Pengertian Nyeri
karena adanya kerusakan yang bersifat aktual maupun potensial. Nyeri bisa
dalam tanda vital ke 5. Nyeri perlu dikelola dengan baik karena dapat
2016).
umur, ras, status sosial, dan pekerjaan. Tipe nyeri yang digunakan secara luas
adalah nosiseptif, inflamasi, neuropatik, dan fungsional. Saat ini mulai jelas
mekanisme neurobiologi yang mendasari berbagai tipe nyeri tersebut. Tipe nyeri
yang dijumpai. Nyeri bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar
belakang kultural, umur dan jenis kelamin. Anak belum bisa mengungkapkan
nyeri sedangkan orang dewasa mengungkapkan nyeri jika sudah patologis dan
pria. Pengalaman masa lalu dengan nyeri juga memberikan pengaruh terhadap
nyeri. Individu yang lebih berpengalaman dengan nyeri yang dialaminya, makin
emosional, dan mental yang tidak menyenangkan akibat trauma operasi dan
hubungkan dengan respon otonom, metabolisme endokrin, fisiologis dan
perilaku.
2. Fisiologi nyeri
1) Nyeri nosiseptif
Nosiseptor adalah ujung saraf bebas yang bertindak sebagai reseqptor khusus
Jaringan dalam memiliki sedikit nosiseptor. Trauma jaringan dalam dan organ
Nyeri somatik diartikan sebagai nyeri yang tibul akibat cedera atau
pembedahan pada tulang sendi, otot, kulit, atau jaringan ikat. Nyeri ini
Nyeri visceral timbul dariorgan visceral, seperti jantung dan usus. Nyeri ini
cenderung kurang terlokalisasi, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain serta
2) Nyeri neuropatik
sistem saraf perifer atau pusat (Maclntyre & Ready,2001). Setelah cedera,
cedera dan hilangnya nyeri pada area sensorik. Pasien mengalami dan
menjelaskan sensasi yang berbeda, misalnya tertembak, terbakar, tertusuk,
atau syok listrik. Jenis nyeri ini kurang berespons terhadap opioid.
terasa sebagai nyeri Antebrachii fantom, yaitu sensasi yang terasa pada
kombinasi terapi farmakologis, fisik, dan perilaku (Maclntyre & Ready, 2001).
3. Serabut nyeri
Ada dua serabut saraf nyeri yang utama: serabut delta A dan serabut C.
1) Serabut Delta A
(Park et al, 2000). Nyeri delta A tidak terpengaruh oleh opiat (Carr & Mann,
200)
Yang berarti bahwa nyeri dan nyeri tekan yang dihantarkan oleh serabut
ini tidak akan berkurang oleh analgesia opiat, seperti yang biasanya
2) Serabut C
dengan kecepatan kurang dari 2,5 meter perdetik, sehingga pasien menjelaskan
yang berbeda: misalnya, nyeri segera pasca dihantarkan oleh serabut delta A,
berdasarkan jumlah implus nyeri yang diterima selama periode tertentu. Semakin
besar implus yang diterima, semakin besar pula intensitas nyeri yang dirasakan.
dinding sel. Prostaglandin merupakan mediator nyeri yang paling penting dan
membuat nosiseptor peka dan meningkatkan pengaruh dari substansi pemicu nyeri
dihasilkan dari kininogen dalam pembuluh darah kecil dan jaringan disekitarnya.
secara lokal. Pda kadar yang rendah , histamin menyebabkan sensasi gatal, tetapi
pada kadar yang tinggi, histamin menimbulkan sensasi nyeri yang hebat.
berbeda.
5. Jalur nyeri
Ada empat tahap yang terlibat dalam fisiologi nyeri: transduksi, transmisi,
Ujung saraf atau nosiseptor mendeteksi stimulus dari satu proses atau
atau peregangan.
termoreseptor.
(Gambar 2.14). Disini sinaps dari serabut nyeri impuls nyeri melintas dari
menjalar naik ke traktus spinotalamus dan menuju talamus di otak (Buck &
Paice, 1994).
Dari talamus, sinaps serabut nyeri yang berisi lebih banyak neuron, menjalar
kualitas nyeri yang tak menyenangkan bergantung pada korteks serebral (Buck
Kontrol desenden dari pusat yang lebih tinggi di otak, yang meliputi batang
mengkombinasi nyeri.
Opiat endogen, analgesik alami tubuh, dilepaskan dalam tanduk dorsal
medula spinalis oleh neuron desenden. Opiat endogen atau medulator neuron
ini mengikat area reseptor opiat pada membran presinaptik serabut nyeri dan
dan psikologis yang unik. Pereda nyeri bersifat individual, berdasarkan pada
substansia grisea di medula spinalis merupakan area utama kontrol nyeri. Area kontrol
ini, yang disebut “gate”, dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Gate adalah
simbolik sinaps antara neuron aferen dan berbagai traktus asenden dan desenden.
Gate menjelaskan bebrapa aspek multidimensi nyeri dan berbagai reaksi terhadap
kejadian nyeri.
Informasi mengenai nyeri hanya dapat disampaikan jika gate dibuka oleh
neurotransmiter eksitatori yang di lepaskan pada sinaps dari implus nyeri. Gate
melalui gerbang menggambarkan impuls nyeri dan ketika gerbang di buka. Mereka
akan melewati gerbang dengan mudah. Apabila gerbang dibuka sebagian, hanya
sedikit individu yang dapat masuk, seperti halnya sedikit nyeri yang diteruskan.
Apabila impuls yang lebih besar atau lebih cepat menjalar sepanjang serabut beta A
yang bermielin dan lebih tebal melewati gate, lebih sulit bagi impuls nyeri untuk
kulit. Oleh sebab itu, dengan menekan area injeksi sebelum melakukan injeksi dapat
dari jarum, dengan cara yang sma, aplikasi panas atau dingin pada kulit akan
mengirimkan pesan perubahan temperatur melalui gate dari pada pesan nyeri. Ketika
individu masuki gerbang dari sisi lain, lebih seikit individu atau tidak ada yang dapat
melewati gerbang tersebut. Implus desenden dari otak, batang otak, korteks sebral,
dan talamus juga memiliki efek terhadap gate. Sinyal inhibitori dari korteks karena
perasaan tenang dan terkontrol membantu dan menurunkan persepsi nyeri. Demikian
ujung saraf. Menyebabkan pesan diteruskan di sepanjang saraf ke sistem saraf pusat
(SSP), yang mulanya melewati medula spinalis lalu ke oak. Setelah impuls tersebut
ditafsirkan, respons nyeri dapat berupa respons fisik atau emosional, stimulasi dan
persepsi bergantung pada sejumlah faktor yang telah dijelaskan. Hal ini membantu
1. Usia
dan menangis, sedangkan individu yang lebih tua cenderung enggan bergerak
2. Pengalaman
sensani nyeri yang lebih pada pasien yang mengalami peningkatan distres
emosional. Oleh sebab itu, sensasi kontrol membantu pasien dalam mengatasi
4. Kurang pengetahuan
5. Sosial budaya
Umumnya budaya barat menghargai pendekatan ilmiah terhadap nyeri dan
harapan yang tidak realistis terhadap pengobatan dan pereda nyeri, khususnya
bagi individu yang mengalami nyeri kronis. Budaya lain lebih menerima dan
menunjukkan nyeri secara terbuka dapat diterima. Sedangkan pada budaya lain,
pasien cenderung menarik diri dan diam. Perawat harus menyadari nilai budaya
yang dianut mereka dan pasiennya untuk menghindari terjadinya perilaku yang
6. Jenis kelamin
yang dialami, terutama pada perawat wanita. Sikap jantan atau mampu menahan
nyeri cenderung dipilih oleh pria tetapi tidak berarti bahwa mereka mengalami
nyeri yang lebih ringan dibandingkan wanita (Perry and Potter, 2006).
7. Respon nyeri
Beberapa respon yang dimanifestasikan oleh tubuh dengan adanya stimulasi nyeri
1. Respons psikologis
nyeri yang terjadi atau arti nyeribagi klien. Arti nyeri bagi setiap individu
modulla spinalis menuju ke batang otak dan thalamus, sistem syaraf otonom
1) Respon simpatis
(5)Dilatasi pupil
2) Respon parasimpatis
terbagi atas respon prilaku dan respon yang dimanifestasikan oleh otot dan
2) Menggunakan otot
3) Berusaha mencari terapi/pengobatan
menolak makan atau bermain, tidak tenang, agitasi, waktu untuk memberi
kearah perut, gerakan kepala atau jari bertambah, perubahan postur tubuh,
Numeratic Rating scale adalah penilaian skala nyeri yang dianggap sederhana dan
mudah dimengerti, sensitive terhadap dosis, jenis kelamin dan perbedaan etnis. Lebih
baik dari pada VAS terutama untuk menilai nyeri akut. Namun kekurangannya
memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan dianggap
terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek analgesik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Moderate Worst
Pain Pain Possible
Pain