Abstract
Problems found in this study are low of writing description skill because learning dominated by using
speech method. This research aims to know the significant difference of 5 th Grade students writing
description skill between students group learn through think talk write learning model and students
group learn through conventional learning model in 3st Cluster Primary School in Tejakula District
Buleleng Regency Academic Year 2016/2017. This type of research is a quasi experimental research.
The population of this research is all 5th Grade of 3th Tejakula Cluster Primary School in District
Buleleng Regency Academic which amounted to 171 students. The sample of this research is 5 th
Grade of Tejakula 3th primary school amount to 29 students and 5th Grade of Tejakula 6th primary
school amount to 30 students. Writing description skill data were collected with wrote test instruments.
Collected data analyzed by using descriptive and inferential statistical analysis (t-test). Based on the
result of analyzed data, it is found that tcount (12,46)> ttab (2.00), and the average ( X ) count, it is
known that X experiments (86.3) > X control (58,87), so can be concluded think talk write learning
model influence on learning writing description skill student 5th Grade students of 3st Cluster Primary
School in Tejakula District Buleleng Academic Year 2016/2017. This research suggest (1) student
more active in learning, (2) teacher use think talk write learning model to improve student writing
description skill (3) other researcher to pay attention for time and cost of research.
dibelajarkan pada kelas IV, V, dan VI. Solusi yang bisa diterapkan untuk
Dalam pembelajaran menulis lanjutan, mengoptimalkan pembelajaran
siswa membuat tulisan berdasarkan keterampilan menulis deskripsi adalah
perasaan, pengalaman atau pengamatan. menerapkan model pembelajaran think
Salah satu contohnya, menulis laporan talk write. Model pembelajaran ini
pengamatan atau kunjungan. Laporan dikatakan sangat sesuai dengan
pengamatan atau kunjungan ini pembelajaran bahasa Indonesia
dibelajarkan di kelas V. Dalam laporan khususnya pembelajaran menulis. Sesuai
pengamatan atau kunjungan, siswa yang diungkapkan Shoimin (2014:212)
membuat tulisan yang bertujuan untuk bahwa, “think talk write merupakan suatu
menggambarkan suatu peristiwa, tempat, model pembelajaran untuk melatih
atau benda. keterampilan peserta didik dalam
Kenyataan di lapangan, menulis”. Model pembelajaran think talk
pembelajaran menulis masih menyisakan write mendorong siswa untuk berpikir,
masalah yang serius. Rendahnya berbicara, dan kemudian menulis
kemampuan menulis siswa menjadi salah berkenaan dengan suatu topik.
satu alasannya. Siswa belum mampu Kemampuan berpikir dan berbicara siswa
menulis secara mandiri. Siswa merasa diyakini dapat dilatih dengan model ini
kesulitan untuk mengungkapkan idenya yang kemudian diungkapkan melalui
ke dalam tulisan. Siswa juga cepat tulisan.
merasa bosan dalam belajar menulis. Huda (2013:218) mengungkapkan,
Berdasarkan hasil observasi dan Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi
wawancara dengan guru-guru di SD yang memfasilitasi latihan berbahasa
Gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten secara lisan dan menulis bahasa tersebut
Buleleng, terdapat beberapa kendala yang dengan lancar. Strategi yang
dihadapi oleh siswa dalam menulis diperkenalkan pertama kali oleh Huinker
deskripsi. Kendala-kendala yang dihadapi dan Laughlin (1996:82) ini didasarkan
antara lain. pada pemahaman bahwa belajar adalah
1) Siswa sulit menuangkan sebuah perilaku sosial. Strategi TTW
imajinasinya ke dalam tulisan yang mendorong siswa untuk berpikir,
dibuat. berbicara, dan kemudian menuliskan
2) Tidak memperhatikan tanda baca suatu topik tertentu. Strategi ini digunakan
3) Tidak bisa mengembangkan jenis- untuk mengembangkan tulisan dengan
jenis konjungsi. lancar dan melatih bahasa sebelum
4) Tidak bisa mengembangkan dituliskan. Strategi TTW
berbagai jenis kosa kata memperkenankan siswa untuk
5) Sulit untuk mengaitkan kalimat mempengaruhi dan manipulasi ide-ide
utama dengan kalimat pendukung. sebelum menuangkannya dalam bentuk
Kendala-kendala yang dialami siswa tulisan. Ia juga membantu siswa dalam
dalam menulis dikarenakan guru belum mengumpulkan dan mengembangkan ide-
menemukan pendekatan, teknik atau ide melalui percakapan terstruktur.
metode yang efektif untuk pembelajaran Berdasarkan pemaparan
menulis deskripsi. “Sampai saat ini masih di atas maka rumusan masalah dalam
banyak para guru mengajarkan menulis penelitian ini adalah sebagai berikut:
dengan menggunakan pendekatan apakah terdapat perbedaan keterampilan
gramatis sebagai pendekatan utamanya” menulis deskripsi siswa kelas V yang
(Abidin, 2012:191). Pendekatan gramatis signifikan di SD Gugus III Kecamatan
yang dimaksud adalah terlalu banyak Tejakula Kabupaten Buleleng antara
penekanan tata bahasa dalam menulis. kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
Penggunaan pendekatan ini sebagai model pembelajaran think talk write dan
pendekatan utama, menyebabkan siswa kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
enggan menulis, sebab ia terlebih dahulu model pembelajaran konvensional tahun
harus banyak belajar tentang tata bahasa. pelajaran 2016/2017.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)
Tujuan penelitian ini adalah untuk ini terdiri dari delapan sekolah, sehingga
mengetahui perbedaan keterampilan terdapat delapan kelas dengan jumlah
menulis deskripsi siswa kelas V yang seluruh siswanya sebanyak 171 siswa.
signifikan di SD Gugus III Kecamatan Dalam pemilihan sampel untuk
Tejakula Kabupaten Buleleng antara kelompok kontrol dan kelompok
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui eksperimen, digunakan teknik group
model pembelajaran think talk write dan random sampling. “Teknik group random
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui sampling merupakan suatu cara
model pembelajaran konvensional tahun pengambilan sampel secara acak, dimana
pelajaran 2016/2017. sampel diambil berdasarkan kelas bukan
individu, setiap anggota populasi atau
METODE bagian dari populasi tersebut mempunyai
Tempat pelaksanaan penelitian ini kesempatan yang sama untuk dipilih
adalah di SD Gugus III Kecamatan sebagai sampel” (Soewarno dalam
Tejakula. Kegiatan penelitian ini Agung, 2014:164). Teknik group random
dilaksanakan pada semester II, tahun sampling ini dilakukan dengan cara
pelajaran 2016/2017 pada tanggal 16 undian. Delapan SD yang ada di Gugus III
Februari - 19 Mei 2017. Jenis penelitian Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng
yang dilakukan adalah penelitian yang telah dinyatakan setara dan diundi
eksperimen. Penelitian eksperimen untuk diambil dua kelas yang akan
merupakan penelitian yang bertujuan dijadikan sampel penelitian.
untuk menguji keefektifan suatu Kedua SD tersebut diundi kembali
teori/konsep/model dengan cara untuk menentukan kelas eksperimen dan
menerapkan (treatment) pada satu kelas kontrol. Hasil dari pengundian
kelompok subjek penelitian dengan tersebut yaitu SD Negeri 6 Tejakula
menggunakan kelompok pembanding sebagai kelompok eksperimen dan SD
yang biasa disebut kelompok kontrol Negeri 3 Tejakula sebagai kelompok
(Agung, 2011). Dalam penelitian ini unit kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
eksperimennya berupa kelas, sehingga perlakuan pembelajaran dengan model
penelitian yang digunakan adalah pembelajaran think talk write dan
penelitian eksperimen semu (Quasi kelompok kontrol diberikan perlakuan
Eksperiment). Dalam penelitian ini subyek pembelajaran dengan model
penelitian diberikan perlakuan dengan di pembelajaran konvensional.
terapkannya pembelajaran dengan model Salah satu faktor yang
pembelajaran think talk write dan model mempengaruhi hasil penelitian adalah
pembelajaran konvensional terhadap validitas internal. Menurut Setyosari
keterampilan menulis deskripsi. (2015) “validitas internal bersumber dari
Rancangan penelitian yang pelaksanaan penelitian itu sendiri yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Non berkaitan dengan perlakuan yang
Equivalent Post-test Only Control Group diberikan apakah perlakuan yang
Design. Rancangan penelitiannya dapat diberikan benar-benar menyebabkan hasil
disajikan sebagai berikut: yang diobservasi dalam penelitian”.
Eksperimen X1 O1 Validitas internal dalam penelitian ini yaitu,
Kontrol X2 O2 sejarah, kematangan, pemberian pretest ,
Gambar 1. post-test only control group regresi statistik, mortalitas, dan seleksi
design kelompok.
(Agung, 2014:53) Selain faktor internal, ada faktor lain
Menurut Koyan (2012:30) Populasi yang bersifat eksternal yang memiliki
adalah himpunan dari unsur-unsur yang pengaruh pada hasil penelitiannya yaitu
sejenis. Populasi dalam penelitian ini validitas eksternal. Menurut Setyosari
adalah seluruh siswa kelas V di Gugus III (2015:192) menyatakan “validitas
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng eksternal merujuk pada generalisasi dan
pada tahun pelajaran 2016/2017. Gugus berkenaan dengan seberapa jauh kita
dapat mengeneralisasi hasil penelitian di
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)
luar latar penelitian”. Beberapa ancaman tes yang diberikan kepada tester dalam
yang berkaitan dengan validitas eksternal bentuk pertanyaan dan dijawab dengan
ini meliputi: interaksi antara perlakuan dan cara tertulis” (Sudijono, 2011:75).Tes
orang, interaksi antara perlakuan dan adalah alat atau prosedur yang digunakan
latar, dan interaksi antara perlakuan dan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
waktu. dalam suasana, dengan cara dan aturan-
Adapun cara untuk mengontrol aturan yang sudah ditentukan. Dalam
validitas eksternal yaitu (1) kesahihan penelitian ini digunakan tes uraian
populasi dan (2) kesahihan ekologi. berjumlah 1 butir soal. Soal tersebut
Dalam penelitian ini, populasi dikontrol terlebih dahulu akan diujicobakan. Hal ini
dengan cara memilih sampel sesuai dimaksudkan untuk memperoleh
dengan karakteristik populasi, yaitu gambaran mengenai kelayakan tes
melakukan randomisasi pada saat tersebut dipergunakan sebagai instrumen
menentukan kelompok yang dikenai penelitian. Hasil uji coba dianalisis untuk
pengambilan atau penelitian. Untuk mengetahui tingkat validitas.
kesahihan ekologi dikontrol dengan cara: Teknik analisis data dalam
(1) tidak memberitahukan kepada siswa penelitian ini menggunakan statistik
bahwa mereka sedang menjadi subjek deskriptif dan statistik inferensial. Teknik
penelitian, (2) penelitian mengikuti jadwal analisis deskriptif yang digunakan adalah
pembelajaran yang berlaku di sekolah, (3) rata-rata (M), median (Md), modus (Mo),
pembelajaran dilakukan oleh guru, (4) standar deviasi (SD) dan varians (s2). Uji
pemantauan terhadap pelaksanaan prasyarat juga sangat penting untuk
pengambilan data oleh peneliti tidak mengetahui apakah analisis data untuk
dilakukan secara terang-terangan, pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau
melainkan secara samar melalui tidak. Uji prasyarat analisis meliputi uji
pengamatan, observasi dan diskusi normalitas sebaran data dan uji
dengan anak dan guru diluar jam homogenitas varians. Karena n1 = n2 dan
pelajaran. hasil perhitungan varians menyatakan
Data yang dikumpulkan dalam homogen, maka dalam pengujian
penelitian ini adalah data keterampilan hipotesis digunakan rumus separated
menulis deskripsi siswa kelas V di varians, dengan db = n1 + n2 – 2 dan
kelompok eksperimen dan kelompok kriteria H0 ditolak jika thit < ttab dan H1
kontrol dengan menggunakan tes. Metode diterima jika thit > ttab.
tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cara memperoleh data berbentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu tugas yang dilakukan atau Hasil
dikerjakan oleh seseorang atau kelompok Analisis deskriptif dilakukan untuk
yang dites (testee) dan menghasilkan mengetahui tinggi rendahnya kualitas dari
suatu data berupa skor (interval). Tes keterampilan menulis deskripsi siswa, baik
dilakukan pada akhir pembelajaran yang yang diajar dengan menggunakan model
bertujuan untuk mengukur kemampuan pembelajaran think talk write maupun
siswa. yang dibelajarkan dengan model
Tes yang digunakan untuk pembelajaran konvensional. Rekapitulasi
mengumpulkan data tentang hasil belajar perhitungan skor keterampilan menulis
adalah tes tertulis. Tes tertulis merupakan deskripsi siswa tersedia pada Tabel 1.
Varians 73,10 62
Standar Deviasi 8,55 7,87
Skor minimum 65 45
Skor maksimum 100 80
Rentangan 35 35
Bedasarkan tabel di atas dapat (M) = 58,87, median (Md) = 56,74 modus
dideskripsikan mean (M), median (Md), (Mo) = 54,5, varians (s2) = 62, dan
modus (Mo), varians, dan standar deviasi standar deIIIasi (s) = 7,87. Data hasil
(s) dari data keterampilan menulis belajar kelompok kontrol dapat disajikan
deskripsi kelompok eksperimen, yaitu: ke dalam grafik data hasil belajar
mean (M) = 86,3, median (Md) = 88,5, kelompok kontrol
modus (Mo) = 91,16, varians (s2) = 73,10, 12
dan standar deviasi (s) = 8,55. Pada 10
kelompok eksperimen diketahui bahwa
Frekuensi
8
modus lebih besar dari median dan
median lebih besar dari mean (Mo > Md > 6
M), sehingga kurva yang terbentuk adalah 4
adalah kurva juling negatif yang artinya 2
skor cenderung tinggi. Kecenderungan
skor ini dapat dibuktikan dengan melihat 0
frekuensi relatif. Rata-rata keterampilan 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80
menulis deskripsi kelompok eksperimen Interval
berada pada interval 83 – 88 dengan
frekuensi absolut 6. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 20% siswa memperoleh Gambar 3. Grafik Data Hasil Belajar
skor di sekitar rata-rata, sebanyak 49,99% Kelompok Kontrol
siswa memperoleh skor di atas rata-rata, Berdasarkan grafik polygon di
dan sebanyak 29,99% siswa memperoleh atas, maka dapat diketahui modus lebih
skor di bawah rata-rata. Grafik data hasil kecil dari median dan median lebih kecil
belajar eksperimen dapat dilihat pada dari mean (Mo < Md < M), sehingga kurva
Gambar 2. di atas adalah kurva juling positif yang
12 artinya skor cenderung tinggi.
Kecenderungan skor ini dapat dibuktikan
10 dengan melihat frekuensi relatif. Rata-rata
8 keterampilan menulis deskripsi kelompok
Frekuensi
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji-t kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
di atas, diperoleh thit sebesar 12,46 model pembelajaran konvensional tahun
sedangkan, ttab dengan db = (30+29) - 2 pelajaran 2016/2017
dan taraf signifikansi 5% adalah 2,00. Hal Pembahasan
ini berarti, thit lebih besar dari ttab (thit > ttab), Berdasarkan deskripsi data hasil
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. penelitian, kelompok siswa yang
Dengan demikian, dapat diinterpretasikan mengikuti pembelajaran dengan model
bahwa terdapat perbedaan keterampilan pembelajaran think talk write memiliki
menulis deskripsi siswa V yang signifikan keterampilan menulis deskripsi yang lebih
di SD gugus III Kecamatan Tejakula tinggi dibandingkan dengan kelompok
Kabupaten Buleleng antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
siswa yang dibelajarkan melalui model dengan model pembelajaran
pembelajaran think talk write dan konvensional. Tinjauan ini didasarkan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)
model pembelajaran think talk write untuk Koyan. I Wayan. 2012. Statistik
meningkatkan keterampilan menulis Pendidikan Teknik Analisis Data
deskripsi siswa serta meningkatkan Kuantitatif. Singaraja: Undiksha
pengelolaan pembelajaran di sekolah Press.
dasar.(4) Peneliti lain yang berminat untuk Murni Lestari, Dewa Ayu. 2014. Pengaruh
mengadakan penelitian lebih lanjut Penerapan Model pembelajaran
tentang model pembelajaran think talk TTW Terhadap Hasil Belajar
write agar memperhatikan kendala- Bahasa. Jurnal Ilmiah PGSD
kendala yang dialami, diantaranya Universitas Pendidikan
masalah waktu pelaksanaan penelitian Ganesha Jurusan PGSD Volume :
dan biaya yang digunakan dalam 2 No : 1 Tahun 2014.
penelitian ini sebagai bahan pertimbangan Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2014:
untuk perbaikan dan penyempurnaan Pembelajaran Keterampilan
penelitian yang akan dilaksanakan. Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
DAFTAR RUJUKAN Santyasa, I Wayan. 2005. Belajar dan
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Pembelajaran. IKIP: Singaraja
Bahasa Berbasis Pendidikan Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian
Karakter. Bandung: PT Refika Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Aditama. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
Agung, A.A. Gede. 2014. Metode Pembelajaran Inovatif dalam
Penelitian Pendidikan. Singaraja: Kurikulum 2013.
Aditya Media Publishing. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Arini, dkk. 2006. Peningkatan Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
Keterampilan Berbahasa Indonesia Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Berbasis Kompetensi. Press
Singaraja: Undiksha. Supriyono. 2011. Developing
Arini, dkk. 2010. Pembelajaran Bahasa Mathematical Learning Device
Indonesia SD. Singaraja: Using Ttw (Think-
Undiksha. TalkWrite) Strategy Assisted By
Candiasa, I Made. 2010. Pengujian Learning Cd To Foster
Instrumen Penelitian Disertai Mathematical Communication.
Aplikasi Iteman dan Bigsteps. Tersedia pada
Singaraja: Unit Penerbitan http://uny.ac.id/932/1/P%20-
Universitas Pendidikan Ganesha. %208.pdf (diakses tanggal 26
Dalman.2016. Keterampilan Menulis. maret 2017).
Jakarta: Rajawali Press. Tri Ariani, Ni Putu. 2013. Pengaruh
Dibia, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Strategi Pembelajaran Think talk
Indonesia. Singaraja: Undiksha. write Terhadap Keterampilan
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Menulis Puisi Siswa Kelas V
Pengajaran dan Pembelajaran. Semester II SD Di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gugus IX. Jurnal Ilmiah PGSD
Jano Ariasa, I Gede. 2015. Pengaruh Universitas Pendidikan
Model TTW Berbantuan Media Ganesha Jurusan PGSD Volume :
Gambar Terhadap Hasil Belajar 1 Tahun 2013.
Bahasa Indonesia Siswa SD Kelas Undang Undang Republik Indonesia
IV. Jurnal Ilmiah PGSD Universitas Nomor 20 Tahun 2003. Tersedia
Pendidikan Ganesha Jurusan pada
PGSD Volume : 3 No : 1 Tahun http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/U
2015. U20-2003-Sisdiknas.pdf. (diakses
Koyan, I Wayan. 2011. Statistik tanggal 3 januari 2017).
Pendidikan Teknik Analisis Data Yeni Sugiarta, Ni Luh Putu. 2014.
Kuantitatif. Singaraja: Pengaruh Model Pembelajaran
Undiksha Press. TTW (Think Talk Write)
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)