Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Guru Dan Proses Mengajar – Belajar

Dosen pengampuh: Murhima A Kau, S.Pd, M.Si

Disusun : kelompok 11

Abdul Holik Kurniawan Wuwungan (151420069)

Sri Amelia Thalib (151420041)

Dhea Septiawaty Lamusu (151420065)

Siti Mariana Daud (152420060)

Nurhayati Husain (151420067)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................1


B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................2

A. Guru ...........................................................................2
1. Arti guru dahulu dan sekarang.....................................................2
2. Arti guru masa mendatang...........................................................3

B. Karakteristik kepribadian guru..........................................................4


1. Fleksibilitas kognitif guru............................................................4
2. Keterbukaan psikologi pribadi guru.............................................4

BAB III PENUTUP ...........................................................................6

A. Kesimpulan ...........................................................................6
B. Saran ...........................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam pembelajran ( interaksi intruksional antara guru dengan siswa ), istilah proses
mengajar- belajar hampir selalu lebih dahulu aktif yaitu guru (mengajar) yang diikuti oleh
aktivitas siswa(belajar) bukan sebaliknya, terdapat hubungan timbal balik antar guru-
siswa itu dengan istilah “teaching learning proces” istilah itu merupakan ringkasan dari
proses mengajar dan proses belajar sehubungan dengan setiap guru sangat diharapkan
memiliki karakteristik ( ciri khas) kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang
bersifat psikologi pedagogis. Hal ini perlu dimiliki oleh para guru adalah kompetensi
daan profesionalisme keguruan yang sampai batas tertentu sering terlupakan oleh para
guru. Sehingga, tidak jarang muncul anggapan bahwa profesi guru itu tidak berbeda
dengan profesi lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian arti guru dari dulu hingga sekarang?
2. Bagaimana karakteristik kepdibadain guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian guru
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dalam kepribadian guru

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Guru
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa indonesia , guru umumnya
merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan,melatih,menilai,dan mengevaluasi peserta didik.
1. Arti guru dahulu dan sekarang
Pada zaman, jauh sebelum era globalisasi informasi,profesi dan posisi guru
konon dihormati seperti para priyayi. Dalam berbagai upacara dan
perayaan,mereka duduk di deretan utama bersama para demang alias wedana.
Secara ekonomis, penghasiln guru waktu itu memadai bahkan lebih. Secara
psikologi, harga diri dan wibawa mereka juga tinggi,sehingga para orang tua pun
berterimah kasih jika anak-anaknya “ di hajar “ guru kalau berbuat kurang ajar
dan menggangu. Posisi guru di mata berbagai kalangan masyarakat pada masa
lalu sangat tinggi dan terhormat.
Namun , kini keadaan para guru telah berubah drastis. Profesi guru adalah
profesi yang “ kering” dalam arti pekerja keras para guru membangun sumber
daya manusia hanya sekedar untuk mempertahankan kepulan asap apur mereka
saja. Bahkan, harkat dan derajat mereka di mata masyarakat merosot, seolah-olah
menjadi warga negara second class ( kelas kedua). Kemerisotan ini terkesan
hanya karena mereka berpenghasilan jauh dibawah rata-rata kalangan profesional
lainnya.
Sementara itu, wibawa para guru dimata murid- murid pun kian jatuh.
Murid-murid masa kini,khususnya yang menduduki sekolah – sekolah menengah i
kota-kota pada umumnya hanya cenderung menghormati guru karena aa udang
dibalik batu. Sebagian siswa-siswa dikota menghormati guru mereka karena
ingin menapat nilai yang tinggi tanpa kerja keras. Sebagian lainnya lagi
menghormati guru agar menapatkan dispensasi “ maaf dan maklum” apabila
mereka telat menyerahkan tugas.
Sikap dan perilaku masyarakat seperti itu memang tidak sepenuhnya tanpa alasan
yang bersumber dari para guru. Ada sebagian guru yang terbukti memang

2
berpenampilan tidak mendidik. Ada yang memberi hukuman badan diluar batas
norma kependidikan, dan ada juga guru pria yang melakukan pelecehan seksual
terhadap murit-murid perempuannya.
Kelemahan lain yang juga di sandang sebagian guru kita adalah kerendahan
tingkat kompetensi profesionalisme mereka. Pengusaan mereka terhadap materi
an metode pengejaran masih berada di bawah standar.
2. Arti guru masa mendatang
Dalam kamus besar bahasa indonesia edisi ke dua 1991, guru di artikan
sebagai orang yang pekerjaannya ialah mengajar. Sedangkan kata guru dalam
bahasa arab di sebut mu’alim dan dalam bahasa inggris teacher itu memang
memiliki arti sederhana, yakni person whos a eacupation is teaching others
artinya guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
Kata mengjar dapat pula di tafsirkan macam-macam misalnya:
1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepaa orang lain ([bersifat koniktif)
2. Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (bersifat psikomotor)
3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat afektif).

Guru ialah pendidik profesional yang memiliki komitmen untuk


meningkatkan mutu pendidikan. Selanjutnya, kegiatan mengajar yang di lakukan
guru itu tidak hanya berorientasi pada kecakapan-kecakapan berdimensi ranah
cipta saja tetapi kecakapan yang berdimensi ranah rasa dan karsa. Sebab, dalam
perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses
perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar, dalam arti
mengubah seluruh dimensi perilakunya. Perilaku ini meliputi tingkh laku yang
bersifat terbuka seperti keterampilan membaca (ranah karsa), juga yang bersifat
tertutup seperti berfikir (ranah cipta) dan berperasaan (ranah rasa). Jadi, mengajar
pada hakikatnya sama dengan mendidik. Oleh karena itu,tidak perlu heran apa
bila seorang guru yang sehari-harinya sebagai pengajar lazim juga di sebut
pendidik.

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu


kesukseskan setiap usaha pendidikan. Sebab setiap perbincangan mengenai

3
pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber
daya manusia yang di hasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru.
Hal ini menunjukan betapa signifikan (berarti penting) posisi guru dalam dunia
pendidikan.

B. Karakteristik kepribadian guru


Dalam arti sederhana, kepribadia berarti sifat hakiki individ yang tercermin pada
sikap dan perbuatan yang membedakan dirinya dari yang lain.Mcleod ( 1989)
mengartikan kepribadian (personality) sebagai sifat khas yang dimiliki
seseorang.dalam hal ini, kata lain yang sangat dekat artinya dengan kepribadian
adalah karakter dan identitas.
Menurut tinjauan psikologi, kepribadian pada dasarnya prinsipnya adalah susunan
atau kestuan asepek perilaku mental (pikiran,perasaan,dan sebagainya)dengan aspek
perilaku behavioral(perbuatan nyata).
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap penghasilan seorang
guru sebagai pengembang sumber daya manusia.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam
menggeluti profesinya meliputi :
1. Fleksibilitas kognitif guru
Kemampuan berfikir yang diikuti dengan tindakan yang memadai dalam situasi
tertentu.sedangkan frigditas kognitif atau kekuatan rana cipta yang ditandai denga
kekurangmampuan berfikir dan bertindak yang sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi. Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan dengan
keterbukaan berpikir dan berabtasi.
Fleksibilitas kognitif guru terdiri dari tiga dimensi yakni:
a. Dimensi karakteristik pribadi guru
b. Dimensi sikap kognitif guru terhadap siswa
c. Dimensi sikap kognitif guru terhadap materi pelajaran dan metode mengajar.

2. Keterbukaan psikologi pribadi guru

4
Tugas seorang guru adalah keterbukaan guru itu sendiri. Keterbukaan ini
merupakan dasar kompetensi propesional (kemampuan dan kewenangan
melaksanakan tugas) keguruan yang haarus dimiliki oleh setiap guru.
Guru yang terbuka secara psikologi biasanya ditandai dengan kesediannya
yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern
antara siswa ,serta lingkungan tempat ia bekerja. Keterbukaan psikologi sangat
penting baagi guru mengiangat posisinya sebagai anutan siswa,eselain disisi
positif sebagaimana tersebut adapula signitif lain yang terkandung dalam
keterbukaan psikologi.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru ialah pendidik profesional yang memiliki komitmen untuk meningkatkan


mutu pendidikan. Selanjutnya, kegiatan mengajar yang di lakukan guru itu tidak hanya
berorientasi pada kecakapan-kecakapan berdimensi ranah cipta saja tetapi kecakapan
yang berdimensi ranah rasa dan karsa. Oleh karena itu,tidak perlu heran apa bila seorang
guru yang sehari-harinya sebagai pengajar lazim juga di sebut pendidik. Guru sebagai
pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesukseskan setiap usaha
pendidikan.
Sebab setiap perbincangan mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat
belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia yang di hasilkan oleh usaha
pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukan betapa signifikan posisi guru
dalam dunia pendidikan. Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
penghasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia.
Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan dengan keterbukaan berpikir
dan berabtasi. Dimensi karakteristik pribadi guru
B. Saran
1. Sebagai seorang guru kita harus mengetahui karakteristik pada diri kita sendiri
2. Guru hendaknya lebih mengembangkan nilai-nilai positif yang ada di sekolah seperti
kejujuran, toleransi, kecerdasan, tanggung jawab, dan kedisiplinan
3. Guru hendaknya lebih meningkatkan peran sebagai keteladanan sikap yang baik
kepada siswanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

McLoad, William T (managing editor). 1989. The New Collins Dictionary and
Thesaurus. Glasgow William Collins Sons & Co Ltd.

Reber, Arthur S. 1988. The Penguin Dictionary of Psychology.Ringwood Victoria:


Penguin Books Australia Lad.

Daradjat, Zakiah. 1982. Kepribadian Gurn, Cetakan Ketig. Jakarta: Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai