Anda di halaman 1dari 11

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK


WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS
DESKRIPSI SISWA KELAS V

Km. Agus Darmawan1, I Kt Dibia2, Luh Pt Putrini Mahadewi3


1,2Jurusan PGSD,3Jurusan TP, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: darmawanagus47@yahoo.com1, dibiaketut@yahoo.com2,


lpp-mahadewi@undiksha.ac.id3
Abstrak
Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah nilai menulis deskripsi yang rendah karena
pembelajaran didominasi oleh metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
keterampilan menulis deskripsi siswa kelas V yang signifikan di SD gugus III Kecamatan Tejakula
Kabupaten Buleleng antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran think talk
write dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran konvensional tahun
pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas V SD gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran
2016/2017 yang berjumlah 171 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 3 Tejakula
yang berjumlah 29 siswa dan kelas V SD Negeri 6 Tejakula yang berjumlah 30 siswa. Data
keterampilan menulis deskripsi siswa dikumpulkan dengan instrumen tes berbentuk uraian. Data yang
dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t).
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa t hit(12,46) > ttab(2,00), dan rata-rata ( X ) hitung,
diketahui bahwa X eksperimen (86,3) > X kontrol (58,87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran think talk write berpengaruh terhadap keterampilan menulis deskripsi siswa kelas
V di gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2016/2017. Saran yang
disampaikan berdasarkan penelitian ini antara lain, (1) siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran, (2)
guru disarankan menggunakan model pembelajaran think talk write untuk meningkatkan keterampilan
menulis deskripsi siswa, (3) peneliti lain agar memperhatikan waktu dan biaya penelitian.

Kata kunci: keterampilan menulis, think talk write

Abstract
Problems found in this study are low of writing description skill because learning dominated by using
speech method. This research aims to know the significant difference of 5 th Grade students writing
description skill between students group learn through think talk write learning model and students
group learn through conventional learning model in 3st Cluster Primary School in Tejakula District
Buleleng Regency Academic Year 2016/2017. This type of research is a quasi experimental research.
The population of this research is all 5th Grade of 3th Tejakula Cluster Primary School in District
Buleleng Regency Academic which amounted to 171 students. The sample of this research is 5 th
Grade of Tejakula 3th primary school amount to 29 students and 5th Grade of Tejakula 6th primary
school amount to 30 students. Writing description skill data were collected with wrote test instruments.
Collected data analyzed by using descriptive and inferential statistical analysis (t-test). Based on the
result of analyzed data, it is found that tcount (12,46)> ttab (2.00), and the average ( X ) count, it is
known that X experiments (86.3) > X control (58,87), so can be concluded think talk write learning
model influence on learning writing description skill student 5th Grade students of 3st Cluster Primary
School in Tejakula District Buleleng Academic Year 2016/2017. This research suggest (1) student
more active in learning, (2) teacher use think talk write learning model to improve student writing
description skill (3) other researcher to pay attention for time and cost of research.

Keywords: writing skill, think talk write


e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

PENDAHULUAN Indonesia merupakan bahasa pemersatu


Proses menemukan sebuah bangsa Indonesia. Mengajarkan identitas
kebenaran ialah disebut dengan bangsa, mampu membuat siswa menjadi
pendidikan. Dikatakan proses pribadi yang berakhlak mulia dan warga
menemukan kebenaran karena negara yang demokratis sesuai dengan
pendidikan mampu mengungkapkan tujuan pendidikan nasional.
sesuatu yang belum diketahui oleh “Bahasa memiliki peran sentral
manusia. Pendidikan yang baik adalah dalam perkembangan intelek, sosial, dan
pendidikan yang memiliki landasan tujuan emosional peserta didik dan merupakan
yang kokoh dan jelas. Mempertajam penunjang keberhasilan dalam
kecerdasan, memperkukuh kemauan, mempelajari semua bidang studi” (Arini
serta memperhalus perasaan, itulah dkk., 2010:9). Bahasa juga merupakan
tujuan pendidikan. Hal ini tercermin dalam alat interaksi dalam pendidikan.
tujuan pendidikan nasional pada pasal 3 Pembelajaran bahasa merupakan
ayat 1 UU No. 20 tahun 2003 yaitu, kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi
mengembangkan dan membentuk watak dan belajar bahasa. Merupakan sebuah
manusia serta peradaban bangsa yang modal besar untuk dapat berkomunikasi
bermartabat dalam rangka mencerdaskan dan berinteraksi dalam pembelajaran.
kehidupan bangsa, bertujuan untuk Dengan komunikasi dan interaksi, terjadi
berkembangnya potensi peserta didik proses pertukaran ide dalam
agar menjadi manusia yang beriman dan pembelajaran. Proses pertukaran ide
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, antar siswa inilah yang membuat proses
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, pembelajaran menjadi optimal dst.
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Kegiatan pembelajaran bahasa tak
negara yang demokratis serta akan pernah lepas dari kegiatan menulis.
bertanggung jawab. Setelah memikirkan ide dan gagasan,
Tercapainya tujuan pendidikan siswa menuangkannya dalam bentuk
harus diiringi dengan berbagai usaha. tulisan. Tulisan inilah yang akan menjadi
Salah satu usaha yang dilakukan cerminan ide dan gagasan siswa.
pemerintah untuk mencapai tujuan Semakin baik tulisan yang dibuat oleh
pendidikan nasional adalah siswa, maka semakin baik pula ide dan
menyelenggarakan kurikulum. Kurikulum gagasan yang dia miliki. McCrimmon
merupakan jalan untuk menggapai tujuan (dalam Saddhono dan Slamet, 2014:151)
pendidikan nasional. Sesuai dengan UU menyatakan, “menulis merupakan
No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19, kegiatan menggali pikiran dan perasaan
kurikulum adalah seperangkat rencana mengenai suatu subjek, memilih hal-hal
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan yang akan ditulis, menentukan cara
bahan pelajaran serta cara yang menuliskannya sehingga pembaca dapat
digunakan sebagai pedoman memahaminya dengan mudah dan jelas”
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran Keterampilan menulis merupakan
untuk mencapai tujuan pendidikan salah satu keterampilan yang erat
tertentu. kaitannya dengan menuangkan ide atau
Pendidikan dasar khususnya di SD gagasan ke dalam bentuk karya tulis.
menjadi salah satu indikator tercapainya Dalman (2016:3) mengutarakan, “menulis
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di merupakan sebuah proses kreatif
SD memberikan kontribusi besar bagi menuangkan gagasan dalam bentuk
tercapainya tujuan pendidikan nasional bahasa tulis dalam tujuan, misalnya
Salah satu mata pelajaran di SD yang memberitahu, meyakinkan, atau
memberikan kontribusi cukup besar dalam menghibur”. Melalui kegiatan menulis,
menggapai tujuan pendidikan nasional seseorang dapat menyerap berbagai
adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. pengetahuan.
Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, Keterampilan menulis deskripsi
siswa bisa belajar identitas bangsa termasuk dalam pembelajaran menulis
Indonesia yaitu bahasa Indonesia. Bahasa lanjutan. Pembelajaran menulis lanjutan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

dibelajarkan pada kelas IV, V, dan VI. Solusi yang bisa diterapkan untuk
Dalam pembelajaran menulis lanjutan, mengoptimalkan pembelajaran
siswa membuat tulisan berdasarkan keterampilan menulis deskripsi adalah
perasaan, pengalaman atau pengamatan. menerapkan model pembelajaran think
Salah satu contohnya, menulis laporan talk write. Model pembelajaran ini
pengamatan atau kunjungan. Laporan dikatakan sangat sesuai dengan
pengamatan atau kunjungan ini pembelajaran bahasa Indonesia
dibelajarkan di kelas V. Dalam laporan khususnya pembelajaran menulis. Sesuai
pengamatan atau kunjungan, siswa yang diungkapkan Shoimin (2014:212)
membuat tulisan yang bertujuan untuk bahwa, “think talk write merupakan suatu
menggambarkan suatu peristiwa, tempat, model pembelajaran untuk melatih
atau benda. keterampilan peserta didik dalam
Kenyataan di lapangan, menulis”. Model pembelajaran think talk
pembelajaran menulis masih menyisakan write mendorong siswa untuk berpikir,
masalah yang serius. Rendahnya berbicara, dan kemudian menulis
kemampuan menulis siswa menjadi salah berkenaan dengan suatu topik.
satu alasannya. Siswa belum mampu Kemampuan berpikir dan berbicara siswa
menulis secara mandiri. Siswa merasa diyakini dapat dilatih dengan model ini
kesulitan untuk mengungkapkan idenya yang kemudian diungkapkan melalui
ke dalam tulisan. Siswa juga cepat tulisan.
merasa bosan dalam belajar menulis. Huda (2013:218) mengungkapkan,
Berdasarkan hasil observasi dan Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi
wawancara dengan guru-guru di SD yang memfasilitasi latihan berbahasa
Gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten secara lisan dan menulis bahasa tersebut
Buleleng, terdapat beberapa kendala yang dengan lancar. Strategi yang
dihadapi oleh siswa dalam menulis diperkenalkan pertama kali oleh Huinker
deskripsi. Kendala-kendala yang dihadapi dan Laughlin (1996:82) ini didasarkan
antara lain. pada pemahaman bahwa belajar adalah
1) Siswa sulit menuangkan sebuah perilaku sosial. Strategi TTW
imajinasinya ke dalam tulisan yang mendorong siswa untuk berpikir,
dibuat. berbicara, dan kemudian menuliskan
2) Tidak memperhatikan tanda baca suatu topik tertentu. Strategi ini digunakan
3) Tidak bisa mengembangkan jenis- untuk mengembangkan tulisan dengan
jenis konjungsi. lancar dan melatih bahasa sebelum
4) Tidak bisa mengembangkan dituliskan. Strategi TTW
berbagai jenis kosa kata memperkenankan siswa untuk
5) Sulit untuk mengaitkan kalimat mempengaruhi dan manipulasi ide-ide
utama dengan kalimat pendukung. sebelum menuangkannya dalam bentuk
Kendala-kendala yang dialami siswa tulisan. Ia juga membantu siswa dalam
dalam menulis dikarenakan guru belum mengumpulkan dan mengembangkan ide-
menemukan pendekatan, teknik atau ide melalui percakapan terstruktur.
metode yang efektif untuk pembelajaran Berdasarkan pemaparan
menulis deskripsi. “Sampai saat ini masih di atas maka rumusan masalah dalam
banyak para guru mengajarkan menulis penelitian ini adalah sebagai berikut:
dengan menggunakan pendekatan apakah terdapat perbedaan keterampilan
gramatis sebagai pendekatan utamanya” menulis deskripsi siswa kelas V yang
(Abidin, 2012:191). Pendekatan gramatis signifikan di SD Gugus III Kecamatan
yang dimaksud adalah terlalu banyak Tejakula Kabupaten Buleleng antara
penekanan tata bahasa dalam menulis. kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
Penggunaan pendekatan ini sebagai model pembelajaran think talk write dan
pendekatan utama, menyebabkan siswa kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
enggan menulis, sebab ia terlebih dahulu model pembelajaran konvensional tahun
harus banyak belajar tentang tata bahasa. pelajaran 2016/2017.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

Tujuan penelitian ini adalah untuk ini terdiri dari delapan sekolah, sehingga
mengetahui perbedaan keterampilan terdapat delapan kelas dengan jumlah
menulis deskripsi siswa kelas V yang seluruh siswanya sebanyak 171 siswa.
signifikan di SD Gugus III Kecamatan Dalam pemilihan sampel untuk
Tejakula Kabupaten Buleleng antara kelompok kontrol dan kelompok
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui eksperimen, digunakan teknik group
model pembelajaran think talk write dan random sampling. “Teknik group random
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui sampling merupakan suatu cara
model pembelajaran konvensional tahun pengambilan sampel secara acak, dimana
pelajaran 2016/2017. sampel diambil berdasarkan kelas bukan
individu, setiap anggota populasi atau
METODE bagian dari populasi tersebut mempunyai
Tempat pelaksanaan penelitian ini kesempatan yang sama untuk dipilih
adalah di SD Gugus III Kecamatan sebagai sampel” (Soewarno dalam
Tejakula. Kegiatan penelitian ini Agung, 2014:164). Teknik group random
dilaksanakan pada semester II, tahun sampling ini dilakukan dengan cara
pelajaran 2016/2017 pada tanggal 16 undian. Delapan SD yang ada di Gugus III
Februari - 19 Mei 2017. Jenis penelitian Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng
yang dilakukan adalah penelitian yang telah dinyatakan setara dan diundi
eksperimen. Penelitian eksperimen untuk diambil dua kelas yang akan
merupakan penelitian yang bertujuan dijadikan sampel penelitian.
untuk menguji keefektifan suatu Kedua SD tersebut diundi kembali
teori/konsep/model dengan cara untuk menentukan kelas eksperimen dan
menerapkan (treatment) pada satu kelas kontrol. Hasil dari pengundian
kelompok subjek penelitian dengan tersebut yaitu SD Negeri 6 Tejakula
menggunakan kelompok pembanding sebagai kelompok eksperimen dan SD
yang biasa disebut kelompok kontrol Negeri 3 Tejakula sebagai kelompok
(Agung, 2011). Dalam penelitian ini unit kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
eksperimennya berupa kelas, sehingga perlakuan pembelajaran dengan model
penelitian yang digunakan adalah pembelajaran think talk write dan
penelitian eksperimen semu (Quasi kelompok kontrol diberikan perlakuan
Eksperiment). Dalam penelitian ini subyek pembelajaran dengan model
penelitian diberikan perlakuan dengan di pembelajaran konvensional.
terapkannya pembelajaran dengan model Salah satu faktor yang
pembelajaran think talk write dan model mempengaruhi hasil penelitian adalah
pembelajaran konvensional terhadap validitas internal. Menurut Setyosari
keterampilan menulis deskripsi. (2015) “validitas internal bersumber dari
Rancangan penelitian yang pelaksanaan penelitian itu sendiri yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Non berkaitan dengan perlakuan yang
Equivalent Post-test Only Control Group diberikan apakah perlakuan yang
Design. Rancangan penelitiannya dapat diberikan benar-benar menyebabkan hasil
disajikan sebagai berikut: yang diobservasi dalam penelitian”.
Eksperimen X1 O1 Validitas internal dalam penelitian ini yaitu,
Kontrol X2 O2 sejarah, kematangan, pemberian pretest ,
Gambar 1. post-test only control group regresi statistik, mortalitas, dan seleksi
design kelompok.
(Agung, 2014:53) Selain faktor internal, ada faktor lain
Menurut Koyan (2012:30) Populasi yang bersifat eksternal yang memiliki
adalah himpunan dari unsur-unsur yang pengaruh pada hasil penelitiannya yaitu
sejenis. Populasi dalam penelitian ini validitas eksternal. Menurut Setyosari
adalah seluruh siswa kelas V di Gugus III (2015:192) menyatakan “validitas
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng eksternal merujuk pada generalisasi dan
pada tahun pelajaran 2016/2017. Gugus berkenaan dengan seberapa jauh kita
dapat mengeneralisasi hasil penelitian di
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

luar latar penelitian”. Beberapa ancaman tes yang diberikan kepada tester dalam
yang berkaitan dengan validitas eksternal bentuk pertanyaan dan dijawab dengan
ini meliputi: interaksi antara perlakuan dan cara tertulis” (Sudijono, 2011:75).Tes
orang, interaksi antara perlakuan dan adalah alat atau prosedur yang digunakan
latar, dan interaksi antara perlakuan dan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
waktu. dalam suasana, dengan cara dan aturan-
Adapun cara untuk mengontrol aturan yang sudah ditentukan. Dalam
validitas eksternal yaitu (1) kesahihan penelitian ini digunakan tes uraian
populasi dan (2) kesahihan ekologi. berjumlah 1 butir soal. Soal tersebut
Dalam penelitian ini, populasi dikontrol terlebih dahulu akan diujicobakan. Hal ini
dengan cara memilih sampel sesuai dimaksudkan untuk memperoleh
dengan karakteristik populasi, yaitu gambaran mengenai kelayakan tes
melakukan randomisasi pada saat tersebut dipergunakan sebagai instrumen
menentukan kelompok yang dikenai penelitian. Hasil uji coba dianalisis untuk
pengambilan atau penelitian. Untuk mengetahui tingkat validitas.
kesahihan ekologi dikontrol dengan cara: Teknik analisis data dalam
(1) tidak memberitahukan kepada siswa penelitian ini menggunakan statistik
bahwa mereka sedang menjadi subjek deskriptif dan statistik inferensial. Teknik
penelitian, (2) penelitian mengikuti jadwal analisis deskriptif yang digunakan adalah
pembelajaran yang berlaku di sekolah, (3) rata-rata (M), median (Md), modus (Mo),
pembelajaran dilakukan oleh guru, (4) standar deviasi (SD) dan varians (s2). Uji
pemantauan terhadap pelaksanaan prasyarat juga sangat penting untuk
pengambilan data oleh peneliti tidak mengetahui apakah analisis data untuk
dilakukan secara terang-terangan, pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau
melainkan secara samar melalui tidak. Uji prasyarat analisis meliputi uji
pengamatan, observasi dan diskusi normalitas sebaran data dan uji
dengan anak dan guru diluar jam homogenitas varians. Karena n1 = n2 dan
pelajaran. hasil perhitungan varians menyatakan
Data yang dikumpulkan dalam homogen, maka dalam pengujian
penelitian ini adalah data keterampilan hipotesis digunakan rumus separated
menulis deskripsi siswa kelas V di varians, dengan db = n1 + n2 – 2 dan
kelompok eksperimen dan kelompok kriteria H0 ditolak jika thit < ttab dan H1
kontrol dengan menggunakan tes. Metode diterima jika thit > ttab.
tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cara memperoleh data berbentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu tugas yang dilakukan atau Hasil
dikerjakan oleh seseorang atau kelompok Analisis deskriptif dilakukan untuk
yang dites (testee) dan menghasilkan mengetahui tinggi rendahnya kualitas dari
suatu data berupa skor (interval). Tes keterampilan menulis deskripsi siswa, baik
dilakukan pada akhir pembelajaran yang yang diajar dengan menggunakan model
bertujuan untuk mengukur kemampuan pembelajaran think talk write maupun
siswa. yang dibelajarkan dengan model
Tes yang digunakan untuk pembelajaran konvensional. Rekapitulasi
mengumpulkan data tentang hasil belajar perhitungan skor keterampilan menulis
adalah tes tertulis. Tes tertulis merupakan deskripsi siswa tersedia pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Skor keterampilan menulis deskripsi Siswa


Data keterampilan menulis deskripsi
Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Mean 86,3 58,87
Median 88,5 56,74
Modus 91,16 54,5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

Varians 73,10 62
Standar Deviasi 8,55 7,87
Skor minimum 65 45
Skor maksimum 100 80
Rentangan 35 35

Bedasarkan tabel di atas dapat (M) = 58,87, median (Md) = 56,74 modus
dideskripsikan mean (M), median (Md), (Mo) = 54,5, varians (s2) = 62, dan
modus (Mo), varians, dan standar deviasi standar deIIIasi (s) = 7,87. Data hasil
(s) dari data keterampilan menulis belajar kelompok kontrol dapat disajikan
deskripsi kelompok eksperimen, yaitu: ke dalam grafik data hasil belajar
mean (M) = 86,3, median (Md) = 88,5, kelompok kontrol
modus (Mo) = 91,16, varians (s2) = 73,10, 12
dan standar deviasi (s) = 8,55. Pada 10
kelompok eksperimen diketahui bahwa

Frekuensi
8
modus lebih besar dari median dan
median lebih besar dari mean (Mo > Md > 6
M), sehingga kurva yang terbentuk adalah 4
adalah kurva juling negatif yang artinya 2
skor cenderung tinggi. Kecenderungan
skor ini dapat dibuktikan dengan melihat 0
frekuensi relatif. Rata-rata keterampilan 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80
menulis deskripsi kelompok eksperimen Interval
berada pada interval 83 – 88 dengan
frekuensi absolut 6. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 20% siswa memperoleh Gambar 3. Grafik Data Hasil Belajar
skor di sekitar rata-rata, sebanyak 49,99% Kelompok Kontrol
siswa memperoleh skor di atas rata-rata, Berdasarkan grafik polygon di
dan sebanyak 29,99% siswa memperoleh atas, maka dapat diketahui modus lebih
skor di bawah rata-rata. Grafik data hasil kecil dari median dan median lebih kecil
belajar eksperimen dapat dilihat pada dari mean (Mo < Md < M), sehingga kurva
Gambar 2. di atas adalah kurva juling positif yang
12 artinya skor cenderung tinggi.
Kecenderungan skor ini dapat dibuktikan
10 dengan melihat frekuensi relatif. Rata-rata
8 keterampilan menulis deskripsi kelompok
Frekuensi

kontrol berada pada interval 57 - 62


6 dengan frekuensi absolut 7. Hal ini
4 menunjukkan bahwa sebanyak 24,13%
siswa memperoleh skor di sekitar rata-
2 rata, sebanyak 27,57% siswa memperoleh
0
skor di atas rata-rata, dan sebanyak
48,27% siswa memperoleh skor di bawah
65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
rata-rata.
Interval
Dengan kata lain, model
pembelajaran think talk write memiliki
Gambar 2. Grafik Data Hasil Belajar rata-rata skor keterampilan menulis
Kelompok Eksperimen deskripsi lebih tinggi dibandingkan yang
Sedangkan pada kelompok kontrol dibelajarkan dengan model pembelajaran
dapat dideskripsikan mean (M), median konvensional Sebelum melakukan uji
(Md), modus (Mo), varians, dan standar hipotesis maka harus dilakukan beberapa
deviasi (s) dari data keterampilan menulis uji prasyarat, uji prasyarat analisis meliputi
deskripsi kelompok kontrol, yaitu: mean
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

uji normalitas dan uji homogentias terkecil. Data dinyatakan homogen


varians. apabila Fhitung < Ftabel dengan taraf
Uji normalitas sebaran data signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji F
dilakukan terhadap data keterampilan diperoleh Fhitung sebesar 1,18 sedangkan
menulis deskripsi kelompok eksperimen Ftabel dengan db pembilang = 28, db
dan kontrol. Normalitas sebaran data diuji penyebut = 29, pada taraf signifikansi 5%
dengan menggunakan rumus Chi-Square adalah 1,86. Hal ini berarti Fhitung lebih
( χ2 ) dengan kriteria pengujian data kecil dari Ftabel (1,18 < 1,86) sehingga
berdistribusi normal jika χ2hitung < χ2tabel dapat dinyatakan bahwa varians data
pada taraf signifikansi 5% dan derajat hasil post-test kelompok eksperimen dan
kekebasan dk = (jumlah kelas - parameter kontrol adalah homogen.
- 1). Berdasarkan hasil perhitungan Setelah melakukan analisis
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, deskripsi dan uji prasyarat, maka
diperoleh χ2hitung keterampilan menulis dilanjutkan dengan melakukan uji
deskripsi kelompok eksperimen adalah hipotesis. Hipotesis penelitian yang diuji
5,19 dan χ2tabel = 7,82. Hal ini berarti, adalah terdapat perbedaan keterampilan
χ2hitung hasil belajar kelompok eksperimen menulis deskripsi siswa V yang signifikan
lebih kecil dari χ2tabel ( χ2hitung ˂ χ2tabel), di SD gugus III Kecamatan Tejakula
sehingga data hasil belajar kelompok Kabupaten Buleleng antara kelompok
eksperimen berdistribusi normal. siswa yang dibelajarkan melalui model
Sedangkan, χ hitung keterampilan menulis
2
pembelajaran think talk write dan
deskripsi kelompok kontrol adalah 3,32 kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
dan χ2tabel adalah 7,82. Hal ini berarti, model pembelajaran konvensional
χ2hitung hasil belajar kelompok kontrol lebih semester genap tahun pelajaran
kecil dari χ2tabel ( χ2hitung ˂ χ2tabel) sehingga 2016/2017.
data hasil belajar kelompok kontrol Karena n1 ≠ n2 dan hasil
berdistribusi normal. perhitungan varians menyatakan
Setelah melakukan uji normalitas, homogen, maka dalam pengujian
maka dilanjutnya dengan uji homogenitas. digunakan rumus polled varians, dengan
Uji homogenitas dilakukan untuk db = (n1 + n2) - 2 dan kriteria tolak H0 jika
mengetahui apakah data dari kedua thit > ttab dan terima H0 jika thit < ttab.
kelompok homogen atau tidak. Uji Rangkuman hasil perhitungan uji-t antar
homogenitas dihitung dengan cara kelompok eksperimen dan kontrol Dapat
membagi varians terbesar dengan varians dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t


Data Kelompok N X s2 thit ttab (t.s. 5%)
Hasil Eksperimen 30 86,3 73,10
12,46 2,00
Belajar Kontrol 29 58,87 62

Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji-t kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
di atas, diperoleh thit sebesar 12,46 model pembelajaran konvensional tahun
sedangkan, ttab dengan db = (30+29) - 2 pelajaran 2016/2017
dan taraf signifikansi 5% adalah 2,00. Hal Pembahasan
ini berarti, thit lebih besar dari ttab (thit > ttab), Berdasarkan deskripsi data hasil
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. penelitian, kelompok siswa yang
Dengan demikian, dapat diinterpretasikan mengikuti pembelajaran dengan model
bahwa terdapat perbedaan keterampilan pembelajaran think talk write memiliki
menulis deskripsi siswa V yang signifikan keterampilan menulis deskripsi yang lebih
di SD gugus III Kecamatan Tejakula tinggi dibandingkan dengan kelompok
Kabupaten Buleleng antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
siswa yang dibelajarkan melalui model dengan model pembelajaran
pembelajaran think talk write dan konvensional. Tinjauan ini didasarkan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

pada rata-rata nilai keterampilan menulis sebelumnya, dan strategi penyelesaian


deskripsi siswa. Rata-rata nilai masalah (Huda, 2013:218).
keterampilan menulis deskripsi siswa Ketiga tahap tersebut mampu
yang mengikuti pembelajaran dengan membantu siswa merealisasikan
model pembelajaran think talk write pengetahuan yang telah diperoleh untuk
adalah 86,3 dan rata-rata nilai diterapkan pada situasi baru, proses ini
keterampilan menulis deskripsi siswa menuntun siswa untuk memperoleh
yang mengikuti pembelajaran dengan pengetahuan baru dan menemukan
model pembelajaran konvensional 58,87. sendiri konsep-konsep yang dipelajari.
Berdasarkan analisis data Kegiatan belajar menjadi berpusat pada
menggunakan uji-t, diketahui thit = 12,46 siswa (student centered). Serupa dengan
dan ttab db=(30+29)-2 dan taraf signifikansi hasil penelitian yang dilakukan oleh Jano
5%) adalah 2,00. Hasil perhitungan Ariasa (2015) yang menyatakan model
tersebut menunjukkan bahwa thit lebih pembelajaran think talk write
besar dari ttab (thit > ttab), sehingga hasil menggunakan langkah-langkah
penelitian adalah signifikan. Hal ini berarti, penyelesaian yang urut dan mudah
terdapat perbedaan keterampilan menulis dipahami siswa serta selama proses
deskripsi siswa V yang signifikan di SD pembelajaran dengan model ini, usaha
gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten para siswa untuk belajar terwujud dengan
Buleleng antara kelompok siswa yang baik.
dibelajarkan melalui model pembelajaran Berbeda halnya dalam
think talk write dan kelompok siswa yang pembelajaran dengan model
dibelajarkan melalui model pembelajaran pembelajaran konvensional yang
konvensional semester genap tahun bercirikan pembelajaran berpusat pada
pelajaran 2016/2017. guru (teacher centered). Pada model
Perbedaan keterampilan menulis pembelajaran konvensional guru lebih
deskripsi siswa V yang signifikan di SD banyak mendominasi kegiatan
gugus III Kecamatan Tejakula Kabupaten pembelajaran. Informasi dalam
Buleleng antara kelompok siswa yang pembelajaran konvensional kebanyakan
dibelajarkan melalui model pembelajaran diperoleh dari pengetahuan guru. Hal itu
think talk write dan kelompok siswa yang menyebabkan guru memegang kendali
dibelajarkan melalui model pembelajaran pemikiran dalam pembelajaran
konvensional disebabkan karena konvensional (Coleman dalam Santyasa,
perbedaan perlakuan pada langkah- 2005:36). Informasi itu disampaikan
langkah pembelajaran dan proses dengan berbagai teknik pembelajaran
penyampaian materi. ekspositori (pemindahan pengetahuan
Langkah pertama yaitu think, siswa dari guru kepada murid secara langsung,
memikirkan jawaban dari permasalahan misalnya melalui ceramah, demonstrasi
yang diajukan, membuat catatan kecil dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh
dengan bahasa sendiri. Langkah ini kelas. Hal tersebut membuat siswa
membuat siswa mampu berpikir mandiri cenderung pasif dan hanya mencatat,
dan mempunyai konsep tersendiri mendengarkan sesuai perintah guru tanpa
terhadap pemecahan masalah. Langkah berupaya untuk menemukan sendiri
kedua (talk) ditandai dengan adanya konsep-konsep yang dipelajari. Siswa
diskusi kelompok untuk membicarakan berperan sebagai pendengar dan
hasil penyelidikan dan pemikiran. Pada mengerjakan apa yang diperintah guru
langkah ini, siswa merefleksikan, serta melakukannya sesuai dengan yang
menyusun, dan menguji ide-ide dalam dicontohkan. Pembelajaran yang demikian
kegiatan diskusi kelompok. Langkah kurang memberikan pengalaman dan
terakhir yaitu write, hasil diskusi kelompok tantangan baru bagi siswa sehingga siswa
dituangkan ke dalam tulisan. Tulisan ini cepat merasa bosan, serta mengurangi
berisi landasan konsep yang telah motivasi dan minat siswa untuk belajar.
digunakan, keterkaitan dengan materi Pada akhirnya akan mengakibatkan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

keterampilan menulis deskripsi siswa dipelajari tanpa harus selalu tergantung


menjadi kurang masksimal. pada guru, mampu mengembangkan
Temuan di atas diperkuat oleh kreatifitasnya dalam hal menulis. Siswa
hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri menjadi lebih tertantang untuk belajar
Ariani (2012) bahwa keterampilan menulis memperkaya ide dan membiasakan diri
puisi siswa mengalami peningkatan untuk terlatih dalam membuat tulisan
dengan penerapan model pembelajaran deskripsi. Dengan demikian, keterampilan
think talk write. Peningkatan hasil dan menulis deskripsi siswa yang diajar
aktivitas keterampilan menulis puisi siswa dengan model pembelajaran think talk
dikarenakan model pembelajaran think write akan lebih baik dibandingkan
talk write yang diterapkan dapat dengan siswa yang diajar dengan model
mengubah situasi belajar yang tadinya pembelajaran konvensional.
masih berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang tidak hanya berpusat PENUTUP
pada guru saja melainkan juga berpusat Berdasarkan hasil pengujian
pada siswa. Siswa dapat lebih leluasa hipotesis dan analisis hipotesis serta
untuk belajar dengan memikirkan pembahasan, maka dapat disimpulkan
permasalahan yang dibahas secara bahwa terdapat perbedaan keterampilan
mandiri terlebih dahulu kemudian menulis deskripsi siswa kelas V yang
mendiskusikan pemikiran dengan signifikan di SD gugus III Kecamatan
kelompok dan akhirnya dituangkan ke Tejakula Kabupaten Buleleng antara
dalam bentuk tulisan. kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
Penelitian yang dilakukan oleh model pembelajaran think talk write dan
Yeni Sugiarti (2013) mendapatkan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
kesimpulan bahwa, model pembelajaran model pembelajaran konvensional.
think talk write memberikan kontribusi Dari rata-rata (X ) hitung,
positif terhadap keterampilan menulis
diketahui X kelompok eksperimen adalah
bahasa Indonesia siswa kelas V dengan
nilai thitung = 4,4018 dan ttab = 2,000. 86,3 dan X kelompok kontrol adalah
Senada dengan penelitian Murni Lestari 58,87. Hal ini berarti, X eksperimen > X
(2014) yang mengungkapkan, terdapat kontrol. Berdasarkan hasil temuan
terdapat perbedaan yang signifikan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar bahasa Indonesia siswa kelas V penerapan model pembelajaran think talk
antara kelompok siswa yang dibelajarkan write berpengaruh positif terhadap
melalui model pembelajaran think talk keterampilan menulis deskripsi siswa
write dengan kelompok siswa yang kelas V di Gugus III Kecamatan Tejakula,
dibelajarkan melalui model pembelajaran Kabupaten Buleleng
konvensional tahun ajaran 2014 dengan Saran yang dapat disampaikan
nilai thitung = 3,94 dan ttab = 2,000. berdasarkan penelitian yang telah
Penelitian oleh Supriyono (2011) dilakukan antara lain: (1) Siswa-siswa di
mengungkapkan strategi think talk write SD agar lebih aktif dalam mengikuti
mampu mengembangkan perangkat pembelajaran dan terus mengembangkan
pembelajaran matematika. pemahaman, keterampilan serta
Perbedaan pembelajaran antara pengetahuan yang telah dimiliki melalui
model pembelajaran think talk write dan kegiatan menulis dalam proses
model pembelajaran konvensional pembelajaran Bahasa Indonesia. (2) Guru
tentunya akan memberikan dampak yang yang menemukan permasalahan yang
berbeda pula terhadap keterampilan sama dengan penelitian ini khususnya
menulis deskripsi siswa. Penerapan dalam proses pembelajaran Bahasa
model pembelajaran think talk write dalam Indonesia disarankan agar menggunakan
pembelajaran menjadikan siswa untuk model pembelajaran think talk write untuk
aktif dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan keterampilan menulis
memperoleh pengetahuan baru dan deskripsi siswa. (3) Kepala sekolah agar
menemukan sendiri konsep-konsep yang menyarankan kepada guru menggunakan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

model pembelajaran think talk write untuk Koyan. I Wayan. 2012. Statistik
meningkatkan keterampilan menulis Pendidikan Teknik Analisis Data
deskripsi siswa serta meningkatkan Kuantitatif. Singaraja: Undiksha
pengelolaan pembelajaran di sekolah Press.
dasar.(4) Peneliti lain yang berminat untuk Murni Lestari, Dewa Ayu. 2014. Pengaruh
mengadakan penelitian lebih lanjut Penerapan Model pembelajaran
tentang model pembelajaran think talk TTW Terhadap Hasil Belajar
write agar memperhatikan kendala- Bahasa. Jurnal Ilmiah PGSD
kendala yang dialami, diantaranya Universitas Pendidikan
masalah waktu pelaksanaan penelitian Ganesha Jurusan PGSD Volume :
dan biaya yang digunakan dalam 2 No : 1 Tahun 2014.
penelitian ini sebagai bahan pertimbangan Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2014:
untuk perbaikan dan penyempurnaan Pembelajaran Keterampilan
penelitian yang akan dilaksanakan. Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
DAFTAR RUJUKAN Santyasa, I Wayan. 2005. Belajar dan
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Pembelajaran. IKIP: Singaraja
Bahasa Berbasis Pendidikan Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian
Karakter. Bandung: PT Refika Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Aditama. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
Agung, A.A. Gede. 2014. Metode Pembelajaran Inovatif dalam
Penelitian Pendidikan. Singaraja: Kurikulum 2013.
Aditya Media Publishing. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Arini, dkk. 2006. Peningkatan Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
Keterampilan Berbahasa Indonesia Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Berbasis Kompetensi. Press
Singaraja: Undiksha. Supriyono. 2011. Developing
Arini, dkk. 2010. Pembelajaran Bahasa Mathematical Learning Device
Indonesia SD. Singaraja: Using Ttw (Think-
Undiksha. TalkWrite) Strategy Assisted By
Candiasa, I Made. 2010. Pengujian Learning Cd To Foster
Instrumen Penelitian Disertai Mathematical Communication.
Aplikasi Iteman dan Bigsteps. Tersedia pada
Singaraja: Unit Penerbitan http://uny.ac.id/932/1/P%20-
Universitas Pendidikan Ganesha. %208.pdf (diakses tanggal 26
Dalman.2016. Keterampilan Menulis. maret 2017).
Jakarta: Rajawali Press. Tri Ariani, Ni Putu. 2013. Pengaruh
Dibia, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Strategi Pembelajaran Think talk
Indonesia. Singaraja: Undiksha. write Terhadap Keterampilan
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Menulis Puisi Siswa Kelas V
Pengajaran dan Pembelajaran. Semester II SD Di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gugus IX. Jurnal Ilmiah PGSD
Jano Ariasa, I Gede. 2015. Pengaruh Universitas Pendidikan
Model TTW Berbantuan Media Ganesha Jurusan PGSD Volume :
Gambar Terhadap Hasil Belajar 1 Tahun 2013.
Bahasa Indonesia Siswa SD Kelas Undang Undang Republik Indonesia
IV. Jurnal Ilmiah PGSD Universitas Nomor 20 Tahun 2003. Tersedia
Pendidikan Ganesha Jurusan pada
PGSD Volume : 3 No : 1 Tahun http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/U
2015. U20-2003-Sisdiknas.pdf. (diakses
Koyan, I Wayan. 2011. Statistik tanggal 3 januari 2017).
Pendidikan Teknik Analisis Data Yeni Sugiarta, Ni Luh Putu. 2014.
Kuantitatif. Singaraja: Pengaruh Model Pembelajaran
Undiksha Press. TTW (Think Talk Write)
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Volume x Tahun 2017)

Berbantuan Media Gambar Berseri


Terhadap Keterampilan Menulis
Bahasa Indonesia Siswa Kelas V
SD Gugus 1 Kecamatan Kediri.
Jurnal Ilmiah PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan
PGSD Volume : 2 No : 1 Tahun
2014.

Anda mungkin juga menyukai