Anda di halaman 1dari 22

“CRITICAL BOOK REPORT”

Ekonomi Pendidikan

Dosen pengampu ;
Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si

Disusun oleh ;
-
-
-
-
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
kasihNyalah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Critical Books Report guna memenuhi
mata kuliah “Ekonomi Pendidikan”. kami berterimakasih kepada Ibu Pebri Hastuti, S.Pd.,
M.Pd.yang telah memberikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
tugas ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini.

Medan, oktober 2021

penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR..........................................................................................1


1.2 Tjuan Penulisan CBR........................................................................................................1
1.3 Manfaat CBR....................................................................................................................1
1.4 Identitas Buku...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

2.1 Ringkasan isi buku............................................................................................................3


2.2 Perbandingan isi
buku.......................................................................................................15
2.3 Kelebihan dan kekurangan
buku.......................................................................................16

BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................17
3.2

Saran..................................................................................................................................18

DAFTAR

PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan Pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan tentang Ekonomi Pendidikan, oleh karena itu, penulis
membuat critical book report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang konsep dasar ekonomipendidikan,
hubungan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, serta pasar permintaan dan
penawaran jasa pendidikan

1.2 Tujuan penulisan CBR


Tujuan Penulisan CBR ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengulas isi sebuah buku


2. dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku utama dan buku pembanding
4. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding
5. Mengkritisi satu topik materi kuliah Ekonomi Pendidikan dalam dua buku yang
berbeda

1.3 Manfaat CBR


Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang dasar ekonomi pendidikan,
hubungan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, serta pasar permintaan
dan penawaran jasa pendidikan
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
bukubuku yang dianalisis tersebut.
1.4 Identitas buku

BUKU UTAMA

1. Judul Buku : Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan


2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Dr. Nanang Fattah
4. Kota terbit : Bandung
5. Tahun Terbit : 2014
6. Penerbit : PT Remaja Prosdakarya Offset
7. Tebal Buku : 163 Halaman
8. ISBN : 979-692-002-6

BUKU PEMBANDING

1. Judul Buku : Ekonomi Pendidikan


2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si.
Pebri Hastuti, S.Pd., M.Pd.
Revita Yuni, S.Pd., M.Pd.
4. Kota terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2018
6. Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
7. Tebal Buku : 179 Halaman
8. ISBN :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan isi buku

BUKU UTAMA

A. Pengertian Ekonomi Pendidikan


Ekonomi pendidikan merupakan suatu usaha yang bertanggung jawab,
komprehensif, strategis, untuk meningkatkan kemampuan manusia
menghadapi masa depannya seefisien mungkin. Adapun pendidikan yang
melalui jalur formal dan nonformal dengan berbagai jenis dan tingkat,
dimana kesemuanya hendaknya dikaji dari sudut efisiensidalam
pengembangan sumber daya manusia. Tingkat efisiensi didunia
pendidikan terkait dengan peningkatan kompetensi keluaran (output)
dalam pengembangan diri yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan
ekonomi regional, nasional, dan dunia. Dengan demikian kesejahteraan
masyarakat secara merata akan dapat terwujud
B. Investasi Sumber Daya Manusia
Investasi di bidang pengembangan sumberdaya manusia
merupakan suatu proses yang panjang dan untuk menunjang
keberhasilan proses perencanaan tersebut, pendidikan dan pelatihan
harus dijadikan suatu tolak ukur untuk membangun suatu Negara. Tetapi
“pendidikan diibaratkan sebagai suatu kereta yang ditarik kuda “, yang
artinya keberhasilan proses pendidikan merupakan konstribusi dari lintas
sektoral yaitu tenaga kerja, industri ekonomi, budaya, dan lain
sebagainya.
C. Organisasi Pendidikan dan Lingkungan
Ada tiga elemen penting dalam model proses input-output: Siswa sebagai
bahan dasar sekolah atau perguruan tinggi berasal dari lingkungannya,
lingkungan eksternal juga merupakan sumber memperoleh sumber daya;
2. Tempat proses dari organisasi yang dikenal dengan teknologi produksi;
3. Sistem hubungan kema nusiaan yang merupakan jembatan antara
lingkungan eksternal dan organisasi pendidikan yang merupakan efek dari
produksi pendidi kan yang bertanggung jawab.
Tiga model desentralisasi adalah: 1) Dekonsentrasi (deconcentration),
ketika pemerintah pusat menciptakan unit-unit administrasi di wilayah
yang mempunyai tugas khusus dan merupakan unit yang dapat
mengambil kebijakan/keputusan untuk kepentingan daerah yang
diwakilinya. Kewenangan dalam pengambilan keputusan ma sih terletak
di pemerintah pusat. 2) Delegasi (delegation), merupakan pemindahan
pertanggungjawaban dalam pengambilan keputusan dari tingkat yang
tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Pemindahan pertanggungjawaban itu
dapat dari pemerintah pusat ke pemerin tah daerah atau ke
sekolah/perguruan tinggi, tetapi sifatnya tidak permanen. Desentralisasi
tipe ini meningkatkan kewenangan lokal dan mengakomodasi keinginan
daerah, tetapi harus masih dalam batas-batas yang ditentukan
pemerintah pusat. 3) Pendelagasian (devolution), merupakan
pendelegasian yang bersifat permanen dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah dan juga diikuti dengan kewenangan dan
pertanggungjawaban yang bersifat lokal.
.
D. Modal Sumber Daya Manusia
Sebelum kita mempersoalkan perhitungan tentang besaran
investasi yang harus kita kucurkan untuk membentuk manusia yang
berguna bagi masa depannya,kiranya perlu membahas konsep dasar
modal manusia. Ketidakjelasan konsep modal sumber manusia bisa
membawa pengambil kebijakan melakukan kesalahan dalam
mengalokasikan dana untuk Pendidikan.Pengalokasian dana di dunia
Pendidikan tidak lain ialah suatu penanaman modal pada pengembang
sumber daya manusia.
E. Pembiayaan Dunia Pendidikan
Lembaga Pendidikan sebagai sarana penting pembentuk manusia
dimasa depan dalam operasional nya tidak dapat dilepaskan dari unsur
pendanaan.Masing-masing negara mempunyai perspektif yang berbeda
terhadap fungsi Lembaga Pendidikan.Konsekuensinya pengalokasian
anggaran Pendidikan juga berbeda- beda.Semakin tinggi tingkat
kesadaran pejabat negara atas kepentingan Lembaga Pendidikan,semakin
tinggi penetapan anggaran Pendidikan dalam kebijakannya,demikian
sebaliknya
F. Peningkatan Mutu Pendidikan
Sebagai Lembaga pengelola peningkatan kemampuan dan
keterampilan tenaga kerja manusia perlu memerhatikan ini tetap ada
Peningkatan mutu Pendidikan tidak dapat terlepas dari proses
pembelajaran.Adapun proses pembelajaran sangat tergantung dari
tenaga pengajar,peralatan,dan sumber- sumber pembelajaran. Dana
penyelenggaraan Pendidikan memang penting,tetapi dana yang besar
tidak merupakan jaminan mutlak atas tercapainya mutu lulusan
Pendidikan yang tinggi.
G. Struktur Biaya Pendidikan
Guna memahami secara perinci mengenai hal-hal yang terkait
dengan biaya Pendidikan perlu mengkaji lebih dahulu tentang struktur
biaya Pendidikan.Dengan memahami struktur biaya akhirnya kita dapat
melakukan analisis biaya Pendidikan.Analisis biaya Pendidikan akan
berkaitan dengan biaya tidak tetap,variable tetap,biaya langsung,biaya
tidak langsung,biaya total,biaya rata-rata,dan biaya marjinal.
H. Lembaga Pendidikan Menuju efisiensi
Ada dua konsep yang semu'Ja terpisah tetapi kini membentuk
satu konsep baru yaitu konsep evaluasi (evaluation) dan penelitian
(research) yang membentuk konsep baru penelitian evaluasi (evaluation
research). Evaluasi berbeda dengan penelitian (Issac dan Michael,
1982:2). Evaluasi di satu sisi, lebih sebagai teknologi yang menghasilkan
produk penyampaian atau pencapaian misi (tujuan), bukan teori, yang
berupa umpan-badk untuk keberhasiian tujuan tertentu yang praktis dan
konkrit. Penelitian pada sisi yang positivistik, menyangkut pengembangan
ilmu dan teori, pada umumnya melalui metoda eksperimen.
Dalam konteks pendidikan, efisiensi selalu dikaburkan dengan dua
konsep yang t/elevan tetapi berjauhan yaitu kualitas sekolah dan
efektifitas sekolah. Kualitas sekolah dalam implementasi peningkatan
mutu pendidikan melalui penevapan manajemen berbasis-sekolah (MBS)
oleh Depdiknas (2000:5-6) dan Direktur SLTP (2002:7-8) dirumuskan
menunjuk pada: (1) pengukuran input seperti pengeluaran siswa
( individual maupun agregrasi), kualifikasi guru, ketersediaan fasilitas,
peralatan, dan bahan-bahan; (2) pengukuran proses seperti interaksi
gurumurid, jam efektif siswa melaksanakan tugas, pengaruh sebaya,
penggunaan fasilitas, peralatan, dan bahan-bahan; (3) pengukuran
output seperti skor test, tingkat kenaikan atau kelulusan; dan (4)
pengukuran outcome yang menyangkut kejadian suksea ekonomi dan
sosial.
I. Pendidikan Masa Depan Anak
Sekolah efektif memiliki pengertian yang beragam. Pertama,
sekolah efektif menunjuk pada sekolah yang semua sumber dayanya
diorganisasikan dan dimanfaatkan untuk menjamin semua siswa tanpa
memandang ras, jenis kelarnin, maupun status sosial ekonomi dapat
mempeiajari materi kurikulum yang esensial di sekolahnya. Rumusan ini
menunjuk pada pengoptimalan pencapaian tujuan pendidikan seperti
termuat dalam kurikulum. Mengacu pada dua pendapat itu, secara
teoritik evaluasi keefektifan sekolah diiakukan dengan mengkaji
bagaimana seluruh komponen dan fungsi itu berinteraksi sam.a sama lain
secara terpadu dalam mendukung terwujudnya sekolah efekttf. Namun
dalam prakteknya, pendangan holistik ini sulit diimplementasikan karena
keterbatasan pendekatan evaluasi yang digunakan. Oleh karena itu,
evaluasi sekolah efektif dirumuskan sebagai evaluasi terhadap
keoptimalan berfungsinya setiap komponen sekolah dalam mendukung
sekolah efektif.

BUKU PEMBANDING

A. Konsep Dasar Ekonomi


1. Karakteristik Ilmu Ekonomi
Beberapa karakteristik ilmu ekonomi, sebagai berikut.
• Ilmu ekonomi menanyakan barang apa (what) yang akan
diproduksi, bagaimana (how) barang dan jasa itu di produksi, dan
untuk siapa ( who) barang dan jasa itu diproduksi.
• Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang
terjadi dalam keseluruhan ekonomi ; seperti kecenderungan
dalam harga, hasil produksi, pengangguran, dan perdagangan di
dalam dan luar negeri.
• Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan di antara berbagai
Negara.
• Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihn, yaitu bagaimana
orang memilih dalam menggunakan berbagai sumber daya yang
relative terbatas atau langka, seperti tenaga kerja, mesin, dan
peralatan.
• Ilmu ekonomi dapat ilmu ekonomi merupakan suatu tentang
uang, perbankan, modal, dan kekayaan.
• Ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin yang berkenaan dengan
efisiensi
• Ilmu ekonomi dapat dipandang sebagai studi tentang produksi dan
distribusi semua sumber- sumber yang langka.

B. Konsep Dasar pendidikan


A. Karakteristik IlmuPendidikan
Ilmu pendidikan mempelajari peruses pementukan kepribadian
manusia dengan kegiatan belajar yang dirancang secara sadar dan
sistematik dalam interaksi antar pendidik dan peserta didik.
B. Komponen-komponen Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan yang membentuk batang tubuh ilmu berantung
pada komponen-komponen sebagai berikut
• KurikulumKurikulum merupakan komponen ilmu pendidikan yang
berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang
besifat eksplisit maupun implicit.
• BelajarBelajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang
berkenaan dengan proses pelaksanaan interaksi ditinjau dari sudut
peserta didik
• Mendidik dan mengajar.Mendidik dan mengajar merupakan
komponen ilmu pendidikan yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan interaksi ditinjau dari sudut pendidik
• Lingkungan pendidikan.Lingkungan pendidikan berkenaan dengan
situasi dimana belajar-mengajar berlangsung
• Evaluasi.Evaluasi berkenaan dengan prinsip, mental, teknik, dan
prosedur
C. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
Sumber daya manusia terdiri dari dimensi kuantitatif dan kualitatif
tenaga kerja, prestasi tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam
jumlah waktu belajar adalah dimensi kualitatif dari SDM, sedangkan
dimensi kuantitatif mencakup berbagai poteni yang terkandung pada
setiap manusia.
C. Konsep Dasar ekonomi pendidikan
Sebagai landasan konseptual tentang ilmu ekonomi pendidikan berikut ini
diuraikan definisi yang dikemukakan oleh Elchanan Cohn (1979) sebagai
berikut “Ekonomi pendidikan adlaah suatu studi tentang bagaimana
manusia, baik secara perorang maupun di dalam kelompok masyarakatnya
membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber daya yang
terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan.
BAB III ORGANISASI PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN

Sebagai landasan konseptual tentang ilmu ekonomi pendidikan berikut ini


diuraikan definisi yang dikemukakan oleh Elchanan Cohn (1979) sebagai berikut
“Ekonomi pendidikan adlaah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara
perorang maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka
mendayagunakan sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk
pendidikan.

Ada tiga elemen penting dalam model proses input-output:


1. Siswa sebagai bahan dasar sekolah atau perguruan tinggi berasal dari
lingkungannya, lingkungan eksternal juga merupakan sumber memperoleh
sumber daya.
2. Tempat proses dari organisasi yang dikenal dengan teknologi produksi.
3. Sistem hubungan kemanusiaan yang merupakan jembatan antara
lingkungan eksternal dan organisasi pendidikan yang merupakan efek dari
produksi pendidikan yang bertanggung jawab.

Ada tiga model desentralisasi yaitu:

1. Dekonsentrasi (deconcentration), ketika pemerintah pusat menciptakan


unit- unit administrasi di wilayah yang mempunyai tugas khusus dan
merupakan unit dapat mengambil kebijakan keputusan untuk
kepentingan daerah yang diwakilinya. Kewenangan dalam pengambilan
keputusan masih terletak di pemerintah pusat.
2. Delegasi (delegation), merupakan pemindahan pertanggungjawaban
dalam pengambilan keputusan dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang
lebih rendah. Pemindahan pertanggungjawaban itu dapat dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah atau ke sekolah/perguruan
tinggi, tetapi sifatnya tidak permanen. Desentralisasi tipe ini
meningkatkan kewenangan lokal dan mengakomodasi keinginan daerah,
tetapi harus masih dalam batasbatas yang ditentukan pemerintah pusat.
3. Pendelagasian (devolution), merupakan pendelegasian yang bersifat
permanen dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan juga diikuti
dengan kewenangan dan pertanggungjawaban yang bersifat lokal.

Pengelolaan sumber daya dan keuangan adalah mengoperasionalkan dalam


pembuatan anggaran, yang merupakan proses menindaklanjuti kerangka kerja yang
sistematik dari pengelolaan sumber daya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi
permintaan pendidikan seperti budaya, politik, dan ekonomi. Kemudian permintaan
pendidikan perorangan secara agregat dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain:
pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, biaya pendidikan,
kebijaksanaan umum (pemerintah), kebijaksanaan lembaga, dan persepsi individu
terhadap tiap-tiap jenis pendidikan. Permintaan pendidikan juga tergantung kepada cara
pandang nya, yaitu apakah pendidikan itu dianggap sebagai konsumsi, sebagai investasi,
atau konsumsi dan investasi.

Penawaran pendidikan dapat dilihat secara makro dan secara mikro. Secara
makro, pengadaan pendidikan dapat dilaksanakan berdasarkan pendekatan
ketenagakerjaan. Adapun secara mikro, yaitu pengadaan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, seperti sebuah SLTP, sebuah SMU, dan sebagainya.

Agar pendidikan dapat digolongkan sebagai barang publik, maka harus


memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Pendidikan harus merupakan barang/jasa konsumsi;
2. Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang.
3. Pihak swasta tidak bersedia untuk menghasilkannya
4. Pendidikan, konsumsinya mempunyai sifat nonrival consumption dan
nonexclusion.

Pendidikan juga dapat digolongkan sebagai barang swasta, jika pengadaan


pendidikan bukan hanya didorong oleh motivasi-motivasi yang bersifat keagamaan, dan
kebangsaan, tetapi juga didorong oleh pertimbangan pertimbangan bisnis.

Pendidikan sebagai konsumsi adalah pendidikan sebagai hak dasar manusia. Atau
merupakan salah satu hak demokrasi yang dimiliki oleh setiap warga negara. Sehingga
sampai tingkat tertentu pengadaan harus dilakukan oleh pemerintah.

Pendidikan sebagai investasi bertujuan untuk memperoleh pen dapatan neto


atau mate of return yang lebih besar di masa yang akan datang. Pendidikan sebagai
investasi didasarkan atas anggapan bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital
(modal) sebagaimana bentuk bentuk capital lainnya yang sangat menentukan terhadap
pertumbuhan produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya seseorang dapat
memperluas alternatif untuk kegiatan kegiatan lainnya, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang

BAB IV MODAL SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan komponen faktor produksi yang paling tinggi
mobilitasnya, maka perlu dipikirkan bagaimana agar mereka tidak dalam kondisi statis.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan mereka bisa melalui jalur pendidikan
formal maupun pendidikan informal. Sebenarnya manusia selalu beradaptasi dengan
kondisi lingkungnya setiap saat. Dalam kondisi bekerja pun sumber daya manusia selalu
mengalami peningkatan kemampuannya. Keterampilan bekerja akan meningkat secara
otomatis di saat mereka bekerja. Bekerja merupakan proses produksi dan proses
pembelajaran bagi si pekerja itu sendiri, sehingga di dunia kerja pun terjadi proses
pendidikan.

Motivasi kerja pada dasarnya ada dua, yaitu motivasi internal dan eksternal
motivasi. Motivasi yang tertinggi peranannya dalam kinerja karyawan adalah motivasi
internal. Motivasi internal tinggi identik dengan etos kerja yang tinggi. Apabila motivasi
internal kurang baik, maka pengawasan bisa dijadikan faktor motivasi eksternal.
Motivasi internal lebih berperan daripada motivasi eksternal dalam produktivitas tenaga
kerja di dunia pendidikan, sehingga pengawasan tidak mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan di bidang pendidikan.

Pengembangan human capital di antaranya dapat dilakukan melalui:


1. Internalisasi corporate culture.
2. Memastikan pelaksanaan good corporate governanc.
3. Mengembangkan SDM profesional sebagai human capital yang produktif
dan prudent.
4. Menciptakan pemimpin/leader sebagai role model dan people manager.
5. Menegakkan dan meningkatkan kepatuhan hukum

Investasi dalam dunia pendidikan tidak selamanya dalam bentuk uang guna
membayar tenaga pendidik, membeli alat-alat pembelajaran, membangun gedung, dan
lain sebagainya. Pengorbanan waktu bagi peserta didik merupakan investasi yang harus
diperhitungkan dan dihargai dengan uang

BAB V PENGANGGARAN

A. Konsep PenganggaranPenganggaran merupakan kegiatan atau proses


penyusunan anggran (budget) .Budget merupakan rencana oprasional yang
dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam
kurun waktu tertantu.
B. Karakteristik dan fungsi anggaran
1. Karakteristikanggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan
dan sisi pengeluaran. Sisi penerimaan biaya ditentukan oleh besarnya
dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana.
Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan
untuk setiap komponen yang harus dibiayai.
2. Fungsi anggaran
Anggaran juga dapat berdungsi sebagai tolak ukur keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
C. Prinsip dan Prosedur Penyusunan anggaran
Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut
1. Adanya wewnang dan tanggung jawab yang jelas
2. Adanya system akuntansi yang memadai
3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi
4. Adanya dukungan dari pelaksana
D. Bentuk-bentuk Desain Anggaran
Dibawah ini disajikan beberapa bentuk desain anggaran sebagai berikut
1. Anggaran butir perbutir
2. Anggaranprogram
3. Anggaran berdasarkanhasil
4. System perencanaan penyusunan program dan penganggran
5. Strategi penyususnan RAPBS

BAB VI PENGAWASAN ANGGARAN

A. Konsep Pengawasan
Konsep dasar pengawasan anggaran bertujuan untuk mEngukur,
membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Dengan
kata lain, pengawasan anggaran diharapkan dapat mengetahui sampai dimana
tingkat efektivitas dan efesiensi dari penggunaan sumber-sumber dana yang
tersedia. Pertanyaan pokok yang berkaitan dengan pengawasan anggaran
adalah seberapa besar tingkat kesesuaian antara biaya yang dialokasikan
untuk setiap komponen dalam anggaran dengan realisasi anggaran. Apabila
terdapat ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasinya, maka perlu
diambil tindakan tindakan perbaikan dan jika diproses melalui jalur hukum.
B. Prinsip-Prinsip Pengawasan
Dalam kebijakan umum pengawasan Departemen Pendidikan da
Kebudayaan (Rakernas, 1999), dinyatakan bahwa sistem pengawasan harus
berprientasi pada hal-hal berikut :
1. Sistem pengawasan fungsional yang dimulai sejak perencanaan
yang menyangkut aspek penilaian kehematan, efisiensi, efektivitas
yang mencakup seluruh aktivitas program di setiap bidang
organisasi
2. Hasil temuan pengawasan harus ditindaklanjuti dengan koordinasi
antara pengawasan dengan aparat penegak hukum serta instansi
terkait turut meyamakan persepsi mencari pemecahan bersama
atas masalah yang dihadapi
3. Kegiatan pengawasan hendaknya lebih diarahkan pada
bidangbidang yang strategis dan memperhatikan aspek
manajemen
4. Kegiatan pengawasan hendaknya memberi dampak terhadap
penyeleksian masalah dengan konsepsional dan menyeluruh
5. Kegiatan pengawasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
kompetensi teknis, sikap, dedikasi, dan integritas pribadi yang
baik.
6. Akurat, artinya informasi tentang kinerja yang diawasi memiliki
ketepatan data/informasi yang sangat tinggi
7. waktu, artinya kata yang dihasilkan dapat digunakan sesuai
dengan saat untuk melakukan perbaikan
8. Objektif dankomprehensif
9. mengakibatkan pemborosan atauin-efisiensi
10. dan kegiatan pengawasan bertujuan untuk menyamakan rencana
atau keputusan yang telah dibuat
11. Kegiatan pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula
C. Posedur pengawasan
Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan pokok,
yaitu:
(1). Memantau (monitoring)
(2). Menilai, dan
(3). Melaporkan hasil-hasil temuan, kegiatan atau monitoring dilakukan
terhadap kinerja actual (actual performance), baik dalam proses maupun
haislnya.

Aktivitas yang sedang dan telah dilakukan terhadap kinerja actual (actual
performance), baik dalam proses maupun hasilnya. Aktivitas yang sedang dan
telah dilaksanakan diukur berdasarkan kriteria-kriteria yang telah digariskan
dalam perencanaan. Apakah terdapat penyimpangan (deviasi) maka
diusahakan adanya perbaikan atau korelasi yang direkomendasikan kepada
pimpinan evaluasi.
Dalam proses pengawasan terdapat beberapa unsur yang perlu
mendapat perhatian, yaitu:
Unsur proses, yaitu usaha yang bersifat kontinu terhadap suatu tindakan yang
dimiliki dari pelaksanaan suatu rencana sampel dengan hasil akhir
yangdiharapkan;
Unsur adanya objek pengawasan yaitu sesuatu yang menjadi sasaraan
pengawasan, baik penerimaan maupun pengeluaran
Ukuran atau standarisasi dari pengawasan; Teknik-teknik pengawasan.
Langkah-langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam proses
pengawasan, yaitu:
(1). Penetapan standar atau patokan yang dipergunakan berupa ukuran
kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu;
(2). Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnya
dengan standar yang telah ditetapkan;
(3). Mengidentifikasikan penyimpangan (devisi)
(4). Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadi
materi rekomendasi
Pemeriksaan anggaran pada dasarnya merupakan aktivitas menilai, baik
catatan (record) dan menentukan prosedur-prosedur dalam
mengimplementasikan anggaran, apakah sesuai dengan peraturan, kebijakan,
dan standar-standar yang berlaku. Dalam pemeriksanaan dilakukan oleh pihak
luar lembaga (external audit), seperti BPK (badan pemeriksa keuangan) atau
akuntan public yang mempunyai sertifikasi, dan pimpinan langsung (internal
audit terhadap penerimaan dan pengeluaran.
D. Sarana Pemeriksaan (Audit)
Salah satu kegiatan pemeriksaan keuangan dan ketaatan ada
peraturannya ( financial audit) yaitu pemeriksaan kas. Kas adalah harta lancar
yang paling kikuid serta merupakan alat pembayaran yang diterima oleh
semua pihak dan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
Pengertian kas dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia sebagai berikut :
“Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan” Hal penting menurut Munandar yaitu
“Kas adalah harta lancar yang paling likuid serta merupakan bagian dari
modal kerja yang sangat penting dalam perusahaan, karena itu perusahaan
harus menyediakankas yang memadai untuk keperluannya”.
Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, check yang belum disetor,
simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller’s check, chasier’s check,
bank draft, dan money order. Di dalam akuntansi istilah kas mengandung
pengertian yang lebih luas karena meliputi juga “uang kertas, uang logam,
check, pos wesel, simpanan di bank, dan segala sesuatu yang dapat disamakan
dengan uang”.
Adapun kas merupakan “aktiva lancar yang dimiliki perusahaan”
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kas
merupakan alat pertukaran yang paling cair dan dapat diterima sehingga
suatu setoran ke bank dengan jumlah besar nominalnya juga sebagai
simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-
waktu. Kas memiliki arti penting dalam kegiatan usaha suatu perusahaan.
Kekurangan kas dapat menghambat kegiatan perusahaan. Demikian pula bila
uang kas yang tersedia terlalu banyak akan mengurangi kesempatan bagi
perusahaan untuk memperoleh pendapatan atau laba karena adanya uang kas
yang menganggur. Oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan dan
penanganan secara khusus terdapat kas agar kegiatan usaha suatu
perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

BAB VII PEMBIAYAAN PENDIDIKAN INDONESIA


Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara
penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal ini bukan saja pendidikan akan
berpengaruh terhadap produktivitas tetapi juga berpengaruh terhadap fertilitas
masyarakat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih bias cepat
mengerti dan siap akan menghadapi perubahan. Pendidikan diartikan secara luas
merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat dilakukan dimana saja.

A. Permasalahan
Masalah perluasan kesempatan (askes) merupakan dampak nyata dalam
memberikan tempat.
pada demokratis pendidikan, (pendidikan untuk semua) sebagai
pendidikan nasional kita sellau dihadapkan pada masalah kualitas dan
kuantitas. Masalah kualitas terdesak oleh pemikiran kuantitas terlebih pada
masa krisis ekonomi dimana daya pemikiran dukung ekonomi dan keluarga
semakin yang mengakibatkan banyak anak yang tidak dapat melanjutkan
sekolah melemahknya kemampuan menyekolahkan sebagai dampak krisis
ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami karena struktur pengeluaran
sebagian besar adalah untuk kehidupan primer.
B. Kebijakan Pembiayaan
Krisis ekonomi dan moneter menharuskan pengkajian ulang atau
reorientasi kebijakan dan pembiayaan pendidikan. Karena program dan
pembiayaan yang lama yang dirancang sebelum krisis. Ada beberapa faktor
yang memperngaruhi peningkatan mutu pada semua jenis dan jejak:
1. Kecukupan sumber sumber pendidikan untuk menunjang proses
pendidikan, memenuhi mutu guru, buku teks murid dan sarana
yang madai
2. Kualitas manajemen sekolah harus ditingkatkan
3. Alokasi anggaran lebih di prioritaskan untuk berbagai pilihan yang
berlangsung memilii kebutuhan pembelajaran
4. Adanya ketidakseimbangan antara kompetensi lulusan terutama
perguruan tinggi dengan kompetensi kebutuhan tenaga kerja dan
persaingan yang makinmeningkat
5. Peningkatan peran serta masyarakat dunia untuk usaha dalam
menyelenggarakan Pendidikan
6. Untuk menjembatani kesenjangan dalam kesempatan
memperoleh kesempatan dalam memperole pendidikan yang
bermutu
7. Pendidikan dasar merupakan tahapan yang kristis dan awal yag
baik dalam upaya pembenjtukan watak dan kualitas sumber daya
manusia diindonesia
8. Pembiayaan pengembangan sumber daya manusia rata rata
sekitar 20 % terhadap anggaran APBN

2.2 Perbandingan buku


Pembahasan Tentang Konsep Pembiayaan Pendidikan
Konsep Pembiayaan Pendidikan menurut buku yang direview pertama bab 2
adalah. Bagaimana manusia, baik secara perorang maupun di dalam kelompok
masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber daya yang
terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan.
Sedangkan Konsep Pembiayaan Pendidikan menurut buku yang direview kedua
bab 1 adalah rangkaian aktivitas mengatur keuangan lembaga pendidikan mulai dari
perencanaan, penggalian sumber daya biaya, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan
dan pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan lembaga pendidikan agar organisasi
atau institusi pendidikan berjalan efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsi
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas tinggi. Berdasarkan kedua pendapat
diatas Konsep Pembiayaan Pendidikan adalah studi bagaimana manusia, baik sacara
perorang atau kelompok dalam rangka mendayagunakan sumber daya yang terbatas
agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan efisien dalam melaksanakan
fungsi memberikan layanan pendidikan yang berkualitas tinggi.

Pembahasan Tentang Penganggaran dan Pengawasan Anggaran


Penganggaran dan Pengawasan Anggaran menurut buku yang direview pertama
bab 5 dan 6 adalah rencana oprasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk
satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
lembaga dalam kurun waktu tertantu dan seberapa besar tingkat kesesuaian antara
biaya yang dialokasikan untuk setiap komponen dalam anggaran dengan realisasi
anggaran. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasinya, maka
perlu diambil tindakan tindakan perbaikan dan jika diproses melalui jalur hukum.
Sedangkan Penganggaran dan Pengawasan Anggaran menurut buku yang direview
kedua bab 3 adalah sejumlah uang yang dialokasikan untuk menyelenggarakan layanan
pendidikan. Baik bagi sekolah-sekolah negeri, pemerintah (pusat dan daerah) adalah
pihak yang berwenang atas penggunaan anggaran sebagaimana ditetapkan oleh
undang-undang. Dalam buku tersebut memaparkan fungsi anggaran yaitu: Perencanaan,
Pengendalian,
Alat koordinasi dan komunikasi, Alat penilaian kinerja, Alat efisien atau motivasi, dan
Alatotorisasi Berdasarkan kedua pendapat diatas Penganggaran dan Pengawasan
Anggaran adalah pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam
kurun waktu tertantu dan seberapa besar tingkat kesesuaian antara biaya yang
dialokasikan untuk setiap komponen dalam anggaran dengan realisasi anggaran dengan
mengutamakan Perencanaan, Pengendalian, Alat koordinasi dan komunikasi, Alat
penilaian kinerja, Alat efisien atau motivasi, dan Alat otorisasi

Pembahasan Tentang Pembiayaan Pendidikan di Indonesia

Pembiayaan Pendidikan di Indonesia menurut buku yang direview pertama bab 7


adalah Masalah perluasan kesempatan (askes) merupakan dampak nyata dalam
memberikan tempat pada demokratis pendidikan, (pendidikan untuk semua) sebagai
pendidikan nasional kita sellau dihadapkan pada masalah kualitas dan kuantitas.
Masalah kualitas terdesak oleh pemikiran kuantitas terlebih pada masa krisis ekonomi
dimana daya pemikiran dukung ekonomi dan keluarga semakin yang mengakibatkan
banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah melemahknya kemampuan
menyekolahkan sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami
karena struktur pengeluaran sebagian besar adalah untuk kehidupan primer. Sedangkan
Pembiayaan Pendidikan di Indonesia menurut buku yang direview kedua bab 5 adalah
upaya setiap pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif,
biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan. Oleh karena itu, pendidikan
tanda didukung biaya yang memadai, proses pendidikan di lembaga pendidikan tidak
akan berjalan sesuai harapan. Berdasarkan kedua pendapat diatas Pembiayaan
Pendidikan di Indonesia adalah upaya setiap pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan
dimana daya pemikiran dukung ekonomi dan keluarga semakin yang mengakibatkan
banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah melemahknya kemampuan
menyekolahkan sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami
karena struktur pengeluaran sebagian besar adalah untuk kehidupan primer

2.3 Kelebihan dan kekurangan buku


Kelebihan Buku Utama
1. Harganya lebih murah, dengan harga yang lebih murah maka mahasiswa
dapat membelinya
2. Isi buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh, rumus serta grafik yang
dapat mempermudah kita untuk lebih memahami lagi dan bagaimana
pendidikan itu yang sebenarnya
3. Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan
menggunakan bahasa yang tidak baku sehingga dengan bahasa yang
komunikatif memudahkan mahasiswa dalam memahami isi buku
4. Buku ini menjelaskan secara rinci tentang ekonomi pendidikan
dibandingkan buku pada umumnya
5. Buku ini banyakmenjelaskan dan menjabarkan mengenai
teori sekaligus implementasinya sehingga memperjelas isi dari
bukutersebut
6. Buku ini lebih domain memaparkan pada praktik dalam dunia pendidikan
masa kini
7. Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan ekonomi dan
pendidikan
8. Setiap bab terdapat soal latihan, yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa
agar mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat disetiap
bab yang sudahdipelajari

Kekurangan Buku Utama


1. Cover buku kurangmenarik
2. Penulis kurang teliti tentang kerapian buku, hal ini dibuktikan dengan
tidak rapinya spasi penulisan dan munculnya daftar isi pada bagian
tengah buku
3. Pada bagian bab tidak terdapat rangkuman yang berisiskan ringkasan
materi dari bab tersebut. Sehingga dapat mempersulit pembaca untuk
mencari penjelasan yang singkat dan mudah dimengerti

Kelebihan Buku Pembanding


1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga dapat memberikan
informasi yang tepat
2. Penulis menyususun dengan rapi semua materi sehingga membantu
pembaca dalam memahami isi buku tersebut
3. Isi dari buku ini banyak memaparkan suatu definisi-definisi para ahli
sehingga menambah pengetahuan kita berdasarkan definisi tersebut.

Kekurangan Buku Pembanding


1. Penulis tidak memberikan contoh yang nyatadari setiap materi sehingga
pembaca sulit memahami
2. Tidak terdapat rangkuman dari setiap bab
3. Gambar cover terlalu biasa sehingga tidak menarik
4. Terdapat campuran bahasa asing seperti yang terdapat di halaman 39 “sensitive”
yang seharusnya menurut kbbi “sensitif”
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi (education as
investement) telah berkembang dengan pesat dan semakin diyakini oleh
setiap negara bahwa pembangunan sektor pendidikan merupakan
prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor pembangunan lainnya.
Investasi berarti menanamkan sesuatu, dalam hal ini modal pada saat
sekarang dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang baik di masa yang
akan datang, dengan melakukan investasi akan dapat dinikmati hasilnya
pada masa yang akan datang.
Untuk itulah pendidikan memegang peranan penting, dengan usaha
meningkatkan pendidikan diharapkan akan menghasilkan manusia yang
berpendidikan yang mampu merencanakan kehidupannya dengan
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki pada berbagai sektor yang akan
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi dirinya maupun
lingkungannya. Sesuai dengan peran pendidikan sebagai engine of growth,
dan penentu bagi perkembangan masyarakat, maka bentuk sistem
pendidikan yang paling tepat adalah single track dan diorganisir secara
terpusat sehingga mudah diarahkan untuk kepentingan pembangunan
nasional.
Sekarang ini kebutuhan akan pendidikan merupakan kebutuhan
pokok, bahkan pemerintah telah menetapkan bahwa sejak tahun 1983
pendidikan merupakan keharusan. Pendapat yang disampaikan para
pendukung teori ini adalah manusia yang memiliki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi akan memiliki pekerjaan dan upah yang lebih baik
dibandingkan dengan pendidikannya yang lebih rendah. Apabila upaya
mencerminkan produktivitas semakin banyak orang yang memiliki
pendidikan tinggi, maka produktivitas dan hasil ekonomi nasional akan
semakin bertambah tinggi. Secara implisit, pendidikan memberikan
kontribusi pada penggalian ilmu pengetahuan ini sebenarnya tidak hanya
diperoleh dari pendidikan, akan tetapi juga melalui penelitian dan
pengembangan ide-ide, karena pada hakekatnya pengetahuan yang sama
sekali tidak dapat diimplmentasikan dalam kehidupan manusia dan
mubazir.
3.2Saran
Buku ini layak dibaca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan
dan hubungan ekonomi dengan pendidikan itu sendiri. Dimulai dari konsep
dasar, manfaat, efisiensi, anggaran, dan pembiayaan dalam pendidikan.
Setelah kami membaca buku, meriview, membandingkan dan
merangkumnya kami dapat memahami isi buku ini. Menurut pandangan
kami kedua buku ini cukup baik untuk dijadikan bahan ajar mata kuliah
ekonomi pendidikan.
Kami senang bisa mempelajari buku ini semoga Critical book riview
dan perbandingan buku yang kami tulis dapat bermanfaat bagi yang
membacanya. Buku ini adalah pilihan yang tepat untuk menjadikan buku ini
salah satu referensi wajib dalam proses pembelajran terkait dengan
ekonomi pendidikan serta studi kasus yang berhubungan tentang
pendidikan. Menurut sayabuku ini disarankan untuk dibaca oleh mahasiswa
pendidikan, dosen, para guru, dan para pengambil kibijakan praktisi di
pendidiikan dan pemerhati pendidikan dalam pembiayaan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2014. Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan.Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Dr. Saidun. 2018. Ekonomi Pendidikan. Medan: Fakultas Ekonomi Universitar
Negeri Medan

Anda mungkin juga menyukai