Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALIRAN FILSAFAT PROGRESIFISME DAN REKONSTRUKSIONISME

DISUSUN OLEH :

NAMA : MIRANDA GULTOM

NIM : 86.3113

PRODI : PAK

TING/SMST : III/V

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

DOSEN : GRACE M CLARA, M.Pd

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”

JAKARTA, 2020
KATA PENGANTAR

Dengan ungkapan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan


wawasan kita semua tentang Aliran Rekonstruksional dan Aliran Progresifisme.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini . Saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi Saya khususnya .

Jakarta,  19 September 2020

Miranda Gultom
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................


I. Pengertian Aliran Rekonstruksinismel dan Progresifisme...........................
II. Tokoh Rekonstruksinisme dan Progresifisme.............................................
III. Sejarah aliran Rekonstruksinisme dan Progresifisme.................................
IV. Pandangan aliran Rekonstruksinisme dan Progresifisme ..........................

BAB III PENUTUP..................................................................................................


Kesimpulan ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat telah melahirkan berbagai macam pandangan dan aliran yang berbeda-
beda. Ada kalanya pandangan-pandanagan tersebut saling menguatkan dan ada juga
yang saling berlawanan. Ini tidak lain disebabkan oleh pendekatan yang dipakai juga
berbeda-beda walaupun untuk objek dan masalah yang sama.
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu Philosopia, philo artinya cinta dan
Sophia artinya kebijaksanaan sehingga ketika digabungkan berarti cinta
kebijaksanaan. Pada hakikatnya filsafat mengajarkan kita untuk mencintai
kebijaksanaan, atau mencari kebijaksanaan dan mencintai kebenara,
Filsafat adalah ilmu atau pengetahuan yang mempelajari tentang segala
fenomena atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia dan mencari serta
menyelidiki kebenaran yang sesungguhnya.
Ada beberapa aliran filsafat pendidikan diantaranya Progresivisme dan
Rekonstruksionisme.
Aliran Progresifisme beranggapan bahwa setiap kemjuan-kemajuan yang telah
kita capai tidak lain adalah karena kemampuan kita dalam mengembangkan berbagai
pengetahuan berdasarkan proses berpikir secara logis dan sistematis.
Aliran Rekonstruksional berusaha menencari kesepakan umum atau
kesepakatan semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata
kehidupan manusia menjadi suatu tatanan baru bagi seluruh lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
 Pengertian Aliran Progresifisme dan Rekonstruksional
 Tokoh aliran Progresifism dan Rekonstruksional
 Sejarah aliran Progresifisme dan Rekonstruksional
 Pandangan Progresifisme dan Rekonstruksional dalam Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah :
 Untuk mengetahui Pengertian, Sejarah, dan Tokoh Progresifisme dan
Rekonstruksional
 Untuk mengetahui padangan Progresifisme dan Rekonstruksional dalam
pendidikan
 Untuk menambah wawasan tentan Aliran Progresifisme dan
Rekosntruksional
BAB II

PEMBAHASAN.

A. Pengertian Aliran Progresifisme dan Aliran Rekonstruksional


 Aliran Progresifisme
Progresifisme berasal dari kata “progress” yang berarti kemajuan.
Aliran Progresifisme adalah salah satu aliran filsafat yang sangat menginginkan
kemajuan secara cepat untuk membuat suatu perubahan. Aliran ini beranggapan
bahwa setiap kemjuan-kemajuan yang telah kita capai tidak lain adalah karena
kemampuan kita dalam mengembangkan berbagai pengetahuan berdasarkan proses
berpikir secara logis dan sistematis. Aliran ini juga memandang bahwa yang real
adalah segala sesuatu yang dapat kita alami dan praktekkan dalam kehidupan nyata.
 Aliran Rekonstruksionisme
  Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris yaitu "Reconstruct" yang artinya
adalah membangun kembali.
Rekonstruksionisme adalah salah satu aliran filsafat yang bertujuan merombak
kembali susunan yang lama yang bisa dikatakan sudah lampau dan merubahnya ke
tatanan hidup yang baru yang bersifat modern.

B. Tokoh-tokoh Aliran Progresifisme dan aliran Rekonstruksionisme


 Tokoh Aliran Progresifisme
Ada beberapa tokoh Progresivisme yang sangat berperan penting dalam
mengembangkan aliran ini, diantaranya :
 Jhon Dewey (1859-1952)
Beliau adalah seorang professor di Univ Chicago dan Columbia di Amerika. Teori
Dewey tentang sekolah adalah Progresifisme yang lebih menekankan pada anak
didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri, maka muncullah “Child
Centered Curiculum” dan “Child Centered School”. Menurut beliau progresifisme
ini mempersiapkan anak untuk masa sekarang bukan untuk masa depan yang
belum jelas. Menurut Dewey Pendidikan adalah proses dari kehidupan dan
bukan persiapan untuk masa yang akan datang.
 William James (1842-1910)
Beliau adalah seorang psychologist dan seorang filsuf Amerika yang terkenal
dan juga pendiri aliran Pragmatisme. Beliau berpandangan bahwa fungsi organ
pikiran itu dipelajari sebagai bagian mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan
alam. Artinya ilmu yang kita pelajari dari alam itu kita pikirkan melalui otak, jadi
fungsi otak itu sendiri untuk dipelajari.
 Hans Vaihinger
Beliau berpandangan bahwa kata “tahu” hanya mempunyai arti praktis.
Kesesuaian dengan objeknya tidak mungkin dibuktikan. Karena satu-satunya
ukuran bagi berpikir ialah gunanya untuk mempengaruhi kejadian atau peristiwa
di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata, namun jika manusia
tau akan kebenarannya maka pengertian itu akan berguna
 Tokoh aliran Rekonstruksionisme
 George Counts (1889-1974)
Beliau mengembangkan pendekatan baru terhadap pendidikan. Pokok
pemikirannya adalah mengajak para pendidik untuk membuang mentalitas
budak, agar berhati-hati dalam mengumpulkan kekuatan dan berjuang
membentuk sebuah tatanan social baru yang didasarkan pada system ekonomi
kolektif dan juga prinsip demokratis.
 Caroline Pratt (1867-1954)
Beliau mengungkapkan idenya dari Friedrich Froebel tentang sesuatu yang bisa
memberikan anak-anak kesempatan untuk mewakili dunia mereka.
 Paulo Freire (1921-1997)
Ide-idenya tentang pendidikan dan menganalisis masalah pendidikan yang
berkaitan dengan politik pemerintahan yang menjadikan masyarakat bahwa
sebagai kaum tertindas. Tujuan pendidikan tersebut adalah penyadaran, bukan
teknik untuk menyalurkan atau untuk pelatihan keterampilan, melainkan
merupakan proses dialogis yang mengantarkan seseorang secara bersama
dalam memecahkan masalah eksistensial mereka.
C. Sejarah Aliran Progresifisme dan Rekonstruksionalisme
 Aliran Progresifisme
Sejarah mengatakan perkembangan aliran Progresivisme dianggap
sebagai aliran pikiran yang baru muncul dengan jelas pada pertengahan abad
ke-19, akan tetapi perkembangannya mulai pada zaman Yunani purba, misalnya
Hiraclitus (544), Socrates (469), dan Aristoteles. Mereka pernah mengemukakan
pendapat yang dapat dianggap sebagai unsur-unsur yang ikut menyebabkan
sikap jiwa yang disebut pragmatism dan Progresivisme.
Kemudian sejak abad ke-16, Francis Bacon, Jhon Locke, Rousseau, Kant,
dan Hegel dapat disebut sebagai penyumbang pikiran-pikiran munculnya aliran
Progresifisme. Francis bacon memberikan sumbangan dengan usahanya
memperbaiki dan memperhalus metode ilmiah dalam pengetahuan alam. Locke
dengan ajarannya tentang kebebasan politik. Rousseau dengan keyakinannya
bahwa kebaikan berada didalam manusia karena kodrat yang baik dari para
manusia, Kant memuliakan manusia, menunjang tinggi akan kepribadian
manusia, memberi martabat manusia suatu kedudukan yang tinggi. Hegel
mengajarkan bahwa alam dan masyarakat bersifat dinamis, selamanya berada
dalam keadaan bergerak dalam proses perubahan daan penyesuaian yang taka
da hentinya.
Dalam abad ke-19 dan ke-20, tokoh-tokoh Progresifisme banyak terdapat
di Amerika. Thomas Paine, dan Thomas Jefferson memberikan sumbangan
pada Progresifisme karena kepercayaan mereka pada demokrasi dan
penolakan terhadap sikap yang dogmatis, terutama dalam agama Charles S.
Peirce mengemukakan teori tentang pikiran dan hal berfikir,pikiran itu hanya
berguna bagi manusia apabila pikiran itu bekerja yaitu memberikan pengalaman
atau hasil baginya.
 Aliran Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresifisme yang
menginginkan kondisi manusia pada umumnya harus diperbaiki. Hal yang ingin
dicapai dalam aliran ini adalah mengkontruksi kembali kehidupan manusia
secara total. Ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaun progresif hanya
memikirkan daan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang
ada sekarang. Untuk itu pendidikan harus mengembangkan ideology
kemasyarakatan yang demokratis. Inilah yang merupakan alasan mengepa
rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masaalah-masalah masyarakat yang
ada pada saat ini.
Aliran ini berusaha menciptakan kurikulum yang baru dengan
memperbaharui kurikulum lama. Progresif pendidikan ini didasarkan pada
keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada peserta didik bukan
memfokuskan pada pendidik atau bidang studi. Dan ini berkelanjutan pada
pendidikan Rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan si pendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan,
sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah
tersebut.
Pada aliran ini peradaban manusia pada masa depan sangat ditekankan.
Disamping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada
progresifisme, rekonstruktifisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan
masalah, berfikir kristis dan sejenisnya. Aliran ini menekankan bahwa untuk apa
berfikir kristis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu. Ini menekankan
pada hasil belajar dari pada proses.
Aliran ini dipelopori oleh Jhon Dewey yang memandang pendidikan
sebagai rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung secara terus
menerus dalam hidup.
D. Pandangan Aliran Progresifisme dan Rekonstruksionisme dalam Pendidikan
 Aliran Progresifisme
Menurut aaliran Progresivisme, pendidikan akan selalu dalam proses
perrkembangan dan sebagai suatu rekontruksi pengalaman yang terus-menerus.
Progresif ini menekankan 6 prinsip mengenai pendidikan dan belajar yaitu
pendidikan seharusnya adalah hidup itu sendiri bukan persiapan untuk
kehidupan, belajar harus langsung berhubungan dengan minat peserta didik,
belajar melalui pemecahan masalah hendaknya diutamakan daripadaa
pemberian bahan pelajaran, guru berperan sebagai pemberi nasehat, bukan
untuk mengarahkan, sekolah harus menggerakkan kerjasama daripada
kompetensi dan demokrasilah satu-satunya yang memberi tempat dan
menggerakkan pribadi-pribadi saling tukar menukar ide secara bebas, yang
diperlukan untuk pertumbuhan sesungguhnya.
Tujuan pendidikan menurut Progresifisme yaitu agar peserta didik mampu
memecahkan berbagai masalah baru dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan social, atau dalam berinterikasi dengan lingkungan sekitar yang
berada dalam proses perubahan dan dapat membantu peserta didik untuk
menjadi warga negara yang demokratis.
Dan menurut Progresivisme ini kurikulum hendaknya tidak universal atau
menyeluruh melainkan berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang ada.
Kemudian disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik yakni minat, bakat, dan
kebutuhan setiap peserta didik, berbasis pada masyarakat dan bersifat fleksibel
serta dapat berubah atau direvisi. Motede pendidikan yang diutamakan
progresivisme adalah metode pemecahan masalah serta metode penyelidikan
dan penemuan.
Dalam aliran Progresivisme, guru seharusnya berperan untuk memimpin
dan membimbing pengalaman belajar tanpa ikut campur tangan terlalu jauh atas
minat dan kebutuhan peserta didik, sedangkan peserta didik berperan sebagai
organisme yang rumit yang mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk
tumbuh.
 Aliran Rekonstruksionisme
Aliran ini sangat cocok untuk dunia pendidkan yang lebih baik karena
aliran ini berpiikir bagaimana kita mampu menciptakan SDA yang sanggup
bersaing di era modern yang tidak hanya cerdas dalam bidang pengetahuan
tetapi memiliki keterampilan dan sikap yang baik. Aliran ini menekankan bahwa
peserta didik sebagai sasaran utama dalam pendidikan. Peserta didik dituntut
untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan pemikirannya dalam
pemecahan suatu masalah. Jadi peran guru di sini itu sebagai fasilitator. Proses
pendidikan rekonstruksionisme ini ingin merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan kehidupan yang baru tanpa menghilangkan esensi
budaya yang dahulu.
Kurikulum yang sesuai dengan aliran ini harus berorientasi pada
kebutuhan-kebutuhan masa depan.strukrur organisasi kurikulum terbentuk dari
cabang-cabang ilmu social dan proses-proses penyelidikan ilmiah sebagai
metode pemecahan masalah. Jadi peserta didik disini, dilatih untuk mampu
memecahkan suatu masalah. Peserta didik tidak hanya terpaku pada buku
pelajaran tetapi juga belajar fenomena social yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
Disini guru harus mampu membantu siswa untuk menyadari masalah-
masalah yang ada di lingkungan sekitarnya dan mampu menstimulus mereka
untuk tertarik memecahkan maslah tersebut. Guru juga harus terampil dalm
membantu siswa untuk mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
Dan untuk menimbulkan jiwa social pada siswa, kita harus menanamkan
pendidikan karakter dan moral sejak dini. Hal ini dimaksudkan agar mereka
merasa tidak adanya kesenjangan social. Jadi meskipun dari anak seorang
keluarga yang kaya atau terpandang sekalipun harus tetap mau mencuci
peralatan makan temannya sehingga tidak adanya harus tinggi hati akibat status
sosialnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Progresifisme berasal dari kata “progress” yang berarti kemajuan. Aliran
Progresifisme adalah salah satu aliran filsafat yang sangat menginginkan kemajuan
secara cepat untuk membuat suatu perubahan sedaangkan Rekonstruksionisme
adalah salah satu aliran filsafat yang bertujuan merombak kembali susunan yang lama
yang bisa dikatakan sudah lampau dan merubahnya ke tatanan hidup yang baru yang
bersifat modern. Tokoh Progresivisme diantaranya Jhon Dewey (1859-1952), William
James (1842-1910), dan Hans Vaihinger dan tokoh Aliran Rekonstruksionisme adalah
George Counts (1889-1974), Caroline Pratt (1867-1954), Paulo Freire (1921-1997).
Aliran Progresifisme beranggapan bahwa setiap kemjuan-kemajuan yang telah kita
capai tidak lain adalah karena kemampuan kita dalam mengembangkan berbagai
pengetahuan berdasarkan proses berpikir secara logis dan sistematis. Aliran
Rekonstruksional berusaha menencari kesepakan umum atau kesepakatan semua
orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia menjadi
suatu tatanan baru bagi seluruh lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013
http://makalahmeza.blogspot.com/2012/
http://rekonstruksionisme.blogspot.com/2015
https://www.kompasiana.com/yunitadianaiftitah/
https://www.kompasiana.com/yunitadianaiftitah/5ef3633e3/aliran-progresivisme
https://syariffilsafat.wordpress.com/2016/12/18/aliran-rekonstruksionisme
http://sataaswelputra.blogspot.com/2011/02/aliran-filsafat-progresivisme.

Anda mungkin juga menyukai