Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“HAK DAN TANGGUNG JAWAB KEPERAWATAN MENURUT UNDANG-UNDANG”

Mata kuliah:

Etika Keperawatan

Dosen Pengampu:

Siska Ayu Ningsih S.Kep, MH

Dibuat Oleh: Kelompok 2

1. Mutiara Aprilia 8. Dea Marchanda


2. Idi Aprianto 9. Vegi Anugrah
2 Marsya Muslatifa 10. Taufik Sofyan
3 Putra Ramadhan 11. Zelvani Miles
5. Stevani Audia. P 12. Nadia Vega
6. Helwiza ` 13. Barqah
7. Tri Rizky

KELAS I A KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BHAKTIHUSADA BENGKULU

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur Saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam tak lupa Saya
ucapkan kepada baginda Rasullah SAW, para Sahabatnya serta para Keluarganya. Semoga kita
yang selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau, mudah-mudahan kita semua
mendapatkan syafaatnya di Yaumil akhir nanti, amin.

Makalah yang Kami susun ini meskipun banyak keterbatasan dari segi isi maupun segi
penulisannya tapi kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi terhadap peroses
belajar dan mengajar kita khususnya untuk mata Kuliah Etika Keperawatan.

Terima kasih saya ucapakan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini terutama kepada dosen pembimbing sendiri serta teman-teman. Saya
menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab keritik
dan saran yang bersifat membagun kami harapkan dari dosen pembimbing mata kuliah “Etika
Keperawatan”, serta teman-teman untuk penyempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 12 Januari 2024

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Kewajiban Perawat ............................................................................................................. 5
B. Kewajiban Perawat Menurut Undang- Undang No. 36 Tahun 2014 .................................................... 6
C. Menurut Undang- Undang No. 38 Tahun 2014 .................................................................................... 7
D. Tanggung Jawab Perawat Menurut Undang- Undang no. 8 Tahun 1989 ............................................. 9
E. Tanggung Jawab Perawat Menurut PPNI ........................................................................................... 10
BAB III ....................................................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencedaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamainan abadi, dan
keadilan sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional.

Menurut Henrik L. Blum health and well being paradigma, pelayanan kesehatan
merupakan salah satu faktor penentu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
selain perilaku, keturunan, dan lingkungan. Pelayanan kesehatan meliputi sumber daya
manusia dan sumber daya non manusia. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama denga yang lain. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ilmuke dokteran yang berkembang pesat yang harus diikuti
tenaga kesehatan dalam mendukung penyelenggaraan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik untuk jenis perorangan dan kesehatan
masyarakat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan dan kualifikasi
minimum. Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan antara lain.

Pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan bidang keahlian
yangdimiliki, tenaga kesehatan wajib memiliki ijin dari pemerintah dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tenaga kesehatan dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai
materi, dan memenuhi ketentuan kode etik standar profesi, hak pengguna pelayan kesehatan,
standar pelayanan dan standar prosedur operasional.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengakui
dan melindungi kesehatan sebagai Hak Asasi Manusia (HAM). Amanat ini tertuang dalam

1
Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi, “Setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.”

Pasal 34 ayat (3) UUD 1945, juga menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak
konstitusional setiap warga negara dan tanggung jawab negara atas penyediaaan pelayanan
kesehatan dan fasilitas umum yang layak. Pembangunan di bidang kesehatan sebagai upaya
negara untuk memberikan pelayanan kesehatan memerlukan sumber daya kesehatan, baik
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diwujudkan melalui pemberian pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya
kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non-kesehatan.

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan


adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan dan untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tenaga kesehatan dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki,
salah satu diantaranya adalah tenaga keperawatan. Pelayanan keperawatan berupa bantuan
yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari
secara mandiri. Kegiatan dilakukan guna mencapai peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan,pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan dengan upaya pelayanan
kesehatan primer, yaitu untuk memungkinkan setiap penduduk individu mencapai
kemampuan untuk hidup sehat dan produktif.

Melaksanakan pelayanan kesehatan perawat berperan sebagai penyelenggara praktik


keperawatan, pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola
pelayanan keperawatan, dan peneliti keperawatan. Perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan didasarkan pada pengetahuan dan kompetensi di bidang ilmu keperawatan yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan klien, perkembangan ilmu pengetahuan, dan
tuntutan globalisasi.

2
Asuhan keperawatan merupakan suatu rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada pasien diberbagai pelayanan kesehatan, dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, bersifat humanitis, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif pasien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi pasien.

Pelayanan keperawatan yang dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu,


dan aman oleh perawat yang telah mendapat registrasi dan izin praktik. Praktik keperawatan
sebagai wujud nyata dari pelayanan keperawatan dilaksanakan secara mandiri dengan
berdasarkan pelimpahan wewenang, penugasan, dalam keadaan keterbatasan tertentu,
penugasan dalam keadaan darurat, ataupun kolaborasi. Untuk menjamin perlindungan hukum
terhadap perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan, di perlukan pengaturan mengenai
keperawatan secara komprehensif yang diatur dalam undang-undang. Maka dari itu di bentuk
undang-undang tentang keperawatan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum serta untuk meningkatkan, mengarahkan, dan menata berbagai perangkat hukum yang
mengatur penyelenggaraan keperawatan dan praktik keperawatan yang bertanggung jawab,
akuntabel, bermutu, dan aman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Undang-undang ini memuat pengaturan mengenai jenis perawat, pendidikan tinggi
keperawatan, registrasi, izin praktik, dan registrasi ulang, praktik keperawatan, hak dan
kewajiban bagi perawat dan klien, kelembagaan yang terkait dengan perawat (seperti
organisasi profesi, kolegium dan konsil), pengembangan, pembinaan, dan pengawasan bagi
perawat, serta sanksi administrarif.

Seorang perawat memiliki kompetensi dalam melakukan asuhan keperawatan profesional


kepada pasien, bukan melakukan tindakan medis. Bila perawat melakukan tindakan medis,
itu merupakan kegiatan kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Sebagaimana disebutkan pada pasal 15 Keputasan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1239/Menkes/Sk/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat ayat (d) yaitu
pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari
dokter.12Bahwa tindakan medis hanya legal dilakukan oleh dokter, bukan perawat. Apabila
seorang dokter tidak dapat melakukan tindakan medis maka dokter boleh meminta bantuan
kepada perawat untuk melakukan tindakan tersebut, dengan syarat dokter wajib memberikan

3
pelimpahan kewenangan yang jelas kepada perawat secara tertulis untuk melakukan tindakan
medis tersebut

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kewajiban Perawat?
2. Bagaiman Menurut Undang- Undang No. 36 Tahun 2014?
3. Bagaiman Menurut Undang- Undang No. 38 Tahun 2014?
4. Bagaimana Menurut Undang- Undang no. 8 Tahun 1989?
5. Bagaimana Menurut PPNI?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan
2. Sebagai Pedoman Pembelajaran Mengenai Hak Dan Tanggunh Jawab Perawat
Menurut Undang-Undang.
3. Menganalisis Pengertian Keperawatan Secara Menyeluruh
4. Mengetahui Tentang Kewajiban Perawat Menurut UU No. 36 tahun 2014
5. Mengetahui Tentang Kewajiban Perawat Menurut Undang- Undang 38 tahun 2014
6. Mengetahui Tentang Kewajiban Perawat Menurut Undang- Undang No. 8 Tahun
1989
7. Mengetahui Tentang Kewajiban Perawat Menurut PPNI

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewajiban Perawat

Kewajiban perawat merujuk pada tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan
oleh seorang perawat dalam konteks pelayanan kesehatan. Perawat memiliki peran penting
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lainnya, dan mematuhi standar etika serta protokol keperawatan.

Beberapa aspek kewajiban perawat melibatkan:

1. Asuhan Keperawatan:
- Memberikan perawatan langsung kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis
mereka.
- Menerapkan rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh tim kesehatan.
2. Kolaborasi Tim Kesehatan:
- Bekerja sama dengan dokter, paramedis, terapis, dan anggota tim kesehatan lainnya
untuk memberikan pelayanan yang terkoordinasi dan holistik kepada pasien.
3. Edukasi Pasien:
- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarganya terkait kondisi
kesehatan, perawatan, dan langkah-langkah pencegahan.
4. Pelaporan dan Dokumentasi:
- Melakukan pencatatan yang akurat dan lengkap terhadap semua tindakan
keperawatan yang dilakukan.
- Memberikan laporan kepada anggota tim kesehatan yang relevan.
5. Advokasi Pasien:
- Melindungi hak-hak pasien dan menyuarakan kebutuhan mereka.
- Menjadi perantara antara pasien dan tim kesehatan untuk memastikan pelayanan yang
terbaik.
6. Etika Profesional:

5
- Mematuhi kode etik keperawatan dan standar profesional.
- Menjaga kerahasiaan informasi pasien.
7. Keterlibatan dalam Pengembangan Profesional:
- Terlibat dalam pelatihan dan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi dan
pengetahuan profesional.
- Mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang keperawatan.

Kewajiban perawat ini dirancang untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan
yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Selain itu, kewajiban perawat juga mencakup
aspek-aspek moral dan etika yang membentuk dasar dari profesi keperawatan.

B. Kewajiban Perawat Menurut Undang- Undang No. 36 Tahun 2014

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


memberikan dasar hukum yang mengatur berbagai aspek, termasuk kewajiban perawat.
Meskipun undang-undang tersebut tidak secara khusus menyebutkan setiap detail kewajiban
perawat, namun beberapa prinsip dan ketentuan yang terkait dengan tanggung jawab perawat
dapat ditemukan dalam undang-undang tersebut. Beberapa poin penting terkait kewajiban
perawat menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 antara lain:

Pendaftaran dan Sertifikasi:

 Undang-Undang ini mengamanatkan bahwa setiap tenaga kesehatan, termasuk


perawat, harus terdaftar dan mendapatkan sertifikasi dari lembaga yang berwenang.

Standar Profesi:

 Menetapkan standar profesi untuk tenaga kesehatan, termasuk perawat. Hal ini
mencakup standar pelayanan, etika profesi, dan kompetensi yang harus dipenuhi oleh
perawat.

Pendidikan dan Pelatihan:

 Menyebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan, termasuk perawat, harus memiliki


pendidikan dan pelatihan yang memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab:

 Menetapkan bahwa setiap tenaga kesehatan, termasuk perawat, memiliki tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan bidangnya, yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.

Sanksi Hukum:

 Menyebutkan sanksi hukum bagi tenaga kesehatan yang melanggar ketentuan dalam
undang-undang ini, termasuk sanksi administratif dan pidana.

C. Menurut Undang- Undang No. 38 Tahun 2014


Perawat merupakan seorang yang lulus dalam pembelajaran Keperawatan, baik di
Indonesia ataupun di luar Indonesia yang diakui oleh Pemerintah sesuai Peraturan
Perundangundangan (Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017).
Perawat menjadi salah satu tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan kepada
pasien dalam wujud penerapan asuhan keperawatan, dan secara langsung turut serta dalam
peningkatan kesehatan Indonesia. Setiap program pembangunan kesehatan, perawat selalu
ada didalam komponen pelayanan kesehatan, serta termasuk dalam pemberi pelayanan
kesehatan yang utama. Dalam melakukan pelayanan keperawatan, perawat perlu mematuhi
standar profesi serta kode etik keperawatan yang sudah diresmikan oleh PPNI selaku
organisasi profesi perawat sesuai dengan yang tercantum pada Undang-Undang No. 38 tahun
2014 tentang Keperawatan. Kode Etik Keperawatan dapat meliputi:

1) etika perawat serta pasien;


2) etika perawat serta praktik;
3) etika perawat serta masyarakat;
4) etika perawat serta sejawat;
5) etika perawat serta profesi, di mana hal ini telah diatur sikap yang dapat diukur.

Dalam penerapannya, dalam membina anggota mengenai pengamalan Kode Etik


Keperawatan merupakan tugas dari Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Indonesia
(Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017).

7
Etik keperawatan antara perawat serta pasien, perawat ketika melaksanakan pelayanan
kesehatan harus menghargai martabat manusia, dalam menjalankan tugasnya perawat
berkewajiban untuk memperkenalkan dirinya, menjelaskan setiap tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien, tidak melakukan perbuatan yang dilarang, tidak membedabedakan
pasien; perawat harus menjaga suasana yang menghormati nilai budaya, adat dan agama;
perawat bertanggung jawab terhadap mereka yang memerlukan asuhan keperawatan seperti
melakukan asuhan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), melakukan asuhan sesuai
dengan kompetensi, membuat dokumentasi asuhan keperawatan sesuai SOP; perawat
berkewajiban untuk merahasiakan sesuatu yang berkaitan dengan yang telah dipercayakan
oleh pasien kepadanya kecuali apabila dibutuhkan oleh pihak berwenang sesuai dengan
hukum yang berlaku.

Etik keperawatan antara perawat serta praktik, perawat dituntut untuk menjaga dan
meningkatkan kemampuannya dalam pelayanan keperawatan, seperti mengikuti kegiatan
yang dapat meningkatkan ilmu serta keterampilan yang sesuai kemampuan, menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut ketika memberikan pelayanan keperawatan, mempublikasi ilmu yang
dimilikinya, mengevaluasi hasil asuhan keperawatan; perawat diwajibkan untuk menjaga
mutu pelayanan yang disertai dengan kejujuran profesional dengan menerapkan keterampilan
keperawatan yang sesuai kebutuhan pasien; ketika mengambil keputusan harus dibuat
berdasarkan informasi yang sesuai dan mempertimbangkan kualifikasi seseorang ketika
konsultasi, menerima pendelegasian serta memberikan pendelegasian tugas; harus menjaga
nama baik profesi dengan berprilaku profesional

Etik keperawatan antara perawat serta masyarakat, perawat bertanggung jawab bersama-
sama dengan masyarakat dalam mendukung kegiatan untuk memenuhi kebutuhan serta
kesehatan masyarakat. Etik keperawatan antara perawat serta teman sejawat, perawat harus
menjaga hubungan yang baik terhadap sejawat ataupun tenaga kesehatan lain dengan
memelihara kesesuaian suasana kerja agar dapat mencapai tujuan dilakukannya pelayanan
kesehatan; melindungi pasien terhadap pelayanan kesehatan yang tidak kompeten, ilegal, dan
tidak etis.

Etik keperawatan antara perawat serta profesi, perawat berperan penting untuk
menentukan pelayanan keperawatan dan menerapkannya pada kegiatan pelayanan; perawat

8
diharuskan untuk turut berperan dalam kegiatan profesi keperawatan, perawat harus turut
serta untuk membangun dan menjaga keadaan yang kondusif agar dapat mewujudkan asuhan
keperawatan yang bermutu.

D. Tanggung Jawab Perawat Menurut Undang- Undang no. 8 Tahun 1989

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1989 tentang Ketenagakerjaan


tidak secara khusus mengatur tentang tanggung jawab perawat di bidang kesehatan. Undang-
Undang tersebut lebih berfokus pada hubungan ketenagakerjaan, hak, dan kewajiban pekerja
secara umum. Oleh karena itu, untuk merinci tanggung jawab perawat, lebih tepat untuk
merujuk kepada peraturan-peraturan yang lebih spesifik di bidang kesehatan, seperti Undang-
Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya.

Namun demikian, dalam konteks ketenagakerjaan, termasuk perawat, beberapa hal umum
yang dapat diidentifikasi dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1989 adalah:

1. Hak dan Kewajiban Ketenagakerjaan:


 Menetapkan hak dan kewajiban bagi pekerja, termasuk perawat, dan pengusaha.
 Mencakup aspek seperti upah, jam kerja, istirahat, cuti, dan perlindungan terhadap
diskriminasi.
2. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja:
 Menegaskan pentingnya kesejahteraan dan keselamatan kerja bagi pekerja.
 Mengamanatkan pengusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan
sehat.
3. Hak Asasi Pekerja:
 Menjamin hak asasi pekerja, termasuk hak untuk berorganisasi, berunding, dan
menyatakan pendapat.

Dalam konteks pelayanan kesehatan, terdapat regulasi lain seperti Undang-Undang No.
36 Tahun 2014 yang lebih spesifik mengenai tanggung jawab perawat dan tenaga kesehatan
lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami tanggung jawab perawat secara lebih mendalam,
disarankan untuk merujuk kepada undang-undang dan regulasi kesehatan yang lebih spesifik
di Indonesia.

9
E. Tanggung Jawab Perawat Menurut PPNI

Perawat dan Klien


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta
kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar
terus menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional
Perawat dan Masyarakat
1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
Perawat dan Teman Sejawat

10
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makalah mengenai "Hak dan Tanggung Jawab Keperawatan Menurut Undang-Undang"
menyoroti pentingnya pemahaman dan penerapan norma hukum dalam praktik keperawatan.
Dalam konteks ini, Undang-Undang menjadi landasan yang mengatur hak-hak pasien dan
tanggung jawab keperawatan. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, perawat
memiliki peran yang signifikan dalam menjaga hak-hak pasien dan melaksanakan tugasnya
sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

B. Saran

1. Perawat perlu memahami dengan baik undang-undang yang berkaitan dengan


keperawatan. Ini melibatkan pemahaman terhadap hak-hak pasien, kewajiban
keperawatan, dan konsekuensi hukum dari tindakan yang tidak sesuai.
2. Selain aturan hukum, perawat juga perlu memahami etika profesional. Etika memainkan
peran penting dalam memastikan bahwa pelayanan kesehatan diselenggarakan dengan
standar moral yang tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

Undang- Undang no. 8 Tahun 1989

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2017). Pedoman Penyelesaian

Sengketa Etik Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional

Indonesia. DPP PPNI. (2017). Pedoman Praktik Keperawatan Mandiri Persatuan Perawat

Nasional Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. Kusnanto. (2019). Prilaku Caring Perawat

Profesional. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga (AUP

13

Anda mungkin juga menyukai