Ibu A,65 Tahun ,di rawat di RS ,Dengan laserasi dan fraktur multiple akibat kecelakaan
kendaraan bermotor.Suaminya juga ada dalam kecelakaan tetapiia meninggal di RS
yang sama.Pada saat kecelakaan terjadi,ibu A mengendarai mobil.Saat di RS,Ibu A
terus menerus menanyakan suaminya kepada perawat yang merawatnya.Dokter
bedah sudah mengatakan kepada perawat untuk tidak memberitahukan ibu A tentang
kematian suaminya.Perawat tersebut tidak mengetahui alasan untuk tidak
memberitahukannkeadaan ini kepada kliendan ia bertanyakepada kepala
ruangan.kepala ruangan mengatakan untuk tidak memberitahu klien tentang kematiann
suaminya.
Ingin jujur pada klien tetapi tidak taat pada dokter bedah dan kepala
ruangan
Ingin taat pada dokterdan kepala ruangan tetapi tidak jujur pada klien
Konflik tentang efek yang mungkin timbul kepada klienkalau di beritahu
dan tidak di beritahu
Konflik yang akan terjadi adalah masalah etik
Mendiskusikan hal tersebut lebih lanjut degan dokter dan karu dengan
menegaskan hak-hak ibu A untuk mendapatkan informasi dan penghargaan
atas otonominya dengan konsekuensi tindakan:
a. Dokter bedah mungkin akan menyadari hak ibu A tentang
pemberian informasi dan akibatnya memberitahu ibu A tentang
kematian suaminya
b. Dokter bedah mungkin akan tetap pada pendapatnya untuk tidak
memberitahu ibu A tentang kematian suaminya.
Dalam contoh diatas ,dokter bedah yakin bahwa pembuat keputusan dirinya dan
karu setuju.namun kriteria siapa yang seharusnya pembuat keputusan tidak
jelas.bila kriteriasiapa yang seharusnya pembuat keputusan tidak jelas .bila
criteria sudah di sebutkan mungkin konflik tentang efek member informasi atau
tidak member informasi tentang kesehatan ibu A,sudah dapat
diselesaikan.apakah secara psikologik menguntungkan bagi ibu A,bila di
beritahukan?Apakah secara fisiologik menguntungkan diberitahu atau tidak di
beritahu?Apa efek social dan efek ekonomi dari tindakann yang di usulkan?
6. Membuat keputusan
Dalam suatu dilemma,tidak ada jawaban yang benar atau salah.mengatasi
dilemma etik tim kesehatan perlu mempertimbangkan pendekatan yang paling
menguntungkan /paling tepat untuk klien .kalau keputusan sudah di
tetapkan.secara konsisten keputusan tersebut di laksanakan apapun yang di
putuskan untuk kasus tersebut itulah tindakan etis dalam keadaan tersebut.
KASUS 2
Ny. A berusia 37 Tahun, mengiginkan untuk mengakhiri hidupnya(euthanasisa).
Ny A mengalami kebutaan,diabebes yang parah dan menjalani dialisis. ketika
Ny A mengalamai henti jantung,dilakukan resusitasi untuk mempertahankan
hidupnya.hal ini di lakukan oleh pihak RS karena sesuai prosedur dan kebijakan
dalam penanganan pasien di RS tersebut .
Peraturan RS menyatakan bahwa kehidupan harus di sokong.Namun keluarga
menuntut atas tindakan yang di lakukan oleh RS tersebut untuk kepentingan hak
meningal klien.Saat ini klien mengalami koma.Tiga orang perawat
mendiskusikan kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan /hak
meningal Ny A dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan kehidupan
setiap pasien yang di terapkan di RS.Perawat x mendukung dan menghormati
keputusan Ny A yang memilih untuk mati.Perawat Y menyatakan bahwa semua
anggota/staf yang berada du RS tidak mempunyai hak menjadi seorang
pembunuh.Perawat z mengatakan bahwa yang berhak member keputusan
adalah dokter.