Anda di halaman 1dari 10

Medicinal plants for Mysterious Hepatitis

The United Kingdom first reported an unexpected significant increase in cases of severe
acute hepatitis of unknown origin in young, generally previously healthy children. An
unexpected increase of such cases has now been reported by several other countries. To
prevent this mysterious hepatitis, we need to maintain cleanliness and good health
conditions, one of which is by using hepatoprotector. Medicinal plants play an important
role in maintaining health and survival of humans and animals. Villagers use curcuma
xanthoriza and Acanthus ilicifolius to maintain liver health. As a doctor, you was expected to
give an evidence based explanation on fruitful literatures such as traditional medicine
books. If the medicinal plants proven having efficacy, it will be formulated as new potential
drug in the future. The villagers sometimes also use complementary medicine like cupping
and accupuncture. However the applications of the traditional and complimentary medicine
have to follow the government regulations.

Tanaman Obat Hepatitis Misterius


Inggris pertama kali melaporkan peningkatan signifikan yang tak terduga dalam kasus
hepatitis akut parah yang tidak diketahui asalnya pada anak-anak muda yang umumnya
sehat. Peningkatan tak terduga dari kasus tersebut kini telah dilaporkan oleh beberapa
negara lain. Untuk mencegah penyakit hepatitis misterius ini, kita perlu menjaga kebersihan
dan kondisi kesehatan yang baik, salah satunya dengan menggunakan hepatoprotektor.
Tumbuhan obat berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia dan hewan. Penduduk desa menggunakan temulawak xanthoriza dan Acanthus
ilicifolius untuk menjaga kesehatan hati. Sebagai seorang dokter, Anda diharapkan untuk
memberikan penjelasan berdasarkan bukti pada literatur yang bermanfaat seperti buku
pengobatan tradisional. Jika tanaman obat tersebut terbukti berkhasiat, maka akan
diformulasikan sebagai obat baru yang potensial di masa yang akan datang. Penduduk desa
terkadang juga menggunakan pengobatan komplementer seperti bekam dan akupunktur.
Namun penerapan obat tradisional dan komplementer harus mengikuti peraturan
pemerintah.

Terminologi :
1. Hepatitis / hepatitis akut (acute hepatitis)
Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang bisa
disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obt
tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebihan, penyakit autoimmune. Ada 5
jenis hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Antara yang satu dengan yang lain
tidak saling berhubungan. (infodatin situasi dan analisis hepatitis)

Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati berupa peradangan (sel) hati.
Peradangan ini ditandai dengan meningkatnya kadar enzim hati. Peningkatan ini
disebebakan adanya gangguan atau kerusakan memberan hati (repository unimus)
2. Hepatoprotektor
Hepatoprotektor adalah suatu senyawa yang dapat memberikan perlindungan pada
hati dari kerusakan hati.
Hepatoprotektor (pelindung hati) adalah istilah yang diberikan pada produk yang
dipasarkan untuk melindungi hati dan/atau memulihkan hati yang telah dirusak oleh
racun, obat atau penyakit.

3. Temulawak xanthoriza (curcuma xanthoriza)


Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering
digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan
(Zingiberacea) yang banyak ditemukan di hutan-hutan pada daerah tropis.
Temulawak memiliki banyak kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi
kesehatan.

4. Acanthus ilicifolius (Acanthus ilicifolius)


Tumbuhan jeruju (Acanthus ilicifolius) termasuk dalam suku Acanthaceae. adalah
tanaman bakau yang umumnya dikenal sebagai obat rakyat yang digunakan
melawan rematik, kelumpuhan, asma dan gigitan ular.

5. Pengobatan tradisional (traditional medicine)


Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang secara turun temurun digunakan
oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit tertentu dan dapat
diperoleh secara bebas

Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara, obat,


dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun,
dan/atau pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.

WHO mendefinisikan pengobatan tradisional sebagai jumlah total pengetahuan,


keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan,
dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik
dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam
pencegahan,
diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.

6. Pengobatan komplementer (complimentary medicine)


Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal sebagai
pengobatan alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan dengan tindakan bedah
dan obat komersial yang diproduksi secara masal, namun biasanya menggunakan
berbagai jenis terapi dan obat herbal.
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain di luar pengobatan medis yang konvensional.

Terapi Komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan. Misalnya, jamu bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional (WHO).

7. Bekam (cupping)
Bekam merupakan salah satu pelayanan kesehatan tradisional yang sedang
berkembang di masyarakat Indonesia. Pelayanan kesehatan tradisional ini
merupakan salah satu perawatan kesehatan tertua di dunia: berusia ribuan tahun
dan telah dipraktikkan oleh berbagai macam peradaban besar kuno di dunia,
termasuk Mesir, Persia, Babilonia, Cina, India, Yunani dan Romawi. Oleh karena itu,
tidak mengherankan jika bekam diminati oleh semua kalangan. Terapi bekam sendiri
terbagi menjadi dua jenis, yakni bekam basah dan bekam kering. Yang membedakan
antara bekam basah dan bekam kering adalah keberadaan darah yang dikeluarkan.

Bekam (Al-Hijamah) merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan


darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.

Bekam adalah suatu metode pengobatan dengan menggunakan tabung atau gelas
yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan lokal. Hal
ini disebabkan oleh tekanan negatif dalam tabung , agar terjadi pengumpulan darah
lokal. Kemudian darahtersebut dikeluarkan dari kulit dengan dihisap, dengan tujuan
meningkatkan sirkulasi energi chi dan darah, menimbulkan efek analgetik
(menghilangkan nyeri), mengurangi pembengkakan, serta mengusir pathogen angin
baik dingin maupun lembab

Bekam adalah pengobatan dengan cara menghisap permukaan kulit, sehingga darah
dan segala sesuatu yang berada di bawah kulit akan ikut tersedot dan membanjiri
daerah yang dihisap tersebut, dan terjadilah “fenomena pengumpulan darah

8. Akupuntur (accupuncture)
Akupunktur berasal dari kata acus yang memiliki arti jarum dan puncture yang
berarti tusuk. Akupunktur merupakan salah satu pengobatan dengan cara
menusukkan jarum ke titiktitik aku punktur di dalam tubuh.

Akupuntur adalah teknik pengobatan Cina kuno dengan menggunakan jarum yang
sangat tipis untuk merangsang titik tertentu di tubuh. Akupuntur dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap titik yang ada di tubuh memiliki hubungan tersendiri dengan
penyakit tertentu, sehingga dengan merangsang titik tertentu, penyakit yang
berhubungan dengan titik tersebut dapat disembuhkan. Akupuntur dipercaya dapat
mengembalikan keseimbangan energi tubuh, oleh karena itu terapi ini paling efektif
untuk menangani nyeri kronis, mual, pusing, dan muntah. Sebagai jenis terapi yang
efektif untuk menghilangkan rasa sakit, akupuntur banyak digunakan untuk
mengobati sakit kepala kronis, nyeri pada bagian bawah punggung, dan pengapuran
sendi lutut. Akupuntur juga dipercaya dapat menangani gejala kanker.

Rumusan masalah :
1. Apa manfaat hepatoprotektor ?
Penggunaan obat golongan hepatoprotektor bertujuan untuk menjaga fungsi sel-sel
hati dan membantu mempercepat penyembuhan.

2. Kenapa banyak masyarakat menggunakan temulawak dan daun jeruju utk


mengobati hepatitis ?
Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki
efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan
nafsu makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan
mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, dan disentri. Komponen
senyawa yang bertindak sebagai antioksidan dari rimpang temulawak adalah
flavonoid, fenol dan kurkumin. Selain itu rimpang temulawak juga mengandung pati,
kurkuminoid, serat kasar, abu, protein, mineral, minyak atsiri yang terdiri dari
d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, zingeberol.

Penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2014), menjelaskan bahwa terdapat pengaruh
pemberian dekok rimpang temulawak dalam mencegah kerusakan hepar tikus jantan
dewasa galur Sprague dawley yang diinduksi aspirin. Pemberian dekok rimpang
temulawak dengan dosis 2,6 g/kgBB dan 5,2 g/kgBB memiliki efekhepatoprotektif
terhadap hepar tikus yang diinduksi aspirin dibandingkan dengan kelompok yang
hanya diberidekok rimpang temulawak dosis 1,3 g/kgBB

Mekanisme hepatoprotektif terjadi karena efek kurkumin sebagai antioksidan yang


mampu menangkap ion superoksida dan memutus rantai antar ion superoksida (O2-)
sehingga mencegah kerusakan sel hepar karena peroksidasi lipid dengan cara
dimediasi oleh enzim antioksidan yaitu superoxide dismutase (SOD) dimana enzim
SOD akan mengonversi O2- menjadi produk yang kurang toksik.

Curcumin juga mampu meningkatkan gluthation S-transferase (GST) dan mampu


menghambat beberapa faktor proinflamasi seperti nuclear factor-ĸB (NF-kB) dan
profibrotik sitokin.

Aktifitas penghambatan pembentukan NF-kB merupakan faktor transkripsi sejumlah


gen penting dalam proses imunitas dan inflamasi, salah satunya untuk membentuk
TNF-α. Dengan menekan kerja NF-kB maka radikal bebas dari hasil sampingan
inflamasi berkurang.
Curcumin berperan juga sebagai pelengkap dalam aktivitas antiviral dari analog
nukleotida/nukleosida yang digunakan sebagai gold-standard untuk terapi anti-virus
hepatitis B. Kombinasi antara curcumin dan Lamivudine dapat menekan dari ekspresi
virus hepatitis B sebesar 75% dibandingkan yang tidak diberikan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa curcumin bekerja sinergis dengan analog
nukleotida/nukleosida.
Kombinasi tersebut menghasilkan penekanan yang lebih besar terhadap virus
hepatitis B.

3. Kenapa banyak masyarakat masih menggunakan pengobatan komplementer


seperti bekam dan akupuntur?
Terapi Bekam adalah suatu pengobatan dengan cup yaitu alat untuk membekam
yang menghisap kulit dan jaringan di bawah kulit. Pengobatan alternatif dengan
metode
bekam, bukanlah hal baru dikalangan masyarakat Indonesia. Terapi bekam bekerja
pada titik tertentu di bawah kulit sehingga terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol
pada
daerah yang di bekam. Ini menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh
darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan otot-otot yang kaku dan tegang)
(Umar, 2010).

Akupunktur merupakan cara pengobatan yang sudah berkembang sejak ribuan


tahun yang lalu, berperan dalam kesehatan tubuh dan mendapat perhatian
Internasional. Akupunktur mempunyai philosofi berdasar pada ”Self Healing
Potential” (kemapuan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri) yang bersifat alami.
Akupunktur menstimulir kekuatan homeostasis tubuh untuk mencapai
keseimbangan
normal.
Akupunktur sebagai tindakan pengobatan dengan cara perangsangan pada
permukaan tubuh, bermanfaat untuk regulasi pada berbagai bidang, dengan ruang
lingkup penggunaan yang luas, antara lain :
1. Menghilangkan atau mengurangi gejala penyakit
2. Meregulasi gangguan fungsi tubuh
3. Memperbaiki keadaan patologik
4. Mempertinggi kualitas hidup
5. Meningkatkan estetika (kecantikan)
6. Mencegah timbulnya penyakit
Secara klinis pengobatan akupunktur dapat dilakukan :
1. Sebagai pengobatan tunggal, misalnya pada berbagai kasus nyeri, gangguan
sensorik dan permulaan proses radang
26
2. Sebagai pengobatan terpadu dengan pengobatan yang lain, untuk mendapatkan
hasil
pengobatan yang lebih baik. Misalnya pada penyakit saraf, sistem endokrin, sistem
gastrointestinal.
3. Sebagai pengobatan pendukung, misalnya meningkatkan kondisi kesehatan untuk
mempercepat pemulihan kesehatan, memperingan efek samping radiasi dan
mencegah sequela.
Cara pengobatan akupunktur semakin berkembang, berbagai modifikasi
pengobatan akupunktur antara lain akupunktur dengan tekanan tangan
(acupressure),
TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), akupunktur dengan
menggunakan laser, menyuntik dengan obat pada titik akupunktur, akupunktur
dengan
menggunakan moxa
4. Bagaiman mekanisme bekam ?
Terapi bekam terbagi menjadi dua jenis, yakni bekam basah dan bekam kering.
Bekam kering mencakup bekam luncur, bekam api, dan bekam tarik. Yang
membedakan antara bekam basah dan bekam kering, adalah ada tidaknya darah
yang dikeluarkan. Teknik bekam luncur dilakukan dengan meng-kop bagian tubuh
tertentu, lalu meluncurkan kop tersebut ke bagian tubuh yang lain. Sedangkan
bekam tarik dilakukan dengan cara meng-kop beberapa detik kemudian kop ditarik
dan ditempelkan kembali pada kulit.
Pada proses terapi pembekaman, terjadi bendungan lokal, di mana stimulasi titik
meridian, menyebabkan hipoksia dan radang, sehingga dapat memperbaiki
mikrosirkulasi dan fungsi sel dengan cepat. Lima belas hari setelah terapi bekam,
terjadi peningkatan elastisitas spektrin yang dapat menstimulasi kerja sistem
kekebalan tubuh: sel pembunuh alami (Natural Killer cells), sehingga daya tahan
tubuh meningkat baik sebagai pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit.
Meridian atau potent points merupakan suatu sistem saluran yang membujur dan
melintang di seluruh tubuh yang secara kedokteran tidak terlihat nyata tetapi dapat
dibuktikan keberadaannya dengan radioaktif teknesium perteknetat, yang
menghubungkan permukaan tubuh dengan organ dalam tubuh, organ satu dengan
organ lainnya, organ dengan jaringan penunjang-jaringan penunjang lainnya,
sehingga
membentuk suatu kesatuan yang bereaksi bersama apabila ada rangsangan dari
kulit.

Hasil penelitian Majid pada tahun 2009, menyatakan bahwa di bawah kulit, otot,
maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara
poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang
membentuk jaring-jaring (jala). Jala ini dapat disamakan dengan meridian.
Dengan adanya jala maka ada hubungan yang erat antar bagian tubuh, sehingga
membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin dapat menular dan memengaruhi poin lainnya.
Pengobatan pada satu titik juga bisa mengobati titik yang lain.
Adapun penelitian yang dilakukan Hana pada tahun 2008, menyatakan bahwa
prinsip
bekam sama dengan prinsip akupunktur dan akupresur. Pada bekam basah terjadi
pengeluaran darah, sedangkan pada akupunktur dan akupresur menggunakan
penekanan dan stimulasi pada titik tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengeluaran darah (blood letting) itu sebenarnya merupakan salah satu teknik
akupunktur tertua. Terapi bekam dilakukan pada area tertentu yang memiliki
kesamaan dengan titik meridian.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mekanisme bekam, di antaranya teori Taibah
dan teori Traditional Chinese Medicine (TCM). Menurut teori Taibah, terapi bekam
merupakan sebuah tindakan bedah minor, di mana tekanan negatif (kekuatan isap)
yang dilakukan di permukaan kulit menggunakan cup mengakibatkan kulit terisap ke
dalam cup. Karena tekanan negatif ini membuat laju filtrasi kapiler menuju daerah
cupping meningkat dan menurunkan absorbsi di kapiler vena yang meninggalkan
daerah cupping. Peningkatan filtrasi kapiler-kapiler kulit ini menyebabkan banyaknya
cairan dan zat-zat berbahaya yang terfiltrasi menumpuk di daerah cupping. Selain
itu, tekanan negatif ini juga akan mengumpulkan cairan limfe dan interstisial di
daerah cupping. Subtansi kimia, mediator inflamasi, dan mediator nyeri akan
merangsang ujung-ujung saraf sensoris di daerah cupping dan memutus adhesi
jaringan, sehingga rasa nyeri berkurang. Tindakan dengan perlukaan pada daerah
cupping akan membuka barrier kulit untuk mengeluarkan cairan bersama zat-zat
berbahaya dan mencegah absorbsinya di ujung kapiler vena. Tindakan dengan
perlukaan pada daerah cupping ini mengakibatkan peningkatan pembersihan plasma
darah dari material-material penyebab penyakit, seperti radikal bebas, kolesterol,
dan zat-zat berbahaya lainnya. Setelah dilakukan tindakan dengan perlukaan,
tekanan negatif kembali diulang menggunakan cupping pada daerah tersebut.
Tekanan negatif yang kedua kalinya ini mengakibatkan seluruh cairan yang
terkumpul (bersama zat-zat berbahaya) keluar, sehingga seluruh cairan yang
terkumpul pada area cupping habis. Pada tindakan cupping kedua, terjadi gradien
tekanan yang sangat besar di ujung kapiler arteriol dan venula yang menyebabkan
filtrasi pada kedua ujung kapiler tersebut.
Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pembersihan plasma darah, yang
ditandai dengan timbulnya luka pada jaringan tersebut. Luka tersebut secara
fisiologis akan membaik karena proses hemostasis tubuh. Hemostasis fisiologi ini
ditandai dengan munculnya cairan interstisial melalui filtrasi pada arteriol kapiler
kulit setelah pembersihan cairan yang berisi zat-zat berbahaya sebelumnya.

5. Bagaimana mekanisme akupuntur ?


MEKANISME KERJA AKUPUNKTUR
Bila titik akupunktur dirangsang maka akan terjadi beberapa macam reaksi yaitu:
1. Reaksi inflamasi lokal
2. Transduksi interseluler
3. Refleks kutaneosomatovisera
4. Transmisi neural ke otak.

Bila suatu titik akupunktur dirangsang maka secara subyektif akan dirasakan:
1. Nyeri tajam (serabut saraf A-group delta)
2. Nyeri tumpul (serabut saraf C)
3. Rasa berat (serabut korpuskel peka tekanan)
4. Rasa pembengkakan (terpengaruhnya mikrosirkulasi dan peninggian permeabilitas
)
5. Korona kemerah-merahan sekitar jarum masuk (dilatasi mikrosirkulasi)
6. Rasa hangat sekitar jarum masuk (Peningkatan mikrosirkulasi)
7. Perangsangan lebih lanjut akan menimbulkan peninggian ambang nyeri dan
apabila
diteruskan akan timbul efek analgetik di daerah yang jauh dari titik yang dirangsang.

Secara garis besar kerja akupunktur akan menimbulkan efek berupa:


1. Analgesi
2. Regulasi

Efek regulasi dapat berupa:


1. Relaksasi otot yang spastik
2. Peninggian / perbaikan mikrosirkulasi, baik lokal maupun distal
3. Normalisasi tekanan darah
4. Penurunan kadar lemak yang tinggi dalam darah
5. Penyembuhan hipersensitivitas kulit dan selaput lendir terhadap berbagai faktor
6. Pemulihan dari dipresi mental, keadaan hiperaktif dan anxiety
7. Perangsangan pelepasan hormone hipofise ACTH
8. Peninggian reaksi imun dan resistensi terhadap infeksi bakteri
9. Normalisasi aktivitas organ viscera
10. Normalisasi kadar gula darah
11. Perangsangan regenerasi serabut saraf.

