KEPERAWATAN
GERONTIK PADA
LANSIA DENGAN
FRAKTUR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Gerontik
Kelompok 2 – ikp 4b
● Konsep fraktur
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dimana pada masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental & sosial. Proses menua merupakan
proses yang alami bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh.
2. Perubahan - Perubahan Pada Lansia
1.Perubahan Fisik
( Sel, Sistem Persyarafan, Sistem Penglihatan, Sistem Pendengaran, Sistem
Cardiovaskuler, Sistem pengaturan temperatur tubuh, Sistem Respirasi, Sistem
Gastrointestinal, Sistem urinaria, Sistem Endokrin, Sistem Kulit, System
Muskuloskeletal ).
2. Perubahan Kognitif
( Memory ( Daya ingat , Ingatan ), IQ ( Intellegent Quotient ), Kemampuan Belajar
( Learning ), Kemampuan Pemahaman ( Comprehension ), Pemecahan Masalah
( Problem Solving ), Pengambilan Keputusan ( Decision Making ), Kebijaksanaan
( Wisdom ), Kinerja ( Performance ), Motivasi ).
3. Perubahan Psikososial
( Kesepian, Duka cita ( Bereavement ), Depresi, Gangguan cemas, Parafrenia, Sindroma
Diogenes ).
4.Perubahan spiritual
5.Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
6.Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
2
Konsep Fraktur
1. Definisi Fraktur
Selain itu , kelompok lansia memiliki risiko jatuh yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok usia lainnya , yang meningkatkan risiko terjadinya
fraktur.
Faktor risiko dari dislokasi dan fraktur tulang belakang diantaranya
adalah jenis kelamin, usia yang semakin tua, pengguna alkohol,
pengendara kendaraan bermotor, dan atlet.
3. Tanda & Gejala
4. Distraksi pendengaran
Distraksi pendengaran merupakan salah satu tindakan untuk mengatasi nyeri pada fraktur,
individu yang mengalami kesakitan akan merasa rileks saat mendengarkan musik atau
sejenisnya. pelepasan opioid endogen, atau disasosiasi. Musik atau sejenisnya memberikan efek
distraksi dan sisasosiasi opiat endogen di beberapa fosi didalam otak, termasuk hipotalamus dan
sistem limbic. Musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang terorganisir yang terdiri
atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Jenis musik yang efektif dalam mengatasi
nyeri adalah musik klasik karena musik klasik memiliki tempo yang berkisar antara 60-80 beats
per menit setara dengan detak jantung manusia. Musik klasik bermanfaat untuk membuat
seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan
sedih (Ani & Diah, 2016).
4
Terapi Komplementer
Pada Lansia Dengan
Fraktur
- Terapi Komplementer, bisa juga disebut terapi komplementer alternatif yang artinya jenis
pengobatan non farmakologis atau pengobatan penunjang yang dilakukan bersamaan dengan
terapi farmakologis ( Teknik Tradisional ). -
Tanaman cakar ayam yang juga dikenal dengan nama latin Selaginella doederleinii ini dikenal
memiliki manfaat meredakan pembengkakan. Pembengkakan merupakan keluhan yang paling
lazim muncul pada pasien dengan kasus cedera tulang, termasuk patah tulang. Biasanya karena
terjadi pengendapan darah dan inflamasi pada area cedera.
2). Daun Gandarusa
Justicia gendarussa, memiliki kandungan senyawa yang baik untuk mengatasi inflamasi pada
tulang dan otot. Penggunaan ekstraksi gandarusa sebagai kompress pada area cedera tulang
akan membantu mempercepat proses pengikatan kalsium dan mineralisasi pada tulang pada
proses penyembuhan.
Tanaman dengan nama latin Euphorbia tirucalli, ini baik sebagai analgesik, anti inflamasi, anti
pembengkakan, pelancar sirkulasi darah, anti infeksi dan efektif membantu proses pemulihan
jaringan dan mineralisasi pada tulang yang cedera.
- Vitamin & Nutrisi :
1. Kalsium : Sumber kalsium dari susu dan beragam produk turunannya, seperti yogurt dan
keju. juga bisa menemukan kalsium di dalam tuna, brokoli dan beberapa kacang-kacangan,
seperti kacang almond.
2. Vitamin D : Sumber vitamin D seperti ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, jus jeruk, susu,
kuning telur, dan sereal.
3. Zat besi : Sumber zat besi dari beberapa makanan seperti, daging merah, telur, sayuran
berdaun hijau, roti gandum, dan sereal.
4. Kalium : Sumber potasium antara lain, Pisang, jus jeruk, kentang, kacang-kacangan, biji-
bijian, ikan, daging, dan susu.
5. Vitamin C : Sumber vitamin C yaitu, jeruk, buah kiwi, beri, tomat, paprika, kentang, dan
sayuran hijau.
6. Protein : Sumber protein seperti, daging, ikan, susu, keju, yogurt, kacang-kacangan, dan
sereal.
7. Vitamin K : Sumber Vitamin K dari sayuran-sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam. Selain
dari sayuran, vitamin K juga terdapat pada buah-buahan seperti, kiwi, alpukat, dan delima.
2. Mind - body techniques (meliputi meditasi)
1. Yoga
Yoga merupakan salah satu ajaran falsafah Hindu di India yang telah ada sejak 5000 tahun yang
lalu. Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti penyatuan fisik , mental , spiritual
dengan alam serta Sang Pencipta . Yoga memfokuskan pada aktifitas meditasi dari individu
dengan memusatkan pikiran untuk mengontrol panca indera serta tubuh secara keseluruhan .
2.Chiropractic
Chiropractic merupakan salah satu pengobatan komplementer yang fokus pengobatan, serta
pencegahan sistem neuromuskuletal . Chiropractic didirikan oleh Daniel David Palmer pada
tahun 1895 di Davenport , lowa Amerika Serikat . Metode dan Teknik Chiropractic Dalam proses
diagnosis , Chiropractic menggunakan metode imaging skeletal , mengobservasi , palpasi , serta
melakukan penilaian orthopedik dan neurologika.
3.Aromaterapi
Salah satu terapi komplementer untuk mengurangi kecemasan akibat fraktur yaitu aromaterapi.
Aromaterapi dapat diberikan melalui beberapa cara yaitu melalui inhalasi, topikal,
tergantung kondisi dan effek yang diinginkan (Snyder,2016). Salah satu tumbuhan yang
memiliki fungsi sebagai aromaterapi adalah bunga mawar. Bunga mawar mengandung
vitamin C, A, B1,B2, B3, dan K, asam sitrat, asam malat, tannis, pektin, flavonoid, dan
karotenoid.
3. Manipulative and body - based practive (meliputi pijat, refleksi)
1. Akupuntur
Akupuntur mempunyai arti memasukkan jarum ke dalam tubuh melalui titik - titik khusus secara
anatomis . Akupuntur merupakan pengobatan tradisional yang berasal dari Cina dan telah ada
sejak sekitar 2000 tahun yang lalu. Saat seseorang mengalami fraktur atau patah tulang,
biasanya dibutuhkan sebuah terapi untuk memulihkan kondisi tersebut. Salah satu terapi yang
biasa dilakukan untuk masalah ini adalah fisioterapi atau akupuntur.
5
Jurnal Penelitian
Mengenai Fraktur
1. Pengaruh Terapi Dingin Cryotherapy Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Fraktur Ekstremitas Tertutup
Lenni Sastra, Lola Despitasari
S1 Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA
(KOrespondensi : lenni_sastra@yahoo.com)
Hasil :
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh terapi dingin cryotherapy terhadap penurunan
nyeri pasien dengan fraktur tertutup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi efek dari
terapi dingin cryotherapy pada penurunan nyeri pasien dengan fraktur ektremitas tertutup.
Penggunaan es (ice pack) dan air es dalam pengobatan cedera dan modalitas pengobatan yang
umum digunakan dalam pengelolaan cedera (Bleakley et al, 2007). Secara fisiologis es
mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan sehingga mencegah kerusakan jaringan
sekunder dan mengurangi nyeri ke sistem saraf pusat (Aroyah, 2012). Cryotherapy telah
direkomendasikansebagai pengobatan awal untuk regangan otot selama lebih dari 30 tahun
(Cristhoper et al, 2008) untuk fase inflamasi akut setelah terjadi cedera dan cryotherapy
diperkirakan dapat mengurangi edema formasi melalui induksi vasokonstriksi, dan mengurangi
sekunder kerusakan hipoksia dengan menurunkan metabolisme jaringan yang terluka.
2.Terapi Non Farmakologi dalam Penanganan Diagnosis Nyeri Akut pada Fraktur
Risnah, Risnawati, Maria Ulfah Azhar, Muhammad Irwan
Prodi Keperawatan FKIK UIN Alauddin Makassar
Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
Email : Risnah@uin-alauddin.ac.id
Hasil :
Hasil yang didapatkan, terdapat beberapa cara yang efektif digunakan untuk mengatasi fraktur,
yaitu Distraksi pendengaran merupakan salah satu tindakan untuk mengatasi nyeri pada fraktur,
individu yang mengalami kesakitan akan merasa rileks saat mendengarkan musik klasik. Musik
atau sejenisnya memberikan efek distraksi. Kedua, Relaksasi nafas dalam, dapat memberikan
perubahaan yang dirasakan pada oleh tubuh secara fisiologis yang bersifat emosional serta
sensorik dengan memberikan efek relaksasi yang dapat menurunkan skala nyeri.
Ketiga, Kompres Dingin (Cold Pack), Kompres dingin merupakan salah satu tindakan
keperawatan dan banyak digunakan untuk menurunkan nyeri. Sensasi dingin yang dirasakan
memberikan efek fisiologis yang dapat menurunkan respon inflamasi dan mengurangi rasa nyeri.
Dan ROM, yang merupakan upaya pengobatan yang penatalaksanaannya menggunakan latihan
gerak baik secara aktif maupun secara pasif. ROM diberikan untuk mengatasi gangguan ungsi
gerak, mecegah komplikasi, mengurangi nyeri dan edema dan melatih aktivitas akibat operasi.
6
Konsep Asuhan
Keperawatan
Gerontik Pada Lansia
Dengan Fraktur
A.Pengkajian Keperawatan
a.Data Subjektif
1)Anamnesa
a)Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,
asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
b)Keluhan Utama
c)Riwayat Penyakit Sekarang
d)Riwayat Penyakit Dahulu
e)Riwayat Penyakit Keluarga
2)Pola-pola Fungsi Kesehatan
a)Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
b)Pola Nutrisi dan Metabolisme
c)Pola Eliminasi
d)Pola Tidur dan Istirahat
e)Pola Aktivitas
f)Pola Hubungan dan Peran
g)Pola Persepsi dan Konsep Diri
h)Pola Sensori dan Kognitif
i)Pola Reproduksi Seksual
j)Pola Penanggulangan Stress
k)Pola Tata Nilai dan Keyakinan
1. Pengkajian Instrumen geriatric
a. Fungsi Bartel
No Jenis ADL Kategori Skor
1 0= tidak ada
Makan (feeding)
1= perlu bantuan untuk memotong dll
2 = mandiri
2= mandiri
4 0= tergantung
Berpakaian (Dressing)
1= sebagian dibantu
2= mandiri
5 Buang air kecil (Bowel) 0= tidak bisa mengontrol (perlu dikateter
dan tidak dapat mengatur)
1= BAK kadang-kadang (sekali/24jam)
2= terkontrol penuh (lebih dari 7
hari)
6 Buang air besar 0= inkontinensia (perlu enema)
(Bladder) 1= kadang inkontinensia (sekali
seminggu) Interpretasi hasil:
2= terkontrol penuh 20 : mandiri
7 Penggunaan toilet 0= tergantung bantuan orang lain 12-19 ketergantungan
ringan9-11 :
1= perlu bantuan tetapi dapat
melakukan sesuatu sendiri ketergantungan sedang
5-8 : ketergantungan
2= mandiri berat
8 Berpindah 0= tidak dapat 0-4: ketergantungan
1= butuh bantuan (2 orang)
2= dapat duduk dengan sedikit
3= mandiri
9 mobilitas 0= tidak bergerak/tidak mampu
1= mandiri dengan kursi
1= perlu bantuan
2= mandiri
a. Short portable mental status questionnaire (SPMSQ)
no Pertanyaan Skor
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? Ya Tidak
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak Ya Tidak
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? Ya Tidak
4 Apakah anda sring merasa bosan? Ya Tidak
5 Apakah anda mempunyai semangat baik pada setiap saat? Ya Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? Ya Tidak
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? Ya Tidak
8 Apakah anda tidak merasa tidak berdaya? Ya Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan Ya Tidak
sesuatu hal yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya Tidak
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat kini? Ya Tidak
13 Apakah anda merasa penuh semangat? Ya Tidak
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaan dari anda? Ya Tidak
Total
SKOR
B.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah
dikumpulkan. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan post op fraktur meliputi :
a) Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera pada jaringan, alat
b) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dispnea, kelemahan/keletihan, ketidak edekuatan oksigenasi, ansietas, dan
c) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolik, kerusakan sirkulasi dan penurunan
sensasi dibuktikan oleh terdapat luka / ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan
nekrotik.
d) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan, kerusakan muskuloskletal, terapi pembatasan
e) Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur invasif dan jalur
f) Kurang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterb1atasan kognitif,
dengan agen injury fisik berkurang atau hilang. klien dan keluarga
4. Observasi tanda-tanda
vital.
5. Kompres dingin
6. Memakai aromaterapi.
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Rencanakan periode
berhubungan dengan nyeri, keperawatan Tujuan : pasien kesehatan dan kebutuhan akan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini perawat
menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia (komunikasi) dan kemampuan
teknis keperawatan, penemuan perubahan pada pertahanan daya tahan tubuh, pencegahan komplikasi,
penemuan perubahan sistem tubuh, pemantapan hubungan klien dengan lingkungan, implementasi pesan
tim medis serta mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan klien.
E.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana mengenai kesehatan klien dengan tujuan
yang telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
REFERENSI
- Devina, Desriyati, Firnalis. (2021, oktober). Asuhan keperawatan gerontik pada pasien
fraktur. Gorontalo.
- Lenni Sastra, L. D. (2018). Pengaruh Terapi Dingin Cryotherapy Terhadap Penurunan Nyeri
pada Fraktur ekstremitas tertutup. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 2.
- Pittara, D. (2022, April 12). Patah Tulang. Retrieved from Alodokter:
https://www.alodokter.com/patah-tulang
- Risnah, Risnawati HR, Maria Ulfah A, Muhammad Irwan. (2019). Terapi non farmakologi
dalam penanganan diagnosis nyeri akut pada Fraktur : Systematic Review. Journal If Islamic
Nursing, 4.
- Tias, A. S. (2020). Asuhan keperawatan lansia dengan fraktur. Musi.
“Great things are not done by
one person. They are done by a
team of peple.”
Terima
Kasih