Anda di halaman 1dari 36

Proses Nyeri

Ns. Kurnia Wijayanti, M.Kep


Pendahuluan
Nyeri adalah anugerah
• Sesungguhnya nyeri adalah anugerah yg besar dari
maha pencipta (Allah SWT)
“Pain is alarm protection tell us that something
wrong in our body”.

Bagaimana seandainya tubuh kita tidak dilengkapi


dgn “reseptor nyeri”, sehingga kita tidak pernah
menyadari kalau tubuh kita telah terancam
kerusakan.
Sel Saraf
Pengertian Nyeri
• Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan terkait dengan
kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial.
(Kozier dkk, 2009).
Faktor yang mempengaruhi nyeri
• Pengalaman nyeri masa lalu
• Kecemasan = menyebabkan menurunnya kadar serotonin.
Serotonin merupakan neurotransmitter yang memiliki andil
dalam memodulasi nyeri pada susunan saraf pusat. Hal inilah
yang mengakibatkan peningkatan sensasi nyeri (Le Mone &
Burke, 2008).
• Umur = perubahan neurofisiologi dan mungkin mengalami
penurunan persepsi sensori stimulus serta peningkatan ambang
nyeri. Selain itu, proses penyakit kronis yang lebih umum terjadi
pada dewasa tua seperti penyakit gangguan, kardiovaskuler atau
diabetes mellitus dapat mengganggu transmisi impuls saraf
normal (Le Mone & Burke, 2008).
• Jenis kelamin
• Sosial budaya
• Agama
• Lingkungan dan dukungan dari orang terdekat
KLASIFIKASI NYERI

• Nyeri berdasar durasi = akut (kurang dari 6


bulan), kronik (lebih dari 6 bulan)
• Nyeri berdasar letaknya = nyeri neuropatik
perifer (letak lesi di sistem perifer, mulai dari saraf
tepi dan ganglion radiks dorsalis)
Contoh = diabetik perifer neuropati, post herpetik
neuralgia, dll
• Nyeri sentral = letak lesi medula spinalis sampai
korteks. Contoh nyeri post stroke, post trauma
medula spinalis
• Nyeri neuropatik akut = kurang dari 3 bulan.
Contoh. Neuralgia herpetika
• Nyeri neuropatik kronis = lebih dari 3 bulan →
malignan (pada keganasan, post operasi, post
kemoterapi, post radiasi), non malignan
(neuropati diabetik, herpes, trauma medula
spinalis)
Berdasarkan etiologinya
• Saraf perifer = trauma, nyeri perut, dm ,
keganasan, penyakit jaringan ikat
• Radiks dan ganglion = neuralgia, post herpes,
kompresi tumor
• Medula spinalis = transeksi total, kontusio-
kompresio, mielitis, sifilis, arteri vena malformasi
• Batang otak =tumor tuberkuloma
• Talamus = infark, hemoragic, tumor
• Korteks/subkorteks = infark, trauma
Berdasarkan asalnya
• Nyeri nosiseptif = Nosiseptif berasal dari kata
“noxsious/harmful nature” dan dalam hal ini
ujung saraf nosiseptif.

Nyeri perifer berasal dari kulit, tulang, sendi, otot,


jaringan ikat.
Nyeri viceral/central (susah dilokalisir, lebih dalam)
Stimulus Nyeri
1. Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri mekano-
sensitif, misalnya distensi ductus, tumor
2. Thermal (panas/dingin) : diterima oleh reseptor
thermosensitif, misalnya terbakar (akibat
panas/dingin yg ekstrem)
3. Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri
chemosensitif, misalnya perforasi organ viseral
4. Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar
1. NYERI NEUROPATIK
Nyeri neuropatik terasa seperti terbakar kesemutan dan
hipersensitif terhadap sentuhan atau dingin.
Nyeri spesifik terdiri atas nyeri somatik, nyeri yang umumnya
bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit (superficial)
pada otot dan tulang.
Nyeri menjalar (referred pain) yaitu nyeri yang dirasakan di
bagian tubuh yang jauh letaknya dari jaringan yang
menyebabkan rasa nyeri, biasanya dari cidera organ visceral.
Nyeri visceral adalah nyeri yang berasal dari bermacam-macam
organ viscera dalam abdomen dan dada (Guyton & Hall,
2008).
2. NYERI NOSISEPTIK
• Disebut nosiseptor = ujung saraf bebas yang
berespon terhadap berbagai stimulus, tekanan
mekanis, suhu, deformitas, dan zat kimia
• Zat kimia yang menyebabkan nyeri adalah
histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin, ion
kalium, dan ion hidrogen → tertimbun di tempat
cedera sel, hipoksia, atau kematian sel
(Kozier dkk, 2009).
Proses ini disebut 1. “transduksi”
2. Proses Transmisi
• Proses berikutnya, yaitu transmisi, dalam proses
ini terlibat tiga komponen saraf yaitu saraf
sensorik perifer yang meneruskan impuls ke
medulla spinalis, kemudian jaringan saraf yang
meneruskan impuls yang menuju ke atas
(ascendens), dari medulla spinalis ke batang otak
dan thalamus. Yang terakhir hubungan timbal
balik antara thalamus dan cortex.
Mekanisme nyeri nosiseptif
• Stimulasi
Sebagian besar jaringan dan organ→di inervasi
reseptor khusus nyeri→nosiseptor berhubungan
dengan saraf aferen primer dan berujung di
spinal cord
Suatu stimuli (kimia, panas, mekanik)→diubah
menjadi impuls saraf pada saraf aferen primer
→ditranmisikan sepanjang saraf aferen ke spinal
cord→ke ssp
Transmisi Nyeri
• Transmisi nyeri terjadi melalui serabut saraf
aferen (nosiseptor) yang terdiri dari serabut A-O
fiber yang peka terhadap nyeri tajam, panas
serabut C fiber yang peka terhadap nyeri tumpul
dan lama →nyeri cedera, radang
Mediator inflamasi→menaikkan sensitifitas
nosiseptor→ambang nyeri turun→contoh.
Prostaglandin, bradikinin, calcitonin
3. Proses Modulasi
• modulasi yaitu aktivitas saraf yang bertujuan
mengontrol transmisi nyeri.
• Suatu senyawa tertentu telah ditemukan di
sistem saraf pusat yang secara selektif
menghambat transmisi nyeri di medulla spinalis.
• Senyawa ini diaktifkan jika terjadi relaksasi atau
obat analgetika seperti morfin (Dewanto, 2003).
• Neuromoduler : endorfin, dorfin
4. Proses Persepsi Nyeri
• Setelah sampai ke otak→nyeri dirasakan secara
sadar→timbul respon
• Gejala dan tanda = tajam, tumpul, rasa terbakar,
geli, menyentak, bersifat non spesifik, nyeri akut
dapat mencetuskan hipertensi, takikardi, midriasis
Proses Nyeri
Nyeri diawali →pesan yang diterima oleh saraf-saraf perifer.

Zat kimia (substansi P, bradikinin, prostaglandin) dilepaskan,

menstimulasi saraf perifer, membantu mengantarkan pesan nyeri dari daerah yang
terluka ke otak.

Sinyal nyeri dari daerah yang terluka berjalan sebagai impuls elektrokimia di
sepanjang nervus ke bagian dorsal spinal cord (daerah pada spinal yang
menerima sinyal dari seluruh tubuh).

ke thalamus, pusat sensoris di otak di mana sensasi seperti panas, dingin, nyeri,
dan sentuhan pertama kali dipersepsikan.

dihantarkan ke cortex, di mana intensitas dan lokasi nyeri dipersepsikan.

Penyembuhan nyeri dimulai sebagai tanda dari otak kemudian turun ke spinal cord.

Di bagian dorsal, zat kimia seperti endorphin dilepaskan untuk mengurangi nyeri di
daerah yang terluka (Potter & Perry, 2005).
Di dalam spinal cord, gerbang yang dapat terbuka atau
tertutup.

Saat gerbang terbuka, impuls nyeri lewat dan dikirim ke
otak. Gerbang juga bisa ditutup. Stimulasi saraf
sensoris dengan cara menggaruk atau mengelus
secara lembut di dekat daerah nyeri dapat menutup
gerbang sehingga mencegah transmisi impuls nyeri.

Impuls dari pusat juga dapat menutup gerbang,
misalnya motivasi dari individu yang bersemangat
ingin sembuh dapat mengurangi dampak atau
beratnya nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, 2005).
The Pain Response
Activation of the
Tissue Damage
Peripheral Nervous
System

Activation of the Central


Transmission of the Pain Nervous System
Signal to the Brain at the Spinal Cord Level

Pain
Samad TA et al. Nature. 2001;410:471-5.
GAMBARAN KLINIS
• Pada nyeri akut = frekuensi jantung, pernafasan,
wajah meringis, menarik diri, menangis, pupil
midriasis, banyak keluar keringat
• Pada nyeri kronis = tampak tenang, lemah,
depresi, putus asa
• Skala penilaian = mulai dari angka 1 sampai 10
untuk menilai intensitas nyeri
KOMPLIKASI
• Nyeri akut = kolaps kardiovaskuler dan syok
• Nyeri menstimulasi respon stres → stres dapat
menurunkan sistem imun dan inflamasi sehingga
menghambat penyembuhan
PENATALAKSANAAN NYERI
• Mengurangi intensitas dan durasi nyeri
• Menurunkan berubahnya nyeri akut menjadi
kronis
• Mengurangi penderitaan anak akibat nyeri
• Meminimalkan reaksi terhadap terapi nyeri
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
• Terapi utama =antidepresan, antikonvulsan,
anestesi lokal, corticosteroid, pregabalin
• Contoh antidepresan = amitriptilin, imipramin,
maprotilin, desipramin
Mekanisme kerjanya memodulasi transmisi dari
serotonin dan norepineprin→menghambat
reuptake serotonin dan norepineprin→reseptor
adrenalin beta turun→adenosin monofosfat
turun→depolarisasi turun→nyeri berkurang
• Contoh antikonvulsan = karbamasepin
→memblok voltage sensitive sodium channel
(vssc)→lamotrigin→mengurangi pelepasan
glutamat dan aspartat dari neuron
presinaptik→gabapentin → interaksi dan
reseptor alfa 2 beta yang merupakan subunit dari
Ca=2 chanel
DEFINISI
• Gangguan fungsi pada saraf
Mononeuropati = jika mengenai 1 saraf
Mononeuropati multipleks = beberapa saraf
Polineuropati = difus dan bilateral
• Alodonia = nyeri yang disebabkan oleh stimulus
yg secara normal tdk menimnulkan nyeri
• Hiperalgesia = respon yang berlebihan thd
stimulus yg secara normal menimbulkan nyeri
• Hiperestesia = meningkatkan sensitivitas terhadap
stimulus
• Hiperpatia =sindroma dgn nyeri bercirikan reaksi
nyeri abnormal thd stimulus
• Disestesia = sensasi abnormal, spontan maupun
pencetus
• Analgesia = tdk ada respon nyeri thd stimulus
• Hipoalgesia = berkurangnya respon nyeri thd
stimulus
• Anestesia = hilangnya sensitifitas tdh stimulus
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai