Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 Surabaya


Kelas/Semester : X/1 (Ganjil)
Jurusan : Semua Jurusan
Materi : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (tiga kali tatap muka)

A. Kompetensi Inti:

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar:

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis struktur dan 3.6.1 Menjelaskan isi teks anekdot
kebahasaan teks anekdot.
3.6.2 Mengidentifikasi struktur anekdot
3.6.3 Mengidentifikasi kebahasaan (kata dan frasa) teks anekdot
3.6.4 Mengidentifikasi sindiran dalam anekdot
3.6.5 Menidentifikasi humor dalam anekdot
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot 4.6.1 Menentukan topik anekdot
dengan meperhatikan struktur, dan 4.6.2 Menentukan sindiran anekdot
kebahasaan.
4.6.3 Menentukan unsur humor
4.6.4 Mengembangkan karangan dalam bentuk video

C. Tujuan Pembelajaran

1. Selama dan setelah proses pembelajaaran, peserta didik dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk bangsa
2. Setelah membaca teks Anekdot peserta didik mau mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap
masalah-masalah yang dikemukakan dalam teks Anekdot melalui lisan, maupun tulisan.
3. Setelah membaca teks Anekdot peserta didik dapat menjelaskan isi teks Anekdot dengan benar
melalui lisan ataupun tulisan.
4. Setelah membaca teks Anekdot peserta didik dapat menemukan struktur teks Anekdot dengan
benar melalui lisan ataupun tulisan.
5. Setelah membaca teks Anekdot peserta didik dapat menentukan ciri bahasa dalam teks Anekdot
dengan benar melalui tulisan.
6. Setelah membaca teks Eksposisi peserta didik dapat mengidentifikasi sindiran dalam teks Eksposisi
dengan benar melalui lisan ataupun tulisan.
7. Setelah membaca teks Eksposisi peserta didik dapat mengidentifikasi humor dalam teks Eksposisi
dengan benar melalui lisan ataupun tulisan.
8. Setelah membaca teks Anekdot peserta didik dapat menentukan topik dengan benar melalui tulisan
untuk dijadikan bahan membuat teks Anekdot.
9. Peserta didik dapat menentukan sindiran dalam teks Anekdot secara tulisan untuk dijadikan bahan
membuat teks Anekdot.
10. Peserta didik dapat menentukan humor dalam teks Anekdot secara tulisan untuk dijadikan bahan
membuat teks Anekdot.
11. Setelah menyusun topik, menentukan sindiran dan humor peserta didik dapat mengembangkan
kerangka karangan menjadi teks benar melalui tulisan .
D. Materi Pembelajaran
1. Definisi Anekdot

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |1


a. Teks anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan
kejadian atau orang sebenarnya.
b. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu
disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang sebenarnya, apakah terkenal
atau tidak? Biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasai.
2. Struktur Anekdot
a. Abtraksi adalah bagian awal peragraf yang berfungsi memberi gambaran isi teks. Biasanya
menunjukan hal unik yang akan ada dalam teks.
b. Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana
peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
c. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada
penulis atau orang yang diceritakan
d. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah di
bagian krisis tadi.
e. Koda merupakan begian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan member simpulan
tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
3. Kaidah Teks Anekdot
a. Menggunakan waktu lampau
Cerita-cerita dalam anekdot biasanya dimulai dengan kata kemarin, sejak dulu, sebermula, konon,
suatu hari, dan sejenisnya.
Contoh dalam kalimat berikut ini:
Pada suatu hari, Onyod si tukang becak berniat membeli makan siangya selepas mengayuh becaknya
selama setengah hari. Tibalah ia di sebuah makan sederhana milik Odah.
b. Menggunakan pertanyaan retorik
Anekdot dibuat dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak
membutuhkan jawaban.
Contoh-contoh pertanyaan retorik:
1) Mengapa jadi begini?
2) Bukankah demikian?
3) Menangiskah ia?
c. Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Konjungsi atau kata sambung digunakan untuk menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, kalimat-
kalimat, kata dan frasa, frasa dan kalimat, atau kalimat dan paragraf.
Contoh dalam kalimat berikut:
Dengan menahan kesal karena dihardik si mbak Pemilik Rumah Makan, akhirnya Onyod si Tukang
Becak makan dengan hanya dilengkapi kerupuk, sedikit sambal, dan sepiring nasi. Keesokan harinya
ketika Onyod sedang mengayuh becaknya, dari kejauhan ada yang memanggilnya. Teryata yang
memanggilnya Odah si Pemilik Rumah Makan.
d. Menggunakan kata kerja
Anekdot disusun dengan menggunakan verba atau kata kerja . hal ini dimaksudkan agar aktivitas
atau kegiatan terlihat dengan jelas.
Contoh dalam kalimat berikut:
Odah : “Mas Onyod, antar saya ke rumah makan ya? Tiga ribu ya?”
Onyod : “Tiga ribu? Y sudah, naik deh, Mbak!”
e. Menggunakan kalimat perintah
Anekdot dibuat dengan menggunakan kalimat perintah untuk memudahkan pemahaman
strukturnya.
Contoh dalam kalimat berikut:
Odah : “Mas Onyod! Hati-hati, jangan kebut-kebutan, ah! Sering-sering direm, Mas! Aku takut nih si
Mas ngebut-ngebut banget!”

4. Langkah-langkah menyusun kerangka teks anekdot :


a. Merencanakan Topik yang matang dan menemukan topik yang diinginkan.
b. Merencanakan riset atau penelitian untuk mendukung ide.
c. Melakukan inovasi. Inovasi di sini berarti menemukan gaya yang mempunyai ciri khusus
dibandingkan dengan tulisan yang sudah ada.
d. Menulis cerita dengan matriks. Matriks merupakan kerangka yang dikembangkan dengan model
tertntu berdasarkan kebutuhan. Seperti: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
E. Pendekatan, Model, dan Metode
SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |2
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan)
Model : Discovery learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media dan Sumber Belajar

Media : teks Anekdot


1. Beragam contoh teks Anekdot dari media cetak dan media elektronik
2. LCD dan Power point
3. Koneksi Internet

Sumber Belajar
1. Buku teks Bahasa Indonesia SMA/MAK. Ekspresi Diri dan Akademik 2013. Jakarta: Kemendikbud.
2. Yustinah. 2014. Produktif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK. Kudus: Erlangga.
3. Engkos Kosasih. 2014. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK. Jakarta. Erlangga.
4. Alex Suryanta. 2014. BUPENA Buku Penilaian Autentik Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Tanggerang Selatan. Erlangga.

G. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Pertama : KD 3.6


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Rutin 10 menit
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam pembelajaran dengan
berdoa, mengamati kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi.

Fase 1: menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu “Indonesia Raya”
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus mencintai dan bangga tanah
air.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok pikiran dengan inti
pembicaraan.

Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
6. Pendidik memberikan ilustrasi tentang teks Anekdot.
Inti Fase 2: Menyajikan informasi
7. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang struktur dan kaidah teks
Anekdot.

Fase 3: Mengorganisasi Peserta didik


8. Pendidik meminta Peserta didik membuka buku paket bahasa Indonesia.
9. Secara individu peserta didik menyiapkan teks Anekdot dengan judul
“Anekdot Hukum Peradilan” halamn 102.

Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar


10. Pendidik membimbing peserta didik untuk menentukan struktur dan 70 menit
kaidah teks Anekdot.
11. Setelah selesai, setiap peserta didik boleh menukar ide dengan peserta
didik lainya sehingga dapat memperluas informasi terkait struktur teks
Anekdot.

Fase 5: Evaluasi
12. Pendidik kemudian secara acak (uji petik) memberikan pertanyaan secara
lisan kepada Peserta didik tentang :
a. Topik atau tema apa yang dibahas di dalam teks “Obat Jamu
Tradisional”?
SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |3
b. Tentukan di mana letak struktur teks Anekdot!
c. Tentukan kaidah teks Anekdot!
d. Apakah terdapat sindirian? Jelaskan!
e. Apakah terdapat humor? Jelaskan!

Fase 6 : Memberikan penghargaan


13. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada seluruh Peserta didik
yang telah berusaha belajar semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.
Penutup 14. Pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu
dijelaskan lebih lanjut. 10 menit
15. Peserta didik dibantu oleh pendidik membuat kesimpulan tentang materi
yang telah dibahas hari ini.
16. Pendidik memberikan tugas dengan meminta Peserta didik secara
individual untuk mengamati dan mencatat kebersihan lingkungan sekitar
tempat tinggal Peserta didik.

Pertemuan Ketiga : KD 4.6 : Produk dan Proyek


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam pembelajaran dengan
berdoa, mengamati kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi. 10 menit

Fase 1: menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan “Syukur”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu “Syukur” menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia harus bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan dari
penjajah.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok pikiran dengan inti
pembicaraan.

Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil observasi.
7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya
secara singkat tentang struktur teks Anekdot

Inti Fase 2: Menyajikan informasi


8. Pendidik menyajikan video Anekdot melalui tayangan LCD.
9. Peserta didik menanggapi penjelasan tentang unsur-unsur teks Anekdot
dan ciri kebahasaan dalam video.

Fase 3: Mengorganisasi Peserta didik ke dalam kelompok-kelompok


belajar
10. Secara individu Peserta didik menyiapkan bahan-bahan ajar seperti buku 70 menit
paket, modul, dan catatan untuk menunjang tugas selanjutnya.
11. Pendidik meminta kepada setiap peserta didik untuk memikirkan sebuah
ide terkait tugas selanjutnya yaitu membuat teks Anekdot.

Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar


12. Pendidik membimbing peserta didik untuk :
a. Menemukan tema atau topik yang akan dibuat dalam teks Anekdot.
b. Menemukan sindiran yang akan dibuat dalam teks Anekdot.
c. Menemukan humor yang akan dibuat dalam teks Anekdot.
13. Pendidik memberitahu kepada peserta didik bahwa:
a. Dari kerangka teks yang sudah kalian buat. Buatlah teks anekdot dalam
bentuk dialog!
b. Teks tersebut ubalah menjadi dalam bentuk video dnegan durasi 5-10
menit!
c. Pembuatan video tesebut bisa dikumpulkan pada pertemuan minggu
SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |4
depan!
d. Selama proses pembuatan video, jika peserta didik mengalami kesulitan,
boleh bertanya kepada pendidik atau meminta bantuan dalam pembuatan
video.

Penutup 14. Guru bersama Peserta didik menyampaikan simpulan. 10 menit


15. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian
mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
16. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca teks Anekdot dari
buku, koran, atau majalah.
17. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Keempat : KD 4.6 : Produk dan Proyek


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan Rutin
1. Pendidik mempersiapkan Peserta didik dalam pembelajaran dengan
berdoa, mengamati kebersihan kelas dan kerapian, serta melakukan
presensi. 10 menit

Fase 1: menyampaikan tujuan dan memotivasi Peserta didik


Motivasi
2. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
3. Pendidik memberikan motivasi bahwa dalam lagu “Indonesia Raya”
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus bisa mensyukuri nikmat
kemerdekaan dari penjajah.
4. Pendidik memberikan ilustrasi tentang pokok pikiran dengan inti
pembicaraan.

Apersepsi
5. Pendidik memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
6. Pendidik menanyakan sekilas tugas tentang hasil observasi.
7. Pendidik mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya
secara singkat tentang struktur teks Anekdot

Inti 8. Pendidik menanyakan kepada peserta didik, apakah selama pembuatan


video mengalami kesulitan.
9. Pendidik mengumpuljan data video peserta didik yang sudah dibuat di
rumah.

Fase 5: Evaluasi
10. Sebelum menayangkan video anekdot, pendidik membeikan selembaran 70 menit
kepada setiap kelompok untuk menilai dan memberikan komentar terkait
isi dan pembuatan video.

Fase 6 : Memberikan penghargaan


11. Pendidik memberikan penghargaan (pujian) kepada seluruh Peserta didik
yang telah berusaha belajar semaksimal mungkin pada saat pembelajaran
berlangsung.

Penutup 12. Guru bersama Peserta didik menyampaikan simpulan. 10 menit


13. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian
mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
14. Guru meminta Peserta didik untuk sering membaca teks Anekdot dari
buku, koran, atau majalah.
15. Salah seorang Peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |5


H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
KI-3 1. Tes Tertulis 1. Soal tes tertulis
2. Penugasan 2. Lembar tugas dan Lembar penilaian tugas
KI-4 Unjuk kerja produk dan 1. Lembar kerangka membuat teks Anekdot
proyek 2. Lembar kerja pembuatan video Anekdot

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |6


LAMPIRAN PENILAIAN

Format penilaian Pengetahuan


Pertemuan pertama dan Kedua
Kisi-kisi : KD 3.1
Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.6 Menganalisis 3.6.1 Menjelaskan 1. Peserta didik Tes 1. Perhatikan teks Anekdot dengan
struktur dan isi teks dapat tertulis judul “Anekdot Hukum Peadilan”
kebahasaan anekdot menjelaskan isi uraian jelaskan isi teks Anekdot
teks anekdot. teks Anekdot tersebut!
3.6.2 2. Peserta didik Tes 2. Perhatikan teks Anekdot dengan
Mengidentifik dapat tertulis judul “Anekdot Hukum Peadilan”
asi struktur menemukan uraian identifikasikanlah struktur teks
anekdot struktur teks Anekdot!
Anekdot
3.6.3 3. Peserta didik Tes 3. Perhatikan teks Anekdot dengan
Mengidentifik dapat tertulis judul “Anekdot Hukum Peadilan”
asi menemukan identifikasikanlah kaidah teks
kebahasaan kaidah teks Anekdot!
(kata dan Anekdot
frasa) teks
anekdot
3.6.4 4. Peserta didik uraian 4. Perhatikan teks Anekdot dengan
Mengidentifik dapat judul “Anekdot Hukum Peadilan”
asi sindiran menemukan temukanlah sindiran teks Anekdot
dalam anekdot sindiran teks tesebut!
Anekdot
3.6.5 5. Peserta didik Tes 5. Perhatikan teks Anekdot dengan
Menidentifika dapat tertulis judul “Anekdot Hukum Peadilan”
si humor menemukan temukanlah humor teks Anekdot
dalam anekdot humor teks tesebut!
Anekdot

Pertemuan pertama
Perhatikan teks Anekdot dengan judul “Anekdot Hukum Peadilan” identifikasikanlah struktur teks
Anekdot!
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi :
Individu/Kelompok :
Nama :
Kelas :

Tabel 1 Indikator : Struktur Teks Anekdot


Judul Teks Anekdot: Nilai

Berisi pendapat 20
……………………………………………………………………………………………
Uraian bersifat objektif 20
……………………………………………………………………………………………
Uraian bersifat gagasan 20
……………………………………………………………………………………………
Contoh-contoh yang disampaikan melalui analisis dan sintesis 20
……………………………………………………………………………………………
Paragraf diakhiri degan penegasan ulang pendapat. 20
……………………………………………………………………………………………
Total Nilai 100

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |7


Tabel Rubrik : Mengamati Teks Anekdot
Judul Teks : Nilai
Berisi pendapat Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Uraian bersifat objektif Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Uraian bersifat gagasan Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Contoh-contoh yang Menjelaskan dengan sangat detail 20
disampaikan melalui analisis Menjelaskan dengan cukup detail 10
dan sintesis Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Paragraf diakhiri degan Menjelaskan dengan sangat detail 20
penegasan ulang pendapat. Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Total Nilai 100

Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)

Pertemuan kedua
Perhatikan teks Anekdot dengan judul “Manfaat Jamu Tradisional” identifikasikanlah kaidah teks
Anekdot!

Tabel 2 : Kaidah Teks Anekdot


Judul Teks Anekdot : Nilai

Menggunakan nomina dan pronomina 20


…………………………………………………………………………………………
Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbial. 20
…………………………………………………………………………………………
Menggunakan konjungsi atau kata sambung 20
…………………………………………………………………………………………
Menyajikan argumentasi urut. 20
…………………………………………………………………………………………
Menyatakan sikap penulis (setuju atau tidak setuju) 20
…………………………………………………………………………………………
Total Nilai 100

Tabel Rubrik : Mengamati Teks Anekdot


Judul Teks: Nilai
Menggunakan nomina dan Menjelaskan dengan sangat detail 20
pronomina Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menggunakan kata-kata Menjelaskan dengan sangat detail 20
SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 8
leksikal verba, adjektiva, dan Menjelaskan dengan cukup detail 10
adverbial Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menyajikan argumentasi urut Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menyatakan sikap penulis Menjelaskan dengan sangat detail 20
(setuju atau tidak setuju) Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Menggunakan data (angka) Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Total Nilai 100

Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)

Rumus penilaian: Tabel struktur dan kaidah teks Anekdot


Jumlah skor perolehan Tabel 1 + 2 × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (200)

Skala Penilaian : KI-3

Nilai Keterangan Predikat


86 - 100 Sangat Baik A
72 - 85 Baik B
71 - 56 Cukup C
0 - 55 Kurang E

Format penilaian Keterampilan


Pertemuan kedua dan ketiga

Kisi-kisi : KD 4.6

Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
4.6 Menciptakan 4.6.1 Menentukan 1. Peserta didik Tes 1. Temukanlah sebuah topik atau
kembali teks topik anekdot dapat tertulis tema terkait dengan teks
anekdot menentukan uraian Anekdot!
dengan topik yang dapat
meperhatikan dikembangkan
struktur, dan dalam teks
kebahasaan. Anekdot
4.6.2 Menentukan 2. Peserta didik Tes 2. Buatlah dialog berupa sindirian
sindiran dapat tertulis yang akan dijadikan teks
anekdot menentukan dan anekdot!
membuat
sindiran guna
membuat teks
Anekdot
4.6.3 Menentukan 3. Peserta didik Tes 3. Buatlah dialog berupa humor
unsur humor dapat tertulis yang akan dijadikan teks
menentukan dan produk anekdot!
membuat unsur

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X |9


humor guna 4. Buatlah teks anekdot secara
membuat teks utuh dalam bentuk dialog!
Anekdot
4.6.4 4. Peserta didik Video 5. Buatlah sebuah video teks
Mengembang dapat membuat anekdot dari kerangka teks yang
kan karangan teks Anekdot sudah kalian buat sebelumnya.
dalam bentuk dalam bentuk
video video

Instrument KD 4.6 – Penilaian Produk


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Objek Pengamatan :
Individu/Kelompok :
Nama :
Kelas :

Penilaian Produk
Soal 1: Pertemuan kedua
Temukanlah sebuah topik atau tema terkait dengan teks Anekdot!
Soal 2: Pertemuan kedua
Buatlah dialog berupa sindirian yang akan dijadikan teks anekdot!
Soal 3: Pertemuan kedua
Buatlah dialog berupa humor yang akan dijadikan teks anekdot!
Soal 4: Pertemuan kedua
Buatlah teks anekdot secara utuh dalam bentuk dialog!

Tabel Indikator 1 : Menentukan Topik, Sindiran, dan Humor dalam Teks ANEKDOT

Keterangan Nilai
Topik 10
…………………………………………………………………………………………
Dialog sindiran 20

Dialog Humor 20

Membuat dialog secara utuh 50

Total Nilai 10

Tabel Rubrik : Menentukan Tema Teks Anekdot

Judul Teks ANEKDOT: Nilai


Topik Menjelaskan dengan sangat detail 10
Menjelaskan dengan cukup detail 8
Menjelaskan dengan kurang detail 4
Tidak menjawab 0
Dialog sindiran Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Dialog Humor Menjelaskan dengan sangat detail 20
Menjelaskan dengan cukup detail 10
Menjelaskan dengan kurang detail 5
Tidak menjawab 0
Membuat dialog secara utuh Menjelaskan dengan sangat detail 50
SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 10
Menjelaskan dengan cukup detail 30
Menjelaskan dengan kurang detail 10
Tidak menjawab 0
Total 100

Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)

Soal 2: Pertemuan ketiga - Proyek


Buatlah sebuah video teks anekdot dari kerangka teks yang sudah kalian buat sebelumnya.

Tabel Indikator 2 : pembuatan video Teks ANEKDOT

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Materi : Membuat Video Teks Anekdot
Alokasi waktu : dua minggu
Kelompok : 1.................................................
2.................................................
3.................................................
4.................................................
Kelas :

No Aspek yang Dinilai Skor


1 Perencanaan
a. Persiapan 10
b. Rumusan Judul 5
2 Pelaksanaan
a. Ketepatan judul dengan tema 5
b. Keakuratan Sumber data/informasi 5
c. Ketepatan pengambilan setting video dengan tema 10
d. Kerja sama dalam kelompok 10
e. Keseriusan dalam membuat video 5
f. Penguasaan peralatan membuat video (kamera, tripod, dsb) 10
3 Penyajian Proyek
a. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan produk video 15
b. Durasi video 5
c. Editing video 20

Tabel Rubrik : pembuatan video Teks ANEKDOT

Judul Teks ANEKDOT: Nilai


Perencanaan: Persiapan Melakukan persiapan dengan sangat detail 10
Melakukan persiapan dengan cukup detail 8
Melakukan persiapan dengan kurang detail 4
Tidak melakukan persiapan 0
Perencanaan: Rumusan Judul Menjelaskan rumusan judul dengan sangat detail 5
Menjelaskan rumusan judul dengan cukup detail 4
Menjelaskan rumusan judul dengan kurang detail 2
Tidak menjawab 0
Pelaksanaan: Ketepatan judul Mengaitkan ketepatan judul dan tema dengan sangat 5
dengan tema detail
Mengaitkan ketepatan judul dan tema dengan cukup 4
detail
Mengaitkan ketepatan judul dan tema dengan kurang 2
detail
Tidak menjawab 0

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 11


Pelaksanaan: Keakuratan Sumber Menjelaskan dengan sangat detail 5
data/informasi Menjelaskan dengan cukup detail 4
Menjelaskan dengan kurang detail 2
Tidak menjawab 0
Pelaksanaan: Ketepatan Menjelaskan dengan sangat detail 10
pengambilan setting video dengan Menjelaskan dengan cukup detail 8
tema Menjelaskan dengan kurang detail 4
Tidak menjawab 0
Pelaksanaan: Kerja sama dalam Menjelaskan dengan sangat detail 10
kelompok Menjelaskan dengan cukup detail 8
Menjelaskan dengan kurang detail 4
Tidak menjawab 0
Pelaksanaan: Keseriusan dalam Menjelaskan dengan sangat detail 5
membuat video Menjelaskan dengan cukup detail 4
Menjelaskan dengan kurang detail 2
Tidak menjawab 0
Pelaksanaan: Penguasaan Menjelaskan dengan sangat detail 10
peralatan membuat video (kamera, Menjelaskan dengan cukup detail 8
tripod, dsb) Menjelaskan dengan kurang detail 4
Tidak menjawab 0
Penyajian Proyek: Ketepatan Sangat tepat waktu dalam menyelesaikan video 15
waktu dalam menyelesaikan Terlambat 1-2 hari dalam menyelesaikan video 10
produk video Terlambat 3- hari dalam menyelesaikan video 6
Tidak mengumpulkan 0
Penyajian Proyek: Durasi video Durasi 5-10 menit 5
Durasi kurang dari 5 menit 4
Durasi kurang dari 3 menit 2
Tidak mengumpulkan 0
Penyajian Proyek: Editing video Penggabungan video dan musik sangat detail 50
Penggabungan video dan musik cukup detail 30
Penggabungan video dan musik kurang detail 10
Penggabungan video dan musik asal-asalan 0
Total 100

Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)

Skala Penilaian : KI-4


Nilai Keterangan Predikat
87 - 100 Sangat Baik A
71 - 86 Baik B
70 - 56 Cukup C
0 - 55 Kurang D
Contoh
Hasil Pencapaian Peserta Didik (perKD)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : X TKR 1
KD : 3.1 – 4.1

No Nama KI-3 KI-4

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 12


Nilai Nilai

Produk

Proyek
Tugas

UAS
UTS
UH
1 Deny Bagus 80 - - - 80 80 86 83
2 Vegal Firmansyah 80 - - - 80 80 90 85
3 dst

Mengetahui, Surabaya, 18 Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Moch. Gunawan S., MM. Muh. Mei Ludin, S.Pd


NPA. PGRI. 13010500207 NPA. PGRI. 13010500222

LAMPIRAN MEDIA dan KUCI JAWABAN


SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 13
Pertemuan pertama:

Anekdot Hukum Peradilan


1 Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin
dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia
melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan
tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut.

2 Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian garagara jembatan yang
rapuh. Setelah itu, Mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat
Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melapor langsung ke
hakim karena belum ada polisi.

3 Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk
diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakan kesalahan kepada
tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Setelah itu, hakim memanggil si Tukang
Kayu.

4 Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia Hakim, apa
kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim menjawab,
“Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelek dan
rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Oleh karena itu,
kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.” Si Tukang Kayu membela diri,
“Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu
yang jelek.” Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual
Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.”
Lalu, Hakim berkata kepada pengawalnya, “Hai pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya!” Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.

5 Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim, apa kesalahan
hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu. Sang Hakim menjawab,
“Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukang Kayu
sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kuda dan barang
dagangannya dalam pedati.”
Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah
pembantu saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi
kayu yang jelek kepada si Tukang Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai
pengawal bawa si Pembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.

6 Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada
hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si Pembantu yang
menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga
orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang
Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu harus dihukum dan memberi ganti rugi.
Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, “Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan
sita semua uangnya sekarang juga!”

7 Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal apakah hukuman
sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk
melaksanakannya.” Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan
dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. Si Pembantu badannya terlalu
tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak
punya uang untuk disita.” Sang Hakim marah besar, “Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari
pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!” Setelah itu, si Pengawal mencari
pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang.

8 Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, “Wahai, Yang
Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harusdipenjara?” Dengan entengnya sang Hakim
menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!”

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 14


9 Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan
uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut,
”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudah adil?”
Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”

(Diadaptasi dari http://politik.kompasiana.com/2009/11/30/anekdot-peradilan-20551.html)

SMK PGRI 1 SURABAYA Bahasa Indonesia X | 15

Anda mungkin juga menyukai