Anda di halaman 1dari 2

E.

Konflik Yugoslavia
Yugoslavia merupakan Negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan golongan.
Dalam Negara federasi Yugoslavia terdapat enam kelompok etnis yaitu Serbia, Slovenia,
Montenefro, Macedonia, Bosnia, dan Kroasia.

1. Latar Belakang Konflik di Yugoslavia


Negara yang dibentuk sebagai Negara sosialis oleh Josip Broz Tito ini, memiliki berbagai
suku bangsa dan golongan sehingga ketika system dan rezim komunis dihapuskan, muncul
golongan-golongan yang saling bertentangan satu sama lainnya. Adapun golongan yang ada
pada masyarakat Yugoslavia terdiri atas Serbia beraga Katholik ortodok, Kroasia beragama
Katholik Roma, Slovenia beragama Katholik Roma, Montenegro beragama Kristen Ortodok,
Macedonia beragama Kristen Ortodok, dan Bosnia_Herzegovina beragma Islam.
Semasa prsesiden Josip Broz Tito, ia mampu merekatkan beragam etnis, agama, dan
kepercayaan yang ada di Yugoslavia dalam tatanan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Presiden Josip Broz Tito juga mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan etnis di
Yugoslavia. Akan tetapi, sepeninggal Tito terjadi pertentangan antaretnis dan ada keinginan
untuk melepaskan diri dari Yugoslavia. Beberapa faktor yang mendorong timbulnya konflik
Yugoslavia antara lain sebagai berikut.
a. Munculnya konflik lama setelah meninggalnya Presiden Josip Broz Tito. Konflik tersebut
disebabkan oleh perasaan kesukuan yang besar diantara Negara-negara bagian Yugoslavia.
b. Terjadinya krisis ekonomi dan melemahnya pemerintahan pusat pada akhir tahun 1980-an.
c. Ambisi Serbia untuk mempertahankan Yugoslavia. Akan tetapi ambisi Serbia tidak
mendapatkan tanggapan positif dari Negara bagian lainnya karena Serbia dinilai terlalu
mendominasi kedudukan di Yugoslavia.
d. Berkembangnya pengaruh glasnost dan perestroika yang dikumandangkan oleh Presiden
Gorbachev dari Uni Soviet.
Selama berlangsung konflik, terjadi kejahatan perang dan pembersihan etnis besar-
besaran. Karena keadaan di Yugoslavia semakin memperburuk, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) membentuk International Criminal Tribunal for the former (ICTY) untuk
menangani konflik tersebut.

2. Terjadinya Konflik Yugoslavia


Terjadinya konflik di Yugoslavia berawal ketika Slovenia dan Kroasia
memproklamasikan kemerdekaan pada 26 Juni 1991. Kemerdekaan kedua Negara tersebut
mendapatkan pertentangan dari Serbia yang menginginkan bersatunya Negara-negara bagian
menjadi satu kesatuan wilayah Yugoslavia. Akan tetapi, dengan campur tangan masyarakat
Eropa, gencatan senjata di Slovenia berhasil dicapai dan semua pasukan federal berhasil
ditarik dari daerah Slovenia.
Proklamasi kemerdekaan Slovenia dan Kroasia ternyata memberikan dorongan bagi
Bosnia- Herzegovina untuk melepaskan diri dari Yugoslavia dengan meminta pengakuan dari
European Community (EC). Pemisahan ini ditanggapi oleh Serbia, akan tetapi perang terus
berlanjut. Jendral Rodko Miadik yang ditempatkan oleh Serbia di Bosnia terus membantai
rakyat. Desa dan kota dijarah serta dibumihanguskan oleh tentara Serbia.
Keadaan Yugoslavia semakin tidak menetu setelah Serbia dan Motegro menyatakan diri
sebagai Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 27 April 1992 dengan mengakui
kemerdekaan empat Negara bagian lainnya. Namun, komunitas internasional menolak
kedudukan Republik Federasi Yugoslavia sebagai pengganti Yugoslavia.

3. Upaya penyelesaian Konflik Yugoslavia


Untuk menghindari konflik yang semakin berkepanjangan, pada tahun 1992 Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk UNPROFOR (United Nation Protection Force), yaitu
pasukan perdamaian yang ditugaskan untuk menjaga perdamaian di Negara-negara pecahan
Yugoslavia. Pasukan perdamaian ini terdiri dari Negara Amerika Serikat, Jerman, Inggris,
Prancis, dan Indonesia.
Pihak-pihak yang terkait dalam perang Bosnia akhirnya setuju untuk berdamai dan
melakukan perundingan. Akhirnya, diadakan perundingan perdamaian konflik Yugoslavia.
Perundingan tersebut dilakukan di Dayton, Amerika Serikat dan diikuti oleh pihak-pihak yang
bertikai dibawah pengawasan NATO. Dalam perundingan tersebut, Bosnia diwakili oleh
Presiden Bosnia yaitu Alija Izetbegovic, Kroasia diwakili oleh Presiden Slobodan Milosevic.
Hasil perundingan ditandatangani di Istana Elysee, Paris, Prancis pada tanggal 14
Desember 1995. Isi perjanjian yang ditandatangani ialah sebagai berikut.
a. Bosnia sebagai negaratunggal terdiri dari dua republic, yaitu Federasi Muslim-Kroasia dan
Serbia-Bosnia.
b. Sarajevo menjadi bagian dari federasi Muslim-Kroasia, sehingga tentara Serbia harus
meninggalkan Sarajevo.
c. Penjahat perang seperti yang telah ditetapkan mahkamah internasional tidak boleh
memegang jabatan.
d. Pemulangan pengungsi ke tempat tinggalnya.
e. Akan dilaksanakan pemilu setelah ditandatanganinya perjanjian perdamaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai