A. IDENTITAS MODUL
NAMA PENYUSUN : MUHAMMAD PRIADANA, S. Pd.
NAMA SEKOLAH : SMKN 2 KISARAN
JENJANG/ KELAS : SMK/ X
ALOKASI WAKTU : 5 x 45 Menit
B. KOMPETENSI AWAL
Guru akan menggali pengetahuan awal Peserta didik terkait pengertian puisi, perbedaan puisi
dengan prosa, dan ciri-ciri puisi. Peserta didik diajak untuk menelusuri berbagai informasi tentang puisi
dari berbagai sumber lain.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan mampu memahami diksi dalam teks puisi yang dibacakan dengan kritis
dan reflektif.
2. Peserta didik diharapkan mampu memahami teks diskusi dan menilai efektivitas pemilihan kata/
diksi, pengaturan rima dan tampilan tipografi dalam mendukung makna dan amanat puisi.
3. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi tema dan suasana melalui pemahamannya
terhadap struktur dan hubungan antar bagian pada teks puisi.
4. Peserta didik diharapkan mampu menulis tanggapan terhadap antalogi puisi secara logis dan kritis
dalam bentuk resensi buku.
5. Peserta didik diharapkan mampu membacakan puisi dengan intonasi dan metode yang sesuai.
B. ASESMEN
Bentuk asesmen yang digunakan adalah :
1. Asesmen tak tertulis berupa sikap Peserta didik selama pembelajaran dan performa Peserta didik
selama berdiskusi dan persentasi (tabel penilaian terlampir)
2. Asesmen tertulis berupa penugasan melalui LKPD
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Modul ajar ini bersifat berkesinambungan dengan menerapkan pembelajaran berbasis diskusi dan
proyek.
2. Hasil yang diharapkan dari Peserta didik adalah sesuai dengan tujuan pembelajaran di atas.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kalian ketahui tentang puisi?
2. Apa yang kalian ketahui tentang unsur-unsur pembentukan puisi?
3. Apa ciri-ciri dan karakteristik teks puisi?
4. Apa yang kalian ketahui tentang diksi, rima dan tipografi dalam puisi?
5. Apa yang kalian ketahui tentang tema dan suasana dalam puisi?
E. KEGIATANPEMBEAJARAN
Pendahuluan
1. Guru memberi salam pada murid, lalu mempersilakan murid memimpin doa, dan mencek
kehadiran.
2. Guru mengajak murid menulis perasaan hal yang positif , kemudian menyampaikan perasaannya di
depan kelas. Guru mengapresiasi setiap murid yang sukarela menyampaikan perasaannya
(Kompetensi kesadaran diri dan pengelolaan diri)
3. Guru menyampaikan topik materi serta tujuan pembelajaran sambil mengingatkan murid tentang
materi pada pertemuan yang lalu.
4. Guru mengajak murid menanggapi setiap pertanyaan pemantik.
5. Guru mencatat setiap murid yang memberi tanggapan sehingga memahami kesiapan belajar murid,
minat, dan gaya belajar murid.
Pertemuan I
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif melalui langkah-
langkah sebagai berikut: (Diferensiasi proses)
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi.
2. Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan metode
pembelajaran kooperatif.
3. Guru bertanya jawab dengan Peserta didik terkait majas, citraan, kata konkret, dan kata konotatif
dalam puisi.
4. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 anggota.
5. Setiap kelompok Peserta didik menerima tugas dan lembar kerja.
6. Peserta didik mencermati tugas dan lembar kerja yang diberikan kemudian menetapkan pembagian
tugas setiap anggota.
7. Salah satu Peserta didik membacakan puisi karya Amir Hamzah. Peserta didik lain menyimak secara
intensif pembacaan puisi tersebut.
8. Secara berkelompok Peserta didik membahas majas, citraan, kata konkret dan kata konotatif yang
terdapat dalam puisi dan dapat mengerjakan serta menjelaskan alasannya dengan tepat secara tertulis
maupun tertulis menggunakan poster, atau video (Diferensasi Produk).
