Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWARGANEGARAAN

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM


PROFESI KESEHATAN

OLEH
NI NYOMAN YUNIATI ( 05 )

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI STR KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2023/2024
PENDAHULUAN
Pendidikan kewarganegaraan atau Civic Educational adalah pendidikan moral bangsa,
membentuk warga Negara yang cerdas , demokratis dan berahlak mulia, yang secara konsisten
melestarikan dan mengembangkan cita-cita emokrasi yang membangun karakter dan bangsa.
Secara umum Pendidikan kewarganegaraan memberikan landasan kepada warga Negara untuk
mendalami nilai-nilai luhur yang telah dianut oleh Negara Indonesia.
Selain itu pendidikan kewarganegaraan juga memiliki tujuan untuk melindungi hak
pasien di instansi kesehatan. dengan adanya pendidikan kewarganegaraan diharapkan profesi
kesehatan memiliki kewarganegaraan yang tinggi, tidak hanya bangga menjadi seorang warga
dari suatu Negara akan tetapi juga mengetahui hak dan kewajiban Negara.

PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganegaraan bagi profesi kesehatan bertujuan untuk membangun
karakter yang kuat layaknya sila-sila dalam Pancasila yang mengutamakan Tuhan Yang Maha
esa dalam bertindak. Mengajarkan agar tidak hanya tunduk dan patuh terhadap Negara, tetapi
juga mengajarkan bagaimana sesungguhnya warga Negara itu harus toleransi dan mandiri.
Pendidikan ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan
keahlian dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan komunikasi dengan
lingkungan yang lebih luas juga tercangkup dalam pendidikan kewarganegaraan.
Karakter atau watak kewarganegaraan yang merupakan dasar pemikiran seorang ahli
medis agar mampu menjalankan karakter-karakter yang bertanggung jawab moral, disiplin diri,
sabar, lemah lembut, belas kasihan, jujur, tidak pilih kasih dan dalam menerapkan karakter
publiknya seperti sopan dalam keprofesional sebgai seorang ahli medis.
Secara kulikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi diri agar menjadi warga
Negara Indonesia yang berahlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab.
Secara teoretik memuat dimensi-dimensi kognitif, efektif, dan psikomotorik yang bersifat
saling penetrasi dan terintegrasi konteks substansi ide, nilai, konsep dan moral pancasila,
kewarganegaraan yang demokratis dan bela Negara.
Secara programatik menekan pada isi yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar
dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwijudkan dalam kehidupan sehari-hari dan
merupakan tuntutan hidup bagi warga Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pelayanan kesehatan dalam kaitan pancasila selain memiliki kemampuan intelektual,
interpersonal dan teknikal perawat juga harus mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan
bersedia menanggung resiko, bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya sendiri.
PANCASILA DALAM KEPERAWATAN
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
Bahwa kita meyakini akan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang akan selalu
mengawasi segala tindakan-tindakan kita.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Perawat harus mampu bersikap adil dalam menghadapi pasien baik itu kaya-miskin,
tua-muda, besar-kecil semua diperlakukan sama. Dirawat sesuai dengan penyakit
yang diderita pasien.
3. PERSATUAN INDONESIA
Perawat harus taat kepada aturan-aturan yang berlaku dalam suatu tempat praktek.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Perawat
diharapkan bisa bersikap ramah terhadap pasien
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH KHIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
Dalam melakukan tindakan, perawat perlu membuat keputusan berdasarkan
musyawarah dan kerja sama dengan dokter atau ahli medis lain. Tidak dibenarkan
membuat keputusan sepihak demi keputusan sendiri.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Antara hak dan kewajiban perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan keselamatan
pasien tapi tidak mengabaikan keselamat perawat itu sendiri.

PANCASILA SEBAGAI NORMA KEPERAWATAN


1. NORMA ADAT SOPAN SANTUN
Perawat harus dapat menghargai adat istiadat seorang pasien. Perawat harus menjaga
sikap dan tingkahlaku di ruang lingkup pekerjaan dan ruang lingkup masyarakat.
2. NORMA HUKUM
Seorang perawat harus mematuhi prosedur dan undang-undang tentang keperawatan
sehingga tidak membahayakan nyawa pasien dan tidak dituntut sesuai hukum yang
berlaku dalam perawatan.
3. NORMA MORAL
Perawat harus memiliki moral yang bersifat melayani pasien. Perawat harus bersikap
sopan dan ramah dalam menghadapi pasien.
4. NORMA AGAMA
Perawat harus memiliki sifat toleransi terhadap masing-masing kepercayaan pasien.
KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila memiliki peranan yang sangat penting, karena merupakan proses
awal dari pembentukan karakter Warga Negara Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung nilai-
nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu merupakan penjelmaan dari jiwa warga
Negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Olivia L., Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika, Moral dan Karakter Dalam
Penerapan Pelayanan Kesehtan Keperawatan, (2021)

Anda mungkin juga menyukai