Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA AKTIVITAS & ISTIRAHAT

DISUSUN OLEH :
WIWIK AMBARWATI
40901800101

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
A. Pengertian

Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan
bebas dari perasaan gelisah. Jadi istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas
sama sekali. Terkadang berjalan – jalan di taman juga bias dikatakan sebagai suatu
bentuk isrirahat. Istirahat tidak hanya mencakup tidur, tetapi juga bersantai,
perubahan dalam aktivitas, menghilangkan segala tekanan – tekanan kerja atau
masalah – masalah lainnya. Berjalan di udara segar, bermain tenis, menjernihkan
pikiran semuanya dapat menenangkan otot – otot. Dan disebut juga istirahat.
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang
berakibat badan menjadi lebih segar (Asmadi, 2008).
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan aktivitas (pergerakan)
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dengan kebutuhan dasar tidur dan
saling mempengaruhi seperti istirahat.

B. Fisiologi sistem/fungsi normal sistem pergerakan

Pergerakan merupakan rangkaian yang terintegrasi dengan sistem


musculoskeletal dan sistem pernafasan . Sistem skeletal berfungsi :
a. Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru
c. Tempat melekatnya otot dan tendon
d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat
e. Tempat produksi sel darah.

Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian dikelompokan
menjadi tulang panjang, tulang pendek, tulang keras, tulang ekstremitas dan tulang
tak beraturan. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dihubungkan dengan
sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk
rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai :
a. Pergerakan
b. Membentuk Postur
c. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi.
Sistem Pernafasan berfungsi sebagai :
a. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke
susunan saraf pusat
b. Sel saraf atau neuron membawa implus dan kemudian memberikan
respons melalui saraf efferent
c. Saraf efferent menerima respond dan diteruskan ke otot rangka

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem pergerakan

1.Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh dan imobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh
2.Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas

3.Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang.
Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat yang kemudian sering
dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas

4. Kelemahan neuromuskel dan skeletal


Adanya abnormal postur seperti lordosis dapat berpengaruh terhadap
pergerakan
D. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem pergerakan

1. Gangguan pada tulang


Fisura atau yang biasa disebut retak tulang dan patah tulang
2. Gangguan pada sendi
Dapat terjadi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi
3. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram/nyeri otot, dan
keseleo

II. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Istirahat dan Aktivitas

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM

1. IDENTITAS
a.Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, diagnosa medis, tanggal dan jam masuk.

b. Identitas Penanggung jawab


Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa, pendidikan
terakhir, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien.

2. Status Kesehatan saat ini


Proses penyakit/cedera dapat mempengaruhi fungsi sistem
tubuh/aktivitas. Seseorang yang mengalami patah tulang akan
kesulitan untuk melakukan aktivitas secara bebas. Klien menderita
penyakit tertentu sehingga klien harus selalu beristirahat ditempat tidur
tetapi pada akhirnya berakibat pada kelumpuhan.
3. Riwayat kesehatan lalu
Gaya hidup mempengaruhi aktivitas dan istirahat tubuh.
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas
seseorang karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari-hari.
Seseorang yang kurang bergerak dan berolahraga akan mengalami
kelemahan otot. . Demikian pula dengan orang yang pernah menjalani
operasi, karena adanya nyeri mereka cenderung bergerak lebih
lamban.

4. Riwayat Kesehatan keluarga


Apabila ada riwayat penyakit seperti jantung, stroke maka akan
beresiko berpengaruh terhadap aktivitas.

5. Riwayat kesehatan lingkungan


a. Kebersihan rumah dan lingkungan
b. Kemungkinan terjadinya bahaya

Pemeriksaan fisik : data fokus


a. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien berpengaruh terhadap aktivitas. Dengan mengkaji
menggunakan Skala Koma Glasgow (GCS) dengan hasil 14-15:
normal/disfungsi ringan, 11-13: disfungsi sedang, 10 atau kurang :
disfungsi berat.
1) Respon membuka mata
4 : Spontan
3 : Terhadap perintah
2 : Terhadap nyeri
1 : Tidak ada respon
2) Respon verbal
5 : Terorientasi
4 : Bingung
3 : Kata-kata yang tidak teratur
2 : Tidak dapat dimengerti
1 : Tidak ada
3) Respon motorik
6 : Mematuhi perintah
5 : Melokalisasi nyeri
4 : Penarikan karena nyeri
3 : Fleksi abnormal
2 : Tidak dapat dimengerti
1 : Tidak ada respon

b. Postur atau bentuk tubuh


1) Skoliosis
Melengkungnya tulang belakang kearah samping, mengakibatkan tubuh
melengkung kearah kanan/kiri
2) Kifosis
Perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan
sehingga orang menjadi bongkok
3) Lordosis
Kelengkungan tulang belakang kearah pinggang kearah depan sehingga
kepala tertarik kearah belakang

c. Ektremitas
Kaji kekuatan otot pasien dengan menggunakan skala kekuatan otot.
0 : Kontarksi otot tidak terdeteksi
1 : Kejapan yang hamper tidak terdeteksi atau bebas kontraksi dengan
observasi atau palpasi
2 : Pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi gravitasi
3 : Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak melawan tahanan
4 : Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5 : Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan otot

2.1.3 Pemeriksaan Penunjang


a. Sinar – X
Sinar – X tulang menggambarkan kepadatan tulang, tekstur dan
perubahan hubungan tulang
b. CT Scan
CT Scan menunjukkan rincian bidang tertentu tulang dan dapat
memperlihatkan tumor jaringan lunak/cedera tendon. CT Scan
digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang
didaerah yang sulit dievaluasi

c. MRI (Magnetik Resonance Imaging)


MRI digunakan untuk memperlihatkan abnormalitas (mis:
tumor/penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang

Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan mobilisasi
2. Risiko cedera berhubungan dengan ketidaktepatan posisi
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan tirah baring
No.
Diagnosis
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
( NOC) ( NIC )
1. Intoleransi Setelah melakukan tindakan Activity Therapy Dengan mencatat
aktivitas keperawatan selama …x24 (4310) : segala program
berhungan jam diharapkan pasien dapat Monitor aktivitas pasien
dengan melakukan aktivitasnya emosi,fisik,social maka dapat
penurunan dengan normal ditandai : pasien dalam diketahui sejauh
mobilisasi Activity Tolerance : pemenuhan program mana tingkat
(000501) Pemenuhan aktivitas: pemenuhan
kebutuhan O2 mencukupi - Anjurkan pasien kebutuhan.
dalam memenuhi aktivitas untuk Semakin meningkat
dalam batas normal meningkatkan aktivitas yang
(000502) Rata-rata TD batasan dicapai maka
dalam batas normal aktivitas yang semakin cepat
(000503) Rata-rata dicapainya. pasien manduru
pernapasan dalam batas dalam pemenuhan
- Fokuskan
normal kebutuhan. Jika
keluarga untuk
(000507) Warna kulit pasien mampu
membantu
normal melakukan aktivitas
memenuhi
(000513) Laporan dalam terlalu banyak
kebutuhan
pencapaian kebutuhan jangan dipaksa.
pasien.
sehari-hari Pasien akan terbantu
- Anjurkan dalam pemenuhan
Keterangan: keluarga untuk kebutuhan selama
1 : Selalu menunjukkan membantu belum bisa mandiri.
2 : Sering menunjukkan memenuhi Dengan adanya
3 : Jarang menunjukkan kebutuhan kolaborasi akan
4 : Tidak pernah lebih efektif dan
menunjukan pasien. efisien dalam
memenuhi
- Kolaborasikan
kebutuhan.
dengan terapis
dalam latihan
pemenuhan
aktivitas.

2. Risiko cedera Setelah melakukan tindakan Enviromental Dengan lingkungan


berhubungan keperawatan selama …x24 Management Safety yang aman pasien
dengan jam diharapkan pasien dapat (6480) : terhindar dari
ketidaktepatan melakukan aktivitasnya - Identifikasi cedera. Untuk
posisi dengan normal ditandai : keamanan yang mengamankan
Risk Control : diperiksa pasien pasien dari risiko
(190202) Monitor cedera yang
- Identifikasi
lingkungan yang dapat disebabkan oleh
agen-agen
menjadi penyebab risiko agen-agen cedera
penyebab
cedera tersebut.
cedera di sekitar
(190205) Dapat mengatur Menciptakan /
pasien
control risiko yang menyiapkan alat
diperlukan - Gunakan alat- pelindung akan
(190208) Merubah gaya alat pelindung bermanfaat untuk
hidup untuk mengurangi keamanan pasien.
- Anjurkan
risiko cedera Dengan adanya
tentang agen
(190211) Dapat Pengetahuan
risiko tinggi
mengidentifikasi risiko tersebut pasien akan
yang dapat
cedera dapat menciptakan
menyebabkan
(190214) Menerima lingkungan aman
cedera
dukungan orang lain untuk secara mandiri
mengontrol risiko cedera. Hal ini akan sangat
- Kolaborasikan membantu agar
Keterangan : dengan tim kondisi lebih terjaga.
1:Tidak pernah menyebutkan medis lain
2: Jarang menyebutkan dalam
3: Kadang menyebutkan menciptakan
4: Sering menyebutkan lingkungan
5: Selalu menyebutkan yang aman

3. Hambatan Setelah melakukan tindakan Bed Rest Care (0740): Menjelaskan semua
mobilitas fisik keperawatan selama …x24 - Jelaskan alas an tidakan keperawatan
berhubungan jam diharapkan pasien dapat Bedrest kepada pasien
dengan tirah melakukan aktivitasnya penting untuk proses
- Monitor kondisi
baring dengan normal ditandai : keperawatan Bedrest
kulit
Mobility level : lama tanpa
(020801) Keseimbangan - Monitor perubahan posisi
dalam aktivitas konstipasi akan berubah
(020803) Rentang otot melukai kulit
- Jaga agar linen
normal skala 5 Bedrest lama akan
tetap bersih
(020806) Berjalan mandiri menyebabkan
(020804) Rentang sendi - Ajarkan latihan perubahan peristaltic
normal ditempat tidur Memberikan
kenyamanan pada
Keterangan : pasien
1: Tidak memerlukan Untuk mengurangi
bantuan kekauan sendi dan
2: Membutuhkan bantuan otot
orang lain
3: Membutuhkan bantuan
orang lain
4:Membutuhkan bantuan alat
5:Mandiri penuh
Daftar Pustaka

 Anonim. (2006). Konsep istirahat dan Tidur. Tersedia dalam


<Repository.usu.ac.id> (Diakses 1 Nopember 2006).
 Anonim. (2006). Gangguan pergerakan. Tersedia
dalam<www.pendidikanmu.com> (Diakses 1 Nopember 2006).
 Jackson M & Jackson L. (2010). Seri Panduan Praktis Keperawatan Klinis.
Jakarta: Erlangga

 https://www.scribd.com/doc/297566456/Lp-Aktivitas-Istirahat-Tidur

 NANDA-1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klarifikasi 2018-2020

 Nursing Outcomes Clasification ( NOC) Edisi Kelima

 Nursing Interventions Clasification ( NIC) Edisi Kelima

Anda mungkin juga menyukai