Anda di halaman 1dari 14

No. Reg.

24112/Ak-8/FKIP-UNSUR/2023

EFEKTIVITAS METODE NATURE LEARNING DALAM


PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK MENINGKATKAN
BERPIKIR KREATIF

ARTIKEL

Diajukan untuk Memenuhi Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Gina Husni Aziz


NPM 8820119012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2023
EFEKTIVITAS METODE NATURE LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK MENINGKATKAN
BERPIKIR KREATIF

Gina Husni Aziz1, Siti Maryam2, dan Aan Hasanah3


Univversitas Suryakancana
gina.husni.x@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Nature Learning dalam


Pembelajaran Menulis Puisi Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif”, dilaksanakan
di SMK Pasundan 1 Cianjur pada tanggal 29 Maret sampai 28 April 2023. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis efektivitas metode nature learning dalam
pembelajaran menulis puisi untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa pada siswa
kelas X SMK Pasundan 1 Cianjur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode eksperimen, desain yang digunakan yaitu pre-experimental dengan
menggunakan model one-group pretest-posttest design. Penelitian ini
menggunakan satu sampel yaitu siswa kelas X-MPLB 1 SMK Pasundan 1 Cianjur
yang berjumlah 37 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu lembar tes pretest-
posttest untuk mengukur kreativitas siswa dalam menulis puisi, dan lembar
observasi untuk mengetahui pelaksaan pembelajaran berlangsung pada saat
menggunakan metode nature learning. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
metode nature learning dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa, hal ini
berdasarkan hasil uji hipotesis wilcoxon terbukti bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kata Kunci: Metode Nature Learning, Pembelajaran Menulis Puisi, Berpikir
Kreatif.
EFEKTIVITAS METODE NATURE LEARNING DALAM MENULIS
PUISI UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF
PADA SISWA SMK

Gina Husni Aziz1, Siti Maryam2, dan Aan Hasanah3


Univversitas Suryakancana
gina.husni.x@gmail.com

ABSTRACT

The research, entitled "Effectiveness of the Nature Learning Method in Learning


Poetry Writing to Improve Creative Thinking", was conducted at SMK Pasundan
1 Cianjur from March 29 to April 28 2023. The purpose of this study was to
analyze the effectiveness of the nature learning method in learning to write poetry
to improve students' creative thinking in class X students of SMK Pasundan 1
Cianjur. The method used in this study is the experimental method, the design
used is pre-experimental using the one-group pretest-posttest design model. This
study used one sample, namely students of class X-MPLB 1 at SMK Pasundan 1
Cianjur, which consisted of 37 students. The instruments used were pretest-
posttest test sheets to measure students' creativity in writing poetry, and
observation sheets to determine the implementation of learning took place when
using the nature learning method. The results of this study indicate that the nature
learning method can improve students' creative thinking, this is based on the
results of the Wilcoxon hypothesis test which proves that the Asymp. Sig. (2-
tailed) 0.000 <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted.
Keywords: Nature Learning Method, Poetry Writing Learning, Creative Thinking.
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari cara guru
mengajar dan belajar, apakah hasil belajar tersebut dapat dirasakan baik oleh
guru maupun siswa. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan belajar ditunjukkan
melalui adanya pergantian terhadap diri siswa itu sendiri. Dalam merencanakan
pembelajaran, guru memperhatikan karakteristik siswa yang bertanggung
jawab. Belajar merupakan salah satu proses peralihan tingkah laku seseorang
atau tingkah laku baru berdasarkan pengalamannya dalam menghadapi
lingkungannya (Slameto, 2015:2). Sejalan dengan Djamarah dan Syaiful
(2014:5), belajar adalah salah satu perubahan prilaku atas pengalaman dan
latihan. Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku baik
itu yang bersangkutan dengan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Bahasa Indonesia termasuk bagian materi pembelajaran yang perlu ada
dalam kurikulum pada jenjang Sekolah Dasar dan Menengah. Menurut
pendapat Susanto (2013:245), sesungguhnya wujud dari pelajaran bahasa
Indonesia adalah supaya siswa bisa menikmati karya sastra serta
menggunakannya untuk meningkatkan kerakter, mengembangkan pemahaman
hidupnya serta mengembangkan wawasan dalam keterampilan berbahasanya.
Tujuan belajar bahasa Indonesia juga untuk melatih menyimak, berbicara,
membaca dan menulis, yang erat kaitannya. Menulis adalah keahlian yang
sangat erat kaitannya dengan kemampuan esensial utama manusia, yaitu
bahasa. Menulis adalah komponen penting dari kemampuan berbahasa yang
harus diajarkan kepada siswa, karena untuk memenuhi kebutuhan menulis
sehari-hari dibutuhkan kemampuan menulis.
Pembelajaran menulis dianggap sulit untuk dilakukan oleh peserta didik,
sebagaimana keterampilan tersebut adalah suatu hal yang patut dipelajari.
Menyimak, membaca, berbicara, dan menulis ialah salah satu keterampilan
berbahasa. Diantara empat keterampilan tersebut, keterampilan menulis
menjadi salah satu keterampilan yang sulit bahkan kurang diminati oleh penutur
asli bahasa. Hal itu terjadi karena menulis adalah salah satu keterampilan
berbahasa yang sifatnya aktif dan kompleks (Nurgiyantoro, 2015).
Keterampilan abad ke-21 adalah kemampuan yang ditujukan untuk membantu
siswa agar dapat hidup di abad ke-21. Siswa harus mampu memahami ilmu
pengetahuan, berpikir kritis dan kreatif, berkomunikasi atau berkolaborasi
secara efektif, dan memiliki kemampuan metakognitif. Ilmu pengetahuan, seni,
teknologi, dan kesejahteraan bangsa secara umum diharapkan mendapat
manfaat dari berpikir kreatif.
Berpikir kreatif dalam pembelajaran menulis merupakan berpikir
tentang pemecahan masalah secara terstruktur dan meningkatkan ide-idenya.
Pembelajaran menulis mengupayakan siswa untuk meningkatkan pengetahuan,
meningkatkan rasa ingin tahu, dan melihat data atau fakta baru dari perspektif
yang berbeda. Semi (dalam Hawa Masnuatul, 2019:355) menyatakan bahwa
menulis adalah proses kreatif yang mengubah ide atau gagasan menjadi
sebuah simbol tertulis. Tidak hanya itu, keterampilan menulis juga menuntut
siswa untuk berpikir kreatif supaya tulisan yang dihasilkan lebih bermutu dan
berkualitas. Serta ide atau gagasan yang dihasilkan oleh siswa memberikan nilai
originalitas yang tinggi pada tulisan yang dihasilkan.
Pada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka Fase E (umumnya
untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) yakni salah satu peserta didik
mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dalam bentuk teks informasional dan/atau
fiksi. Sesuai dengan capaian pembelajaran tersebut, maka materi yang diajarkan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah salah satunya yaitu puisi.
Puisi adalah karya tulis berupa ungkapan isi hati tentang berbagai hal
yang setiap barisnya memiliki irama, rima, larik, dan ritme. Puisi juga
didefinisikan sebagai runtutan bahasa yang bentuknya dipilih dengan cermat
serta di adaptasi sedemikian rupa sehingga orang menjadi sadar akan
pengalaman hidup dan menimbulkan reaksi khusus dengan menyampaikan
bunyi, ritme, dan makna khusus. Menurut Kosasih (2012:97) puisi diartikan
sebagai bentuk karya tulis yang menggunakan kata-kata yang indah dan
bermakna. Hudson (dalam Aminudin, 2015:134), mengemukakan bahwa puisi
adalah wujud sastra yang diberikan melalui rangkaian kata untuk menciptakan
khayalan atau fantasi. Adapun menurut Sumardi (dalam Supriyanto, 2020:3)
diartikan sebagai sebuah karya sastra dengan bahasa yang dipadukan, diringkas,
serta diberinya irama melalui bunyi yang padu serta kata-kata bermakna kiasan
(imajinasi).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas X SMK Pasundan 1 Cianjur pada tanggal 24 Januari 2022,
menyatakan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Pasundan 1
Cianjur masih rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang tertarik untuk dalam
pembelajaran menulis puisi. Mereka kurang berminat dan merasa kesulitan
dalam menulis puisi. Siswa merasa kesulitan dalam menentukan tema. Selain
itu penerapan metode dalam pengajaran menulis puisi termasuk bagian dari
aspek pemicu rendahnya kemampuan menulis puisi terhadap siswa.
Masih terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran menulis puisi
untuk tingkat SMK. Kelemahan siswa dalam menulis puisi dikarenakan siswa
belum mampu menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas dalam menulis puisi,
kurang termotivasi dengan media yang diberikan oleh guru. Kurangnya minat
dan motivasi tersebut berasal dari pembelajaran guru yang selalu menerapkan
pola pembelajaran konvensional untuk mendorong atau memotivasi siswa
dalam menulis puisi. Karena hanya mengajar dengan menggunakan metode
ceramah, guru tidak mampu memilih metode yang tepat untuk pembelajaran,
sehingga membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi sangat monoton
bagi siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengajukan solusi
berupa penerapan metode nature learning dalam pengajaran menulis puisi.
Metode nature leraning adalah metode pembelajaran yang menggunakan
lingkungan alam sebagai alat atau media. Dengan metode ini siswa tidak bosan
menulis puisi, karena siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar
kelas seperti halaman atau taman sekolah dan lingkungan sekolah lainnya.
Metode nature learning baik untuk pembelajaran puisi karena merupakan cara
mudah untuk belajar menemukan ide dan tidak pernah bosan belajar.
Menurut Septiana Dwi Lestari (dalam Azis, 2020: 186) mengemukakan
bahwa strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sebagai
media atau perangkat disebut teknik pembelajaran berbasis alam atau nature
learning. Serta mengikutsertakan siswa secara langsung dan efektif dengan
alam untuk menumbuhkan semangat mengarang atau menulis dan
memberdayakan imajinasi dan performa yang terekam dalam menulis puisi.
Seperti yang dikatakan oleh Sagala (2012:180), pembelajaran alam atau
nature learning merupakan metode pendidikan yang menumbuhkan imajinasi
siswa dengan memanfaatkan lingkungan alam. Siswa didorong untuk belajar di
luar kelas dalam pendekatan ini. Salah satunya pembelajaran menulis puisi
dapat diajarkan di halaman sekolah atau di taman sekolah. Tujuan pembelajaran
di luar kelas adalah untuk meningkatkan semangat siswa dan mempermudah
mereka dalam mengungkapkan ide-ide kreatifnya.
Menurut Suyatno (dalam Masnuatul Hawa 2020:357) proses
pembelajaran menulis puisi melalui alam terhindar dari kondisi kelas yang
menegangkan dan membosankan. Siswa harus fokus pada objek yang mereka
ketahui. Kelebihan metode nature learning bagi siswa adalah kognisi emosi
positif, karena alam memiliki hubungan emosional dengan anak, memberikan
kognisi intelektual yang kuat dan bersifat non verbal. 
Dapat disimpulkan bahwa metode nature learning adalah metode yang
menggunakan media alam sekitar. Dengan metode nature learning siswa dapat
belajar langsung di luar kelas dan melihat alam sekitar untuk menumbuhkan
rasa semangat siswa dalam belajar. Hal ini di perkuat dengan penelitian
Masnuatul Hawa (2019), temuan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui
metode nature learning dalam menulis puisi siswa dapat meningkatkan
kreativitas siswa.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan bagian dari metode penelitian kuantitatif.
Alasan menggunakan metode eksperimen karena bersifat percobaan untuk
melihat suatu hasil atau perbedaan. Peneliti bertujuan untuk melihat suatu hasil
atau perbedaan sebelum dan sesudah dalam pembelajaran menulis puisi
melalui metode nature learning. Pre-Experimental Design adalah desain
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Arikunto (2010:
123) Istilah “Quasi-Experimen” atau eksperimen semu sering digunakan untuk
menggambarkan Design Pre-Experimental. One Shot Case Study, One Group
Pretest-Posttest Design, dan Statik Group Comparison merupakan bagian dari
tiga jenis Design Pre-Experimental. Model One-Group Pretest-Posttest Design
digunakan dalam Design Pre-Experimental penelitian ini. Sehingga pada
penelitian ini menggunakan satu sampel untuk tes awal dan tes akhir. Sebelum
menggunakan metode nature learning dilakukan tes awal. Setelah mendapat
perlakuan melalui penggunaan metode nature learning, melakukan tes akhir.
Selain itu, dibandingkan perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah tes.
Sugiyono (2017:215) mengemukakan bahwa populasi merupakan
wilayah yang digeneralisasikan dari objek atau subjek dengan kualitas dan ciri
tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK
Pasundan 1 Cianjur Tahun Ajaran 2022–2023. Jumlah kelas X di SMK
Pasundan 1 Cianjur sebanyak 11 kelas, dengan jumlah siswa sebanyak 437
orang. Salah satu bagian dari populasi yaitu sampel. Hal ini sesuai dengan
penjelasan Yusuf (2014) bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang
dipilih untuk perwakilan dari populasi tersebut. Siswa kelas X MPLB 1 SMK
Pasundan 1 Cianjur yang berjumlah 37 siswa menjadi sampel penelitian ini.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes. Seperti yang
dinyatakan oleh Arikunto (2017:253), seperangkat pertanyaan atau latihan
untuk menilai kemampuan, pengetahuan, intelegensi, dan keterampilan
seseorang dikenal dengan istilah tes. Sementara itu, Sudaryono (2017: 253), tes
terdiri dari sejumlah pertanyaan yang harus dikerjakan, dijawab, dan
ditanggapi oleh siswa. Dalam penelitian ini, peserta didik menyelesaikan tugas
menulis puisi pada lembar tes sebelum dan sesudah menerima perlakuan
metode nature learning. Sehingga dapat dilihat seberapa baik siswa
melakukannya pada tes awal dan tes akhir dalam menulis puisi. Selain itu
instrumen pada penelitia ini terdapat observasi. Penelitian ini menggunakan
observasi untuk melihat bagaimana pelaksanaan siswa dengan metode nature
learning dalam pembelajaran menulis puisi. dilakukan ketika siswa belajar
menulis puisi setelah mendapat perlakuan, yaitu melalui metode nature
learning.
Analisis data dalam penelitian ini yaitu mengolah hasil nilai tes. Nilai
yang diperoleh siswa pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) digunakan
dalam pengolahan data untuk mendeskripsikan apakah metode nature learning
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran
menulis puisi. Selanjutnya pada mengolah data observasi, dalam penelitian ini
observasi dilakukan secara langsung selama pelaksanaan pembelajaran
berlangsung. Pengamatan yang dilakukan yaitu aktivitas dan keefektifan siswa
terhadap pembelajaran menulis puisi melalui metode nature learning. Analisis
data dalam penelitian ini terdapat uji normalitas data, yang digunakan untuk
mengetahui apakah suatu sampel data atau variabel tertentu berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian mengenai metode nature leraning dalam pembelajaran
menulis puisi untuk meningkatkan berpikir kreatif pada siswa kelas X yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret – 28 April 2023 di SMK Pasundan 1
Cianjur. Sampel yang diambil yaitu kelas X-MPLB 1 yang berjumlah 37 orang
siswa. Pada bagian ini akan mendeskripsikan persiapan, pelaksanaan, dan hasil
pembelajaran menulis puisi melalui metode nature learning. Untuk lebih
jelasnya, data penelitian akan dideskripsikan sebagai berikut.
1. Deskripsi Data Persiapan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran perlu dipersiapkan dengan matang
dan terencana, agar terlaksana dengan baik. Maka dari itu guru harus
mempersiapkan perangkat ajar yaitu Modul Ajar. Modul Ajar adalah jenis alat
pengajaran yang dirancang secara lengkap dan metodis untuk menjadi panduan
bagi guru dan petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Modul Ajar tersebut ialah implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) yang dibuat atau dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan
dilengkapi dengan tahapan pembelajaran, rencana evaluasi dan perangkat yang
diharapkan dapat melakukan pembelajaran yang lebih terkoordinasi.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi melalui
Metode Nature Learning
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan mengacu pada Capaian
Pembelajaran (CP) dan Modul Ajar yang telah disusun sebelumnya.
Pelaksanaan dilaksakan dengan tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan demikian, pelaksanaan
pembelajaran yang disajikan sesuai Modul Ajar yaitu dengan metode nature
learning dalam pembelajaran menulis puisi.
Dalam penelitian ini juga observasi dilakukan pada saat pelaksanaan
pembelajaran menulis puisi dengan metode nature learning. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui prilaku peserta didik, serta proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung. Pengisian lembar observasi ini diisi oleh observer yaitu seorang
mahasiswa. Data hasil observasi yang diambil dari sampel kelas X-MPLB 1
SMK Pasundan 1 Cianjur yang berjumlah 37 orang siswa, memberikan respon
yang sangat baik terhadap pembelajaran menulis puisi dengan metode nature
learning. Hal ini dapat dilihat pada kedisiplinan, keaktifan siswa, aktivitas
siswa, dan penugasan siswa dengan hasil yang sangat baik. Dengan begitu
penelitian ini memberikan dampak yang sangat positif terhadap pembelajaran
menulis puisi, dan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
Adapun hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Hasil Lembar Observasi

No Hal Yang Diamati Siswa Skor


.
1 2 3 4

1 Siswa mengikuti pembelajaran dengan tepat √


waktu.

2 Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib. √

3 Siswa dapat mengungkapkan ide dalam merespon √


pertanyaan dari guru

4 Siswa aktif bertanya mengenai materi √


pembelajaran.

5 Siswa mengemukan pendapat mengenai materi √


yang diajarkan.

6 Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan √


antusias terhadap metode yang digunakan oleh
guru.

7 Siswa memperhatikan guru pada saat √


pembelajaran berlangsung.

8 Siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguh- √


sungguh.

9 Siswa mngerjakan tugas sesuai arahan dari guru. √

10 Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. √

3. Deskripsi Hasil Menulis Puisi Siswa melalui Metode Nature Learning


Metode nature learning dalam pembelajaran menulis puisi, digunakan
untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa yang
dilakukan dengan tes sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan
menggunakan metode nature learning. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 2 Nilai Tes Awal (Pretest) dan Tes Akhir (Posttest)
Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK
No Kode Siwa Tes Awal (Pretest) Tes Akhir (Posttest)
1 X-MPLB 1-01 80 90
2 X-MPLB 1-02 75 95
3 X-MPLB 1-03 65 90
4 X-MPLB 1-04 70 90
5 X-MPLB 1-05 80 95
6 X-MPLB 1-06 75 90
7 X-MPLB 1-07 50 95
8 X-MPLB 1-08 75 95
9 X-MPLB 1-09 80 95
10 X-MPLB 1-10 85 90
11 X-MPLB 1-11 75 90
12 X-MPLB 1-12 55 95
13 X-MPLB 1-13 80 90
14 X-MPLB 1-14 65 90
15 X-MPLB 1-15 60 85
16 X-MPLB 1-16 70 95
17 X-MPLB 1-17 75 90
18 X-MPLB 1-18 65 90
19 X-MPLB 1-19 70 95
20 X-MPLB 1-20 70 90
21 X-MPLB 1-21 75 90
22 X-MPLB 1-22 70 95
23 X-MPLB 1-23 70 95
24 X-MPLB 1-24 60 85
25 X-MPLB 1-25 65 90
26 X-MPLB 1-26 75 85
27 X-MPLB 1-27 80 85
28 X-MPLB 1-28 80 90
29 X-MPLB 1-29 80 95
30 X-MPLB 1-30 75 95
31 X-MPLB 1-31 75 85
32 X-MPLB 1-32 65 85
33 X-MPLB 1-33 60 70
34 X-MPLB 1-34 65 85
35 X-MPLB 1-35 70 95
36 X MPLB 1-36 70 85
37 X-MPLB 1-37 85 95
Jumlah 2640 3340
Rata-rata 71 90
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pelaksanaan pretest memperoleh nilai
rata-rata 71 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata
tersebut menujukkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa masih rendah
serta tidak memperhatikan dengan unsur-unsur pembangun puisi.
Berbeda dengan hasil posttest, nilai siswa mengalami peningkatan
setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode nature learning.
Nilai
posttest memiliki rata-rata 90, dengan nilai tertinggi 95 dan terendah 70.
Sehingga selisih rata-rata antara pretest dan posttest adalah 19. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan. Dengan begitu metode nature learning
dalam pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Adapun uji normalitas data pretest dan posttest dapat di lihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 3 Uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .160 37 .001 .648 37 .001
Posttest .236 37 .000 .766 37 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji normalitas data pretest menghasilkan nilai 0,001 seperti yang
ditunjukkan pada tabel 3, apabila dilihat dari aturan signifikasi < 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. Jika hasil pretest 0,001 < 0,05, maka tes
tersebut tidak berdistribusi normal. Dan nilai posttest, menghasilkan nilai 0,000
yang artinya < 0,05 sehingga tidak berdistribusi normal. pretest dan posttest jelas
tidak berdistribusi normal, sehingga Ho ditolak dan dilakukan Uji Wilcoxon.
Berikut adalah tabel uji Wilcoxon.
Tabel 4 Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest - Pretest Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 37b 19.00 703.00
Ties 0c
Total 37
Nilai Negative Ranks antara pretest dan posttest adalah 0 seperti yang
ditunjukkan pada tabel 4 nilai 0 menunjukkan bahwa nilai N, Mean Rank, dan
Sum of Rank tidak berbeda dengan nilai pretest maupun nilai posttest. Pada
Positive Ranks antara pretest dan posttest yaitu dari 37 data positif (N), artinya
37 orang siswa tersebut mengalami peningkatan hasil belajar dari pretest dan
posttest. Pada Mean Rank terdapat peningkatan sebesar 19,00, dan jumlah Sum
of Ranks sebesar 703,00. Ties merupakan nilai pretest dan posttest. Dapat
dilihat nilai ties yaitu 0, yang artinya dari 37 orang siswa tidak terdapat nilai
yang sama antara pretest dan posttest.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis Wilcoxon. Dapat dilihat pada tabel
dibawah ini sebagai berikut.
Tabel 5 Uji Hipotesis Wilcoxon

Test Statisticsa
Posttest - Pretest
Z -5.329b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Dari hasil uji hipotesis Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode nature learning dapat meningkatkan berpikir kreatif dalam
pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X SMK Pasundan 1 Cainjur. Nilai
Asymp. Sig (2-tailed) 0.000 < 0.05, Ha diterima dan Ho ditolak.
Kesimpulannya adalah bahwa dalam pembelajaran menulis puisi, metode
nature learning dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa.

KESIMPULAN
Hasil dari pembelajaran menulis puisi melalui metode nature learning
pada siswa kelas X-MPLB 1 yang dilaksanakan di SMK Pasundan 1 Cianjur,
menunjukkan hasil yang signifikan dari pembelajaran menulis puisi antara
pretest dan posttest. Pada hasil pretest mendapat nilai rata-rata sebesar 71,
dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Sedangkan tes akhir (posttest)
mendapat nilai rata-rata sebesar 90, dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah
70. Hal ini terdapat adanya peningkatan antara tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest) dengan selisih yaitu 19. Selain itu menunjukkan bahwa pembelajaran
menulis puisi setelah diberikan perlakuan melalui metode nature learning,
mengalami peningkatan. Adapun pada hasil pengolahan data pada Uji
Wilcoxon terdapat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya, melalui metode nature learning dapat meningkatkan
berpikir kreatif dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X SMK
Pasundan 1 Cainjur.

UCAPAN TERIMA KASIH


Artikel ini merupakan intisari dari skripsi yang berjudul “Metode
Nature Learning dalam Pembelajaran Menulis Puisi Untuk Meningkatkan
Berpikir Kreatif Pada Siswa Kelas X Smk Pasundan 1 Cianjur” pada program
sarjana Universitas Suryakancana Cianjur. Maka dari itu, rasa terima kasih dan
bangga disampaikan kepada para pembimbing: 1) Dr Hj. Siti Maryam, M.Pd.
2) Dr. Aan Hasanah, M.Pd. yang telah membimbing peneliti dengan penuh
semangat, rasa hati yang tulus, dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan
penelitian ini. Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada rekan-
rekan sejawat seperjuangan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang tidak dapat disampaikan satu persatu. Semoga dengan adanya
tulisan ini dapat bermanfaat, dan menjadi bahan referensi untuk pengembangan
media ajar yang akan datang.
Diharapkan penelitian ini menjadi penambah wawasan serta inspirasi
dalam membuat pembelajaran menjadi menarik dan baik di bidang pendidikan.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini belum sepenuhnya sempurna.
Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan bagi peneliti selanjutnya dengan
mengkaji lebih dalam mengenai penggunaan metode nature learning dalam
pembelajaran menulis puisi

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (2015). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Arikunto, S. (2017). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian
Program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azis, A. (2020). Peqguruang: Conference Series. 2(September).
Djamarah, dkk. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hawa, H. (2019). Efektivitas Metode Nature Learning dalam Pembelajaran
Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro
Tahun Ajaran 2019/2020 Masnuatul. Jurnal Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5(2005), 1109–1115.
Kosasih. (2012). Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Nurgiyantoro, Burhan. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan 1X.Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian (I). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:
CV Alfabeta.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Supriyanto. (2020). Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari dalam Kelas. Yogyakarta:
Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai