Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

CRITICAL JURNAL REVIEW

CRITICAL JURNAL REVIEW

LITERASI BAHASA INDONESIA

PRODI S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN


SASTRA INDONESIA

Skor Nilai:

LITERASI BAHASA INDONESIA

(Dr. M. Joharis, M. Pd.)

Disusun Oleh :

Nama : Husna

NIM : 2231111039

Kelas : PBSI B

Dosen Pengampu : Dr. M. Joharis, M. Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Meskipun ada
hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. M. Joharis, M. Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Literasi Bahasa Indonesia, yang telah memberikan tugas ini,
karena melalui tugas ini saya menjadi lebih paham mengenai materi yang dibahas.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat
berguna juga bagi para pembaca.

Medan, 22 Februari 2024

Husna

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.........................................................................................

B. Tujuan Penulisan CJR......................................................................................................

C. Manfaat penulisan CJR....................................................................................................

D. Identitas Jurnal..................................................................................................................

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL................................................................................

A. Jurnal Utama.....................................................................................................................

B. Jurnal Pembanding.............................................................................................................

B. SWOT................................................................................................................................

BAB III PENILAIAN ISI JURNAL...................................................................................

A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama.........................................................................

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding................................................................

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................

A. Simpulan..........................................................................................................................

B. Saran................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Jurnal Riview adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk meringkas
dan mengevaluasi tulisan. Dalam menulis critical jurnal riview kita harus membaca secara
seksama dan juga membaca tulisan lain yang serupa agar kita bisa memberikan tinjauan dan
evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual. Dengan memperbanyak mengkritisi
suatu jurnal akan melatih cara berpikir kritis kita terhadap suatu hal tetapi berdasarkan bukti
dan analisis yang mendasar, bukan sekedar mencari kelemahan jurnal dan menilainya secara
sepihak. Oleh karena itu diperlukan pemikiran rasional dan logis dalam membandingkan
suatu buku.
Penugasan Jurnal Book Review ini juga merupakan bentuk pembiasaan agar mahasiswa
terampil dalam menciptakan ide-ide kreatif dan berpikir secara analitis sehingga pada saat
pembuatan tugas-tugas yang sama mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir
dalam penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan tugas Jurnal Book Review ini juga
melatih, menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya
mengkritikalisasi suatu karya berdasarkan data yang faktual sehingga dengan begitu tercipta
lah mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter logis serta analisis.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keterampilan Berbicara.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada Jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya berbicara dalam kehidupan.

C. Manfaat CJR
1. Dapat membandingkan dua atau lebih Jurnalyang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu Jurnal.
3. Sebagai rujukan bagaimana menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari sumber
Jurnal yang relevan.

iii
D. IDENTITAS JURNAL

A. Jurnal Utama:

 Judul Artikel : Literasi keuangan perempuan: Sebuah studi bibliometrik


tentang penelitian saat ini dan arah masa depan
 Judul Jurnal : Jurnal Heliyon
 Penulis : Sheela Sundarasen & Malathi Kanapatis
 Tahun : 2023
 ISSN : 2405-8440
 Vol & No : 9 & 227

Jurnal Pembanding:
 Judul Artikel : Literasi informasi online pelajar internasional Tiongkok di
Amerika Serikat selama pandemi COVID-19
 Judul Jurnal : Jurnal Literasi Internasional
 Penulis : Gao, H., & Kohnen, A.
 Tahun : 2023
 ISSN : 1750-5968
 Vol & No : 17 & 1

1
BAB II

ISI JURNAL

A. Ringkasan Jurnal Utama

1. Pendahuluan

Literasi keuangan mengacu pada beragam pengetahuan dan keterampilan mengenai


masalah keuangan, seperti mengelola uang, menetapkan anggaran, dan berinvestasi [1,2].
Namun, karena masalah sosial ekonomi, standar budaya, dan ekspektasi berbasis gender,
perempuan menghadapi tantangan yang semakin besar dalam literasi keuangan, pengelolaan
uang, dan perencanaan pensiun. Menurut penelitian terbaru oleh Ref. [3]; perempuan dan
anak perempuan lebih mungkin melek finansial di negara-negara yang memiliki lebih
banyak kesetaraan gender.

perempuan di seluruh dunia memiliki peluang untuk meningkatkan pendidikan dan


pengetahuan keuangan mereka, yang dapat berdampak signifikan pada perencanaan, inklusi,
dan pemberdayaan keuangan mereka [4–6]. [6,7] juga mendokumentasikan bahwa
perempuan menunjukkan tingkat literasi utang dan kemampuan pengelolaan keuangan yang
relatif lebih rendah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang literasi keuangan dan pengelolaan
uang harus membantu perempuan dalam mengatasi tantangan dalam perencanaan pensiun
[8-10], selain meningkatkan kualitas hidup dan perasaan aman dan mandiri secara finansial
[11]. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menjelaskan lebih
jauh wacana akademis seputar literasi dan kesejahteraan keuangan perempuan. Penelitian
ini bermaksud untuk menyoroti realitas sosial ekonomi, norma budaya, dan asumsi terkait
gender yang menjadikan pengelolaan keuangan, perencanaan pensiun, dan literasi ekonomi
merupakan tantangan bagi Perempuan.

Menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), 2020,


pengertian literasi keuangan secara komprehensif mencakup konvergensi kesadaran,
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku. Faktor-faktor yang disebutkan di atas, jika
dipertimbangkan secara kolektif, mempunyai peran penting dalam memungkinkan
kemampuan untuk mengembangkan penilaian keuangan yang berwawasan luas dan

2
bijaksana, yang pada akhirnya mengarah pada pencapaian kesuksesan finansial. Mengingat
hambatan unik yang dihadapi perempuan dalam bidang perencanaan dan keamanan
keuangan, penting untuk mengenali dan memahami implikasi konsekuensi dari tantangan
ini terhadap Perempuan.

Dalam hal meningkatkan inklusi dan pemberdayaan keuangan di kalangan perempuan,


penelitian menunjukkan bahwa sangat penting untuk menerapkan intervensi terfokus dan
inisiatif pendidikan. Sarah [32,33] menggarisbawahi pentingnya inisiatif yang mendorong
inklusi keuangan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan mengatasi
kesenjangan dalam literasi keuangan antar gender. Faktanya, prospek baru untuk inklusi
keuangan disediakan oleh pengembangan layanan keuangan digital, namun literasi
keuangan digital perempuan masih menjadi masalah (Opoku Asuming et al., 2019). Dengan
demikian, akses perempuan terhadap layanan keuangan formal dapat difasilitasi dengan
mengatasi kesenjangan gender digital dan menawarkan pelatihan literasi keuangan digital
[34].

2. Metode

Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik untuk mengkaji literatur dan wacana
ilmiah yang ada mengenai literasi keuangan perempuan. Sejalan dengan penelitian lain
[39,40], penelitian ini menggunakan metodologi numerik dan grafis. Web of Science (WoS)
digunakan untuk penelitian ini, meskipun database lain termasuk Scopus, Google Scholar,
SSRN, dan EconLit merupakan pilihan yang layak untuk analisis bibliometrik. Pemilihan
WoS didasarkan pada cakupan jurnal bereputasi yang luas dan pengecualian sumber non-
ilmiah, yang sejalan dengan tujuan penelitian untuk memastikan ketelitian dan kualitas [41];
Huang dkk., 2019). Bibliometrix dan VOSviewer digunakan dalam penyelidikan ini.

Sementara Latent Dirichlet Allocation (LDA) diakui sebagai metode statistik alternatif
untuk pemodelan topik, mengungkap tema laten dalam korpus teks melalui analisis pola
kemunculan kata. Dengan memanfaatkan Bib-liometrix, analisis deskriptif, eksplorasi tren
publikasi, identifikasi penulis dan sumber, analisis pola kolaborasi, wawasan kuantitatif,
dan ringkasan statistik dapat dilakukan (RQ1 dan RQ2). Selain itu, VOSviewer
menyediakan visualisasi jaringan yang berharga dan kemampuan analisis penggabungan
bibliografi (RQ3 dan RQ4). Kekuatannya terletak pada visualisasi jaringan yang kuat,
analisis pengelompokan, analisis kolaborasi, dan fungsi ringkasan yang komprehensif, yang

3
semuanya berkontribusi pada pemahaman hubungan dan pengelompokan tematik. Dengan
demikian, penggunaan gabungan Bibliometrix dan VOS viewer diterapkan sebagai alat
metodologis untuk mencapai tujuan penelitian yang dinyatakan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANNYA

Berdasarkan hasil dari penggabungan bibliografi ilmiah, tema-tema dominan


diidentifikasi – “Literasi Keuangan Global: Mengatasi Kesenjangan dan Meningkatkan
Pendidikan”, “Mengatasi kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dan perilaku
keuangan pribadi”, “Pemberdayaan melalui Literasi Keuangan: Mengatasi Keterikatan
Keuangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga” dan “Perencanaan dan kesiapan pensiun
perempuan”.

Studi yang mengeksplorasi pengaruh faktor budaya dan sosial ekonomi terhadap
keuangan perempuan literasi dapat membantu menciptakan program pendidikan yang
responsif terhadap budaya. Menyelidiki dampak teknologi keuangan terhadap literasi
keuangan perempuan juga dapat menjembatani kesenjangan digital dan meningkatkan
inklusi. Menjajaki program literasi keuangan “dari awal sampai akhir” yang komprehensif
(Sundarasen et al., 2013) yang melibatkan sekolah, orang tua, dunia usaha, dan pemerintah
dapat memberdayakan perempuan sepanjang hidup mereka dan menumbuhkan kemandirian
finansial. Studi-studi ini membuka jalan bagi kesetaraan gender dan meningkatkan
kesejahteraan perempuan secara global.

Mengkaji pentingnya perencanaan dan persiapan pensiun dalam mencapai masa


pensiun yang aman dan memuaskan. Kebijakan yang spesifik gender, strategi yang
disesuaikan, dan inisiatif pendidikan keuangan yang mempertimbangkan beragam keadaan
hidup dan prioritas perempuan dapat membantu menjembatani kesenjangan tabungan
pensiun dan meningkatkan kesiapan pensiun di kalangan perempuan. Perempuan dari latar
belakang sosio-ekonomi yang berbeda mungkin menghadapi masalah yang berbeda-beda
dan memerlukan tindakan khusus untuk meningkatkan perencanaan dan persiapan pensiun
mereka. Perempuan berpenghasilan rendah mungkin mendapatkan manfaat dari program
pendidikan keuangan yang berkonsentrasi pada penganggaran dan tabungan, sedangkan
perempuan berpenghasilan tinggi mungkin memerlukan taktik investasi dan perencanaan
pajak yang lebih kompleks.

4
A. RINGKASAN JURNAL PEMBANDING
1. Pendahuluan
Dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada
bulan Maret 2020, pandemi COVID-19 menciptakan pergolakan di seluruh dunia (Cucinotta
& Vanelli, 2020). Lingkungan informasi pandemi digambarkan sebagai “infodemik” oleh
WHO (2021. Pada saat yang sama, pandemi ini memaksa masyarakat di seluruh dunia untuk
lebih mengandalkan informasi online untuk menavigasi semua aspek kehidupan mereka dan
melindungi diri dari dampak risiko kesehatan, ekonomi, dan sosial. Pelajar internasional
menghadapi tantangan besar dalam lingkungan informasi ini. Sebelum pandemi, pelajar
internasional kesulitan menemukan informasi yang kredibel karena ekologi informasi online
mereka sangat terganggu dan perubahan konteks yang beragam (Chang & Gomes, 2020).
Studi ini didasarkan pada dua literatur: penelitian tentang praktik informasi pada masa
risiko dan krisis, dan penelitian tentang IL dalam lingkungan multikultural. Penelitian ini
secara luas mengambil perspektif sosiokultural terhadap IL (Hicks & Lloyd, 2016; Lloyd,
2012). Daripada melihat IL sebagai seperangkat keterampilan yang universal, tereifikasi, dan
didekontekstualisasikan, perspektif sosiokultural berfokus pada bagaimana orang terlibat
dengan informasi dalam konteks tertentu.
Mengingat bahwa pindah ke negara baru mengganggu perilaku siswa dalam mencari
informasi, jaringan sosial, dan pemahaman terhadap sumber informasi, penilaian kredibilitas
informasi siswa internasional dalam kondisi ekologi informasi yang sangat terganggu penuh
dengan risiko kesalahan informasi di berbagai tingkatan (Click dkk. ., 2017;Hicks, 2019).
Penilaian kredibilitas dibangun, dinegosiasikan, dan dimediasi dalam lingkungan dan konteks
sosial karena setiap lingkungan sosial memiliki konteks budaya, kelembagaan, dan sejarah
uniknya sendiri yang membentuk cara orang membuat penilaian kredibilitas (Limberg et al.,
2012; Mansour & Francke, 2017) .

2. METODE

5
Selama dua dekade terakhir, para pakar literasi menggunakan lensa transnasional dalam
mengkaji bagaimana siswa transnasional menggunakan, mengembangkan, dan mengubah
praktik bahasa, literasi, dan budaya mereka untuk menavigasi dan mengoptimalkan
kehidupan transnasional secara efektif (misalnya, Kwon, 2021; Lam, 2009; Skerrett , 2015).
Dengan demikian, “literasi transnasional” telah banyak digunakan untuk menggambarkan
praktik agentif dalam kehidupan transnasional (misalnya, Jimenez dkk., 2009; Warriner,
2007). Selain itu, meluasnya penggunaan teknologi digital mendesak para peneliti untuk
meningkatkan perhatian terhadap literasi transnasional di ruang digital (Lee, 2018; Stewart,
2014).
Dengan kerangka transnasional, kami melihat bahwa pelajar internasional terlibat
dalam praktik informasi yang konstan, lancar, dan dinamis dengan sumber daya internet di
negara asal dan negara tuan rumah. Lebih jauh lagi, konsep analitis utama mengenai
“bifokalitas,” yang mengacu pada bagaimana “bentuk pertukaran, komunikasi dan aktivitas
transnasional berdampak pada orientasi kognitif, sosial dan budaya para migran” (Vertovec,
2004, hal. 974), membantu kita memahami bagaimana siswa internasional membandingkan
"pengalaman hidup, peristiwa, dan situasi dari dua sudut pandang" masyarakat asal mereka
dan masyarakat angkat mereka (Guarnizo, 1997, hal. 311).

3. HASIL DAN PEMBAHASANNYA

Berdasarkan observasi peneliti, Studi ini diambil dari proyek penelitian yang lebih
besar yang mengeksplorasi bagaimana pelajar internasional Tiongkok menavigasi informasi
online, khususnya mengenai praktik literasi mereka dalam mencari dan mengevaluasi
kredibilitas informasi. Karena proyek ini dilaksanakan antara bulan November 2021 dan
Maret 2022 ketika pandemi COVID-19 sedang mencapai puncaknya, semua peserta
menceritakan pengalaman pencarian informasi pandemi tanpa diminta secara eksplisit. Oleh
karena itu, rangkaian data dan narasi ekstensif yang ditawarkan oleh para peserta
memungkinkan kami mengembangkan analisis mendalam untuk memahami bagaimana para
peserta menavigasi lingkungan informasi pandemi untuk menginformasikan kehidupan
mereka saat belajar di luar negeri.

Dengan demikian, pendekatan naratif membantu kami memahami dan menangkap


bagaimana Ilmu Literasi peserta dibentuk oleh narasi sosial, budaya, dan kelembagaan yang
lebih besar di mana mereka tinggal dan pernah hidup. Lebih jauh lagi, narasi adalah alat
penghasil pengetahuan karena narasi memberikan makna pada pengalaman pribadi dan

6
membagikan perasaan tersebut kepada orang lain (Clandinin & Connelly, 2000; Connelly &
Clandinin, 2006). Oleh karena itu, kami mengambil posisi subjektif untuk terhubung secara
relasional dengan para peserta dan memperhatikan fenomena pengalaman 'bercerita' mereka
dalam mencari informasi online selama krisis global, sehingga mencapai kreasi cerita
bersama dan memberikan pemahaman mendalam tentang cerita unik mereka.

3. DISKUSI

Pemahaman tentang Ilmu Literasi dan kredibilitas dapat bervariasi berdasarkan disiplin
ilmu (ACRL, 2015), sebuah komplikasi yang ingin kami minimalkan dalam penelitian kami.
Kami juga berharap bahwa peserta dari jurusan Pendidikan akan mendapatkan manfaat dari
keikutsertaan dalam penelitian ini karena peningkatan kesadaran akan Ilmu Literasi mungkin
bermanfaat bagi karir masa depan mereka. Kami juga memiliki lebih banyak akses terhadap
mahasiswa Pendidikan sebagai anggota perguruan tingggi.

C. SWOT

Berikut adalah analisis SWOT materi tentang jurnal literasi:

A. Kekuatan (Strengths)

 Sumber informasi yang kredibel: Jurnal literasi merupakan sumber informasi yang
kredibel dan terpercaya karena ditulis oleh para ahli di bidangnya.
 Terkini dan relevan: Jurnal literasi biasanya memuat informasi yang terkini dan
relevan dengan perkembangan terbaru di bidang literasi.
 Tersedia dalam berbagai format: Jurnal literasi tersedia dalam berbagai format,
seperti cetak, online, dan audio, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh berbagai
kalangan.
 Meningkatkan pengetahuan dan wawasan: Membaca jurnal literasi dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang berbagai aspek literasi.
 Mendorong budaya literasi: Jurnal literasi dapat mendorong budaya literasi dengan
menyediakan bahan bacaan yang berkualitas.
B. Kelemahan (Weaknesses)

7
 Bahasa yang rumit: Jurnal literasi terkadang menggunakan bahasa yang rumit dan
sulit dipahami oleh orang awam.
 Akses yang terbatas: Akses terhadap jurnal literasi terkadang terbatas, terutama bagi
mereka yang tinggal di daerah terpencil.
 Biaya yang mahal: Jurnal literasi terkadang mahal, sehingga tidak semua orang dapat
membelinya.
 Kurang menarik: Jurnal literasi terkadang kurang menarik dan monoton, sehingga
membuat orang tidak tertarik untuk membacanya.
C. Peluang (Opportunities)
 Pengembangan teknologi: Perkembangan teknologi dapat membantu meningkatkan
akses terhadap jurnal literasi dan membuatnya lebih menarik untuk dibaca.
 Kerjasama antar lembaga: Kerjasama antar lembaga dapat membantu
meningkatkan kualitas dan kuantitas jurnal literasi.
 Peningkatan kesadaran masyarakat: Peningkatan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya literasi dapat meningkatkan minat baca terhadap jurnal literasi.
D. Ancaman (Threats)
 Informasi yang menyesatkan: Banyak informasi yang menyesatkan tentang literasi
yang beredar di internet.
 Kurangnya minat baca: Kurangnya minat baca masyarakat dapat menghambat
perkembangan literasi.
 Keterbatasan dana: Keterbatasan dana dapat menghambat pengembangan jurnal
literasi.

8
BAB III
PENILAIAN ISI JURNAL

 Kelebihan Jurnal Utama dan Pembanding


1. Bahasanya mudah dimengerti dan memiliki kajian teori.
2. Menjelaskan sepenuhnya apa itu mengenai literasi,sehingga para pembaca dapat lebih
cepat memahami inti dari jurnal ini.
3. Memiliki pembahasan yang menarik.
4. meningkatkan kemampuan menulis kita, seperti kemampuan untuk mengorganisir ide,
menyusun kalimat dengan baik, dan menggunakan bahasa yang efektif.
5. Meningkatkan minat baca jurnal literasi dapat membantu kita nmengembangkan
minat baca. Semakin sering membaca, semakin akan terbiasa dan menikmati proses
membaca.

 Kekurangan Jurnal Utama dan Pembanding


1. Penjelasan pada jurnal ada mengandung istilah yang hanya berlaku di bidang
tertentu. Hal ini membuat pembaca merasa kesulitan untuk memahami arti dari istilah
tersebut.
2. Ada beberapa kalimat yang digunakan kurang padu atau jelas.
3. Susunan Kalimat, Penyusunan Teks dan Paragraf yang tidak sesuai, tidak rapi dan
tidak konsisten.
4. Pada Jurnal Pembanding, Jurnal tidak lengkap dan tidak memiliki ISSN.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi lebih luas dari
itu. Literasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, baik melalui bacaan, tulisan, maupun
komunikasi lisan. Manfaat literasi tak terhitung jumlahnya. Bagi individu, literasi membantu
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, memperluas wawasan dan pengetahuan,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan potensi diri dan
peluang kerja. Bagi bangsa, literasi berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membangun
masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain, pada jurnal pembanding utama agar penulisan
dapat membuat Bahasa yang lebih dipahami. agar pembaca lebih mudah dalam
membandingkan kedua model pembelajaran tersebut. Sedangkan pada jurnal kedua penulis
dapat memberikan saran yang relevan. Untuk membuat bacaan atau kalimat yang mudah di
mengerti Serta dapat memadukan jurnal utama dan pembanding agar lebih memahaminya.
Diharapkan dengan adanya makalah CJR ini, dapat menambah pengetahuan baru tentang
Literasi Bahasa Indonesia khususnya tentang makna dari bahasa yang digunakan oleh
orang lain baik itu diciptakan melalui sebuah karya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Penelitian (ACRL). (2015). Kerangka Literasi
Informasi Perguruan Tinggi. Asosiasi Perpustakaan Amerika.

Bahl, R., Chang, S., & McKay, D. (2021). Memahami perilaku misinformasi siswa
internasional . Prosiding ACIS 2021, 56.

Catalano, A. (2013). Pola perilaku pencarian informasi mahasiswa pascasarjana: meta-


sintesis literatur. Jurnal Dokumentasi, 69(2), 243–274.

Klandinin, DJ (2006). Penyelidikan naratif: Sebuah metodologi untuk mempelajari


pengalaman hidup. Studi penelitian dalam pendidikan musik, 27(1), 44-54.

Lusardi, Literasi keuangan dan kebutuhan pendidikan keuangan: bukti dan implikasi, Swiss J
Economics Statistics 155 (2019) 1, https://doi.org/ 10.1186/s41937-019-0027-5.

11

Anda mungkin juga menyukai