1. Buatlah diskusi dalam kelompok, bacalah kasus ini baik-baik dan
selesaikan sesuai dengan petunjuk di bawah. Ny A berusia 37 tahun, menginginkan untuk mengakhiri hidupnya (euthanasia). Ny A mengalami kebutaan, diabetes yang parah dan menjalani dialisis. Ketika Ny A mengalami henti jantung, dilakukan resusitasi untuk mempertahankan hidupnya. Hal ini dilakukan oleh pihak rumah sakit karena sesuai dengan prosedur dan kebijakan dalam penanganan pasien di rumah sakit tersebut. Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun keluarga menuntut atas tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan hak meninggal klien. Saat ini klien mengalami koma. Tiga orang perawat mendiskusikan kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan/hak meninggal Ny A dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan kehidupan setiap pasien yang diterapkan di rumah sakit. Perawat X mendukung dan menghormati keputusan Ny A yang memilih untuk mati. Perawat Y menyatakan bahwa semua anggota/staf yang berada di rumah sakit tidak mempunyai hak menjadi seorang pembunuh. Perawat Z mengatakan bahwa yang berhak untuk memutuskan adalah dokter.
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk kasus tersebut, coba anda selesaikan dengan kerangka pemecahan
dilema etik menurut Kozier & Erb! JAWABAN : Kozier and Erb (1989) menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik sebagai berikut: 1) Mengembangkan data dasar 2) Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut 3) Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekwensi tindakan tersebut 4) Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang tepat 5) Mendefinisikan kewajiban perawat 6) Membuat keputusan
Pemecahan Dilema Etik :
1. Mengembangkan data dasar :
a. Orang yang terlibat : klien, keluarga klien, perawat X, Y, Z, dan
dokter. b. Tindakan yang diusulkan : menyelamatkan nyawa klien dengan melakukan resusitasi. c. Maksud dari tindakan tersebut : mempertahankan nyawa Ny A agar terselamatkan sesuai dengan prosedur dan kebijakan penanganan pasien di rumah sakit tersebut. d. Konsekwensi tindakan yang diusulkan : keluarga klien menuntut tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit untuk kepentingan hak meninggal pasien 2. Identifikasi konflik berdasarkan situasi tersebut : Konflik yang terjadi adalah pada perawat : a. Jika klien dibiarkan meninggal, maka perawat tidak melaksanakan prosedur dan kebijakan penanganan sesuai dengan rumah sakit. b. Jika klien ditolong maka perawat dianggap tidak menghormati keputusan klien. c. Jika klien ditolong maka perawat harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 3. Pikirkan tindakan alternatif terhadap tindakan yang diusulkan dan pertimbangkan konsekwensi tindakan alternatif tersebut. - Mengikuti keinginan klien dan keluarga klien, konsekwensi tindakan ini antara lain : a. Klien dibiarkan meninggal, perawat dikatakan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. b. Klien dibiarkan meninggal citra rumah sakit akan buruk karena dianggap tidak menjalankan prosedur sesuai aturan rumah sakit. - Mendiskusikan tindakan dengan dokter, konsekwensi tindakan ini antara lain : a. Pihak rumah sakit mendapat tuntutan dari keluarga klien karena tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit untuk kepentingan hak meninggal pasien. b. Mungkin membuat keadaan klien membaik 4. Menetapkan siapa pembuat keputusan yang tepat. Perawat tidak membuat keputusan untuk klien tetapi perawat membantu klien dalam membuat keputusan bagi dirinya. Pada kasus diatas dokter adalah pihak pembuat keputusan, karena dokterlah yang bertanggung jawab secara penuh terhadap tindakan resusitasi klien. Keputusan dokter antara lain: a. Dokter menyetujui agar klien dibiarkan meninggal b. Dokter menyetujui perawat untuk melakukan tindakan resusitasi Namun hal ini perlu didiskusikan dengan keluarga klien terlebih dahulu mengenai risiko ada dan tidaknya tindakan dalam penanganan klien. Sedangan disini peran perawat hanyalah membantu keluarga dan klien dalam melaksanakan dan mengambil tindakan. 5. Mendefinisikan kewajiban perawat : a. Perawat melakukan tindakan keperawatan yang sesuai kepada klien. b. Perawat melakukan tindakan terapeutik dan pendekatan kepada keluarga dan klien mengenai pemberian pengertian bahwa euthanasia (bunuh diri) erupakan hl yang dilarang oleh agama dan negara. Maka tidak seharusnya manusia melanggar hukum tersebut. c. Perawat memberi semangat kepada klien jika sudah sadar, hal ini bertujuan agar klien tetap berusaha menjalani hidup dengan sabar dan tabah apapun hasilnya nanti karena semua ada di tangan Tuhan. 6. Membuat keputusan Dalam suatu dilema etik, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Mengatasi dilema etik, tim kesehatan perlu mempertimbangkan pendekatan yang paling menguntungkan/paling tepat untuk klien. Untuk kasus tersebut tindakan yang paling menguntungkan dan tepat antara dokter dan perawat adalah tetap memberi tindakan resusitasi yang sesuai dengan prosedur tanpa harus membantu klien untuk mempercepat kematian. Karena euthanasia sudah sangat jelas melanggar hukum yang berlaku. Apapun hasilnya nanti, jika memang sudah saatnya klien untuk meninggal hal itu terjadi karena kehendak Tuhan bukan karena keputusan dokter maupun perawat.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu