Ekonomi Pendidikan
Dosen pengampu ;
Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si
Disusun oleh ;
-
-
-
-
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
kasihNyalah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Critical Books Report guna memenuhi
mata kuliah “Ekonomi Pendidikan”. kami berterimakasih kepada Ibu Pebri Hastuti, S.Pd.,
M.Pd.yang telah memberikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
tugas ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................17
3.2
Saran..................................................................................................................................18
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan Pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan tentang Ekonomi Pendidikan, oleh karena itu, penulis
membuat critical book report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang konsep dasar ekonomipendidikan,
hubungan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, serta pasar permintaan dan
penawaran jasa pendidikan
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING
Penawaran pendidikan dapat dilihat secara makro dan secara mikro. Secara
makro, pengadaan pendidikan dapat dilaksanakan berdasarkan pendekatan
ketenagakerjaan. Adapun secara mikro, yaitu pengadaan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, seperti sebuah SLTP, sebuah SMU, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai konsumsi adalah pendidikan sebagai hak dasar manusia. Atau
merupakan salah satu hak demokrasi yang dimiliki oleh setiap warga negara. Sehingga
sampai tingkat tertentu pengadaan harus dilakukan oleh pemerintah.
Sumber daya manusia merupakan komponen faktor produksi yang paling tinggi
mobilitasnya, maka perlu dipikirkan bagaimana agar mereka tidak dalam kondisi statis.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan mereka bisa melalui jalur pendidikan
formal maupun pendidikan informal. Sebenarnya manusia selalu beradaptasi dengan
kondisi lingkungnya setiap saat. Dalam kondisi bekerja pun sumber daya manusia selalu
mengalami peningkatan kemampuannya. Keterampilan bekerja akan meningkat secara
otomatis di saat mereka bekerja. Bekerja merupakan proses produksi dan proses
pembelajaran bagi si pekerja itu sendiri, sehingga di dunia kerja pun terjadi proses
pendidikan.
Motivasi kerja pada dasarnya ada dua, yaitu motivasi internal dan eksternal
motivasi. Motivasi yang tertinggi peranannya dalam kinerja karyawan adalah motivasi
internal. Motivasi internal tinggi identik dengan etos kerja yang tinggi. Apabila motivasi
internal kurang baik, maka pengawasan bisa dijadikan faktor motivasi eksternal.
Motivasi internal lebih berperan daripada motivasi eksternal dalam produktivitas tenaga
kerja di dunia pendidikan, sehingga pengawasan tidak mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan di bidang pendidikan.
Investasi dalam dunia pendidikan tidak selamanya dalam bentuk uang guna
membayar tenaga pendidik, membeli alat-alat pembelajaran, membangun gedung, dan
lain sebagainya. Pengorbanan waktu bagi peserta didik merupakan investasi yang harus
diperhitungkan dan dihargai dengan uang
BAB V PENGANGGARAN
A. Konsep Pengawasan
Konsep dasar pengawasan anggaran bertujuan untuk mEngukur,
membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Dengan
kata lain, pengawasan anggaran diharapkan dapat mengetahui sampai dimana
tingkat efektivitas dan efesiensi dari penggunaan sumber-sumber dana yang
tersedia. Pertanyaan pokok yang berkaitan dengan pengawasan anggaran
adalah seberapa besar tingkat kesesuaian antara biaya yang dialokasikan
untuk setiap komponen dalam anggaran dengan realisasi anggaran. Apabila
terdapat ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasinya, maka perlu
diambil tindakan tindakan perbaikan dan jika diproses melalui jalur hukum.
B. Prinsip-Prinsip Pengawasan
Dalam kebijakan umum pengawasan Departemen Pendidikan da
Kebudayaan (Rakernas, 1999), dinyatakan bahwa sistem pengawasan harus
berprientasi pada hal-hal berikut :
1. Sistem pengawasan fungsional yang dimulai sejak perencanaan
yang menyangkut aspek penilaian kehematan, efisiensi, efektivitas
yang mencakup seluruh aktivitas program di setiap bidang
organisasi
2. Hasil temuan pengawasan harus ditindaklanjuti dengan koordinasi
antara pengawasan dengan aparat penegak hukum serta instansi
terkait turut meyamakan persepsi mencari pemecahan bersama
atas masalah yang dihadapi
3. Kegiatan pengawasan hendaknya lebih diarahkan pada
bidangbidang yang strategis dan memperhatikan aspek
manajemen
4. Kegiatan pengawasan hendaknya memberi dampak terhadap
penyeleksian masalah dengan konsepsional dan menyeluruh
5. Kegiatan pengawasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
kompetensi teknis, sikap, dedikasi, dan integritas pribadi yang
baik.
6. Akurat, artinya informasi tentang kinerja yang diawasi memiliki
ketepatan data/informasi yang sangat tinggi
7. waktu, artinya kata yang dihasilkan dapat digunakan sesuai
dengan saat untuk melakukan perbaikan
8. Objektif dankomprehensif
9. mengakibatkan pemborosan atauin-efisiensi
10. dan kegiatan pengawasan bertujuan untuk menyamakan rencana
atau keputusan yang telah dibuat
11. Kegiatan pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula
C. Posedur pengawasan
Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan pokok,
yaitu:
(1). Memantau (monitoring)
(2). Menilai, dan
(3). Melaporkan hasil-hasil temuan, kegiatan atau monitoring dilakukan
terhadap kinerja actual (actual performance), baik dalam proses maupun
haislnya.
Aktivitas yang sedang dan telah dilakukan terhadap kinerja actual (actual
performance), baik dalam proses maupun hasilnya. Aktivitas yang sedang dan
telah dilaksanakan diukur berdasarkan kriteria-kriteria yang telah digariskan
dalam perencanaan. Apakah terdapat penyimpangan (deviasi) maka
diusahakan adanya perbaikan atau korelasi yang direkomendasikan kepada
pimpinan evaluasi.
Dalam proses pengawasan terdapat beberapa unsur yang perlu
mendapat perhatian, yaitu:
Unsur proses, yaitu usaha yang bersifat kontinu terhadap suatu tindakan yang
dimiliki dari pelaksanaan suatu rencana sampel dengan hasil akhir
yangdiharapkan;
Unsur adanya objek pengawasan yaitu sesuatu yang menjadi sasaraan
pengawasan, baik penerimaan maupun pengeluaran
Ukuran atau standarisasi dari pengawasan; Teknik-teknik pengawasan.
Langkah-langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam proses
pengawasan, yaitu:
(1). Penetapan standar atau patokan yang dipergunakan berupa ukuran
kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu;
(2). Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnya
dengan standar yang telah ditetapkan;
(3). Mengidentifikasikan penyimpangan (devisi)
(4). Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadi
materi rekomendasi
Pemeriksaan anggaran pada dasarnya merupakan aktivitas menilai, baik
catatan (record) dan menentukan prosedur-prosedur dalam
mengimplementasikan anggaran, apakah sesuai dengan peraturan, kebijakan,
dan standar-standar yang berlaku. Dalam pemeriksanaan dilakukan oleh pihak
luar lembaga (external audit), seperti BPK (badan pemeriksa keuangan) atau
akuntan public yang mempunyai sertifikasi, dan pimpinan langsung (internal
audit terhadap penerimaan dan pengeluaran.
D. Sarana Pemeriksaan (Audit)
Salah satu kegiatan pemeriksaan keuangan dan ketaatan ada
peraturannya ( financial audit) yaitu pemeriksaan kas. Kas adalah harta lancar
yang paling kikuid serta merupakan alat pembayaran yang diterima oleh
semua pihak dan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
Pengertian kas dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia sebagai berikut :
“Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan” Hal penting menurut Munandar yaitu
“Kas adalah harta lancar yang paling likuid serta merupakan bagian dari
modal kerja yang sangat penting dalam perusahaan, karena itu perusahaan
harus menyediakankas yang memadai untuk keperluannya”.
Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, check yang belum disetor,
simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller’s check, chasier’s check,
bank draft, dan money order. Di dalam akuntansi istilah kas mengandung
pengertian yang lebih luas karena meliputi juga “uang kertas, uang logam,
check, pos wesel, simpanan di bank, dan segala sesuatu yang dapat disamakan
dengan uang”.
Adapun kas merupakan “aktiva lancar yang dimiliki perusahaan”
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kas
merupakan alat pertukaran yang paling cair dan dapat diterima sehingga
suatu setoran ke bank dengan jumlah besar nominalnya juga sebagai
simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-
waktu. Kas memiliki arti penting dalam kegiatan usaha suatu perusahaan.
Kekurangan kas dapat menghambat kegiatan perusahaan. Demikian pula bila
uang kas yang tersedia terlalu banyak akan mengurangi kesempatan bagi
perusahaan untuk memperoleh pendapatan atau laba karena adanya uang kas
yang menganggur. Oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan dan
penanganan secara khusus terdapat kas agar kegiatan usaha suatu
perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
A. Permasalahan
Masalah perluasan kesempatan (askes) merupakan dampak nyata dalam
memberikan tempat.
pada demokratis pendidikan, (pendidikan untuk semua) sebagai
pendidikan nasional kita sellau dihadapkan pada masalah kualitas dan
kuantitas. Masalah kualitas terdesak oleh pemikiran kuantitas terlebih pada
masa krisis ekonomi dimana daya pemikiran dukung ekonomi dan keluarga
semakin yang mengakibatkan banyak anak yang tidak dapat melanjutkan
sekolah melemahknya kemampuan menyekolahkan sebagai dampak krisis
ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami karena struktur pengeluaran
sebagian besar adalah untuk kehidupan primer.
B. Kebijakan Pembiayaan
Krisis ekonomi dan moneter menharuskan pengkajian ulang atau
reorientasi kebijakan dan pembiayaan pendidikan. Karena program dan
pembiayaan yang lama yang dirancang sebelum krisis. Ada beberapa faktor
yang memperngaruhi peningkatan mutu pada semua jenis dan jejak:
1. Kecukupan sumber sumber pendidikan untuk menunjang proses
pendidikan, memenuhi mutu guru, buku teks murid dan sarana
yang madai
2. Kualitas manajemen sekolah harus ditingkatkan
3. Alokasi anggaran lebih di prioritaskan untuk berbagai pilihan yang
berlangsung memilii kebutuhan pembelajaran
4. Adanya ketidakseimbangan antara kompetensi lulusan terutama
perguruan tinggi dengan kompetensi kebutuhan tenaga kerja dan
persaingan yang makinmeningkat
5. Peningkatan peran serta masyarakat dunia untuk usaha dalam
menyelenggarakan Pendidikan
6. Untuk menjembatani kesenjangan dalam kesempatan
memperoleh kesempatan dalam memperole pendidikan yang
bermutu
7. Pendidikan dasar merupakan tahapan yang kristis dan awal yag
baik dalam upaya pembenjtukan watak dan kualitas sumber daya
manusia diindonesia
8. Pembiayaan pengembangan sumber daya manusia rata rata
sekitar 20 % terhadap anggaran APBN