Anda di halaman 1dari 13

LINGKUNGAN

SEKOLAH
SEBAGAI
SARANA
INSPIRASI SISWA
MENULIS PUISI
KONTEMPORER
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lingkungan sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa yang
sedang menimba ilmu pengetahuan di lembaga formal.
Lingkungan sekolah yang sehat dan asri akan menambah
kenyamanan warga sekolah dalam interaksi belajar mengajar.
Guru yang kreatif akan memanfaatkan segala sarana yang ada
dilingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Belajar
bahasa merupakan salah satu hal yang penting dalam
pembelajaran semua bidang ilmu pengetahuan, karena salah satu
fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan pengantar
ilmu pengetahuan. Aspek bersastra memiliki kedudukan yang
sama penting di dalam berbahasa. Agar siswa dapat
menciptakan teks sastra dengan baik, dalam hal ini penciptaan
puisi, perlu suasana dan lingkungan yang mendukung serta
mampu memberi inspirasi kepada mereka.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah menulis puisi


kontemporer ?
2. Bagaimana cara siswa memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sarana untuk menulis puisi
kontemporer ?
C. Tujuan Masalah

1.Menjelaskan langkah-langkah menulis


puisi kontemporer
2.Memaparkan pemanfaatan lingkungan
sekolah sebagai Sarana untuk menulis
puisi kontemporer
A. Pengertian Lingkungan Sekolah Dan Manfaatnya
Lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan
sikap dan pengembangan potensi bagi siswa. Manfaat dari
penggunaan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran
antara lain adalah:
a. Media pembelajaran yang tersedia dilingkungan sekolah tidak
terbatas.
b. Memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna.
c. Memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian siswa
kearah yang lebih baik, seperti kecintaan siswa kepada
lingkungan, menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan.
d. Pemanfaatan lingkungan akan menumbuhkan aktivitas siswa yang
lebih meningkat dengan penggunaan berbagai cara atau metode
pembelajaran yang bervariasi seperti proses pengamatan,
pembuktian sesuatu, dsb.
B. Belajar Bahasa Bagi Siswa
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh
karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pembelajar dalam komunikasi, baik lisan maupun
tulis. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi
pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu
membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.
Dalam kurikulum 2004, tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia secara umum meliputi:
1. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara
2. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan
fungsi.
3. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa.
4. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
C. Pengertian Menulis Puisi

Secara etimologis kata puisi bersaal dari bahasa Yunani


Poema yang berarti membuat, poesis yang berarti
pembuat pembangun, atau pembentuk. Pengertian menulis
puisi menurut para ahli :

1. Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini,


Sumarno; Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis
gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
2. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno; Menulis
yaitu meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang
dimengerti orang lain.
3. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet; Menulis merupakan
Keterampilan yang sukar dan kompleks.
D. Tujuan Menulis Puisi

1. Menumbuhkan kreativitas seseorang dalam menulis puisi


2. Dapat mengeluarkan inspirasi yang ada dalam diri kita
3. Belajar memberanikan diri untuk nge-share hasil karyanya
4. memiliki nilai tersendiri
5. Bermanfaat bagi semua orang dan diri kita sendiri
6. Hati menjadi tidak terbebani
7. Untuk mengasah kemampuan kita.
BAB III: PEMBAHASAN
A. PERENCANAAN

Tahap perencanaan ini terdiri atas beberapa


persiapan, seperti membuat RPP yang sesuai dengan
materi pembelajaran yaitu menulis puisi dengan
sarana lingkungan sekolah sekitar siswa, selajutnya
meminta izin kepada atasan yaitu kepala sekolah
sebagai penanggung jawab pembelajaran di sekolah,
menentukan waktu yang tepat dan mensosialisasikan
kepada siswa. Tujuannya pada tahap perencanaan ini
adalah agar pelaksaan berjalan dengan lancar dan
aman.
B. PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan ini terdiri atas beberapa tahapan yakni


melalui pendekatan scientifik atau pendekatan ilmiah sesuai
dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Mulailah pembelajaran
dengan menyampaikan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh
peserta didik dengan mengadopsi langkah pembelajaran
saintifik. Harus disadari langkah-langkah pembelajaran ini
berlaku juga dalam pembelajaran menulis puisi secara kreatif.

Mengumpulkan
Mengamati Menanya Informasi
Bereksperimen

Mengomunikasikan Mengasosiasikan
C. EVALUASI

Setelah pembelajaran selesi, guru bersama-sama peserta didik


melakukan evaluasi terhadap hasil tulisan puisi yang terdiri
atas penilaian hasil kerja peserta didik, dan meluruskan hal-hal
yang kurang dipahami, sehingga menulis puisi dapat lebih baik
lagi. Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang menulis
puisi peserta didik harus melakukan latihan yang berulang-
ulang, agar materi pembelajaran dapat dikuasai dengan baik.
Peserta didik di tugaskan untuk membuat puisi yang lain untuk
dikerjakan di rumah, boleh dengan tema yang berbeda.
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sarana


inspirasi menulis puisi kontemporer, maka siswa
menjadi lebih mudah menuliskannya untuk
menciptakan puisi.
Selain itu, kemampuan membangun setiap larik serta
bait pun mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Ditambah lagi dengan penggunaan diksi,
serta majas yang variatif sehingga menghasilkan karya
puisi yang rata-rata tidak mengecewakan.
2. Saran
1. Untuk pembelajaran mengarang puisi, syair, atau
pengalaman pribadi, sebaiknya para guru mencoba
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sarana
inspirasi sangat cocok sekali untuk pembelajaran
tersebut.
2. Ketika mengaplikasikan belajar di luar kelas,
sebaiknya siswa diberi kebebasan untuk membawa
makanan dan minuman ringan.
3. Produk berupa karya siswa hendaknya dipamerkan di
dinding dalam kelas yang bersangkutan untuk
dievaluasi oleh teman sekelasnya. Karya terbaik
mereka pun bisa juga ditempelkan di majalah
dinding

Anda mungkin juga menyukai