, (2)
Bagaimana penerapan pendekatan kontekstual terhadap kualitas hasil
pembelajaran menulis puisi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan
Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan proses


pembelajaran menulis puisi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Lamongan
tahun pelajaran 2016/2017 melalui pendekatan kontekstual, (2) Untuk
mendiskripsikan hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas X IIS 1
SMA Negeri 3 Lamongan tahun pelajaran 2016/2017 melalui pendekatan
kontekstual.
d. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (classroom action
research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap
yaitu : perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.
Sasaran penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X IIS 1 SMAN 3
Lamongan tahun pelajaran 2016/2017 data yang diperoleh berupa hasil
tes/penugasan dan lembar observasi.
e. Pembelajaran kontekstual memiliki dampak positif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam kegiatan menulis puisi yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I
selama mengikuti kegiatan apersepsi sebesar 68% pada siklus II 72%;
keaktifan siswa pada siklus I 76% pada siklus II 88%; keaktifan dalam
menjawab pertanyaan siklus I 68% pada siklus II 88%.
3. Pertanyaan-pertanyaan
a. Ibu Anita Mahmudah
Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan
kontekstual?
Jawaban :
Hasil pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan dari 64%
menjadi 92% dengan jumlah skor rata-rata 18,57 menjadi 20,02. Hal ini
menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual bisa diterapkan pada aspek
keterampilan berbahasa lainnya.

b. Ibu Imtichani
Apakah pendekatan kontekstual bisa diterapkan pada materi pelajaran
lain?
Jawaban :
Pendekatan kontekstual bisa diterapkan pada semua materi pelajaran,
karena dengan pendekatan kontekstual mendorong peran aktif siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat belajar aktif dan bermakna. Siswa
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
kehidupan nyata kemudian diterapkannya dalam kehidupan mereka.

Lamongan, 05 November 2016


Mengetahui
Kepala SMAN 3 Lamongan Notulis

Drs. H. WIYONO, M.M. CHUSNAN DJAYANTO, S.Pd


NIP. 19620629 198803 1 008 NIP. 19660419 200604 1 007

FOTO KEGIATAN SEMINAR PTK


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
 Pembukaan seminar oleh Kepala SMA Negeri 3 Lamongan
 Pemaparan Materi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai