Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGOBATAN DAN TERAPI PENYAKIT DIARE

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Elma Yones 2014201014
2. Febri Nur Azizah Putri 2014201015
3. Febryan 2014201016
4. Finna Apriyani 2014201017

Kelas :
IV A

Dosen Pembimbing:
Ns. Tomi Jepisa, S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES ALIFAH PADANG

2022
A. Defenisi Diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana konsistensi feses lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih dari biasanya, 3 kali atau lebih dalam sehari (Huda
2013). Diare biasanya merupakan gejala infeksi di saluran pencernaan, yang dapat
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan parasit. Infeksi dapat menyebar melalui makanan
atau air minum yang terkontaminasi, dari kebersihan lingkungan yang buruk (WHO, 2017).

B. Jenis Pengobatan
1. Pengobatan Konvensional
Pengobatan konvensional adalah obat atau bahan obat yang biasa diresepkan dokter
kepada pasien untuk mengobati penyakitnya. Bentuknya bermacam-macam, bisa tablet,
kapsul, puyer atau sirup. Obat konvensional ada yang bermerek paten dan ada yang
generik, dimana keduanya sama-sama memiliki kandungan bahan aktif obat yang
diketahui struktur kimianya.
2. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan untuk menangani
berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal sebagai pengobatan
alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan dengan tindakan bedah dan obat
komersial yang diproduksi secara masal, namun biasanya menggunakan berbagai jenis
terapi dan obat herbal.
Contoh terapi komplementer adalah :
a) Akupuntur
Akupuntur adalah teknik pengobatan Cina kuno dengan menggunakan jarum yang
sangat tipis untuk merangsang titik tertentu di tubuh. Akupuntur dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap titik yang ada di tubuh memiliki hubungan tersendiri
dengan penyakit tertentu, sehingga dengan merangsang titik tertentu, penyakit
yang berhubungan dengan titik tersebut dapat disembuhkan.
b) Kiropraktik
Kiropraktik adalah bidang ilmu kesehatan yang dapat memperbaiki atau
mengembalikan susunan rangka tubuh. Terapi ini dapat mengobati nyeri pada
bagian bawah punggung, leher, dan lengan secara efektif. Dengan mengembalikan
susunan rangka tubuh, kiropraktik juga dapat memberikan keuntungan lainnya,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
c) Ayuvreda
Metode ini didasarkan dengan keyakinan bahwa kesehatan dan kebugaran
bergantung pada keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Tujuan utamanya
adalah untuk mempromosikan kesehatan yang baik, bukan melawan penyakit
d) Terapi Pemijatan / Massage
Pijat adalah bentuk sentuhan terstruktur atau terapeutik. Jenis terapi komplementer
ini sering ditawarkan sebagai bagian dari perawatan kanker di pusat kanker, rumah
sakit, layanan kesehatan masyarakat dan beberapa operasi dokter umum. Terapi ini
dapat dilakukan oleh terapis pijat spesialis, fisioterapis, perawat atau terapis
komplementer.
3. Pengobatan Tradisional
Obat tradisional atau ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan
pengetahuan tradisional yang berkembang dari generasi ke generasi sesuai kepercayaan
yang dianut berbagai masyarakat sebelum era kedokteran modern.
Menurut Asmino (1995), pengobatan tradisional dibagi menjadi dua. Pertama, cara
penyembuhan tradisional (traditional healing) yang terdiri dari pijatan, kompres,
akupuntur dan sebagainya. Kedua ialah obat tradisional (traditional drugs) adalah suatu
bahan ataupun ramuan bahan yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral (air dan garam) atau campuran dari bahan- bahan tersebut. Dimana telah
diproses terlebih dahulu secara tradisional serta telah digunakan untuk suatu pengobatan
berdasarkanpenglaman.
JURNAL 1
PENGOBATAN KONVENSIONAL UNTUK PENYAKIT DIARE
Menurut Korompis Fras, Tjitrosantoso Heedy dan Goenawi Lily Ranti yang dikutip
pada Jurnal Ilmiah Farmasi Volume 2 No 1 bahwa pengobatan konvensional/medis
yang diberikan untuk penyakit diare adalah :

STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA DIARE AKUT DI


INSTALASI RAWAT INAP BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO PERIODE JANUARI – JUNI 2012

DI Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado, didapatkan catatan
rekam medik bahwa 84 orang mengalami diare akut. 53 laki-laki dan 31 perempuan.
Kebanyakan yang mengalmi diare adalah usia 1-5 tahun dengan persentase 42,85 %.

Penggunaan obat medis yang diberikan antara lain :


 ORS (Oral Rehydration Salts)
ORS yang digunakan oleh penderita diare akut ada 3 yaitu oralit dan pedialyte atau
renalyte. Diantara ORS tersebut, yang paling banyak digunakan adalah oralit
sebanyak 75 penderita (89,28 %).
 IVFD (Intravenous Fluids)
penggunaan cairan rehidrasi intravena IVFD (Intravenous Fluids) yang digunakan
sebagai pertolongan pertama pada penderita yang sudah banyak kehilangan banyak
cairan pada saat masuk dan selama perawatan di rumah sakit karena rute intravena
mempunyai bioavailbilitas yang sempurna di dalam tubuh sehingga penderita dapat
segera pulih dan bisa segera sembuh.
 Suplemen zinc
 Antipiretik : Paracetamol
 Antibiotik
Antibiotik yang digunakan adalah ciprofloxacin, cotrimoxazole, metronidazole,
injeksi gentamicine, dan amoxicillin. Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah
cotrimoxazole dan injeksi gentamicine yaitu 5,95 % (5 penderita). Cotrimoxazole
merupakan antibiotiotik yang mengandung kombinasi sulfametoksazol dan
trimetoprin. Cotrimoxazole mempunyai spektrum aktifitas luas dan efektif terhadap
gram positif dan gram negatif termasuk E. coli yang merupakan bakteri gram negatif
serta salah satu penyebab utama diare akut, sedangkan gentamicine merupakan
antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan untuk membunuh bakteri gram
negative (
JURNAL 2
TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK PENYAKIT DIARE
Menurut Simanungkalit Happy Marthalena dan Siska yang dikutip pada Jurnal
Berkala Kesehatan Volume 5 No 2 bahwa terapi komplementer yang diberikan untuk
penyakit diare adalah :

BABY MASSAGE TERHADAP FREKUENSI BUANG AIR BESAR PADA


BALITA DENGAN DIARE

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer. Pijat
adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak abad keabad silam.
Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan kedunia, mungkin
karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia.

Pijat dimulai dari kepala bayi dengan gerakan memutar yang lembut, pijat dahi
kemudian menuju pelipis, hidung, mulut serta telinga. Setelah itu pijat bgaian bahu dan dada,
lalu usap perut dan pijat kaki hingga ujung jari kaki. Pijat diberikan 2x15 menit sehari pada
pagi dan sore hari selama 3 hari.

Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan
meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan demikian
akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah yang cukup.
Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan
makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan
meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat.

Hasil penelitian adanya perbedaan rata-rata frekuensi diare yang signifikan pada balita
antara kelompok intervensi yang diberikan Baby Massage dengan kelompok kontrol tidak
diberikan Baby Massage. Rata-rata penurunan frekuensi buang air besar pada kelompok
intervensi adalah 2,00 dengan standar deviasi 0,739, dan pada kelompok kontrol memiliki
rata-rata penurunan frekuensi BAB 4,42 dengan standar deviasi 1,240. Penggunaan terapi
komplementer Baby Massage terbukti efektif menurunkan frekuensi diare pada balita.
JURNAL 3
PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT DIARE
Menurut Wisy Tri Yuana, Dicky Andiarsa dan Yuniarti Suryatinah yang dikutip pada
Jurnal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Volume 2 No 1 bahwa
pengobatan tradisional yang diberikan untuk penyakit diare adalah :

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL ANTI DIARE PADA


SUKU DAYAK DUSUN DEYAH DI KECAMATAN MUARA UYA
KABUPATEN TABALONG

Hasil penelitian menemukan bahwa tanaman obat yang digunakan Suku Dayak Dusun Deyah
sebagai anti diare yaitu :
 Jambu biji (Psidium guajava)
Cara pengolahan jambu biji untuk diare dengan merebus 5 lembar daun, 1 potong akar,
kulit dan batang dengan 1500 ml air hingga mendidih, kemudian disaring untuk diambil
sarinya.
 Jambu mente (Anacardium occidentale) sebagai anti diare
Cara pengolannya yaitu merebus batang dengan merebus 10 gram kulit batang dengan 2
gelas air selama 20 menit.
 Kumala tawar (Coctus speciosus)
Cara pengolahannya yaitu dengan membakar batang muda sepanjang 30 cm dan
didiamkan lalu diangin-anginkan atau diembunkan selama satu malam. Kemudian batang
yang telah diembunkan diperas hingga dihasilkan 1 sendok cairan.
 Lasi (Macaranga recurvate)
Cara pengolahannya yaitu Lasi sebesar 10 cm dicuci bersih dan direbus dengan 3 gelas
air (600 ml) hingga diperoleh 1 gelas (200 ml) larutan.
 Ramania (Bouea macrophylla)
Sebagai anti diare adalah dengan cara 2 cm kulit batang dicuci dan direbus dengan air 1
gelas sampai mendidih kemudian didinginkan diminum setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai