Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamiin assalatu wassalamu alaa asyrafil anbiya’i


walmursalin sayyidina muhammadin wa alaa alihi wa ashabihi ajma’in ammaba’ad.

Pertama tama, marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan pada
kita. Entah itu nikmat yang sangat kecil hingga nikmat yang luar biasa besar. Dari nikmat berupa
kemampuan melihat, hingga nikmat berupa kemampuan merasakan kebenaran dengan hati. Dari
nikmat berupa kemampuan menghirup udara, hingga nikmat berupa alam luas yang tidak akan
pernah bisa dihitung luasnya. Alhamdulilllah. Tidak lupa shalawat serta salam, semoga selalu
tercurah pada baginda besar, Nabi Muhammad SAW, yang dengan perjuangan dan pengorbanan
nya kita bisa merasakan nikmatnya keimanan pada Allah SWT dan indahnya agama Islam, juga
kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Hadirin yang Inshaallah dirahmati dan dimuliakan....


Agama kita dalam tuntunannya mengajak kepada pengikutnya untuk menuntut ilmu. Dalam
sabdanya Nabi Muhammad SAW menegaskan pada kita tentang kewajiban akan menuntut ilmu,
baik itu bagi muslim atau muslimah. Sabda beliau berbunyi seperti ini:

Talabul ilmi faraditun ala kullimuslimin wal muslimat


Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap muslim laki laki dan muslim perempuan.” (Hadist
riwayat Al Baihaqi)

Setelah tahu hadist ini jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari alasan dalam
menuntut ilmu. Orang yang masih mencari-cari alasan berarti dia adalah seorang pemalas. Dan
dalam agama kita pemalas tidak mendapatkan tempat. Nah, dalam konteks ini, hendaknya kita
sebagai muslim yang baik selalu mengisi waktu kita dengan sebaik-baiknya, salah satunya ya
dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak harus di bangku sekolah, di kehidupan nyata diluar
lebih banyak terdapat pelajaran yang bisa diambil.

Hadirin sekalian,
Dalam beberapa hadist, Rasulullah memberitahu akan keutamaan orang yang ahli ilmu
melebihi orang yang ahli ibadah. Kenapa orang yang berilmu bisa melebihi orang yang tidak
padahal dalam hal ibadah seorang ahli ibadah ini senantiasa beribadah pada Allah? Ini di
karenakan ahli ilmu melakukan sesuatu atas dasar ilmu, sedangkan ahli ibadah hanya fokus pada
ibadahnya tanpa mencari tahu tentang manfaat dan kegunaan ibadah itu sendiri. Sehingga orang
yang berilmu lebih kuat secara pijakan dan pengetahuan, berbeda dengan ahli ibadah yang hanya
beribadah saja. Hal ini seperti sebuah pepatah yang megatakan “Ilmu tanpa agama adalah buta,
Agama tanpa ilmu adalah lumpuh”

Diriwayatkan juga bahwa setan lebih mudah menjerumuskan ahli ibadah dalam kesesatan
dibandingkan ahli ilmu. Pemahaman ini menjadi semacam tanda ‘warning’ bagi kita, agar jangan
pernah puas akan ilmu yang kita miliki dan terus meng-upgrade nya. Dalam sebuah riwayat dari
Ibnu Majah, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik
daripada engkau melakukan shalat seratus rakaat.”

Jelas sekali dalam hadist tersebut, bahwa ilmu lebih penting dari ibadah tanpa ilmu. Nah, ilmu
ini disisi lain juga menjadi pembeda antara kita dengan makhluk lainya. Dalam Al-Quran Allah
menceritakan kisah Nabi Adam AS ketika pertama kali diciptakan, kemudian Allah
memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadanya karena Allah telah memberi tahu kepadanya
ilmu tentang nama semua benda. Ayat tentang cerita ini ada pada surah Al-Baqarah ayat 31-33.
Dalam ayat yang lain juga Allah memerintahkan Nabi Nuh AS agar tidak termasuk orang yang
bodoh, terdapat pada surah Hud ayat 46.

Hadirin yang Inshaallah dirahmati oleh Allah SWT,


Maka dari itu lah, kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk tidak pernah berhenti
dan selalu sabar dalam belajar. Dengan harapan kita bisa mendapat derajat yang tinggi di sisi
Allah SWT. Seperti apa yang difirmankan dalam surah Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:

Ya ayyuhallazina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahu yafsahillahu lakum wa idzaa


qiilaansyuzuu faansyuzuu yarfa’illahullazinauutul ‘ilma darajaatin wallahu bimaa
ta’maluuna khabirunn...

Artinya: “Wahai orang orang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan dalam
majelis majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang Allah beri ilmu dan memanfaatkan
ilmunya. Saya cukupkan sampai disini. Jika ada kekurangan dan kesalahan itu datangnya dari
saya sendiri. Dan jika ada hikmah yang dapat kita petik dari ceramah singkat saya ini, itu
datangnya dari Allah SWT dzat yang maha benar.

Wabillahi taufiq wal hidayah,


Wassalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuuh\

Nama : Ainul ismi pratiwi


Kelas : XI MIA 2

Anda mungkin juga menyukai