KELAS XI
KURIKULUM MERDEKA
DINAS PENIDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
CABANG DINAS WILAYAH V
INFORMASI UMUM
A. IDENTITASMODUL
NAMA PENYUSUN : Ernidayanti Nahombang, S.Pd.
NAMA SEKOLAH : SMA Negeri 3 Kisaran
JENJANG/kELAS : SMA /XI
FASE :F
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 Menit
B. KOMPETENSI AWAL
Guru akan menggali pengetahuan awal siswa tentang materi teks argumentasi. Misalnya apakah
siswa pernah mengetahui tentang teks argumentasi? Teks argumentasi apa yang pernah siswa
baca atau dengar? Siswa dapat mengungkapkan pengetahuannya tentang teks argumentasi yang
pernah dibaca atau di dengar.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Setelah mempelajari tentang teks anekdot, peserta didik diharapkan mampu menunjukkan
karakater Profil Pelajar Pancasila yaitu :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yaitu peserta didik
dinilai dengan menunjukkan rasa syukur akan hasil ciptaanNya, dan berusaha menjaga
kelestarian alam dengan menunjukkan rasa kepeduliannya kepada bumi.
2) Mandiri, yaitu peserta didik dinilai dengan menunjukkan kemandirian dalam mengerjakan
tugas-tugasnya dan juga kemampuannya bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.
3) Bernalar kritis yaitu dinilai dari kemapuan peserta didik dalam menganalisis dan mengevaluasi
informasi yang baru dan merefleksikan hasilpemikirannya.
4) Kreatif yaitu dinilai dari kemampuan peserta didik dalam berkreasi
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Peserta didik diharapkan mampu membaca teks argumentasi dan menemukan ide pokok dan ide-
ide penjelas
2) Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi ide-ide pokok dan ide-ide penjelas dari setiap
paragraf dalam teks argumentasi dan menulis teks dengan pola pengembangan tertentu
3) Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi ciri-ciri kalimat fakta dan kalimat opini dan
menemukan kalimat fakta dan kalimat opini yang digunakan dalam teks argumentasi
4) Peserta didik diharapkan mampu merancang dan menulis teks argumentasi
5) Peserta didik diharapkan mampu memahami jenis teks persuasi
6) Peserta didik mampu mengidentifikasi sebuah poster yang baik berdasarkan unsur-unsur dan ciri-
ciri poster dan mampu membuat poster
B. ASESMEN
Bentuk asesmen yang digunakan adalah :
Asesmen tak tertulis berupa sikap siswa selama pembelajaran dan performa siswa selama
berdiskusi dan persentasi (tabel penilaian terlampir)
Asesmen tertulis berupa penugasan melalui LKPD
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
1) Modul ajar ini bersifat berkesinambungan dengan menerapkan pembelajaran berbasis diskusi dan
proyek .
2) Hasil yang diharapkan dari siswa adalah sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu memahami
serta mengenali secara mendalam tokoh biografi dan dapat meneladani karakter tokoh biografi.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1) Apa saja jenis-jenis teks?
2) Apa saja ciri-ciri umum yang membedakan antara satu jenis teks dengan jenis teks yang lain?
3) Apa perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini?
4) Pernahkah kalian melihat poster?
5) Apa kira-kira tujuan pemasangan poster tersebut?
6) Hal-hal apa saja yang ditulis dalam poster?
7)
E. KEGIATANPEMBELAJARAN
Pendahuluan
1. Guru memberi salam pada murid, lalu mempersilahkan murid memimpin doa, dan mencek
kehadiran
2. Guru mengajak murid menulis perasaan hal positif, kemudian menyampaikan perasaannya di
depan kelas. Guru mengapresiasi setiap murid yang sukarela menyampaikan perasaannya
(Kompetensi kesadaran diri dan pengelolaan diri)
3. Guru menyampaikan topik materi serta tujuan pembelajaran sambil mengingatkan murid tentang
materi pada pertemuan yang lalu.
4. Guru mengajak murid menanggapi setiap pertanyaan pemantik
5. Guru mencatat setiap murid yang memberi tanggapan sehingga memahami kesiapan belajar
murid, minat, dan gaya belajar murid
Pertemuan I
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode model analisis melalui langkah-langkah
sebagai berikut: (Diferensiasi proses)
Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan gambaran sedikit tentang jenis membaca kritis dan tahap-tahap yang harus
peserta didik lakukan ketika membaca teks tersebut.
Siswa menyimak penjelasan guru terkait tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan metode
pembelajaran.
Siswa secara bergilir akan membaca teks “Ketahana Pangan Lokal” yang diambil dari Harian
Kompas www.kompas.id (Diferensiasi Konten)
Siswa menyimak secara intensif dan seksama pembacaan teks argumentasi tersebut.
Melakukan ice breaking secara bersama untuk memotivasi dan memberi semangat belajar.
Secara berkelompok, siswa berdiskusi menjawab beberapa pertanyaan terkait teks.
Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas diskusi siswa.
Siswa akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru memimpin
diskusi dan membuat kesimpulan untuk jawaban tugas pada kegiatan
Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan II
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode model analisis melalui langkah-langkah
sebagai
berikut: (Diferensiasi proses)
Guru memberikan pengantar pada awal pelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada
pelajaran.
Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang ide pokok dan ide penjelas, kalimat
utama dan kalimat penjelas, pengembangan paragraf deduktif dan induktif.
Guru memberikan gambaran sedikit tentang teks argumentasi yang akan dibaca yaitu berjudul
“Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan” yang diambil dari editorial Media Indonesia(Diferensiasi
Konten). Guru kemudian menjelaskan arti diversifikasi.
Siswa bergantian membaca teks argumentasi tersebut dan pastikan siswa membaca dengan
nyaring sehingga terdengar di seluruh kelas.
Guru akan menjelaskan pola pengembangan paragraf deduksi dan induksi.
Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 anggota.
Siswa berdiskusi dan menjawab latihan dan pertanyaan bacaan.
Guru memberikan motivasi, memantau, memberikan bimbingan dan memastikan semua anggota
aktif berkolaborasi mengerjakan tugas.
Setelah itu, masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
(Diferensiasi Konten)
Setiap siswa dapat memberikan tanggapan atau masukan saran.
Guru menyampaikan masukan dan penjelasan terkait gagasan, pikiran, dan pesan yang
terkandung dalam teks.
Siswa di beri apresiasi oleh guru terkait tugas yang sudah dikerjakan.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya/ menyampaikan pendapat.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan III
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode model analisis melalui langkah-langkah
sebagai
berikut: (Diferensiasi proses)
Guru melakukan motivasi dan apresiasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengulang kembali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri kalimat fakta dan kalimat opini
berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru.
Guru memberikan gambaran sedikit tentang teks argumentasi yang akan dibaca yaitu berjudul
“Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang diambil dari Harian Kompas (Diferensiasi
Konten)
Siswa bergantian membaca teks argumentasi tersebut dan pastikan peserta didik pembaca
dengan nyaring sehingga terdengar di seluruh kelas.
Siswa membentuk kelompok terdiri dari 4-5 anggota.
Secara berkelompok, siswa akan mempresentasikan hasil diskusi
Guru memantau dan membimbing pelaksanaan diskusi kelompok siswa.
Guru mengevaluasi efektivitas diskusi dan keaktifan masing-masing siswa.
Melalui permainan lempar bola, siswa secara berkelompok bergantian mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya (Diferensiasi Konten).
Guru memberikan apresiasi pada hasil kelompok kerja siswa.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan IV
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode model sinektik (Diferensiasi proses)
Pertemuan V
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode diskusi kelompok (Diferensiasi Proses):
Guru memberikan apresiasi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan contoh satu poster dengan tema “Ketahanan Pangan”
Siswa membentuk kelompok terdiri dari 4-5 anggota
Siswa mendiskusikan syarat dan ciri-ciri poster dengan melengkapi tabel pertanyaan.
Siswa akan mengategorikan jenis-jenis poster berdasarkan contoh-contoh poster yang diberikan
guru.
Siswa menyimpulkan hasil diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan
kelompok lain.
Guru memandu jalannya diskusi dan membuat kesimpulan hasil diskusi.
Guru dapat memberikan penghargaan pada penyajian presentasi terbaik.
Guru menutup pembelajaran.
Pertemuan VI
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode model sinektik(Diferensiasi Proses):
Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan siswa dalam membuat poster atau syarat-
syarat poster yang baik s
Guru juga menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga siswa memahami dalam aspek apa saja karya
mereka akan dinilai.
Guru memberikan teks yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog”(Diferensiasi Konten)
Siswa membaca secara bergantian teks tersebut dengan nyaring.
Guru mendiskusikan isi teks dan meminta pendapat siswa tentang beras analog yang berbahan jagung
sebagai pengganti beras.
Siswa dalam kelompok berdiskusi dan merancang poster sesuai dengan tema tersebut.
Peserta didik diberi waktu kurang lebih 5-7 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan menyerahkan
kepada guru
LAMPIRAN
Soal
Kegiatan 1 : Bacalah teks argumentasi di bawah ini!
Ketahanan Pangan Lokal
Tajuk Rencana Kompas, 17 Desember 2019
Ketahanan pangan Indonesia terbukti berkelanjutan secara sosial, ekonomi, politik, dan
lingkungan jika dibangun dengan basis sumber daya lokal. Keyakinan tersebut sudah
mengemuka sejak tahun 1980- an, bahkan ketika ketahanan pangan nasional akhirnya
bergantung hanya pada beberapa komoditas, utamanya beras sebagai sumber karbohidrat.
Ketergantungan pada beras sebagai sumber utama energi berlanjut hingga kini di
tengah bukti-bukti akademis bahwa Indonesia mempunyai banyak sumber pangan lain
yang dapat menggantikan beras. Salah satu sumber pangan tersebut adalah sagu. Potensi
sagu yang dimiliki oleh Indonesia sangat luar biasa karena Indonesia memiliki hutan sagu
terluas di dunia. Hampir semua tanaman sagu kita tumbuh di Papua dan Papua Barat.
Meskipun merupakan potensi pangan yang besar, perhatian pada sagu masih minim.
Salah satu indikasinya adalah data luas hutan sagu, angkanya berkisar 1,4 juta hektar
hingga 5,5 juta hektare.
Pemanfaatan sagu sebagai bahan pangan, sumber pendapatan masyarakat, dan
pemanfaatan lain masih terbatas. Harian Kompas melaporkan kemarin, salah satu upaya
pemanfaatan sagu dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua dan
Dinas Ketahanan Pangan Papua. Kedua lembaga itu membangun kelompok kampung
penghasil sagu. Warga di dalam kelompok kampung itu diperkenalkan teknologi pemanenan
dan pengolahan sagu menjadi tepung menggunakan alat buatan I Made Budi, pengajar di
Universitas Cenderawasih. Teknologi tepat guna ini berhasil meningkatkan produksi sagu dan
pendapatan warga.
Meskipun program inibaru berjalan sejakawal tahun 2019, keberanian mencoba telah
memberikan hasil. Keberhasilan salah satu kampung di Papua tersebut telah membuka
kesempatan untuk mereplikasi sistem ini untuk daerah lain. Baik itu daerah yang
menghasilkan sagu maupun wilayah yang sumber pangannya bukan sagu.
Program pengelompokan kampung sagu tersebut memperlihatkan pendekatan sosial dan
ekonomi pada masyarakat berperan lebih penting dalam keberhasilan daripada sekadar
menyediakan dana dan peralatan. Penggunaan teknologi sesederhana apa pun mem-
butuhkan budaya baru. Program ini sekaligus mengajak masyarakat memasuki cara hidup
rasional dan terbuka terhadap perubahan.
Sekarang ini, sumber pangan lokal telah beradaptasi dengan lingkungan setempat
sehingga mengurangi jejak karbon karena diproduksi lokal. Dengan demikian, dari
pengolahan pangan lokal ini telah membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kegiatan
ini juga telah menjadikan produk pangan lokal telah menjadi sumber ekonomi yang
bersumber pada masyarakat sehingga menguatkan komunitas yang ada di masyarakat.
Oleh karena itu, dari inisiatif di Papua, pemerintah, dan masyarakat dapat mengambil
langkah konkret memetakan kembali sumber pangan lokal sebagai dasar membangun
ketahanan pangan yang dapat diandalkan. Tidak dapat kita pungkiri bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar. Tidak sedikit kekayaan hayati
tersebut dimanfaatkan negara lain dan kita tidak mendapat apa pun. Di tengah bukti-bukti
terjadinya perubahan iklim, sudah saatnya kita menaruh perhatian pada sumber pangan
lokal untuk menjamin keberlanjutan hidup kita.
Kegiatan 2 : Setelah kalian membaca teks di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5
siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami artinya. Temukan arti
kosakata berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemudian gunakan kosakata
tersebut untuk menyusun kalimat baru yang berbeda dengan yang ada di dalam teks.
Kalian bisa menggunakan tautan (link) berikut untuk menemukan arti kata-kata tersebut:
https://kbbi.kemdikbud.go.id
a. basis
b. komoditas
c. replikasi
d. rasional
e. adaptasi
f. inisiatif
g. hayati
2. Salah satu produk pangan lokal yang ada di wilayah Indonesia Timur adalah sagu.
Mengapa sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa
mendatang?
3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa
diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat?
4. Mengapa sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan? Jelaskan disertai bukti!
5. Jika sagu adalah sumber pangan lokal di daerah Indonesia Timur seperti Papua dan
Maluku, adakah sumber pangan lokal yang berasal dari daerahmu? Jelaskan bagaimana
potensi sumber pangan lokal yang berasal dari daerah kalian tersebut dalam minimal
delapan kalimat.
KUNCI JAWABAN
A. GLOSARIUM
ISTILAH PENGERTIAN
Argumentasi Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan;
Deduksi Apabila kalimat utama terletak di awal paragraf dan diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas.
Fakta Sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi, fakta sering
juga disebut dengan kenyataan.
Induksi Apabila sebuah paragraf diawali dengan kalimat-kalimat
penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama
B. DAFTAR PUSTAKA
Marwati Heny dan K. Waskitaningtyas.2021.Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas
XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Soal
Untuk menguji pemahaman kalian tentang teks Rekon Mohammad Hatta, jawablah beberapa
pertanyaan di bawahnya! Tulislah jawaban di buku latihan kalian! Diskusikan dengan teman
sekelompokmu lalu presentasikan di depan kelas!
KUNCI JAWABAN
1. Hal tersebut karena cerita kejujuran Mohammad Hatta telah lama diketahui dan tersebar
dilingkungan pejabat. Pada masa itu hingga sekarang, sangat jarang ditemui sosok pejabat yang
mengembalikan kelebihan uang saku yang diterimanya pada saat perjalanan bisnis.
2. Dalam KBBI, uang saku diartikan sebagai uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu atau
uang jajan. Dalam konteks kaliamat tersebut, uang saku berarti uang yang disediakan untuk
pejabat yang melakukan perjalanan dinas di luar biaya transportasi.
3. Sumarno beralasan bahwa uang tersebut adalah uang saku untuk perjalanan Bung Hatta sebagai
Wakil Presiden RI yang berasal dari pemerintah dan sudah termasuk dalam biaya perjalanan Bung
Hatta dan rombongan.
4. Mohammad Hatta beralasan bahwa uang yang perlu ditanggung pemerintah hanya biaya
perjalanan. Jika ada uang lain yang diberikan, maka itu dianggap sebagai uang yang seharusnya
tidak diterima dan perlu dikembalikan.
5. Walaupun Mohammad Hatta menjabat Wakil Presiden RI, beliau tidak serta merta menerima uang
pemberian orang lain begitu saja yang dianggap bukan haknya. Beliau selalu beranggapan jika
uang negara itu berasal dari uang rakyat dan tidak sepantasnya digunakan untuk kepentingan
pribadi sekalipun kehidupan Bung Hatta serba kekurangan.
6. Sudah tepat. Alasannya karena sebagai uang dari negara maka uang tersebut lebih tepat diberika
kepada masyarakat. Selain itu, pemuka masyarakat di Digul, Papua hidup di pelosok dan sangat
memerlukan bantuan biaya dari pemerintah.
