Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EVI AGUSTINA

NIM : 191403015
PRODI : D3 KEBIDANAN TK 2 SEMESTER 3
TUGAS TERSTRUKTUR KESEHATAN REPRODUKSI

Dismenore dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non-farmakologis.


Terapi farmakologismeliputi: pemberian obat analgesik, terapi hormonal,
prostaglandin obat steroid, dan serviks serviks yang melebar. Diantara terapi non
farmakologis lainnya, kompres hangat, acupressure, olahraga, mozart dan terapi
relaksasi.
1. Obat herbal yang digunakan untuk dysmenorrhea
Beberapa bahan tanaman tradisional yang dapat mengurangi rasa nyeri saat
menstruasi diantaranya adalah tapak liman, temu putih, jahe, kunyit, dan sidaguri.
Bahan yang umum digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi adalah kunyit.
Kunyit biasa digunakan sebaga pereda nyeri dan pelancar menstruasi.
Jamu dikategorikan sebagai minuman tradisional karena menggunakan bahan-
bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan berkhasiat yang sudah biasa digunakan oleh
masyarakat secara turun menurun. Produk herbal/jamu atau fitofarmaka saat ini
memang sedang menjadi alternatif utama bagi para wanita yang ingin mrngurangi
rasa nyeri dismenorea tanpa mendapat efek samping, salah satunya adalah dengan
minum kunyit asam.
Senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan minyak alsiri)
mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba,
antipikun, dan antiracun. Secara alamiah kandungan senyawa fenolik pada kunyit
dipercaya dapat digunakan sebagai antioksidan, analgetika, anti-mikroba, anti-
inflamasi, dan dapat membersihkan darah. Senyawa aktif yang terkandung pada
kunyit yaitu curcumine. Secara lebih spesifik kandungan curcumine dapat
menghambat terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga dapat menghambat
dan mengurangi terjadinya inflamasi dan akan mengurangi serta menghambat
kontraksi uterus yang meyebabkan nyeri haid.
Secara tradisional kunyit sering digunakan oleh masyarakat di berbagai
Negara untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti penyakit yang disebabkan
oleh mikroba parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar, sakit perut (diare,
sembelit, kembung), gangguan pencernaan, gangguan hati, asma, menghilangkan
gatal-gatal dan penyakit kulit lain, mengurangi rasa nyeri dan sakit pada penderita
rematik arthtritis.
Di beberapa Negara seperti Madagaskar, Cina, India, dan Yunani, kunyit
sering digunakan sebagai antiparasit, antiinfeksi, antiperiodic, astringen, diuretik,
perangsang, dan tonik. Selain itu juga sebagai obat luka, sakit perut, penyakit hati, dan
gangguan saluran kencing.
(https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1874/1842)
Selain itu jahe dan temulawak, Kandungan aleoresin pada rimpang jahe seperti
gingerol, shogaol dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan diatas vitamin E
(Kumalaningsih, 2006). Menurut British Journal of Obstetrics and Gynaecology
(2005), antioksidan dapat membantu seluruh sel dan jaringan tubuh, memperbaiki
serta mengatasi peradangan atau inflamasi. Sedangkan pada temulawak, rimpangnya
mengandung curcumin yang berfungsi sebagai antiinflamasi (antiradang). Selain itu
mengandung minyak atsiri yang bermanfaat untuk menghilangkan nyeri (Dalimartha,
2000). (http://www.ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/JKep/article/view/201/151)

Terapi ramuan herbal dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat


tradisional yang berasal dari bahan-bahan tanaman. Beberapa bahan tanaman
dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri. Salah satu tanaman tersebut adalah jahe
(Zingibers Officinale Rosc.) yang bagian rimpangnya berfungsi sebagai analgesik,
antipiretik, dan anti inflamasi. Annual Meeting of the Society for Economic Botany di
Chicago tahun 2007 menyatakan bahwa rosella dapat mengurangi nyeri dan inflamasi
pada saat dismenore.
(http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/download/38/33)

2. Obat medis yang digunakan untuk dysmenorrhea


Ada beberapa cara untuk mengatasi gejala- gejala yang timbul
akibat dismenore yaitu dengan terapi medis dan non medis. Obat medis yang
sering digunakan berupa analgesik dan anti inflamasi seperti asam mefenamat,
ibuprofen dan antagonis kalsium, seperti verapamil dan nifedipin yang dapat
menurunkan aktivitas dan kontraktilitas uterus (Morgan & Hamilton, 2003).
Dismenorea dapat ditangani dengan pemberian obat analgetik misalnya aspirin dan
asetaminofen, diuretik misalnya tiazida, spasmolitik, dan pengobatan suportif meliputi
aktifivas fisik misalnya olahraga.
Akan tetapi obat- obatan analgesik seperti aspirin dapat menimbulkan efek
samping seperti iritasi mukosa lambung, dan meningkatkan resiko tukak lambung,
dan meningkatkan resiko perdarahan, sedangkan asetaminofen dapat menyebabkan
efek samping seperti hipersensitifitas, kerusakan hati, mual, muntah, dan anoreksia.
Penggunaan tiazida apda orang yang memiliki riwayat penyakit jantung akan
meningkatkan resiko kematian mendadak, gangguan metabolik, ketidakseimbangan
elektrolit, anoreksia (kehilangan nafsu makan), gangguan lambung-usus, sakit kepala,
pusing, hipotensi postural, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan),
penglihatan berwarna kuning, reaksi hipersensitifitas, sakit kuning kolestatik,
pankreatitis, dan diskrasia darah. Penggunaan papaverin dapat menimbulkan efek
samping seperti gangguan gastrointestinal, dan hipersensitif hati.
(https://jurnal.stikesganeshahusada.ac.id/index.php/juke/article/view/83/65)

3. Selain obat hal- hal yang dapat mengurangi dysmenorrhea


Hal yang dapat mengurangi dysmenorrhea selian obat- obatan yakni, istirahat
yang cukup, olahraga teratur, pemijatan, kompres hangat, kompres hangat pada
punggung atau perut bagian bawah, atau pun mandi air hangat, olahraga, aroma terapi,
mendengarkan musik, membaca buku atau menonton film.
- Memijat dan mengompres hangat area perut yang sakit.
- Berolahraga ringan, seperti berjalan santai atau bersepeda.
- Melakukan relaksasi, misalnya dengan yoga atau pilates.
- Mandi air hangat.
- Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin E, vitamin B6, omega
3, dan magnesium.
- Terapi non farmakologi dapat dilakukan dalam beberapa cara, misalnya
relaksasi, distraksi, akupunktur, bekam, aromatherapy, hipnotherapy.

1) Acupressure adalah Akupresur adalah pengobatan cina yang sudah dikenal sejak
ribuan tahun lalu dan dengan memberikan tekanan atau pemijatan dan
menstimulasi titik-titik tertentu dalam tubuh. Pada dasarnya terapi akupresur
merupakan pengembangan dari teknik akupuntur, tetapimedia yang digunakan
bukan jarum, tetapi jari tangan atau benda tumpul (Ali, 2005). Accu pressure juga
berarti penekanan pada titik acupunktur, yang menggunakan tangan atau media
lain (Pijat dan totok Jari, B.U Hadikusumo, 2008).
Salah satu efek penekanan titik akupresure dapat meningkatkan kadar endorfin
yang berguna untu pereda nyeri yang diproduksi tubuh dalam darah dan opioid
peptida endogeneus di dalam susunan syaraf pusat. Jaringan syaraf akan memberi
stimulus pada sistem endokrin untuk melepaskan endorfin sesuai kebutuhan tubuh
dan diharapkan dapat menurunkan rasa nyeri saat menstruasi (Widyaningrum,
2013).

2) Menggunakan humor (kelucuan, keadaan yang menyenangkan) Dapat merangsang


pengeluaran hormon endhorpin yang dapat menurunkan nyeri dengan pengalihan
perhatian kedalam keadaan yang menyenangkan.

3) Mendengarkan musik
Secara fisiologis teknik mendengarkan audio yaitu dengan mendengarkan
musik yang disukai pasien seperti music pop, dangdut, keroncong dll dapat
merangsang pelepasan hormon endhorpin yang merupakan substansi sejenis
morphin yang disuplai oleh tubuh, sehingga pada saat reseptor nyeri di saraf
perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, kemudian terjadi transmisi sinaps antara
neuron saraf perifer dan neuron yang menuju otak tempat yang seharusnya
substansi P akan menghasilkan impuls. Ketika terjadi proses di atas, endhorpin
akan memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensosik sehingga sensasi nyeri
menjadi berkurang (Rosdianto, 2012).

4) Menggunakan imagery Guided imagery merupakan salah satu teknik terapi


tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara mengajak pasien berimaginasi
membayangkan sesuatu yang indah dan tempat yang disukai atau pengalihan
perhatian terhadap nyeri yang bisa dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring
dengan mata dipejamkan dan memfokuskan perhatian dan berkonsentrasi.
Sehingga tubuh menjadi rileks dan nyaman (Ratnasari, 2012).

5) Relaksasi merupakan teknik mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress


melalui pengendoran otot-otot saraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek
tertentu dan merupakan kondisi istirahat fisik dan mental, tetapi aspek spirit tetap
aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan
homeostatis/seimbang, dalam keadaan tenang tetapi tidak tertidur, dan seluruh
otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman (Sunaryo &
Lestari, 2015). Relaksasi otot-otot akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang
mengalami trauma atau sakit sehingga mempercepat penyembuhan dan
menurunkan (menghilangkan) sensasi nyeri.

6) Massage Massage yang efektif untuk dysmenorrhea adalah dalam bentuk masase
yaitu dalam bentuk pijatan . Salah satu bentuk pijatan yaitu dengan counter-
pressure.

7) Menggunakan Stimulasi Cutaneous Stimulasi yang dilakukan untuk


menghilangkan nyeri. Massase, mandi air hangat, kompres untuk menggunakan
kantong es, dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS) merupakan upaya –
upaya untuk memenurunkan persepsi nyeri. Salah satu pemikiran dalam stimulasi
kutaneus bahwa cara ini menyebbakan pelepasan endorphin, sehingga memblok
transmisi stimulus nyeri.

8) Akupuntur merupakan teknik yang sederhana, hanya menggunakan jarum khusus


serta dapat menunjukkan efek positif dalam waktu singkat. Jarum yang ditusukkan
akan merangsang hipotalamus pituitary untuk melepaskan beta-endhorpin yang
berefek menguruangi nyeri (Yoga, 2016).

9) Napas Dalam, Teknik relaksasi adalah tindakan relaksasi otot rangka yang di
percaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang
mendukung rasa nyeri.Teknik relaksasi juga merupakan suatu tindakan untuk
membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, sehingga dapat
meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Prasetyo, 2010). Teknik relaksasi yang
sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Pasien
dapat memejamkan matanya dan bernapas dengan perlahan dan nyaman.

10) Aromaterapi merupakan suatu metode yang menggunakan minyak atsiri untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan juga mempengaruhi kesehatan emosi seseorang.
Minyak atsiri merupakan minyak alami yang diambil dari tanaman aromatic.
Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi,
produk untuk mandi dan parfum (Koensoemardiyah, 2009)
(http://repository.unimus.ac.id/2519/)

Anda mungkin juga menyukai