Rangsangan pada titik akupunktur dapat menimbulkan :


1. Efek regional
a. Reaksi jaringan
Cedera dinding sel akibat rangsangan titik akupunktur membebaskan asam
arakidonat yang dikandungnya. Selanjutnya dihasilkan lekotrin, prostaglandin E-2,
tromboksan dan prostasiklin. Mediator kimiawi itu memicu terjadinya inflamasi lokal
dan agregasi trombosit.
Kerusakan endotelium pembuluh darah halus dan kapiler serta jaringan ikat akan
menghasilkan fragmen kolagen, miofibril dan membran basal, yang mengakitivasi
sistim pembekuan darah secara bertingkat.
Reaksi inflamasi buatan akan dilanjutkan dengan proses lain berupa reaksi
anti-inflamasi.
b. Refleks akson
Rangsangan penjaruman pada reseptor polimodal oleh saraf sensorik diteruskan
selain ke medula spinalis, juga ke akson kolateral yang mengandung CGRP (calcitonin
gen related peptide) dan bersinaps akso-aksonik dengan akhiran saraf simpatis di
sekitar pembuluh darah. Pelepasan asetilkolin oleh akhiran saraf simpatis yang
teraktivasi menyebabkan vasodilatasi lokal di sekitar lokasi penjaruman.
Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler, selain karena reaksi inflamasi
dan refleks axon, juga karena terjadinya refleks vasomotor segmental medula
spinalis, serta serabut eferen kolinergik dari pusat saraf otonom di hipotalamus
anterior.
Terjadinya vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan
berbagai sisa metabolisme terangkut, pasokan ATP, nutrisi dan oksigen menjadi
lancar; produk reaksi inflamasi difagositosis/dilisis, dan mediator yang teraktivasi
diinaktivasi.

c. Arus listrik dari perlukaan


Titik akupunktur mempunyai tegangan listrik lebih tinggi dari kulit sekitarnya.
Tegangan listrik yang melewati lapisan epidermis adalah 20 - 90 milivolt, dengan
kutub positif di dalam dan kutub negatif diluar. Pelukaan kulit akan menimbulkan
arus
pendek.
Penjaruman menurunkan tahanan listrik berbarengan dengan menghasilkan arus
listrik searah sebesar 10 mikroamper dimana kutub negatif berada di bekas lubang
tusukan dan kutub positif terletak di tepi luka.

Fenomena ini berlangsung selama lebih kurang 48 jam yaitu waktu yang dibutuhkan
tubuh menyembuhkan luka tusukan. Degenerasi aksonal atau demielinisasi
segmental menyebabkan saraf yang rusak menjadi peka berlebihan terhadap
asetilkolin. Arus listrik searah yang dihasilkan penjaruman mengurangi kepekaan
tersebut, dan memicu proses regenerasi saraf.

2. Efek sistemik
a. Efek analgetik
Efek analgetik tindakan akupunktur dimediasi oleh endorfin atau oleh serotonin.
Pada rangsangan yang lama dan kuat, dapat menimbulkan Stress induced analgesia,
yang tidak dapat dihilangkan oleh nalokson atau sinanserin, tetapi dapat dihilangkan
oleh deksametason. Penjaruman lokasi bukan titik akupunktur tidak menimbulkan
efek analgesi, karena rangsang penjaruman itu tidak menuju substansia grisea
periakuaduktus, sebagaimana rangsang titik akupunktur; tetapi menuju ke
hipotalamus posterior dan nukleus sentromedian lateralis talami (bagian dari
analgesia inhibitory system) dgn mediator kolesistokinin, suatu antagonis opiat
endogen yg akan menduduki reseptor opiat di substansia grisea periakuaduktus.

b. Efek regulasi
Tubuh manusia mempunyai kecenderungan mempertahankan homeostasis yang
melibatkan : Sistem saraf, endokrin, dan mediator kimiawi

6. Apa saja proses yang harus ditempuh dalam penggembangan obat baru?

Anda mungkin juga menyukai