Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN RABIES TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Rabies yang disebut juga penyakit anjing gila yang merupakan suatu penyakit
infeksi akut pada susunan saraf pusat (SSP) yang disebut virus rabies melalui gigitan
hewan menular yaitu anjing, kucing, kera,kelelawar dan lainnya. Penyakit ini bersifat
zoonotik yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan
penular rabies. Rabies sangat berbahaya karena hampir semua diakhiri dengan
kematian. Masa inkubasi umurnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus
ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit bersifat akut dan dapat
menularkan dengan secara cepat kepada satu penderita dengan penderita lain melalui
saliva (air liur) penderita yang sudah terkena virus rabies. Timbulnya penyakit ini pada
manusia dapar dicegah dengan pemberian vaksinasi anti rabies (VAR) dan serum anti
rabies (SAR) setelah digigit hewan yang menderita rabies. Kebiasaan memelihara
anjing, kucing, ataupun kera, sebenarnya memiliki suatu resiko yang cukup besar bagi
kehidupan terutama dalam bidang kesehatan yakni berkaitan dengan penularanan
penyakit rabies. Kasus klinis rabies pada hewan maupun manusia selalu berakhir
dengan kematian. Penyakit rabies menimbulkan dampak psikologis seperti kepanikan
kegelisahan, kekhawatiran, kesakitan dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang
terpapar. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pada daerah tertular terjadi karena biaya
penyidikan, pengendalian yang tinggi, serta tingginya biaya postexposure treatment.
Disamping itu, kerugian akibat pembatalan kunjungan wisatawan, terutama di daerah
yang menjadi tujuan wisata penting di dunia seperti : Bali, dapat saja terjadi jika tingkat
kejadian rabies sangat tinggi.
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat masih sering terjadi kasus
gigitan hewan penular rabies (GHPR) khususnya anjing,dengan hasil pemeriksaan
sampel pada anjing di antaranya ada yang positif rabies. Hal ini di antaranya
disebabkan belum adanya pengaturan pengelolaan anjing piaraan baik di lingkup desa
adat dan desa dinas,baik dalam bentuk perarem dan atau peraturan desa,sehingga
sebagian besar anjing piaraan belum dirawat dengan baik seperti mendapatkan
vaksinasi, dikandangkan dan atau diikat oleh pemiliknya.Kondisi tersebut di atas
menyebabkan Pelayanan P2PM-rabies masih sangat dibutuhkan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Selemaddeg Barat.
Pelayanan P2PM-Rabies merupakan salah satu bagian dari Pelayanan P2PM
yang mendapatkan alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas Tahun 2023,sehingga diperlukan penyusunan
suatu Kerangka Acuan Kegiatan Pelayanan P2PM-rabies sebagai acuan berbagai
pihak dalam manajemen pelayanan Rabies khususnya di UPTD Puskesmas
Selemadeg Barat sehingga bisa terlaksana sesuai standar dan mencapai target sesuai
yang ditetapkan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. TUJUAN UMUM
Menekan serendah rendahnya kasus penyakit rabies khususnya melalui tahapan
pencegahan primer pada sasaran.

2. TUJUAN KHUSUS
 Promosi Kesehatan terkait tata laksana awal luka gigitan dalam rangka
pencegahan kasus rabies pada gigitan hewan penular rabies (anjing, kucing
ataupun hewan penular lainnya)
 Penemuan dini kasus gigitan anjing, kucing ataupun hewan penular lainnya
 Penatalaksanaaan kasus gigitan oleh tenaga kesehatan
 Pemberian vaksin anti rabies pada kasus gigitan hewan penular rabies sesuai
ketentuan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


d.1.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
I Kegiatan Dalam Gedung
1.1 Penyuluhan Perorangan Penyuluhan tentang penanganan
rabies pada setiap kasus gigitan
yang datang ke faskes
1.2 Penanganan pasien yang menderita Penanganan pasien yang digigit
gigitan oleh HPR berupa wawancara,
pemeriksaan fisik, perawatan
luka,dan pemberian VAR/SAR
sesuai indikasi, dan pemberian form
observasi 14 hari
II Kegiatan Luar Gedung
2.1 Penyelidikan Epidemiologi kasus gigitan 1.kunjungan ke rumah pasien yang
(GHPR) telah digigit HPR
2.memberikan penyuluhan dan
edukasi kepada penderita gigitan
dan keluarga serta Masyarakat

d.2. Anggaran
Anggaran kegiatan Pelayanan P2PM-Rabies khususnya Penyelidikan Epidemiologi
kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) bersumber pada sub kegiatan Pengelolaan
Surveilen Kesehatan berasal dari Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) BOK UPTD
Puskesmas Selemadeg Barat tahun 2023 sebesar Rp 5.700.000,-, dengan rincian
sebagaimana tercantum pada Tabel d.2.1 dan d.2.2. berikut:

Tabel d.2.1. Jenis Kegiatan Pelayanan P2PM-Rabies pada sub kegiatan Pengelolaan
Surveilen Kesehatan BOK Puskesmas 2023,menurut Volume,OH dan
Norma waktu.
NO JENIS KEGIATAN VOLUME OH NORMA*
TAHUN 2023 TAHUN 2023 WAKTU
1. Penyelidikan Epidemiologi kasus 120 120 60 menit
gigitan hewan penular rabies
(GHPR)
TOTAL 120 120 7200 menit
* = rerata waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan 1 kegiatan

Tabel d.2.2. Jenis Kegiatan Pelayanan P2PM-Rabies pada sub kegiatan Pengelolaan
Surveilen Kesehatan BOK Puskesmas 2023,menurut rincian kegiatan.
NO JENIS KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN BIAYA
(Transport,Makmin,BMHP dll)
1 Penyelidikan Epidemiologi Transport petugas puskesmas Rp. 3.600.000
kasus gigitan hewan Transport petugas desa Rp. 2.100.000
penular rabies (GHPR)
TOTAL Rp. 5.700.000
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
e.1.Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelayanan P2PM-Rabies dilakukan dengan tahapan kegiatan,sebagai
berikut :

a. Tahap Persiapan
-Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies melakukan analisis situasi
-Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam melakukan kegiatan pelayanan P2PM-Rabies

b. Tahap Perencanaan
-Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies menyusun RUK,RPK dan jadwal Tahunan dan
Bulanan,mengacu analisis situasi
-Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies melalui pengantar dari kepala UPTD
Puskesmas, bersurat kepada Perbekel dan Penanggung Jawab Puskesmas
Pembantu dan Bidan Desa, terkait jadwal pelaksanaan kegiatan

c. Tahap Penggerakkan Pelaksanaan


- Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies membawa Surat Perintah Tugas,Daftar
Hadir,Buku Kegiatan dan atau Buku KKBM (Koordinasi Konsultasi Bintek
Monitoring),dan Form Survei Masukan/Kepuasan sasaran

- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan acuan kegiatan yang telah
ditetapkan,dimana pada setiap kegiatan Penyelidikan Epidemiologi kasus gigitan
hewan penular rabies (GHPR) dilaksanakan oleh 1 orang petugas, yang terdiri dari
koordinator pelayanan GHPR dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Koordinator/ pelaksana kegiatan bertugas untuk melaksanakan kunjungan rumah
ke penderita gigitan dengan melakukan anamnesis kepada pasien dan keluarga
mengenai kondisi pasien dan anjing/ kucing/ kera/ hewan penular rabies lain.
Memberikan KIE tentang rabies, pemberian vaksin VAR, dan penanganan awal
bila menderita gigitan.
2. Koordinasi Lintas Program,Lintas Upaya dan Lintas Sektor, melalui Rapat UKM
Essensial-Keperawatan Kesehatan Masyarakat,Lokakarya Mini Bulanan,Rapat
Tinjauan Manajemen,Lokakarya Mini Tribulanan dan pertemuan lainnya seperti
Rapat Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies di Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan.
d.Pengawasan Pengendalian Penilaian
- Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies melaksanakan Pengawasan Pengendalian
Penilaian secara mandiri,disupervisi oleh Penanggung Jawab UKM Essensial
Keperawatan Kesehatan Masyarakat,Kepala UPTD Puskesmas dan Tim Mutu.

F. SASARAN
f.1. Sasaran Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi kasus gigitan hewan penular
rabies (GHPR) adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Selemadeg Barat dengan jumlah 22.000 orang
f.2. Target sasaran kegiatan Penyelidikan Epidemiologi kasus gigitan hewan
penular rabies (GHPR) adalah Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi kasus
gigitan hewan penular rabies (GHPR) sesuai standar pada 100 % dari Jumlah
kasus Gigitan Hewan Penular rabies yang terjadi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Selemadeg Barat dalam periode Tahun 2023, dengan jumlah 152
orang (data Proyeksi mengacu data Tahun 2022);
f.3. Indikator Kinerja adalah Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR)
yang mendapatkan Pelayanan Epidemiologi kasus gigitan hewan penular
rabies (GHPR) sesuai standar, di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg
Barat dalam setahun;
f.4. Cakupan Pelayanan Skrining lanjut usia (%) adalah Jumlah kasus gigitan
hewan penular rabies (GHPR) yang mendapatkan Pelayanan Epidemiologi
kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sesuai standar dalam periode
setahun dibagi jumlah kasus gigitan hewan penular rabies dalam Periode
Tahun 2023.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahun 2023
No Kegiatan Utama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Perencanaan
-Tahunan √
-Bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Penggerakan Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
-Penyuluhan Perorangan
-Penanganan pasien yang
menderita gigitan
- Penyelidikan Epidemiologi
kasus gigitan (GHPR)
Koordinasi Lintas Program-
4
Lintas Sektor
-Lintas Program √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
-Lintas Sektor √ √ √ √
Pengawasan Pengendalian
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penilaian
6 Pencatatan dan Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


h.1.Evaluasi secara mandiri dilakukan setiap akhir kegiatan dan secara periodik
(Bulanan,Semester,Tahunan) oleh Pelaksana Pelayanan P2PM-Rabies
h.2.Evaluasi dilakukan oleh Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
Essensial-Keperawatan Kesehatan Masyarakat secara periodik
(Bulanan,Semester,Tahunan) dan atau melalui supervisi yang terencana atau
insidental bersama kepala UPTD Puskesmas.
h.3.Evaluasi dilakukan oleh Tim Mutu secara periodik (Bulanan,Semester,Tahunan)
dan atau melalui supervisi yang terencana atau inidental.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1.1.Pencatatan
-Pencatatan dilakukan terhadap Proses pelaksanaan dan hasil kegiatan dalam
bentuk dokumen laporan pelaksanaan kegiatan,Realisasi Kuangan dan
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan,serta rekapitulasi hasil survei masukan dan
kepuasan sasaran.
-Dalam setiap kegiatan wajib dilakukan pembuatan dokumentasi baik berupa
foto dan atau video.

1.2.Pelaporan
-Pelaporan kegiatan dimasukkan dalam Laporan Kinerja Pelayanan P2PM-
Rabies Bulanan dan Tahunan,sesuai periode pelaksanaan,sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada atasan. Laporan Kinerja Pelayanan P2PM-Rabies
ini diserahkan kepada atasan sesuai bagan organisasi puskesmas,yaitu
Penanggung Jawab UKM Essensial-Keperawatan Kesehatan Masyarakat,untuk
direkapitulasi menjadi Laporan Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Essensial-Keperawatan Kesehatan Masyarakat,yang diserahkan kepada
Koordinator Tim Manajemen Puskesmas untuk direkapitulasi menjadi Laporan
Kinerja UPTD Puskesmas.
-Selain Laporan Kinerja Kegiatan Pelayanan P2PM-Rabies, juga wajib dibuat
dan diisi Form Pelaporan P2PM-Rabies lainnya, sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan melalui
surat pengantar yang ditandatangani oleh kepala UPTD Puskesmas.

Lalanglinggah, 2 Januari 2023


Penanggung Jawab UKM Essensial-KKM, Koordinator Pelayanan P2PM Rabies,

Ns. I Made Wikantra,S.Kep. Ni Nyoman Yuniati, A.Md.Kep


NIP. 19720530 199203 1 003 NIP. 19781027 201001 2 010

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Selemadeg Barat,

dr. Wayan Arya Putra Manuaba


Pembina Tingkat I,IV/b
NIP. 19721107 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai