Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti NurMadina Mata Kuliah : Menulis Faktual

NIM : 2192111005 Dosen Pengampu : Dr. M. Joharis, M.Pd


Kelas : Reg.E 2019 Hari/Tanggal : Minggu , 30 Mei 2021

Tugas : “Membuat Essay atau Artikel tentang ‘Hubungan Marga Parapat dengan Kota
Parapat' menurut Legenda"
Penjelasan Singkat : Parapat kawin dengan boru Sinaga dari Tiga Raja di daerah itu yaitu
Raja Sinaga, Raja Sirait, Raja Sailalahi . Si Parapat/Br Sinaga diberi raja sinaga tanah untuk
tempat tinggal/gubuk. pekerjaan sehari hari si Parapat/br.Sinaga buka kedai kopi/teh
Gorengan. Setiap mau belanja kesiantar dari samosir, selalu bilang kita jumpa di si Parapat
baru sama ke Siantar, demikian juga dari Siantar kita jumpa di si Parapat baru ke Samosir
sudah terlalu malam kita nginap di Si parapat baru pulang ke Samosir. Karena si Parapat
orangnya ramah dan baik menjadi tempat persinggahan semua orang,akhirnya nama daerah
atau desa tiga raja lambat laun jadi terlupakan menjadi Parapat. Dahulu semua nama orang
menjadi marga.si Parapat menjadi Marga Parapat.Tugu atau pertanda marga Parapat dari Tiga
raja/Parapat ada disekitar Kota Parapat. Bagaiman caranya mempatenkan adanya Kota
parapat berasal dari Marga Parapat.
Pemikiran/Argumentasi Saya :
Menurut KBBI, Marga merupakan kelompok kekerabatan yang eksogam dan unilinear,
baik secara matrrilineal maupun patrilineal. Marga merupakan suatu identitas diri pada
seseorang yang menandai seseorang berasal dari keluarga mana dan suku apa. Marga ini
biasa menjadi identitas dalam masyarakat dan adat di suatu daerah. Dalam budaya batak,
marga itu sangat penting apalagi untuk anak laki-laki. Karena marga sebagai penanda silsilah
suatu keturunan, dan dalam adat batak bahwa marga juga sebagai tolak ukur untuk
menentukan jodoh. Dalam adat batak terdapat berbagai macam marga, salah satunya yaitu
marga Parapat. Marga Parapat sendiri termasuk dalam kelompok dari marga Si Raja Borbor,
yang mana memakai marga Parapat adalah keturunan Datu Dalu .

Untuk sejarah singkat tentang Kota Parapat sendiri , yakni ; Di sebuah desa terpencil di
pinggiran Danau Toba Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri dengan seorang anak
perempuannya yang cantik jelita bernama Seruni. Selain rupawan, Seruni juga sangat rajin
membantu orang tuanya bekerja di ladang. Setiap hari keluarga kecil itu mengerjakan ladang
mereka yang berada di tepi Danau Toba, dan hasilnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari . Seruni dipaksa orang tuanya untuk menikah dengan lelaki (baoa) cukup mapan
di desa itu. Karena si gadis tidak suka dijodoh-jodohkan, dia berlari menangis di dekat tebing
mengarah ke Danau Toba bersama anjing peliharaanya.
Saat berjalan ke arah tebing itu, tiba-tiba si gadis jatuh ke dalam sebuah lubang batu besar
hingga masuk ke dasarnya. “Parapat..Parapat..batu” ( artinya : mari rapatkan batu) kata gadis
tersebut karena dia sudah putus asa akan kondisi dan nasibnya. Si Anjing bergegas ke rumah
untuk memberitahukan pada seisi rumah, dan sesampainya di lokasi tebing, tidak seorang pun
dari masyarakat yang dapat menolong. Mereka hanya mendengar seruan si gadis mengatakan
“Parapat..Parapat.” hingga gempat terjadi dan si gadis tersebut berubah menjadi batu.

Beberapa hari kemudian, tersiarlah berita tentang peristiwa yang menimpa gadis itu. Para
warga berbondong-bondong ke tempat kejadian untuk melihat “Batu Gantung” itu. Warga
yang menyaksikan peristiwa itu menceritakan kepada warga lainnya bahwa sebelum lubang
itu tertutup, terdengar suara: “Parapat… parapat batu… parapatlah!” Oleh karena kata
“parapat” sering diucapkan orang dan banyak yang menceritakannya, maka Pekan yang
berada di tepi Danau Toba itu kemudian diberi nama “Parapat”.

Parapat kini menjadi sebuah kota kecil salah satu tujuan wisata yang sangat menarik di
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Demikian cerita tentang asal-usul nama kota prapat.
Cerita di atas termasuk cerita rakyat teladan yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang dapat
dipetik dari cerita di atas adalah akibat buruk dari sifat putus asa atau lemah semangat. Sifat
ini tercermin pada sikap dan perilaku Seruni yang hendak mengakhiri hidupnya dengan
melompat ke Danau Toba yang bertebing curam, namun ia justru terperosok ke dalam lubang
batu dan menghimpitnya hingga akhirnya meninggal dunia

Sehingga , Simpulan yang dapat Saya tarik mengenai keterkaitan antara Marga Parapat
dengan Kota Parapat , bahwa adanya kepercayaan masyarakat setempat akan legenda turun-
temurun yang saya paparkan secara singkat diatas . Walau tidak begitu signigikan , namun ini
mungkin saling berkaitan , memunculkan sebab-akibat terbentuknya penyebutan kesamaan
nama dari 2 hal tersebut .

Sekian & TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai