OLEH : S I LV I A K U S U M A N I N T YA S
P27820119092
TINGKAT 3 REG B
PENGKJIAN
a. Biodata
Umur memberikan petunjuk mengenai dosis obat yang diberikan, anak-anak dan dewasa pemberian dosis
obatnya berbeda. Pekerjaan, alamat menentukan tingkat sosial, ekonomi dan tingkat kebersihan lingkungan.
Karena pada kenyataannya bahwa sebagian besar penderita kusta adalah dari golongan ekonomi lemah.
(Amirudin M. 2012)
b. Keluhan Utama
Paisen sering datang ke tampat pelayanan kesehatan dengan adanya keluhan bercak putih yang tidak terasa
atau datang dengan keluhan kontraktur pada jari-jari (Nurhidayat, Saiful, 2015. )
c. Riwayat Kesehatan
1. Kesehatan sekarang Biasanya klien dengan penyakit kusta datang berobat dengan keluhan adanya lesi
dapat tunggal atau multipel, neuritis (nyeri tekan pada saraf) kadang-kadang gangguan keadaan umum
penderita (demam ringan) dan adanya komplikasi pada organ tubuh. Amirudin M. 2012)
2. Kesehatan masa lalu Pada klien dengan reaksinya mudah terjadi jika dalam kondisi lemah, stres,
sesudah mendapat imunisasi.
3. Riwayat kesehatan keluarga Kusta merupakan penyakit menular yang menahun yang disebabkan
olehkuman kusta (mikobakterium leprae) yang masa inkubasinya diperkirakan 2-5 tahun. Jadi salah
satu anggota keluarga yang mempunyai penyakit morbus hansen akan tertular. (Andareto, Abi. 2015)
https://steemit.com/art/@emilnashar/morbus-hansen-lepra-kusta-
b26cf1b98f3d8
https://tirto.id/sejarah-hari-kusta-internasional-kenapa-diperingati-akhir-
januari-f9vg
d. Pola aktivitas sehari hari e. Pemeriksaan Fisik
Menurut Menaldi (2015) pengkajian fisik pada pasien kusta adalah sebagai
Aktifitas sehari-hari terganggu karena adanya berikut :
kelemahan pada tangan dan kaki maupun 1. Sistem pancaindera: Adanya gangguan fungsi saraf tepi sensorik, kornea
kelumpuhan. Klien mengalami ketergantungan mata anastnesi sehingga reflek kedip berkurang jika terjadi infeksi
pada orang lain dalam perawatan diri karena mengakibatkan kebutaan, dan saraf tepi motorik terjadi kelemahan mata
akan lagophthalmos jika ada infeksi akan buta. Pada morbus hansen tipe
kondisinya yang tidak memungkinkan. II reaksi berat, jika terjadi peradangan pada organ-organ tubuh akan
(Muttaqin, 2011) mengakibatkan irigocyclitis. Sedangkan pause basiler jika ada bercak
pada alis mata maka alis mata akan rontok.
2. Sistem Pernapasan : Klien dengan morbus hansen hidungnya seperti
1. Keadaan umum : Keadaan umum klien pelana dan terdapat gangguan pada tenggorokan
biasanya dalam keadaan demam karena 3. Sistem Kardiovaskuler : kaji apakah terdapat nyeri dada, irama jantung
reaksi berat pada tipe I, reaksi ringan, berat dan suara jantung. Biasanya penyakit kusta tidak mempengaruhi sistem
tipe II morbus hansen. Lemah karena kardiovaskuler.
4. Sistem pencernaan : Yang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan klien
adanya gangguan saraf tepi motorik. dalam hal pola makan, frekwensi makan/hari, nafsu makan, makanan
(Nurhidayat, 2015) pantang, makanan yang disukai banyak minuman dalam sehari serta
2. Tingkat kesadaran : Tingkat Kesadaran apakah ada perubahan.
5. Sistem integumen dan muskuloskeletal : Adanya gangguan fungsi saraf
dermatitis kontak biasanya tidak terganggu
tepi motorik adanya kelemahan atau kelumpuhan otot tangan dan kaki,
Dermatitis kontak termasuk tidak jika dibiarkan akan atropi. Terdapat kelainan berupa hipopigmentasi
berbahaya, dalam arti tidak membahayakan (seperti panu), bercak eritem (kemerah-merahan), infiltrat (penebalan
hidup dan tidak menular. Walaupun kulit), nodul (benjolan). Jika ada kerusakan fungsi otonom terjadi
gangguan kelenjar keringat, kelenjar minyak dan gangguan sirkulasi
demikian, penyakit ini jelas menyebabkan darah sehingga kulit kering, tebal, mengeras dan pecah-pecah. Rambut:
rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. sering didapati kerontokan jika terdapat bercak.
(Purwanto,2016)
3. TTV meliputi tekanan darah, denyut nadi,
suhu tubuh, ddan pernapasan
(Muttaqin, 2011)
4. Berat Badan
5. Tinggi Badan
https://www.slideshare.net/septianraha/kusta
Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan
sensoripersepsi d.d kekuatan otot menurun , fisik
lemah (D.0054)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Implementasi Evaluasi :