Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita masih bisa
berkumpul pada siang hari ini tanpa suatau halangan apapaun.

Kedua kalinya, semoga shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar kita
yaitu Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa sallam, yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni agama islam

Bapak ibu dan teman-temanku yang dirahmati allah, pada siang hari ini saya akan
menyampaikan kultum tentang kewajiban menuntun ilmu.

Agama kita dalam tuntunannya mengajak pada pengikutnya untuk menuntut ilmu. Dalam
sabdanya Nabi Muhammad SAW menegaskan pada kita tentang kewajiban akan menuntut
ilmu, baik itu bagi muslim atau muslimah. Sabda beliau berbunyi seperti ini:

Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim. (Hadist riwayat Bukhori-Muslim)

Saya kira sangat jelas hadist shahih diatas memberi arahan pada kita akan wajibnya menuntut
ilmu. kewajiban ini sangat berkaitan erat nantinya dengan kepentingan kita sebagai manusia
dan derajatnya nanti dihadapan Allah Subhanahu wa taala.

Setelah tahu hadist ini jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari alasan dalam
menuntut ilmu. Orang yang masih mencari-cari alasan berarti dia adalah seorang pemalas.
Dan dalam agama kita pemalas tidak mendapatkan tempat. Pernah tau cerita khalifah Umar
bin Khattab ketika bertemu sekumpulan pemuda yang hanya duduk tanpa melakukan sesuatu
apapun?

Dalam kisah itu, Khalifah Umar bin Khattab marah dan langsung menegur para pemuda itu
untuk segera melakukan sesuatu, jangan hanya duduk-duduk saja membuang waktu.
Pelajarannya adalah jangan sampai kita mempunyai waktu luang yang tidak berisi dengan
kegiatan yang bermanfaat.

Nah, dalam konteks ini, hendaknya kita sebagai muslim yang baik selalu mengisi waktu kita
dengan sebaik-baiknya, salah satunya ya dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak harus
di bangku sekolah, di kehidupan nyata diluar lebih banyak terdapat pelajaran yang bisa
diambil.

Bapak ibu dan teman-temanku yang dirahmati allah,

Ilmu secara pasti menjadi pembeda antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu. Dalam
hal apapun, orang yang tahu selalu lebih selamat dari orang yang tidak tahu.

Dalam beberapa hadist, Rasulullah memberitahu akan keutamaan orang yang ahli ilmu
melebihi orang yang ahli ibadah. Kenapa orang yang berilmu bisa melebihi orang yang tidak
padahal dalam hal ibadah seorang ahli ibadah ini senantiasa beribadah pada Allah?

Ini di karenakan ahli ilmu melakukan sesuatu atas dasar ilmu, sedangkan ahli ibadah hanya
fokus pada ibadahnya tanpa mencari tahu tentang manfaat dan kegunaan ibadah itu sendiri,
sehingga orang yang berilmu lebih kuat secara pijakan dan pengetahuan, berbeda dengan ahli
ibadah yang hanya beribadah saja.

Diriwayatkan juga bahwa setan lebih mudah menjerumuskan ahli ibadah dalam kesesatan
dibandingkan ahli ilmu. Pemahaman ini menjadi semacam peringatan bagi kita, agar jangan
pernah puas akan ilmu yang kita miliki dan terus memperbaruinya.

Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Bahwa
sesungguhnya engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik
daripada engkau melakukan sholat seratus rakaat.

Jelas sekali dalam hadist diatas, bahwa ilmu lebih penting dari ibadah tanpa ilmu. Nah, ilmu
ini disisi lain juga menjadi pembeda antara kita dengan makhluk lainya.

Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk tidak pernah berhenti dan
selalu sabar dalam belajar, dengan harapan kita bisa mendapat derajat yang tinggi di sisi
Allah subhanahu wa taala. firman Allah dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11 yang artinya:

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.

Demikian kultum yang bisa saya sampaikan tentang kewajiban menuntut ilmu, apabila ada
salah kata, baik disengaja maupun yang tidak, saya minta maaf yang sebesar-besanya.
Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang Allah beri ilmu dan memanfaatkan
ilmunya. Saya cukupkan sampai sini, semoga bisa bertemu di lain waktu. Dan saya akhiri

Wassalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuuh.

Anda mungkin juga menyukai