Anda di halaman 1dari 13

TANGGUNG JAWAB HUKUM SESUAI PERAN

PERAWAT DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


KEPERAWATAN PROFESIONAL

Dosen Pembimbing :
Sri Hardi Wuryaningsh, S. Kep, Ns, M. Kes
• Andiko Ilhami Muhammad (P27820119054)
• Chrisdani Lois Hasibuan (P27820119059)
• Desi Novita Sari (P27820119061)
• Dian Alimah Husna (P27820119062)
• Dwi Rachmawati (P27820119066)
• Eka Viola Vernanda (P27820119067)
• Farah Hanafiyah (P27820119070)
• Ilham Itsnan Khadafi (P27820119073)
• Wulan Sekar Oktaviani(P27820119097)
Dasar Hukum Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Perawat telah memberikan kontribusi besar dalam pen-


ingkatan derajat kesehatan maka dari itu ditetapkan
hukum dalam keperawatan untuk mengendalikan cakupan
praktik keperawatan, ketentuan, perizinan serta asuhan
keperawatan agar dapat melindungi kepentingan individu
maupun masyarakat dalam menjalankan dasar hukum
serta asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan dan memberikan layanan keper-
awatan yang aman dan kompeten.
Jenis Tanggung Jawab Perawat

1. Responsibility to God (tanggung jawab utama


terhadap Tuhannya)
2. Responsibility to Client and Society (tanggung
jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Responsibility to Colleagueand Supervisor
(tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan
atasan)
Tanggung Gugat

1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan


2. Apa saja dari perawat yang dikenakan
tanggung gugat ?
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat
perawat diukur baik buruknya?
4. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukan
Adapun peran perawat berdasarkan hukum yaitu :

01 02 03

Pegawai atau penerima kontrak sebagai Warga negara. Hak dan kewajiban
Penyedia layanan Perawat diharapakan dapat penyedia layanan Perawat yang bekerja perawat sebagai warga negara sama
memberikan perawatan yang aman serta dalam suatu lembaga didalam rumah sakit dengan setiap individu yang berada
kompeten yakni dengan rasa tanggung jawab yaitu sesorang perwakilan kepada klien dibawah sistem hukum.
yang besar didalam asuhan keperawatan dengan bentuk kontrak tersirat Hak-hak kewarganegaraan yang
melindungi klien dari bahaya
Tanggung Jawab Perawat Secara Hukum

Telah disebutkan di pasal 1367 KUH


yang menjelaskan bahwa tanggung
jawab kerugian tidak hanya yang
disebabkan diri sendiri tetapi juga
orang – orang yang diawasinya.

Dan apabila berakibat fatal dijelaskan pada


pasal 1365 KUH bahwa orang yang
mengakibatkan kerugian fatal tersebut
yang harus bertanggung jawab.
Tugas dan Kewenangan Perawat
• Hal ini telah diatur diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1293/Menkes/SK/
XI/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat.
• Selanjutnya, pengaturan kewenangan perawat lebih lanjut dijelaskan pada Petunjuk
Pelaksana Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/2001 sebagai suatu pedoman dalam
melaksanakan registrasi praktik keperawatan.
• Pada Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dijelaskan bahwa perawat
adalah seseorang yang sudah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, memiliki
wewenang di Negara yang bersangkutan dalam memberi pelayanan dan bertanggung
jawab untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit kepada pasien.
• Dalam Pasal 37 Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, perawat dapat
melaksanakan standar pelayanan keperawatan yang apabila terjadi kesalahan dapat
dimintai pertanggung jawabannya. Karena itulah, adanya hak dan kewajiban perawat
memiliki hubungan dengan masyarakat dan dilindungi oleh hukum, dan perawat wajib
untuk mentaati hubungan tersebut.
Hak Perawat
Dalam Pasal 36 Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 menjelaskan
bahwa perawat berhak memperoleh perlindungan hukum
sepanjang melaksanakan kewajibannya sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan, mendapatkan informasi yang benar,
lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya mengenai kondisi
atau penyakit pasien, agar perawat tidak melakukan kesalahan/
kelalaian dalam menentukan diagnosa penyakit pasien dan tidak
salah menentukan obat yang akan diberikan padanaya, menolak
keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan serta perawat berhak mendapatkan imbalan jasa
dari pelayanan yang diberikan oleh pasien dan memperoleh
fasilitas kerja sesuai dengan standar
Dalam Buku Standar Kode Etik Keperawatan, dijelaskan beberapa jenis pelanggaran etik
keperawatan.

