1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi Allah SWT, tuhan semesta alam
yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Besar Muhammad SAW, Rasul
pembawa berkah, penerang bumi dari kegelapan dan seorang refolusioner yang
merubah dunia dan peradaban menjadi lebih baik. Keselamatan dan berkah juga
semoga selalu terlimpah kepada keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada
umatnya yang senantiasa taat dan patuh kepada ajaranya sampai akhir zaman.
Aamiin.
Alhamdulillah atas ridho Allah SWT lah, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Salah satu tujuan terselesaikannya tugas ini yaitu
guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas pada blok Konsep
Dasar Keperawatan II.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam proses penyusunan makalah ini
tidak dapat terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak
yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................... 4
Rumusan Masalah.............................................................. 4
1.2 Tujuan................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………….5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.2 Tujuan umum:
Mampu memahami konsep penyakit gagal ginjal kronik dan
mempelajari asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik
4
serta memberikan pemahaman pada pembaca dan penulis agar dapat
berfikir logis dan ilmiah sesuai dengan kenyataan yang ada.
1.3.3 Tujuan khusus:
a. Pengkajian pada pasien gagal ginjal kronik,
b. Penentuan diangnosa keperawatan yang muncul pada pasien gagal
ginjal kronik.
c. Penyusunan intervensi keperawatan yang tepat pada pasien gagal
ginjal kronik.
d. Implentasi keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik.
e. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan keperawatan yang tepat
pada pasien gagal ginjal kronik.
f. Pendekomentasian tindakan yang telah dilakukan pada pasien
gagal ginjal kronik
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan
atau tampa gangguan struktur akibat trauma.(Efendi Setiawan 2017)
7
Konsep sehat – sakit
Konsep manusia dan kebut. Dasar manusia
Patofisilogi penyakit
Konsep stres – adaptasi
Tugas perkembengan usia dewasa
Proses keperawatan dan penerapannya
Komunikasi terapeutik
Konsep kolaborasi dan manajemen keperawatan
3. Menggunakan Scientific Metode
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui tahap-
tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah.
Dengan menggunakan setandarisasi asuhan keperawatan yang ada
(NANDA, NIC, NOC).
4. Berdasarkan Etika Keperawatan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat
menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas
Autonomy (menghargai hak pasien/kebebasan pasien).
Beneficience (Menguntungkan bagi pasien), Veracity (Kejujuran),
Justice (Keadilan).
Fungsi kode etik keperawatan antara lain :
Member dasar dalam mengatur hubungan perawat, klien,
tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
Memberi dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
Memberi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan
keperawatan.
Membantu masyarakat untuk mengerti pelayanan keperawatan
yang benar.
Kode etik keperawatan di Indonesia :
Tanggung jawab perawat terhadap klien (individu, kelurga dan
masyarakat)
8
Tanggung jawab perawat terhadap tugas
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan anggota
profesi lain
Tanggung jawab perawat dalam profesi keperawatan
Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan
tanah air. (Jamaluddinnr 2010)
5. Intervensi
Volume cairan yang berlebihan (overhidrasi) adalah kondisi
ketidak seimbangan yang ditandai dengan kelebihan (retensi) cairan dan
natrium di ruang ekstrasel. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
hipervolemia. Overhidrasi umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi
ginjal. Manifestasi yang kerap muncul terkait kondisi ini adalah
peningkatan volume darah dan edema. Edema terjadi akibat peningkatan
tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotik. Edema sering muncul
didaerah mata, jari dan pergelangan kaki.
Pitting edema adalah edema yang muncul di daerah perifer. Jika
area tersebut ditekan, akan terbentuk cekungan yang tidak langsung hilang
setelah tekanan dilepaskan. Ini karena perpindahan cairan kejaringan
melalui titik teka pitting edema tidak menunjukan kelebihan cairan yang
menyeluruh. Sebaliknya, ada edema nonpitting, cairan di dalam jaringan
tidak ada saat dialihkan ke area lain dengan penekanan jari. Hal ini karena
edema nonpitting tidak menunjukkan kelebihan cairan ekstrasel,
melainkan kondisi infeksi dan trauma yang menyebabkan pengumpulan
dan pembekuan cairan dipermukaan jaringan. Kelebihan volume cairan
vascular meningkatkan tekanan hidrostatik dan tekanan cairan pada
permukaan interstinal. (Susanto,2015)
Pembatasan asupan cairan dan elektrolit sangat penting pada pasien
GGK. Kepatuhan klien dalam mentaati jumlah konsumsi cairan
menentukan kualitas hidup klien, semakin besar presentase Intradyalitic
Weight Gain (IDWG), maka akan menimbulkan dampak buruk. Upaya
yang dilakukan adalah memberikan asuhan keperawatan secara
9
professional dan komprehensif. Selain itu upaya perawat yang sangat
penting dalam memberikan asuhan keperawatan dengan gagal ginjal
kronik diantarannya dalam segi promotif yaitu memberikan penyuluhan
agar masyarakat mengenal tentang penyakit gagal ginjal kronik atau
menghindari faktor penyebab, dari segi rehabilitatif dengan memberikan
penyuluhan seperti deteksi dan obati penyakit gagal ginjal, diet teratur
rendah protein dengan asam amino esensial.(Remela, Ismonah &
Hendrajaya, 2016)
10
BAB III
ASKEP
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. M
No.RM : N0 45
Usia : 58 Thn
tahun : 1962
Tgl.MRS : 23-06-2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl.Pengkajian : 24-06-2019
Alamat/ telp. : Krajan RT 02 RW 02 Curah Malang / tlpn.
08225849390
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta/supir
Lama Bekerja : -
Sumber Informasi (Penanggung jawab)
Nama Keluarga Dekat : Ny. B
Yang dapat dihubungi : Ny. B
Alamat/ telp. : Krajan RT 02 RW 02 Curah Malang / tlpn.
0822300938
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
11
B. Keluhan Utama
Saat MRS : Pasien mengatakan urine hanya sedikit
Saat Pengkajian : Keluhan utama : Pasien mengalami urine keluar
sedikit, hal ini di akibatkan karna ginjal tidak
berfungsi dengan baik, sehingga zat metabolisme
yang harusnya dikelurkan melalui urine akan tertahan
didalam darah sehingga tidak ada yang akan
diproduksi menjadi urine dan akan mengakibatkan
pasien menjadi oliguri.
Keluhan Penyerta : Pasien mengalami hipertensi,
dikarnakan penyempitan pembulu darah yang
disebabkan oleh penumpukan lemak didalam pembulu
darah akibat karna tingginya kadar natrium dan
cairan yang tidak seimbang.
12
5) Alergi lain-lain : Ya / tidak
6) Kebiasaan = merokok : Ya / tidak , ket karna pasien
hanya sering mengkonsumsi
minuman seperti extra joss dan jamu
seduh ketika badan terasa lelah atau
sehabis kerja.
7) Alcohol : Ya / tidak , ket karna pasien hanya
mengkonsumsi minuman yang
mengandung B3,B6,B12 dan jamu
seduh.
8) Kopi : Ya / tidak ,
9) Lain-lain : Ya / tidak , ket -
10) Obat-obatan yang digunakan : Ya / tidak
E. Riwayat Keluarga
Genogram : Pasien mengatakan ada keluarga yang mempunyai penyakit
kencing manis yaitu ayahnya yang sudah meninggal.
13
G. Pola Nutrisi-Metabolik
NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1 Jenis makanan/diet
2 Frekuensi 3 x sehari 2 x
Teratur / tidak sehari
teratur Teratur / tidak
teratur
3 Porsi yang 1 porsi 1 piring ukur 1 Porsi 1 piring ukur
dihabiskan Iya Tidak habis
4 Komposisi Menu Nasi : 200gr. Kalori : 300 kal/kg
Nabati : BB
25gr,sayur :100gr Protein : 125g(2½
Protein : 50 gr g/kg BB )
5 Pantangan Ada / tidak ada Ada / tidak ada
Ket :- Ket :-
6 Nafsu makan Normal/ meningkat/ Normal/ meningkat/
turun turun
7 Fluktuasi BB 6 bln -
terakhir
8 Sukar menelan Ya / tidak, ket :- Ya / tidak, ket :-
H. Pola Eliminasi
NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1. Buang Air Besar (BAB) :
Frekuensi 1 x/hari/ minggu/bln 1x/ 3 hari/ minggu/bln
Konsistensi Lunak / keras / … Lunak / keras /….
feces
Warna Kuning / coklat / hitam / Kuning / coklat / hitam /
……………… …………………
Bau
14
Kesulitan BAB Ya / tidak Ya / tidak
Ket :- Ket :-
Upaya
mengatasi - -
Upaya
mengatasi - Terapi cairan
I. Pola Tidur-Istirahat
NO SMRS MRS
15
2 Tidur Jam 21.00 s/d 05.00 Jam 20.00 s/d 04.30
malam Nyaman / tidak nyaman Nyaman / tidak nyaman
setelah tidur setelah tidur
16
6 Upaya
mengatasi - -
17
Upaya mengatasi : -
P. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
a. Kesadaran : compos mentis/ somnolen / stupor / semi koma / koma
b. GCS :
c. TTV : - TD : 180/100 mmHg;
- Nadi : 110 x/m
- Suhu : 57,4 o
C
- Pernafasan : 26 x/m
2) Kepala & Leher
A. Kepala
Keluhan : pusing / sakit kepala / migren / lainnya, ket -
Inspeksi : bentuk
Distribusi rambut :Rata / tidak rata / botak / lainnya
Warna kulit kepala : Nampak bersih
Kebersihan kulit kepala : Nampak tidak ada ketombe
Palpasi : Massa abNormal : ada / tidak, ket -
Krepitas : - / + , ket -
Nyeri tekan: - / + , ket ( hanya saja rambut pasien mengalami rontok )
B. Mata
Visus : ka / ki; Lapang pandang : normal/ menyempit/ melebar /
Inspeksi : Bentuk
Konjunctiva = anemis : ka/ki ( nampak pucat)
sclera = icterik : ka/ki ( tida icterus )
Palpebra = edema : ka/ki ; lesi : .ka/ki ( tidak nampak ada oedem)
18
Perdarahan = ka/ki (tidak ada)
Pupil = (ka/ki) reaksi thd cahaya ( ) isokoor ( / ) miosis
( ) Pin point ( ….ka/….ki) midriasis
Tanda peradangan : - / + ,
Fungsi penglihatan : baik / kabur / lainnya
Penggunaan alat bantu : ya / tidak, ket :
( ) minus ….ka/….ki ; ( ) plus ….ka/….ki ; ( ) silinder ….ka/….ki
C. Hidung
Inspeksi : :Bentuk :normal
warna : normal / kebiruan/ kemerahan/ lainnya
Perdarahan : - / +
Palpasi :Nyeri tekan : - / + .....................................................................................
D. Mulut & Tenggorokan
Inspeksi :
warna bibir : normal / pucat / sianosis / lainnya
Mukosa bibir : lembab / kering / pecah-pecah, ket
Mukosa dalam : lesi/ ulkus / kemerahan / lainnya
Gigi : utuh / ompong / berlubang / kotor , ket
Gusi : normal / lesi / bengkak / perdarahan , ket
Lidah : normal / bersih / kotor /
warna lidah :
Pembengkakan tonsil : - / +
Sakit tenggorok : - / + ,
gangguan bicara : - / +
E. Telinga
Inspeksi :
Bentuk : normal
warna :
Posisi : sejajar / tidak sejajar dengan sudut mata
Perdarahan : - / + , massa : - / +
Serumen : - / + , warna : jernih / keruh / ………………………
19
; bau : busuk / tidak berbau /
Palpasi : Nyeri : - / + : Tidak ada nyeri
Gangguan pendengaran : - / + ; Alat bantu dengar : - / + , ket
Tes rinne: …………..ka / …………..ki ; weber
…………………………………………; scwabach :..................................................................................
F. Leher
Inspeksi/ Palpasi :
Kekakuan : - / + : JVD : - / + Deviasi trakea : - / +
Pembesaran kelj. Tyroid : - / + Pembesaran kelj.limfe : - / +
Nyeri : - / +
3) Dada/ Thorax
Inspeksi :
Bentuk dada : normal / barrel chest / lainnya
Warna kulit dada : normal / kemerahan / kebiruan / lainnya
Kondisi kulit dada : intake / lesi / abrasi / ulkus / lainnya
Ekspansi dinding dada : simetris / asimetris
Tanda peradangan : - / + ,
Penggunaan otot bantu nafas : retraksi interostae : - / +
retraksi suprasternal : - / +
Palpasi : Massa aBnormal : - / + , ket : mobilisasi / terfiksasi ; ukuran : .................................
Krepitasi : - / + ;
Nyeri tekan : - / + ; edema : - / + ; emfisema sub cutis : - / +
Letak ictus cordis : ……..
Taktil fremitus : ……………..
Auskultasi: JANTUNG : Aortic :……………………Tricuspidal :
Pulmonal : …………………………Mitral : ..................................................
BJ abnormal : - / + , murmur / gallop / lainnya .....................................................................................
PARU : Suara nafas : normal / abnormal, ket : di daerah .....................................
20
ka ki ka ki ka ki
21
Auskultasi: Bising usus : - / + , ket ( tidak terdengar)
Perkusi :tympani / hipertympani / pekak / lainnya
6) Genetalia
Inspeksi & Palpasi (wanita) :
Perineum : bersih / kotor / lesi / luka / nyeri / lainnya
Labia mayora : simetris / asimetris / bersih / kotor / nyeri / lainnya
Labia minora : simetris/asimetris/ bersih/kotor/nyeri/lainnya
Orificium urethra : rabas / lesi / edema / lainnya
Orificium urethra : rabas / lesi / edema / lainnya
Canal inguinal : normal / hernia / lainnya
Inspeksi & Palpasi (wanita) :
Kondisi kulit : bersih / kotor / lesi / luka / lainnya
Penis : normal / benjolan / lesi / lepuh / nyeri / lainny
Orificium uretra : rabas / lesi / hipospadia / epispadia / lainnya
Skrotum : normal / lesi / penebalan / pengerasan / lainnya
Canal inguinal : normal / hernia / lainnya .............................................................................
7) Rectum & Anus
Inspeksi :
Kondisi kulit sekitar anal : normal / ruam / ekskoriasi / peradangan /
lainnya Hemoroid : - / + , ket (eksternal / internal )
Palpasi (rectal tusse):
Massa abnormal : - / + ; Nodul : - / + ; Nyeri : - / + ;
Pembesaran prostat : - / +
8) Ekstremitas
Kontraktur : - / + , ket
Deformitas: - / + , ket ………………
Edema : - / + , ket …………………..
Nyeri / nyeri tekan : - / + , ket ……………….......................................................................................
22
ka ki
Kekuatan otot :
Reflek : Bisep : + / ++/ +++/ ++++ Trisep :
+ / ++/ +++/ ++++
Patella : + / ++/ +++/ ++++ Achiles :
+ / ++/ +++/ ++++
Plantar (babinski ) : + / -
9) Kulit & Kuku
Kulit : Warna : normal / pucat / sianosis / kemerahan / lainnya
Tekstur : lembut / kasar / lainnya
Jaringan parut : - / +
Turgor : Normal Suhu (akral) : Normal 36.5 -37,5
Kuku : Warna : merah muda Cappilary Refill Time (CRT) :
Bentuk : normal / jari tabuh / lainnya
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematokrit pada animia HB : biasanya kurang dari 7-8 gr/dl
GDA : PH : penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2)
USG ginjal
EKG
Foto rontgen
Urine
H. Dx. MEDIS
Kelebihan volume cairan yang terjadi pada kedua partisipan yaitu dimna keadaan
input lebih besar dari pada output dan terjadi penurunan urin hingga < 500 ml/hari.
Terjadi retnsi natrium dan air yang disebabkan oleh kerusakan ginjal dan kegagalan
ginjal dalam menjalankan fungsinya untuk memfilter zat metabolisme yang harusnya
dikelurkan melalui urine, GFR semakin menurun dan zat metabolisme natrium dan air
23
dan menjadi tertahan didalam darah dan tubuh sehingga total CES akan meningkat
dan tekanan kapiler menjadi anak dan kemudian akan mengakibatkan kelebihan
volume cairan pada tubuh dan menjadi edema.
I. TERAPI/ PENGOBATAN
Cairan infus 500 cc/24 jam dan minum air hanya 240ml/hari.
Input 1290 ml/24 jam dan output.
K. PERENCANAAN PULANG
1. Tujuan Pulang : ke rumah / tidak ada tujuan / lainnya,
2. Transportasi pulang : mobil/ ambulan / taksi / lainnya
3. Dukungan keluarga : ada / tidak ada , ket
4. Antisipasi biaya setelah pulang : ada / tidak ada , ket
5. Antisipasi perawatan setelah pulang : Ya / tidak , ket
Rawat jalan ke : Frekuensi :
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : mampu membatasi input
natrium dan air, mampu mencatat urine yang keluar selama 24 jam.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. M L / P Tgl.MRS : 26-06-2019
24
Umur : 58 tahun Tgl. Pengkajian : 24-06-2019
Alamat : Kerajan RT 02 RW 02 Curah Malang
No. RM :-
Dx. Medis : Kelebihan volume cairan yang terjadi pada kedua
partisipan yaitu dimna keadaan input lebih besar dari
pada output dan terjadi penurunan urin hingga < 500
ml/hari. Terjadi retnsi natrium dan air yang
disebabkan oleh kerusakan ginjal dan kegagalan ginjal
dalam menjalankan fungsinya untuk memfilter zat
metabolisme yang harusnya dikelurkan melalui urine,
GFR semakin menurun dan zat metabolisme natrium
dan air dan menjadi tertahan didalam darah dan tubuh
sehingga total CES akan meningkat dan tekanan
kapiler menjadi anak dan kemudian akan
mengakibatkan kelebihan volume cairan pada tubuh
dan menjadi edema.
25
Diharapkan pasien dan kelurga mampu membatasi input natrium
dan air, mampu mencatat output urine yang keluar selama 24 jam seperti
yang telah diajarkan oleh peneliti.
V. IMPLEMENTASI
Membatasi minum, memantau balance cairan, memberikan posisi
pasien semi fowler bila sesak, dan memberikan health education tentang
pembatasan cairan.
VI. EVALUASI
Dari masalah yang dialami pasien yaitu kelebihan volume cairan
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu selama 3x24 jam
dapat teratasi dengan perencanaan yang telah ditentukan.
BAB IV
PENUTUP
26
2.2 Kesimpulan
Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan perofesi yang di dasari
oleh ilmu dan teknik keperawatan medical bedah berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditunjukan pada orang dewasa
dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan atau
tampa gangguan struktur akibat trauma. Dimana perawat medical bedah di
lakukan dengan pelayanan profesional, berdasarkan ilmu pengetahuan,
menggunakan scientific metode, dan berlandaskan etika keperawatan.
2.3 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurnaan, oleh karna itu penulis meminta pada pembaca
sekiranya untuk memberikan saran dan keritik.
DAFTAR PUSTAKA
27
vita, h. (2018). Gagal Ginjal (Informasi Lengakap untuk Penderita dan
Keluarganya). jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
28