7. Uang negara ialah uang yang dimiliki negara yang berasal dari pendapatan negara dari sektor
pajak, sektor bukan pajak, dan penerimaan hibah. Adapun pendapatan negara tersebut bisa
berasal dari rakyat dan badan usaha. Oleh karena itu, Bung Hatta beranggapan bahwa uang
negara itu dalah uang rakyat karena hakikatnya berasal dari rakyat.
8. Mohammad Hatta berwatak jujur, teguh pendirian, tegas, murah hati, sederhana, memegang
prinsip. Hal ini tampak pada sikap beliau yang tidak menerima uang saku perjalanan dan uang
tersebut diberikan pada pemuka masyarakat Digul. Mohammad Hatta juga berprinsip tidak mau
menggunakan uang negara sekalipun kehidupannya sederhana.
9. Bersikaplah jujur dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Janganlah menerima uang yang bukan
hak milik kita.
10. Setuju. Alsannya karena pada masa sekarang diperlukan sikap pemimpin atau pejabat yang tidak
mementingkan diri sendiri serta tidak menggunakan uang negara untuk kepentingan memperkaya
diri dan untuk keperluan pribadi.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (III)
Soal
Setelah membaca biografi Mohammad Hatta, silahkan lakukan perbaikan terhadap teks tersebut sesuai
dengan fungsi dan kaidah tanda baca serta aturan penulisan kata serapan yang benar. tulislah kalimat
perbaikan dan alasannya atau dasar kaidah penulisan tanda bacanya!
KUNCI JAWABAN
1. Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School (ELS) pada tahun 1916, selanjutnya tahun
1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang.
2. Pada saat Hatta dipilih menjadi ketua PI, dia menyampaikan pidato inagurasi yang berjudul
“Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen” (Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan
Kekuasaan)
3. Hatta berkata “ Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut
daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.
4. Kemudian, pada 8 Maret 1943, Empat Serangkai seperti Soekarno Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan
KH Mas Mansur mendirikan Poetera (Pusat Tenaga Rakyat).
5. Pada tanggal 23 September 1927, Hatta bersama Ali Sastroamidjojo, Nazir Datuk Pamuntjak, dan
Abdul Madjid Djojoadhiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda.
LEMBAR KERJA PESERTADIDIK (IV)
Soal
Tulislah sebuah teks biografi dengan memperhatikan kelengkapan struktur, ketepatan penulisan ejaan,
keruntutan isi, ketepatan struktur kalimat, dan penulisan kata!
KUNCI JAWABAN
Sebuah teks biografi yang memperhatikan kelengkapan struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan
isi, ketepatan struktur kalimat, dan ketepatan penulisan kata.
LEMBAR KERJA PESERTADIDIK (V)
Soal
Lakukanlah simulasi presentasi dan mintalah teman kalian untuk menilai presentasi yang kalian
lakukan!
KUNCI JAWABAN
Penampilan presentasi teks biografi yang baik dengan memperhatikan apek kelengkapan sistematika,
kejelasan materi, suara, dan bahasa, ketepatan penampilan, serta ketepatan penggunaan media.
C. BAHAN BACAANGURU
Suherlidkk. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2016. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indah Gumilar.2021.Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
D. GLOSARIUM
ISTILAH PENGERTIAN
Biografi Tulisan tentang kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain
Inspiratif Memberikan ilham atau mendatangkan inspirasi, ide, atau
petunjuk dan dorongan semangat
Kritik Penilaian atau pendapat pribadi yang mengungkapkan hal-hal
yang dapat diperbaiki dari suatu hal
Motivasi Kekutan yang muncul pada diri, baik disadari maupun tidak, untuk
melakukan suatu tindakan atau perbuatan dengan tujuan tertentu
E. DAFTARPUSTAKA
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih, E. (2017). Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Suherli, d. (t.thn.). Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
TESFORMATIF
KUNCI JAWABAN
1. Biografi berasal dari bahasa Yunani, bios berarti hidup dan graphien berarti tulis. Berdasarkan kata
dasarnya tersebut, biografi dapat di artikan sebagai sebuah tulisan yang membahas tentang
kehidupan seseorang
2. a. Biografi memiliki struktur yaitu orientasi, peristiwa atau masalah, serta reorientasi.
b. biografi memuat informasi berupa fakta serta disajikan dalam bentuk narasi
c. Fakta berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi
tersebut.
3. biografi dapat mengisahkan tentang kehidupan seseorang tokoh penting atau terkenal maupun
tidak terkenal. Namun, kebanyakan biografi bercerita tentang tokoh sejarah, tokoh idola, dsb.
4. Penulisan biografi dapat berbentuk hanya beberapa baris kalimat, bahkan dalam bentuk buku.
Untuk jenis biografi singkat hanya menjelaskan tentang fakta-fakta deru kehidupan seseorang
serta peran pentingnya, tetapi dikisahkan lebih detail serta dituliskan gaya cerita yang baik.
5. Manfaat biografi yaitu dapat meneladanisikap dan prilaku tokoh, mempelajari makna hidup, dan
mencontoh keberhasilan kehidupan tokoh.
6. Bahan utama berupa benda-benda, seperti buku harian, surat-surat, kliping koran, dan
sebagainya. Bahan pendukung berupa biografi lain, buku referensi atau sejarah yang memaparkan
peranan orang dalam biografi tersebut.
7. Unsur-unsur kebahasaan yang ada dalam teks biografi antara lain kata hubung, rujukan kata,
waktu, aktivitas, tempat dan kata kerja.
8. Untuk biografi singkat hanya menjelaskan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang serta
peran pentingnya. Adapun untuk biografi panjang meliputi berbagai informasi bersifat penting
tetapi dikisahkan lebih detail serta dituliskan dengan gaya cerita yang baik.
9. Penyajian biografi saat ini, biasanya ditulis secara kronologis. Berdasarkan hal tersebut berarti
teks biografi termasuk teks naratif yang tergolong pada teks makro. Sebagai teks makro, teks
biografi memiliki struktur teks yang tidak harus sama, bergantung pada bagaimana penulis
menyampaikan gambaran tentang tokoh dan peristiwa yang dialaminya.
10. a. Mengandung keaslian (autentik) sesuai dengan pristiwa sebenarnya dilengkapi bukti yang kuat.
b. memberikan gambaran utuh tentang kepribadian tokoh dengan cara menguraikan secara
seimbang antara kelebihan dan kekurangannya, meliputi prestasi yang pernah diraih,
pengorbanan yang dilakukan, jasa yang pernah disumbangkan kepada bangsa dan negara, juga
kebiasaan kurang baik yang dimiliki.
c. disajikan dalam bentuk wacana yang indah berupa gabungan antar narasi dan deskripsi.
d. Menggunakan pola penulisan utuh dan berkesinambungan meskipun di dalam nya terdiri atas
bagian-bagian yang terpisah.
TES SUMATIF
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!
3. Sikap teladan pada tokoh biografi tersebut yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
adalah….
A. Berpenampilan sederhana, walaupun pangkat dan jabatan tinggi.
B. Tetap berkarya, walaupun hidup penuh kesibukan
C. Menjadi perdana menteri Indonesia pada tahun 1950
D. Menolak ketika diberi sesuatu walaupun hidupnya kekurangan
E. Berbagai bahasa asing dikuasainya seperti bahasa Perancis, Belanda, Arab dll.
7. Nilai kehidupan yang paling menonjol dalam kehidupan teks biografi tersebut adalah…
A. Kepedulian orang tua Rudi Hartono terhadap bakat anaknya
B. Bakat seseorang harus dilatih sejak dini
C. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasaran olahraga
D. Menekuni segala macam keterampilan khususnya olahrga
E. Semangat dan ketekunan dalam mewujudkan bakat yang dimiliki.
10. Hal yang dapat diteladani dari tokoh biografi tersebut adalah…
A. Dia tetap dapat berjuang melawan kemiskinan
B. Dia tetap bersemangat untuk belajar
C. Dia tetap merintis kemerdekaan
D. Dia tetap menulis buku-buku petualangan
E. Dia tetap menciptakan biografi
Mengetahui, Kisaran,
Kepala SMA Negeri 3 Kisaran Guru Mata Pelajaran