1
3 Ketiga, pelanggaran berat yang meliputi melakukan tindakan keperawatan tanpa
mengikuti prosedur sehingga penderitaan pasien bertambah parah bahkan meninggal,
Pertama, pelanggaran ringan yang meliputi melalaikan tugas, salah memberikan obat sehingga berakibat fatal bagi pasien, membiarkan pasien dalam
berperilaku tidak menyenangkan kepada pasien atau keluarga, tidak keadaan sakit parah atau sakratul maut tanpa memberikan pertolongan, berjudi atau
bersikap sopan saat berada dalam ruang perawatan, tidak meminum minuman beralkohol sampai mabuk diruangan perawatan, menodai
berpenampilan rapi, menjawab telepon tanpa menyebutkan kehormatan pasien, memukul atau berbuat kekerasan pada pasien dengan sengaja
identitas, serta berbicara kasar dan mendiskreditkan teman sejawat sampai terjadi cacat fisik
dihadapan umum.

Kedua, pelanggaran sedang yang meliputi meminta imbalan berupa uang atau barang kepada pasien atau keluarganya untuk kepentingan pribadi atau
kelompok, memukul pasien dengan sengaja, untuk perawat yang sudah menikah dilarang menjalin cinta dengan pasien dan keluarganya, suami atau teman sejawat,
menyalahgunakan uang perawatan atau pengobatan pasien untuk kepentingan pribadi atau kelompok, merokok dan berjudi di lingkungan rumah sakit saat
memakai seragam perawat, menceritakan aib teman seprofesi atau menjelekkan profesi perawat dihadapan profesi lain, dan melakukan pelanggaran etik ringan
(minimal 3 kali).
Teori Perlindungan Hukum Perawat
Perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum, tidak terkecuali
perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan, khusunya perawat adalah sebagai
berikut :
• Undang-undang Dasar Negara Repubilk Indonesia tahun 1945 dalam Pasal 28 (D) ayat (1)
Undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta mendapatkan per-
lakuan yang sama dihadapan hukum.
• Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak Pasal 28 (H) ayat (1) bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 22
• Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada Pasal 9 ayat (3) se-
tiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
• Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pada Pasal 4 setiap orang berhak
atas kesehatan
• Pasal 27 Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
1)Tenaga Kesehatan Berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam me laksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2)Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasanya berkwajiban megembankan meni ngkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
3)Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud p ada ayat (1) dan ayat (2) diatur didalam peraturan pe-
merintah.
• Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pada Pasal 13 :
1)Tenaga Medis yang melakukan praktik kedokteran dirumah sakit wajib memiliki surat I jin praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-
gundangan.
2)Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja dirumah sakit wajib memiliki ijin sesuai deng an ketentuan peraturan perundang-undangan
3)Setiap tenaga kesehatan yang bekerja dirumah sakit harus bekerja sesuai malpraktek operasional yang berlaku, etika profesi menghormati hak
pasien dn mengitamakan kes elamatan pasien.
4)Ketentuan mengenai tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagaimana yang dimaks ud pada ayat (10 dan (2) dilksanakan sesuai dengan ke-
tentuan peraturan perundang-u ndangan 23
5)Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 8 setiap orang berh ak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang ke-
sehatan yang seimbang dan b ertanggung jawab.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai