Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS CERPEN

MELALUI MODEL KOOPERATIF SISWA KELAS V

Tri Yanah1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-STKIP NU Indramayu
E-mail: triyanahtiti26@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa sekolah dasar yang masih kurang dalam
memahami bacaan dan kurangnya minat baca secara kritis dan kreatif pada pembelajaran membaca.
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran kooperatif
untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa SD. Metode yang digunakan dalam penulisan ini
adalah metode kuantitatif melalui instrumen Uji coba pretest dan posttest. Data yang dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yaitu data hasil pretest dan posttest kemampuan membaca dari siswa
kelas V. Teknik pemberian tes yaitu tes evaluasi tertulis dengan pendekatan penandaan benar atau salah
dari pernyataan yang ada dan mendeskripsikan pesan yang dituliskan.
Kata kunci: Pembelajaran kooperatif, kemampuan membaca, metode kuantitatif.

Abstract

This research is motivated by the ability of elementary school students who are still lacking in
understanding reading and a lack of interest in reading critically and creatively in learning to read. This
study aims to determine and describe the effect of the cooperative learning model to improve
elementary school students' reading skills. The method used in this paper is a quantitative method
through pretest and posttest test instruments. The data collected to answer the research questions
were data from the pretest and posttest reading ability of the fifth grade students. The technique of
administering the test was a written evaluation test with a right or wrong marking approach of existing
statements and describing the messages written.

Keywords: Cooperative learning, reading skills, quantitative methods.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses transfer pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
norma dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui berbagai cara, seperti
pengajaran, pelatihan, dan pengalaman. Pendidikan bertujuan untuk membantu
individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan
khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hal itu, pendidikan dapat diartikan

Page 1 of 15
sebuah tolak ukur kehidupan untuk memberikan hal yang mampu dipelajari, untuk
mengembangkan manusia seutuhnya, dan mengubah daya kemampuan berpikir agar
mencerdaskan anak bangsa.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah


dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan
baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang sesuai
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pelaku yang
menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,
dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia
pendidikan tersebut (Sutrisno, 2010). Hal ini juga terjadi pada saat guru mengajarkan
pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar.

Pada dasarnya kemampuan berbahasa sangat penting untuk mengasah


peserta didik dalam proses pembelajaran. Diantaranya kemampuan membaca.
Membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang
terkandung dalam bahan tertulis. Membaca merupakan proses yang dilakukan dan
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis.
(Somadyo, 2011). Hal ini akan diterapkan melalui penelitian kelas yaitu dengan
membaca teks cerpen.
Cerita pendek (cerpen) dapat dimasukkan ke dalam prosa narasi. Prosa narasi
merupakan semua teksn atau karya rekaan yang tidak berbentuk dialog, yang isinya
dapat merupakan kisah sejarah atau sederetan peristiwa. Menurut Sayuti (2000:9),
cerpen merupakan karya prosa fiksi yang dapat dibaca dalam sekali duduk dan
ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca.

Cerita pendek adalah sebuah narasi fiksi yang singkat dan padat, biasanya
terdiri dari satu plot tunggal dengan satu atau beberapa karakter utama. Cerita pendek
memiliki batasan ruang dan waktu yang terbatas, yang memungkinkannya untuk
memberikan efek emosional atau pesan moral dalam waktu yang relatif singkat. Cerita

Page 2 of 15
pendek sering kali fokus pada momen kritis atau perubahan dalam kehidupan karakter
utamanya. Mereka dapat menggambarkan konflik, perubahan, atau pelajaran yang
diajarkan melalui karakter dan plot yang terbatas. Gaya penulisan dalam cerita pendek
dapat bervariasi, mulai dari deskriptif dan introspektif hingga lebih cepat dan bergerak
dengan cepat.

Aminuddin (1991:15) mengatakan ”Upaya pemahaman unsur-unsur dalam


bacaan sastra tidak dapat dilepaskan dari masalah membaca.” Jadi dengan membaca
cerpen, pembaca dapat memahami unsur-unsur cerpen yang terdapat dalam cerpen
tersebut. Semua unsur di dalam cerpen dapat diingat dan dipahami jika seseorang
memiliki kemampuan memahami bacaan yang baik. Saat membaca cerpen, pembaca
meningkatkan daya imajinasi dan kreativitasnya agar dapat memahami dan menghayati
isi cerpen. Setelah itu, diharapkan pembaca akan memperoleh pengetahuan dan
pengalaman melalui cerpen yang dibacanya. Dalam memahami bacaan cerpen, ada dua
hal yang harus diperhatikan oleh pembaca, yaitu menyangkut isi dan teknik
penceritaan. Isi sebuah cerpen terangkum dalam tema dan amanat sedangkan teknik
penceritaan terdiri atas alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Ketujuh
bagian ini sekaligus menjadi indikator penilaian dalam memahami bacaan cerpen. Isi
sebuah cerpen terangkum dalam tema dan amanat. Tema merupakan dasar cerita atau
gagasan umum dari sebuah cerpen (Nurgiyantoro, 2009: 70)

(Basri&Marwati, 2018) mengatakan Kemampuan membaca merupakan


kemampuan yang paling dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak sejak di usia dini
terutama di tingkat dasar (SD) karena dari sinilah awal dari pembentukan
keterampilan berbahasa anak-anak. Kemampuan membaca cerpen pada siswa masih
rendah, dikarenakan beberapa faktor yang terjadi dalam kurangnya minat baca di Era
modern sekarang ini. Kemampuan membaca siswa rendah bisa disebabkan oleh faktor
minat dan motivasi siswa itu sendiri, minat baca keinginan yang kuat disertai usaha-
usaha seseorang untuk membaca (Oktaviana, dkk., 2019). Siswa yang mempunyai
minat baca yang kuat diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan

Page 3 of 15
bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Motivasi yakni faktor
penting dalam membaca, motivasi sendiri yaitu dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.

Dari pernyataan tersebut, maka perlu adanya pembaharuan


pendekatan pembelajaran, di mana seorang guru perlu menyediakan model
pembelajaran yang variatif. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya tingkat
kemampuan membaca cerpen dikarenakan guru masih menggunakan metode yang
konvensional. Dalam pembelajaran materi membaca siswa hanya diberikan bacaan
lalu kemudian disuruh membaca tanpa diawasi atau diperhatikan oleh gurunya.
Sehingga tidak sedikit siswa menjadi bosan mengikuti pembelajaran yang diberikan
oleh gurunya. Faktor lain yang menjadi penyebab tingkat kemampuan membaca masih
rendah dikarenakan siswa masih malas untuk memulai membaca, siswa masih sulit
untuk menemukan unsur unsur intrinsik yang ada di dalam teks cerita, siswa kurang
bersungguh-sungguh ketika disuruh membaca bahkan ada juga siswa yang
membacanya hanya sekilas saja, masih terdapat banyak siswa yang gaduh bercanda
saat temannya sedang membaca.
Dari permasalahan di atas, peneliti menerapkan model kooperatif yang
bersifat kelompok. Model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok belajar. Selanjutnya guru memberikan topik/pokok masalah yang akan
dibahas, siswa diminta untuk bekerjasama dengan kelompok masing-masing
(Suprijono, 2009). Pembelajaran kooperatif inilah yang akan memberikan kesempatan
pada siswa untuk belajar dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Melalui pembelajaran kooperatif pula, seorang siswa akan menjadi sumber belajar
bagi temannya yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan dasar
asumsi bahwa proses belajar akan lebih bermakna jika peserta didik dapat saling

Page 4 of 15
mengajari. Walaupun dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat belajar dari dua
sumber belajar utama, yaitu pengajaran dan teman belajar lain (Wena, 2009: 11)

Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Teks Cerpen Siswa Kelas
V”. Dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan ini, untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif guna memperbaiki dan mengetahui permasalahan yang ada
pada lingkungan proses pembelajaran, di mana peserta didik akan melalui proses
berpikir, bernalar, dan mengemukakan ide atau gagasan melalui peningkatan
membaca teks cerpen tersebut.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018;13) data kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan data konkrit, data penelitian berupa angka-angka yang
akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Metode pengumpulan
data adalah teknik ataupun cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data
yang nantinya data tersebut akan digunakan oleh penulis untuk memperoleh bahan,
keterangan, dan informasi terkait dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan pengumpulan data berdasarkan dengan sumbernya. Menurut Sugiyono
(2018:213) terdapat dua jenis pengumpulan data bersadarkan dengan sumbernya yaitu
sebagai berikut:

a. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber primer diperoleh oleh penulis dalam
penelitian ini yaitu dengan membagikan evaluasi berupa Uji coba Pretest dan
Posttest kepada siswa kelas V.
b. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam

Page 5 of 15
penelitian ini penulis mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan
dengan cara membaca buku, jurnal, artikel, data dari internet, skripsi maupun tesis
penelitian yang sebelumnya.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode observasi dan


evaluasi tertulis sebagai alat untuk pengumpul data karena penelitian ini
adalah penelitian kepustakaan. Dengan kata lain, menurut (Ulfah, 2020) bahwa
teknik ini digunakan untuk menghimpun data-data dari sumber primer maupun
sekunder. Diuji menggunakan perhitungan statistik. Statistika merupakan cabang
pengetahuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan
dalam berbagai bidang, sehingga manusia tidak bisa terlepas dari penggunaan Statistika
itu sendiri. Statistika merupakan suatu ilmu mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi
informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif (Rudini,
2016). Pada hasil penelitian ini akan menggunakan uji t dari statistika.

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya
adalah model pembelajaran kooperatif. Variabel terikatnya yaitu kemampuan
membaca. Penelitian ini juga menggunakan statisik deskriptif. Penelitian
menggunakan angka-angka statistik perbandingan antara Uji coba Pretest dan posttest.
Selanjutnya, peneliti membuat alur atau langkah-langkah untuk memudahkan peneliti

Page 6 of 15
dalam melakukan penelitian. Adapun alur penelitiannya sebagai berikut:

Permasalahan dan
Studi
Studi Literatur Identifikasi
Lapangan
masalah

Meningkatkan kemampuan penentuan penyusunan dan


membaca dalam teks cerpen
melalui model kooperatif siswa subjek persiapan instrumen
kelas V penenlitian mengajar

Uji coba
pengolahan
(Pretest dan kesimpulan
data
Posttest)

Pada penelitian ini tahapan-tahapan atau prosedur yang ditempuh selama


penelitian adalah tahap persiapan, pelaksanaan dan diakhiri dengan analisis hasil serta
penyusunan laporan penelitian. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V pada
salah satu SDN 2 Majasari di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu semester genap
Tahun Ajaran 2022/2023 dengan materi membaca teks narasi berupa cerita pendek
(cerpen) yang berjudul “Kisah seekor semut balas budi”. Pengambilan sampel
dilakukan dengan Uji coba pretest dan posttest bertujuan agar dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien terutama dalam hal pengawasan, kondisi subjek penelitian,
waktu penelitian, kondisi tempat penelitian serta prosedur perizinan penelitian. Maka
peneliti memilih sampel berdasarkan kebutuhan penelitian dan menganggap sampel
tersebut bersifat representif. Jumlah sampel pada penelitian adalah 23 siswa dengan
dibentuknya model kooperatif atau kelompok yang terdiri dari 4 kelompok. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah tes.
Instrumen dalam bentuk tes terdiri dari pretest dan posttest kemampuan membaca dan
evaluasi soal.

Pada metode analisis data berdasarkan indikator keberhasilan uji coba dengan
ketentuan dan kriteria sebagai berikut:

Page 7 of 15
1. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
2. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Ardhana (2002: 09) mengemukakan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian
pengembangan bukan merupakan langkah-langkah baku yang harus diikuti secara
kaku, setiap pengembangan tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-
langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapinya
dalam proses pengembangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peneliti dalam
penelitian pengembangan dapat melakukan modifikasi disesuaikan dengan kondisi
dan pertimbangan yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pendidikan, tujuan evaluasi pada prinsipnya adalah untuk melihat dan
mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam kapasitasnya
proses pembelajaran memiliki tiga hal penting yaitu input, transformasi, dan output
untuk dievaluasi. Seperti yang kita tahu bahwa evaluasi pembelajaran banyak
jenisnya salah satunya ialah pre-test dan post-test.

Menurut Ratnawulan & Rusdiana (2014: 47) kegiatan pre-test dilakukan guru
secara rutin pada setiap akan memulai penyajian baru. Tujuannya ialah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
Sedangkan post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir
penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa atas
materi yang telah diajarkan.

Berikut merupakan data hasil uji coba pretest sebelum menggunakan model
pembelajaran kooperatif siswa kelas V:

Page 8 of 15
0 Kode nilai
1 s-1 70
2 s-2 72
3 s-3 71
4 s-4 73
5 s-5 73
6 s-6 69
7 s-7 68
8 s-8 74
9 s-9 80
10 s-10 81
11 s-11 75
12 s-12 76
13 s-13 81
14 s-14 73
15 s-15 75
16 s-16 76
17 s-17 71
18 s-18 69
19 s-19 77
Nmax 81
20 s-20 76
Nmin 65
21 s-21 65
22 s-22 78
Range 16
23 s-23 79 Banyak kelas 5.5547 6
Jumlah 1623 Interval 2.880444 3

thitung uji one sample 22.1544 Rata-rata 74


varian 18.45455
t tabel 2.0639 simpangan baku 4.201449

Adapun hasil dari penghitungan statistik dengan rumus Excel yang


diperoleh jumlah nilai 1623 dengan rata-rata nilai 74. Dengan subjek/responden
penelitian berjumlah 23 siswa di SDN 2 Majasari. Kemudian, dilakukan
penghitungan nilai pada uji coba posttest dengan menggunakan model kooperatif
menggunakan statistik sebagai berikut:

Page 9 of 15
No Kode Nilai
1 s-1 83
2 s-2 82
3 s-3 82
4 s-4 87
5 s-5 85
6 s-6 78
7 s-7 79
8 s-8 84
9 s-9 87
10 s-10 91
11 s-11 85
12 s-12 87
13 s-13 92
14 s-14 85
15 s-15 90
16 s-16 86
17 s-17 84
18 s-18 78
19 s-19 85
20 s-20 86 Xmax 92
21 s-21 80 Xmin 78
22 s-22 88 Range 14
23 s-23 87 Banyak kelas 5.724
Jumlah 1951 Interval 2.446

thitung uji one sample 40.8173


Rata-rata 84.82609
varian 14.51383
simpangan baku 3.725963 t tabel 4.3027

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis dengan hasil thitung > ttabel atau 40,80 >
4,30 terdapat pengaruh dalam perbedaan dari hasil uji coba dengan meningkatkan
kemampuan membaca sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran
kooperatif di kelas V. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
model pembelajaran kooperatif pada materi membaca teks cerpen terhadap
kemampuan membaca.

Page 10 of 15
Adapun grafik dari hasil akhir pencapaian kemampuan membaca cerpen
sebagai berikut.

Data Nilai Posttest


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

No Nilai

Dari persentase di atas menunjukan hasil pembelajaran kemampuan membaca


teks cerpen berjudul “kisah seekor semut yang balas budi” dengan meningkatkan
kemampuan membaca siswa berhasil di uji cobakan melalui Pretest dan Posttest yang
dilaksanakan dengan baik, dari hasil Postest dengan jumlah persentase tertinggi 20%.

SIMPULAN

Model pembelajaran Kooperatif merupakan salah satu cara atau strategi


seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, berdasarkan pembahasan
penelitian yang sudah dilakukan dan diuraikan sebelumnya, bahwa dapat ditarik
kesimpulan mengenai kemampuan membaca pada siswa kelas V dengan materi
membaca teks cerpen dan melalui model pembelajaran kooperatif mendapat pengaruh
dalam Uji coba pretest dan posttest. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan hasil
thitung > ttabel atau 40,80 > 4,30 atau H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, hasil kesimpulannya
adalah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara satu variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan adanya model kooperatif dapat meningkatkan

Page 11 of 15
kemampuan membaca teks cerpen. Adapun dengan nilai signifikansi sebesar α = 0,05
yang berarti H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
model pembelajaran kooperatif pada materi membaca teks cerpen terhadap
kemampuan membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. M., & Sobari, T. (2018). Pembelajaran menulis teks cerpen dengan
menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas xi smk
citra pembaharuan. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia),
1(6), 989-998.

Rizky, A. V., Oktaviany, V., & Ayuningrum, S. (2020). Upaya


Meningkatkan Kemampuan Membaca Cerpen melalui Model Pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition. 298–304.

Pratiwi, D., Purnamasari, D., Fatimah, F. N., & Latifah. (2018). Analisis Semantik

Pada Puisi “Cintaku Jauh Di Pulau” Karya Chairil Anwar. Parole: Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 183–194.

Imron, I. (2019). Analisa pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen


menggunakan metode kuantitatif pada CV. Meubele Berkah
Tangerang. Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE), 5(1), 19-28.

Nugroho, S., & Umanto, F. D. D. E. (2017). Metode kuantitatif. Diambil dari website
library.polsri.ac.id

Dafit, F. (2017). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI


TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR.
JIPPSD, 1-14.

Suprianto, T., Munir, S., Keguruan, F., & Galuh, U. (2021). TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI MA AL-IKHLASH

Page 12 of 15
PANGANTEN ( Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI MA Al-Ikhlash
Panganten Kab Tasikmalaya ) Pengaruh Kemampuan Membaca Cerpen
terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI MA Al- Ikhlash P. 5,
212–216.

Magdalena, I., Nurul Annisa, M., Ragin, G., & Ishaq, A. R. (2021). Analisis
Penggunaan Teknik Pre-Test Dan Post-Test Pada Mata Pelajaran Matematika
Dalam Keberhasilan Evaluasi Pembelajaran Di Sdn Bojong 04. Jurnal
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(2), 150–165.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara

Nuryati, N. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Artikel


Dengan Membaca Cerpen Melalui Penggunaan Teknik Kecepatan Efektif
Membaca (KEM)(PTK Di Kelas IX-A SMP Negeri 14 Tasikmalaya). Jurnal
Wahana Pendidikan, 4(2), 12-22.

Bunadi, N. M. R., Sutama, I. M., Sutresna, I. B., & Si, M. (2014). Penerapan Strategi
Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Berbantuan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerpen Pada Siswa Kelas VII E SMP
Negeri 4 Kubutambahan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha, 2(1).

Hasanah, Z., & Himami, A. S. (2021). Model pembelajaran kooperatif dalam


menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Irsyaduna: Jurnal Studi
Kemahasiswaaan, 1(1), 1-13. Doi:https://doi.org/10.54437/irsyaduna.v1i1.236

Amin, A. K., & Mayasari, N. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk


Aplikasi Android Berbasis Weblog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mahasiswa Pendidikan Matematika Ikip Pgri Bojonegoro (Penelitian

Page 13 of 15
Dilakukan Pada Mata Kuliah Metode Statistika Tahun Ajaran
2014/2015). Magistra, 27(94), 12.

Wulansari, T., Putra, A., Rusliah, N., & Habibi, M. (2019). Pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah pada materi statistika terhadap kemampuan
penalaran statistik siswa. AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 10(1), 35-47. Doi: https://doi.org/10.26877/aks.v10i1.3647

Rudini, R. (2016). Peranan statistika dalam penelitian sosial kuantitatif. Jurnal


Saintekom, 6(2), 53-66. DOI: https://doi.org/10.33020/saintekom.v6i2.13

Marwati, M., & Basri, M. (2018). Pengaruh penggunaan media buku cerita terhadap
kemampuan membaca siswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas IV
SD. JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan Dasar), 3(1), 451-
461.DOI: https://doi.org/10.26618/jkpd.v3i1.1174

Kesumadewi, D. A., Agung, A. A. G., & Rati, N. W. (2020). Model Pembelajaran CIRC
Berbantuan Media Cerita Bergambar Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa SD. MIMBAR PGSD Undiksha, 8(2), 303-314. DOI:
https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v8i2.25524

Nurbaeti, N., Mayasari, A., & Arifudin, O. (2022). Penerapan Metode Bercerita Dalam
Meningkatkan Literasi Anak Terhadap Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Jurnal Tahsinia, 3(2), 98. DOI: https://doi.org/10.57171/jt.v3i2.328

Widiyarto, S. (2018). Pengaruh metode cooperative scrift dan peran orang tua terhadap
prestasi belajar bahasa indonesia. Khazanah Pendidikan, 11(1).

Sinollah, S., & Wahyu, R. (2020). Penerapan Software Bahasa R untuk Meningkatkan
Motivasi dan Pemahaman Statistika Mahasiswa. LEMMA: Letters of
Mathematics Education, 7(1), 6-15.

Page 14 of 15
Astimah. (2015). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Anatara yang
Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Dengan Tipe Think Pair Share (TPS). Skripsi,
1-149.

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai