i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Hidayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan
tentang beberapa peranan guru dalam pembelajaran, kemudian ada beberapa pendapat dari
tokoh yang terkemuka mengenai peran guru dalam proses pembelajaran, dan kinerja guru
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita tentang peran guru dalam pembelajaran
maupun kinerja guru yang baik dan optimal.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat langsung
dalam penyusunan makalah ini sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
merangkul kita dalam dekapan mulianya dan juga meridhoi segala usaha kita. Amin ya
robbalalamin
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Persyaratan Guru ...........................................................................................................2
B. Peranan Guru..................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah figur sentral dalam dunia pendidikan,khususnya saat terjalin
interaksi belajar-mengajar.Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan.Itulah sebabnya setiap adanya
inovasi pendidikan,khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya yang
dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuarah pada faktor guru.Hal ini
menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan.
Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa guru dituntut memiliki
multiperan sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Agar
dapat mengajar efektif, guru harus terus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa
dalam hal ini kuantitas, dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya.
Dalam upaya meningkatkan mutu (kualitas) mengajar, seorang calon guru
perlu mengetahui syarat-syarat, hak serta kewajibannya dalam pengajaran sehingga
peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan dapat terlaksana secara optimal. Selain
itu, dengan mengetahui syarat-syarat, hak serta kewajibannya, seorang guru dapat
lebih jelas dalam melakukan tugasnya sebagai tenaga pengajar dan pendidik agar
dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan tujuan pendidikan
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja persyaratan khusus untuk jabatan guru?
2. Apa saja peran guru didalam proses pembelajaran ?
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Persyaratan Guru
1. Berijazah
Tentu saja yang dimaksud berijazah di sini ialah ijazah yang dapat member
wewenang untuk menjalankan tugas sebagai guru di suatusekolah tertentu.
Pemerintah telah mengadakan berbagai sekolah dan kursus-kursus serta akademik-
akademik yang khusus untuk mendidik orang-orang yang akan ditugaskan menjadi
guru di berbagai sekolah, sesuai dengan wewenang ijazahnya masingmasing.
Ijazah bukanlah semata-mata sehelai kertas saja. Ijazah adalah surat bukti
yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempunyai ilmu pengetahuan dan
kesanggupan-kesanggupan yang tertentu,yang diperlukannya untuk suatu jabatan atau
pekerjaan. Ajsah yang tidak sama tidak berarti bahwa cara dan hasil dari pekerjaan
orangorangnya sama juga. Biarpun demikian, untuk menjadi seorang pendidik
haruslah memiliki ijazah yang diperlukan. Itulah bukti bahwa yang bersangkutan telah
mempunyai wewenang, telah dipercayai oleh Negara dan menjalankan tugasnya
sebagai guru.
2. Sehat jasmani dan rohani
Tiap-tiap pekerjaan membutuhkan syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh
orang yang melakukan pekejaan itu dengan baik dan berhasil. Sebagai calon guru pun
syarat kesehatan itu merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Seorang guru
berpenyakit menular akan membahayakan kesehatan anak-anak dan membawa akibat
yang tidak baikdalam tugasnya sebagai pengajar dan pendidik. Seorang guru yang
cacat matanya atau mukanya, umpamanya, akan mengakibatkan tertawaan dan ejekan
muridmuridnya, yang sudah tentu akan mendatangkan hasil yang
kurang baik bagi pendidikan nak muridnya. Juga seorang guru yang timpang,
misalnya, tidak mungkin memberikan pelajaran gerak badan yang sebaik-baiknya
kepada murid-muridnya.
3. Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik.
Dalam GBHN 1983-1988 antara lain menyatakan tugas pendidikan adalah
untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa: dalam Undang-
ndangno.12 tahun 1954 pasal 3 dinyatakan : tujuan pendidikan adalah membentuk
manusia susila. Ketaqwaan kepada Tuhan YME, kesusilaan, dan budi pekerti yang
baik, tidak mungkin dibeikanoleh orang yang tidak berketuhanan YME atau taat
beribadat menjalankan agamanya dan tidak berkelakuan baik. Pembentukan manusia
susila yang taqwa kepada Tuhan YME hanya mungkin diberikan oleh orang-orang
yang memiliki dan hidup sesuai dengan norma-norma agama dan masyarakat serta
peraturan-peraturan berperilaku.Tiap-tiap orang yang akan memasuki suatu pekerjaan,
apalagi pekerjaan sebagai seorang guru, harus memiliki suatu keterangan berkelakuan
baik dari pihak berwajib. Apabila ia melakukan kejahatan, maka
ijazasahnya akan dicabut oleh pemerintah yang berarti bahwa ia diberhentikan dari
jabatannya sebagai seorang guru.
4. Bertanggung jawab.
Guru harus berusha mendidik anak-anak menjadi warga Negara yang baik.
Warga Negara yang meinsafi tugasnya sebagai warga Negara. Sebagai warga Negara
2
yang baik dari suatu Negara yang demokratis, harus turut serta memikul tanggung
jawab atas kemajuan dan kemakmuran Negara dan Bangsanya.
5. Berjiwa nasional.
“Guru harus berjiwa nasional” merupakan syarat yang penting untuk mendidik
anak-anak, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah digariskan
oleh MPR, seperti dinyatakan didalam GBHN 1983-1988 dan UUD 1945. Dalam hal
ini menanamkan perasaan nasional itu guru hendaklah selau ingat dan
menjaga agar jangan sampai timbul chauvinism, yaitu rasa kebanggaan yang sangat
berlebihan.
3
6) Guru Sebagai Demonstrator
Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana
dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-
hal yang sama bahkan dapat lebih baik.
7) Guru Sebagai Pengelola
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran dalam
memegang kendali atas iklim yang ada di dalam suasana proses pembelajaran. Dapat
diibaratkan jika guru menjadi nahkoda yang memegang kemudi dan membawa kapal
dalam perjalanan yang nyaman dan aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan
suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman.
8) Guru Sebagai Penasehat
Guru berperan menjadi penasehat bagi murid-muridnya juga bagi para orang
tua, meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi penasehat. Murid-
murid akan senantiasa akan berhadapan dengan kebutuhan dalam membuat sebuah
keputusan dan dalam prosesnya tersebut membutuhkan bantuan guru. Agar guru dapat
memahami dengan baik perannya sebagai penasehat serta orang kepercayaan yang
lebih dalam maka sudah seharunya guru mendalami mengenai psikologi kepribadian.
9) Guru Sebagai Inovator
Guru menerjemahkan pengalaman yang didapatkannya di masa lalu ke dalam
kehidupan yang lebih bermakna untuk murid-murid didikannya. Karena usia guru dan
murid yang mungkin terlampau jauh, maka tentu saja guru lebih memiliki banyak
pengalaman dibandingkan murid. Tugas guru adalah untuk menerjemahkan
pengalaman serta kebijakan yang berharga ke dalam bahasa yang lebih modern yang
mana dapat diterima oleh murid-murid.
10) Guru Sebagai Motivator
Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid-murid di dalam nya
memiliki motivasi yang tinggi. Guru memiliki peran yang penting untuk
menumbuhkan motivias serta semangat di dalam diri siswa dalam belajar.
11) Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan serta pembelajaran tentunya membutuhkan latihan
ketrampilan, entah itu dalam intelektual ataupun motorik. Dalam hal ini guru akan
bertindak sebagai pelatih untuk mengembangkan ketrampilan tersebut. Hal ini lebih
ditekankan dalam kurikulum 2004 yang mana memiliki basis kompetensi. Tanpa
adanya latihan maka tentunya seorang guru tidak akan mampu dalam menunjukkan
penguasaan kompetensi dasar serta tidak mahir dalam ketrampilan ketrampilan yang
sesuai dengan materi standar.
12) Guru Sebagai Elevator
Setelah proses pembelajaran berlangsung, tentunya seorang guru harus
melakukan evaluasi pada hasil yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran
tersebut. Evaluasi ini tidak hanya untuk mengevaluasi keberhasilan siswa untuk
mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun juga menjadi evaluasi bagi
keberhasilan guru di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
4
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persyaratan Guru Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 menyatakan
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Persyaratan khusus, diantaranya: memiliki akhlak mulia, memiliki kewibawaan,
memiliki kesabaran dan ketekunan, dan mencintai peserta didik, mengatur tentang
kewajiban guru melaksanakan tugas profesinya dan segala sesuatu yang berhubungan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajibannya tersebut. Kewajibannya itu secara
terperinci mencakup kesetiaan dan ketaatan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945
Peran guru dalam proses pemelajaran adalah, Guru Sebagai Pendidik, Guru Sebagai
Pengajar, Guru Sebagai Sumber Belajar, Guru Sebagai Fasilitator, Guru Sebagai
Pembimbing, Guru Sebagai Demonstrator, Guru Sebagai Pengelola, Guru Sebagai
Penasehat, Guru Sebagai Inovator, Guru Sebagai Motivator, Guru Sebagai Pelatih,Guru
Sebagai Elevator. Dan kopetensi professional guru adalah kopetensi pandagodik,
kompetensi pribadi, kompetensi professional, kopetensi sosial.
B. Saran
Untuk tercapainya tujuan pokok pendidikan hendaklah peran pendidik tidak hanya
berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan
juga berorientasi pada bagaimana seorang anak didik bisa belajar dari lingkungan dari
pengalaman dan kehebatan orang lain, dari kekayaan luasnya hamparan alam, sehingga
dengan pementapan adanya tugas dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya
dalam kegiatan proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan
tanggungjawabnya sebagai pendidik dan diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis
dengan para peserta didiknya sehingga harapan tercapainya tujuan pendidikan bisa
dengan mudah terwujudkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Budiman. 2012. Etika Profesi Guru. Yogyakarta : Mentari
Haidir, Salim. 2012. Strategi Pembelajaran. Medan : Perdana Publishing
Harsanto, Ratno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Jogjakarta: Kanisius
Syamsu, Yusuf. 2012. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali Press.
Udin S Winantaputra,dkk. 2003. Strategi Belajar Mengaja.Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.