Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Tiada kata seindah “Alhamdulillah”, penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga segala
persiapan, pelaksanaan hingga penyusunan makalah ini dapat diwujudkan sebagai
wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Baginda
Nabi Besar Muhammad SAW, atas bimbingan Beliau sehingga kita dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Dengan segenap kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini yang kami sadari
mempunyai banyak kekurangan. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
melimpahkan anugerah-Nya di setiap aktivitas kita yang bermanfaat. Aamiin.

Makassar, April 2018

Penulis

1|Page landasan Pendidikan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
A. Hubungan Ekonomi dan Pendidikan....................................................................... 6
B. Peran Ekonomi dalam Pendidikan .......................................................................... 9
C. Fungsi Produksi dalam Pendidikan ....................................................................... 12
D. Efisiensi dan Efektivitas Dana Pendidikan ........................................................... 15
BAB III ............................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

2|Page landasan Pendidikan


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi

peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi

itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Adapun pusat

perhatian mendasar dari konsep ekonomi adalah bagaimana mengalokasikan

sumber-sumber yang terbatas untuk mencapai tujuan yang beraneka ragam

mungkin tak terhingga jumlahnya, sedang pertimbangan ekonomis itu sendiri

didasarkan pada kemampuan anggaran dan manajemennya.

Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk memajukan pendidikan di

Indonesia. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah dengan menaikkan

dana pendidikan sebesar 20% APBN. Pernyataan di atas sesuai dengan

pemberitaan di salah satu media yang menyatakan bahwa pemerintah menetapkan

anggaran pendidikan sebesar Rp 368,899 triliun atau 20 persen dari total anggaran

belanja negara.

Pemenuhan dana pendidikan sebesar 20% sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen merupakan cerminan keinginan

segenap bangsa Indonesia untuk memiliki pendidikan yang lebih merata dan

berkualitas/bermutu. Pencapaian pendidikan nasional yang lebih merata dan

bermutu ini lebih jauh dinyatakan dalam PP Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pasal 3 dan 4: Pasal3: “Standar Nasional Pendidikan

3|Page landasan Pendidikan


berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”.

Pasal 4: “Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat”. Undang-undang

1945 dan PP No. 19 /2005 tersebut memberikan isyarat bahwa pemenuhan

anggaran pendidikan yang memadai harus diorientasikan pada perwujudan

layanan pendidikan yang bermutu untuk semua. Permasalahan pemenuhan

anggaran 20% ini telah menjadi polemik yang cukup besar, baik di pemerintahan

maupun masyarakat. Diantaranya karena alasan ketidakmampuan Negara untuk

membiayai pendidikan dengan porsi 20% sekaligus dari APBN.

Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan ini bukan saja menjadi tanggung

jawab pemerintah pusat, tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah I

dan II (propinsi dan kab/kota). Kondisi ini sebagaimana ditegaskan dalam PP 48

tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan pasal 2 ayat (1) “Pendanaan

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah

daerah, dan masyarakat”. Implementasi perundang-undangan yang dimaksud

memerlukan tekad yang kuat dari pemerintah dan pemerintah daerah.

Penganggaran dana sebesar 20% dari APBN yang telah dicanangkan pemerintah

ternyata belum memberikan dampak positif yang signifikan. Masih terjadi

beberapa permasalahan yang timbul di lapangan. Salah satu masalah yang timbul

adalah penyelewengan dana pendidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

4|Page landasan Pendidikan


mencatat dana pendidikan tidak dikelola dengan baik sehingga berpotensi

menimbulkan kerugian bagi negara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka masalah yang akan

dibahas dalam penulisan maklah ini adalah.

1. Bagaimana hubungan ekonomi dengan pendidikan?

2. Bagaimana peran ekonomi dalam pendidikan?

3. Apa fungsi produksi dalam pendidikan?

4. Bagaimana efisiensi dan efektivitas dana pendidikan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makah ini adalah untuk mengetahui.

1. Hubungan ekonomi dengan pendidikan

2. Peran ekonomi dalam pendidikan

3. Fungsiproduksi dalam pendidikan

4. Efisiensi dan efektivitas dana pendidikan

5|Page landasan Pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Ekonomi dan Pendidikan

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas

manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap

barang dan jasa. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah

tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Sementara yang dimaksud dengan ahli

ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data

dalam bekerja.

Pokok persoalan yang dianalisa dalam ilmu ekonomi adalah :

1) Bagaimanakah caranya menggunakan pendapatan atau sumbersumber daya

tertentu agar ia dapat memberikan kepuasan maksimum kepada seseorang

atau sesuatu masyarakat.

2) Bagaimana cara meminimumkan penggunaan pendapatan atau sumber-

sumber daya untuk mencapai suatu tingkat kepuasan tertentu.

Dalam hubungannya antara biaya dan manfaat, pendidikan dipandang

sebagai salah satu bentuk investasi pertama kali, hal ini dikemukakan oleh

Theodore W Schultz pada tahun 1960 yang berjudul investment in human capital

dalam forum American Economic Assosiation. Pesan yang disampaikan adalah

“proses pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan merupakan

suatu bentuk konsumsi semata-mata, akan tetapi merupakan suatu investasi”.

Teori human capital suatu aliran pengeluaran yang menganggap manusia

merupakan suatu bentuk kapital sebagai mana bentuk-bentuk kapital lainnya

6|Page landasan Pendidikan


seperti mesin, teknologi, uang, tanah, materil yang menentukan pertumbuhan

produktivitas melalui investasi dirinya sendiri. Human capital dapat diaplikasikan

melalui berbagai bentuk investasi SDM diantaranya pendidikan formal,

pendidikan informal, pengalaman kerja, kesehatan, gizi dan transmigrasi.

Konsep investasi SDM menganggap penting kaitannya antara pendidikan,

produktivitas kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori human capital tenaga

kerja merupakan pemegang kapital yang tercermin dalam pengetahuan,

keterampilan, dan produktivitas kerjanya. Ekonomi pendidikan adalah suatu studi

tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun didalam kelompok

masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber-

sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan

dan pelatihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat,

sikap khususnya melalui pendidikan formal, serta bagaimana mendistribusikannya

secara merata dan adil diantara berbagai kelompok masyarakat. Cohn, 1979

(dalam Fatah, 2002) menyatakan ekonomi pendidikan adalah studi tentang

bagaimana manusia baik secara individu maupun kelompok masyarakat membuat

keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber daya yang langka/terbatas agar

dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu

pengetahuan dan ketrampilan, pendapat, sikap, dan nilai-nilai khususnya melalui

pendidikan formal, serta mendiskusikannya secara merata dan adil diantara

berbagai kelompok masyarakat.

Ilmu ekonomi pendidikan berkembang menjadi perspektif investasi sumber

daya manusia. Investasi ini menganggap ada kaitan antara pendidikan,

7|Page landasan Pendidikan


produktivitas kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Pusat perhatian mendasar dari

konsep ekonomi adalah bagaimana mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas

untuk mencapai tujuan yang beraneka ragam mungkin tak terhingga jumlahnya.

Pertimbangan ekonomis didasarkan pada kemampuan anggaran, sedangkan

pertimbangan politis didasarkan pada tujuan masyarakat secara menyeluruh.

Di negara sedang berkembang seperti Indonesia skala prioritas tertinggi

adalah pertumbuhan ekonomi dan keadilan. Investasi sebagai suatu konsep umum

dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah barang atau jasa

di kemudian hari dengan mengorbankan nilai konsuksi sekarang investasi dalam

SDM dapat diartikan sebagai suatu entitas yang nilainya bisa berkembang

dikemudian hari melalui suatu proses pengembangan nilai seperti peningkatan

sikap. Seseorang memiliki potensi keuangan yang berhubungan dengan kualitas

pengetahuan yang diperolehnya. Manfaat pendidikan juga dapat dilihat sebagai

nilai tambah yang diperoleh seseorang karena mendapat pendidikan tertentu. Nilai

tambah secara umum merupakan peningkatan derajat, harkat, dan martabat

seseorang. Secara khusus dipandang sebagai peningkatan kemampuan berpikir,

bersikap dan berperilaku, dan keterampilan.

Sedangkan manfaat ekonomi dari pendidikan merupakan nilai tambah

secara ekonomi karena bertambahnya tingkat pendidikan. Manfaat dibagai

menjadi manfaat pribadi dan manfaat masyarakat. Manfaat bagi pribadi adalah

tambahan penghasilan bersih (setelah pajak) seumur hidup dari tenaga kerja

karena bertambahnya tingkat pendidikan tenaga kerja tersebut. Manfaat bagi

8|Page landasan Pendidikan


masyarakat adalah tambahan output yang dihasilkan oleh tenaga kerja bagi

masyarakat karena meningkatnya pendidikan tenaga kerja tersebut.

Investasi Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa peran pendidikan

formal tidaklah terbatas memberikan pengetahuan dan keahlian kepada masing-

masing individu untuk dapat bekerja sebagai agen perubahan ekonomi yang baik

bagi masyarakatnya, tetapi juga menanamkan tata nilai luhur, norma-norma, cita-

cita, tingkah laku, dan aspirasi yang saling berkaitan baik langsung maupun tidak

langsung. Pendidikan juga diharapkan mendapatkan tenaga tenaga kerja terdidik

dalam berbagai tingkatan dalam rangka menyelenggarakan pembangunan bangsa.

B. Peran Ekonomi dalam Pendidikan

Perkembangan ekonomi secara makro yang berpengaruh dalam bidang

pendidikan, antara lain:

1. Banyaknya orang kaya yang mau secara sukarela menjadi orang tua

asuh/bapak angkat (dorongan hati atau himbauan pemerintah) untuk

mensukseskan wajib belajar 9 tahun.

2. Terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan yaitu kerja sama antara

sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa,

dalam rangka mengembangkan keterampilan siswa.

3. Munculnya sekolah-sekolah unggul yang memiliki sarana dan prasarana,

penggajian guru, program yang beragam, proses belajar lebih baik.

Perkembangan ekonomi secara mikro adalah peningkatan taraf hidup

manusia yang selalu dikaitkan dengan perekonomian, antara lain:

9|Page landasan Pendidikan


1. Ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang walaupun

orang itu sudah menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak

menjamin memberi kebahagiaan.

2. Berhubungan dengan tingkat kehidupan keluarga, tingkat kehidupan sekolah

atau perguruan tinggi pun sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya

masing-masing.

Sekolah atau perguruan tinggi yang kaya akan bisa hidup lebih leluasa,

karena semua jenis pembiayaan dapat diberikan dana sebagaimana mestinya.

Malah ada sekolah atau perguruan tinggi yang memiliki dana lebih dan disimpan

di bank agar mendapat bunga sebagai dana tambahan. Sebaliknya ada sekolah

atau perguruan tinggi yang miskin dan sangat sulit bergerak, menggaji guru atau

dosen saja masih sulit apalagi membuat gedung atau membeli perlengkapan

belajar yang canggih.

Analisis ilmu ekonomi menunjukkan bahwa objek ilmu ekonomi adalah

tindak ekonomis. Tindak ekonomis adalah memilih secara bijaksana sehubungan

dengan keadaan alam, modal, tenaga kerja, organisasi dan waktu yang terbatas

dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang terbatas. Analisis unsur-unsur

tentang tindak ekonomi bermanfaat untuk memahami hubungan antara sistem

ekonomis dan sistem pendidikan. Perbedaannya dapat dilihat dari tabel dibawah

ini:

10 | P a g e landasan Pendidikan
Perbandingan antara tindak ekonomis dan tindak pendidikan

KOMPONEN TINDAK EKONOMIS TINDAK PENDIDIKAN


a. Tujuan Memperoleh keuntungan Menumbuhkan
Tindakan material atau saling kebangkitan individu
menguntungkan sebagai pribadi yg self
help.
b. Pelaku Orang dewasa yang Orang dewasa dan anak
Tindakan menanggung biaya hidup atau orang dewasa dan
(sesuai aturan dalam orang yg belum dewasa yg
masyarakat) berfungsi sebagai pendi dik
atau anak didik.
c. Dasar Kaidah ekonomi non susila Kesusilaan sesuai martabat
Tindakan (non etis) manusia
d. Orientasi Untung rugi ekonomis dan Terbentuknya keutuhan
efisiensi martabat manusia sebagai
pribadi
e. Waktu Terbatas, dalam rangka Sepanjang hayat dengan
Kegiatan perhitungan keuntungan perhitungan usia produktif
ekonomis
f. Nilai-Nilai Nilai ekonomis dalam Nilai paedagogis dalam
sistem ekonomi yg kaitan nilai sosial budaya
berlaku, umumnya
dihitung dengan uang
g. Hasil Barang berupa jasa,atau Berupa orang terpelajar,
Tindakan uang tenaga terampil yg
diharapkan menjadi tenaga
kerja
h. Harga Satuan Jumlah penghasilan dibagi Jumlah biaya pendidikan
jumlah penduduk setiap dibagi lulusan setiap tahun.
tahun

Jadi inti tujuan pendidikan adalah membentuk mental yang positif atau cinta

terhadap prestasi, cara kerja dan ahsil kerja sempurna. Tidak menolak pekerjaan

kasar, menyadari akan kehidupan yang kurang beruntung dan mampu hidupa

dalam keaadaan apapun.

Pada umumnya tingkat perekonomian keluarga mempengaruhi perencanaan

pendidikan yang dibuat orang tua tentang arah pendidikan anaknya. Secara sadar

atau tidak orang tua dalam menerncanakan pendidikan bagi anak-anaknya

11 | P a g e landasan Pendidikan
menggunakan pendekatan nilai imbalan. Pendekatan ini digunakan untuk mencari

keseimbangan antara keuntungan dan kerugian. Prinsip untung rigi dipakai oleh

mereka yang rasional dalam memutuskan bagaimana sebaiknya membelanjakan

uangnya agar keinginanannya tercapai.

C. Fungsi Produksi dalam Pendidikan

Fungsi produksi dalam pendidikan, adalah hubungan antara output dan

input, di mana ada tiga bagian yaitu:

1. Fungsi Produksi Administator; yang dipandang input adalah segala sesuatu

yang menjadi wahana dan proses dalam pendidikan, input pendidikan

meliputi:

a. Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas dapat diuangkan,

artinya bahwa perhitungan luas dan kualitas bangunan.

b. Perlengkapan belajar di sekolah seperti media, alat peraga juga dihitung

harganya.

c. Buku-buku pelajaran, dan bentuk material lainnya seperti film, disket dan

sebagainya.

d. Barang-barang yang habis dipakai seperti zat kimia dilaboratorium dan

sebagainya.

e. Waktu guru bekerja, dan perangkat pegawai administrasi dalam

memproses peserta didik harus dibeli dan dibayar.

Kelima jenis input di atas sesudah dinilai dalam bentuk uang kemudian

dijumlahkan.

Sementara itu yang dipandang sebagai output adalah berbagai bentuk

12 | P a g e landasan Pendidikan
layanan dalam memproses peserta didik seperti menghitung SKS dan lamanya

peserta didik dalam belajar.

2. Fungsi Produksi Dalam Psikologi; adalah sama dengan input fungsi produksi

administrator akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada

fungsi ini adalah hasil belajar siswa yang mencakup; peningkatan

kepribadian, pengarahan dan pembentukan sikap, penguatan kemauan,

penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi, penajaman pikiran, dan

peningkatan estetika (keindahan) serta keterampilan.

Suatu lembaga pendidikan dipandang berhasil dari segi fungsi produksi

psikologi, kalau harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga

outputnya. Indikator harga hanya dapat dicari dalam bentuk manfaatnya

lulusan dimasyarakat serta kecocokannya dengan norma dan kondisi

masyarakat.

3. Fungsi Produksi Ekonomi; sebagai inputnya adalah semus biaya pendidikan

seperti pada input fungsi produksi admnistrator, semua uang yang dikeluarkan

untuk keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan sebagainya

selama masa belajar dan uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama

belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk

belajar atau kuliah. Sementara yang mrenjadi outputnya adalah tambahan

penghasilan peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini

sudah bekerja sebelum belajar atau kuliah. Dan apabila ia belum pernah

bekerja yang menjadi outputnya adalah gaji yang diterima setelah tamat dan

bekerja.

13 | P a g e landasan Pendidikan
Dalam menghitung harga-harga produksi ekonomi ada berbagai

kesulitan yang menghadang yaitu:

a. Jika peserta didik tamat, belum tentu ia segera bekerja;

b. Selama menunggu untuk mendapatkan pekerjaannya maka ia memutuskan

untuk bekerja seadanya dengan penhasilan yang tidak tetap;

c. Kalaupun lulusan membuat usaha sendiri dengan modal seadanya,

penghasilan tiap bulan tidak mungkin tertatur;

d. Kalaupun lulusan bisa bekerja dengan penghasilan tetap tiap bulan sangat

mungkin dia mencari tambahan penhasilan diluar untuk meningkatkan

nafkahnya;

e. Bila bekerja disektor swasta, pengasilannya sulit dihitung sebab upah atau

gaji perusahaan bervariasi;

f. Kalaupun lulusan ini bisa bekerja dengan penghasilan tiap bulan maka dia

mencari tambahan diluar untuk meningkatkan nafkahnya.

Dengan demikian fungsi produksi ekonomi akan bisa diaplikasikan dengan

baik jika ada jaminan bahwa peserta didik segera bekerja setelah lulus sebagai

Pegawai dengan gaji yang cukup sehingga tidak mencari tambahan pekerjaan

diluar. Fungsi produksi ekonomi bertalian erat dengan marketing didunia

pendidikan. Dalam hal ini Keuntungan marketing adalah a). Meningkatnya misi

pendidikan secara sukses dan terselenggara dengan baik, sebab diisi dengan

program yang baik, b). Kepuasan masyarakat ditingkatkan, c). Meningkatkan daya

tarik terhadap petugas, peserta didik, dana donatur, d). Meningkatkan keefesiensi

dan kegiatan pemasaran. Akan tetapi dalam marketing juga terdapat kelemahan

14 | P a g e landasan Pendidikan
adalah a). Ada kecederungan lembaga pendidikan selalu dijadikan usaha dagang

untuk mendapatkan keuntungan, b). idealisme pendidikan cenderung diabaikan.

Menurut Mutrofin (1996) dalam Pidarta (2007:254), menyatakan bahwa negara-

negara maju hubungannya antara pendidikan dengan pembangunan ekonomi

sangatlah jelas, dimana sistem pendidikan diorientasikan kepada kebutuhan

ekonomi yang didasari pada teknologi tinggi, fleksibelitas dan mobilitas angkatan

kerja. Dalam masa pembangunan dinegara kita sekarang ini pengembangan

ekonomi mendapat tempat strategis, dengan munculnya Link and Match,

kebijaksanaan ini meminta dunia pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga kerja

yang sesuai dengan pasaran kerja, mencakup mutu, dan jumlah serta jenisnya.

D. Efisiensi dan Efektivitas Dana Pendidikan

Penggunaan dana pendidikan disebut efisien apabila dana yang digunakan

sesuai atau lebih kecil daripada yang telah direncanakan dan menghasilkan

layanan layanan serta produksi pendidikan yang sama atau melebihi rencana

semula. Adapaun faktor utama dalam menentukan tingkat keefesienannya adalah

penggunaan uang, proses kegiatan dalam pendidikan, dan hasil kegiatan yang

telah dilakukan. Sedangkan penggunaan dana disebut efektif apabila dengan dana

tersebut tujuan pendidikan yang telah direncanakan semula dapat dicapai dengan

kuantitas dan kualitas yang sama atau melebihi dari yang direncanakan.

Adapun prinsip umum menilai keefektifan adalah:

1. Berkaitan dengan problem tujuan dan alat memproses input untuk menjadi

output. Tujuan atau output harus tepat dengan kriteria;

15 | P a g e landasan Pendidikan
2. Sistem yang dibandingkan harus sama, kecuali alat pemrosesnya. Misalnya

yang harus sama atau homogen adalah tingkat pendidikan, kemampuan anak,

dan sosial ekonomi;

3. Mempertimbangkan semua output utama. Output utama pendidikan adalah

jumlah siswa yang lulus, kualitas lulusan, yang dinilai ketika meluluskan

mencakup: kognisi, afeksi, dan psikomotorik yang penilaiannya bersifat

kontinu;

4. Korelasi diharapkan bersifat kausalitas, yaitu korelasi antara cara memproses

dengan output harus bersifat kausalitas.

Parameter efisiensi pendidikan mencakup:

1. Ketepatan materi, media, dan metode pelajaran guna mencapai tujuan

pengajaran;

2. Ketepatan waktu kedatangan dan usai mengakhiri pengajaran oleh guru;

3. Guru memerhatikan disiplin dan ketertiban kelas;

4. Pendidik memerhatikan dan membina pengembangan afeksi dan psikomotorik

peserta didik disela-sela pembelajaran;

5. Proses dan hasil belajar kelas dipakai umpan balik guna memperbaiki proses

dan hasil belajar berikutnya;

6. Guru dan supervisor melakukan kegiatan supervisi pengajaran;

7. Guru terus berupaya memperbaharui materi pelajaran dan meningkatkan

profesinya.

16 | P a g e landasan Pendidikan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor ekonomi dalam dunia pendidikan bukan sebagai pemegang peran


yang utama, melainkan sebagai pemeran yang cukup menentukan keberhasilan
pendidikan sebab dengan ekonomi yang memadai dapat memenuhi semua fasilitas
dan aktivitas dunia pendidikan. Faktor yang paling menentukan kehidupan dan
kemajuan pendidikan adalah dedikasi, keahlian, keterampilan pengelola dan guru
serta dosen dalam setiap lembaga pendidikan.
Fungsi ekonomi pendidikan menunjang kelancaran proses pendidikan dan
sebagai bahan pengajaran ekonomi untuk membentuk manusia ekonomi yaitu
manusia yang dalam kehidupan sehari-harinya memilki kemampuan dan
kebiasaan, seperti: memiliki etos kerja, tidak bekerja setengah- setengah,
produktif, dan bisa hidup efesien/hemat.
Tiap lembaga pendidikan diupayakan mampu menghidupi diri sendir,
dengan cara mencari sumber- sumber dana tambahan sebanyak mungkin guna
memajukan dunia pendidikan dan dalam Penggunaan dana pendidikan haruslah
secara professional dan efesien serta efektiv selanjutnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang produktif, maka
sistem pendidikan, struktur kurikulum, serta jenis pendidikan diatur kembali
selanjutnya biaya pendidikan ditingkatkan.

B. Saran

Penulis menyarankan agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana

mestinya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk

memahami lebih mendalam tentang pengorganisasian dalam pembelajaran.

17 | P a g e landasan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Relasi Ekonomi dan Pendidikan. http://download.portalgaruda.org.


Diakses pada 06 April 2018

Gunawan, Imam. Landasan Ekonomi. The LearningUniversity, Universitas


Negeri Malang. http://fip.um.ac.id. Diakses pada 06 April 2018.

Noer, Ani. 2009. Landasan Ekonomi dlam Pendidikan. Makalah. Universitas


Negeri Semarang. http://ktp09001.file.wordpress.com. Diakses pada 06
April 2018.

18 | P a g e landasan Pendidikan
Tugas : Kelompok
Mata Kuliah : Landasan Pendidikan
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Dra. Hj. Nurhayati B. M.Pd

LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN

OLEH KELOMPOK VI

A. WAHYUDIN MURHADI
NURFADHILAH
RISKA RUDI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PROGRAM PASCASARJANA PRODI
PENDIDIKAN BIOLOGI 2018

19 | P a g e landasan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai