Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

REFLEKSI KARYA INOVASI POJOK BACA


MENUMBUHKAN MINAT BACA KELAS V SDN 150/X BUKIT TEMPURUNG

Oleh

RATIMA SIRAIT, S.Pd


NIP.198711222019032003

SDN 150/X BUKIT TEMPURUNG


KECAMATAN MENDAHARA ULU
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
JAMBI
2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pembuatan Laporan
Literasi merupakan kegiatan membaca, menulis dan mengarsipkan. Dunia
akademisi sangat dekat dengan kegiatan berliterasi. Dalam akronim Jawa seorang
guru selalu dijuluki seseorang yang digugu lan ditiru sudah seyogyanya guru menjadi suri
tauladan bagi para peserta didikya. Berikan contoh kebiasaan-kebiasaan baik supaya
peserta didik mampu mengembangkan kreatifitasnya.
Untuk membangkitkan semangat literasi terhadap peserta didik sudah seyogyanya
kita mulai dari para pendidik terlebih dahulu, sebagai seseorang yang dianggap tahu dan
berkompeten dalam bidang pendidikan seorang guru harus menguasai bahan ajar atau
materi yang akan di sampaikannya. Seorang guru juga dituntut untuk mempunyai
pengetahuan yang luas, supaya saat ada salah satu peserta didik bertanya atau mengajak
diskusi guru dapat memberikan jawaban logis.
Sudut baca merupakan sebuah tempat yang terletak di sudut ruangan yang
dilengapi dengan koleksi buku. Kemdikbud menjelaskan bahwa sudut baca maerupakan
sebuah ruangan yang terletak disudut kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku dan
berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan.
Menurut Gipayana (2011:2) sudut baca adalah sebuah ruang yang menyediakan
buku-buku dengan jumlah banyak atau sedikit untuk dibaca, dipinjam, dan untuk
melakukan aktivitas membaca.
Pojok baca atau sudut baca merupakan salah satu media yang digunakan untuk
mengembangkan minat peserta didik dalam literasi di sekolah. Pojok baca adalah bagian
dari ruang kelas dan disulap menjadi suasana berbeda di mana siswa dapat membaca
dengan lebih nyaman dan meningkatkan kemampuan literasi mereka. Pembuatan pojok
baca sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi guru.
Di sekolah dasar, keberadaan pojok baca sangat penting. Di sini, guru harus
berusaha semaksimal mungkin agar pojok baca berhasil menarik perhatian peserta didik,
memungkinkan mereka untuk membaca dalam waktu yang lama dan betah di dalamnya.
Media ini dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk meningkatkan pemahaman
didalam membaca dan menggali pengetahuan dari sumber tyang telah dibaca.
Salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
menumbuhkan minat baca peserta didik kelas V SDN 150/X Bukit Tempurung . Untuk
itu, penulis ingin membuat satu bentuk media pembelajaran yaitu POJOK BACA.
Menurut Arikunto,dkk, 2009: 19-20), Refleksi adalah suatu tindakan atau
kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi,
dihasilkan .Selama perencaanaan, pelaksaanaan dan penggunaan pojok baca, guru dapat
mengevaluasi cara kerjanya dengan melakukan refleksi dari media pojok baca yang telah
dibuat untuk mengetahui apa yang menjadi kekurangan dan kelebigan dari media pojok
baca yang dibuat. Sehingga penulis membuat laporan refleksi ini guna untuk sebagai
acuan untuk perbaikan kedepannya.

2. Tujuan pembuatan refleksi ini adalah:


a. Menilai bagaimana respon peserta didik dalam menumbuhkan minat baca mereka di
sekolah.
b. Agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari karya inovasi
yang telah dibuat.
c. Memahami keperluan dan kemauan peserta didik secara detail. Ini berfungsi untuk
untuk meningkatkan literasi pesrta didik untuk mengikuti apabila ada kesempatan
dalam mengikuti perlombaan literasi baik tingkat sekolah maupun tingkat kabupaten.

3. Manfaat Pembuatan Laporan


a. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melihat kelebihan dan kelemahan dalam
proses menumbuhkan minat baca peserta didik
b. Memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan kompetensi profesional yang dimiliki
agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada
c. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan yang secara
psikologis lebih baik.

B. LAMPIRAN MEDIA YANG DIREFLEKSI (POJOK BACA)


1. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan media pojok baca adalah:
 Membantu guru dalam mendisiplinkan peserta didik untuk giat membaca.
 Membantu guru dalam membelajarkan peserta didik untuk memiliki pengetahuan
baru dengan membaca berbagai sumber yang ada di pojok baca.
 Menginspirasi siswa untuk lebih menyukai kegiatan membaca
 Mendekatkan buku dengan siswa dan buat mereka lebih tertarik membaca
 Membantu perpustakaan dalam memperkenalkan kebiasaan membaca
 Menjadi bagian dari proses pembelajaran oleh guru
 Membuat peserta didik gemar literasi, sehingga mampu mengikuti perlombaan -
perlombaan literasi.
 Membuat peserta didik yang belum lancar membaca menjadi lancar membaca.

2. Manfaat
Adapun manfaat pembuatan karya inovasi pojok baca bagi guru adalah
meningkatkan kreatifitas guru dalam merancang karya inovasi dan memudahkan guru
dalam menumbuhkan minat membaca peserta didik baik di sekolah maupun di rumah.
Sedangkan manfaat bagi siswa dapat meningkatkatkan keterampilan membaca mereka
dan memiliki pengetahuan baru dari berbagai sumber yang telah dibaca.
3. Rancangan Pembuatan Karya Inovasi Pojok Baca
Karya inovasi berupa Pojok Baca adalah sarana yang dapat digunakan oleh guru
dalam untukmenumbuhkan minat membaca peserta didik kelas V SDN 150/X Bukit
Tempurung. Pojok baca yang dirancang semenarik mungkin dengan membuat lukisan
pohon literasi di dinding kelas dapat membuat peserta didik untuk tertarik membaca di
kelas.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pojok baca adalah kertas origami,
kardus, karton, kertas HVS, air dan botol kosong. Sedangkan Alat-alat yang digunakan
dalam pembuatan pojok baca adalah pensil, pena, spidol, penggaris, penghapus, gunting,
kuas, cat, lem, pewarna makanan, tali dan lakban.
Guru terlebih dahulu menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan pojok baca. Setelah bahan-bahan dan alat disediakan, dirancang sketsa pohon
literasi dan mendesain pojok baca yang menarik.

4. Proses Pembuatan Karya Inovasi Pojok Baca


Langkah-langkah dalam pembuatan pojok baca yaitu ;
a. Sedia bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan media
b. Membuat Sketsa Pohon Literasi di dinding menggunakan pensil.

c. Mencat sketsa Pohon literasi semenarik mungkin, tunggu sampai cat mengering

d. Membuat gambar buah, bintang dan yang bervariasi menggunakan kertas origami
yang berwarna- warni, kemudian guntinglah , tulislah kata-kata motivasi di gambar
tersebut dan tempelkan ke pohon literasi.
e. Membentuk kata POJOK BACA di kertas origami , kemudian gunting dan tempel di
dinding bagian atas dekat pohon literasi.
Langkah lanjutan

1) Letakkan Rak buku yang disiapkan oleh kepala sekolah, kemudian susun rapi buku non
fiksi ,

2) Letakkan karpet dilantai untuk tempat duduk peserta didik pada saat membaca di pojok
baca.

3) Letakkan karpet dilantai untuk tempat duduk peserta didik pada saat membaca di pojok
baca.
POJOK BACA

PENGGUNAAN POJOK BACA


C. HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PEMBUATAN POJOK BACA

Dalam menjalankan program atau kegiatan ini, penulis menghadapi beberapa kendala
diantaranya yaitu:
1. Ada beberapa buku yang diinginkan siswa akan tetapi belum tersedia di perpustakaan
sekolah SDN 150/X Bukit Tempurung.
2. Kurang tersedianya bahan-bahan di lingkungan sekitar untuk membuat pojok baca
yang lebih menarik, jadi harus menunggu kepala sekolah membelinya.
3. Terbatasnya tempat untuk membuat pojok baca di dalam kelas karena jumlah peserta
didik 23 orang.

D. HASIL YANG DIPEROLEH DALAM PENGGUNAAN POJOK BACA

Walaupun belum maksimal, akan tetapi ada beberapa hasil yang muncul dari kegiatan
ini diantaranya yaitu:
1. Minat baca peserta didik mulai tumbuh dengan ditandai banyak peserta didik
membaca buku cerita waktu jam istirahat .
2. Peserta didiklebih semangat belajar.
3. Percaya diri peserta didik mulai tumbuh dengan ditandai peserta didik sering
bertanya dan bisa menyampaikan pendapat mereka tentang buku yang dibaca secara
lisan.

E. MASALAH YANG DITEMUI DALAM PENGGUNAAN POJOK BACA


Masalah yang ditemui dalam penggunaan pojok baca antara lain :
1. Belum sempurnanya guru dalam memotivasi peserta didik untuk selalu gemar membaca
baik pada saat waktu istirahat di kelas.
2. Saat melakukan simulasi mengunjungi pojok baca belum semua peserta didik terlibat
karena ruang tempat duduk di pojok baca kurang memadai ,di karenakan kelas yang sudah
penuh dengan kursi peserta didik.

F. SOLUSI YANG DIPILIH


Solusi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:
1. Dengan membekali diri dengan pengetahuan tentang karya inovasi, sehingga guru bisa
lebih terampil memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan pojok baca secara terus
menerus, tidak bosan- bosannya.
2. Mengkondisikan kursi peserta didik di kelas dengan menyusun secara rapi , supaya
banyak ruang yang tersisa untuk tempat duduk ruang pojok baca.

Anda mungkin juga menyukai