Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REPORT

Ekonomi Publik

Dosen Pengampu: Dr. Khairani Matondang,S.pd,M.si,CA

Oleh :

Nama : Pinta Welnida Saragih


NIM : 7193341031
Kelas : Pendidikan Ekonomi C 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah Yang maha kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya masih diberikan kesempatan menyelesaikan makalah
critical book ini dengan baik.
Terimakasih kepada kepada ibu dosen Dr. Khairani Matondang,S.pd,M.si,CA
Yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang baik dalam mengerjakan critical book
report ini dan juga telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya dalam
menulis critical book report ini.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam
menyusun tugas-tugas selanjutnya. Terimakasih.

Medan, januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................................5

PENDAHULUAN....................................................................................................................5

A. Latarbelakang...................................................................................................................5

B. Rumusan Masalah............................................................................................................6

C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................6

D. Identitas Buku..................................................................................................................6

BAB II........................................................................................................................................8

RINGKASAN BUKU.....................................................................................................................8

Bab 1.....................................................................................................................................8

Teori barang swasta..............................................................................................................8

BAB II....................................................................................................................................14

KEGAGASALN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH..................................................14

BAB III.....................................................................................................................................16

TEORI BARANG PUBLIK...........................................................................................................16

BAB IV.....................................................................................................................................19

TEORI PEMUNGUTAN SUARA.................................................................................................19

BAB V......................................................................................................................................22

ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA..............................................................................................22

BAB III.....................................................................................................................................24

PEMBAHASAN.........................................................................................................................24

A.Kelebihan.........................................................................................................................24

BKekurangan.......................................................................................................................24
BAB IV.....................................................................................................................................25

PENUTUP................................................................................................................................25

A. Kesimpulan.....................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................26
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam Era Globalisasi saat sekarang ini, kita dapat melihat sekaligus merasakan
semangkin ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. hal ini di perburuk
dengan keadaan alam yang terasa sudah tidak menyediakan kebutuhan-kebutuhan
yang di perlukan oleh manusia pada khususnya. Oleh karena itu, manusia sebagai
makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat mengolah Sumber Daya Alam (SDA)
yang ada sebagai nilai guna yang lebih. Tidak hanya pada pengolahan alam, namun
terlebih lagi pada syarat-syarat atribut yang di gunakan untuk kualifikasi dalam
bidang sektor-sektor pekerjaan yang ada. Tolak ukur yang pertama dalam kualifikasi
pekerjaan adalah pendidikan. Oleh sebab itu, semangkin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semangkin besar peluang untuk mendapat pekerjaan yang layak dan
baik itulah jawaban umum di era global saat ini. Dalam perkembangan nya dahulu,
Pendidikan dalam pandangan tradisional selama sekian dekade dipahami sebagai
bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat, dalam konteks ini
pelayanan pendidikan sebagai bagian dari public service atau jasa layanan umum dari
Negara kepada masyarakat yang tidak memberikan dampak langsung bagi
perekonomian masyarakat, sehingga pembangunan pendidikan tidak menarik untuk
menjadi tema perhatian, kedudukannya tidak mendapat perhatian menarik dalam
gerak langkah pembangunan.
Opini yang berkembang justru pembangunan sektor pendidikan hanyalah sektor
yang bersifat memakan anggaran tanpa jelas manfaatnya (terutama secara ekonomi).
Pandangan demikian membawa orang pada keraguan bahkan ketidakpercayaan
terhadap pembangunan sektor pendidikan sebagai pondasi bagi kemajuan
pembangunan disegala sektor. Ketidakyakinan ini misalnya terwujud dalam kecilnya
komitmen anggaran untuk sektor pendidikan. Mengalokasikan anggaran untuk sektor
pendidikan dianggap buang-buang uang yang tidak bermanfaat. Akibatnya alokasi
anggaran sektor pendidikan pun biasanya sisa setelah yang lain terlebih dahulu. Cara
pandang seperti itu sekarang sudah mulai tergusur sejalan dengan ditemukannya
pemikiran dan bukti ilmiah akan peran dan fungsi vital pendidikan dalam memahami
dan memposisikan manusia sebagai kekuatan utama sekaligus prasyarat bagi
kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor.

5
Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi dalam bentuk Human Capital (Modal
Manusia) telah berkambang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap Negara
bahwa pembangunan sektor pendidikan untuk meningkatkan modal manusia
merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor pembangunan lainnya.

B. Rumusan Masalah
a) Mengulas isi sebuah buku sehingga memperdalam ilmu mengenai tentang isi dari
kedua buku yang telah dibaca
b) Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam dua buku tersebut
c) Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.

C. Tujuan Penulisan
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
 Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku-buku yang dianalisis tersebut.

D. Identitas Buku
 buku utama

A. judul buku : Ekonomi publik edisi 3


B. penulis : Guritno Mangkosoebroto
C. tahun terbit : 2000
D. kota terbit : Yogyakarta
 buku pembanding

A. judul buku : Ekonomi publik


B. penulis : Dr.H.Amiruddin Idris,S.E,M.SI
C. penerbit : Deepublis
D. tahun terbit : 2016
E. ISBN: 978-602-401-187-1
BAB II

RINGKASAN BUKU

Bab 1I

Teori barang swasta

Barang swasta adalah barang-barang yg dapat disediakan melalui sistem pasar.


Sistem pasar dapat menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien.
Efisiensi konsumen merupakan alokasi barang konsumsi di antara konsumen.

Asumsi dalam analisis efisiensi konsumen


 Dalam masyarakat hanya ada dua konsumen, A dan B.
 Hanya ada dua barang swasta yg tersedia, makanan (M) dan Pakaian (P).
 Distribusi pendapatan sudah tertentu.
Analisis Diagram Kotak Konsumen
• Titik T bukan merupakan titik optimum; konsumen (A dan B) masih
dapat mengubah kombinasi konsumsinya ke titik F atau D.
• T ke D, kepuasan konsumen A bertambah.
• T ke F, kepuasan konsumen B bertambah.
• Titik-titik D dan F merupakan kondisi pareto optimum, yaitu tempat kedudukan
di mana seorang konsumen tidak dapat meningkatkan kepuasannya tanpa menyebabkan
kepuasan konsumen lain menjadi berkurang (Mangkoesoebroto, 1999).

Analisis Diagram Kotak Konsumen


• Garis OAOB merupakan garis kontrak yaitu garis di mana pareto optimum terjadi.
• Di titik mana sepanjang OAOB kedua konsumen A dan B berakhir tergantung
pada distribusi penghasilan awal konsumen tsb.
• Analisis di atas memecahkan masalah efisiensi dari segi alokasi barang konsumsi
antara kedua individu.
• Analisis di atas tidak memecahkan masalah distribusi barang yg dianggap adil.

Kondisi pareto optimum bagi konsumen

Efisiensi produsen
Asumsi dalam analisis efisiensi produsen
• Dalam masyarakat hanya ada dua produsen.
• Produsen menghasilkan dua jenis barang (X, pakaian dan Y, makanan).
• Hanya dua jenis faktor produksi yg digunakan (Tanah, T dan Tenaga Kerja/ Buruh,
Analisis Efisiensi Optimum Produsen
• OXBT jumlah tenaga kerja dalam perekonomian.
• OXTT jumlah tanah yang tersedia. • Pada titik D, jumlah tenaga kerja yg
digunakan sebanyak OXB1 dan tanah yg digunakan sebanyak OXT1 untuk menghasilkan
pakaian sebanyak KPSX1.
• Pada titik D, produsen makanan menggunakan tenaga kerja sebanyak B1BT
dan tanah sebanyak T1TT untuk menghasilkan makanan sebanyak KPSy1.

Analisis Efisiensi Optimum Produsen


• Titik D bukan merupakan titik optimum karena dengan merubah alokasi faktor
produksi di antara kedua produsen maka jumlah barang yg dihasilkan dapat ditingkatkan.
• D ke F, produksi pakaian bertambah.
• D ke G, produksi makanan bertambah.
• Titik-titik F dan G merupakan titik pareto efisiensi.
• OXOY merupakan kurva kontrak di mana terdapat titik pareto.
ALOKASI OPTIMUM PRODUSEN DAN KONSUMEN

Analisis Alokasi Optimum Produsen dan Konsumen


• OAP1OBM1 adalah banyaknya makanan dan pakaian yg tersedia dalam masyarakat.
• Konsumsi konsumen A, makanan sebanyak OAMo dan pakaian sebanyak OAPo .
• Konsumsi konsumen B, makanan sebanyak MoM1 dan pakaian sebanyak PoP1 .
• Produsen makanan menghasilkan makanan sebanyak OAMo + MoM1 .
• Produsen pakaian menghasilkan pakaian sebanyak OAPo + PoP1

Kriteria Kompensasi
• Pasar persaingan sempurna menyebabkan terjadinya pareto optimum bagi konsumen
dan produsen.
• Namun definisi pareto yg demikian sangatlah sempit, sebab setiap perubahan
pasti ada pihak yg untung dan ada pihak yg rugi.
• Kaldor dan Hicks menyatakan bahwa setiap perubahan tetap akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat apabila pihak yg dirugikan dapat memperoleh kompensasi atas
kerugiannya tsb sehingga ia berada pada tingkat kepuasan yg sama sedangkan pihak yg
untung mengalami kenaikan kesejahteraan.
BAB III

KEGAGASALN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Kegagalan Pasar Kegagalan pasar terjadi karena,mekanisme pasar tidak berfungsi


secara efisien dalam mengalokasikan sumber- sumber ekonomi yg ada dalam Barang yg
diproduksikan menjadi terlalumasyarakat. Dalam kondisi ekstrem ada barang danbanyak
atau terlalu sedikit. jasa tertentu yg tidak dihasilkan.
Esensi Timbulnya Kegagalan Pasar
 Masyarakat tidak bertindak secara Perilaku kooperatif
 kooperatiflah yg menyebabkan kooperatif. terjadinya pareto optimal.

Kegagal Pasar Dapat Terjadi Karena Faktor-faktor Berikut :


 Adanya Common Goods (Barang Bersama/ Barang Publik)
 Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar Adanya eksternalitas Adanya pasar
yg tidak lengkap
 Adanya kegagalan informasi Adanya ketidakpastian

Adanya Barang Bersama (Common Goods)


 Barang bersama/ barang publik?
 Barang yg penyediaan dan pengaturannya dilakukan oleh pemerintah
 Penyediaan dan pengaturan barang pemerintah. bersama dilakukan oleh
pemerintah karena pihak swasta tidak tertarik untuk menyediakan
barang tersebut.
 Mengapa pihak swasta tidak bersedia menyediakan barang publik?
 Karena tidaklah menguntungkan bagi swasta untuk menyediakan barang
Karena berkaitan dengan sifat-sifatpublik tsb.

Barang Bersama dan Tragedi Kebersamaan


 Adanya penggunaan barang secara berlebih lebihan
 Adanya free rider.
 Free rider adalah suatu sikap yg tidak menyatakan dgn sebenarnya manfaat
suatu barang atau jasa dengan maksud agar ia dapat memanfaatkan barang tsb
tanpa harus membayarnya atau tanpa ikut menanggung biaya pengadaan
barang.
Adanya Unsur Ketidak sempurnaan Pasar Kegagalan pasar terjadi karena
adanya Pasar yg tidak sempurna yaitu pasar ygasar yg tidak sempurna. diluar
atau bukan merupakan pasar persaingan sempurna.

Monopoli Alamiah
Dalam keadaan tertentu ada beberapa jenis usaha yg hanya dapat
diproduksikan Jenis usaha ini mempunyai sifat tertentuoleh satu produsen
saja. yaitu bahwa biaya rata-ratanya selalu menurun dgn semakin banyaknya
barang Hal ini disebabkan karena investasi ygatau jasa yg dihasilkannya.
dibutuhkan sangat besar sehingga skala ekonomi yg efisien baru terjadi pada
tingkat produksi yg besar.

Adanya Eksternalitas
Eksternalitas adalah dampak sampingan yg timbul akibat tindakan
mengkonsumsi atau memproduksikan barang oleh satu pihak dan
berpengaruh terhadap pihak Eksternalitas dapat bersifat positif ataulain tanpa
adanya kompensasi. menimbulkan kerugian atau Negatif memberi manfaat.
 Positif negatif. biaya.

Contoh Karakteristik
Eksternalitas Konsumen-Konsumen, permainan piano Konsumen-Produsen,
olahraga yg Andi yg terdengar oleh tetangganya. dilakukan buruh sehingga
buruh menjadi Produsen-Konsumen, pabrik yg sehat dan produktif.
menyebabkan polusi terhadap air sungai Produsen-Produsen, polusi air
sungai olehbagi penduduk. pabrik yg menyebabkan produsen lain harus
mensterilkan air tsb untuk kegiatan produksinya.
BAB IV

TEORI BARANG PUBLIK

Barang Publik yg Disediakan Pemerintah


Barang milik pemerintah yg dibiayai melalui anggaran belanja negara tanpa melihat
siapa yg melaksanakan pekerjaannya.
Pemilihan Masyarakat akan Kombinasi Barang Swasta dan Barang Publik
 Untuk membahas pemilihan masyarakat akan kombinasi barang swasta dan barang
publik dapat dilakukan dengan fungsi Fungsi kesejahteraan masyarakat (W)
menunjukan kepuasankesejahteraan masyarakat.
 Fungsi kesejahteraan masyarakat (FKM) mencerminkan(utilitas) semua anggota
masyarakat.

Teori Pigou
Menurut Pigou : barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat di mana
kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal
(marginal disutility) akan pajak yg dipungut untuk membiayai program-program
pemerintah atau untuk menyediakan barang publik

KelemahanTeori Pigou
 Kelemahan teori Pigou adalah karena teori tsb didasarkan pada rasa ketidakpuasan
marginal masyarakat dalam membayar pajak dan rasa kepuasan marginal akan barang
publik
 Kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu yg tidak dapatpublik. diukur secara
kuantitatif.
Teori Bowen
Teori Bowen mengenai penyediaan barang publik didasarkan pada teori harga.

 Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang di Sekali barang


publik tersedia maka tidak seorang punmana pengecualian tidak dapat
ditetapkan.
Kelemahan Teori Bowen
 Kelemahan teori Bowen adalah karena Bowen Pada barang publik
tidak ada prinsip pengecualian sehinggamenggunakan analisis
permintaan dan penawaran.
 masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan (preferensi)
mereka akan barang tsb sehingga kurva permintaannya menjadi tidak
ada.

Teori Erick Lindahl


Erick Lindahl mengemukakan analisis yg mirip dgn teori yg dikemukakan Bowen,
hanya saja pembayaran masing- masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan
tetapi berupa “persentase dari total biaya penyediaan barang publik”.

Kelemahan Teori Erick Lindahl


 Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas barang
publik tanpa membahas mengenai Kelemahan utama adalah penggunaan
kurva indiferens. Barang publik mempunyai sifat tidak dapat dikecualikan
ygpenyediaan barang swasta.
 menyebabkan tidak ada seorang individu yg bersedia menunjukan
preferensinya terhadap barang publik
Teori Samuelson
• Teori yg menyempurnakan teori pengeluaran pemerintah dgn sekaligus menyertakan
barang swasta.
• Adanya barang publik, menurut Samuelson, tidak berarti bahwa perekonomian tidak dapat
mencapai kondisi pareto optimal atau tingkat kesejahteraan yg optimal.

Kelemahan Teori Samuelson


• Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana yg dipilih (R
atau S), dan tingkat kesejahteraan mana yg mula- mula dipilih (LR1 sebagai awal analisis).
• Samuelson menunjukan tercapainya kondisi pareto optimal, tetapi kita tidak tahu apakah
perpindahan dari D ke W menunjukan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh
masyarakat.

Teori Anggaran
Teori yg didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang membayar dlm jumlah yg sama
atas penggunaan barang publik (sesuai dgn sistem harga untuk barang swasta).

Kelemahan Teori Anggaran


Kurva indiferens sbg alat analisis baik dlm teori tetapi sulit untuk aplikasi penggunaannya
dalam kenyataan sehari-hari.
BAB V

TEORI PEMUNGUTAN SUARA

Teori Pemungutan Suara


• Merupakan alternatif dalam menentukan kesukaaan dan ketidaksukaan masyarakat
akan barang publik termasuk pembiayaan akan barang publik.
• Pemungutan suara dilakukan karena sistem harga tidak dapat dipakai untuk
menunjukan kesukaan masyarakat akan barang publik.

Penentu Hasil Pemungutan Suara


• Distribusi suara di antara para pemilih
• Cara penentuan hasil pemungutan suara
Simple Majority
• Dalam simple majority (suara mayoritas sederhana) untuk menunjukan kesukaan
masyarakat terhadap barang dan jasa maka pemenang akan ditentukan dgn rumus (M/2)+1.
• Di mana M adalah banyaknya orang dalam masyarakat.
• Namun simple majority merupakan cara yg tidak tepat.

Ilustrasi dalam Simple Majority


• Terdapat jumlah pemilih sebanyak 1000 orang yg terdiri dari 500 petani dan 500
pedagang.
• Pemerintah akan membangun dam dengan biaya Rp 5.000.000 dan setiap orang
harus ikut menanggung biaya pembangunan dam sebesar Rp 5.000.
• Satu suara = satu orang
• Setelah dilakukan pemungutan suara dengan cara single majority : 501 orang setuju
dan 499 orang tidak setuju.
• Menurut Wiksell cara ini tidak efisien karena mereka yang tidak setuju harus ikut
menanggung biaya pembangunan dam.
Teori Wicksell
• Cara pemungutan suara dgn suara mutlak 100 persen (unanimous) hasilnya akan
sama dgn sistem harga pada pasar persaingan sempurna.
• Suara mutlak (100 persen) dapat menyamai hasil yg dicapai melalui sistem harga utk
barang swasta.
• Wicksell menyadari bahwa suara bulat (mutlak) sulit utk diperoleh.
• Wicksell mengusulkan cara yg kedua yaitu relatif suara, di mana 5/6 suara yg
menang.

Teori Buchanan dan Tullock


• Terdapat hubungan yg searah antara efisiensi dan biaya pemungutan suara.
• Semakin besar efisiensi hasil pemungutan suara (suara hampir bulat), semakin besar
pula biaya pemungutan suara, begitu pula sebaliknya.

Teori Pemungutan
 Suara Sistem pilihan berdasarkan suara bulat (aklamasi)
 Sistem pilihan berdasarkan suara terbanyak
 Sistem pilihan berdasarkan pilihan titik (point voting)
 Sistem pilihan berdasarkan pilihan ganda (plurality voting) Teori demokrasi
perwakilan

Pilihan Berdasarkan Suara Bulat


• Pemungutan suara dgn suara bulat (100 persen suara) merupakan cara yg paling
baik.
• Cara ini dapat melindungi golongan minoritas dlm suatu masyarakat.
• Tetapi dgn cara aklamasi sangat sulit untuk mencapai suatu keputusan, terutama
apabila jumlah orang besar sekali.

Arrow Paradoks
• Sistem pemungutan suara dgn cara mayoritas sederhana tampaknya akan dgn
mudah mencapai keputusan.
• Namun menurut Arrow terdapat masalah yg timbul apabila pemungutan suara
diadakan untuk menentukan pilihan tiga kegiatan atau lebih.

Teorema Median Voter


• Dalam hal pemungutan suara berdasarkan mayoritas sederhana untuk menentukan
pelaksanaan proyek, pemilih yg bertindak sebagai median voter adalah yg paling
diuntungkan.
• Median voter diuntungkan sebab pilihan yg disukainya pasti menang dalam suatu
pemungutan suara dan kesejateraan masyarakat menjadi maksimum apabila preferensi
setiap orang berpuncak satu.

Teori Demokrasi Perwakilan


• Dalam kenyataan jarang terdapat cara pemungutan suara dgn melibatkan seluruh
masyarakat utk menetapkan proyek-proyek pemerintah.
• Pemungutan suara umumnya dilakukan rakyat melalui wakil-wakil mereka.
• Tujuan para politisi atau wakil rakyat adalah mempertahankan kedudukan mereka.
• Ini dpt dilakukan apabila mereka menyuarakan kehendak masyarakat yg mereka
wakili, sehingga tujuan wakil rakyat adalah memaksimalkan jumlah suara yg memilih
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan
1. Dalam buku tersebut struktur bukunya sudah baik dan tersusun dengan rapi.
2. Didalam buku ini juga diberikan beberapa contoh ketika menjelaskan beberapa
materi agar lebih jelas atau agar membuat si pembaca cepat menalar.
3. Terdapat pendahuluan didalam bab ini yang mempermudah pembaca menganalisis
tentang materi yang akan dipaparkan dibab ini
4. Secara keseluruhan bab ini sudah dikatakan cukup baik dari segi pemamahan materi,
hanya saja lebih spesifik lagi dalam mendalami isi dari materi nya.
5. Terdapat rangkuman dan latihan soal.
6. Menghubungkan materi dengan pandangan islam.

B. Kekurangan
1. Cara penulisan dalam buku ini masih kurang rapi karena masih banyaknya penulisan
kata yang salah dan peletakan tanda bacanya kurang tepat
2. Penjelasan dalam penyajian materi masih banyak menggunakan kata-kata yang sukar
untuk dimegerti yang membuat pembaca untuk sedikit lambat dalam memahaminya
3. banyak terdapat kesalahan dalam tata letak huruf dan banyaknya tanda baca yang
berlebihan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi perlu kita sadari bahwa pentingnya peranan pendidikan sebagai Human Capital
karena modal manusia untuk tetap hidup bukan hanya ditentukan oleh modal yang berupa
materi saja akan tetapi pendidikan dibutuhkan untuk jembatan menuju manusia yang
berwawasan luas.berdedikasi tinggi dan mempunyai skill yang mumpuni untuk menghadapi
tantangan global saat ini Dunia usaha pada masa sekarang ini telah banyak menuntut manusia
yang mempunyai skill yang spesifik untuk turut andil pada peningkatan produksi,oleh karena
itu pendidikan dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas,berdaya saing serta menpunyai keahlian dan ketrampilan.
James S. Colemen (2008:373), menunjukan bahwa sebagaimana kapital fisik yang di
ciptakan dengan mengubah materi untuk membentuk alat yang memudahkan produksi,
kapital manusia diciptakan dengan mengubah manusia dengan memberikan mereka
keterampilan dan kemampuan yang memampukan mereka bertindak dengan cara-cara yang
baru. Perbedaan kapital fisik dengan kapital manusia dapat kita lihat dalam wujudnya.
Kapital fisik itu berwujud sedangkan kapital manusia tidak berwujud
DAFTAR PUSTAKA

Mangkusoebroto,Guritno,2000.ekonomi publik edisi 3,yogyakarta:BPPE-UGM

Anda mungkin juga menyukai