MAKALAH
TANGGUNG JAWAB HUKUM SESUAI PERAN PERAWAT DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN
Mata Kuliah
Keperawatan Profesional
Dosen Pembimbing :
Sri Hardi Wuryaningsh, S. Kep, Ns, M. Kes
Penyusun :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................22
3.2 Saran................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
2.1. Pengertian Tanggung Jawab (Responbility)
2.1.1 Pengertian Responsibility (Barbara kozier dalam
Fundamental ofnursing 1983:25)
Responsibilitymeans : Reliability and thrust worthiness.
This attribute indicates that the Professional nurse carries out
required nursing activities conscientiously and that nurse’s Actions
are honestlyreported (Koziers, 1983:25). Tanggung jawab perawat
berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini
Menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja
secara hati-hati, teliti dan kegiatan Perawat dilaporkan secara jujur.
Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan
Memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan
dengan disiplin ilmunya. Kepercayaan tumbuh dalam diri klien,
karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak Yakin
bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya
tidak memadai dan Kurang berpengalaman. Klien tidak yakin
bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap, Keterampilan,
pengetahuan (integrity) dan kompetensi. Beberapa cara dimana
perawat dapat mengkomunikasikan tanggung jawabnya :
1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien
(sincereintereset)
Contoh : “Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu
saya akan mengganti Balutan atau mengganti spreinya”.
2. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia
memberikan Penjelasan dengan ramah kepada kliennya
(explanantionaboutthedelay). Misalnya ; “Mohon maaf pak saya
memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga
Harus meninggalkan bapak sejenak”.
4
memasang EKG diajar oleh perawat yang sudah mahir. Untuk melindungi
masyarakat dari kesalahan, perawat baru dilatih oleh perawat senior yang
sudah mahir, meskipun secara akademik sudah dinyatakan kompeten tetapi
kondisi lingkungan dan lapangan seringkali menuntut adaptasi khusus.
3. Memberikan teguran bila rekan sejawat melakukan kesalahan atau
menyalahi standar. Perawat bertanggung jawab bila perawat lain merokok
di ruangan, memalsukan obat, mengambil barang klien yang bukan
haknya, memalsukan tanda tangan, memungut uang di luar prosedur resmi,
melakukan tindakan keperawatan di luar standar, misalnya memasang
NGT tanpa menjaga sterilitas.
4. Memberikan kesaksian di pengadilan tentang suatu kasus yang dialami
klien. Bila terjadi gugatan akibat kasus-kasus malpraktek seperti aborsi,
infeski nosokomial, kesalahan diagnostik, kesalahan pemberian obat, klien
terjatuh, overhidrasi, keracunan obat, over dosis dsb. Perawat
berkewajiban untuk menjadi saksi dengan menyertakan bukti-bukti yang
memadai.
2.2. Tanggung Gugat (Accountability)
Acountability : The Nurse participates in making decisions and learn
stolive with the sedecisions (Barbara Kozier, Fundamental ofNursing
1983:7, 25, ). Means being answerable Nurse shave to bean swerable for
all their professional activities. They must be able to explain their
professional action and accep tresponsibility for them. Three question
naturally arise:
1. To whom the nurse accountable?
2. For what the nurse accountable?
3. By what criteria is accountable measured ?
Accountability dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau
10
Selain itu, ada kewajiban yang harus diingat dalam Pasal 16 yaitu
pertama, menghormati hak pasien. Kedua, merujuk kasus yang tidak dapat
ditangani. Ketiga, menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Keempat, memberikan informasi. Kelima,
meminta pesetujuan tindakan yang akan dilakukan. Keenam, melakukan
catatan perawatan dengan baik.
Selain itu, dalam Pasal 29 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2014 tentang
keperawatan juga menjelaskan tugas dan wewenang perawat dalam
melakukan praktik yaitu pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan
konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti
keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
dan/atau, pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Pada ayat
(2) juga dijelaskan bahwa, tugas dan wewenang perawat tersebut dapat
dilakukan secara bersama ataupun sendiri-sendiri, dan ayat (3)
menjelaskan pelaksanaan tugas perawat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
Peusangan pada malam hari pukul 20.10 WIB dengan keluhan sesak nafas.
Sang bayi selanjutnya ditangani dari Adi yang kala itu bertugas sebagai
dokter piket UGD penanganan pun dilaporkan sesuai prosedur perawatan
yang telah ditetapkan, selanjutnya pasien itu dirujuk ke ruangan
perintalogi dan ICU untuk ditangani lebih intensif kemudian bayi itu
diberikan oksigen,suntikan dan dimasukan ke dalam incubator pada berkas
rujukan telah saya tulis kalau pasien harus segera dikonsultasikan dengan
dokter spesialis anak, tetapi saya tidak paham mengapa tidak dilaporkan
kepada dokter ahli, saya telah lakukan upaya sesuai wewenang jelas M
Adi.kepala ruang Perintalogi dan ICU Nurhayati mengataka, dokter
spesialis anak tidak ada yang bertugas pada malam hari, tetapi jika ada
keperluan mendesak maka para dokter ahli anak mana pun bisa dihubungi
melalui telepon, sedangkan kala itu seluruh ruangan dibawah pengawasan
dokter piket UGD, bayi Fadilla itu telah ditangani dokter piket di UGD
jadi tidak perlu lagi ditangani dokter spesialis anak dan bayi tersebut
meningal dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alasan kuat ditetapkan nya hukum keperawatan adalah
kebutuhan individu ataupun masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatnnya agar menjadi baik dan normal. Bagi perawat telah
dibentuk dan diterbitkannya Undang-undang No. 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan yang keseluruhannya berisi peraturan mengenai
keperawatan. Adapun tujuan pengaturan tersebut disamping semacam
bentuk perlindungan hukum bagi profesi Perawat, juga memberikan
tujuan yang positif untuk memberikan perlindungan bagi pasien dalam
rangka memberikan pelayanan yang bermutu dan berkelanjutan guna
memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam bentuk asuhan
keperawatan yang diatur dalam penyelenggaraannya pada Standar
Praktik Keperawatan.
3.2 Saran
1. Untuk tenaga medis khususnya perawat hendaknya benar-benar
memperhatikan tanggung jawab hukum sesuai peran perawat
dalam praktik keperawatannya.
2. Untuk mahasiswa lebih memperhatikan mengenai tanggung jawab
hukum sesuai perawat dalam praktik keperawatan.
3. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran salam penulisan
makalah dikemudian hari.
24
DAFTAR PUSTAKA
Nur Azizah, 2019, Tanggung Jawab Perawat secara Hukum dalam Pemenuhan
Kewajiban dan Kode Etik, diakses pada 14 Oktober 2020,
<https://www.kompasiana.com/nurazizah5/5ce947f095760e38f8544e02/ta
nggung-jawab-perawat-secara-hukum-dalam-pemenuhan-kewajiban-dan-
kode-etik-dalam-praktik-keperawatan>