Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM DALAM


PRAKTIK KEPERAWATAN
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan I
Dosen : Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes

KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH :

Alvina Putri NIM : 2019.C.11a.0998


Arintina Herawati NIM : 2019.C.11a.1000
Cindy Masdy NIM : 2019.C.11a.1002
Malisa NIM : 2019.C.11a.1019
Niko Wibowo NIM : 2019.C.11a.1021
Rischo Rasmara NIM : 2019.C.11a.1025

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada TuhanYang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah, makalah yang berjudul “Aspek hukum dalam keperawatan dan perlindungan hukum
dalam praktik keperawatan” ini dapat rampung tepat waktu.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain menambah wawasan pengetahuan adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang diberikan oleh Ibu
Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes

Makalah ini ditulis dari hasil penyusun data-data sekunder yang diperoleh dari buku- buku
panduan dan informasi media massa yang berhubungan dengan judul makalah ini. Tidak lupa
ucapan terima kasih kepada dosen atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
pada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Semoga dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita.
Memang ini jauh dari sempurna, maka diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.

Penulis juga sangat mengharap kanmasukan, kritikanserta saran darisemuapihak agar karya tulis
ini bisa menjadi lebih sempurna.

Palangka Raya, 6 November 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................1


1. Latar Belakang ..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .........................................................................................1
3. Tujuan ...........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................................2


1. Aspek hukum dalam keperawatan .................................................................2
2. Perlindungan hukum dalam praktik keperawatan ..........................................11

BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................14


1. Kesimpulan ...................................................................................................14
2. Saran .............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap
peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh
tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula
bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang
sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980). Peran perawat adalah menjaga
pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya
(Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya.. Sehingga dalam praktik
keperawatannya perawat juga harus mengetahui tentang tanggung jawab perawat, tanggung
gugat perawat, serta wewenang perawat dalam lingkup praktik keperawatan.
Penting bagi seorang perawat untuk mengetahui apa saja tanggung jawabnya sebagai
seorang perawat demi kelancaranya dalam melakukan tindakan keperawatan yang bertanggung
jawab dan bertanggung gugat. Dengan demikian perawat akan lebih bertanggung jawab akan
kinerjanya.
Dengan dipahaminya hukum keperawatan yang bertanggung jawab dan bertanggung
gugat maka perawat tidak lagi hanya dipandang sebagai seseorang yang tidak mampu
melakukan tugasnya dengan profesionl dan bertanggung jawab dengan baik.
2. Rumusan masalah
a) Apa itu Aspek hukum dalam keperawatan
b) Apa itu Perlindungan hukum dalam keperawatan
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui apa itu Aspek hukum dalam keperawatan
b) untuk mengetahui apa itu Perlindungan hukum dalam keperawatan

1
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Aspek Hukum Dalam keperawatan


1. Pengertian Hukum
Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam
suatu kehidupan bersama; atau keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam suatu
kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Hukum adalah
keseluruhan peraturan yang mengatur dan menguasai manusia dalam kehidupan bersama.
Berkembang di dalam masyarakat dalam kehendak, merupakan sistem peraturan, sistem asas-
asas, mengandung pesan kultural karena tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
2. Pengertian hukum kesehatan :
Adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban baik dari tenaga
kesehatan dalam melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan masyarakat yang
menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta organisasi dan sarana.
Fungsi Hukum dalam pelayanan keperawatan
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawata
2. Membedakan tanggung jawab dengan profesi yang lain
3. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi perawat
memiliki akuntabilitas di bawah hokum
Hak – hak pasien
1. Memberikan persetujuan (consent)
2. Hak untuk memilih mati
3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya
4. Hak pasien dalam penelitian
Hak – hak perawat
1. Hak perlindungan wanita
2. Hak berserikat dan berkumpul
3. Hak mengendalikan praktek keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum
4. Hak mendapat upah yang layak
5. Hak bekerja di lingkungan yang baik

2
6. Hak terhadap pengembangan professional
7. Hak menyusun standar praktek dan pendidikan keperawatan
2. Tanggung Jawab Dalam Praktik Keperawatan Menurut PPNI
Tanggung jawab perawat telah termuat dalam kode etik yang telah disusun dan disahkan
oleh organisasi atau wadah yang membina profesi keperawatan. Wadah yang membina profesi
keperawatan di Indonesia ialah Dewan Pimpinan Pusat Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta
pada tanggal 29 November 1989. Hingga saat ini, rumusan itu masih relevan dan berlaku serta
menjadi acuan keperawatan.
Tanggung jawab perawat sebagaimana yang dirumuskan dalam kode etik keperawatan
Indonesia tersebut terdiri dari 5 bab dan 16 pasal. Bab 1 terdiri dari empat pasal, menjelaskan
tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Bab 2 menjelaskan
tentang tanggung jawab perawat terhadap tugasnya. Bab 3 terdiri dari dual pasal , menjelaskan
tanggung jawab perawat terhadap sesame perawat dan profesi kesehatan lain. Bab 4 terdiri dari
empat pasal menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan. Bab 5 terdiri
dari dua pasal , menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan
tanah air.
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Klien
a. Fungsi dari perawat tertentu tidak bisa dipisahkan dari kepercayaan klien dan masyarakat secra
luas. Jika masyarakat tidak memberikan kepercayaan kepada perawat maka keberadaan dan
eksistensi perawat dalam dunia kesehatan dianggap tidak berguna. Oleh karena itu, menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap perawat adalah keniscayaan. Perawat memiliki banyak
tanggung jawab terhadap klien yang harus dilakukan secara nyata, sebagai berikut:
b. Dalam setiap menjalankan fungsinya sebagai perawat dan menjalankan pengabdiannya dalam
dunia keperawatan , setiap perawat hendaknya selalu berpedoman pada tanggung jawab yang
bersumber pada adanya kebutuhan terhadapbkeperawatan individu, keluarga dan masyarakat
c. Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, tanggung jawab yang harus dilaksanakan adalam
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan masyarakat. Artinya seorang perawat
dituntut untuk beradaptasi dengan adat istiadat dilingkungan yang ditempatinya. Jngan sampai
perawat memaksakan sebuah norma di tengah masyarakat, sementara norma tersebut tidak sesuai
dengan tradisi dan budaya setempat

3
d. Dalam setiap melaksanakan kewajibanya terhadap individu keluarga dan masyarakat,
senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
Artinya , seorang perawat bertanggung jawab unruk melaksanakan prinsip dan etika keperawatan
tidak hanya dalaminstitusi keperawatan (kesehatan) ketika ia bekerja secara formal, tetapi juga
ditengah masyarakat , keluarga dan terhadap pribadi.
e. Setiap menjalankan fungsinya , perawat bertanggung jawab untuk selalu menjalain hubungan
kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya, baik secara formal
maupun informal. Formal dalam arti kegiatan yang diprakarsai oleh institusi yang menaungi
perawat atau tempat ia bekerja. Sedangkan nonformal adalah kegiatan yang diprakarsai secara
pribadi atau swadaya. Langkah ini sebagai bagian dari tugas perawat dan kewajiaban perawat
bagi kepentingan masyarakat luas.
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
Selain memiliki tanggung jawab kepeda klien perawat juga memiliki tanggung jawab
terhadap tugas yang diembannya. Inilah tanggung jaeab perawat terhadap tugasnya :
a. Seorang perawat memiliki tanggung jawab untuk memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran professional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampialan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain ,
ketika menjalankan tugasnya perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian yang mempuni
agar tugas yang dijalankan sesuai dengan kaidah – kaidah kedokteran ( keperawatan), tidak
secara serampangan. Tugas perawat berkaitan erat dengan keselamatan jiwa banyak orang.
b. Seorang perawat bertanggung jawab untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehhubungan dengan tugas yang dipercayakan terhadapnya, kecuali diperlukan oleh pihak yang
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan kata lain ada beberapa informasi yang
harus diketahui oleh public (pasien) dan ada beberapa informasi yang tidak boleh dibocorkan
kepada siapapun kecuali atas persetujuan institusi yang menanunginya. Mengacu pada ketentuan
KUHP, perawat yang membuka rahasia akan dikenakan sangsi hokum. Pasal 322 menyatakan
dnegan tegas , barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia , yang menurut jawabatnya
atau pekerjaannya , baik sekarang maupun dahulu, ia diwajibkan menyimpannya , dihukum
penjara selama-lamanya sembilan bulan.

4
c. Dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai perawat, pekerja tidak diperkenankan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawat yang dimilikinya dengan tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan. Misalnya, memberikan memberikan informasi
kepada khalayak bagaimana cara mengugurkan bayi secara mudah dan alamiah sehingga
memicu banyak orang untuk mengugurkan kandungannya dan lain-lain. Pengetahuan itu
sebiknya disimpan untuk diri sendiri dan dipergunakan untuk kepentingan orang banyak.
d. Dalam setiap menjalankan tugas dan kewajiabanya seorang perawata senantiasa bertanggung
jawab untuk bersikap netral , independen dan objektif. Artinya ketika menjalankan tugasnya
sebagai perawat , dengan penuh kesadaran seorang perawat tidak boleh terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin aliran politik,agama yang
dianur, budaya dan adat istiadat , serta kedudukan sosial.
e. Setiap perawat bertanggung jawab untuk mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien
atau klien dalam setiap melaksanakan tugas keperwatanya, baik di institusi maupun diluar
institusi yaitu keselamayan jiwa pasien. Tidak hanya itu perawat juga harus matang dalam
mampertimbnagkan kemampuannya jika menerimaatau mengalihtugas tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan dunia keperawatan.
f. Perawat harus memenuhi kebikanjakan dan prosedur risiko tinggi yang ada di lembaga.
Standar praktik keperawatan member instruksi bahwa perawat harus membantu dalam
mempertahankan lingkungan yang aman dan harus memastikan penyelesaian masalah
keselamatan yang terjadi selama jam dinas.
g. Perawat harus member tahu dokter pada saat kedatangan pasien maupun selama hospitalisasi
jika pasien mengalami gejala kondisi medis. Perawat juga harus mendokumentasikan bahwa
dokter telah diberi tahu. (Melakukan hal yang hanya dapat melindungi perawat dari adanya
dampak di kemudian hari). Intensitas komunikasi antara perawat dengan dokter akan menjadi
pelindung hukum bagi perawat. Oleh karena itu, perawat harus mencatat setiap upaya yang
dilakukan untuk menghubungi dokter, waktu, dan isi pesan yang ditinggalkan, segala aktivitas
ditempat ia kerja, fakta yang meyakinkan di semua percakapan, dan upaya-upaya untuk
berkomunikasi dengan orang lain tentang situasi tersebut, termasuk dengan siapa percakapan itu
terjadi dan apa yang dikatakan.
3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sejawat

5
Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab terhadap sejawat atau terhadap sesame
perawatdan profesi kesehtan lin. Tanggung jawab perawat terhadap sesame perawat dan profesi
kesehtan lainnya adalah sebagai berikut:
a. Baik ketika melaksanakan tugs maupun tidak setiap perawat bertanggung jawab untuk
memelihara hubungan dengan baik antara sesame perawat dan tenaga kesehtan lainnya, seperti
bidan, dokterdan lain-lain, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Janga sampai antara perawat
dengan perawat lainya terjadi persaingan yang tidak sehat hanyak untuk merebut pasien.
b. Perawat juga bertanggung jawab untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, keterampilan,
keahlian,dan pengalamanya dalam dunia keperawatankepada semua perawat, serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidan
keperawatan.
4. Tangggung Jawab Perawat Terhadap Profesi
Perawat memiliki tanggung jawab terhadap profesi yang dipegangnya . Tanggung jawab
terhadap profesiadalah sebagai berikut:
a. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat bertanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-samadengan
jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkemabagan keperawatan. Dengan kata lain setiap perawat memelihara dan meningkatkan
kopetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus meneru. Perawat senantiasa memelihara
mutu pelayanan keperawatan yang tinggi serta kejujuran professional dalam menerapkan
pengetahuan dan keterampialn keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Misalnya
melanjutkan studi keperawatan ke jenjang yang lebih tingg, seperti S1 Keperawatan , S2
Keperawatan bahkan bila perlu S3 Keperawatan. Deangan upaya tersebut maka keahlian dan
profesionalisme perawat akan selalu meningkat sehingga akan mempengaruhi pula peningkatkan
kualitas pelayanan terhadap pasien.
b. Setiap perawat bertanggung jawab untuk menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan nenunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur. Ini penting dilakukan karena
setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat akan menjadi cermin dari institusi atau profesi yang
disandang. Artinya jika sikap dan tindakan perawat baik, institusi atau profesi kepera wtan akan

6
dinilai baik oleh halayak. Jika selama ini profesi perawat sering diragukan oleh pasien dalam
pelayanan kesehatan hal ini sebenarnya disebabkan oleh prilaku dan sifat pribadi perawat.
c. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat bertanggung jawab ikut terlibat
(berperan) dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
d. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat secara bersama-sama
bertanggung jawab membina dan memelihara mutu organisasi profesi perawat sebagai sarana
dedikasi dan pengabdian.
5. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Negara
Setiap perawat memiliki tanggung jawab terhadap pemerintah yang harus dijalankannya selama
menyandang profesi keperawatan. Inilah tanggung jawab terakhir dari seorang perawat yang
harus diembannya selama menjalani profesi sebagai perawat. Berikut adalah tanggung jawab
perawat terhadap Negara atau pemerintahan:
a. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat senantiasa bertanggung jawab
untuk selalu melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang telah digariskan
oleh pemerintah atau Negara dalam bidang kesehatan dan keperawatan
b. Perawat juga bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.
Dengan kata lain perawat tidak hanya dituntut melaksanakan ketentuan pemerintahan tetapi juga
dituntut untuk memberikan masukan, kritik,dan sasaran membangun kepada pemerintah dalam
dunia keperawatan , baik dalam kebijakan, anggaran atau hal lainnya.
3 .Tanggung Jawab Perawat Menurut Icn
ICN adalah suatu federansi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 juli 1819 oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi
pada tahun 1973. Uraian kode etik ini adalah sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Utama Perawat
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,mencegah timbulnya
penyakit,memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung
jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
a) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adaah sama.

7
b) Pelaksanaan praktek keperawatan di titik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang
bermartabat dan menjujung tinggi hak asasi manusia.
c) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan / atau keperawatan kepada indifidu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, perawat mengikut sertakan kelompok dan instansi terkait.
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas perawat perlu meningkatkan
keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada dimasyarakat,
menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan yang ada dimasyarakaat. Perawat dapat memegang
teguh rahasia pribadi dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan oleh pengadilan.
3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktik keperawatan unuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk
menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatannya.
4. Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan
serta secara aktif dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi
dimasyarakat.
5. Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerjasama dengan teman sekerja, baik tenaga keperawatan
maupun tenaga profesi lain diluar keperawatan. Perawat dapat melindungi seseorang, bila dalam
keperawatannya merasa terancam.
6. Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dalam menopang pelaksanaan keperawatan secara profesional. Perawat, sebagai
anggota organisasi profesi, berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawat.

8
4. Tanggung Gugat
1. Pengertian Tanggung Gugat
Tanggung gugat, merupakan istilah yang baru berkembang untuk meminta pertanggung
jawaban seseorang karena kelalaiannya menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Di bidang
pelayanan kesehatan, persoalan tanggung gugat terjadi sebagai akibat adanya hubungan hukum
antara tenaga medis ( dokter, bidan, perawat) dengan pengguna jasa ( pasien) yang diatur dalam
perjanjian. Tanggung Gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat
suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat
hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap
dan berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya.
Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.
Barbara kozier (dalam Fundamental of nursing 1983:7, 25)Tanggung gugat atau
Acountability : dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu
keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya
memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harus
mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.Hal ini bisa dijelaskan
dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :
1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan?
2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
1) Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukan ?
Sebagai tenaga perawat kesehatan prawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, sedangkan
sebagai pekerja atau karyawan perawat memilki tanggung jawab terhadap direktur, sebagai
profesional perawat memilki tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai anggota team
kesehatan perawat memiliki tanggung gugat terhadap ketua tim biasanya dokter sebagai contoh:
perawat memberikan injeksi terhadap klien. Injeksi ditentukan berdasarkan advis dan kolaborasi
dengan dokter, perawat membuat daftar biaya dari tindakan dan pengobatan yang diberikan yang
harus dibayarkan ke pihak rumah sakit.Dalam contoh tersebut perawat memiliki tanggung gugat
terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.
2) Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?

9
Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang dilakukannya mulai dari
mengganti laken, pemberian obat sampai persiapan pulang.Hal ini bisa diobservasi atau diukur
kinerjanya.
3) Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusun standar
yang memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yang dikerjakan
perawat dengan standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atau outputnya. Misalnya
apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5 tahap yaitu.Mencuci kuku, telapak
tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir selama 3 kali dan sebagainya.
2. Macam-Macam Tanggung Gugat Perawat
a. Contractual Liability.
Tanggung gugat jenis ini muncul karena adanya ingkar janji, yaitu tidak dilaksanakannya sesuatu
kewajiban (prestasi) atau tidak dipenuhinya sesuatu hak pihak lain sebagai akibat adanya
hubungan kontraktual. Dalam kaitannya dengan hubungan terapetik, kewajiban atau prestasi
yang harus dilaksanakan oleh health care provider adalah berupa upaya (effort), bukan hasil
(result). Karena itu dokter atau tenaga kesehatan lain hanya bertanggunggugat atas upaya medik
yang tidak memenuhi standar, atau dengan kata lain, upaya medik yang dapat dikatagorikan
sebagai civil malpractice
b. Liability in Tort
Tanggung gugat jenis ini merupakan tanggung gugat yang tidak didasarkan atas adanya
contractual obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum . Pengertian melawan hukum tidak
hanya terbatas pada perbuatan yang berlawanan dengan hukum, kewajiban hukum diri sendiri
atau kewajiban hukum orang lain saja tetapi juga yang berlawanan dengan kesusilaan yang baik
& berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain
atau benda orang lain (Hogeraad, 31 Januari 1919).
c. Strict Liability
Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan (liability whitout fault)
mengingat seseorang harus bertanggung jawab meskipun tidak melakukan kesalahan apa-apa;
baik yang bersifat intensional, recklessness ataupun negligence. Tanggung gugat seperti ini
biasanya berlaku bagi product sold atau article of commerce, dimana produsen harus membayar

10
ganti rugi atas terjadinya malapetaka akibat produk yang dihasilkannya, kecuali produsen telah
memberikan peringatan akan kemungkinan terjadinya risiko tersebut
d.Vicarious Liability
Tanggung gugat jenis ini timbul akibat kesalahan yang dibuat oleh bawahannya
(subordinate).Dalam kaitannya dengan pelayanan medik maka RS (sebagai employer) dapat
bertanggung gugat atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang bekerja dalam
kedudukan sebagai sub-ordinate (employee).
2. Perlindungan Hukum Dalam Praktik Keperawatan
Perawat sebagai tenaga professional memiliki akuntabilitas terhadap keputusan dan
tindakannya.Dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak menutup kemungkinan perawat
membuat kesalahan dan kelalaian baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja.
Untuk menjalankan praktiknya, maka secara hukum perawat harus dilindungi terutama
dari tuntutan malpraktik dan kelalaian pada keadaan darurat.Sebagai contoh, misalnya di amerika
serikat terdapat UU yang bernama Good Samaritan Acts yang melindungi tenaga kesehatan
dalam memberikan pertolongan pada keadaan darurat. Di Kanada, terdapat UU lalu lintas yang
membolehkan setiap orang untuk menolong korban pada setiap situasi kecelakaan, yang bernama
Traffic Acts.
Di Indonesia, dengan telah terbitnya UU kesehatan No.23 tahun 1992 memberikan suatu
jalan untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah termasuk disini UU yang mengatur praktik
keperawatan dan perlindungan dari tuntunan malpraktik. Diberbagai Negara maju dimana
tuntutan malpraktik terhadap tenaga professional semakin meningkat jumlahnya, maka berbagai
area pelayanan kesehatan telah melindungi para tenaga kesehatan termasuk perawat dengan
asuransi liabilitas atau asuransi malpraktik.Seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup
kemungkinan dimasa mendatang asuransi malpraktik juga perlu dipertimbangkan bagi semua
tenaga kesehatan termasuk perawat di Indonesia.
Undang-undang dan srategi diberlakukan untuk melindungi perawat terhadap litigasi
diantaranya:
1. Good Samaritan Act adalah undang-undang yang ditetapkan untuk melindungi penyediaan
layanan kesehatan yang memberikan bantuan pada situasi kegawatan terhadap tuduhan
malpraktek kecuali dapat dibuktikan terjadi penyimpangan berat dari standar asuhan normal atau
kesalahan yang disengaja di pihak penyedia layanan kesehatan.

11
2. Asuransi tanggung wajib profesi seiring meningkatnya tuntutan malpraktik terhadap para
propesional kesehatan, perawat dianjurkan mengurus asuransi tanggung wajib mereka.
Kebayakan rumah sakit memiliki asuransi pertanggungan bagi semua pegawai, termasuk semua
perawat. Dokter atau rumah sakit dapat dituntut karena tindak kelalaian yang dilakukan perawat
dan perawat juga dapat dituntut dan dianggap bertanggung jawab atas kelalaian atau
malpraktik.Rumah sakit dapat menuntut balik perawat saat mereka terbukti lalai dan rumah sakit
mengharuskan untuk membayar. Oleh karna itu perawat dianjurkan mengurus sendiri jaminan
asuransi mereka dan tidak hanya mengandalkan asuransi yang disediakan oleh rumah sakit saja.
3. Melaksanakan program dokter para perawat diharap mampu menganalisis prosedur dan
medikasi yang diprogramkan dokter. Perawat bertanggung jawab mengklarifikasi program yang
tampak rancu atau salah dari dokter yang meminta.
1. Memberikan asuhan keperawatan yang kompeten praktik yang kompeten adalah upaya
perlindungan hukum utama bagi perawat. Perawat sebaiknya memberikan asuhan yang tetap
berada dalam batasan hokum praktik mereka dan dalam batasan kebijakan instansimaupun
prosedur yang berlaku.penerapan proses keperawatan merupakan aspek penting dalam
memberikan asuhan klien yang aman dan efektif.
2. Membuat rekam medis rekam medis klien adalah dokumen hukum dan dapat digunakan
dipengadilan sebagai barang bukti.
3. Laporan insiden adalah catatan instantsif mengenai kecelakaan atau kejadian luar
biasa.laporan insiden digunakan untuk memberikan semua fakta yang dibutuhkan kepada
personel instansi.
1. Praktik keperawatan.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan.( UU no 38 tahun 2014 pasal 1 ayat 4 )
2. Perlindungan Hukum
a. Pengertian hukum
Hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang mengatur sekelompok
masyarakat dengan demikian hukum dibuat oleh masyarakat dan untuk mengatur semua anggota
masyarakat.
b. Tujuan

12
Tujuan hukum dalam keperawatan yaitu untuk mengendalikan cakupan praktek
keperawatan, ketentuaan, perizinan bagi perawat, dan standar asuhan adalah melindungi
kepentingan masyarakat .perawat yang mengetahui dan menjalankan undang-undang praktik
perawat serta standar asuhan akan memberikan layanan keperawatan yang aman dan kompeten.
c. Fungsi hukum dalam keperawatan
Hukum memberikan kerangka kerja untuk menetapkan jenis tindakan keperawatan yang
sah dalam asuhan klien, membedakan tanggung jawab perawat dari tenaga propesional kesehatan
lain, serta membantu memberikan batasan tindakan keperawatan yang mandiri.
d. Sumber hukum
Pedoman legal yang dianut perawat berasal dari hukum perundang-undangan, hukum
peraturan, dan hukum umum.
Perundang-undangan
1. Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif.Menggambarkan dan menjelaskan batasan.
legal praktek keperawatan.Undang-undang ini melindungi hak-hak penyandang cacat di tempat
kerja, institusi pendidikan, dan dalam masyarakat.
2. Peraturan atau administratif pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif.
Salah satu contoh hukum peraturan adalah kewajiban untuk melaporkan tindakan keperawatan
yang tidak kompeten atau tidak etis.
e. Hukum umum
Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan saat kasus hukum
individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah informed consent dan hak klien untuk
menolak pengobatan.
f. Tipe Hukum
1. Hukum Pidana (criminal laws) mencegah terjadinya kejahatan dalam masyarakat dan
memberikan hukuman bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain pembunuhan,
pembunuhan tidak direncana, dan pencurian.
2. Hukum Perdata melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat dan mendorong
perlakuan yang adil dan pantas di antara individu. (Praktik keperawatan profesional : konsep
dasar dan hukum / robert priharjo ;editor, yasmin asih – jakarta : EGC, 1995)

2. Undang – Undang Dalam Praktek Keperawatan

13
1.Pasal 53 (1) UU 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
a) Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan profesinya.
b) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien.
c) Tenaga kesehatan untuk kepentingan pembuktian dapat melakukan tindakan medis
terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang
bersangkutan.
d) Ketentuan mengenai standar profesi dan hak-hak pasien diatur dalam peraturan
pemerintah.
2. Pasal 54 UU tahun 1992 tentang kesehatan
a) Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksankan
tugas profesinya dapat dikenakan tindakan sangsi.
b) Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.
c) Ketentuan mengenai pembentukan, tugas, fungsi, dan tata kerja Majelis Disiplin Tenaga
Kesehatan ditetapkan dengan keputusan presiden
3.Pasal 24 (1) PP 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
‘’Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yg melakukan tugasnya sesuai dengan
standar profesi tenaga kesehatan.’’
4. Pasal 344 KUHP
“Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutkannya dengan nyata & sungguh-sungguh dihukum penjara selama-lamanya duabelas
tahun.”
5. Pasal 299 KUHP
1) Barangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan
memberitahukan atau menimbulkan harapan bahwa dengan pengobatan itu kandungannya dapat
digugurkan, diancam pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
empat puluh lima ribu rupiah.

14
2) Bila yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pekerjaan atau kebiasaan, atau bila dia seorang dokter, bidan atau juru-obat,
pidananya dapat ditambah sepertiga.
3) Bila yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pekerjaannya, maka
haknya untuk melakukan pekerjaan itu dapat dicabut.
6. Pasal 1 ayat 4 uu no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
‘’Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan.’’
7. Pasal 1 ayat 9 uu no 38 tahun 2014
‘’Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi
atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui secara
hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan.’’
8. Pasal 1 ayat 11 uu no 38 tahun 2014
‘’Surat lzin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai pemberian kewenangan untuk
menjalankan Praktik Keperawatan.’’
9. Pasal 3 uu no 38 tahun 2014
Pengaturan Keperawatan bertujuan :
‘’meningkatkan mutu Perawat, meningkatkan mutu Pelayanan Keperawatan, memberikan
pelindungan dan kepastian hukum kepada Perawat dan Klien, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.’’
10. Pasal 17 UU no 38 tahun 2014
‘’Untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perawat, Menteri dan Konsil Keperawatan bertugas
melakukan pembinaan dan pengawasan mutu Perawat sesuai dengan kewenangan masing-
masing.’’
11. Pasal 36 ayat 1 uu no 38 tahun 2014
‘’Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak: memperoleh pelindungan hukum
sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundangundangan.’’

15
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang perawat yang
memberikan layanan kesehatan sebagai masyarakat, perawat mempunyai tanggung jawab yang
merupakan aspek penting dalam etika perawat yaitu sebagai cara untuk menyatakan aktifitas
bekerja sesuai kode etik sehingga nantinya akan bisa bertanggung gugat apabila terjadi
penyimpangan sehingga dapat segera melaporkan dan mengambil tindakan untuk mencegah
perawat dalam praktik, ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam pengetahuan dan bersikap dan
kejadian lebih lanjut.:
Selain itu perawat juga mempunyai kewenangan, dimana kewenangan itu merupakan hak
dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat
pendidikan, dan posisi yang dimiliki.
Perawat memiliki tanggung iawab dan tanggung gugat dalam melakukan praktik
keperawatannya. Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Tanggung jawab perawat diidentifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu tanggung jawab
terhadap klien baik individu, keluarga maupun masyarakat, tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajibanya, tanggung jawab terhadap sesama perawat dan tenaga kesehatan lain, serta
tanggung jawab terhadap pemerintah.
B. SARAN
Sebaiknya seorang perawat harus lebih memahami apa saja tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam keperawatn agar seorang perwat dapat bekerja lebih professional.Dan
dengan adanya makalah ini, semoga dapat digunakan sebagai pedoman bagi pembaca baik
tenaga kesehatan khususnya perawat. Makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal penulisan
maupun isi. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. http://handik123.blogspot.com/2016/10/aspek-hukum-dalam-keperawatan.html

2. https://azharnasri.blogspot.com/2015/12/makalah-perlindungan-hukum-praktek.html

3. http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-perlindungan-hukum-dalam.html

17

Anda mungkin juga menyukai