Nim : 859255896
TUGAS 2
1. Buatlah wacana jenis deskripsi setidaknya 3 paragraf dan garis bawahi unsurunsur
pembangun wacananya!
Wacana jenis deskripsi adalah sebuah wacana yang isi paragrafnya menjelaskan segala
sesuatu secara rinci. Dalam wacana deskripsi ini, seluruh indera manusia akan
dipergunakan. Hal ini dikarenakan pembaca akan merasa seperti sedang melihat langsung
atau merasakan langsung apa yang penulis tuliskan.
Kegiatan Inti:
Siswa diberi tugas untuk mencatat ide-ide, gambaran, dan detail-detail yang
muncul ketika mereka memikirkan topik cerpen mereka.
Mereka juga dapat menggunakan media seperti gambar, kliping, atau catatan.
3. Pengorganisasian Ide (Merencanakan Alur Cerita)
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membantu satu sama lain dalam
merencanakan alur cerita mereka.
Mereka memikirkan karakter, latar, konflik, dan resolusi cerita mereka.
4. Penulisan Cerpen (Menghasilkan Karya)
Setelah merencanakan, siswa mulai menulis cerpen mereka masing-masing.
Siswa dan guru melakukan refleksi bersama tentang proses menulis cerpen.
Mereka berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari, kendala yang mereka alami,
dan bagaimana mereka dapat meningkatkan karya mereka di masa depan.
6. Penilaian (Evaluasi Hasil)
Guru mengevaluasi cerpen siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.
Siswa juga diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik satu sama lain.
Evaluasi:
Sumber belajar mencakup buku cerpen, artikel tentang teknik menulis cerpen, dan
contoh-contoh cerpen yang diberikan oleh guru.
Selain itu, sumber belajar juga mencakup sumber daya daring dan perpustakaan.
8. Metode Pembelajaran dan Media:
Media pembelajaran termasuk papan tulis, proyektor, komputer, dan bahan tulisan
seperti buku catatan dan kertas.
Penilaian:
3. Langkah-langkah pembelajaran
a. Penjelasan materi: Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang
akan dipelajari, termasuk keterampilan komunikasi yang relevan.
b. Demonstrasi : guru melakukan demontrasi tentang bagaimana
menggunakan keterampilan komunikasi tersebut secara efektif dan efisien.
c. Role-play: siswa melakukan role-play dengan teman sekelas utnuk
menguji keterampilan komunikasi mereka dalam situasi yang berbeda-
beda
d. Diskusi kelompok: siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk
membahas bagaimana menggunakan keterampilan komunikasi tersebut
dalam situasi yang berbeda-beda.
e. Presentasi: siswa membuat presentasi individu tentang keterampilan
komunikasi yang mereka pelajari dan memberikan contoh-contoh konkret
tentang penggunaannya.
f. Simulasi: siswa melakukan simulasi situasi yang berbeda-beda dengan
berbagai bentuk komunikasi verbal dan nonverbal untuk menguji
kemampuan mereka dalam menggunakan keterampilan komunikasi yang
telah dipelajari.
4. Penilaian pembelajaran
a. Tes tulis: tes tulis digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang
keterampilan komunikasi yang telah di pelajari.
b. Observasi: guru melakukan observasi terhadap keterampilan komunikasi
siswa selama kegiatan pembelajaran.
c. Presentasi: presentasi yang dibuat siswa dinilai berdasarkan kejelasan dan
ke efektivan penggunaan keterampilan komunikasi.
4. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi
pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut.
Bu Shinta adalah seorang guru di kelas IV SD Bangkit Bersama. Pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh Bu Shinta adalah pembelajaran yang menyenangkan. Media
pembelajaran yang tersedia di kelas adalah lagu-lagu, boneka tangan, dan teks puisi.
Dengan demikian bagaimana skenario pembelajaran yang harus dibuat Bu Shinta dengan
media yang tepat dengan tujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam bercerita.
Ibu Shinta dapat menyusun scenario pembelajaran dengan menggunakan media yang tepat untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam bercerita. Berikut adalah scenario pembelajaran yang
dapat dibuat:
1. Tujuan pembelajaran:
Meningkatkan keterampilan siswa dalam berceita melalui penggunaan media
pembelajaran yang menyenangkan
2. Pengenalan materi:
a. Ibu Shinta memperkenalkan konsep dan teknik dasar bercerita kepada siswa
b. Ibu Shinta menjelaskan pentingnya keterampilan bercerita dan bagaimana
keterampilan tersebut dapat membantu dalam berkomunikasi dengan baik.
3. Demontrasi:
a. Bu Shinta menggunakan lagu-lagu yang berkaitan dengan cerita sebagai
media pembelajaran
b. Bu Shinta menyanyikan lagu dengan lirik yang mengandung cerita dan
meminta siswa untuk mendengarkan dengan seksama.
c. Setelah itu Bu Shinta menggunakan boneka tangan untuk menggambarkan
cerita yang terkait dengan lagu yang telah dinyanyikan
d. Bu Shinta menggunakan teks puisi yang menarik dan mengajak siswa
untuk membaca puisi tersebut dengan intonasi yang tepat.
4. Latihan dan praktik:
a. Bu Shinta membagi siswa menjadi kelompok kecil dan memberikan tugas
kepada setiap kelompok untuk membuat cerita berdasarkan lagu, boneka
tangan, atau teks puisi yang telah diberikan.
b. Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat cerita dengan
menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka
c. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan cerita mereka kepada
seluruh kelas.
5. Refleksi dan evaluasi
a. Bu Shinta mendiskusikan cerita yang telah dipresentasikan oleh setiap
kelompok.
b. Bu Shinta memberikan umpan balik posetif dan kontuktif kepada siswa
tentang kekuatan dan kelemahan cerita mereka.
c. Bu Shinta mendorong siswa untuk memberikan komentar dan saran yang
membangun kepada kelompok lain.
Dengan menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan seperti
lagu-lagu, boneka tangan, dan teks puisi, bu Shinta dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Hal ini akan
membantu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar serta
mengembangkan keterampilan bercerita mereka.
Belajar adalah segala proses atau kegiatan yang dilakukan oleh individu
untuk memperbaiki kualitas ilmu, tingkah laku dan kemampuan yang
dimilikinya.