Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN 47 Sijunjung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Teks Persuasif
Alokasi Waktu : 9 x 40 Menit (3 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI

KI 1 :
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggungjawab, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 4.4 Menyajikan teks persuasi (saran, 4.4.1 Menentukan harapan penulis pada teks
ajakan, arahan, dan pertimbangan) persuasi
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
secara tulis dan lisan dengan 4.4.2 Menentukan fakta dan pendapat dalam
memperhatikan struktur, teks persuasi
kebahasaan, atau aspek lisan 4.4.3 Menentukan perincian teks persuasi
setiap bagian struktur
4.4.4 Menyunting teks persuasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
 Menyebutkan struktur teks persuasi.
 Menjelaskan setiap bagian struktur teks persuasi.
 Menentukan kaidah kebahasaan yang menandai teks persuasi
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
 Menentukan harapan penulis pada teks persuasi.
 Menentukan fakta dan pendapat dalam teks persuasi

Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
 Menentukan perincian teks persuasi setiap bagian struktur.
 Menyunting teks persuasi

Fokus nilai-nilai sikap


1. Ingin tahu
2. Peduli
3. Terbuka
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran Reguler
Pertemuan Pertama
Pengetahuan
Kegiatan C
- Struktur teks persuasi
- Kaidah kebahasaan teks persuasi
Pertemuan Kedua
Keterampilan
Kegiatan D
- Penyiapan bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
- Hubungan kausalitas
- Fungsi fakta dalam teks persuasi
Pertemuan Ketiga
Kegiatan D
Keterampilan
- Struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi
- Menyunting teks persuasi
2. Pembelajaran Pengayaan
a. Menjelaskan kembali pengertian dan ciri-ciri teks persuasi.
3. Pembelajaran Remedial
a. Berlatih Menulis teks persuasi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Berbasis Teks
Tahap-tahap:
- Membangun konteks
- Dekontruksi: informasi; model teks;telaah model
- Pra konstruksi
- Konstruksi
F. MEDIA DAN BAHAN
1. Media
a. Teks persuasi
b. Koran, Majalah
c. LK pemandu kegiatan
2. Bahan
a. Kertas foxcit
b. Kertas plano
c. Lem/ double tapes
d. Gunting, spidol
G. SUMBER BELAJAR
a. E Kosasih. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs (edisi revisi). Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. halaman 127 s.d.135
b. E Kosasih. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs (edisi revisi). Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. halaman 51 s.d. 59
c. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
d. Permendiknas No. 50 Tahun 2015. Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 30 November
2015.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama ( 3 JP )
No. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (12 menit )
Tahap Building Knowledge of the Field (Membangun Konteks)
 Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama pendidik melakukan doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
 Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan
kondisi peserta didik dan kelas.
 Pendidik membuka pembelajaran dengan menjelaskan pentingnya struktur dan
kaidah kebahasaan teks persuasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Pendidik mengontruksi pengalaman dan kebiasaan para siswa dalam menggunakan
struktur dan kaidah teks persuasi, baik lisan maupun tertulis dalam kehidupan
sehari-hari.
 Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada buku siswa dapat dimanfaatkan guru dalam
kegiatan ini.
 Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Pendidik menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
 Pendidik menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
 Pendidik membangun konteks untuk menumbuhkaan sikap yang akan dicapai yaitu
ingin tahu, teliti, dan terbuka.
2. Kegiatan inti (90 menit)
 Pendidik menunjukkan sebuah model teks persuasi yang ada dalam buku siswa,
ataupun dari sumber-sumber lain.
 Pendidik meminta peserta didik untuk lebih mencermati teks persuasi dan mencatat
hal-hal yang berkenaan dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi.
Catatan siswa tentang hasil pengamatan atas teks persuasi
Aspek Hasil Pengamatan
Struktur Teks
Kaidah Teks
 Pendidik meminta peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang struktur dan
kaidah kebahasaan teks persuasi yang dibaca.
 Pendidik menginventarisir pertanyaan dan memilahnya berdasarkan kesesuaian
tujuan pembelajaran.
Kesesuaian
Nama Peserta Didik Pertanyaan
Sesuai Tidak

 Pendidik menentukan pertanyaan peserta didik yang akan menjadi fokus


pembelajaran.
Fokus Pembelajaran Pertanyaan peserta didik

 Pendidik mengelompokkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang menjadi


fokus pembelajaran.
 Dalam kelompok, peserta didik merumuskan jawaban atas pertanyaan yang
menjadi tugasnya dalam format berikut
Pertanyaan Jawaban Kelompok

 Setiap kelompok diwakili satu peserta didik bergiliran membacakan hasil diskusi
untuk ditanggapi kelompok lain.
 Kelompok yang tidak maju memberi komentar pembacaan tentang struktur dan
kaidah kebahasaan yang ditulis.
 Pendidik memperdalam pemahaman peserta didik tentang pengertian dan topik
dengan mengerjakan latihan pada kegiatan 7.5
 Setiap perwakilan peserta didik membacakan hasil diskusinya atas kegiatan 7.5
 Pendidik melakukan penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Tujuan pembelajaran
Nama peserta didik Jumlah
1 2 3

3. Penutup (18 menit)


 Pendidik memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai
struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi.
 Pendidik bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks
persuasi.
 Pendidik memberikan umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil dengan
cara memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali tentang
struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi.
 Pendidik menyampaikan kegiatan belajar sebagai PR yaitu berupa membaca teks
persuasi pada buku peserta didik.
 Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran
tentang ciri-ciri teks persuasi .

Pertemuan Kedua ( 3 JP )
No. Langkah-L angkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (12 menit )
Building Knowledge of the Field (Membangun Konteks)
 Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama pendidik melakukan doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
 Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan
kondisi peserta didik dan kelas.
 Pendidik mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi.
 Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Pendidik menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kegiatan inti (90 menit)
 Bersama kelompok, peserta didik membaca materi tentang penyiapan bujukan dan
ajakan dalam teks persuasi.
 Peserta didik mencermati sebuah teks persuasi dan mencatat hal yang berkenaan
penyiapan bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
Judul teks persuasi:…………….
Kemungkinan cara penuliskannya
..................................................................................................................

 Pendidik meminta peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang pengertian dan
topik teks persuasi yang dibaca.
 Pendidik menginventarisir pertanyaan dan memilahnya berdasarkan kesesuaian tujuan
pembelajaran.
Kesesuaian
Nama Peserta Didik Pertanyaan
Sesuai Tidak

 Pendidik menentukan pertanyaan peserta didik yang akan menjadi fokus pembelajaran.
Fokus Pembelajaran Pertanyaan peserta didik

 Pendidik mengelompokkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang menjadi


fokus pembelajaran.
 Dalam kelompok, peserta didik merumuskan jawaban atas pertanyaan yang menjadi
tugasnya dalam format berikut
Pertanyaan Jawaban Kelompok

 Setiap kelompok diwakili satu peserta didik bergiliran membacakan hasil diskusi untuk
ditanggapi kelompok lain.
 Kelompok yang tidak maju memberi komentar pembacaan tentang penyiapan bujukan
dan ajakan dalam teks persuasi.
 Pendidik memperdalam pemahaman peserta didik tentang ciri penyiapan bujukan dan
ajakan dalam teks persuasi,dengan mengerjakan latihan pada kegiatan 7.7
 Setiap perwakilan peserta didik membacakan hasil diskusinya atas kegiatan 7.7
 Pendidik melakukan penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Tujuan pembelajaran
Nama peserta didik Jumlah
1 2 3

 Setiap perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang penyiapan


bujukan dan ajakan dalam teks persuasi untuk disamakan dengan kelompok lainnya.
 Pendidik melakukan penilaian terhadap kecakapan siswa terkait ranah afektif, kognitif,
dan psikomotornya.
 Ranah Afektif
Afektif
Nama Siswa
Kreativitas Kejujuran Tanggung jawab

 Ranah Kognitif
Aspek Penialian
Nama Langkah Langkah Langkah
Jumlah
persiapan Penulisan Pelaporan

3. Penutup (18 menit)


 Pendidik memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai penyiapan
bujukan dan ajakan dalam teks persuasi
 Pendidik bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran tentang penyiapan bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Pendidik memberikan umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil dengan cara
memberi kesempatan peserta didik untuk menyebutkan kembali tentang penyiapan
bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Pendidik menyampaikan kegiatan belajar sebagai PR yaitu berupa membaca teks teks
persuasi pada buku peserta didik.
 Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran tentang
meringkas teks persuasi .
Pertemuan Ketiga ( 3 JP )
No. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (12 menit )
Tahap Dekonstruksi (Telaah Model)
 Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama pendidik melakukan doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
 Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan
kondisi peserta didik dan kelas.
 Pendidik mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
penyiapan bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Pendidik menyampaikan tujuan yang akan dicapai, dan kegiatan pembelajaran serta
penilaian yang akan dilakukan.
2. Kegiatan inti (90 menit)
 Peserta didik mengamati bujukan dan ajakan dalam teks persuasi yang tersaji pada
buku peserta didik.
 Pengamatan peserta didik difokuskan pada cara-cara di dalam bujukan dan ajakan
dalam teks persuasi.
 Pendidik meminta peserta didik untuk mengajukan sejumlah pertanyaan berkenaan
dengan cara menulis bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
Nama Peserta Didik Pertanyaan

 Pendidik menginventarisasi pertanyaan dan memilih yang sesuai tujuan pembelajaran.


