PERSEPSI NYERI
Pengertian
Nyeri : segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja sesorang bahwa ia merasa nyeri (Mc. Caffery, 1980) Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri (Clancy & Mc. Vicar, 1992)
ars_pamenang@yahoo.com
ars_pamenang@yahoo.com
ars_pamenang@yahoo.com
Resepsi
Semua kerusakan seluler, yg disebabkan oleh stimulus thermal, mekanik, kimiawi, atau stimulus listrik yg menyebabkan pelepasan substansi (histamin, bradikinin dan kalium) yg menghasilkan nyeri. Nociceptor (reseptor yg berespons thd stimulus yg membahayakan) Serabut A-Delta mengirim sensasi yg tajam, terlokalisasi & jelas yg melokalisasi sumber nyeri & mendeteksi intensistas nyeri. (Jones & Cory, 1990). Serabut C menyampaikan impuls yg terlokalisasi buruk, viseral & terus menerus. (Puntillo, 1988)
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan..
Serabut A-Delta + C mentransmisikan impuls dari serabut saraf perifer, maka akan melepaskan mediator biokimia (ex : kalium & prostaglandin) yg mengaktifkan atau membuat peka akan respons nyeri. Dlm kornu dorsalis Neurotransmiter (Substansi P) dilepaskan sehingga menyebabkan suatu transmisi sinapsis dari syaraf perifer (sensori) ke traktus spinotalamus, yg memungkinkan impuls nyeri ditransmisikan lbh jauh ke dlm SSP.
ars_pamenang@yahoo.com
Subtansi P & Neurotransmiter yg lain dilepaskan dari serabut aferen yg berakhir di kornu dorsalis di medula spinalis (Paice JA: Oncol Nurs Forum 18, 1991)
Substansi P
Setelah impuls nyeri naik ke medula spinalis, maka informasi ditransmisikan dg cepat ke pusat yg lbh tinggi di otak, termasuk pembentukan retikuler, sistem limbik, talamus,dan korteks sensori dan korteks asosiasi.
ars_pamenang@yahoo.com
Neuroregulator
Dibagi mjd 2 : neurotransmiter & neuromodulator Neurotransmiter substansi P mengirim impuls listrik melewati celah sinaps diantara dua serabut syaraf. Serabut syaraf tersebut : serabut Eksitator / Inhibitor. Neurotransmiter :
Substansi P
Terdpt neuron di kornu dorsalis (Peptid Eksitator) Dibutuhkan u/ mentransmisi impuls nyeri dari perifer ke pusat otak yg lbh tinggi Menyebabkan vasodilatasi & edema
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan ..
Serotonin (inhibitor)
Dilepas dari batang otak dan kornu dorsalis u/ menghambat transmisi nyeri Dihasilkan dari pemecahan fosfolipid dlm membran sel Diyakini meningkatkan sensitivitas nyeri
Prostaglandin (exsitator)
Neuromodulator
Mrp suplai alamiah tbh yg berupa substansi spt morfin Diaktifkan oleh stress & nyeri Dilokalisasi di dlm otak, medula spinalis, dan saluran pencernaan Memberikan efek analgesia jika agens ini menyatu dg reseptor opiat diotak Terdpt dlm kadar yg lbh tinggi pd individu yg tdk terlalu merasa nyeri dibandingkan yg lain dg cedera yg sama
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan ..
Bradikinin
Dilepas dari plasma yg keluar dari PD di jar. sekitar pd lokasi cedera jar. Terikat pd reseptor pd syaraf perifer, me kan stimulus nyeri Terikat pd sel-sel yg menyebabkan reaksi rantai yg menghasilkan prostaglandin
ars_pamenang@yahoo.com
Substansia Gelatinosa
Gate Closed
Persepsi
Persepsi mrp titik kesadaran seseorang thd nyeri Ada sel-sel di dlm sistem limbik yg diyakini mengontrol emosi, khususnya u/ ansietas Pada saat individu sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yg kompleks Faktor2 psikologis & kognitif berinteraksi dg faktor2 neurofisiologis dlm mempersepsikan nyeri Ada tiga sistem interaksi persepsi nyeri sbg sensoridiskrimininatif, motivasi-afektif, dan kognitif-evaluatif (Meinhart & Mc Caffery, 1983)
ars_pamenang@yahoo.com
Reaksi
Reaksi thd nyeri mrp respons fisiologis & perilaku yg terjadi setelah mempersepsikan nyeri Respon Fisiologis
Pada saat nyeri naik ke medula spinalis menuju ke batang otak & talamus, sistem syaraf otonom mjd terstimulasi sbg bag dari respons stress Nyeri dg intensitas ringan hingga sedang dan nyeri yg superfisial menimbulkan reaksi FLIGHT OR FIGHT
Nyeri dpt memiliki sifat yg mendominasi, yg mengganggu kemampuan individu berhub. dg orla dan merawat diri (Mahon, 1994) Meinhart & Mc Caffery (1983) mendeskripsikan 3 fase pengalaman nyeri : Antisipasi, Sensasi, dan Akibat (Aftermath)
Respon Perilaku
ars_pamenang@yahoo.com
Korteks Serebri
Hipotalamus Lokasi, Kualitas, Karakter Interpretasi
Impuls Motorik
ars_pamenang@yahoo.com
Nyeri Akut
Terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang bervariasi (ringan berat) dan berlangsung dalam waktu singkat (Meinhart & Mc. Caffery, 1983) Nyeri akut akhirnya menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak Rentang waktu nyeri akut : kurang dari 6 bulan
ars_pamenang@yahoo.com
Nyeri Kronik/Membandel/Maligna
Berlangsung lama, intensitas yg bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari 6 bln (Mc. Caffery, 1986) Endorfin seringkali fungsinya berhenti Contoh : nyeri pada kanker
ars_pamenang@yahoo.com
Perhatian
ars_pamenang@yahoo.com
Fisiologi
Rasa Aman
Lanjutan...............
Harga diri
ars_pamenang@yahoo.com
Pengkajian
Kaji faktor psikologis dan sosial pasien Riwayat nyeri (sumber terjadinya) Lokasi Karakateristik/intensitas (skala) Frequensi Gejala penyerta (melena, muntaber) Faktor faktor yang menurunkan dan meningkatkan rasa nyeri Terapi yang lalu dan efeknya
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan....................
P (Provokatif / Paliatif) Apa yang menjadi penyebab Hal hal apa yang memperingan/memperberat Q (Qualitas) Seberapa berat keluhan terasa / bagaimana rasanya Frequensi terjadinya serangan R (Region / Radiasi) Lokasi dirasakan / ditemukan / menyebar atau tidak Daerah penyebarannya dmana? S (Skala / Severitas) Skala nyeri sesuai dengan keluhan pasien
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan..........................
Timing Kapan keluhan mulai dirasakan seberapa sering keluhan, akut/kronis
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan..................
ars_pamenang@yahoo.com
Skala Numeris
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Nyeri
Tidak Nyeri
Deskriptif
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri yg tidak tertahankan
Tidak Nyeri
Analog Visual
Nyeri yg tidak tertahankan
Tidak Nyeri
ars_pamenang@yahoo.com
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan......................
Vokalisasi
Mengaduh Menangis Sesak nafas Mendengkur Meringis MenggeletuKkan gigi Mengernyitkan dahi Menutup mata atau mulut dg rapat atau membuka mata atau mulut dg lebar Menggigit bibir
ars_pamenang@yahoo.com
Ekspresi wajah
Lanjutan......................
Gerakan tubuh
Gelisah Imobolisasi Ketegangan otot Peningkatan gerakan jari dan tangan Gerakan ritmik atau gerakan menggosok Gerakan melindungi bagian tubuh Menghindari percakapan Fokus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri Menghindari kontak sosial Penurunan rentang perhatian
ars_pamenang@yahoo.com
Interaksi sosial
Diagnosa keperawatan
Ansietas yg b/d nyeri yg tidak hilang Nyeri b/d cedera fisik/trauma, penurunan suplai darah ke jaringan, proses melahirkan normal Nyeri kronik b/d jaringan parut, kontrol nyeri yg tdk adekuat Ketidakberdayaan b/d nyeri kronik Ketidakefektifan koping individu b/d nyeri kronik Hambatan mobilisasi fisik b/d nyeri muskuloskeletal, nyeri insisi Resiko cedera b/d penurunan resepsi nyeri Defisit perawatan diri b/d nyeri muskuloskeletal
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan......................
Disfungsi seksual b/d nyeri artritis panggul Gangguan pola tidur b/d nyeri punggung bagian bawah
ars_pamenang@yahoo.com
Lanjutan......................
Perencanaan
Contoh : Dx : Defisit perawatan diri b/d nyeri muskuloskeletal Tujuan : Klien dapat melakukan perawatan diri dengan indikator nyeri dapat teratasi atau berkurang dalam waktu 2 x 24 jam Kriteria hasil : 1. Klien menyatakan merasa sehat dan nyaman 2. Klien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri 3. Klien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yg dimilki saat ini 4. Klien menjelaskan faktor2 penyebab ia merasa nyeri
ars_pamenang@yahoo.com
Intervensi :
Kaji defisit perawatan diri Observasi tanda-tanda vital Bantu klien dalam merawat diri pada saat nyeri timbul Ajarkan kepada klien atau keluarga bagaimana membantu perawatan diri Anjurkan kepada keluarga untuk membantu perawatan diri klien Motivasi klien untuk melakukan/melaksanakan perawatan diri secara mandiri
ars_pamenang@yahoo.com
Implementasi
Mengkaji defisit perawatan diri klien Mengukur tanda-tanda vital Membantu klien dalam merawat diri Mengajarkan kepada klien atau keluarga bagaimana membantu perawatan diri Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu perawatan diri klien Motivasi klien untuk melakukan/melaksanakan perawatan diri secara mandiri
ars_pamenang@yahoo.com
Evaluasi
ars_pamenang@yahoo.com
Efek relaksasi :
Penurunan nadi, tekanan darah, dan pernafasan Penurunan konsumsi oksigen Penurunan ketegangan otot Penurunan kecepatan metabolisme Peningkatan kesadaran global Kurang perhatian terhadap stimulus lingkungan Tidak ada perubahan posisi yang volunter
ars_pamenang@yahoo.com
Perasaan damai dan sejahtera Periode kewaspadaan yang santai, terjaga, dan dalam
ars_pamenang@yahoo.com
Pertahankan kepala sejajar dengan tulang belakang Gunakan bantal yang tipis dan kecil dibawah kepala
Tehnik imajinasi
Imajinasi terbimbing Menyanyi Berdoa Menceritakan foto atau gambar dengan suara keras Mendengarkan musik Bermain (misal : kartu)
Distraksi
ars_pamenang@yahoo.com
Bimbingan antisipasi
Kejadian, awitan, dan durasi nyeri yang akan dialami Kualitas, keparahan, dan lokasi nyeri Informasi tentang cara keamanan klien teah dipastikan Penyebab nyeri Metode mengatasi nyeri yang digunakan perawat dan klien Harapan klien selama menjalani suatu prosedur
ars_pamenang@yahoo.com
Biofeedback
Merupakan terapi perilaku yang dilakukan dg memberikan individu informasi tentang respon fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respons tersebut
Massase Mandi air hangat Kompres menggunakan kantong es Stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS)
ars_pamenang@yahoo.com
Analgesik
Non-narkotikdan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) Analgesik narkotik / opiat Obat tambahan (Adjuvan) atau koanalgesik
Awitan yg cepat Keefektifan yg lama Untuk semua usia Penggunaan melalui parenteral dan oral Tidak ada efek samping yg berat
ars_pamenang@yahoo.com
Bentuk anastesia lokal dan terapi yg efektif untuk nyeri pasca operasi akut, nyeri persalinan dan melahirkan dan nyeri kronik, khususnya yg berhubungan dg kanker
ars_pamenang@yahoo.com
Kategori obat
Indikasi Nyeri pasca operasi ringan Demam Dismenore Nyeri pasca operasi Nyeri kanker Nyeri kanker infark miokard Cemas Muntah
ars_pamenang@yahoo.com
Analgesik non-narkotik Asetaminofen As.Asetilsalisilat (aspirin) NSAID Ibuprofen Ketorolak Analgesik Narkotik Meperidin Metilmorfin ADJUVAN Diazepam Amitriptilin