KONSEP
NYERI
Contents
1 Latar Belakang
2 Pengertian
4 Asuhan Keperawatan
Nyeri : alasan yg paling umum orang
mencari perawatan kesehatan
Gejala yg paling sering terjadi, tapi
paling sedikit dipahami
Nyeri bersifat subjektif, sumber
frustasi baik bagi klien maupun
tenaga kesehatan
Nyeri dpt merupakan faktor utama yg
m`hambat kemampuan & keinginan
individu u/pulih dari suatu penyakit.
PENGERTIAN
1. Proses tranduksi
rangsang nyeri diubah menjadi aktivitas
listrik akan diterima nerve ending
2. Proses transmisi
perambatan rangsang melalui saraf
sensoris menyusul proses transduksi
mel.jar abu2 di sum2 tlg blkg.
3. Proses modulasi
Interaksi antara sistem analgesik endogen
dengan asupan nyeri endorphine, serotonin,
noradrenalin
4. Persepsi
hasil akhir dari proses interaksi strategi
perilaku – kognitif.
TEORI GATE CONTROL
Kerusakan sel/jaringan
Nyeri berkurang
The Pain Pathway
Pain Perception
Brain
Spinal Cord
Nociceptor Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1979-84.
Fields HL et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 1998:53-8.
NEUROTRANSMITTER
KERUSAKAN JARINGAN
1. NYERI AKUT
- Disebabkan oleh kerusakan jaringan yg
nyata
- Akan hilang seirama dgn proses
penyembuhannya (kimiawi, panas, mekanik,
pembedahan atau trauma )
2. NYERI KRONIK
- Nyeri yang menetap melampaui batas
penyembuhan normal yakni 6bln atau lebih
- nyeri yang timbul setelah penyembuhan usai
- nyeri timbul tanpa penyebab yg jelas
- nyeri yang didasari kondisi kronik
3. NYERI KANKER
- adalah nyeri yg disebabkan oleh faktor fisik
akibat kerusakan jaringan
- diperberat oleh faktor nonfisik
- sec. keseluruhan disebut sbg nyeri total
Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronik
Tujuan Memperingatkan adanya cedera Tidak ada
atau masalah
Awitan Mendadak Terus menerus
(intermiten)
Intensitas Ringan sampai berat Ringan sampai berat
Durasi Duransi singkat (dari bbrp detik Durasi lama (enam
hingga enam bulan) bulan atau lebih)
Respons Konsisten dgn respins simpatis : Tidak ada respons
otonom -Frekuensi jantung meningkat otonom
-Volume sekuncup meningkat
-Tekanan darah meningkat
-Dilatasi pupil
-Tegangan otot meningkat
-Penurunan motilitas
gastrointestinal
-Mulut kering
Komponen Ansietas -Depresi
psikologis -Mudah marah
-Menarik diri, isolasi
Respons ------ - tidur terganggu
KARAKTERISTIK BENTUK NYERI SPESIFIK
1. SUPERFICIAL
- dapat dilokalisasi
- tidak menjalar
- tidak terlibat otonom
- tidak ada kontraksi otot
2. DALAM
- Sukar dilokalisasi
- tidak menjalar
- terlibat otonom
- reaksi kontraksi otot
3. VICERAL
- sukar dilokalisasi
- menjalar
- terlibat otonom
- reaksi kontraksi otot
4. SEBAR (RADIASI)
- sensasi nyeri yang meluas dari daerah
asal ke jaringan sekitar
- bersifat intermitten atau konstan
5. FANTOM
Nyeri khusus dirasakan oleh klien yang
mengalami amputasi
Reaksi Simpatis
1. Dilatasi lumen bronkus,
peningkatan frekuensi napas
memungkinkan penyediaan
oksigen yang lebih banyak
2. Denyut jantung meningkat
memungkinkan transpor
oksigen lebih besar kedalam
jaringan tubuh (sel)
3. Vasokontriksi perifer
meningkatkan TD dgn memindahkan suplai
darah dari perifer ke organ viseral, otot dan otak
5. Diaforesis
mengendalikan suhu tubuh selama stres
6. Tegangan otot meningkat
menyiapkan otot untuk mengadakan aksi
7. Dilatasi pupil
menghasilkan kemampuan melihat yang
lebih baik
6. Kelemahan
akibat pengeluaran energi yang
berlebihan
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DGN NYERI
1. PENGKAJIAN
Pengkajian nyeri terdiri atas dua
komponen utama :
a. riwayat nyeri utk mndptkn data
dr klien
b. observasi langsung pd respons
perilaku dan fisiologis klien
Mnemonik untuk pengkajian nyeri
P = Provokating atau pemicu, yaitu faktor yg
memicu timbulnya nyeri
Q = Quality atau kualitas nyeri
(mis.,tumpul,nyeri)
R = Region atau daerah, yaitu daerah perjalanan
ke
daerah lain
S = Severity atau keganasan , yaitu intensitasnya
T = Time atau waktu, yaitu serangan, lamanya,
kekerapan, dan sebab
Riwayat Nyeri
Saat mengkaji rwyt nyeri, perawat
sebaiknya memberi klien kesempatan
untuk mengungkapkan cara pandang
mereka thdp nyeri dan situasi tsb dgn
kata2 mereka sendiri.
Pengkajian riwayat nyeri meliputi bbrp
aspek, antara lain :
Lokasi
Untuk menentukan lokasi nyeri yg
spesifik, minta klien menunjukkan area
nyerinya.
Intensitas nyeri
menentukan intensitas nyeri pasien.
0 = tdk nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-9 = sangat nyeri, ttpi masih dpt
dikontrol dgn aktivitas yg biasa
dilakukan
10 = sangat nyeri dan tidak bisa
dikontrol
Kualitas nyeri
“ dipukul-pukul” atau ditusuk-tusuk”.
Perawat perlu mencatat kata-kata
yang digunakan klien untuk
menggambarkan nyerinya sebab
informasi yang akurat dapat
berpengaruh besar pada diagnosis.
Pola
waktu awitan, durasi dan
kekambuhan atau interval nyeri
Faktor presipitasi
Aktivitas tertentu dpt memicu
munculnya nyeri.
Gejala yang menyertai
Mual, muntah, pusing dan diare
Pengaruh pada aktivitas sehari2
Sumber koping
Respons afektif
Pengkajian psikososial
INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Pengkajian sebelum memberikan
analgesia : alergi,rwyt medikasi,
perubahan2 setelah menggunakan
preparat medikasi
Pendekatan dlm menggunakan
preparat analgetik: parenteral, oral,
rektal, transdermal, intraspinal
• INTERVENSI NONFARMAKOLOGIS
a. Stimulasi dan masage kutaneus
- teori gate control : mengusap kulit,
menggunakan panas/dingin.
Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh
secara umum biasanya pada punggung
& bahu- merelaksasikan otot.
- teori es/dingin dan panas
teori ini bekerja dgn menstimulasi reseptor
nociceptor.
efektif : letakkan es segera setelah cedera
b. Stimulasi saraf elektris transkutan (TENS)
TENS menggunakan unit yang memadai
elektroda yang dipasang pada kulit untuk
menghasilkan sensasi kesemutan, getaran
atau dengung pada area nyeri
c. Distraksi
- memfokuskan perhatian klien pada sesuatu
selain pada nyerinya, dapat menjadi strategi
yang sangat berhasil berhubungan
dengan kognitif
- seseorang yg kurang mnyadari adanya
nyeri/sedikit perhatian thdp nyerinya
- distraksi akan menurunkan persepsi nyeri
dgn menstimulasi sistem kontrol shg lebih
sedikit stimuli nyeri yg ditransmisikan ke
otak
- keefektifan distraksi tergantung pada
kemampuan klien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri
- bermain
d. Tehnik relaksasi
- merilekskan ketegangan otot
- tehnik napas dalam
e. Imajinasi terbimbing
menggunakan imajinasi sso dlm suatu cara t3
u/mencapai efek positif. Dpt menggabungkan
nafas irama lambat dg su/bayangan mental yg
menyenangkan.
f. Hipnoterapi
- suatu kondisi dimana perhatian menjadi
sangat terpusat shg tingkat sugestibilitas
meningkat sangat tinggi
- seni komunikasi untuk mempengaruhi
seseorg dgn mengubah tingkat kesadarannya
akan dicapai dengan menurunkan gelombang
otak
- tahap hipnotis :
1. penjelasan proses dan konsentrasi untuk
mencapai relaksasi
2. induksi untuk mencapai kondisi trance,
pendalaman, menguci adekuatnya trance
serta aplikasi sugesti yg diinginkan
3. menyadarkan dari kondisi trance
LOGO