Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Dosen : Bayu purnama A.S.Kep.,Ns.M.Kep

Eka Nurdamayanti NIM 1114190633


Rovita Usnul ADO NIM 1114190642
Septa Safitri NIM 1114190645

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi Allah SWT, tuhan semesta alam
yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Besar Muhammad SAW, Rasul
pembawa berkah, penerang bumi dari kegelapan dan seorang refolusioner yang
merubah dunia dan peradaban menjadi lebih baik. Keselamatan dan berkah juga
semoga selalu terlimpah kepada keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada
umatnya yang senantiasa taat dan patuh kepada ajaranya sampai akhir zaman.
Aamiin.
Alhamdulillah atas ridho Allah SWT lah, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Salah satu tujuan terselesaikannya tugas ini yaitu
guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas pada blok Konsep
Dasar Keperawatan II.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam proses penyusunan makalah ini
tidak dapat terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak
yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih.

Simpang Empat, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................... 4
Rumusan Masalah.............................................................. 4
1.2 Tujuan................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………….5

BAB II PEMBAHASAAN ....................................................................... 6


2.1 Pengertian keperawatan medikal bedah…………...…….. 6
2.1.1 Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung
empat………………………………………………………… 7
2.2 Intervensi .……………………………………………………7

BAB III ASKEP..........................................................................................18


1.1 Askep Medikal Bedah Gagal Ginjal Kronik……………….18

BAB IV PENUTUP ....................................................................................27


1.1 Kesimpulan...........................................................................27
1.2 Saran.....................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian Keperawatan Medikal Bedah. Keperawatan medikal bedah
merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik
Keperawatan. Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual
yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa degan atau yang cenderung
mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat
terauma. Keperawatan medikal bedah merupakan bagian dari keperawatan,
dimana keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio
psiko sosio spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan
dengan alas an. kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan
pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari - hari
secara mandiri akibat gangguan patofisiologis.

1.2. Rumusan Masalah


Melihat banyaknya penderita gagal ginjal kronik yang terjadi di rumah
sakit. Dengan kasus kelebihan volume cairan.Maka dari itu penulis ingin
mendalami lebih lanjut mengenai penyakit gagal ginjal kronik dengan
merumuskan suatu maslah yaitu bagai mana memberikan asuhan keperawatan
dengan masalah kelebihan volume cairan pada kasus gagal ginjal kroni. (RSI
Sakinah Mojokerto)

1.3. Tujuan
1.3.2 Tujuan umum:
Mampu memahami konsep penyakit gagal ginjal kronik dan
mempelajari asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik

4
serta memberikan pemahaman pada pembaca dan penulis agar dapat
berfikir logis dan ilmiah sesuai dengan kenyataan yang ada.
1.3.3 Tujuan khusus:
a. Pengkajian pada pasien gagal ginjal kronik,
b. Penentuan diangnosa keperawatan yang muncul pada pasien gagal
ginjal kronik.
c. Penyusunan intervensi keperawatan yang tepat pada pasien gagal
ginjal kronik.
d. Implentasi keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik.
e. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan keperawatan yang tepat
pada pasien gagal ginjal kronik.
f. Pendekomentasian tindakan yang telah dilakukan pada pasien
gagal ginjal kronik

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Keperawatan Medikal Bedah


Keperawatan medikal bedah merupakan bagian dari keperawatan,
dimana keperawatan itu sendiri adalah Bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan
bio-pisiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditunjukan pada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
peroses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang di
berikan dengan alasan kelemahan fisik,mental, masalah pisikososial,
keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis. (Indah 2019)
Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan
yang lazim terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik
dengan atau tampa tindakan opratif yang meliputigangguan fungsi tubuh pada
sistem cardiovasculer, pengindraan (Mata,tht, pencernaan dan urologi oleh
karna berbagai penyebab patologis seeprti infeksi, peradangan, kongenital,
neoplasma trauma, dan degeneratif. (Indah 2019.
Keperawatan sebagai profesi di tuntut untuk keilmuannya sebagai
wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejhtraan umat manusia baik
dalam tingkat preklinik maupun klinik.
Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan di
tuntut untuk peka untuk perubahan- perubahan yang terjadi dio
lingkungannya setiap saat. Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak telepas dari berbagai perubahan tersebut seperti
teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan intervensi keperawatan.
(Indah 2019)
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan prfesional
berdasarkan ilmu dan teknik keperawatan medikal bedah berbentuk
pelayanan bio-psiko-spritual yang komprehensif di tunjukan pada orang

6
dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan
atau tampa gangguan struktur akibat trauma.(Efendi Setiawan 2017)

2.1.1 Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal :


1. Pelayanan Profesional
Seorang perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien, selalu memandang pasien secara
holistic/menyeluruh baik Bio-Psiko-Sosial-Kultular-Spiritual.
Dalam setiap tindakan, perawat selalu di tuntut memberikan
asuhan keperawatan secara perefesional sesuai dengan
standarilisasi profesi keperawatan.
Pelayanan ini diberikan kepada seorang perawat yang
berkopentensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi
keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini perawat
harus bersikap Acceptance, Sensitif, Empati, dan Trust kepada
klien. Selain itu perawat harus memahami dan mengaplikasikan
prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan antara lain :
 Autonomy
 Beneficience
 Justice
 Fidelity (Setia)
 Veracity (Kejujuran)
 Avoiding Killing
2. Berdasarkan Ilmup pengetahuan\
Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui
jenjang pendidikan formal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Ilmu pengethuan terus berubah dari waktu ke waktu (Dinamis),
Sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan pada kline
berdasarkan pwerkembangan pengetahuan terbaru.
Dasar pengetahuan yang harus dimiliki perawat profesional
antara lain :

7
 Konsep sehat – sakit
 Konsep manusia dan kebut. Dasar manusia
 Patofisilogi penyakit
 Konsep stres – adaptasi
 Tugas perkembengan usia dewasa
 Proses keperawatan dan penerapannya
 Komunikasi terapeutik
 Konsep kolaborasi dan manajemen keperawatan
3. Menggunakan Scientific Metode
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui tahap-
tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah.
Dengan menggunakan setandarisasi asuhan keperawatan yang ada
(NANDA, NIC, NOC).
4. Berdasarkan Etika Keperawatan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat
menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas
Autonomy (menghargai hak pasien/kebebasan pasien).
Beneficience (Menguntungkan bagi pasien), Veracity (Kejujuran),
Justice (Keadilan).
Fungsi kode etik keperawatan antara lain :
 Member dasar dalam mengatur hubungan perawat, klien,
tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
 Memberi dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
 Memberi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan
keperawatan.
 Membantu masyarakat untuk mengerti pelayanan keperawatan
yang benar.
Kode etik keperawatan di Indonesia :
 Tanggung jawab perawat terhadap klien (individu, kelurga dan
masyarakat)

8
 Tanggung jawab perawat terhadap tugas
 Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan anggota
profesi lain
 Tanggung jawab perawat dalam profesi keperawatan
 Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan
tanah air. (Jamaluddinnr 2010)
5. Intervensi
Volume cairan yang berlebihan (overhidrasi) adalah kondisi
ketidak seimbangan yang ditandai dengan kelebihan (retensi) cairan dan
natrium di ruang ekstrasel. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
hipervolemia. Overhidrasi umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi
ginjal. Manifestasi yang kerap muncul terkait kondisi ini adalah
peningkatan volume darah dan edema. Edema terjadi akibat peningkatan
tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotik. Edema sering muncul
didaerah mata, jari dan pergelangan kaki.
Pitting edema adalah edema yang muncul di daerah perifer. Jika
area tersebut ditekan, akan terbentuk cekungan yang tidak langsung hilang
setelah tekanan dilepaskan. Ini karena perpindahan cairan kejaringan
melalui titik teka pitting edema tidak menunjukan kelebihan cairan yang
menyeluruh. Sebaliknya, ada edema nonpitting, cairan di dalam jaringan
tidak ada saat dialihkan ke area lain dengan penekanan jari. Hal ini karena
edema nonpitting tidak menunjukkan kelebihan cairan ekstrasel,
melainkan kondisi infeksi dan trauma yang menyebabkan pengumpulan
dan pembekuan cairan dipermukaan jaringan. Kelebihan volume cairan
vascular meningkatkan tekanan hidrostatik dan tekanan cairan pada
permukaan interstinal. (Susanto,2015)
Pembatasan asupan cairan dan elektrolit sangat penting pada pasien
GGK. Kepatuhan klien dalam mentaati jumlah konsumsi cairan
menentukan kualitas hidup klien, semakin besar presentase Intradyalitic
Weight Gain (IDWG), maka akan menimbulkan dampak buruk. Upaya
yang dilakukan adalah memberikan asuhan keperawatan secara

9
professional dan komprehensif. Selain itu upaya perawat yang sangat
penting dalam memberikan asuhan keperawatan dengan gagal ginjal
kronik diantarannya dalam segi promotif yaitu memberikan penyuluhan
agar masyarakat mengenal tentang penyakit gagal ginjal kronik atau
menghindari faktor penyebab, dari segi rehabilitatif dengan memberikan
penyuluhan seperti deteksi dan obati penyakit gagal ginjal, diet teratur
rendah protein dengan asam amino esensial.(Remela, Ismonah &
Hendrajaya, 2016)

10
BAB III
ASKEP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KELEBIHAN VOLUME CAIRAN PADA PASIEN
GAGAL GINJAL KRONIS
DI RSI SAKINAH MOJOKERTO

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. M
No.RM : N0 45
Usia : 58 Thn
tahun : 1962
Tgl.MRS : 23-06-2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl.Pengkajian : 24-06-2019
Alamat/ telp. : Krajan RT 02 RW 02 Curah Malang / tlpn.
08225849390
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta/supir
Lama Bekerja : -
Sumber Informasi (Penanggung jawab)
Nama Keluarga Dekat : Ny. B
Yang dapat dihubungi : Ny. B
Alamat/ telp. : Krajan RT 02 RW 02 Curah Malang / tlpn.
0822300938
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT

11
B. Keluhan Utama
Saat MRS : Pasien mengatakan urine hanya sedikit
Saat Pengkajian : Keluhan utama : Pasien mengalami urine keluar
sedikit, hal ini di akibatkan karna ginjal tidak
berfungsi dengan baik, sehingga zat metabolisme
yang harusnya dikelurkan melalui urine akan tertahan
didalam darah sehingga tidak ada yang akan
diproduksi menjadi urine dan akan mengakibatkan
pasien menjadi oliguri.
Keluhan Penyerta : Pasien mengalami hipertensi,
dikarnakan penyempitan pembulu darah yang
disebabkan oleh penumpukan lemak didalam pembulu
darah akibat karna tingginya kadar natrium dan
cairan yang tidak seimbang.

C. Riwayat Penyakit Sekarang (Mencakup O-P-Q-R-S-T)


O : Urine sedikit
P : Hipertensi

D. Riwayat Penyakit Dahulu


 Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit diabetes yang sudah
dialami selama 19 tahun dan baru mengalami gagal ginjal 1 tahun
belakangan ini. Pasien mengatakan dulu sering minum jamu seduh ketika
setelah berkerja atau badannya terasa lelah. Pasien sering opname
dirumah sakit karna penyakit ginjalnya.
 Riwayat :
1) Kecelakaan : Ya / tidak
2) Operasi : Ya / tidak
3) Alergi Obat : Ya / tidak
4) Alergi makanan : Ya / tidak

12
5) Alergi lain-lain : Ya / tidak
6) Kebiasaan = merokok : Ya / tidak , ket karna pasien
hanya sering mengkonsumsi
minuman seperti extra joss dan jamu
seduh ketika badan terasa lelah atau
sehabis kerja.
7) Alcohol : Ya / tidak , ket karna pasien hanya
mengkonsumsi minuman yang
mengandung B3,B6,B12 dan jamu
seduh.
8) Kopi : Ya / tidak ,
9) Lain-lain : Ya / tidak , ket -
10) Obat-obatan yang digunakan : Ya / tidak

E. Riwayat Keluarga
Genogram : Pasien mengatakan ada keluarga yang mempunyai penyakit
kencing manis yaitu ayahnya yang sudah meninggal.

F. Pola Aktivitas – Latihan


NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1 Makan/Minum 0 0
2 Mandi 0 0
3 Berpakaian/berdandan 0 0
4 Toileting 0 0
5 Berpindah 0 0
6 Berjalan 0 0
7 Naik tangga 0 0
Ket : 0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain 4 = tidak mampu
Alat bantu : tongkat/ splint/brace/ kursi roda/ pispot/ walker/ lain-lain :
……………………………………………………..

13
G. Pola Nutrisi-Metabolik
NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)

1 Jenis makanan/diet
2 Frekuensi 3 x sehari 2 x
Teratur / tidak sehari
teratur Teratur / tidak
teratur
3 Porsi yang 1 porsi 1 piring ukur 1 Porsi 1 piring ukur
dihabiskan Iya Tidak habis
4 Komposisi Menu Nasi : 200gr. Kalori : 300 kal/kg
Nabati : BB
25gr,sayur :100gr Protein : 125g(2½
Protein : 50 gr g/kg BB )
5 Pantangan Ada / tidak ada Ada / tidak ada
Ket :- Ket :-
6 Nafsu makan Normal/ meningkat/ Normal/ meningkat/
turun turun
7 Fluktuasi BB 6 bln -
terakhir
8 Sukar menelan Ya / tidak, ket :- Ya / tidak, ket :-

9 Riw.penyembuhan N / cepat sembuh/ N / cepat sembuh/


luka lama sembuh lama sembuh
Ket :- Ket :-

H. Pola Eliminasi
NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1. Buang Air Besar (BAB) :
Frekuensi 1 x/hari/ minggu/bln 1x/ 3 hari/ minggu/bln
Konsistensi Lunak / keras / … Lunak / keras /….
feces
Warna Kuning / coklat / hitam / Kuning / coklat / hitam /
……………… …………………

Bau

14
Kesulitan BAB Ya / tidak Ya / tidak
Ket :- Ket :-

Upaya
mengatasi - -

2. Buang Air Kecil (BAK):


Frekuensi 5-6 x/hari/ minggu/bln (Prekuensi sering tapi
sedikit ) x/hari/
minggu/bln
Jumlah Tidak diukur +90 cc
Warna Kuning / coklat / hitam / Kuning / coklat / hitam /
……………… .....

Bau Pesing Pesing


Kesulitan BAK Ya / tidak Ya / tidak
Ket : tapi urine yang di Ket : tapi urine yang di
keluarkan sedikit keluarkan sedikit

Upaya
mengatasi - Terapi cairan

I. Pola Tidur-Istirahat
NO SMRS MRS

1 Tidur Jam 14.30 s/d 15.30 Jam .........s/d………


siang Nyaman / tidak nyaman ( kadang pagi kadang sore )
setelah tidur Nyaman / tidak nyaman
setelah tidur

15
2 Tidur Jam 21.00 s/d 05.00 Jam 20.00 s/d 04.30
malam Nyaman / tidak nyaman Nyaman / tidak nyaman
setelah tidur setelah tidur

3 Kebiasa Ada / tidak ada, Ada / tidak ada,


an Ket : - Ket :-
sebelum
tidur
4 Kesulita Ada / tidak ada, Ada / tidak ada,
n tidur Ket :- Ket : karna sering terbangun
untuk kencing

5 Upaya - Asuhan keperawatan


mengata
si

J. Pola Kebersihan Diri


NO SMRS MRS
1 Mandi 2 x/hari /mgg /bln 2 x/hari /mgg /bln
Sabun : ya / tidak Sabun : ya / tidak
2 Handuk Ya / tidak Ya / tidak
Pribadi / bergantian Pribadi / bergantian
3 Keramas 2 x/hari / mgg / bln 2 x/hari / mgg / bln
Shampoo : ya / tidak Shampoo : ya / tidak
4 Gosok gigi 2 x/hari / mgg / bln 2 x/hari / mgg / bln
Pasta gigi : ya / tidak Pasta gigi : ya / tidak
Sikat gigi : pribadi / Sikat gigi :pribadi /
bergantian bergantian

5 Kesulitan Ya / tidak Ya / tidak


Ket : - Ket :-

16
6 Upaya
mengatasi - -

K. Pola Toleransi-Koping Stress


 Pengambil keputusan : sendiri ( - ) / dibantu orang lain ( ) sebutkan
 Masalah utama terkait dengan perawatan di RS / penyakit : biaya / perawatan diri /
lain-lain PBJS
 Hal yang biasa dilakukan jika mengalami stress/ masalah : Berlibur bersama kelurga
dan banyak berkumpul dengan kelurga dirumah.
 Harapan setelah menjalani perawatan : Ingin segera sembuh dan beraktivitas seperti
biasanya.
 Perubahan yang dirasakan setelah sakit : Membatasi input natrium dan air.

L. Pola Peran Hubungan


 Peran dalam keluarga : Sebagai suami
 Sistem pendukung : suami / istri / anak / tetangga / teman / saudara / tidak ada /
lainnya, sebutkan Orang tua.
 Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : ada / tidak , ket
:-
 Upaya untuk mengatasi : Kelurga memberi semangat agar pasien segera sembuh.
M. Pola Komunikasi
 Bahasa utama : Indonesia/ daerah / lain-lain . ket : Jawa
 Bicara : normal / tidak jelas / berputar-putar / mengerti pembicaraan orang
lain
 Afek : Tidak ada
 Tempat tinggal : sendiri / kos / asrama / bersama orang lain, yaitu … Rumah
sendiri.
 Penghasilan keluarga : ( ) < Rp.250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1,5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1,5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta
N. Pola Seksualitas
 Masalah hubungan seksual selama sakit : ada / tidak ada

17
 Upaya mengatasi : -

O. Pola Nilai & Kepercayaan


 Apakah Tuhan, agama penting untuk anda : ya / tidak, ket :
 Kegiatan agama yang dilakukan selama di RS : Solat dan membaca al-quraan

P. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
a. Kesadaran : compos mentis/ somnolen / stupor / semi koma / koma
b. GCS :
c. TTV : - TD : 180/100 mmHg;
- Nadi : 110 x/m
- Suhu : 57,4 o
C
- Pernafasan : 26 x/m
2) Kepala & Leher
A. Kepala
Keluhan : pusing / sakit kepala / migren / lainnya, ket -
Inspeksi : bentuk
Distribusi rambut :Rata / tidak rata / botak / lainnya
Warna kulit kepala : Nampak bersih
Kebersihan kulit kepala : Nampak tidak ada ketombe
Palpasi : Massa abNormal : ada / tidak, ket -
Krepitas : - / + , ket -
Nyeri tekan: - / + , ket ( hanya saja rambut pasien mengalami rontok )

B. Mata
Visus : ka / ki; Lapang pandang : normal/ menyempit/ melebar /
Inspeksi : Bentuk
Konjunctiva = anemis : ka/ki ( nampak pucat)
sclera = icterik : ka/ki ( tida icterus )
Palpebra = edema : ka/ki ; lesi : .ka/ki ( tidak nampak ada oedem)

18
Perdarahan = ka/ki (tidak ada)
Pupil = (ka/ki) reaksi thd cahaya ( ) isokoor ( / ) miosis
( ) Pin point ( ….ka/….ki) midriasis
Tanda peradangan : - / + ,
Fungsi penglihatan : baik / kabur / lainnya
Penggunaan alat bantu : ya / tidak, ket :
( ) minus ….ka/….ki ; ( ) plus ….ka/….ki ; ( ) silinder ….ka/….ki
C. Hidung
Inspeksi : :Bentuk :normal
warna : normal / kebiruan/ kemerahan/ lainnya
Perdarahan : - / +
Palpasi :Nyeri tekan : - / + .....................................................................................
D. Mulut & Tenggorokan
Inspeksi :
warna bibir : normal / pucat / sianosis / lainnya
Mukosa bibir : lembab / kering / pecah-pecah, ket
Mukosa dalam : lesi/ ulkus / kemerahan / lainnya
Gigi : utuh / ompong / berlubang / kotor , ket
Gusi : normal / lesi / bengkak / perdarahan , ket
Lidah : normal / bersih / kotor /
warna lidah :
Pembengkakan tonsil : - / +
Sakit tenggorok : - / + ,
gangguan bicara : - / +
E. Telinga
Inspeksi :
Bentuk : normal
warna :
Posisi : sejajar / tidak sejajar dengan sudut mata
Perdarahan : - / + , massa : - / +
Serumen : - / + , warna : jernih / keruh / ………………………

19
; bau : busuk / tidak berbau /
Palpasi : Nyeri : - / + : Tidak ada nyeri
Gangguan pendengaran : - / + ; Alat bantu dengar : - / + , ket
Tes rinne: …………..ka / …………..ki ; weber
…………………………………………; scwabach :..................................................................................
F. Leher
Inspeksi/ Palpasi :
Kekakuan : - / + : JVD : - / + Deviasi trakea : - / +
Pembesaran kelj. Tyroid : - / + Pembesaran kelj.limfe : - / +
Nyeri : - / +

3) Dada/ Thorax
Inspeksi :
Bentuk dada : normal / barrel chest / lainnya
Warna kulit dada : normal / kemerahan / kebiruan / lainnya
Kondisi kulit dada : intake / lesi / abrasi / ulkus / lainnya
Ekspansi dinding dada : simetris / asimetris
Tanda peradangan : - / + ,
Penggunaan otot bantu nafas : retraksi interostae : - / +
retraksi suprasternal : - / +
Palpasi : Massa aBnormal : - / + , ket : mobilisasi / terfiksasi ; ukuran : .................................
Krepitasi : - / + ;
Nyeri tekan : - / + ; edema : - / + ; emfisema sub cutis : - / +
Letak ictus cordis : ……..
Taktil fremitus : ……………..
Auskultasi: JANTUNG : Aortic :……………………Tricuspidal :
Pulmonal : …………………………Mitral : ..................................................
BJ abnormal : - / + , murmur / gallop / lainnya .....................................................................................
PARU : Suara nafas : normal / abnormal, ket : di daerah .....................................

20
ka ki ka ki ka ki

Wheezing : Rhonki : Rales : Crakles :


ka ki

Perkusi : JANTUNG : pekak / lainnya , …………………………………


Batas jantung : normal / melebar / menyempit , ket
PARU : sonor / hipersonor / pekak / tympani , ket .............................................................................

4) Payudara & Ketiak


Inspeksi : Ukuran & bentuk : simetris / asimetris , ket
Putting susu : menonjol / tenggelam / lainnya
Kondisi kulit : bersih / kotor / lainnya
Palpasi : Edema : - / + , ket
Massa abnormal : - / + , ket .........................................................................
Nyeri : - / + , ket .......................................................................................
5) Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : normal/ buncit/ pot belly / lainnya
Bayangan vena abnormal (caput medussae) : - / +
Kondisi kulit : normal / lesi / abrasi / ulkus / striae / lainnya
Palpasi : Penegangan dinding abdomen : - / + (tidak ada)
Edema : - / + , ket (Penimbunan cairan di dalam jaringan)
Nyeri tekan : - / + , ket (sakit pada saat ditekan )
Massa abnormal : - / + , ket (tidak ada )
Batas hepar : teraba / tidak teraba , licin / tajam / halus / berbenjol / lainnya
Ginjal : Kanan = teraba / tidak teraba , ket –
Kiri = teraba / tidak teraba , ket (jika di tekan terasa sakit)
Stool/ feces : teraba / tidak teraba
Vesica Urinaria : teraba / tidak teraba

21
Auskultasi: Bising usus : - / + , ket ( tidak terdengar)
Perkusi :tympani / hipertympani / pekak / lainnya

6) Genetalia
Inspeksi & Palpasi (wanita) :
Perineum : bersih / kotor / lesi / luka / nyeri / lainnya
Labia mayora : simetris / asimetris / bersih / kotor / nyeri / lainnya
Labia minora : simetris/asimetris/ bersih/kotor/nyeri/lainnya
Orificium urethra : rabas / lesi / edema / lainnya
Orificium urethra : rabas / lesi / edema / lainnya
Canal inguinal : normal / hernia / lainnya
Inspeksi & Palpasi (wanita) :
Kondisi kulit : bersih / kotor / lesi / luka / lainnya
Penis : normal / benjolan / lesi / lepuh / nyeri / lainny
Orificium uretra : rabas / lesi / hipospadia / epispadia / lainnya
Skrotum : normal / lesi / penebalan / pengerasan / lainnya
Canal inguinal : normal / hernia / lainnya .............................................................................
7) Rectum & Anus
Inspeksi :
Kondisi kulit sekitar anal : normal / ruam / ekskoriasi / peradangan /
lainnya Hemoroid : - / + , ket (eksternal / internal )
Palpasi (rectal tusse):
Massa abnormal : - / + ; Nodul : - / + ; Nyeri : - / + ;
Pembesaran prostat : - / +

8) Ekstremitas
Kontraktur : - / + , ket
Deformitas: - / + , ket ………………
Edema : - / + , ket …………………..
Nyeri / nyeri tekan : - / + , ket ……………….......................................................................................

22
ka ki

Kekuatan otot :
Reflek : Bisep : + / ++/ +++/ ++++ Trisep :
+ / ++/ +++/ ++++
Patella : + / ++/ +++/ ++++ Achiles :
+ / ++/ +++/ ++++
Plantar (babinski ) : + / -
9) Kulit & Kuku
Kulit : Warna : normal / pucat / sianosis / kemerahan / lainnya
Tekstur : lembut / kasar / lainnya
Jaringan parut : - / +
Turgor : Normal Suhu (akral) : Normal 36.5 -37,5
Kuku : Warna : merah muda Cappilary Refill Time (CRT) :
Bentuk : normal / jari tabuh / lainnya
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematokrit pada animia HB : biasanya kurang dari 7-8 gr/dl
GDA : PH : penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2)
USG ginjal
EKG
Foto rontgen
Urine

H. Dx. MEDIS
Kelebihan volume cairan yang terjadi pada kedua partisipan yaitu dimna keadaan
input lebih besar dari pada output dan terjadi penurunan urin hingga < 500 ml/hari.
Terjadi retnsi natrium dan air yang disebabkan oleh kerusakan ginjal dan kegagalan
ginjal dalam menjalankan fungsinya untuk memfilter zat metabolisme yang harusnya
dikelurkan melalui urine, GFR semakin menurun dan zat metabolisme natrium dan air

23
dan menjadi tertahan didalam darah dan tubuh sehingga total CES akan meningkat
dan tekanan kapiler menjadi anak dan kemudian akan mengakibatkan kelebihan
volume cairan pada tubuh dan menjadi edema.

I. TERAPI/ PENGOBATAN
Cairan infus 500 cc/24 jam dan minum air hanya 240ml/hari.
Input 1290 ml/24 jam dan output.

J. PERSEPSI KLIEN TENTANG PENYAKITNYA


Klien beranggapan penyakitnya sussah untuk di sembuhkan.

K. PERENCANAAN PULANG
1. Tujuan Pulang : ke rumah / tidak ada tujuan / lainnya,
2. Transportasi pulang : mobil/ ambulan / taksi / lainnya
3. Dukungan keluarga : ada / tidak ada , ket
4. Antisipasi biaya setelah pulang : ada / tidak ada , ket
5. Antisipasi perawatan setelah pulang : Ya / tidak , ket
Rawat jalan ke : Frekuensi :
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : mampu membatasi input
natrium dan air, mampu mencatat urine yang keluar selama 24 jam.

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KELEBIHAN VOLUME CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL
KRONIS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. M L / P Tgl.MRS : 26-06-2019

24
Umur : 58 tahun Tgl. Pengkajian : 24-06-2019
Alamat : Kerajan RT 02 RW 02 Curah Malang
No. RM :-
Dx. Medis : Kelebihan volume cairan yang terjadi pada kedua
partisipan yaitu dimna keadaan input lebih besar dari
pada output dan terjadi penurunan urin hingga < 500
ml/hari. Terjadi retnsi natrium dan air yang
disebabkan oleh kerusakan ginjal dan kegagalan ginjal
dalam menjalankan fungsinya untuk memfilter zat
metabolisme yang harusnya dikelurkan melalui urine,
GFR semakin menurun dan zat metabolisme natrium
dan air dan menjadi tertahan didalam darah dan tubuh
sehingga total CES akan meningkat dan tekanan
kapiler menjadi anak dan kemudian akan
mengakibatkan kelebihan volume cairan pada tubuh
dan menjadi edema.

II. DATA FOKUS


Data Subyektif (Keluhan Pasien) : Mengatakan keluhan pada urine yang
keluar terlalu sedikit pada saat buang air
keci.
Data Obyektif : Gagal ginjal kronis

III. Dx. KEPERAWATAN


Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan
air.
IV. PLANNING

25
Diharapkan pasien dan kelurga mampu membatasi input natrium
dan air, mampu mencatat output urine yang keluar selama 24 jam seperti
yang telah diajarkan oleh peneliti.
V. IMPLEMENTASI
Membatasi minum, memantau balance cairan, memberikan posisi
pasien semi fowler bila sesak, dan memberikan health education tentang
pembatasan cairan.
VI. EVALUASI
Dari masalah yang dialami pasien yaitu kelebihan volume cairan
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu selama 3x24 jam
dapat teratasi dengan perencanaan yang telah ditentukan.

BAB IV

PENUTUP

26
2.2 Kesimpulan
Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan perofesi yang di dasari
oleh ilmu dan teknik keperawatan medical bedah berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditunjukan pada orang dewasa
dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan atau
tampa gangguan struktur akibat trauma. Dimana perawat medical bedah di
lakukan dengan pelayanan profesional, berdasarkan ilmu pengetahuan,
menggunakan scientific metode, dan berlandaskan etika keperawatan.

2.3 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurnaan, oleh karna itu penulis meminta pada pembaca
sekiranya untuk memberikan saran dan keritik.

DAFTAR PUSTAKA

Aminulloh.H(2019).Asuhan keperawatan medikal bedah debgan kelebihan


volume cairan pada pasien gagal ginjal kronis di rs sakinah mojokerto 2019.

27
vita, h. (2018). Gagal Ginjal (Informasi Lengakap untuk Penderita dan
Keluarganya). jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Putri, A. W. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1, Keperawatan Dewasa Teori


dan. yogyakarta: Nuha Medika

28

Anda mungkin juga menyukai