Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR TEKS PUISI

ELEMAN BERBICARA
FASE E

Disusun oleh

Eri Triwati Sipayung, S. Pd., M.M.

SMA KALAM KUDUS BALI


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
MENDEMONSTRASIKAN PUISI
A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Eri Triwati Sipayung, S.Pd., M.M.
Nama Sekolah : SMA Kalam Kudus Bali
Jenjang Sekolah : SMA
Tahun Penyusunan : 2022
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Pertemuan Ke : 3 dan 4
Fase :E

B. INFORMASI INTI
1. Elemen : Berbicara

2. Capaian Pembelajaran
Pelajar mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Pelajar mampu mengkreasi ungkapan
sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Pelajar berkontribusi lebih aktif dalam
diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Pelajar mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara
kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

3. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik mampu menganalis unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik puisi baru “Aku Ingin”, “Maskumambang” dan “Doa” dan
mempresentasikan di depan kelas dengan tepat.
b. Melalui model project based learning peserta didik mampu mendemonstrasikan puisi
“Aku Ingin”, “Maskumambang” dan “Doa” dengan membaca secara lantang dan penuh
penghayatan di depan kelas.

4. Kata kunci : Puisi, makna, ekspresi

5. Profil Pancasila
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlah mulia
Peserta didik memiliki akhlak beragama, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam
b. Bergotong royong
Peserta didik mampu berkolaborasi dengan peserta didik lainya
c. Kreatif
Peserta didik mampu menghasilkan karya dan tidakan yang orisinal (video
mendemonstrasikan sebuah puisi)

6. Sarana dan Prasarana


a. Modul
b. Laptop
c. LCD
d. Loudspeaker
e. Jaringan internet
f. Aplikasi mentimeter
g. Aplikasi google classroom

7. Media Pembelajaran : Contoh puisi dan video puisi

8. Target Peserta Didik : Kelas X (25 peserta didik)


9. Model Pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model discovery learning dan project based learning.
MENDEMOSTRASIKAN SEBUAH PUISI
1. Pertanyaan Pemantik
a. Pernahkan Anda melihat/menonton pembacaan puisi (online/offline)?
b. Bagaimana perasaan Anda ketika melihat seseorang membacakan puisi?
c. Pernahkan Anda membaca puisi di depan umum (di kelas, di lomba baca puisi)?
d. Apakah Anda berani membaca puisi di depan kelas? (Berikan alasan Anda)!

2. Pengaturan Siwa
a. Individu
b. Kelompok

3. Jenis Asesmen
a. Tertulis
b. Performa

4. Persiapan Guru
a. Menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk powerpoit atau buku paket mengenai
unsur intrinsik dan ekstrinsik teks puisi serta langkah-langkah pembacaan sebuah puisi.
b. Menyipakan video pembacaan puisi dari internet
c. Menyiapkan teks puisi
d. Menyiapkan LKPD
e. Menyiapkan asesmen

5. Persiapan Muird
a. Menyiapkan diri mengikuti pembelajaran
b. Menyiapakan buku dan alat tulis

6. Desripsi umum kegiatan


Fokus pembelajaran ini adalah berbicara melalui kegiatan menganalisis unsur intrinsik dan
ekstrinsik puisi, serta membacakan sebuah puisi di depan kelas, mempublikasikan di media
sosial peserta didik dan sekolah.
PERTEMUAN PERTAMA
Materi Pembelajaran : Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi
Alokasi waktu: 2 X 45

A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1. Peserta didik merespons salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai sebagai tanda
mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Guru memeriksa kesiapan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
3. Guru menayangkan kembali materi yang telah peserta didik pelajari pada pertemuan
sebelumnya.
4. Guru mengajukan pertanyaan pemantik menggunakan aplikasi mentimeter
(https://www.menti.com/aljikyt9cdxq)
5. Guru menampilkan beberapa video pembacaan puisi (Jika Kau Pemuda danTanah Surga)
https://www.youtube.com/watch?v=l8nW9xXTXgc
https://www.youtube.com/watch?v=eil7pIFFTYg&t=20s
6. Peserta didik menyampaikan pendapat, perasaan, gagasan setalah menonton video yang
ditampilkan guru
7. Guru menyampaikan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta
metode belajar yang akan ditempuh.
8. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat yang diperoleh selama proses pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (70 menit)

1. Peserta didik membentuk kelompok dengan bantuan guru


2. Peserta didik mendapatkan LKPD
3. Peserta didik membaca puisi yang dibagikan guru
4. Peserta mencari informasi di buku dan internet tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik
5. Peserta didik berdiskusi menganalis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi yang temuat pada
LKPD yang dibagikan guru.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil analasisis kelompok di depan kelas
7. Peserta didik saling menanggapi hasil analisis kelompok
8. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik
9. Peserta didik diberi kesempatan untuk menayakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.


2. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran
3. Guru memberikan penghargaan (pujian) kepada kelompok yang kinerjanya baik.
4. Peserta didik menyampaikan kesan selama proses pembelajaraan.
5. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
6. Menugaskan peserta didik untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya (hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam kegiatan
membaca puisi di depan umum)
7. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam dan berdoa
PERTEMUAN KEDUA
Materi Pembelajaran : Mendemostrasikan sebuah puisi
Alokasi waktu: 2 X 45

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1. Peserta didik merespons salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai sebagai tanda
mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Guru memeriksa dan kesiapan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
3. Guru menayangkan kembali materi yang telah peserta didik pelajari pada pertemuan
sebelumnya.
4. Guru membacakan puisi karya Sutardji Calzoum Bachri,“Sang Hai” dan puisi karya
Chairil Anwar, “Aku”
5. Peserta didik menyampaikan pendapat, perasaan, gagasan setalah melihat guru membaca
puisi
6. Guru menyampaikan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta
metode belajar yang akan ditempuh.
7. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Peserta didik mengamati contoh pembacaan puisi yang ditampilkan guru


(https://www.youtube.com/watch?v=R7BdQRg2PQM)
2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tantang hal-hal yang perlu diperhatikan saat
membaca puisi di depan umum (pelafalan, intonasi, penempatan jeda, ekspresi)
3. Peserta didik membaca kembali hasil analisis puisi pada pertemuan sebelumnya
4. Peserta didik memilih puisi yang disediakan guru untuk dibacakan di depan kelas (peserta
didik juga boleh membaca puisi selain puisi yang disediakan guru)
- Aku ingin
- Maskumambang
- Doa
5. Peserta didik berlatih secara mandiri membaca puisi
6. Peserta didik membaca puisi di depan kelas
7. Peserta didik dan guru mengomentari pembacaan puisi dan memberikan penilaian di
LKPD yang dibagikan guru.
8. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik
9. Peserta didik diberi kesempatan untuk menayakan kembali hal-hal yang belum dipahami
10. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk merekam pembacaan puisi dan
mengunggah di YouTube
11. Peserta didik membagikan link YouTube di google classroom untuk dinilai guru

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.


2. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran
3. Guru memberikan penghargaan (pujian) kepada peserta didik yang kinerjanya baik.
4. Peserta didik menyampaikan kesan selama proses pembelajaraan.
5. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
6. Menugaskan peserta didik untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
7. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam dan berdoa
Menganalisis Unsur Intrinsik dan
Pertemuan Unsur Ekstrinsik Puisi
Pertama

A. Identitas Peserta Didik


Nama Kelompok : Kelas :
Anggota Kelompok : 1. Tanggal :
: 2.
: 3.
B. Petunjuk Kerja
1. Cermatilah puisi di bawah ini dengan saksama!

Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu


Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada

DOA
Chairil Anwar

Kepada pemeluk teguh


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Maskumambang Restoran dibakar, toko dibakar, gereja
dibakar,
W.S. Rendra
atas nama semangat agama yang
berkobar.
Kabut fajar menyusup dengan perlahan
Apabila agama menjadi lencana politik
bunga Bintaro berguguran di halaman perpustakaan
maka erosi agama pasti terjadi
di tepi kolam, di dekat rumpun keladi
karena politik tidak punya kepala,
aku duduk di atas batu melelehkan air mata.
tidak punya telinga, tidak punya hati,
politik hanya mengenal kalah dan
Cucu-cucuku
menang
zaman macam apa,
kawan dan lawan,
peradaban macam apa
peradaban yang dangkal.
yang akan kami wariskan kepada kalian?
Meskipun hidup berbangsa perlu politik,
Jiwaku menyanyikan lagu maskumambang
tetapi politik
kami adalah angkatan pongah
tidak boleh menjamah kemerdekaan iman
besar pasak dari tiang.
dan akal
di dalam daulat manusia
Kami tidak mampu membuat rencana menghadapi
namun daulat manusia
masa depan,
dalam kewajaran hidup bersama di dunia
karena kami tidak menguasai ilmu untuk membaca
harus menjaga daulat hukum alam,
tata buku masa lalu
daulat hukum masyarakat
dan tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku
dan daulat hukum akal sehat.
masa kini
maka rencana masa depan hanyalah spekulasi,
Matahari yang merayap naik dari ufuk
keinginan, dan angan-angan.
timur
telah melampaui pohon dinding
Cucu-cucuku
udara yang ramah menyapa tubuhku
negara terlanda gelombang zaman edan
menyebarkan bau bawang yang digoreng
cita-cita kebajikan terhempas batu
di dapur
lesu dipangku batu
berdengung sepasang kumbang yang
tetapi aku keras bertahan
bersenggama
mendekap akal sehat dan suara jiwa
biarpun tercampak di selokan zaman.
Cipayung Jaya, 4 April 2006
Bangsa kita kini
seperti dadu terperangkap dalam kaleng hutang
yang dikocok-kocok oleh bangsa adikuasa
tanpa kita bisa melawannya
semuanya terjadi atas nama pembangunan
yang mencontoh tatanan pembangunan di zaman
penjajahan.
Tatanan kenegaraan dan tatanan hukum
juga mencontoh tatanan penjajahan
menyebabkan rakyat dan hukum hadir tanpa
kedaulatan
yang sah berdaulat hanya pemerintah dan partai
politik.

O comberan peradaban,
o martabat bangsa yang kini compang-camping
negara gaduh, bangsa rapuh.
Kekuasaan kekerasan meraja lela
Pasar dibakar, kampung dibakar,
gubuk-gubuk gelandangan dibongkar
tanpa ada gantinya
semua atas nama takhayul pembangunan.
2. Berdiskusilah dengan anggota kelompokmu untuk menentukan salah satu puisi yang akan
kelompokmu analisisis
3. Analisislah unsur intrinsik yang terdapat pada teks puisi yang telah kamu pilih. Gunakan
tabel di bawah ini untuk menganalisis unsur intrinsik puisi tersebut!

Judul puisi :

Penulis :

Unsur Intrinsik Hasil Analisis Alasan


Tema

Diksi

Gaya Bahasa

Rima

Amanat

4. Analisislah unsur ektrinsik yang terdapat pada teks puisi yang telah kelompokmu pilih!
Gunakanlah tabel di bawah ini untuk menganalisis unsur ekstrinsik puisi tersebut!

Judul Puisi :
Penulis :
Unsur Ektrinsik Hasil Analisis

Unsur Biografi

Unsur Sosial

Unsur Nilai
Kisi-Kisi, Instrumen, Rubrik Penilaian

KISI-KISI

Tujuan Pembelajaran Materi Indikator Soal Level No Bentuk


soal soal soal
a. Dengan model Unsur Disajikan teks puisi, peserta C4 3 Uraian
pembelajaran discovery intrinsik didik diminta menganalisis
learning peserta didik dan unsur intrinsik puisi
mampu menganalis unsur ekstrinsik Disajikan teks puisi, peserta C4 4 Uraian
intrinsik dan unsur puisi didik diminta menganalisis
ekstrinsik pada puisi unsur ekstrinsik puisi
dengan tepat.

INSTRUMEN

1. Cermatilah puisi di bawah ini dengan saksama!


2. Berdiskusilah dengan anggota kelompokmu untuk menentukan salah satu puisi yang akan
kelompokmu analisisis
3. Analisislah unsur intrinsik yang terdapat pada teks puisi yang telah kamu pilih. Gunakan
tabel di bawah ini untuk menganalisis unsur intrinsik puisi tersebut!
4. Analisislah unsur ektrinsik yang terdapat pada teks puisi yang telah kelompokmu pilih!
Gunakanlah tabel di bawah ini untuk menganalisis unsur ekstrinsik puisi tersebut!

RUBRIK PENILAIAN
No Soal Aspek yang dinilai Skor Skor
maksimal
3. a. Peserta didik mampu menganalisis 5 unsur intrinsik puisi 5
dan memberi alasan yang tepat
b. Peserta didik mampu menganalisis 4 unsur intrinsik puisi 4
dan memberi alasan yang tepat
c. Peserta didik mampu menganalisis 3 unsur intrinsik puisi 3 5
dan memberi alasan yang tepat
d. Peserta didik mampu menganalisis 2 unsur intrinsik puisi 2
dan memberi alasan yang tepat
e. Peserta didik mampu menganalisis 1 unsur intrinsik puisi 1
dan memberi alasan yang tepat
4 a. Peserta didik mampu menganalisis 3 unsur ekstrinsik 3
puisi dan alasan yang tepat.
b. Peserta didik mampu menganalisis 2 unsur ekstrinsik 2
puisi dan alasan yang tepat 3
c. Peserta didik mampu menganalisis 1 unsur ekstrinsik 1
puisi dan alasan yang tepat

Total Skor 8

Nilai akhir : Perolehan Skor X 100


Total skor
Mendemostrasikan sebuah puisi dengan
membaca secara lantang dan penuh
Pertemuan Kedua
penghayatan

A. Identitas Peserta Didik


Nama Kelompok : Kelas :
Tanggal :
B. Petunjuk Kerja
1. Cermatilah puisi di bawah ini dengan saksama!

Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu


Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada

DOA
Chairil Anwar

Kepada pemeluk teguh


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Maskumambang Restoran dibakar, toko dibakar, gereja
W.S. Rendra dibakar,
atas nama semangat agama yang
Kabut fajar menyusup dengan perlahan berkobar.
bunga Bintaro berguguran di halaman perpustakaan Apabila agama menjadi lencana politik
di tepi kolam, di dekat rumpun keladi maka erosi agama pasti terjadi
aku duduk di atas batu melelehkan air mata. karena politik tidak punya kepala,
tidak punya telinga, tidak punya hati,
Cucu-cucuku politik hanya mengenal kalah dan
zaman macam apa, menang
peradaban macam apa kawan dan lawan,
yang akan kami wariskan kepada kalian? peradaban yang dangkal.

Jiwaku menyanyikan lagu maskumambang Meskipun hidup berbangsa perlu politik,


kami adalah angkatan pongah tetapi politik
besar pasak dari tiang. tidak boleh menjamah kemerdekaan iman
dan akal
Kami tidak mampu membuat rencana menghadapi di dalam daulat manusia
masa depan, namun daulat manusia
karena kami tidak menguasai ilmu untuk membaca dalam kewajaran hidup bersama di dunia
tata buku masa lalu harus menjaga daulat hukum alam,
dan tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku daulat hukum masyarakat
masa kini dan daulat hukum akal sehat.
maka rencana masa depan hanyalah spekulasi,
keinginan, dan angan-angan. Matahari yang merayap naik dari ufuk
timur
Cucu-cucuku telah melampaui pohon dinding
negara terlanda gelombang zaman edan udara yang ramah menyapa tubuhku
cita-cita kebajikan terhempas batu menyebarkan bau bawang yang digoreng
lesu dipangku batu di dapur
tetapi aku keras bertahan berdengung sepasang kumbang yang
mendekap akal sehat dan suara jiwa bersenggama
biarpun tercampak di selokan zaman.
Cipayung Jaya, 4 April 2006
Bangsa kita kini
seperti dadu terperangkap dalam kaleng hutang
yang dikocok-kocok oleh bangsa adikuasa
tanpa kita bisa melawannya
semuanya terjadi atas nama pembangunan
yang mencontoh tatanan pembangunan di zaman
penjajahan.
Tatanan kenegaraan dan tatanan hukum
juga mencontoh tatanan penjajahan
menyebabkan rakyat dan hukum hadir tanpa
kedaulatan
yang sah berdaulat hanya pemerintah dan partai
politik.

O comberan peradaban,
o martabat bangsa yang kini compang-camping
negara gaduh, bangsa rapuh.
Kekuasaan kekerasan meraja lela
Pasar dibakar, kampung dibakar,
gubuk-gubuk gelandangan dibongkar
tanpa ada gantinya
semua atas nama takhayul pembangunan.
2. Pilihlah salah satu puisi yang akan kamu bacakan di depan kelas! (Kamu juga dapat
menggunakan puisi lain selain puisi yang telah disediakan)
3. Berlatihlah secara mandiri selama 10 menit untuk mempersipakan diri tampil di depan kelas!
4. Demostrasikanlah puisi yang telah kamu pilih dengan membaca secara lantang dan penuh
penghayatan di depan kelas!
5. Berilah penilaian terhadap pembacaan puisi yang dilakukan oleh temanmu! Gunakanlah tabel
penilaian di bawah ini!

Tabel Penilaian Pembacaan Puisi


Aspek yang dinilai
Penempatan
No Nama peserta didik Pelafalan Intonasi Ekspresi
Jeda Skor
(4-1) (4-1) (4-1)
(4-1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Keterrangan
Sangat baik Baik Cukup Perlu
Kriteria pendampingan
4 3 2 1
Pelafalan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
membaca dengan membca puisi membaca puisi membaca dengan
pelafalan yang dengan pelafalan dengan pelafalan pelafalan yang
tepat di semua yang tepat di yang tepat di tepat namun
kata dalam puisi hampir semua sebagaian kata sebagian masih
kata dalam puisi dalam puisi salah

Intonasi Tinggi dan Tinggi dan Tinggi dan Peserta didik


rendahnya rendahnya rendahnya tidak
intonasi yang intonasi yang intonasi yang menggunakan
digunakan digunakan digunakan intonasi saat
peserta didik saat peserta didik saat peserta didik saat membaca puisi
membaca puisi membaca puisi membaca puisi
tepat dan sesuai tepat namun kurang tepat dan
dengan kurang sesuai kurang sesuai
penekanan dengan dengan
kalimat puisi penekanan penekanan
kalimat puisi kalimat puisi

Penempatan Jeda Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menggunakan menggunakan menggunakan tidak
jeda dengan tepat jeda dengan tepat jeda walau ada menggunakan
saat membaca pada sebagaian beberapa yang jeda dalam
seluruh kalimat kalimat dalam penempatanya membaca seluruh
dalam puisi puisi kurang tepat kalimat dalam
puisi
Ekspresi Ekspresi wajah Ekspresi wajah Ekspresi wajah Tidak
dan gerak tubuh sesuai dengan dan gerak tubuh menunjukkan
sangat sesuai tema dan jenis kurang sesuai ekspresi dan
dengan tema dan puisi namun dengan tema dan tidak
jenis puisi yang gerak tubuh jenis puisi menunjukkan
dibacakan kurang sesuai gerak tubuh

Kisi-Kisi, Instrumen, Rubrik Penilaian


KISI-KISI
Tujuan Pembelajaran Materi Indikator Soal Level No Bentuk
soal soal soal
a. Dengan model project Hal-hal Disajikan beberapa puisi, C6 4 Performa
based learning peserta yang perlu peserta didik memilih
didik mampu diperhatikan salah satu puisi yang akan
mendemonstrasikan saat di bacakan di depan kelas.
sebuah puisi dengan membaca
membaca secara lantang puisi
dan penuh penghayatan.

INSTRUMEN
1. Cermatilah puisi di bawah ini dengan saksama!
2. Pilihlah salah satu puisi yang akan kamu bacakan di depan kelas!
3. Berlatihlah secara mandiri selama 10 menit untuk mempersipakan diri tampil di depan
kelas!
4. Demostrasikanlah puisi yang telah kamu pilih dengan membaca secara lantang dan penuh
penghayatan di depan kelas!
5. Berilah penilaian terhadap pembacaan puisi yang dilakukan oleh temanmu! Gunakanlah
tabel penilaian di bawah ini!
RUBRIK PENILAIAN
Sangat baik Baik Cukup Perlu
Kriteria pendampingan
4 3 2 1
Pelafalan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
membaca dengan membca puisi membaca puisi membaca dengan
pelafalan yang tepat dengan pelafalan dengan pelafalan pelafalan yang tepat
di semua kata dalam yang tepat di hampir yang tepat di namun sebagian
puisi semua kata dalam sebagaian kata masih salah
puisi dalam puisi

