Pembimbing
dr. Neimy Novitasari Sp.S
Disusun Oleh :
201820401011116
2020
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
GUILLAIN BARRE SYNDROME
Referat dengan judul “Penatalaksanaan Nyeri” telah diperiksa dan disetujui sebagai
salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter Muda di
ii
KATA PENGANTAR
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul
tugas yang penulis laksanakan selama mengikuti kepaniteraan di SMF Ilmu Penyakit
Penulis mengucapkan terima kepada dr. Neimy Novitasari Sp.S selaku dokter
pembimbing dalam penyelesaian tugas referat ini, terima kasih atas bimbingan dan
pada pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka di mana sistem kekebalan seseorang
menyerang sistem syaraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot bahkan apabila parah
Hal ini terjadi karena susunan syaraf tepi yang menghubungkan otak dan
sumsum belakang dengan seluruh bagian tubuh kita rusak. Kerusakan sistem syaraf
tepi menyebabkan sistem ini sulit menghantarkan rangsang sehingga ada penurunan
paling umum dan dapat terjadi pada semua golongan usia. Kasus terbanyak
disebabkan oleh serangan autoimun pada mielin saraf saraf motor yang kebanyakan
Haemophilus influenza. Penyebab lain GBS yang jarang adalah vaksinasi. Kira kira
dari satu pertiga kasus tidak dapat ditemukan pemicu dari sistem autoimun.2
1
Sindroma Guillain-Barre (GBS) mempunyai karakteristik yaitu disfungsi saraf
kranial dan perifer dengan onset akut. Infeksi virus pada saluran pernafasan ataupun
pencernaan, imunisasi, atau tindakan bedah biasanya seringkali terjadi 5 hari sampai
secara simetris yang cepat dan progresif, hilangnya refleks tendon, diplegia wajah,
parese otot orofaring dan otot pernafasan, dan terganggunya sensasi pada tangan dan
kaki. Terjadi perburukan kondisi dalam beberapa hari hingga 3 minggu, diikuti
periode stabil dan perbaikan secara bertahap menjadi kembali normal atau mendekati
fungsi normal. Plasmapharesis atau IVIG yang dilakukan lebih awal akan
jangka panjang.2
penduduk. Perbedaan angka kejadian di negara maju dan berkembang tidak nampak.
Kasus ini cenderung lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Data RS Cipto
48 kasus GBS dalam satu tahun dengan berbagai varian jumlahnya per bulan. Pada
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari
susunan saraf tepi dirinya sendiri dengan karakterisasi berupa kelemahan atau
penyakit dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sistem saraf tepi
2.2 Etiologi
Penyebab terjadinya inflamasi dan destruksi pada GBS sampai saat ini belum
disebabkan oleh reaktivitas silang antara antigen dan antibodi saraf yang
disebabkan oleh infeksi tertentu yaitu organisme menular, seperti C. jejuni, yang
memiliki struktur dinding bakteri yang mirip dengan gangliosida. Molekular ini
hari atau minggu mengalami sakit dengan gejala diare atau gangguan pernapasan.
Infeksi bakteri Campylobacter jejeni bisa sebagai pemicu gejala GBS. Selain itu,
GBS bisa terjadi setelah orang tersebut mengalami flu atau infeksi virus lainnya
3
seperti Cytomegalovirus dan virus Epstein Barr. Walaupun sangat jarang terjadi,
penyakit GBS bisa dipicu vaksinasi atau pembedahan yang dilakukan beberapa
Kasus penyakit GBS pada tahun 1976 meningkat karena penggunaan vaksin
flu babi. Baru pada tahun 2003 The Institute of Medicine (IOM) mengemukakan
beberapa teori tentang kemungkinan mengapa hai ini terjadi, tetapi belum dapat
• Mycoplasma pneumoniae
• Campylobacter jejuni
• Cytomegalovirus
• HIV
Vaksinasi yang berpotensi • Rabies vaccine
• Smallpox vaccine
• Hepatitis vaccines
2.3 Epidemiologi
4
Setiap orang bisa terkena GBS tetapi pada umumya lebih banyak terjadi pada
orang tua. Orang berumur 50 tahun keatas merupakan golongan paling tinggi
bahwa GBS dapat dialami semua usia mulai anak-anak sampai orang tua, tapi
GBS adalah neuropati demielinasi yang paling sering terjadi, dengan angka
insiden 0,6 hingga 1,9 kasus dalam 100.000 populasi. Insiden meningkat bertahap
seiring meningkatnya usia, namun penyakit ini dapat terjadi pada semua umur.
Laki-laki dan perempuan secara setara terpengaruh oleh penyakit ini. Insiden
meningkat pada pasien dengan penyakit hodgkin, dan juga pada pasien hamil atau
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia pada setiap musim dan dapat menyerang
semua umur. Angka kejadian tahunan keseluruhan GBS di Amerika Serikat adalah
1,65-1,79 per 100.000 orang dengan rasio kejadian pada laki-lakidan wanita 3 : 2.3
2.4 Patofisiologi
barre syndrome masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa ahli membuat
kesimpulan bahwa kerusakan saraf yang terjadi pada Guillain barre syndrome adalah
5
mekanisme yang menimbulkan jejas saraf tepi pada Guillain barre syndrome adalah 5
pembuluh darah saraf tepi yang menimbulkan proses demylinisasi saraf tepi.
Infeksi yang disebabkan baik oleh virus, bakteri atau faktor lain menyebabkan
terjadinya reaksi antigen antibodi melalui sirkulasi darah menuju ke myelin dan sel
seperti sel limfosit T. Sel limfosit T ini akan mengaktivasi proses pematangan
juga dapat terjadi destruksi pada axon. Destruksi myelin ini menyebabkan sel-sel
saraf tidak dapat mengirimkan signal secara efisien sehingga otot kehilangan
6
konduksi saraf bahkan mungkin terhenti sama sekali sehingga muncul manifestasi
2.5 Klasifikasi
7
membran sel schwann sehingga terjadi kelemahan progresif,
air mata, mual, disfaga, sembelit dengan obat pencahar atau bergantian
8
Tipe ini adalah varian lebih lanjut dari SGB. Hal ini ditandai dengan
1. Kelemahan otot yang simetris mulai dari ekstremitas inferior lalu menjalar ke
9
5. Gejala otonom : takikardia, bradikardia, facial flushing, hipertensi paroksimal,
2. X-photo thorax
disosiasi sitoalbuminik.
saraf.
Arefleksia.
Gambaran yang Progresi gejala selama
Manifestasi
mendukung kuat beberapa hari hingga 4
Klinis
minggu.
10
Keterlibatan saraf kranial
berhenti.
Disfungsi otonom.
onset.
Gambaran yang tidak Adanya level sensorik.
motorik.
Tidak adanya atau pemanjangan latensi gelombang F pada
Kriteria
dua atau lebih saraf motorik.
Elektrofisiologis Blok konduksi atau dispersi temporal abnormal (penurunan
11
2.9 Tatalaksana Guillain Barre Syndrome
secara bermakna menurunkan lama dan beratnya disability pada GBS bila
12
2.10 Prognosis Guillain Barre Syndrome
Prognosis umumnya baik tetapi pada sebagian kecil dapat meninggal atau
mempunyai gejala sisa. 95% terjadi penyembuhan tanpa gejala sisa dalam waktu 3
13
BAB III
KESIMPULAN
Guillain barre syndrome adalah suatu penyakit autoimun yang menyerang pada
susunan saraf tepi yang terjadi secara akut dan menyeluruh, terutama mengenai radiks
dan saraf tepi kadang-kadang mengenai saraf otak yang didahului oleh infeksi.
Dengan manifestasi klinis kelumpuhan dimulai pada bagian distal ekstremitas bawah
Miller-Fisher, acute motor axonal neuropathy (AMAN), dan acute motor and
gejala yang mengarahkan pada salah satu klasifikasi Guillain barre syndrome
tersebut.
Diagnosis yang tepat dan pemberian tatalaksana yang tepat adalah kunci dari
riwayat penyakit dahulu atau beberapa minggu sebelum gejala muncul merupakan hal
14
DAFTAR PUSTAKA
15