Anda di halaman 1dari 15

PERILAKU BUDAYA

MASYARAKAT DALAM
MENCEGAH DAN
MENGOBATI PENYAKIT
KRONIS
NAMA KELOMPOK:
1.ANANDA ZARA EKA PUTRI (P27820119053)
2.CHRISDANI LOIS HASIBUAN (P27820119059)
3.DWI RACHMAWATI (P27820119066)
4.FARAH HANAFIYAH (P27820119070)
5.LIA MUNAWWAROH (P27820119076)
6.WULAN SEKAR OKTAVIANI (P27820119097)
7.YUNIAR SULISTYO KARTIKA S(P27820119098)
Latar Belakang
• Masyarakat di Desa Jatiarjo, Pasuruan, Jawa Timur masih menggunakan suwuk sebagai
salah satu pilihan pengobatan. Padahal, di desa dimana Taman Safari II berada ini, fasilitas
kesehatan serta tenaga medis telah memadai. Suwuk merupakan pengobatan tradisional
dengan menggunakan mantra dan rapalan doa-doa dari dukun yang diletakkan di air putih
maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan.
Antropologi kesehatan
Dalam pandangan ilmu antropologi kesehatan, dikenal istilah etnomedisin yakni kepercayaan
dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit dan merupakan hasil dari
perkembangan kebudayaan asli dan eksplisit yang tidak berasal dari kerangka konseptual
kedokteran modern. Sebuah metode pengobatan pun berkaitan erat dengan bagaimana
konsep sehat dan sakit yang dipahami masyarakat. Penyebab penyakit masyarakat dibagi
menjadi dua macam:
- Pertama, penyakit yang disebabkan oleh sistem-sistem medis personalistik, yakni penyakit
disebabkan oleh intervensi dari suatu agen aktif yang berupa makhluk supranatural
(makhluk gaib, hantu, roh, dewa) atupun berasal dari manusia seperti tukang tenung dan
tukang sihir
- Kedua, penyakit yang disebabkan oleh sistem-sistem medis naturalistik, yakni penyakit
yang diderita dapat dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik dan sakit tersebut disebabkan
oleh adanya ketidakseimbangan tubuh manusia seperti karena panas, dingin, cairan tubuh
(humor atau dosha), yin dan yang, sehingga tubuh menjadi sakit. Pengobatan tradisional
suwuk tidak dapat dipungkiri lebih cenderung menyembuhkan penyakit yang disebabkan
oleh hal-hal personalistic
Pengertian Pengobatan suwuk
• Pengobatan suwuk adalah pengobatan yang dilakukan oleh dukun yang mana salah satu
ciri pengobatan dukun adalah penggunaan doa-doa atau bacaan-bacaan, air putih yang
diisi rapalan doa-doa dan ramuan dari tumbuh-tumbuhan. Berbagai macam penyakit yang
diderita oleh masyarakat pun dapat diobati melalui suwuk. Seluruh proses pengobatan baik
pijat maupun pemberian ramuan berbahan alami tersebut dilakukan sembari ditiupkan
rapalan doa-doa oleh sang dukun. Rapalan doa-doa pun juga diberikan pada pasien dalam
bentuk fisik yakni berupa tulisan-tulisan arab yang ditulis dilembaran kertas.
Mendiagnosa Pasien

Proses
pengobatan
suwuk
Penerapan metode pengobatan
suwuk
- Dipijat
- Diberikan
menggunakan
ramuan herbal
minyak whisik
• Di pijat menggunakan minyak wiisik
Minyak misik atau kasturi memiliki warna bening. Aromanya lembut, tidak menyengat,
namun kuat sehingga tidak mudah hilang.
Karena aromanya yang lembut, parfum misik cocok dipakai baik pria maupun wanita.
Tetapi, aromanya bisa berubah tergantung bahan campuran yang digunakan.
Sedangkan bagi wanita, minyak misik punya khasiat lain selain untuk mengharumkan
tubuh.
• Di berikan Ramuan Herbal

ramuan herbal tersebut dikonsumsi oleh pasien, ramuan tersebut juga dapat diusapkan
(bobok) dibagian tubuh yang sakit. Seluruh proses pengobatan baik pijat maupun
pemberian ramuan berbahan alami tersebut dilakukan sembari ditiupkan rapalan doa-doa
oleh sang dukun. Rapalan doa-doa pun juga diberikan pada pasien dalam bentuk fisik yakni
berupa tulisan-tulisan arab yang ditulis dilembaran kertas.
juga biasanya digunakan dalam tradisi Suwuk, dok: pixabay
Pengobatan Suwuk dengan kombinasi ramuan herbal misalnya, digunakan oleh seorang
dukun untuk mengobati pasiennya. Racikan ramuan herbal ini terdiri dari parutan dringu
(lempuyang) yang diusapkan pada tubuh pasien. Racikan ini bahkan bisa dikonsumsi oleh
segala jenis usia dari mulai bayi hingga manula
Alasan pengobatan suwuk di era
modern
• Terdapat tiga elemen penting dalam sebuah proses pengobatan yakni: obat itu sendiri, mantra,
dan menurut Malinowski, seorang tokoh antropologi kenamaan, adalah kondisi atau
kemampuan pemberi obat. Di Jawa, aspek keadaan pemberi obat dianggap sebagai elemen
yang penting sekali. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa pengobatan tradisional seperti
halnya suwuk ampuh dan masih menjadi pilihan bagi masyarakat di modern. Kondisi pemberi
obat inipun ditunjukkan dengan sikap yakin selama proses pengobatan. Sang dukun
mempercayai jika kesembuhan yang dirasakan pasien tidak hanya berdasarkan kemampuan
dirinya, namun senantiasa atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
PENGOBATAN TRADISIONAL
NINGSIH TINAMPI DAN
PONARI
PENGOBATAN NINGSIH
TINAMPI DAN PONARI
• Pengobatan seperti yang ditawarkan Ningsih dan Ponari sama sekali tidak
memiliki landasan keilmuan. Dua-duanya malah menjual cerita-cerita spiritual
di balik kemampuannya menyembuhkan pasien. Batu ajaib milik Ponari
kabarnya ditemukan saat ia bermain hujan-hujanan. Saat dibuang, batu itu
secara gaib kembali lagi ke rumah Ponari.

Sementara Ningsih mengaku dapat kekuatan saat diselingkuhi mantan


suaminya. Saat itu Ningsih pergi ke dukun dan justru diberitahu bahwa ia
memiliki energi untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir jin. Jika dicerna
secara akal sehat, kemampuan keduanya terasa mustahil. Tapi mengapa banyak
orang yang memberi testimoni positif?
ALASAN ILMIAH PENGOBATAN
NINGSIH TINAMPI DAN
PONARI
• Adannya efek plasebo, di mana kekuatan pikiran (gagasan otak) dapat
merangsang penyembuhan dengan meyakini perawatan bertujuan untuk
pengobatan. Sebuah studi yang terbit di Science Translational Medicine (2014)
menyimpulkan, dalam keadaan yang tepat, efek plasebo memiliki setengah dari
tingkat keberhasilan perawatan nyata.
• Bahkan meskipun secara sadar mereka mengetahui perawatan yang diterima
bukanlah pengobatan nyata. Aktivitas itu dapat merangsang otak berpikir
bahwa tubuh sedang dalam proses penyembuhan. Meski begitu, Kaptchuk tetap
menekankan plasebo paling banter hanya mengurangi nyeri, insomnia akibat
stres, dan efek samping pengobatan seperti lelah dan mual.
PENGOBATAN TRADISIONAL
SANGKAL PUTUNG
PENGOBATAN TRADISIONAL
SANGKAL PUTUNG
• Masyarakat Jawa sejak dulu sudah mengenal berbagai macam pengobatan
tradisional. Salah satu adalah pengobatan untuk menyembuhkan tulang yang
patah. Profesi ini biasa dikenal sebagai dukun sangkal putung.
• Metode pengobatan sangkal putung ini tanpa menggunakan operasi.
Penggunaan operasi biasanya ditempuh dengan menanamkan platina ke tulang
yang patah. Pengobatan seperti ini tentu saja membutuhkan biaya yang besar.
• Pengobatan tradisional ini juga tidak menggunakan obat bius. Karena itu
pasien akan merasakan sakit sepanjang proses pengobatan. Soal biaya,
dukun sangkal putung tidak berani untuk mematok harga.
• Masyarakat lebih banyak memilih sangkal putung karena memberikan hasil
yang lebih cepat, dan pasien yang berobat ke sangkal putung akan mendapat
perawatan rutin yaitu pemijatan yang dilakukan tiap hari untuk membetulkan
sambungan tulang dan memperlancar aliran darah. Proses pemijatan akan
dilakukan berkala bila tingkat keparahan cidera tinggi. Pasien yang diterapi
diharuskan istirahat total dan tidak boleh menggerakkan bagian tubuh yang
cidera selama beberapa hari.
• Doa ini dibaca seraya dukun sangkal putung meletakkan tangan di tulang yang
patah. Setelah itu juga meluruskan tulang secara pelan-pelan sambil membaca
mantra atau doa tersebut dengan kesungguhan memohon pada-Nya agar si
pasien diberi kesembuhan. Selanjutnya dipasang penahan tulang dan ikat
bagian-bagian tulang yang patah.

Anda mungkin juga menyukai