Intonasi Tinggi dan Tinggi dan Tinggi dan Peserta didik tidak
rendahnya intonasi rendahnya intonasi rendahnya intonasi menggunakan
yang digunakan yang digunakan yang digunakan intonasi saat
peserta didik saat peserta didik saat peserta didik saat membaca puisi
membaca puisi tepat membaca puisi tepat membaca puisi
dan sesuai dengan namun kurang sesuai kurang tepat dan
penekanan kalimat dengan penekanan kurang sesuai
puisi kalimat puisi dengan penekanan
kalimat puisi

Penempatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
Jeda menggunakan jeda menggunakan jeda menggunakan jeda menggunakan jeda
dengan tepat saat dengan tepat pada walau ada beberapa dalam membaca
membaca seluruh sebagaian kalimat yang penempatanya seluruh kalimat dalam
kalimat dalam puisi dalam puisi kurang tepat puisi

Ekspresi Ekspresi wajah dan Ekspresi wajah Ekspresi wajah dan Tidak menunjukkan
gerak tubuh sangat sesuai dengan tema gerak tubuh kurang ekspresi dan tidak
sesuai dengan tema dan jenis puisi sesuai dengan tema menunjukkan gerak
dan jenis puisi yang namun gerak tubuh dan jenis puisi tubuh
dibacakan kurang sesuai
REMEDIAL DAN PENGAYAAN

REMEDIAL

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
A. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
B. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%, dan
C. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.

PENGAYAAN

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal.
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

Refeksi Peserta
Didik

1. Pembelajaran apa saja yang kamu pelajari hari ini?


2. Apa manfaat pembelajaran hari ini?
3. Kendala apa saja yang kamu alami selama proses pembelajaran?
4. Hal apa yang kamu lakukan unutuk mengatasi kendala tersebut?
5. Apakah metode pembelajaran hari ini membuat kamu mudah dalam
memahami materi?
6. Hal menarik apa yang ingin kamu dapatkan pada pembelajaran berikutnya?

Refeksi Guru

1. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?


2. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
3. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
4. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
5. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
6. Hal menarik apa yang bisa terus diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya?
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Unsur Intrinsik Puisi


Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik puisi
terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik. Kita bahas satu per satu, ya!

A. Unsur Batin
Unsur batin puisi terdiri atas empat unsur,
yakni tema, rasa, nada, dan amanat.

1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang diungkapkan
dalam sebuah puisi. Tema menjadi penentu penyair
untuk menentukan diksi dalam puisi. Contohnya,
puisi dengan tema kasih sayang seorang ibu kepada
anaknya akan memiliki diksi yang berbeda dengan
puisi bertemakan perjuangan para pahlawan
melawan penjajah.

2. Rasa
Rasa adalah ungkapan atau ekspresi penyair kepada
sesuatu yang dituangkan ke dalam
puisi. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, serta pengetahuan penyair.

3. Nada
Nada adalah bentuk sikap penyair terhadap pembaca. Nada memiliki kaitan erat
dengan suasana. Penyair dapat menyampaikan puisi dengan berbagai nada. Misalnya, puisi dengan
nada sedih dapat membuat perasaan pembaca menjadi iba. Tentu saja hal ini dapat menghadirkan
suasana yang penuh kesedihan.

4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Melalui puisi yang dibaca,
pembaca dapat memperoleh amanat secara tersurat ataupun tersirat.

B. Unsur Fisik
Unsur fisik puisi terdiri atas lima unsur, yakni diksi, rima, tipografi, imaji, kata konkret, dan gaya
bahasa.

1. Diksi
Diksi adalah pilihan kata pada puisi. Fungsi diksi dalam puisi ada dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi
ekspresif. Fungsi estetis berarti diksi berguna sebagai unsur yang memperindah puisi.
Sedangkan fungsi ekspresif berarti diksi berguna sebagai unsur yang membantu penyair
mengungkapkan ekspresi yang dimiliki.

2. Rima
Rima adalah kesamaan nada atau bunyi. Rima tidak hanya bisa dijumpai pada akhir setiap larik atau
baris puisi saja, tetapi bisa juga berada di antara setiap kata dalam baris.

3. Tipografi
Tipografi adalah wujud estetik pada bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi
dalam bentuk baris, tetapi ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen. Bahkan ada
juga puisi yang ditulis dengan bentuk yang menyerupai apel, bentuk zig-zag, ataupun model lainnya.

4. Imaji
Penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Imaji adalah kata atau
rangkaian kata yang dapat memperjelas apa maksud dan tujuan penyair. Pengimajian dilakukan agar
puisi mampu menggugah imajinasi pembaca melalui penginderaan.
5. Kata Konkret
Kata konkret maksudnya adalah keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih
konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat
disentuh dan dibayangkan.

6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara penyair menggunakan rangkaian kata dalam mengungkapkan sesuatu.
Dalam sebuah puisi, gaya bahasa banyak dijumpai dalam bentuk rangkaian kata yang
bersifat konotatif, berlebihan, bahkan terkesan merendahkan diri.
Umumnya, setiap penyair memiliki gaya bahasa tersendiri. Gaya bahasa dalam puisi dapat dilihat
melalui majas-majas yang digunakan. Adapun jenis majas yang sering digunakan dalam puisi antara
lain, majas personifikasi, majas metafora, majas eufemisme, bahkan tidak jarang penyair
menggunakan majas ironi.

Unsur Ekstrinsik Puisi


Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi). Unsur ekstrinsik puisi
terdiri atas tiga unsur, yakni unsur biografi, unsur sosial, dan unsur nilai. Kita bahas satu per satu,
yuk!

1. Unsur Biografi
Unsur biografi adalah unsur yang berkaitan
dengan latar belakang penyair. Latar belakang
cukup berpengaruh dalam pembuatan puisi.
Misalnya, penyair yang berasal dari keluarga
kurang mampu, ketika membuat puisi yang
isinya mengisahkan tentang kesulitan hidup,
dapat lebih memilih diksi yang
merepresentasikan kisah tersebut karena penyair
tersebut pernah mengalaminya secara langsung.
Begitu pula puisi dengan tema lainnya.

2. Unsur Sosial
Unsur sosial adalah unsur yang sangat erat
kaitannya dengan kondisi masyarakat ketika
puisi tersebut dibuat. Misalnya, sebuah puisi
dibuat ketika akhir masa orde baru, maka puisi
tersebut akan menggambarkan kondisi masyarakat yang sedang sangat kacau, menggambarkan
keadaan pemerintahan yang sangat carut-marut, atau mengandung sindiran-sindiran terhadap
pemerintah.

3. Unsur Nilai
Unsur nilai adalah unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial, budaya,
adat-istiadat, hukum, dan sebagainya. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi daya tarik
tersendiri, sehingga dapat memengaruhi baik buruknya sebuah puisi.

Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatkan Saat Membaca Puisi


1. Percaya Diri
Membaca puisi sangat sering dilakukan di depan banyak orang, sehingga kepercayaan diri merupakan
hal utama yang wajib dimiliki. Rasa percaya diri akan membantu kita untuk lebih tenang dan
mempermudah penyampaian pesan yang ada dalam puisi tersebut.
2. Artikulasi
Artikulasi adalah kejelasan bunyi atau suara yang kita hasilkan ketika membaca, bernyanyi, maupun
berbicara. Dalam membaca puisi, artikulasi menjadi hal penting yang wajib diperhatikan. Kejelasan
lafal a, i, u, e, o, dapat memengaruhi penilaian maupun interpretasi dari makna puisi itu sendiri.
Apalagi jika membaca puisi dengan tujuan menyampaikan pesan tertentu, maka jika artikulasi tidak
jelas, pendengar juga berpotensi salah dalam menangkap maksud yang ingin disampaikan.
3. Intonasi
Selain artikulasi, aspek lain dalam vokal yang penting adalah intonasi. Intonasi yang dimaksud adalah
tinggi rendahnya nada dalam pembacaan puisi. Sama seperti bernyanyi, membaca puisi juga perlu
memperhatikan intonasi agar puisi lebih hidup dan terasa nyata suasananya. Selain itu, intonasi juga
salah satu aspek yang dapat membantu menerjemahkan perasaan pembaca, sehingga pendengar akan
jauh lebih memahami suasana dalam puisi tersebut lewat intonasi yang baik.
4. Jeda dan Tekanan
Membaca puisi tidak sama dengan membaca buku biasa. Membaca puisi diperlukan jeda yang
biasanya ditandai menggunakan garis miring (/). Garis miring satu kali artinya jeda pendek yang
terdapat di tengah kalimat. Garis miring dua kali artinya jeda agak panjang yang menandakan akhir
baris atau akhir kalimat. Garis miring tiga kali artinya jeda yang sangat lama. Ini biasanya digunakan
untuk menandai di akhir baris puisi. Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium Selain jeda,
penekanan juga penting untuk dilakukan. Lemah kuatnya sebuah kata bisa diwujudkan melalui
penekanan. Selain itu, penekanan juga dapat digunakan untuk menandai kata-kata penting yang ingin
disampaikan.
5. Mimik dan Penghayatan
Pada pembacaan puisi, aspek yang menjadi penentu penting adalah mimik dan penghayatan. Cara
kita memahami puisi dan upaya kita menyampaikan pesan yang terkandung dalam puisi tersebut ke
pendengar, bisa terlihat melalui mimik muka yang kita perlihatkan. Mimik muka mewakili ekspresi
dan luapan emosi kita terhadap puisi tersebut. Misalnya kita membacakan puisi yang bertema duka,
maka kita dapat melakukan penghayatan seolah duka tersebut kita sendiri yang merasakan. Kita juga
wajib untuk menampilkan emosi sedih melalui mimik muka.
6. Gestur
Ketika membaca puisi, kita akan diberi kebebasan untuk melakukan berbagai gerakan yang
mendukung proses pembacaan puisi tersebut. Kita dapat memanfaatkan hal ini untuk menentukan
gestur tubuh yang sesuai dan dapat menunjang mimik dan penghayatan yang kita lakukan.
7. Memahami Isi Puisi
Meskipun beberapa kondisi memperbolehkan kita untuk membawa kertas atau bahkan buku ketika
membaca puisi, namun tidak lantas membuat kita abai dengan isi puisi tersebut. Memahami dengan
baik makna yang terkandung di dalamnya dan menghapalkannya, akan membantu kamu untuk lebih
sempurna membacakannya di depan banyak orang.
Glosarium

1. Amanat : pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca


2. Diksi : pilihan kata pada puisi
3. Ekspresi : pengungkapan atau proses menyatakan (memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya)
4. Ekstrinsik : unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi).
5. Gaya bahasa : cara penyair menggunakan rangkaian kata dalam mengungkapkan sesuatu
6. Intrinsik : unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi).
7. Intonasi : ketepatan penyajian tinggi rendah nada
8. Imaji : kata atau rangkaian kata yang dapat memperjelas apa maksud dan tujuan
penyair
9. Jeda : hentian sebentar dalam ujaran (sering terjadi di depan unsur kalimat yang
mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah)
10. Kata kongkret : keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau
berwujud
11. Lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat mengucapkan
bunyi bahasa.
12. Nada : bentuk sikap penyair terhadap pembaca
13. Puisi : ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait.
14. Rasa : ungkapan atau ekspresi penyair kepada sesuatu yang dituangkan ke dalam
puisi.
15. Rima : kesamaan nada atau bunyi
16. Tema : gagasan pokok yang diungkapkan dalam sebuah puisi
17. Tipografi : wujud estetik pada bentuk penulisan puisi
Daftar Pustaka

Tim Edukatif. 2021. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.


Kosasih, Engkos. 2019. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
https://eprints.umm.ac.id/34600/2/jiptummpp-gdl-andikprase-46262-2-babi.pdf
https://www.ruangguru.com/blog/unsur-unsur-pembangun-puisi
https://buku.kompas.com/read/1396/hal-hal-penting-yang-harus-diperhatikan-saat-membaca-puisi
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/19525-Full_Text.pdf
https://www.sepenuhnya.com/2006/01/puisi-maskumambang-karya-ws-rendra.html
https://badrularifin.medium.com/doa-231bfca33bcd
https://gaya.tempo.co/read/1366898/5-puisi-cinta-sapardi-djoko-damono-mencintaimu-dengan-
sederhana
https://www.youtube.com/watch?v=l8nW9xXTXgc
https://www.youtube.com/watch?v=eil7pIFFTYg&t=20s

Anda mungkin juga menyukai