OLEH:
Ni Nyoman Yuniati
Desak Gede Mirah Puspita Dewi
Luh Putu Krisna Dewi
Ni Komang Enik Nopianti
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Memahami
etik dalam Keperawatan Paliatif”. Makalah ini disusun untuk melengkapi syarat
dalam pemenuhan tugas dari mata kuliah Keperawatan Paliatif.
Selama penulisan makalah ini penulis mengalami banyak kesulitan dalam
penyusunannya, namun kesulitan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan,
bimbingan serta dorongan baik secara moral maupun materiil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
yang telah turut memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan buku-buku penunjang
yang penulis miliki. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk menyempurnakannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi semua
pihak di kemudian hari.
ii
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6
2.1 Etika Perawatan Paliatif...................................................................................6
2.2 Prinsip-prinsip Etik dalam Perawatan Pliatif...................................................6
2.3 Dasar Hukum Perawatan Paliatif.....................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini semakin menuntut peningkatan mutu individu, maka
peningkatan kualitas adalah hal mutlak yang harus dilakukan, agar tidak tertinggal
dengan perkembangan zaman. Begitu pula dalam bidang pelayanan kesehatan,
peningkatan pelayanan haruslah dilandasi dengan nilai-nilai profesionalisme.
Pelayanan keperawatan yang profesional harus dilandasi oleh nilai-nilai intelektual,
komitmen moral terhadap diri sendiri, tanggungjawab terhadap masyarakat, otonomi,
serta pengendalian. Oleh karena itu tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang optimal sesuai dengan pengetahuan, teknologi serta estetika
perawatan pasien. Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa maupun anak seperti penyakit kanker, penyakit
degeneratif, penyakit kronis lain bahkan HIV/AIDS memerlukan perawatan paliatif,
disamping pelayanan promotif , preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Namun saat ini, pelayanan kesehatan di Indonesia belum menyentuh kebutuhan
pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan tersebut, terutama pada stadium
lanjut dimana prioritas pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga
perawatan agar mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya.
Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami berbagai
masalah fisik seperti nyeri dan keluhan selain nyeri, tetapi juga mengalami gangguan
psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya.
Perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang
terminal yang dapat dilakuakan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah
kulitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien. Maka kebutuhan pasien
pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala fisik,
namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual
4
yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan
paliatif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Perawatan Paliatif
Paliatif Care disediakan oleh tim dokter, perawat, dan spesialis terlatih khusus
lainnya yang bekerja sama dengan penyakit serius pasien. komprehensif, juga layanan
interdisipliner, dan perawatan total berkonsentrasi terutama pada kenyamanan dan
dukungan pasien dan keluarga yang memiliki penyakit serius seperti kanker, gagal
jantung, penyakit paru lanjut, dan gangguan neurodegeneratif. Perawatan paliatif dan
suportif tim terutama dan melayani mereka dengan layanan holistik termasuk sebagai
dukungan emosional, spiritual, fungsional, dan fisik. Profesional perawatan kesehatan
memainkan peran penting dalam Paliatif care karena pasien harus mendapatkan
layanan kesehatan dengan sikap positif dan juga siap secara mental. Penyampaian
perawatan paliatif dan etika medis saling melengkapi, dan penggunaan keduanya
secara bersama memaksimalkan perlindungan dan kepuasan yang tersedia bagi pasien
dan anggota keluarga yang rentan.
Prinsip-prinsip etika utama yang harus dilakasanakn agar tidak melanggar etik
dalam memberikan pelayanan kepada pasien :
1. Autonomy (Otonomi)
Hak individu dalam membuat keputusan terhadap tindakan yang akan
dilakukan atau tidak dilakukan setelah mendapatkan informasi dari dokter serta
memahami informasi tersebutsecara jelas. Pada pasien anak, autonomy tersebut
diberikan pada orangtua atau wali.
2. Beneficence
Tindakan yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi pasien dengan
memperhatikan kenyamanan, kemandirian,kesejahteraan pasien dan keluarga,
serta sesuai keyakinan dan kepercayaannya.
6
3. Non-maleficence Tindakan yang dilakukan harus tidak bertujuan mencederai
atau memperburuk keadaan kondisi yang ada.
4. Justice (Keadilan)
Memperlakukan semua pasien tanpa diskriminasi (tidak membe-dakan ras,
suku, agama, gender dan status ekonomi) Tindakan yang telah disetujui oleh
pasien dan atau keluarga harus dituangkan dalam “inform consent” dan
ditandatangani oleh pasien dan keluarga dan petugas kesehatan sebelum
tindakan dilakukan atau tidak dilakukan.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini berarti penyampaian dengan kejujuran dan kebenaran dengan
Bahasa dan tutur kata yang baik. Veracity menyangkut kemampuan seseorang
dalam menyampaikan kebenaran. Informasi harus menjadi
akurat,komprehensif dan objektif untuk memberikan pemahaman dan
pemberian informasi.
6. Confidentiality (Kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip ini adalah bahwa informasi tentang pasien dijaga
privasinya.
7. Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung
jawab pasti pada setiap Tindakan.
Contoh penerapan prinsip acuan dalam melaksanakan program paliatif pasien
kanker (Adaptasi WHO, 2007):
1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain.
2. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal.
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian.
Tenaga kesehatan yang berorientasi pada perawatan paliatif harus memiliki sikap
peduli terhadap pasien (empati), menganggap pasien sebagai seorang individu yang
unik, serta harus mempertimbangkan faktor lain seperti etnis, ras, agama, dan faktor
budaya lain yang bisa mempengaruhi penderitaan pasien. Persetujuan dari pasien dan
atau keluarganya adalah mutlak diperlukan sebelum perawatan dimulai. Perawatan
7
paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan /rawat rumah.
Pasien dapat memilih tempat dilakukannya perawatan. Misalnya apabila seorang
pasien dalam kondisi terminal menginginkan untuk diberikan perawatan di rumah,
maka perawatan paliatif ini dapat dilakukan melalui perawatan rumah (home care).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan, K. (2016). Modul TOT Paliatif Kanker Bagi Tenaga Kesehatan (M.
Wahidin, E. Nusantari, D. Kiranawati, & A. Soegandi, eds.). Retrieved from
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09
/2017/08/
MODUL_TOT_PALIATIF_KANKER_BAGI_TENAGA_kESEHATAN.pdf
10