Penanya Pertanyaan Sesuai/tidak sesuai

 Bersama kelompok, peserta didik mendiskusikan dan menentukan kesamaan


pandangan tentang bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Pendidik menguatkan penguasaan peserta didik atas tentang bujukan dan ajakan dalam
teks persuasi tersaji dengan mengerjakan latihan pada kegiatan 7.8
 Peserta didik secara bergantian, membacakan/ mempresentasikan hasil diskusi tentang
langkah-langkah penulisan bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Secara bergantian, setiap kelompok menilai jawaban yang paling tepat dengan format:
aspek Nilai (1-4) Keterangan
a. Ketepatan isi Jawaban
b. Kelengkapan bagian-
bagian jawaban
c. Kebakuan penggunaan
bahasa
Jumlah
 Peserta didik yang tidak tampil memberi komentar untuk perbaikan.
3. Penutup (18 menit)
 Pendidik memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai bujukan
dan ajakan dalam teks persuasi
 Pendidik bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran tentang bujukan dan ajakan dalam teks persuasi
 Pendidik memberikan umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil dengan cara
memberi kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kembali tentang bujukan dan
ajakan dalam teks persuasi
 Pendidik menyampaikan kegiatan belajar sebagai PR yaitu berupa membaca kembali
tentang bujukan dan ajakan dalam teks persuasi.
 Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran
tentang materi drama.

I. PENILAIAN
Pertemuan 1-4
1. Teknik penilaian
a. Sikap (spiritual dan sosial)
1) Observasi (jurnal)
2) Penilaian antar teman
b. Pengetahuan
1) Penugasan
2) Portofolio
c. Keterampilan
1) Produk
2) Kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama (sampel butir soal terlampir)
b. Pertemuan Kedua (sampel butir soal terlampir)
c. Pertemuan Ketiga (rubrik terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Bimbingan perorangan
b. Pemanfaatan tutor sebaya
4. Pembelajaran Pengayaan
Penugasan kelompok (terlampir)

URAIAN MATERI

Untuk memahami pembelajaran pada pertemuan kali ini, simaklah video pembelajaran di
bawah ini, kemudian untuk mengukur kemampuanmu dalam memahami dan membuat
teks ulasan, kerjakanlah soal-soal pada LKPD.
(Link video pembelajaran https://www.youtube.com/watch?v=L6wekPft7jY

1. Pengertian Teks Persuasi

Beberapa kasus, kemampuan mempersuasi orang sangat penting. Ada banyak

keuntungan yang akan kita peroleh. Misalnya kita bisa diterima kerja, bisa

mendapatkan proyek dan masih banyak lagi. Di dunia kerja, teks persuasi juga sering

digunakan untuk membuat surat penawaran atau kerjasama .

Teks persuasi adalah teks yang menyajikan sudut pandang tertentu untuk membujuk

pembaca. Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide,

gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca

melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.

Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks

persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan

mengambil tindakan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks

adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan

tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri teks persuasif


Teks persuasif dapat dikenali dengan ciri-cirinya, antara lain:

a. Berisi data dan fakta

Hal ini dikarenakan tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi

pembaca. Sebab itu, teks persuasif memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan

data dan fakta.

b. Meyakinkan pembaca

Teks persuasif berusaha meyakinkan pembaca untuk memercayai yang ditulis oleh

penulis.

c. Berisi kata-kata ajakan

Teks persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan, seperti: ayo, mari, lakukanlah,

dan lain-lain.
3. Struktur Teks Persuasif
Teks persuasif disusun atas beberapa bagian, antara lain:

a. Pengenalan isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian atas isu yang akan dibahas pada

teks, lalu akan dikembangkan pada paragraf-paragraf selanjutnya.

b. Rangkaian argumen
Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang

dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta

yang mendukung argumen tersebut.

c. Pernyataan ajakan
Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk

melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada

teks.

d. Penegasan kembali
Bagian ini menyatakan kembali hal-hal yang sebelumnya sudah disampaikan dengan

bentuk yang berbeda. Pada umumnya, bagian ini ditandai dengan kata-kata penutup.

Contoh: dengan demikian, demikianlah, oleh karena itulah, dan lain-lain.


4. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
a. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya,

sepantasnya, dan kata-kata bujukan lainya.

b. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah,

waspadalah, hendaknya, dan kata kerja imperatif lainya.

c. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas.

d. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika

karena, dengan akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif

lainnya.

5. Jenis-jenis Teks Persuasi


Berdasarkan genre atau jenis teks yang menggunakan persuasi, teks persuasif dapat

dibagi menjadi sesederhana diantaranya yaitu:

a. Persuasi propaganda adalah teks yang berusaha menggiring pembaca/pendengar

terhadap opini tertentu.

b. Persuasi politik

Berusaha untuk mengajak pembaca/pendengar untuk memilih partai atau calon

pemimpin dalam kegiatan kampanye politik.

c. Persuasi advertensi

Merupakan teks yang berusaha untuk membujuk pembaca/penontonnya untuk

membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

d. Persuasi pendidikan

Teks persuasif yang berusaha agar pembacanya mengikuti atau mau mempelajari

dan bersikap sesuai dengan pendidikan yang tengah diberikan.

Sementara itu, jika dibedakan berdasarkan teknik atau metode persuasi, Keraf (12011,

hlm. 124) mengemukakan. bahwa metode-metode yang bisa dipergunakan dalam

persuasi mencakup beberapa poin berikut ini.


a. Persuasi rasionalisasi

Yaitu pembuktian mengenai suatu kebenaran dalam bentuk yang agak lemah, dan

berdasarkan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan saja, di mana dasar

atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu.

b. Persuasi identifikasi

Persuasi yang berusaha menghadiri situasi konflik sehingga penulis atau pembicara

menganalisa hadirin/pembaca dan seluruh situasi yang dihadapinya dengan

seksama untuk membuat gagasan persuasifnya.

c. Persuasi sugesti

Berarti membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan

atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar kepercayaan yang logis pada

orang yang ingin dipengaruhi.

d. Persuasi konformitas

Yakni persuasi yang dilakukan melalui mekanisme mental untuk menyesuaikan diri

atau mencocokkan diri dengan suatu yang diinginkannya itu.

e. Persuasi kompensasi

Merupakan suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu

pengganti bagi susatu hal yang tak dapat diterima, atau suatu sikap atau keadaan

yang tidak dapat diperhatikan, sehingga pembaca atau pendengar merasa

“terpuaskan” oleh kompensasi yang diberikan.

f. Persuasi penggantian (displacement)

Persuasi dengan cara menggantikan suatu maksud atau hal yang mengalami rintangan

dengan suatu maksud atau hal lain yang dapat menggantikannya.

g. Persuasi proyeksi

Yaitu suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya adalah subyek menjadi
objek, sehingga rasa kepemilikian pendengar atau pembaca menjadi lebih kuat.
Misalnya: “sekotak hati nurani ini adalah milik kita bersama”.
6. Langkah – Langkah Menyusun Teks Persuasif
Langkah-langkah menyusun atau menulis teks persuasi merupakan tahapan

mengutarakan asumsi dan seseorang yang dituangkan ke di dalam sebuah teks atau

gagasan umum. Tim Kemdikbud mengutarakan bahwa langkah-langkah teks menulis teks

persuasi terdiri dari poin-poin berikut ini:

a. Menentukan tema yang berisi semangat atau bujukan utama.

b. Menyusun rincian yang berisi pengenalan isu dan urutan pendapat atau argumentasi.

c. Mengumpulkan bahan penguat pendapat atau argumentasi berwujud information dan

fakta.

d. Mengembangkan teks bersama dengan memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaannya.

Sementara itu, Suparno dan Yunus (2008, hlm.150), berpendapat bahwa tersedia lebih

dari satu langkah untuk menyusun teks persuasi, yakni:

a. Menentukan tema atau topik teks.

b. Menentukan tujuan yang mendasari suatup persoalan yang akan dibawakan.

c. Mengumpulkan information yang membantu keseluruhan gagasan teks, bisa diperoleh

dari pengalaman empiris atau pengamatan (observasi) kita sendiri pula.

d. Membuat kerangka teks, kerangka teks disusun berdasarkan struktur dan

kalimatkalimat utamanya.

e. Mengembangkan kerangka jadi teks sempurna.

f. Membuat judul.

Menariknya, judul justru ditentukan di akhir tahap. Hal ini sesungguhnya salah satu

teknik yang kerap digunakan oleh penulis profesional layaknya jurnalis. Mengapa?

Karena judul sangat memilih ketertarikan utama dari suatu teks.


Hal ini serupa bersama dengan bagaimana para pemengaruh sosial media yang

menyebabkan judul mereka seagitatif bisa saja (click bait). Namun para jurnalis dan

sastrawan yang menjunjung tinggi kode etiknya tidak memanfaatkan kekuatan tipu
semacam itu dan cuma mengupayakan untuk menyebabkan judul yang semenarik

mungkin.

Buanglah Sampah pada Tempatnya

1. Pengenalan Isu
Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia.
Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di
sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa
sampah kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya.
Sekecil apa pun, sampah ya sampah.

2. Rangkaian Argumen
Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri.
Apalagi jika sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang
tidak dapat diuraikan oleh tanah.
Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke
mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan.
Membuang sampah di mana saja tetap berisiko
mengundang penyakit yang tidak diinginkan.
Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman.
Baunya akan sampai ke hidung kita juga yang membuangnya.
Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang sampah ke
tempatnya.

3.Pernyataan Ajakan
Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu,
maka berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang
yang selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja
jauh lebih awal dari

kita, kedinginan, kelelahan, karena ulah kita yang membuang sampah


sembarangan.

4. Penegasan Kembali

Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri


karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi
pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada
tempatnya dan jagalah kebersihan.

Cerdas Memilih Pemimpin

1.
Pengenalan Isu
Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih
pemimpinnya. Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum
dan pemilihan kepala daerah. Siapa yang memilih? Tentunya kita sebagai rakyat
Indonesia yang menentukan siapa pimpinan kita sendiri.
Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja
calon pemimpin yang akan melaksanakan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.

2.
Rangkaian Argumen
Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan
menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan
tepat, maka dampaknya kita pula yang merasakan.
Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini
berarti kita harus memilih calon prmimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat
pengalaman yang teruji,

hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara. Melalui cara
tersebut kita dapat memastikan bahwa calon pemimpin akan membawa perubahan besar
yang positif terhadap kehidupan bangsa.
3.
Pernyataan Ajakan
Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjktif seperti
hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah
cara yang jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan
orang lain saja.
Apalagi, dunia politik adalah dunia yang kerap manis di depa, namun getir dan
menghanyutkan di belakang. Pilihlah pemimpin melalui analisis dan penilaian yang efektif
dengan mengenal apa yang pernah ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, dan apa yang
dapat dibawanya
ke kehidupan bangsa.

4.
Penegasan Kembali

Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang


menyatakan suatu hal yang mengherankan mengenai berita politik. Apalagi kalau
sumber yang diambil adalah media sosial atau media pemberitaan yang tidak jelas
sumbernya.
Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain.
Hoaks dapat dengan mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang
cerdas.
Sebagai pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap
bakal calon pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas
memilih.
1
Lampiran
Lampiran 1 (Penilaian)
 Penilaian Sikap
Petunjuk :
a. Amati perkembangan sikap peserta didik menggunakan instrumen jurnal pada setiap pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau prilaku peserta didik yang menonjol, baik yang positis
maupun yang negatif. Untuk peserta didik yang pernah memiliki catatan prilaku kurang baik,
apabila telah menunjukkan prilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam
jurnal (meskipun belum menonjol)
JURNAL
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester:
Tahun Pelajaran:
Teks :
No. Waktu Nama Peserta didik Catatan Prilaku Butir Tanda tangan Tindak lanjut
Sikap

 Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian Non Objektif
c. Kisi-Kisi :
Kisi-Kisi:
Bentuk
No Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Soal
1. 3.14 Menelaah struktur VIII - Menelaah Peserta didik dapat: Uraian
dan kebahasaan struktur 1. Menjelaskan struktur teks persuasi.
teks persuasi dan kaidah
yang berupa kebahasaa 2. Menjelaskan kaidah kebahasaan teks
saran, ajakan, dan n teks persuasi.
pertimbangan persuasi
tentang berbagai
permasalahan
aktual
(lingkungan
hidup, kondisi
sosial, dan/atau -
keragaman
budaya, dll) dari
berbagai sumber
yang didengar
dan dibaca

Instrumen Penilaian
Bentuk
No. Teknik Contoh Instrumen Waktu Keterangan
Instrumen
1 Tes Tertulis 1. Jelaskan struktur teks persuasi. Dalam Penilaian
proses untuk
2. Jelaskan kaidah kebahasaan teks memperbaiki
persuasi. pembelajaran.

Dalam Penilaian
proses untuk
dan mengukur
setelah kompetensi
selesai

Kriteria Penilaian
No.
Kunci/ Ukuran Jawaban Skor Skor maks
Soal

2
1 Kelengkapan 1-10 10
2 Kelengkapan 1-10 10
3 Kelengkapan 2-20 20
4 Kelengkapan 1-10 10
5 Kelengkapan 1-10 10
6 Kelengkapan 1-10 10
7 Kelengkapan 1-10 10
8 Kelengkapan 1-10 10
9 Kelengkapan 1-10 10
Jumlah 10-100 100

 Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Produk/Kinerja
b. Bentuk Instrumen : Penugasan/Praktik
c. Kisi-Kisi :
Nama Sekolah: SMPN 47 Sijunjungh
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No. Tekni Bentuk Contoh Instrumen Waktu Keterangan


k Instrumen
1 Kinerja Penugasan Disajikan beberapa cuplikan teks persuasi. Dalam Penilaian
- Tuliskan gagasan pokok cuplikan teks-teks proses memperbaiki
persuasi tersaji. pembelajaran
2 Produk Penugasan - Tuliskan ringkasan teks persuasi tersaji Dalam Mengukur
berdasarkan langkah-langkah yang telah proses kompetensi
ditentukan!

Lampiran 2 (Media)
1. Koran, majalah (cetak)
2. Potongan-potongan teks

Lampiran 3 (LKPD)
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pengertian teks persuasi
Petunjuk :
1. Kerjakan lembar kerja ini dalam satu meja!
2. Bacalah semua perintah dengan saksama!
3. Kerjalan setiap tugas sesuai dengan maksud perintah!
4. Serahkan kepada gurumu sampai pekerjaanmu selesai!
Bacalah teks yang disajikan! Kemudian Jawablah pertanyaan dibawahnya! Gunakan
format berikut!
Teks hal.186
No. Pertanyaan Jawaban
1. Struktur teks persuasi
2. Kaidah kebahasaan teks persuasi
1. Menjelaskan struktur teks persuasi.

2. Menjelaskan kaidah kebahasaan teks persuasi.

Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan kalian selama proses pembelajaran, nilailah sikap diri kalian sendiri dengan memberi
tanda centang (v) pada kolom skor 4, 3,2,atau 1 pada lembar penilaian diri dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4: selalu melakukan prilaku yang dinyatakan

3
Skor 3: sering melakukan prilaku yang dinyatakan
Skor 2: kadang-kadang melakukan prilaku yang dinyatakan
Skor 1: jarang melakukan prilaku yang dinyatakan
Nama Peserta didik :......
Kelas/ Semester :......
Hari/Tanggal pengisian :......
Tahun Pelajaran :......
Butir Nilai :Beriman, bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Indikator Sikap : Disiplin
Skor
No Pernyataan
4 3 2 1
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
7 Saya membawa buku teks pelajaran
Jumlah skor
Nilai

Lampiran 5
LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan kalian selama proses pembelajaran, nilailah sikap temanmu dengan memberi tanda
centang (v) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada lembar penilaian diri berikut:
Skor 4: selalu melakukan prilaku yang dinyatakan
Skor 3: sering melakukan prilaku yang dinyatakan
Skor 2: kadang-kadang melakukan prilaku yang dinyatakan
Skor 1: jarang melakukan prilaku yang dinyatakan
Nama Peserta didik :......
Kelas/ Semester :......
Hari/Tanggal pengisian :......
Tahun Pelajaran :......
Butir Nilai :Beriman, bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Indikator Sikap : Disiplin
Skor
No Pernyataan
4 3 2 1
1 Temanku masuk kelas tepat waktu
2 Temanku mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Temanku memakai seragam sesuai tata tertib
4 Temanku mengerjakan tugas yang diberikan
5 Temanku tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Temanku membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
7 Temanku membawa buku teks pelajaran
Jumlah skor
Nilai

Mengetahui, Unggan, Juni 2021


Kepala SMPN 47 Sijunjung Guru Mata Pelajaran

HAMDANI, S.Pd PUTRI RAMADANI, S.Pd


NIP. 19740610 200312 1 005 NIP. 19960210 202012 2 014

Anda mungkin juga menyukai