9. Guru memantau dan membimbing pelaksanaan diskusi kelompok.
10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian melalui permainan
lempar bola. (Kompetensi kesadaran diri dan pengelolaan diri)
11. Secara bergantian, Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya.
12. Peserta didik lain memberikan tanggapan, kritik, dan masukan/saran.
13. Melakukan ice breaking secara bersama untuk memotivasi dan memberi semangat belajar.
14. Guru mengevaluasi efetivitas diskusi dan keaktifan masing-masing Peserta didik.
15. Guru memberikan apresiasi pada hasil presentasi Peserta didik.
16. Guru dan Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran.
17. Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan II
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Grup Investigasi melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Guru melakukan apresiasi tentang teks rekon dan memberikan pengantar tentang pemikiran,
pandangan, dan sikap tokoh dalam teks rekon secara lisan maupun dari tayangan video
https://www.youtube.com/watch?v=4mEwiwgO8Ao (Diferensasi Konten).
2. Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
metode Grup Investigasi.
3. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 anggota.
4. Kelompok Peserta didik dibagi menjadi beberapa topik, misalnya topik diskusi, diksi, topik majas,
topik citraan, topik rima, dan topik tipografi. Pembagian kelompok dilihat sesuai dengan minat
anak.
5. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja dan penugasan yang harus dijawab Peserta didik.
6. Setiap kelompok menyusun rencana dan membagi tugas anggota kelompok dalam rangka mengisi
lembar kerja dan menyelesaikan tugas.
7. Setiap kelompok dapat mengisi lembar kerja dan menyelesaikan tugas yang diberikan melalui
investigasi ke berbagai sumber informasi, misalnya narasumber di sekolah atau buku-buku di
perpustakaan. (Diferensasi Produk).
8. Dalam waktu yang sudah di tentukan, semua kelompok kembali ke kelas dan mempresentasikan
hasil investigasinya di depan kelas secara bergantian.
9. Guru mengajak murid melakukan teknik STOP (rileks menggunakan musik pengantar
https://youtu.be/pvjJKteDOKM) dipandu guru, yaitu guru mengajak Peserta didik mengehentikan
semua aktivitasnya, kemudian mengajak Peserta didik menarik napas dan mengeluarkan napas,
melakukannya sampai tiga kali. Kemudian setiap murid merasakan menikmati udara yang diambil
dan dikeluarkan. Jika masih belum tenang, tetap kembali mengambil dan mengeluarkan napas.
Pikiran tenang, kembali melanjutkan aktivitas.
10. Peserta didik dapat saling menyampaikan tanggapan, kritik dan masukan saran atas presentasi yang
dilakukan kelompok lain.
11. Guru memantau dan membimbing pelaksanaan presentasi dan diskusi Peserta didik.
12. Guru memberikan apresiasi pada hasil kerja kelompok Peserta didik.
13. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
14. Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan III
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Pameran Berjalan melalui langkah-langkah
sebagai berikut: (Diferensiasi Proses)
1. Guru melakukan motivasi dan apresiasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak informasi dan penjelasan guru terkait arahan, aturan dan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan metode Pameran Berjalan.
3. Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 Peserta didik. Setiap kelompok
Peserta didik harus bersifat heterogen sesuai dengan minat.
4. Peserta didik menerima kertas karton/ plano dan lembar kerja Peserta didik terkait tugas yang harus
dikerjakan.
5. Peserta didik melakukan pembagian tugas pada setiap anggota dalam kelompoknya dan juga boleh
menuliskan langsung secara digital menggunakan aplikasi Canva atau lainnya. (diferensiasi
produk)
6. Peserta didik membaca secara intensif teks puisi dan mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru
terkait telaah tema dan suasana dalam puisi.
7. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan jawaban dalam kertas karton/ plano yang diberikan guru.
8. Setelah selesai Peserta didik menempel kertas plano/karton di tempat yang strategis.
9. Melakukan ice breaking secara bersama untuk memotivasi dan memberi semangat belajar.
10. Dua orang anggota setiap kelompok berdiam menjaga pajangan hasil kerja kelompoknya.
Sementara itu, anggota yang lain di tugasi berkeliling ke pajangan milik kelompok lain.
11. Setiap Peserta didik yang berkunjung ke pajangan kelompok lain dapat menyampaikan pertanyaan,
tanggapan, komentar, dan saran. Anggota kelompok yang dikunjungi harus memberikan penjelasan.
12. Setelah selesai, seluruh Peserta didik kembali ke kelompoknya masing-masing untuk melaporkan
temuan dan informasi dari kelompok lain dan mencocokkkan hasil kerjanya.
13. Beberapa kelompok Peserta didik diminta menyampaikan hasil kerja kelompoknya. Peserta didik
lain dapat menambah masukan dan saran/ perbaikan jika ada kesalahpahaman.
14. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.
15. Guru memberikan apresiasi kepada Peserta didik.
16. Guru menutup pembelajara.
Pertemuan IV
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Berbasis Proyek melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Guru memberikan apresiasi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru menyampaikan pertanyaan/ penugasan proyek dan menjelaskan langkah-langkah sesuai
dengan metode pembelajaran berbasis proyek.
3. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk mebuat resensi antalogi puisi.
4. Peserta didik menyusun perencanaan untuk proyek penulisan resensi.
5. Peserta didik menyusun jadwal, tahapan penyelesaian, dan sumber/ media yang diperlukan.
6. Guru membimbing dan memantau Peserta didik saat menyusun rencana menulis resensi.
7. Peserta didik menyelesaikan tahapan-tahapan menulis resensi sesuai dengan jadwal yang
direncanakan.
8. Guru menilai produk hasil resensi Peserta didik.
9. Peserta didik diminta melaporkan pengalaman berupa proses dan kesan selama menyelesaikan
penulisan resensi. Peserta didik juga dapat menyampaikan berbagai kendala yang dialami dan
bagaimana cara mengatasinya.
10. Peserta didik lain dapat memberikan masukan, saran, dan tanggapan.
11. Guru memberikan apresiasi pada hasil kerja Peserta didik.
12. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.
13. Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan V
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Demonstrasi melalui langkah-langkah sebagai
berikut: (Diferensiasi Proses)
1. Guru memberikan apresiasi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
metode Demonstrasi maupun tayangan video.(diferensiasi konten)
3. Guru menyusun rencana demonstrasi pembacaan puisi kepada Peserta didik.
4. Guru dapat menjadi model atau memanggil orang lain yang memiliki keterampilan membaca puisi
yang baik. Guru juga dapat menayangkan video pembacaan puisi dari laman internet.
5. Peserta didik menyaksikan demonstrasi pembacaan puisi dengan seksama.
6. Melakukan ice breaking menyanyikan lagu profil pelajar pancasila secara bersama untuk
memotivasi dan memberi semangat belajar.
7. Peserta didik mencatat hal-hal yang perlu dilakukan agar dapat membacakan puisi dengan baik.
8. Peserta didik diminta menyampaikan hasil catatannya terkait pembacaan puisi yang baik secara
tertulis ataupun lisan. (diferensiasi produk)
9. Guru menugaskan kepada Peserta didik untuk membacakan puisi.
10. Peserta didik memilih salah satu puisi dan melakukan latihan pembacaan puisi.
11. Peserta didik dapat melakukan penilaian antar teman dan memberikan apresiasi, saran/ masukan.
12. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
13. Guru menutup pembelajaran.
Ibu
Karya D. Zawawi Imron
Soal
Mintalah salah satu teman kelas untuk membacakan puisi “Ibu” Karya D.Zazwawi Imron.
Simaklah dengan seksama larik-larik puisi tersebut. Identifikasilah majas, kata konkret, dan kata
konotatif yang terkandung di dalamnya!
KELOMPOK
Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi
naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis
puisi baru.Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati
sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun
elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun
beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.
Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan
kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan
berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan
berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi
dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran
catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di
luar puisi.
Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi
esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku
puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair,
aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah
mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.
Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan
tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat
faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa
pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena
puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope,
penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema
sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga
menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan
mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.
Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan
pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai
akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini
menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual
sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu
nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka
kemunculan jenis puisipuisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra
Indonesia. Semoga.
Setelah membaca dengan saksama teks di atas, bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 Peserta
didik.
Kemudian, lakukan diskusi untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Teks di atas termasuk ke dalam teks apa? Jelaskan alasannya!
2. Apa yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks tersebut? Jelaskan!
3. Mengapa hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan masyarakat? Jelaskan!
4. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap mendukung/ pro dalam teks tersebut !
5. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap menentang/ kontra dalam teks
tersebut!
6. Tuliskan ide pokok masing-masing paragraf dalam teks tersebut!
7. Susunlah ringkasan berdasarkan isi teks di atas berdasarkan kata-kata sendiri!
8. Tuliskan komentar atau pendapat kalian terhadap permasalahan yang di bahas dalam teks
tersebut!
9. Tuliskan lima kata baru yang kalian temukan dalam teks dan jelaskan makna kata-kata tersebut
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)!
10. Analisislah teks di atas dalam format berikut!
Gadis Peminta-Minta
Karya Toto S. Bachtiar
Setelah membaca dengan seksama puisi di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
1. Perasaan apa yang ingin diungkapkan penyair dalam puisi tersebut! Jelaskan!
2. Jelaskan bagaimana nada dan suasana yang terkandung dalam teks puisi di atas!
3. Jelaskan makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut!
4. Pernahkah kalian bertemu dengan gadis kecil peminta-minta? Jelaskan apa yang kalian
pikirkan dan rasakan saat bertemu gadis peminta-minta tersebut!
5. Apa tema teks puisi di atas? Jelaskan bukti atau alasannya!
Soal
Pilihlah sebuah antalogi puisi yang bisa kalian dapatkan dari perpustakaan sekolah atau
mengunduh dari sumber internet! Tulislah tanggapan dalam bentuk Resensi terhadap antalogi puisi
yang kalian pilih tersebut!
Soal
Pilihlah sebuah teks puisi dari sebuah buku antalogi puisi atau sumber lain! Lakukan pembacaan
puisi di depan kelas dengan memperhatikan penghayatan/penjiwaan isi puisi, ekspresi/mimik
wajah, gerak tubuh (gestur), lafal/artikulasi, intonasi, tekanan dan jeda!
No Aspek 3 2 1
1 Penghayatan / penjiwaan Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/
penjiwaaan isi puisi penjiwaaan isi cukup penjiwaaan isi
sangat sesuai dan tepat sesuai dan tepat, kurang puisi
pada setiap baris tetapi ada kesalahan kurang tepat,
pembacaan puisi. pada beberapa baris terdapat kesalahan
pembacaan puisi. pada banyak baris
pembacaan puisi.
2 Ekspresi/mimik wajah Ekspresi/ mimik Ekspresi/ mimik Ekspresi/ mimik
wajah sangat sesuai wajah cukup sesuai wajah kurang
dan tepat pada setiap dan tepat, tetapi ada sesuai dan kurang
baris pembacaan puisi. beberapa kesalahan tepat, terdapat
ekspresi pada kesalahan pada
beberapa baris banyak baris
pembacaan puisi. pembacaan puisi.
3 Gerak tubuh/ gestur Gerak tubuh/ gestur Gerak tubuh/ gestur Gerak tubuh/ gestur
sangat sesuai dan tepat cukup sesuai dan kurang sesuai dan
pada setiap baris tepat, tetapi ada kurang tepat,
pembacaan puisi. beberapa kesalahan terdapat kesalahan
pada beberapa baris pada banyak baris
pembacaan puisi. pembacaan puisi.
4 Lafal/artikulasi Lafal/ artikulasi Lafal/ artikulasi Lafal/ artikulasi
sangat sesuai dan tepat cukup sesuai dan kurang sesuai dan
pada setiap baris tepat tetapi ada kurang tepat
pembacaan puisi. beberapa kesalahan terdapat kesalahan
di beberapa baris di banyak baris
pembacaan puisi. pembacaan puisi.
5 Tekanan, intonasi, dan jeda Tekanan, intonasi, dan Tekanan, intonasi, Tekanan, intonas
jeda sangat sesuai dan dan jeda cukup dan jeda kurang
tepat pada setiap baris sesuai dan tepat, sesuai dan kurang
pembacaan puisi. tetapi ada beberapa tepat, terdapat
kesalahan pada kesalahan pada
beberapa baris banyak baris
pembacaan puisi. pembacaan puisi.
Nilai= (jumlah nilai yang di dapat)/ (nilai maksimal: 32)x 10
I. GLOSARIUM
ISTILAH PENGERTIAN
Artikulasi Terkait lafal/ pengucapan kata atau bunyi huruf tertentu
Bait Semacam paragraf pada puisi; satu alinea dalam puisi yang
terdiri atas beberapa baris.
Deklamasi Pembacaan puisi/ sajak yang umumnya dilakukan dengan
ekspresif, tetapi tanpa membawa naskah puisi/ sajaknya.
Diksi Kata-kata tertentu yang sengaja dipilih penulis puisi untuk
menimbulkan efek, makna dan maksud tertentu dalam
puisinya.
Mimik Wajah Bentuk dan pengaturan tampilan wajah.
Musikalisasi Upaya kolaborasi antara teks puisi dan musik; perpaduan
antara teks puisi dan instrumen musikal.
Rima Pengaturan bunyi akhir pada setiap baris/ larik puisi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih, E. (2017). Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Suherli, d. (t.thn.). Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mapel Bahasa Indonesia,