DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Konsep Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Terminal Illnes (Palliative Care)” yang dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas. Dalam penyusunan makalah ini kami
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik
berupa bimbingan, dorongan doa serta kerja sama yang baik dari semua pihak.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat
umum.
Raihan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...................................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................
2. Faktor Predisposisi..........................................................................
3. Klasifikasi........................................................................................
1. Pengkajian Keperawatan..................................................................
III.1 Kesimpulan............................................................................................
III.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Berjumpa dengan pasien yang menderita karena Terminal Ilness (penyakit yang
tidak tersembuhkan), merupakan hal yang umum bagi dokter yang merawat pasien
lanjut usia (lansia). Meskipun hal itu umum, namun tugas untuk menangani orang yang
sedang meninggal (menjelang ajal, sakaratul maut, sekarat, dying) tidak mudah.
Tantangan dan stress bagi dokter memang berbeda; sama-sama beratnya, baik telah
lama merawat pasien itu atau belum.
I.3. Tujuan
o Tujuan Umum
Meningkatkan ilmu tentang praktek keperawatan terutama penanganan terhadap
pasien terminal.
o Tujuan Khusus
Sebagai salah satu syarat dalam menempuh pendidikan keperawatan professional
dengan menambah wawasan dan pengatahuan tentang salah satu penanganan pasien.
I.4. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar
Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat
tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat
disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah
suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Ross,
2022). Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual
bagi individu (Carpenito, 2022).
Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian
tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 2022).
Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat
progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif (mengurangi gejala dan keluhan,
memperbaiki kualitas hidup). ( Tim medis RS Kanker Darmais, 2022)
Secara umum kematian adalah sebagian proses dari kehidupan yang dialami oleh
siapa saja meskipun demikian, hal tersebut tetap saja menimbulkan perasaan
nyeri dan takut, tidak hanya pasien akan juga keluarganya bahkan pada mereka
yang merawat dan mengurusnya. Penderita yang akan meninggal tidak akan
kembali lagi ke tengah keluarga, kenyataan ini sangat berat bagi keluarga yang
akan ditinggalkannya Untuk menghindari hal diatas bukan hanya keluarganya
saja yang berduka bahkan klien lebih tertekan dengan penyakit yang dideritanya.
2. Faktor Predisposisi
a. Usia
b. Lingkungan sosial dan budaya
c. Faktor Jenis Kelamin
d. Faktor Tingkat Pendidikan
e. Faktor Ekonomi
f. Faktor Pengetahuan
g. Faktor Lama Rawat Inap
h. Faktor Caring Perawat
3. Klasifikasi
1 Penyakit-penyakit kanker stadium akhir.
2 Penyakit-penyakit infeksi.
3 Congestif Renal Falure (CRF).
4 Stroke Multiple Sklerosis.
5 Akibat kecelakaan fatal.
6 AIDS
7 Diabetes Militus Tipe II
o Fisik
a. Gerakan pengindraan menghilang secara berangsur – angsur dari ujung kaki
dan ujung jari
b. Aktifitas dari GI berkurang
c. Reflek mulai menghilang
d. Kulit kebiruan dan pucat
e. Denyut nadi tidak teratur dan lemah
f. Nafas berbunyi keras dan cepat ngorok
g. Penglihatan mulai kabur
h. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri
i. Klien dapat tidak sadarkan diri
o Psikososial
Sesuai fase-fase kehilangan menurut seorang ahli E.Kubbler Ross mempelajari
respon-respon atas menerima kematian dan maut secara mendalam dan hasil
penelitiannya yaitu :
a. Respon kehilangan
1) Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah, keakutan, cara tertentu untuk
mengatur tangan
2) Cemas diungkapkan dengan cara menggerakan otot rahang dan kemudian
mengendor
3) Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka / menangis
Fisik
a) Letih
b) Lemah
c) Pucat
d) Mual
e) Diare
f) Menangis
g) Gangguan Pernafasan
h) Gelisah
i) Detak jantung meningkat
2) Anger ( Marah )
Pada fase ini pasien dapat mengarahkan kemarahan kepada petugas medis atau
perawat yang melakukan kegiatan atau tindakan normal yang tidak mengganggu
mereka.
Reaksi pada fase anger :
Perilaku
a) Agresif
b) Bicara kasar
c) Menyerang orang lain
d) Menolak pengobatan
e) Menuduh dokter atau perawat tidak kompeten
Fisik
a) Muka merah
b) Denyut nadi cepat
c) Gelisah
d) Susah tidur
e) Tangan mengepal
3) Bargaining (Tawar-Menawar)
Klien berusaha melakukan tawar menawar terhdap penyakitnya, biasanya klien
takut akan kondisinya yang semakin parah dan juga kematian akibat
penyakitnya. Klien mengalami masa ketakutan akibat rasa bersalah atau dosa
apabila dia mengalami kematian akibat penyakit terminalnya.
4) Depretion ( Depresi )
Fase dimana ketika klien mengingat akan kondisi penyakitnya, dan memikirkan
dan mendapatkan tekanan dari kondisinya. Pada fase ini klien biasanya
mengingat hal-hal menarik dalam hidupnya, dan takut kehilangan semua momen
atau hal tersebut apabila klien harus meninggalkan semuanya akibat penyakit
terminal yang ia derita. Klien biasanya cenderung menutup diri, cemas, dan
menangis, serta klien dapat menarik diri dari lingkungan sosial.
Perilaku
a) Menunjukan sikap menarik diri
b) Kadang bersikap sangat penurut
c) Tidak mau bicara
d) Menyatakan keputusasaan
e) Rasa tidak berharga
f) Bisa muncul keinginan bunuh diri
Gejala fisik
a) menolak makan
b) susah tidur
c) letih
d) libido turun
5) Acceptance ( Penerimaan)
Pada fase ini biasanya klien telah menerima kondisinya. Klien membutuhkan
perhatian dari orang – orang terdekatnya, untuk memotivasi psikologis klien
dalam menghadapi penyakit terminalnya, dan juga menghadapi kematian yang
akan terjadi padanya. Klien juga biasanya telah merencanakan atau menata
kehidupannya dalam kondisinya.
Reaksi pada fase acceptance:
a) Reorganisasi perasaan kehilangan
b) Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke
objek baru.
c) Menerima kenyataan kehilangan
d) Mulai memandang ke depan.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian terhadap identitas klien
1) Fase Denial
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap denial (penolakan) yang ditunjukan
keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal,
yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori.
2) Fase Anger
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap anger (marah) yang ditunjukan
keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal,
yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori.
Pada fase ini perawat mengkaji hanya berdasarkan observasi sebab kluarga
pasien tidak mungkin menjawab pertanyan perawat pada fase ini.
4) Fase Depresi
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap depresi yang ditunjukan keluarga
klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal, yang
kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori. Pada
tahap ini perawat dapat mengkaji keluarga klien namun sedikit, dan terkadang
tidak mendapatkan respon sebab kondisi keluarga klien dalam keadaan tertekan,
dan perawat dapat mengkomunikasikan kondisi keluarga klien.
- Batasan Karakteristik
1) Perubahan tingkat aktivitas
2) Perubahan pola mimpi
3) Perubahan fungsi imun
4) Gangguan fungsi neuroendokrin
5) Marah
6) Menyalahkan
7) Berpisah/menarik diri
8) Putus asa
9) Disorganisasi/kacau
10) Gangguan pola tidur
11) Mengalami kelegaan
12) Memelihara hubungan dengan klien dengan penyakit terminal
13) Membuat makna kehilangan
14) Kepedihan
15) Perilaku panik
16) Pertumbuhan personal
17) Distres psikologis
18) Menderita
- Batasan Karakteristik
1) Perubahan pada pola komunikasi yang biasa
2) Penurunan penggunaan dukungan sosial
3) Perilaku destruktif terhadap orang lain
4) Letih, Angka penyakit yang tinggi
5) Ketidak mampuan memperhatikan informasi
6) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
7) Ketidak mampuan memenuhi harapan peran
8) Pemecahan masalah yang tidak adekuat
9) Kurangnya perilaku yang berfokus pada pencapaian tujuan
10) Kurangnya resolusi masalah
11) Konsentrasi buruk
12) Mengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan
13) Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah
14) Pengambilan resiko, gangguan tidur
15) Penyalahgunaan zat
16) Menggunakan koping yang mengganggu perilaku adaptif
- Batasan Karakteristik
1) Pengabaian
2) Agresi agitasi
3) Menjamin rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
4) Peningkatan ketergantungan klien
5) Depresi
6) Membelot
7) Tidak menghormati kebutuhan klien
8) Perilaku keluarga yang mengganggu kesejahteraan
9) Permusuhan
10) Ganguan Individualisasi
11) Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
12) Intoleran
13) perawatan yang mengabaikan klien dalam hal kebutuhan dasar manusia
14) hubungan yang mengabaikan anggota keluarga lain
15) terlalu khawatir terus menerus mengenai klien
16) psikosomatis
17) penolakan
18) merasakan tanda penyakit klien
PENUTUP
III.Kesimpulan
Perawatan paliative care adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah lain baik maupun fisik, psikologis dan spritual
DAFTAR PUSTAKA