PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2022 LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
Lokasi SMAN 1 Cicalengka
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Tujuan yang ingin dicapai 1. Aksi ke-1 Mengingkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mampu memberikan respon kecintaan terhadap tanah air. Selain itu mampu memberikan wawasan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Model pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan project based learning (PJBL). 2. Aksi ke-2 Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mampu memberikan respon agar peserta didik mampu hidup berdampingan di negara yang multietnik yang beragam seperti suku bangsa, agama, ras, dan antar golongan. Model pembelajaran yang dilaksanakan yaitu menggunakan project based learning (PJBL). 3. Aksi ke-3 Meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang menstimulus reaksi peserta didik agar memberikan pendapat sesuai dengan ide kemudian di kombinasikan dengan berbagai pertanyaan dan penyelesaian masalah. Materi yang disampaikan yaitu tentang elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal tersebut diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu peserta didik merumuskan solusi berbagai macam dampak pelanggaran norma yang ada di masyarakat, seperti korupsi, narkoba, kekerasan, tawuran, ketidakadilan hukum, dan seks bebas. Model pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan problem based learning (PBL). 4. Aksi ke-4 Meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang menstimulus reaksi peserta didik agar memberikan pendapat sesuai dengan ide kemudian di kombinasikan dengan berbagai pertanyaan dan penyelesaian masalah. Materi yang disampaikan yaitu tentang elemen Pancasila. Hal tersebut diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu peserta didik mampu mengimplementasikan berbagai contoh penerapan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila agar bisa dilaksanakan didalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan problem based learning (PBL). Penulis Helmi Nurul Iman Tanggal Rabu, 7 Desember 2022 Situasi: 1. PPL Aksi ke-1 Kondisi yang menjadi latar Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran belakang masalah, mengapa adalah : praktik ini penting untuk 1. Peserta didik kurang bersemangat pada saat dibagikan, apa yang menjadi mengikuti proses pembelajaran. peran dan tanggung jawab 2. Peserta didik menganggap mata pelajaran anda dalam praktik ini. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pelajaran yang sulit dipahami. 3. Pemahaman peserta didik terhadap setiap materi masih rendah hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik. Dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Motivasi atau semangat peserta didik masih rendah pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dikarenakan guru belum dapat memaksimalkan penyajian materi yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. 2. Peserta didik masih menganggap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan itu sulit untuk dapat dipahami karena selalu berhubungan dengan hapalan. Hal itu yang membuat peserta didik tidak terlalu berniat untuk mempelajarinya secara lebih lanjut. 3. Kurangnya semangat peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengakibatkan rendahnya pemahaman peserta didik saat pembelajaran yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar diperoleh oleh peserta didik. 2. PPL Aksi ke-2 Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran adalah : 1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran. 2. Peserta didik tidak aktif selama pembelajaran. 3. Pembelajaran berpusat pada guru. 4. Pemahaman peserta didik terhadap materi masih rendah dilihat dari rendahnya hasil belajar. Dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Motivasi atau semangat peserta didik kurang pada pembelajaran dikarenakan guru belum dapat memaksimalkan penyajian materi yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. 2. Peserta didik tidak aktif dan cenderung diam selama pembelajaran dikarenakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dan kurangnya kegiatan yang melibatkan atau menstimulus keaktifan peserta didik. 3. Proses pembelajaran yang tidak efektif mengakibatkan rendahnya pemahaman peserta didik saat pembelajaran yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik. 3. PPL Aksi ke-3 Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran adalah : 1. Rendahnya pemahaman belajar. 2. Rendahnya hasil belajar peserta didik. 3. Peserta didik masih menganggap mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang membosankan karena banyaknya hapalan. 4. Guru belum sepenuhnya menggunakan model pembelajaran yang menstimulus peserta didik agar lebih aktif. 5. Peserta didik rendah keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran. 4. PPL Aksi ke-4 Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran adalah : 1. Rendahnya literasi dalam pemahaman pembelajaran. 2. Rendahnya keterampilan guru dalam menerapkan berbagai model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 3. Sebagian kecil peserta didik tidak aktif terlibat dalam pembelajaran terutama pada saat diskusi kelompok. Alasan pentingnya praktik ini untuk dibagikan yaitu : 1. Menurut saya praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan selain untuk memotivasi diri sendiri dalam meningkatkan kualitas pembelajaran juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan sesama guru yang memiliki permasalahan yang sama. 2. Peran dan tanggung jawab dalam praktik, yaitu: a. Sebagai seorang guru kita mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat penting untuk mengupayakan suatu proses pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. b. Seorang guru harus dapat menyajikan suatu proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan. c. Guru harus mewujudkan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara optimal serta bermanfaat bagi peserta didik. Tantangan : Dari hasil eksplorasi penyebab masalah baik dari Apa saja yang menjadi analisis kajian literatur dan wawancara serta diskusi, tantangan untuk mencapai ditentukan akar penyebab masalah yaitu : tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat 1. Guru dalam menyajikan kegiatan pembelajaran tidak menggunakan media dan kurang menarik bagi peserta didik. 2. Guru menerapkan model pembelajaran yang cenderung monoton (konvensional) dan berpusat pada guru, kurang melibatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. 3. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik agar dapat memotivasi peserta didik. Dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Berdasarkan penyebab permasalahan tersebut, maka tantangan yang dihadapi guru antara lain: 1. Penerapan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik tertarik, termotivasi, serta antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Penerapan model pembelajaran inovatif, yang berpusat pada peserta didik seperti Problem Based Learning (PBL), sehingga peserta didik lebih aktif berinteraksi dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran. 3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi agar dapat merangsang keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Dilihat dari beberapa tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam mengelola kelas atau menyajikan pembelajaran. Sedangkan dari segi peserta didik adalah bagaimana seorang guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui penerapan metode, model maupun pemanfaatan media pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan. Pihak yang terlibat dalam praktik ini, yaitu : 1. Kepala sekolah sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran, dan pemberian izin fasilitas sarana dan prasarana yang akan digunakaan guru dalam pembelajaran, juga sebagai supervisor terhadap pembelajaran yang Dilaksanakan. 2. Rekan Guru sebagai observer. 3. Dosen dan Guru pamong sebagai pengawas dan pembimbing. 4. Peserta didik sebagai subjek sasaran pada pembelajaran yang dilaksanakan 5. Guru sebagai perancang dan pelaksana praktik. Aksi : Langkah - langkah yang harus dilakukan guru antara Langkah-langkah apa yang lain : dilakukan untuk 1. Penerapan Metode Pembelajaran. menghadapi tantangan Strategi yang digunakan guru adalah tersebut/ strategi apa yang menggunakan metode pembelajaran yang digunakan/ bagaimana bervariasi , seperti tanya jawab, diskusi kelompok, prosesnya, siapa saja yang observasi, presentasi serta umpan balik yang terlibat / Apa saja sumber positif dari peserta didik maupun guru. Proses daya atau materi yang penerapan metode pembelajaran diawali dengan diperlukan untuk mendesain perangkat pembelajaran baik seperti melaksanakan strategi ini modul ajar, bahan ajar, LKPD, Media pembelajaran, dan alat-alat evaluasi. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun skenario dalam menyajikan materi pembelajaran, berbagai aktivitas pembelajaran serta hal-hal penting dalam setiap langkah atau tahapan pembelajaran. 2. Sumber daya/ materi. Sumber daya yamg diperlukan antara lain pemahaman, kemampuan dan keterampilan guru terkait variasi metode yang akan dipergunakan, kemampuan guru dalam mendesain perangkat pembelajaran, serta kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran serta langkah- langkah pembelajaran. 3. Penerapan Model Pembelajaran Inovatif. Strategi yang digunakan guru adalah memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi yang akan disampaikan Selanjutnya pemilihan model pembelajaran yang tepat. Dalam PPL Aksi ke-1 sampai aksi ke-4 Guru memilih model Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL). Proses Pertama guru mempelajari dan memahami langkah-langkah atau sintaks dalam model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL). Kemudian guru mempelajari bagaimana peran dan aktivitas guru maupun peserta didik dalam setiap sintaks. Selanjutnya guru mencari ide dan gagasan untuk menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan sintaks Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL). 4. Penggunaan Media Pembelajaran Strategi yang digunakan guru dalam penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi adalah dengan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Selain itu guru juga dapat membuat media kreatif yang dapat menunjang pembelajaran. Proses penggunaan media pembelajaran diawali dengan memetakan kebutuhan media yang akan dipergunakan, selanjutnya dilakukan pembuatan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Guru mendesain media pembelajaran semenarik mungkin baik berupa video, PPT, dan memanfaatkan media sosial serta media lainnya yang menggunakan aplikasi yang mendukung selain itu sumber daya yang diperlukan adalah keterampilan guru dalam menggunakan IT serta kelengkapan sarana seperti laptop, gawai, dan jaringan internet yang terintegrasi menjadi metode pembelajaran. Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang Bagaimana dampak dari aksi dilakukan : dari Langkah-langkah yang Proses pembelajaran pendidikan pancasila dan dilakukan? Apakah hasilnya kewarganegaraan yang dilakukan dengan efektif? Atau tidak efektif? menerapkan model pembelajaran Project Based Mengapa? Bagaimana respon Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL) orang lain terkait dengan berbantuan media interaktif PPT, LKPD kemudian strategi yang dilakukan, Apa ditunjang dengan berbagai macam aplikasi lainnya yang menjadi faktor seperti canva, media sosial sebagai salah satu media keberhasilan atau penunjang proses pembelajaran yang mampu ketidakberhasilan dari meningkatkan motivasi belajar untuk peserta didik. strategi yang dilakukan? Apa Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran dari pembelajaran, pada saat kegiatan pendahuluan keseluruhan proses tersebut peserta didik terlihat antusias dan memperhatikan setiap tayangan media pembelajaran melalui PPT, dan tayangan video yang ditampilkan. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru. Mereka terlihat siap dalam menerima pembelajaran. Pada kegiatan inti peserta didik terlihat aktif dalam proses diskusi dan saling berbagi tugas dalam menyelesaikan LKPD, dalam menganalisis informasi peserta didik terlihat aktif mulai dengan mengeksplorasi berbagai bahan ajar melalui referensi yang tersaji di dalam internet. Pada saat mempresentasikan hasil diskusi peserta didik terlihat dengan semangat menunjukkan diri untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi, dan kelompok lain aktif menanggapi setiap materi yang disampaikan oleh peserta didik. Hal ini bisa dikatakan peserta didik termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, karena adanya perubahan perilaku dari peserta didik, yang sebelumnya kurang aktif menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Setelah melaksanakan pembelajaran mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dengan model Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL) maka penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL) terlihat efektif untuk diterapkan, karena dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Setelah diterapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) maupun Problem Based Learning (PBL) motivasi belajar peserta didik yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik juga meningkat. Hal ini dilihat dari hasil evaluasi individu dimana rata-rata peserta didik sudah memiliki nilai di atas KKM. Berdasarkan hasil refleksi di akhir pembelajaran respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat antusias karena pembelajaran menjadi terlihat peduli, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Peserta didik merasakan pengalaman baru dalam belajar. Mereka senang belajar dalam kelompok dan diskusi bersama guru serta teman sekelas lainnya. Media yang digunakan pun sangat menarik dan memudahkan peserta didik untuk memahami materi. Rekan guru yang turut mengobservasi kegiatan pembelajaran pun antusias melihat seluruh proses pembelajaran. Selain itu, Kepala sekolah pun mengharapkan kegiatan pembelajaran ini tetap berlanjut dan menjadi contoh bagi rekan-rekan guru yang lain. Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan. Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran yang inovatif serta penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik minat peserta didik. Faktor keberhasilan pembelajaran juga ditunjukkan oleh : 1. Penerapan pembelajaran menarik, yang tidak berpusat pada guru dan melibatkan keaktifan seluruh peserta didik 2. Seluruh peserta didik aktif dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar. 3. Peserta didik mampu menganalisis, menyelesaikan, menyimpulkan, dan mempresentasikan hasil diskusi LKPD 4. Peserta didik mengerjakan evaluasi dengan hasil penilaian yang sangat baik dari keseluruhan proses tersebut. Pembelajaran yang bisa diambil dari seluruh proses serta kegiatan yang sudah dilaksanakan guru adalah sebagai seorang guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri, mengembangkan kemampuan yang dimiliki, serta sadar dan tanggap akan perubahan teknologi di abad 21. Maka dari itu Guru sebagai pendidik sekaligus panutan harus terus menerus belajar, menambah ide dan gagasan kreatif serta inovasi dalam setiap hal yang berguna dan mendukung untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri pribadi sehingga dapat bermanfaat untuk seluruh peserta didik.