Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI AKHIR (KOMPREHENSIF)

DAN
RENCANA TINDAK LANJUT

Disusun oleh :

Helmi Nurul Iman


NIM : 202210631012771

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 2


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMAN 1 Cicalengka


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah
Tujuan yang ingin dicapai 1. Aksi ke-1
Mengingkatkan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
mampu memberikan respon kecintaan
terhadap tanah air. Selain itu mampu
memberikan wawasan pentingnya menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai
ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan. Model pembelajaran yang
dilaksanakan yaitu dengan menggunakan
project based learning (PJBL).
2. Aksi ke-2
Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
mampu memberikan respon agar peserta didik
mampu hidup berdampingan di negara yang
multietnik yang beragam seperti suku bangsa,
agama, ras, dan antar golongan. Model
pembelajaran yang dilaksanakan yaitu
menggunakan project based learning (PJBL).
3. Aksi ke-3
Meningkatkan pemahaman peserta didik pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
menstimulus reaksi peserta didik agar
memberikan pendapat sesuai dengan ide
kemudian di kombinasikan dengan berbagai
pertanyaan dan penyelesaian masalah. Materi
yang disampaikan yaitu tentang elemen
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Hal tersebut
diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis
masalah yaitu peserta didik merumuskan
solusi berbagai macam dampak pelanggaran
norma yang ada di masyarakat, seperti
korupsi, narkoba, kekerasan, tawuran,
ketidakadilan hukum, dan seks bebas. Model
pembelajaran yang dilaksanakan
menggunakan problem based learning (PBL).
4. Aksi ke-4
Meningkatkan pemahaman peserta didik pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
menstimulus reaksi peserta didik agar
memberikan pendapat sesuai dengan ide
kemudian di kombinasikan dengan berbagai
pertanyaan dan penyelesaian masalah. Materi
yang disampaikan yaitu tentang elemen
Pancasila. Hal tersebut diintegrasikan dengan
pembelajaran berbasis masalah yaitu peserta
didik mampu mengimplementasikan berbagai
contoh penerapan dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila agar bisa dilaksanakan didalam
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran
yang dilaksanakan menggunakan problem
based learning (PBL).
Penulis Helmi Nurul Iman
Tanggal Rabu, 7 Desember 2022
Situasi: 1. PPL Aksi ke-1
Kondisi yang menjadi latar Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
belakang masalah, mengapa adalah :
praktik ini penting untuk 1. Peserta didik kurang bersemangat pada saat
dibagikan, apa yang menjadi mengikuti proses pembelajaran.
peran dan tanggung jawab 2. Peserta didik menganggap mata pelajaran
anda dalam praktik ini. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
sebagai pelajaran yang sulit dipahami.
3. Pemahaman peserta didik terhadap setiap
materi masih rendah hal tersebut dapat dilihat
dari rendahnya hasil belajar peserta didik.
Dari latar belakang di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Motivasi atau semangat peserta didik masih
rendah pada pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dikarenakan
guru belum dapat memaksimalkan penyajian
materi yang kreatif, inovatif, menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik.
2. Peserta didik masih menganggap mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan itu sulit untuk dapat
dipahami karena selalu berhubungan dengan
hapalan. Hal itu yang membuat peserta didik
tidak terlalu berniat untuk mempelajarinya
secara lebih lanjut.
3. Kurangnya semangat peserta didik terhadap
pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan mengakibatkan rendahnya
pemahaman peserta didik saat pembelajaran
yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya
hasil belajar diperoleh oleh peserta didik.
2. PPL Aksi ke-2
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
adalah :
1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti
proses pembelajaran.
2. Peserta didik tidak aktif selama pembelajaran.
3. Pembelajaran berpusat pada guru.
4. Pemahaman peserta didik terhadap materi
masih rendah dilihat dari rendahnya hasil
belajar.
Dari latar belakang di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Motivasi atau semangat peserta didik kurang
pada pembelajaran dikarenakan guru belum
dapat memaksimalkan penyajian materi yang
kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan
bagi peserta didik.
2. Peserta didik tidak aktif dan cenderung diam
selama pembelajaran dikarenakan metode
pembelajaran yang berpusat pada guru dan
kurangnya kegiatan yang melibatkan atau
menstimulus keaktifan peserta didik.
3. Proses pembelajaran yang tidak efektif
mengakibatkan rendahnya pemahaman
peserta didik saat pembelajaran yang pada
akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil
belajar peserta didik.
3. PPL Aksi ke-3
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
adalah :
1. Rendahnya pemahaman belajar.
2. Rendahnya hasil belajar peserta didik.
3. Peserta didik masih menganggap mata
pelajaran pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang
membosankan karena banyaknya hapalan.
4. Guru belum sepenuhnya menggunakan model
pembelajaran yang menstimulus peserta didik
agar lebih aktif.
5. Peserta didik rendah keterlibatan dalam
kegiatan pembelajaran.
4. PPL Aksi ke-4
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
adalah :
1. Rendahnya literasi dalam pemahaman
pembelajaran.
2. Rendahnya keterampilan guru dalam
menerapkan berbagai model pembelajaran
yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
3. Sebagian kecil peserta didik tidak aktif terlibat
dalam pembelajaran terutama pada saat
diskusi kelompok.
Alasan pentingnya praktik ini untuk dibagikan
yaitu :
1. Menurut saya praktik pembelajaran ini sangat
penting untuk dibagikan selain untuk
memotivasi diri sendiri dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran juga diharapkan dapat
bermanfaat sebagai referensi bagi rekan
sesama guru yang memiliki permasalahan
yang sama.
2. Peran dan tanggung jawab dalam praktik,
yaitu:
a. Sebagai seorang guru kita mempunyai
peran dan tanggung jawab yang sangat
penting untuk mengupayakan suatu proses
pembelajaran yang efektif bagi peserta
didik.
b. Seorang guru harus dapat menyajikan
suatu proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran yang tepat sesuai
kebutuhan.
c. Guru harus mewujudkan pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik dapat tercapai secara optimal
serta bermanfaat bagi peserta didik.
Tantangan : Dari hasil eksplorasi penyebab masalah baik dari
Apa saja yang menjadi analisis kajian literatur dan wawancara serta diskusi,
tantangan untuk mencapai ditentukan akar penyebab masalah yaitu :
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat
1. Guru dalam menyajikan kegiatan pembelajaran
tidak menggunakan media dan kurang menarik
bagi peserta didik.
2. Guru menerapkan model pembelajaran yang
cenderung monoton (konvensional) dan berpusat
pada guru, kurang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
menarik agar dapat memotivasi peserta didik. Dan
memudahkan peserta didik dalam memahami
materi.
Berdasarkan penyebab permasalahan tersebut, maka
tantangan yang dihadapi guru antara lain:
1. Penerapan metode pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menarik dan menyenangkan sehingga
peserta didik tertarik, termotivasi, serta antusias
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran inovatif, yang
berpusat pada peserta didik seperti Problem Based
Learning (PBL), sehingga peserta didik lebih aktif
berinteraksi dan berkolaborasi dalam proses
pembelajaran.
3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan
bervariasi agar dapat merangsang keaktifan
peserta didik dalam pembelajaran.
Dilihat dari beberapa tantangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi
berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru dalam mengelola kelas atau menyajikan
pembelajaran. Sedangkan dari segi peserta didik
adalah bagaimana seorang guru meningkatkan
motivasi belajar peserta didik melalui penerapan
metode, model maupun pemanfaatan media
pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan. Pihak
yang terlibat dalam praktik ini, yaitu :
1. Kepala sekolah sebagai pendukung pelaksanaan
pembelajaran, dan pemberian izin fasilitas sarana
dan prasarana yang akan digunakaan guru dalam
pembelajaran, juga sebagai supervisor terhadap
pembelajaran yang Dilaksanakan.
2. Rekan Guru sebagai observer.
3. Dosen dan Guru pamong sebagai pengawas dan
pembimbing.
4. Peserta didik sebagai subjek sasaran pada
pembelajaran yang dilaksanakan
5. Guru sebagai perancang dan pelaksana praktik.
Aksi : Langkah - langkah yang harus dilakukan guru antara
Langkah-langkah apa yang lain :
dilakukan untuk 1. Penerapan Metode Pembelajaran.
menghadapi tantangan Strategi yang digunakan guru adalah
tersebut/ strategi apa yang menggunakan metode pembelajaran yang
digunakan/ bagaimana bervariasi , seperti tanya jawab, diskusi kelompok,
prosesnya, siapa saja yang observasi, presentasi serta umpan balik yang
terlibat / Apa saja sumber positif dari peserta didik maupun guru. Proses
daya atau materi yang penerapan metode pembelajaran diawali dengan
diperlukan untuk mendesain perangkat pembelajaran baik seperti
melaksanakan strategi ini modul ajar, bahan ajar, LKPD, Media
pembelajaran, dan alat-alat evaluasi. Kemudian
dilanjutkan dengan menyusun skenario dalam
menyajikan materi pembelajaran, berbagai
aktivitas pembelajaran serta hal-hal penting dalam
setiap langkah atau tahapan pembelajaran.
2. Sumber daya/ materi.
Sumber daya yamg diperlukan antara lain
pemahaman, kemampuan dan keterampilan guru
terkait variasi metode yang akan dipergunakan,
kemampuan guru dalam mendesain perangkat
pembelajaran, serta kemampuan guru dalam
menguasai materi pembelajaran serta langkah-
langkah pembelajaran.
3. Penerapan Model Pembelajaran Inovatif.
Strategi yang digunakan guru adalah memahami
karakteristik peserta didik dan karakteristik materi
yang akan disampaikan Selanjutnya pemilihan
model pembelajaran yang tepat. Dalam PPL Aksi
ke-1 sampai aksi ke-4 Guru memilih model Project
Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning
(PBL). Proses Pertama guru mempelajari dan
memahami langkah-langkah atau sintaks dalam
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
dan Problem Based Learning (PBL). Kemudian guru
mempelajari bagaimana peran dan aktivitas guru
maupun peserta didik dalam setiap sintaks.
Selanjutnya guru mencari ide dan gagasan untuk
menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan
sintaks Project Based Learning (PJBL) dan Problem
Based Learning (PBL).
4. Penggunaan Media Pembelajaran
Strategi yang digunakan guru dalam penggunaan
media pembelajaran yang tepat dan bervariasi
adalah dengan memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran. Selain itu guru
juga dapat membuat media kreatif yang dapat
menunjang pembelajaran. Proses penggunaan
media pembelajaran diawali dengan memetakan
kebutuhan media yang akan dipergunakan,
selanjutnya dilakukan pembuatan media
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Guru
mendesain media pembelajaran semenarik
mungkin baik berupa video, PPT, dan
memanfaatkan media sosial serta media lainnya
yang menggunakan aplikasi yang mendukung
selain itu sumber daya yang diperlukan adalah
keterampilan guru dalam menggunakan IT serta
kelengkapan sarana seperti laptop, gawai, dan
jaringan internet yang terintegrasi menjadi metode
pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan :
dari Langkah-langkah yang Proses pembelajaran pendidikan pancasila dan
dilakukan? Apakah hasilnya kewarganegaraan yang dilakukan dengan
efektif? Atau tidak efektif? menerapkan model pembelajaran Project Based
Mengapa? Bagaimana respon Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL)
orang lain terkait dengan berbantuan media interaktif PPT, LKPD kemudian
strategi yang dilakukan, Apa ditunjang dengan berbagai macam aplikasi lainnya
yang menjadi faktor seperti canva, media sosial sebagai salah satu media
keberhasilan atau penunjang proses pembelajaran yang mampu
ketidakberhasilan dari meningkatkan motivasi belajar untuk peserta didik.
strategi yang dilakukan? Apa Berdasarkan observasi selama proses
pembelajaran dari pembelajaran, pada saat kegiatan pendahuluan
keseluruhan proses tersebut peserta didik terlihat antusias dan memperhatikan
setiap tayangan media pembelajaran melalui PPT, dan
tayangan video yang ditampilkan. Peserta didik
menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru.
Mereka terlihat siap dalam menerima pembelajaran.
Pada kegiatan inti peserta didik terlihat aktif
dalam proses diskusi dan saling berbagi tugas dalam
menyelesaikan LKPD, dalam menganalisis informasi
peserta didik terlihat aktif mulai dengan
mengeksplorasi berbagai bahan ajar melalui referensi
yang tersaji di dalam internet.
Pada saat mempresentasikan hasil diskusi
peserta didik terlihat dengan semangat menunjukkan
diri untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan
hasil diskusi, dan kelompok lain aktif menanggapi
setiap materi yang disampaikan oleh peserta didik.
Hal ini bisa dikatakan peserta didik termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran, karena adanya
perubahan perilaku dari peserta didik, yang
sebelumnya kurang aktif menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Setelah melaksanakan pembelajaran mata
pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
dengan model Project Based Learning (PJBL) dan
Problem Based Learning (PBL) maka penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta
didik meningkat. Lebih baik dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan dengan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan
Problem Based Learning (PBL) terlihat efektif untuk
diterapkan, karena dapat menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik.
Setelah diterapkan model pembelajaran Project
Based Learning (PJBL) maupun Problem Based
Learning (PBL) motivasi belajar peserta didik yang
tinggi juga akan berpengaruh terhadap pemahaman
peserta didik selama proses pembelajaran sehingga
hasil belajar peserta didik juga meningkat. Hal ini
dilihat dari hasil evaluasi individu dimana rata-rata
peserta didik sudah memiliki nilai di atas KKM.
Berdasarkan hasil refleksi di akhir
pembelajaran respon peserta didik terhadap
kegiatan pembelajaran ini sangat antusias
karena pembelajaran menjadi terlihat peduli, aktif,
kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Peserta didik merasakan pengalaman baru
dalam belajar. Mereka senang belajar dalam
kelompok dan diskusi bersama guru serta teman
sekelas lainnya. Media yang digunakan pun sangat
menarik dan memudahkan peserta didik untuk
memahami materi.
Rekan guru yang turut mengobservasi
kegiatan pembelajaran pun antusias melihat seluruh
proses pembelajaran. Selain itu, Kepala sekolah
pun mengharapkan kegiatan pembelajaran ini tetap
berlanjut dan menjadi contoh bagi rekan-rekan
guru yang lain.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan. Faktor keberhasilan
dalam pembelajaran ini sangat ditentukan oleh
kemampuan dan keterampilan guru dalam
menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif,
model pembelajaran yang inovatif serta penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi dan menarik
minat peserta didik.
Faktor keberhasilan pembelajaran juga
ditunjukkan oleh :
1. Penerapan pembelajaran menarik, yang
tidak berpusat pada guru dan melibatkan
keaktifan seluruh peserta didik
2. Seluruh peserta didik aktif dalam setiap
kegiatan proses belajar mengajar.
3. Peserta didik mampu menganalisis,
menyelesaikan, menyimpulkan, dan
mempresentasikan hasil diskusi LKPD
4. Peserta didik mengerjakan evaluasi
dengan hasil penilaian yang sangat baik
dari keseluruhan proses tersebut.
Pembelajaran yang bisa diambil dari seluruh
proses serta kegiatan yang sudah dilaksanakan guru
adalah sebagai seorang guru sangat penting untuk
meningkatkan kualitas diri, mengembangkan
kemampuan yang dimiliki, serta sadar dan tanggap
akan perubahan teknologi di abad 21.
Maka dari itu Guru sebagai pendidik sekaligus
panutan harus terus menerus belajar, menambah ide
dan gagasan kreatif serta inovasi dalam setiap hal
yang berguna dan mendukung untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan diri pribadi sehingga
dapat bermanfaat untuk seluruh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai