Anda di halaman 1dari 29

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Penyusunan Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka

Disampaikan pada Diklat Premium 92 JP


Diklat.co
03-13 Oktober 2022
Curriculum PEKERJAAN/ PENGALAMAN Masa Jabatan

Vitae
1 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UPGRIS 2008- sekarang

2 Sekretaris Program studi BK Antar Waktu 2010-2011

3 Ketua Program Studi BK FIP UPGRIS Periode 1 2011-2015

4 Ketua Program Studi BK FIP UPGRIS Periode 2 2015-2019

5 Wakil Dekan II FIP UPGRIS 2019- sekarang

6 Senat Fakultas Ilmu Pendidikan 2011- sekarang


1 Nama lengkap (dengan Siti Fitriana, S.Pd., M.Pd. Kons
gelar) 7 Instruktur PPG Dalam Jabatan 2011- sekarang

8 Fasilitator Program Sekolah Penggerak Angkatan 2021- sekarang


2 Jabatan fungsional Lektor/ Penata Tk.1/ IIId
2
3 Jabatan struktural Dekan FIP
4 NIP/NPP 088201204 9 Ketua Komite Sekolah 2019- sekarang
5 NIDN 0613038201
Kudus, 13 Maret 1982 10 Ketua Pengurus TPQ Assalam 2019- sekarang
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 Alamat rumah Jl. Sembungharjo Rt. 05/ Rw. 04 Kec. Genuk 11 Asesor Kompetensi LSP P1 UPGRIS 2020- sekarang
Kota Semarang
8 Nomor Telepon/Fax/ HP 08156648748 12 Ketua Tim Penyusun Hibah Rekonstruksi 2020- 2021
9 Alamat Kantor Jl. Sidodadi Timur no.24/ Dr. Cipto Semarang Kurikulum MBKM dan PKKM Prodi BK
10 Nomor Telepon/ Fax (024) 8316377 / (024) 8448217
13 Dekan FIP UPGRIS Antar waktu 2019-2023 2022- sekarang
11 Alamat e-mail sitifitriana@upgris.ac.id
Selamat datang!
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:

TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami paradigma asesmen kurikulum
merdeka
2. Memahami asesmen diagnostik
3. Memahami pembelajaran berdiferensiasi
4. Memahami strategi diferensiasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

LATAR BELAKANG
Pembelajaran dalam kurikulum merdeka berfokus pada peserta didik atau student
center. Oleh karena itu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
berdasarkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Asesmen diagnostik
merupakan asesmen yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan
peserta didik. Berdasarkan hasil asesmen tersebut pendidik dapat merencanakan
pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan
tiga strategi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

PERTANYAAN
PEMANTIK
1. Apakah di sekolah Bapak/Ibu sudah melakukan asesmen diagnostik?
2. Menurut Bapak/Ibu mengapa asesmen diagnostik penting untuk dilakukan?
3. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi?
4. Menurut Bapak/Ibu mengapa pembelajaran berdiferensiasi penting diterapkan
dalam kurikulum merdeka?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ICE BREAKING

TEBAK KATA DENGAN MENGGUNAKAN BENDA YANG ADA DI SEKITARNYA


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ASESMEN DIAGNOSTIK

bbpmpjateng Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ASESMEN DIAGNOSTIK

Asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk


mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan
peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang
sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
Asesmen diagnostik meliputi kemampuan akademik dan
non akademik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

TUJUAN ASESMEN DIAGNOSTIK

Asesmen diagnostik diperlukan untuk memperoleh


informasi tentang kondisi psikologis dan non
psikologis dari peserta didik sebelum kurikulum ,
modul ajar dan pembelajaran diterapkan. Sehingga
keseluruhan proses pembelajaran berdasar pada
karakteristik dan kebutuhan dari peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MANFAAT ASESMEN DIAGNOSTIK (Brummitt, 2020)

• Merencanakan
Pembelajaran
yang efisien.

• Memperoleh
informasi yang
lengkap tentang
siswa (kelebihan,
kesulitan) belajar.
Create a
baseline • Merancang
Provide baseline utk
for information to
assessing Asesmen bekajar
individualize lebih lanjut
future
learning. instruction

Asesmen Diagnostik di SMA/Dit SMA/2020 12


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

TES DIAGNOSTIK ASESMEN AWAL

ASESMEN
MAPEL ASESMEN AWAL: AWAL :
DI KELAS MANA
SAJA? 2) Untuk
1) untuk mengidentifikasi
mengetahui kesulitan kelemahan
belajar yang
peserta dihadapi
didik sebagai dasar
peserta interpretasi
didik, termasuk
dalam memberikan
kesalahan tindak lanjut.
pemahaman konsep, saat
Belajar di Rumah (BDR)

Asesmen Diagnostik di SMA/Dit SMA/2020 13


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSTIK

Menganalisis Menganalisis
Kompetensi Mengidentifikasi keterkaitan
MENYUSUN
Dasar Kompetensi materi pada KD
SOAL
Kelas Dasar prasyarat prasyarat dg KD
Asesmen di Kelas asemen

MENGANALISIS
TINDAKLANJUT INTERPRETASI JAWABAN
SISWA

Asesmen Diagnostik di SMA/Dit SMA/2020 14


ASESMEN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen bagian terpadu Adil dan objektif,


dari proses pembelajaran, menggunakan
menyediakan informasi kriteria dan
sebagai umpan balik untuk prosedur yang
01 03 logis, sistematis, 05
guru, peserta didik, dan
orang tua. dan jelas,
.

Berkeadilan,
penilaian tidak Valid yang tinggi Reliabel,
membedakan sehingga dapat
latar belakang
02 04
informasi yang diperbandingk
agama, suku, dihasilkan
budaya, adat terpercaya
an hasilnya
istiadat, status karena
sosial ekonomi, konsisten
dan gender
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik
terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:

Non kognitif Kognitif

 Mengetahui kesejahteraan  Mengidentifiksi capaian pembelajaran


psikologi dan sosial emosi siswa
siswa
 Menyesuaikan pembelajaran di kelas
 Mengetahui aktivitas selama dengan kompetensi rata-rata siswa
belajar di rumah
 Memberikan kelas remedial atau
 Mengetahui kondisi keluarga pelajaran tambahan kepada siswa yang
siswa kompetensinya di bawah rata-rata
 Mengetahui latar belakang
pergaulan siswa
 Mengetahui gaya belajar,
karakter serta minat siswa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk


menggali hal-hal seperti berikut:
 Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
 Aktivitas siswa selama belajar di rumah
 Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
 Gaya belajar, karakter, serta minat siswa

Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:


• 1. Persiapan
• 2. Pelaksanaan
• 3. Tindak Lanjut

Tips
• Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen ini!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Diagnostik Kognitif

Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan

1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen


2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar
yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah (sesuaikan pertanyaan dengan topik
yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)

• Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di
sekolah maupun yang belajar di rumah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Diagnostik Kognitif

Contoh kegiatan tindak lanjut


1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
a. Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak
paham”
b. Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
a. Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP
sesuai fasenya
b. Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
c. Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan
sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan
pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif
(dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai
tingkat kompetensi yang diharapkan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh asesmen diagnostik

Buat daftar pertanyaan kunci


Siapkan alat bantu berupa gambar- mengenai aktivitas siswa
gambar yang mewakili emosi

Siapkan pertanyaan panduan • Siapkan pertanyaan kunci seperti berikut:


seperti berikut: 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di
1. Apa yang sedang kamu rumah?
rasakan saat ini? 2. Apa hal yang paling menyenangkan dan
2. Bagaimana perasaanmu saat tidak menyenangkan ketika belajar di
belajar di rumah rumah?
3. Apa harapanmu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

WAKTU DAN TEKNIK ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Awal tahun ajaran 1. Tes tertulis atau lisan


2. Awal lingkup materi 2. Observasi
3. Awal pembelajaran 3. Wawancara
4. Praktik (Unjuk Kerja)
4. Sebelum mengembangkan
modul ajar 5. Survei (Mengisi Angket)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ASESMEN DIAGNOSTIK DI AWAL TAHUN AJARAN

1. Asesmen dapat dipergunakan untuk membantu kalangan pendidik profesional memperoleh


gambaran nyata tentang kondisi awal anak didik yang menjadi subjek didik sebelum
kurikulum dan pembelajaran diterapkan untuk mereka.
2. Pendidik profesional akan secara cermat dan rinci menemukan serta mendeskripsikan
berbagai potensi, baik berupa pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan yang telah
dimiliki setiap anak sebelum program pembelajaran diberikan.
3. Keterangan awal sebagai hasil asesmen ini perlu disampaikan pada orangtua atau pihak
keluarga anak agar mereka menyadari kondisi awal ketika anak mereka diserahkan untuk
dididik di suatu lembaga Pendidikan.
4. Data asesmen awal ini menjadi pintu pembuka bagi terjadinya komunikasi dan saling
pengertian antara pihak keluarga dengan pihak lembaga Pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ASESMEN DIAGNOSTIK DI AWAL LINGKUP


MATERI DAN DI AWAL PEMBELAJARAN
1. Asesmen bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
kondisi siswa baik dari aspek kognitif maupun non kognitif
2. Dari aspek kognitif dapat diketahui capaian kompetensi
siswa, menyesuaikan pembelajaran dengan kompetensi
rata-rata, memberikan remidial dan penguatan bagi
kelompok siswa di bawah rata-rata.
3. Adapun dari aspek non kognitif dapat diketahui gaya
belajar siswa, motivasi belajar dan juga minat belajar
siswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT


MEMILIH TEKNIK ASESMEN

1. Anak tidak mengetahui bahwa ia sedang dites, untuk menghindari tekanan


psikologis.
2. Asesmen dilaksanakan dalam situasi yang tidak formal (menyenangkan)
3. Frekuensi waktu tes dilakukan secara kontinyu atau berkesinambungan
untuk melihat kemajuan perkembangan anak, tidak harus secara periodik di
tengah dan akhir semester.
4. Asesmen dibuat sesuai dengan kemampuan berfikir anak, misalnya
dengan menggunakan benda kongkrit atau gambar.
5. Setiap butir soal atau pertanyaan dalam asesmen harus disusun secara
sistematis dan didasarkan pada isi rumusan standar perkembangan anak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

6. Dalam membuat pertanyaan gunakan kalimat yang jelas agar


tidak membingungkan dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
7. Soal atau pertanyaan hendaknya menggambarkan perilaku dan
kemampuan anak pada elemen capaian pembelajaran tertentu
yang hendak diungkap.
8. Memberikan waktu yang cukup untuk anak menjawab
pertanyaan.
9. Memberi kebebasan pada anak untuk menjawab pertanyaan
dengan tidak menggiring anak pada salah satu jawaban.
10. Asesmen hendaknya bervariasi dari yang mudah, sedang hingga
sukar sesuai dengan kemampuan anak.
STRATEGI MENYUSUN ASESMEN DIAGNOSTIK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

JENJANG PAUD
1. Persiapan
 Mengidentifikasi data apa saja yang akan dikumpulkan melalui asesmen diagnostik
 Menentukan waktu pelaksanaan asesmen
 Menentukan teknik asesmen
 Menyusun kisi-kisi instrumen
 Menyusun instrumen asesmen diagnostik sesuai dengan teknik asesmen
2. Pelaksanaan
 Melaksanakan asesmen sesuai dengan teknik asesmen dengan menggunakan
instrumen yang sudah disusun
 Mendokumentasikan hasil asesmen
3. Tindak Lanjut
 Mengkomunikasikan hasil asesmen kepada orang tua peserta didik
 Menindaklanjuti hasil asesmen untuk perencanaan pembelajaran dan
pengembangan modul ajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

CONTOH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai