Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PENGAJARAN SASTRA


ANAK
PRODI S1 PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA

Dosen Pengampu :

Trisnawati Hutagalung , S.Pd , M.Pd .

Di susun Oleh :

SITI NURMADINA (2192111005) Reg.E 2019

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI , 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi
salah satu tugas KKNI dari mata kuliah Pengajaran Sastra Anak . Kami juga mengucapkan
TerimaKasih kepada:
-Ibu Dosen (Trisnawati Hutagalang , S.Pd , M.Pd) selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengajaran Sastra Anak
-Orang Tua (Almh.Ibu) yang saya sayangi serta sangat ingin saya banggakan dan Tante saya
yang selalu mendukung segala kegiatan Pendidikan saya .
-Serta teman-teman senasib seperjuangan yang memberi dukungan secara langsung atau tidak
langsung.
Saya telah menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada
kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya menerima berbagai kritik yang
sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, Saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang
kurang berkenan.

Medan , Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A.    Rasionalisasi Pentingnya CBR...................................................................................................4
B.     Tujuan Penulisan CBR..............................................................................................................4
C.    Manfaat CBR.............................................................................................................................4
D. Identitas Buku yang Direview.......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
RINGKASAN ISI BUKU....................................................................................................................6
A.BUKU UTAMA............................................................................................................................6
B.BUKU PEMBANDING...............................................................................................................20
BAB III...............................................................................................................................................21
PEMBAHASAN.................................................................................................................................21
A.KELEBIHAN BUKU..................................................................................................................21
B.KELEMAHAN BUKU :.............................................................................................................22
BAB IV...............................................................................................................................................23
PENUTUP..........................................................................................................................................23
A.KESIMPULAN...........................................................................................................................23
B.REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN BUKU......................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain , mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis
yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami ,
terkadang  kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentng Pengajaran Sastra Anak .

B.     Tujuan Penulisan CBR


1. Mengulas isi sebuah buku secara detail kemudian berusaha untuk memahaminya.
2. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi secara detail yang diberikan
oleh buku
3. Menentukan kelemahan dan kelebihan setiap buku serta menarik dan menentukan
kesimpulan rekomendasi buku yang lebih layak untuk digunakan.

C.    Manfaat CBR
1. Untuk lebih memahami materi dari buku tersebut secara detail.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
3. Melatih merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku yang
dianalisis tersebut
D. Identitas Buku yang Direview

BUKU UTAMA

1.    JUDUL                    : Pendidikan Karakter Berbasis Sastra, Solusi Pendidikan Moral yang


Efektif
2.    PENGARANG        : Rohinah. M. Noor
3.    PENERBIT              : Ar-Ruzz Media
4.    KOTA TERBIT       : Yogyakarta
5.    TAHUN TERBIT    : 2017 , Cetakan Ke-2
6.    ISBN                        : 978-979-25-4857-0
7.    JUMLAH BAB        : 5 Bab
8.    JUMLAH HLM       : 175 Halaman

BUKU PEMBANDING

1.    JUDUL                     : Pengajaran Sastra “Menulis Puisi” Mengatasi Kesulitan Belajar Anak


2.    PENGARANG         : Rukayah
3.    PENERBIT               : Deepublish
4.    KOTA TERBIT        : Jakarta
5.    TAHUN TERBIT     : 2017
6.    ISBN                        : 978-602-453-197-3
7.    JUMLAH BAB         : 10 Bab
8.    JUMLAH HLM        : 360 Halaman
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

a. Ringkasan Buku Utama

Pendidikan Karakter Berbasis Sastra, Solusi Pendidikan Moral yang Efektif


Arus modernisasi tak pelak lagi mengakibatkan banyak perubahan dalam
masyarakat. Perubahan ini menyimpan potensi negatif yaitu tereduksinya nilai-nilai yang ada
di masyarakat berupa kemerosotan moral dan akhlak. Hal ini sebagai akibat tidak adanya
kesiapan dan filtrasi terhadap nilai-nilai kebudayaan baru yang dibawa oleh arus modernisasi
tersebut. Nilai-nilai yang ada di masyarakat sekarang ini sudah mulai menggejala. Masih
hangat ingatan kita kasus Gayus Tambunan yang menelanjangi tatanan birokrasi dan
penegakan hukum yang ada selama ini. Atau kisah para wakil rakyat yang ingin membangun
kembali gedung perwakilannya dengan megah yang menciderai rasa keadilan
masyarakat. Belum lagi kasus korupsi yang melingkupi banyak instansi pemerintah,
permainan proyek, budaya, otoritas, tipu menipu,
            Lalu muncul pertanyaan di benak kita apakah sistem pendidikan yang ada selama ini
gagal dalam membentuk kepribadian anak-anak bangsa? Jika kita menilik pada hasil
penelitian Taufik Ismail, penyair senior Indonesia pada tahun 1997 - 2005, masukkan
minimnya pembelajaran apresiasi sastra adalah salah satu penyebab mengapa kemerosotan
moral yang terjadi. Taufik Ismail memaparkan 'TRAGEDI NOL BUKU' bahwa siswa-siswi
di Indonesia berhasil menyelesaikan 'NOL' karya sastra sampai mereka menginjak SMA. Hal
ini begitu memilukan jika dibandingkan dengan budaya literasi yang berkembang di negara-
negara maju, bahkan di Malaysia sekalipun. Dari sinilah muncul kesadaran bahwa pendidikan
karakter yang berorientasi pada jiwa, pada kebenaran universal sebagai pemenuhan fitrah
manusia yang berbasis sastra menjadi sebuah keniscayaan. 
            Sastra memang tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu medium yang efektif
dalam pendidikan karakter. Mengapa? Karena sastra mengasah rasa, mengolah budi,
membukakan pikiran dan mengajak manusia berdialog dengan dirinya sendiri. Namun, tidak
semua hasil karya sastra dapat digunakan sebagai sarana membangun karakter. Sastra yang
dapat digunakan adalah sastra yang 'baik'. Menurut YB Mangunwijaya, sastra yang baik
adalah yang mampu membuat pembacanya melakukan suatu perenungan, mendapatkan
pencerahan, dan mengajak kepada kehidupan yang lebih baik dan benar.
            Penanaman dan pesanan karakter berbasis sastra dapat dilakukan di dua lembaga yaitu
keluarga dan sekolah sebagai bagian dari lingkungan sosial. Di lingkungan keluarga peletak
batu pertama pembentuk watak dan kepribadian seseorang adalah orang tua. Oleh karena itu,
harus disadari bahwa masa anak-anak adalah masa krusial dimana setiap orang tua harus
menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anaknya. Sehingga, saat dewasa nanti
anak-anak sudah memiliki karakter yang mantap, kuat dan siap menghadapi tantangan zaman
yang semakin kompleks. Disamping teladan yang baik, orang tua bisa memanfaatkan karya
sastra dalam menanamkan karakter yang baik pada anak.
            Upaya tersebut salah satunya dengan kegiatan mendongeng. Tiga peneliti dari Jerman
(HG Wahn, W.Hesse, dan U.Schaefer dalam Suddeutsche Zeitung, 24 Juni 1980)
mengungkapkan bahwa anak yang sering didongengi tumbuh menjadi anak yang lebih
pandai, lebih tenang, lebih terbuka, dan lebih seimbang dibandingkan dengan anak yang tidak
didongengi. Para pakar telah merumuskan manfaat yang dapat digali dari kegiatan
mendongeng ini.
- Mengasah daya pikir dan membaca anak

Berbeda dengan media televisi yang visual, dongeng akan menumbuhkan daya bantu
anak. Karena saat didongengi anak akan membentuk visualisasinya sendiri dari cerita
yang didengarkan.
- Merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika pada anak

Dongeng mengandung nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawan, kerja keras, dan nilai
positif lain yang terselip dalam setiap cerita. Anak-anak mudah menyerap nilai-nilai
tersebut karena disajikan dalam bentuk cerita. Dan ini akan tertanam dalam alam bawah
sadar mereka sampai mereka dewasa.
- Langkah awal untuk menumbuhkan minat baca pada anak

Dari dongeng yang dibacakan inilah anak akan memulai ketertarikan dengan
buku. Diawali dengan buku dongeng-dongeng atau cerita yang kemudian akan berlanjut
ke buku-buku lain seperti sains, pengetahuan umum, dan lain-lain .
- Sarana mendekatkan anak dengan orang tua

Tanya jawab, interaksi antara orang tua dan anak pada saat mendongeng merupakan
sarana untuk mempererat tali kasih sayang. Selain itu, tertawa bersama, duduk bersama,
akan mendekatkan emosional antara emosional.
Dari pemaparan diatas nampak jelas peran karya sastra dalam hal ini dongeng dalam
penanaman karakter pada anak. Lalu bagaimana dengan remaja dan siswa
sekolah? Pendidikan karakter melalui apresiasi sastra nampaknya tidak
banyak? Pembelajaran apresiasi sastra sebagai bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia
agaknya tidak banyak mendapat perhatian. Ada beberapa kritik terhadap apresiasi apresiasi
sastra disekolah.
1. Peran guru yang belum maksimal

Pembelajaran sastra di sekolah sekarang ini kurang diminati oleh para guru. Karena beban
kurikulum dan Ujian Nasional, mereka lebih sering menitikberatkan pada materi yang ada
pada setiap ujian. Jikapun ada pembelajaran sastra, ruang kelas dan ruang kelas menjadi
kegiatan yang kurang menarik dan terbatas pada sekat-sekat ruangan kelas. Dapat
diketahui bahwa guru khusus Bahasa Indonesia, khususnya orang yang 'melek' karya
sastra serta dibekali dengan keterampilan, kemampuan dalam mencipta karya sastra atau
setidaknya mengapresiasi karya sastra. Ini petugas agar guru dapat menciptakan suasana
belajar yang aktif dan kreatif yang akan menumbuhkan minat dan potensi anak didik
terhadap sastra. Sehingga tujuan akhirpun dapat tercapai yaitu menanamkan nilai karakter
pada anak didik.

2. Minimnya (Pemanfaatan) Buku Sastra di Sekolah

Ada dua kemungkinan yang terjadi atas buku sastra di sekolah yaitu minimnya jumlah
buku yang ada di perpustakaan sekolah atau minimnya penggunaan buku-buku
tersebut. Ketika minim buku sastra tentunya guru dan pihak sekolah secara aktif dapat
mengajukan permintaan kepada pemerintah. Dalam hal ini pemerintah telah mempunyai
program yaitu pengadaan buku bacaan. Namun akan tidak bermanfaat ketika di
perpustakaan sekolah telah banyak buku sastra tetapi semuanya menjadi pajangan
saja. Jadi tidak hanya berhenti pada pengadaan saja, pemanfaatan buku tersebut pun
digalakkan.
Penelitian Taufik Ismail dalam 'TRAGEDI NOL BUKU' menunjukkan betapa minimnya
pengenalan sastra kepada siswa-siswi di Indonesia. Terungkap bahwa pasca era Algemeene
Middlebare School (sekolah lanjutan tingkat atas pada masa Belanda) pelajar SMA Indonesia
hanya membaca 0 - 2 judul buku sastra. Padahal pada era AMS tersebut pelajar diwajbkan
membaca 15 - 25 judul buku sastra. Jika kita bandingkan dengan negara lain, Indonesia jauh
ketinggalan. Malasya mewajibkan 6 judul, Swiss dan Jepang 15 judul, dan Amerika Serikat
32 judul karya sastra.
Sejarah menuturkan bahwa negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, Perancis,
Amerika Serikat menjadikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan
kepribadian dan pembangunan bangsa. Sistem pendidikan kontemporer tidak berhasil
menciptakan generasi penerus dengan nilai-nilai luhur pembentuk watak bangsa, sastra
sepatutnya dilihat sebagai jalan alternatif.
Pembahasan tentang praktek dan penerapan pendidikan karakter berbasis sastra dikupas
dalam buku setebal 175 halaman ini. Bab pertama memberi pijakan kepada pembaca tentang
apa itu sastra, peran dan hubunganya sebagai kontrol sosial, bahkan peran sastra sebagai jalan
menuju revolusi sosial. Bab kedua membahas tentang fungsi sastra dalam membentuk
kepribadian, membangun karakter pada anak usia dini berbasis sastra anak di ketiga. Di bab
ini dibahas pula tentang apa itu sastra anak dan tahapan perkembangan sastra pada anak. Bab
keempat membahas tentang kritik pendidikan sastra di sekolah, dan metode-metode
pembelajaran sastra yang ditawarkan sebagai solusi. Pembandingan pendidikan sastra dengan
negara lain dibahas di Bab lima .
b.Ringkasan Buku Pembanding
Pengajaran Sastra “Menulis Puisi” Mengatasi Kesulitan Belajar Anak
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang berarti teks yang
mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas yang berarti instruksi atau ajaran,
sedangkan tra berarti alat atau sarana (Teeuw, 1984: 23). Padahal dalam pengertian sekarang
(bahasa Melayu), sastra banyak diartikan sebagai tulisan. Pengertian ini ditambah dengan
kata su yang berarti indah atau baik. Jadi susastra bermakna tulisan yang indah (Winarni,
2013: 1). Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sastra
adalah seni bahasa. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
Bagi pembaca sastra, bahasa mampu melahirkan keindahan. Perpaduan diksi yang tidak biasa
dan memberikan penafsiran yang dalam adalah wujud dari keindahan dan kebermaknaan
sastra yang luhur untuk terus dikaji. Bukan hanya persoalan bahasa, kemampuan pengarang
memainkan jiwa pembacanya memalui peristiwa dan pesan-pesan moral yang ada di dalam
sebuah cerita juga merupakan unsur keindahan sebuah karya sastra.
Bab I (Pengertian Sastra, Fungsi, Manfaat, Sifat-Sifat, dan Hakikat Puisi).
Bab II (Belajar dan Pembelajaran)
Bab III (Pendekatan , Metode, dan Model Pembelajaran Menulis Puisi)
Bab IV (Langkah-Langkah Menulis Puisi hingga Penilaian dalam Pembelajaran Puisi)
Bab V (Pembelajaran Puisi di Sekolah Dasar)
Bab VI (Media dalam Belajar)
Bab VII (Bagaimana Mengembangkan Bahan Ajar Menulis Puisi berbasis Media
Audiovisual)
Bab VIII (Metode field trip dalam membuat puisi)
Bab IX (Metode quantum learning dan media gambar)
Bab X (Merancang Pembelajaran Menulis Puisi Inovatif.
BAB III

PEMBAHASAN
A.KELEBIHAN BUKU

Buku Utama :
1. Buku ini memiliki materi yang cukup singkat, padat dan jelas.
2. Harga buku ini relative murah, sehingga dapat di miliki oleh dari berbagai
kalangan.
3. Buku ini dapat dijadikan penambah pengetahuan terhadap Sastra
4. Penelitian yang dilakukan/dibahas dalam.buku ini cukup bagus .

Buku Pembanding :
1. Desain buku sangat menarik
2. Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan Sastra dan Pembelajaran
terhadap Anak
3. Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan menggunakan
bahasa sehingga dengan bahasa yang komunikatif memudahkan mahasiswa dalam
memahami isi buku
4. Buku ini lebih domain memaparkan pada praktik dalam dunia pendidikan masa kini
B.KELEMAHAN BUKU :

Buku Utama:
a. Banyak terdapat materi-materi yang tidak ada dalam skl guru.
b. Banyak/sering di temukan materi-materi yang terlalu ringkas.
c. Buku ini tidak di lengkapi dengan uji kompetensi bab, U.K tengah semester
dan U.K akhir semester pada bahan ajar ini
d. Tidak di lengkapi dengan indeks

Buku Pembanding:
a. Kelemahan buku ini, terdapat bahasa asing yang tidak ada
penjelasannya dalam bahasa Indonesia .
b. Selain itu, di dalam buku ini tidak ada indeks buku untuk mengetahui
arti kata yang sulit. Bagi pemula atau orang awam buku ini sulit
dipahami jika hanya dibaca satu kali, sehingga membacanya harus
berulang kali.
BAB IV

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari kedua buku dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kualitas yang cukup baik
untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar . Bisa kita lihat dari segi isi buku pertama
dan kedua yang menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang Pengajaran Sastra
untuk Anak
Materi didalam buku ini , sangat perlu untuk dipelajari bagi mahasiswa ; Karena dari buku
inilah kita dapat mempelajari kajian Sastra . Di dalam kedua buku ini banyak pengetahuan
tentang Pengajaran Sastra Anak sangat bermanfaat bagi guru untuk memahami agar dapat
menerapkannya di sekolah dengan baik. Buku ini memberikan solusi bagi sekolah maupun
guru agar siap menerapkan pembelajaran di kelas.
Kedua buku ini bisa menjadi referensi dalam belajar, baik bagi mahasiswa yang mempelajari
tentang kurikulum, bagi calon pendidik dan bagi tenaga pendidik baik dosen maupun guru

B.REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN BUKU


Saran untuk para penulis buku , seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar teori-
teori yang disajikan di dalam buku lebih lengkap, buku pertama diharapkan lebih banyak
membahas tentang Sastra Anak, serta untuk Buku Kedua agar membuat harga buku lebih
terjangkau. Diharapkan lebih teliti dalam pengetikan, referensi lebih ditambahkan agar lebih
banyak ilmu yang bisa didapatkan pembaca, dan lebih memperhatikan bercak bercak tinta
yang dapat mengurangi kerapian dan memperhatikan spasi pada penulisan buku.
DAFTAR PUSTAKA

M.Noor,Rohinah . 2017 . Pendidikan Karakter Berbasis Sastra, Solusi Pendidikan Moral yang
Efektif . Ar-Ruzz Media : Yogyakarta .

Rukayah . 2017 . Pengajaran Sastra “Menulis Puisi” Mengatasi Kesulitan Belajar Anak .
Deepublish : Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai